cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
jurnalrehsos@gmail.com
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
penerbitstks@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kesejahteraan Sosial Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan)
ISSN : 26856700     EISSN : 26856719     DOI : 10.31595/biyan
Core Subject : Social,
Visi: Menjadi Jurnal Ilmiah Bidang Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial yang Berkualitas dan Mempunyai Kontribusi dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Teknologi Pekerjaan Sosial di Indonesia Misi: Mempublikasikan karya ilmiah yang mutakhir dalam bidang kebijakan dan pelayanan pekerjaan sosial untuk kepentingan penerapan teknologi pekerjaan sosial di Indonesia. Tujuan: Meningkatkan aksesibilitas informasi dan literasi masyarakat dalam bidang kebijakan dan pelayanan pekerjaan sosial di era industri 4.0. Ruang Lingkup: > Pengembangan teknologi kebijakan sosial > Pengembangan teknologi pelayanan sosial
Articles 50 Documents
PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENGASUHAN PADA LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ellya Susilowati; Krisna Dewi; Tuti Kartika
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.654 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Standar Nasional Pengasuhan Anak (SNPA) sebagai kebijakan yang mengatur pengasuhan alternatif di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai wilayah yang sudah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan SNPA namun dilaporkan kurang adanya gerakan perubahan di LKSA. Metoda penelitian yang digunakan metoda deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan ditentukan secara purposive kepada mereka yang pernah mengikuti pelatihan SNPA, yaitu Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Sosial Kota Banjarmasin termasuk Pekerja Sosial Anak dan pengurus LKSA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin belum optimal melaksanakan perannya dalam mendukung penerapan SNPA yang ada di wilayahnya, hal ini ditunjukkan belum ada tindak lanjut dari sosialisasi SNPA; (2) Terdapat satu LKSA yang didampingi Sakti Peksos sudah menerapkan SNPA; dan (3) LKSA lainnya belum menerapkan SNPA terutama berkaitan dengan standar menentukan respon yang tepat, pelaksanaan pengasuhan, dan kelembagaan karena kurangnya pendampingan. Rekomendasi dari penelitian ini adalah : (1) Perlu pendampingan penerapan SNPA oleh Kementerian Sosial: (2) Mengoptimalkan peran Sakti Peksos untuk mengawal implementasi SNPA; (3) Dinas Sosial provinsi Kalimantan Selatan dapat bekerja sama dengan Forum panti nasional untuk sosialisasi SNPA; (4) Mengajukan akreditasi.Kata kunci:Standar Pengasuhan, Kebijakan, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL ANAK DI DESA TARISI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Qisthi Ariefah; Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.953 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kecenderungan berpikir responden 3) kecenderungan berpersepsi responden, 4) kecenderungan merasa responden dan 5) kecenderungan bertindak responden. Sikap merujuk pada kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kecenderungan berpikir, 3) kecenderungan berpersepsi responden, 4) kecenderungan merasa responden, 5) kecenderungan bertindak responden. Penelitian ini berlokasi di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah proportional sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) kuesioner, 2) studi observasi, 3) studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknis analisis data kuantitatif yang dibantu dengan dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat terhadap kekerasan seksual anak dari aspek kecenderungan berpikir di kategori negatif (79,74 persen), aspek kecenderungan berpersepsi di kategori negatif (78,45 persen), aspek kecenderungan merasa di kategori sangat negatif (89,51 persen), aspek kecenderungan bertindak di kategori sangat negatif (96,32 persen). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti mengusulkan rancangan program berjudul “Pembentukan Forum Masyarakat Anti Tindakan Sodomi Pada Anak di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepedulian sosial masyarakat terhadap tindakan sodomi pada anak.Kata Kunci :Sikap, Masyarakat, Kekerasan Seksual Anak, Sodomi
PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK USAHA "KELUARGA MANDIRI" DALAM PENYELENGGARAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF DI DESA MEKARMANIK KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG Niken Placidia Sandi; Didiet Widiowati
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.105 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.182

