cover
Contact Name
Nurmansyah Alami
Contact Email
suryabeton@umpwr.ac.id
Phone
+62275-321494
Journal Mail Official
suryabeton@umpwr.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo Alamat: Jl. KH.A. Dahlan 3 Purworejo, 45111, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil
ISSN : 23025166     EISSN : 27761606     DOI : 10.37729/suryabeton
Core Subject : Engineering,
Fokus dan scope Jurnal Surya Beton meliputi ( namun tidak terbatas) pada : 1. Konstruksi Bangunan Gedung dari bangunan sederhana sampai high risk building             2. Konstruksi jalan dan jembatan                     3. Konstruksi Bendung dan Bendungan 4. Manajemen Konstruksi        5. Material daur Ulang
Articles 44 Documents
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH MENGGUNAKAN CAMPURAN MAGNESIUM KLORIDA (MgCl2) DENGAN VARIASI KALSIUM KARBONAT (CaCO3) Agung Nusantoro; Umar Abdul Aziz; Kukuh Purna Yudha
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1287

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu percobaan di laboratorium. Benda uji silinder berukuran 150x230 mm dengan variasi Stabilizer magnesium klorida rata 8% dengan variasi kalsium karbonat 6%, 7%, 8%, 9%, 10% dari berat tanah, sebanyak 18 benda uji dalam 6 variabel. Pengujian CBR laboratorium tanpa perendaman (unsoaked) dengan diangin-anginkan / didiamkan selama 7 hari. Nilai optimal uji CBR untuk sample uji penambahan magnesium klorida (MgCl2) dengan variasi kalsium karbonat (CaCO3) / Kapur Gamping didapat untuk nilai CBR rata – rata dari variasi campuran 6%, 7 %, 8%, 9%, 10% pada penetrasi 0,1” sebesar 3,92%, 7,79%, 11,82%, 15,24%, dan 21,81%. Untuk penetrasi 0,2” lebih kecil dengan hasil sebesar 3,03%, 6,51%, 8,65%, 12,51% dan 21,21%. Untuk hasil selisih kenaikan nilai uji CBR dengan persentase 6%, 7%, 8%, 9%, 10% untuk penetrasi 0,1” sebesar 35,28%, 169,10%, 307,87%, 425,95%, dan 653,61%. Pada penetrasi 0,2” sebesar 7,58%, 130,74%, 203,59%, 343,31%, dan 651,70%. Kenaikan terus meningkat dikarenakan pengaruh dari penambahan bahan stabilitas kalsium karbonat (CaCO3) / Kapur Gamping itu sendiri yang memiliki sifat mengurangi plastisitas tanah, penyusutan, pemuaian pondasi jalan raya, dan tanah menjadi lebih keras.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS AIR SUMUR GALI METODE FILTRASI SEDERHANA DENGAN SABUT KELAPA SESUAI SYARAT AIR BERSIH Larashati B'tari Setyaning; Eko Riyanto; Mohammad Irfansyah
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1310

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi mahluk hidup. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat yang lupa akan cara memanfaatkan air yang baik. Masalah yang sering timbul atau dijumpai pada air tanah adalah kandungan Fe dan Mn yang masih cukup tinggi atau melebihi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan No.32 Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan air sumur gali yang berlokasi di Desa Andong Kutoarjo, yang memiliki kandungan besinya masih melebihi batas syarat ketentuan yang ditetapkan oleh Permenkes No.32 Tahun 2017 tersebut, kadar Fe dalam air bersih maksimum yang dibolehkan adalah 1 mg/L, dan kadar Mn maksimum adalah 0,5 mg/L. Penelitian ini dilakukan menggunakan 5 sampel air sumur gali melalui proses filtrasi sederhana dengan variasi sabut kelapa yang diharapkan kandungan Fe dan Mn yang terkandung di dalam air sumur dapat diturunkan hingga memenuhi syarat kualitas air bersih. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 variasi ketebalan sabut kelapa yaitu dengan ketebalan 15 cm, 20 cm, dan 25 cm. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 5 sampel, didapat hasil untuk kadar Fe sempel A memiliki kadar sebesar 0,595 mg/L, sempel B 1,177 mg/L, sempel C 1,771 mg/L, sempel D 0,929 mg/L, sempel E 1,237 mg/L. Untuk kadar Mn sempel A memiliki kadar sebesar 0,902 mg/L, sempel B 0,822 mg/L, sempel C 2,326 mg/L, sempel D 2,158 mg/L, sempel E 2,019 mg/L. Maka dilakukan pengujian air dengan filtrasi sederhana ini dan didapat penurunan rata-rata kadar Fe pada variasi ketebalan 15 cm sebesar 4,063%; ketebalan 20 cm sebesar 27,361%; ketebalan 25 cm sebesar 46,889%. Untuk penurunan rata-rata kadar Mn pada variasi ketebalan 15 cm sebesar 22,084%; ketebalan 20 cm sebesar 45,299%; ketebalan 25 cm sebesar 65,522%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan sabut kelapa sebagai variasi filtrasi dapat meningkatkan kualitas air sumur gali, dan variasi ketebalan filtrasi mempengaruhi banyaknya penurunan kadar Fe dan Mn yang terkandung dalam air. Ketebalan optimal untuk peningkatan kualitas air sumur gali dala penelitian ini adalah 25 cm.
Perancangan Tangki Penampung Air Hujan Guna Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Sumber Air Cadangan Pemukiman Warga: (Studi Kasus: Desa Durensari Kec. Bagelen Kab. Purworejo) Marwoto Marwoto; Agung Setiawan; Umar Abdul Aziz
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1315