Abstract

Kelompok Usaha “Keluarga Mandiri” merupakan wadah pemberdayaan bagi para Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang bekerja sebagai buruh tani sayur di Desa Mekarmanik. Keberadaan Kelompok Usaha “Keluarga Mandiri” adalah sebagai wadah bagi mereka untuk saling menguatkan, saling membantu, saling berbagi dan memudahkan mereka untuk mengakses sistem sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang mereka alami. Namun pada kenyataannya Kelompok Usaha “Keluarga Mandiri” belum menjalankan fungsinya secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguatkan kapasitas Kelompok Usaha “Keluarga Mandiri” agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian tindakan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus (FGD).Strategi penguatan kapasitas dilakukan dengan penguatan tugas/pencapaian tujuan dan penguatan hubungan/pemeliharaan kelompok. Hasil dari kegiatan ini menghasilkan desain penyempurnaan dari kegiatan pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) yang bekerja sebagai buruh tani sayur melalui penguatan kapasitas Kelompok Usaha “Keluarga Mandiri”.Kata Kunci:penguatan kapasitas1; pemberdayaan2; kelompok3; perempuan rawan sosial ekonomi4
PENGARUH PROSES PENDAMPINGAN SOSIAL TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN KELOMPOK USAHA BERSAMA FAKIR MISKIN (KUBE-FM) DI KOTA JAMBI Muhammad Ananta Firdaus
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.609 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.183

Abstract

Penelitian ini membahas pengaruh proses pendampingan sosial oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) terhadap pencapaian tujuan kelompok usaha bersama fakir miskin (KUBE-FM) di Kota Jambi. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil penelitian dari analisis Sommer’s D menunjukkan tidak terdapat hubungan di antara proses pendampingan sosial TKSK dan pencapaian tujuan KUBE-FM. Tidak terdapatnya hubungan ini dikarenakan adanya keadaan yang tidak sejalan di antara kedua variabel, yang ditunjukkan dengan kelompok responden yang menyatakan bahwa proses pendampingan sosial TKSK baik namun pencapaian tujuan KUBE-FM mereka sedikit yang tercapai dan jumlah mereka mendominasi. Hasil ini sesuai dengan Hipotesis awal (Ho) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan di antara proses pendampingan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) terhadap pencapaian tujuan KUBE-FM (Anggota KUBE) ” (H0 : p = 0, 0). Faktor lain yang mempengaruhi pencapaian tujuan KUBE-FM selain proses pendampingan, bisa berasal dari minimnya upah yang diterima TKSK sebagai pendamping dan keanekaragaman suku para anggota KUBE-FM.
UPAYA EKS PENGGUNA NAPZA MENJALANI HIDUP YANG ABSTINEN DI KABUPATEN SUMEDANG Sinta Yulianti Suyono; Admiral Nelson Aritonang; Jumayar Marbun
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.097 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.185

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah:(1) Bagaimana karateristik informan (2) Untuk mengetahui sejak kapan menggunakan Napza (3) Untuk mengetahui jenis Napza yang digunakan (4) Untuk mengetahui bagaimana menggunakan Napza per jenis (5) Untuk mengetahui Bagaimana dapat menjalani hidup yang abstinen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, yaitu lansung diperoleh dari responden dan sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi dari hasil survey BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) serta polsek Jatinangor. Hasil penelitian Karakteristik informan sangat bagus dilihat dari usia produktif, pekerjaannnya bisa memenuhi Kebutuhan keluarga dan dia matang dengan masalah yang dihadapi.Menurut informan, mulai menggunakan NAPZA sejak mulai SMP dari rokok, ganja sekali kali dan itulah pintu masuk menggunakan Napza. Kemudian informan sejak duduk dibangku SMA sudah mulai menggunakan jenis NAPZA yang lain sampai usia 31 tahun. Sehubungan dengan jenis NAPZA yang digunakan dari mulai dektro, minum minuman keras, ganja,  sabu, ekstasi, obat-informan abstinen menggunakan Napza dengan  2 alasan, 1) semua usahanya hancur berantakan, termasuk melamar pekerjaan di tolak dimana-mana, 2) adanya kegiatan mendaki gunung dan kepedulian anggota keluarga sangat berpengaruh untuk berhenti dari pemakaian obat-obatan.
KONVENSI HAK ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Silvia Fatmah Nurusshobah
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.942 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.211

Abstract

Konvensi Hak Anak (KHA) adalah perjanjian internasional bagi setiap negara yang meratifikasinya untuk memastikan terpenuhinya hak anak dan perlindungan khusus di negaranya. Indonesia telah meratifikasi KHA melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990. Melalui ratifikasi tersebut, Indonesia memiliki kewajiban untuk melaksanakan setiap pemenuhan hak anak di Indonesia dan memberikan perlindungan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan bagaimana pencapaian Indonesia dalam mengimplementasikan KHA melalui program-program pemerintah. Penelitian ini menggunakan teknik studi literatur sebagai pengumpulan data yang bersumber dari data sekunder. Hasil dari penelitian ini menggambarkan Indonesia memiliki beberapa program yang menjawab pemenuhan hak anak dan perlindungan antara lain melalui Kementerian Sosial (Program Keluarga Harapan, Program Rehabilitasi Sosial Anak), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Puskesmas Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, PATBM, Kampung Anak Sejahtera). Penelitian hanya mengupas dari beberapa program terkait, namun masih banyak porgram pemerintah lainnya yang peduli terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan bagi mereka. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah keragaman informasi data bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS FISIK TERHADAP PEKERJAAN DI DESA CIMERANG KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Dewi Rara Aniyati; R. Enkeu Agiati; Sakroni .
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.34 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.212

Abstract

Aksesibilitas adalah kemudahan yang diberikan kepada para penyandang cacat fisik untuk mencapai pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa karakteristik subjek, aksesibilitas penyandang disabilitas fisik sebelum advokasi sosial, aksesibilitas penyandang disabilitas fisik ke jenis pekerjaan, agensi / perlakuan bisnis penyandang disabilitas untuk menyediakan pekerjaan, aksesibilitas penyandang disabilitas. cacat fisik setelah advokasi sosial, dan kendala orang-orang cacat fisik dalam mendapatkan pekerjaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian action research. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok fokus. Hasil dari penelitian ini adalah para penyandang cacat fisik dapat mengakses pekerjaan menggunakan advokasi sosial. Jenis pekerjaan yang dapat diakses sesuai dengan keterampilan yang dimiliki oleh para penyandang cacat. Perlakuan komunitas bisnis untuk menyediakan lapangan kerja bagi para penyandang cacat fisik sudah mulai diterapkan, yaitu dengan menyediakan lapangan kerja bagi para penyandang cacat fisik. Orang dengan cacat fisik sudah dapat bekerja dalam konveksi dengan bekerja sebagai penjahit, membuat celana. Upah yang diberikan oleh pemilik konveksi sesuai dengan jumlah celana yang dapat diisi oleh penyandang cacat fisik.
KAPASITAS KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA MANTAN PENYALAHGUNA NAPZA DALAM PENCEGAHAN RELAPS DI KELURAHAN CIMAHI KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI Rendra Ristiana; Epi Supiadi; Yuti Ismudiyati
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.064 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.213