Abstract

Durensari adalah desa yang terletak di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.Desa ini berada di daerah pegunungan yang terletak di selatan Kabupaten Purworejo dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: Mendapatkan curah hujan andalan untuk merencanakan penampung hujan desa tersebut. Mendapatkan desain dan dimensi tangki penampung air hujan yang tepat berdasarkan suplai dan kebutuhan air pada suatu bangunan pemukiman warga. Mendapatkan rencana anggaran biaya dalam pembangunan tangki penampung air hujan. Penelitian ini menggunakan data hujan tahun 2009 sampai 2018 dari Stasiun Hujan Jogoboyo, Kaligesing dan Mendut Perhitungan hujan kawasan menggunakan Metode Polygon Thiessen dan menggunakan curah hujan andalan 80%, untuk perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe, dan perhitungan dimensi serta elemen pelengkap tangki penampung air hujan menggunakan ketentuan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman tahun 2014 tentang Modul sosialisasi dan Diseminasi Standar dan Manual Penampung Air Hujan.Hasil penelitian menunjukan potensi volume suplai air hujan dari hasil analisis didapatkan volume sebesar 214 m³/ tahun, dan penghematan air sebesar 0,4 % dari total kebutuhan air pemukiman warga yaitu sebesar 515 m³/ tahun. Berdasarkan perhitungan perbandingan antara suplai dan kebutuhan air hujan yang tertinggi atau yang melebihi dari kebutuhan air baku per bulan adalah pada bulan Februari, Maret, November dan Desember sedangkan pada bulan Januari, April, Mei, Juli, Agustus, September dan bulan Oktober tidak ada suplai air hujan. Pada perhitungan rencana anggaran biaya atau RAB tangki penampung air hujan dan elemen pelengkapnya dengan spesifikasi tangki menggunakan pasangan bata dan terletak di dalam tanah (ground water tank) dengan volume 64 m³ didapatkan biaya sebesar Rp.125,000,000,00 dan dengan dimensi tangki yaitu 6 x 3 x 4 m.
KAJIAN BETON POROUS MENGGUNKAN AGREGAT 1-2 CM DENGAN PENGISI ABU BATU Siti Nurfaizatu Zahro; Agung Setiawan; Eko Riyanto
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh penambahan abu batu terhadap kuat tekan, infiltrasi, dan permebilitas beton porous dengan menggunakan ukuran agregat 1-2 cm yang berasal dari Sungai Jali, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan mengetahui komposisi campuran beton porous yang sesuai dengan tambahan abu batu 100% dan fas 0,4 dengan mempertimbangkan Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dengan empat varaisi perbandingan campuran. Benda uji yang digunakan untuk menguji kuat tekan beton adalah silinder beton dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300, infiltrasi dan permeabilitas mengunakan cetakan paralon berukuran 6 inci dengan tinggi 200 mm. Hasil pengujian kuat tekan maksimal beton porous dengan penambahan abu batu sebagai filler dapat meningkatkan kuat tekan beton porous sebesar 67,57%, akan tetapi nilai infiltrasi mengalami penurunan sebesar 36,36 % dan permeabilitas 70,11%. Kuat tekan maksimal yang dihasilkan adalah sebesar 7,47 MPa umur beton 28 hari terdapat pada sampel KDA 5 (variasi campuran 1:1:5), dengan hasil nilai infiltrasi 0,28 cm/detik dan permeabilitas 0,84 cm/detik yang di uji pada umur beton 14 hari. Hasil kuat tekan maksimal masuk dalam standar ACI 522R-10 yaitu 2,8-28 MPa dengan hasil permeabilitas 0,84 cm/detik, masuk dalam standar ACI 522R-10 yaitu 0,14-1,22 cm/detik. Semakin besar perbandingan variasi campuran maka nilai kuat tekan semakin kecil, akan tetapi nilai infiltrasi dan permeabilitas semakin besar.
Penggunaan Agregat Kasar Ukuran 2-3 cm Dengan Penambahan Abu Batu Untuk Campuran Beton Porous Ari Kristanto; Agung Setiawan; Eksi Widyananto
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1430

Abstract

Beton porous adalah inovasi dan solusi pembangunan untuk halaman rumah, jalan lingkungan, area parkir dan tempat pejalan kaki, karena selain mendapatkan kualitas beton dengan kekuatan baik, beton porous dapat mengurangi limpasan dan memperbesar infiltrasi air hujan. Penelitian ini menyajikan data pengujian kualitas material lokal (batu sungai Jali), dan mengevaluasi tentang sifat mekanik, hidraulik beton porous dengan abu batu sebagai pengganti sebagian pasir. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) komposisi campuran semen dan agregat kasar yaitu 1:5, 1:6, 1:7, 1:8 dan penambahan komposisi abu batu dengan perbandingan 1:1:5 , 1:1:6, 1:1:7, dan 1:1:8 serta faktor air semen ditetapkan sebesar 0.4. Setiap komposisi dibuat 5 benda uji silinder untuk uji kuat tekan, 2 benda uji silinder dengan PVC ukuran 6 inci tinggi 200 mm untuk infiltrasi dan permeabilitas. Metode pengujian material penyusun beton menggunakan acuan ACI 522R-10, Standar Nasional Indonesia, dan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2. Pengujian kuat tekan beton menggunakan Universal Testing Machine, sedangkan infiltrasi dan permeabilitas menggunakan peralatan modifikasi ASTM C1701. Hasil penelitian sifat mekanik beton porous variasi campuran 1:5 dengan penambahan abu batu menunjukkan kuat tekan terbesar sebesar 6,89 MPa, dan kuat tekan terendah pada campuran beton porous dengan variasi 1:8 tanpa abu batu yaitu sebesar 2,89 MPa. Sedangkan sifat hidraulik beton porous, yaitu infiltrasi dan permeabilitas mengalami peningkatan seiring dengan besarnya variasi campuran. Infiltrasi terbesar adalah sebesar 2,66 cm/detik, permeabilitas terbesar sebesar 4,78 cm/detik pada variasi campuran 1:8 tanpa abu batu.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PENGGILINGAN BATU PARAS Nurmansyah Alami; Agung Nusantoro; Muhammad Annafi
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1501

Abstract

Abstrak. Pasir penggilingan batu paras merupakan pasir buatan dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi secara efisien. Di Kota Magelang tepatnya di Desa Salam Kecamatan Salam terdapat pabrik pembuatan pasir yang menggunakan stone crusher sebagai alat pembuatan pasir, adapun batu yang digunakan yaitu batu sisa dari kerajinan ukir yang sudah tak terpakai. Batu paras sendiri merupakan batu yang memiliki tingkat kekerasan rendah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode experimental (percobaan) yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kuat tekan beton menggunakan pasir buatan (pasir penggilingan batu paras) dengan menggunakan benda uji silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan kuat tekan rencana 13 MPa, 16 MPa dan 19 MPa dengan jumlah sampel setiap kuat tekan rencana yaitu 15 buah. Perencanaan mix design menggunakan SNI 03-2834-2000. Perawatan benda uji dengan cara perendaman sampai umur yang ditentukan, pengujian benda uji dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil perhitungan mix design dari masing-masing kuat tekan rencana didapatkan kuat tekan yang ditargetkan yaitu 22 MPa, 24,2 MPa dan 27 MPa untuk masing-masing kuat tekan berurutan. Pada hasil pengujian kuat tekan rencana fcˈ 13 MPa yaitu dihasilkan kuat tekan rata-rata 20,12 MPa, fcˈ 16 MPa dihasilkan kuat tekan rata-rata yaitu 21,5 MPa dan fcˈ 19 MPa dihasilkan kuat tekan rata-rata yaitu 22,13 MPa. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa pasir penggilingan batu paras dapat memenuhi kuat tekan rencana namun tidak dapat memenuhi kuat tekan yang ditargetkan.
Analisis Kuat Tekan Batako Dengan Agregat Halus Abu Batu dan Limbah Styrofoam Eksi Widyananto; Nurmansyah Alami; Hari Suladi
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1557