Abstract

Relaps adalah suatu proses kembalinya seorang mantan pengguna NAPZA kembali menggunakan NAPZA. Belum ada cara unutk mencegah seorang mantan penyalahguna untuk tidak kembali menggunakan NAPZA. Kelompok dukungan sebaya adalah salah satu bentuk dari kelompok bantu diri (self helf group) yang di bentuk untuk melakukan upaya pencegahan relaps para mantan penyalahguna NAPZA yang ada di kelurahan Cimahi. Penelitian inibertujuan untuk merancang model pengembangan kapasitas kelompok dukungan sebaya mantan penyalahguna NAPZA dalam upaya pencegahan relaps di kelurahan Cimahi. Model ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari model pencegahan relaps yang telah dilakukan. Pengembangan kapasitas dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka menaikkan kapasitas kelompok dukungan sebaya dalam melakukan upaya pencegahan relaps di Kelurahan Cimahi.
IMPLEMENTASI SOCIAL SKILL TRAININGTERHADAP MASALAH KETERAMPILAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI DESA MEKARWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Imasti Inggrit Dhynaka Sari; R. Enkeu Agiati; Bambang Indrakentjana
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.591 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.214

Abstract

Keterampilan sosial adalah kemampuan para penyandang cacat fisik untuk membangun hubungan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan orang lain, sehingga dapat memperoleh adaptasi kehidupan yang harmonis dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi empiris dan menganalisis karakteristik subjek, keterampilan komunikasi subjek sebelum pelatihan keterampilan sosial, kemampuan interaksi sosial subjek sebelum pelatihan keterampilan sosial, keterampilan komunikasi subjek setelah pelatihan keterampilan sosial dan kemampuan interaksi  sosial subjek setelah keterampilan sosial. latihan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain subjek tunggal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis visual dalam kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan frekuensi keterampilan sosial dalam aspek keterampilan komunikasi yang efektif dan interaksi sosial penyandang cacat setelah intervensi menggunakan teknik pelatihan keterampilan sosial. Teknik pelatihan keterampilan sosial yang diberikan diharapkan dapat membantu orang-orang cacat fisik berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang di lingkungan sosial mereka dan dapat meningkatkan interaksi sosial para penyandang cacat fisik di masyarakat, sehingga para penyandang cacat fisik dapat menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan sosial. kehidupan.
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN REMAJA BERESIKO DI RW 09 KEBON PISANG KOTA BANDUNG Muhammad Akbar; Ellya Susilowati; Susilawati .
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.861 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.215

Abstract

Banyaknya remaja yang melakukan perilaku beresiko yang mengganggu tumbuh kembang mereka seperti merokok, berkelahi, bullying, putus sekolah, napza, terlibat prostitusi dan terpapar HIV/Aids. Masyarakat memiliki tanggung jawab dan sangat potensial dalam menangani perilaku remaja beresiko. Namun tidak semua masyarakat memiliki keberdayaan baik secara personal, interpersonal dan organisasi dalam menyediakan dukungan dan respon terhadap perilaku beresiko. Penelitian ini bertujuan memotret dan mengembangkan model pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, focus group discussion, dan survei kepada unsur masyarakat yaitu remaja beresiko, remaja pada umumnya, orang tua dari remaja beresiko, orang tua pada umumnya, perwakilan orang dewasa, tokoh masyarakat serta pengurus organisasi lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberdayaan masyarakat masih lemah secara personal, interpersonal maupun organisasi. Berangkat dari hal tersebut dilakukan asesmen terhadap kebutuhan, perencanaan pemberdayaan yang melibatkan masyarakat. Kemudian secara bersama melaksanakan implementasi pemberdayaan bagi remaja dengan penyuluhan hak anak, keterampilan sosial dan asertif, keterampilan menolong, pembentukan Forum Anak dan optimalisasi Taman Baca Anak. Bagi orang tua dan dewasa dilakukan sosialisasi perlindungan anak dan pengasuhan yang baik. Penguatan organisasi terlihat adanya pengembangan jejaring dengan Pusat Pembelajaran Keluarga Kota Bandung. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan meningkatnya keberdayaan remaja, orang tua dewasa dan organisasi. Adapun implikasi praktis dari penelitian ini adalah model pemberdayaan dalam penanganan beresiko dimana setiap prosesnya melibatkan masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kapasitas secara berkala baik dari remaja, orang tua dan dewasa melalui kegiatan pelatihan dan studi banding serta menjaga keberlanjutan dengan jejaring yang telah dibangun.