Abstract

Abstrak. Batako adalah bahan penyusun dinding yang bersifat non struktural, bahan utam penyusun batako pada umumnya adalah semen Portland, agregat halus (Pasir), air, dan bahan tambah lainnya dengan komposisi tertentu. Pada pengujian ini agregat halus yang digunakan adalah abu batu dan limbah styrofoan merupakan limbah dari proses produksi batu pecah dan limbah kegiatan sehari-hari yang jumlahnya tidak sedikit, namun dalam pemanfaatannya masih kurang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai abu batu dan limbah styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah limbah styrofoam dan abu batu dapat menjadi alternatif untuk pembuatan batako, menganalisis pengaruh penggunaan limbah styrofoam dan abu batu terhadap nilai kuat tekan batako, mengetahui kuat tekan optimum batako menggunakan agregat halus limbah styrofoam dan abu batu dan mengetahui berat batako teringan yang memenuhi SNI 03-0348-1989. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium dengan empat variasi perbandingan spesimen semen:agregat halus(abu batu:limbah styrofoam) yaitu sampel A (1:8), B (1:7), C (1:6) dan D (1:5). Cetakan batako yang dipakai adalah tipe E 10 x 20 x 40 cm dan tidak berlubang. Benda uji dipotong menjadi kubus batako 10 x 10 x 10 cm dan pengujian kuat tekan dilakukan saat benda uji berumur 28 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapat nilai kuat tekan optimum batako yaitu pada kode sampel D6 dengan proporsi (1 pc : 5 abu batu) dengan kuat tekan 5,97 MPa dan diketahui berat batako teringan yang memenuhi SNI 03-0348-1989 yaitu padakode sampel D3 dengan berat 836,25 kg/ dan kuat tekan 2,58 MPa, masuk dalam mutu bata beton pejal tipe IV. Semakin banyak penggunaan limbah Styrofoam dan penggunaan abu batu semakin sedikit, maka nilai kuat tekan dan berat batako semakin rendah. Namun berbanding terbalik apabila penggunaan limbah styrofoam semakin sedikit dan penggunaan abu batu semakin banyak maka nilai kuat tekan dan berat batako semakin tinggi. Kata Kunci : Abu Batu dan Limbah Styrofoam, Kubus Batako, Kuat Tekan Batako
ANALISIS KEHILANGAN AIR DAN EFISIENSI SALURAN PRIMER : (Studi Kasus: Saluran Irigasi Primer, Daerah Irigasi Boro Purworejo) Muhamad Taufik; Agung Setiawan; Susetyo Santoso
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1648

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis kehilangan air, besaran kerusakan dan besaran efisiensi saluran primer di Daerah Irigasi Boro. Metode penelitian yang di gunakan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengkuran langsung dilapangan, untuk mendapatkan data debit tiap titik dengan menggunakan alat current meter, sedangkan data sekunder yaitu peta Daerah Irigasi Boro dan panjang saluran primer. Data kemudian di olah dengan menggunakan software excel. Pengolahan data dihasilkan debit aliran kemudian membandingkan antara debit masuk dan debit keluar. Hasil analisis untuk saluran primer Boro dari HM 118 sampai dengan HM 134, persentase kehilangan air total yaitu 7,82 % dan nilai efisiensi sebesar 92,18 %. Adapun perincian tiap bangunan yaitu : BBr 9 HM 118 – BBr 10 HM 126 kehilangan air 0.115 m³/ detik, persentase kehilangan 0.81 %, efisiensi saluran 99.19 %. BBr 10 HM 126 - BBr 13 HM 134 kehilangan debit 0.177 m³/ detik, persentase kehilangan debit 1.32 %, efisensi saluran 98.68 %. BBr 13 HM 134 - BBr 16 HM 142 kehilangan debit 0.672 m³/ detik, persentase kehilangan debit 5.69 %, efisiensi saluran sebesar 94.31 %.
Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan di Desa Hargorojo dengan Menggunakan PCI Girder Agung Nusantoro; Eksi Widyananto; Nurmansyah Alami; Pratiwi Dian Islami Prabuningrat
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i1.1861

Abstract

Jembatan di Desa Hargorojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo ini merupakan akses utama desa dalam melakukan aktivitas baik itu kendaraan ataupun pejalan kaki untuk keluar masuk desa sehingga rusaknya jembatan mengakibatkan gangguan pada jalannya aktivitas tersebut. Maka dari itu diperlukan adanya pembangunan jembatan kembali untuk menghubungkan dua akses jalan di Desa Hargorojo secara efisien. Pada penelitian ini jembatan akan direncanakan dengan panjang bentang 16 meter dan lebar 7 meter dengan beton prategang pascatarik (post-tension) jenis PCI girder. Tahap-tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi pendimensian girder, pembebanan dengan aturan Pembebanan untuk Jembatan SNI 1725-2016, tata letak tendon, perhitungan kehilangan gaya prategang, perhitungan tegangan yang terjadi, kontrol lendutan, pembesian PCI girder dan penggambaran. Hasil penelitian didapatkan girder yang digunakan memiliki mutu beton K-500 (fc’ = 41,5 MPa), tinggi 0,9 meter dengan 2 buah tendon. Pada tendon pertama terdiri dari 7 strand dan tendon kedua terdiri dari 12 strand dengan diameter strand 12,7 mm spesifikasi VSL. Gaya prategang awal yang didapat sebesar 2080,651 kN, dengan gaya prategang efektif sebesar 1759,921 kN dengan total kehilangan prategang sebesar 28,10%. Nilai tegangan beton saat keadaan awal pada serat atas adalah 0,447 MPa yang mengalami tegangan tarik yang tidak melebihi tegangan izin tarik 1,44 MPa dan serat bawah sebesar -13,847 MPa yang mengalami tegangan tekan yang tidak melebihi tegangan izin tekan -19,92 MPa sehingga tidak terjadi retak. Nilai tegangan beton saat keadaan akhir pada serat atas pelat adalah -0,107 Mpa, serat atas balok -1,623 MPa dan serat bawah balok sebesar -8,447 MPa yang mengalami tegangan tekan yang tidak melebihi tegangan izin tekan -18,68 MPa sehingga tidak terjadi retak. Momen ultimit akibat kombinasi pembebanan () terbesar yaitu 2140,380 kNm aman terhadap momen ultimit balok prategang () sebesar 2268,381 kNm. Lendutan total yang terjadi pada girder sebesar 0,0191 meter (deflection) lebih kecil dari lendutan izin sebesar 0,0533 m sehingga aman terhadap lendutan.
Studi Penerapan Regulasi COVID-19 pada Kegiatan Pembangunan Gedung Dekranasda Kabupaten Purworejo Umar Abdul Aziz; Ahmad Gunawan; Muhamad Taufik
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i1.1870

Abstract

Kegiatan pembangunan gedung tentunya ingin diselesaikan dengan aman, lancar dan tepat waktu. Ketika kegiatan pembangunan gedung dilaksanakan pada masa pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19) tentu banyak sekali kendala. Untuk itu pemerintah telah membuat regulasi yang dapat mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi regulasi yang dipakai, mengevaluasi penerapan dan menganalisis pengaruh terhadap kegiatan, waktu dan anggaran terhadap regulasi COVID-19 pada kegiatan pembangunan. Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui penyebab dan solusi penanganan regulasi COVID-19, referensi kegiatan dan mengurangi resiko keterlambatan pada kegiatan selanjutnya. Pada penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data yang diperoleh mengunakan kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Pengolahan data mengunakan Ms. Exel dengan skoring menggunakan Skala Likert. Tempat penelitian adalah Gedung Dekranasda Kabupaten Purworejo Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 59 Purworejo. Pengamatan dilakukan untuk pelaksanaan regulasi pencegahan COVID-19 pada kegiatan pembangunan gedung Dekranasda. Pada Inmen PUPR No. 02/IN/M/2020 sudah diatur sedemikian rupa tentang protokol pencegahan COVID-19. Hasil analisis Skala Linkert pelaksanaan pencegahan COVID-19 sebesar 4,21 termasuk kategori penilaian sangat baik dan checklist protokolnya 100% termasuk kategori sangat baik hal ini disertai pelaksanaan kegiatan berjalan aman, lancar dan selesai tepat waktu. PPK telah merevisi kontrak yang terlihat jelas pada anggaran kegiatan persiapan naik 43,94% dari RAB awal, tetapi nilai anggaran kontrak tidak berubah karena adanya nilai kegiatan tambah dan kurang yang sama dan waktu pelaksanaan tidak mengalami perubahan karena pelaksanaan protokol pencegahan tidak pada jam kerja.