cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
jurnalrehsos@gmail.com
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
penerbitstks@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kesejahteraan Sosial Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan)
ISSN : 26856700     EISSN : 26856719     DOI : 10.31595/biyan
Core Subject : Social,
Visi: Menjadi Jurnal Ilmiah Bidang Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial yang Berkualitas dan Mempunyai Kontribusi dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Teknologi Pekerjaan Sosial di Indonesia Misi: Mempublikasikan karya ilmiah yang mutakhir dalam bidang kebijakan dan pelayanan pekerjaan sosial untuk kepentingan penerapan teknologi pekerjaan sosial di Indonesia. Tujuan: Meningkatkan aksesibilitas informasi dan literasi masyarakat dalam bidang kebijakan dan pelayanan pekerjaan sosial di era industri 4.0. Ruang Lingkup: > Pengembangan teknologi kebijakan sosial > Pengembangan teknologi pelayanan sosial
Articles 63 Documents
PENGUATAN PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PENYULUHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DENGAN KEDISABILITASAN DI DESA CILEUNYI KULON KEC. CILEUNYI Agus Sukatma; Susilawati; Pribowo
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran tokoh masyarakat sangat strategis dalam penyuluhan untuk menguatkan dukungan masyarakat terhadap kesejahteraan sosial anak dengan kedisabilitasan (ADK). Penelitian ini bertujuan membangun model penguatan peran tokoh masyarakat dalam penyuluhan, berdasarkan praktek di Desa Cileunyi Kulon. Penelitian ini menggunakan Participatory Action Research yang melibatkan 13 orang tokoh masyarakat dan 232 warga masyarakat. Data digali melalui wawacara, observasi partisipan, diskusi terfokus, dilengkapi pretest dan posttest. Data kualitatif dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Data kuantitatif hasil pretest dan posttest dianalisis dengan uji beda Man Withney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelumnya pelibatan tokoh masyarakat terbatas dalam penyiapan penyuluhan. Keterbatasan tersebut kurang mendukung terhadap perluasan jangkauan, kemudahan penerimaan, percepatan hasil, dan keberlanjutan kegiatan. Untuk itu, perlu penguatan peran tokoh masyarakat. Peran tokoh masyarakat ditingkatkan dengan pelibatan mereka dalam keseluruhan rangkaian penyuluhan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi yang diorganisasikan secara sistematis, mendayagunakan jaringan dan media sosial serta diawali dengan pengembangan kapasitas. Penyuluhan yang didukung dengan penguatan peran tokoh masyarakat tersebut telah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesejahteraan ADK (nilai Asymp. Sig. sebesar .000). Penyuluhan tersebut juga meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat yang diwujudkan dengan pembentukan Komunitas Peduli ADK yang berkomitmen mengorganisasikan dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan ADK secara berkelanjutan. Berdasarkan pengalaman tersebut, peneliti mengajukan model penyuluhan dengan pelibatan tokoh masyakat.
MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN (MOHAWIR) BAGI PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI (PRSE) DI KECAMATAN MARGA SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Dewi Mariyana; Epi Supiadi; Bambang Indrakentjana
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan model akhir pelatihan kewirausahaan bagi perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) di Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode participatory action research (PAR). Penelitian ini melibatkan 3 partisipan (pendamping PRSE) dari proses awal hingga akhir penelitian. Hasil dari pengimplementasian model pelatihan kewirausahaan bagi perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) pada penelitian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama yaitu asesmen, yang terdiri dari asesmen kebutuhan pelatihan, dan pembuatan indikator keberhasilan. Tahap kedua yaitu tahap pelatihan, yang terdiri dari menyusun acara pelatihan dan kegiatan pelatihan. Tahap ketiga yaitu tahap evaluasi, yang terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi hasil dengan membandingkan hasil dengan indikator keberhasilan. Tahap keempat yaitu kemitraan, yang terdiri dari membuat komunitas khusus olahan pisang dan singkong serta membuat akun di marketplace (shopee dan whatsapp bussines). Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pelatihan kewirausahaan ini menjadi tools penguatan individu yang menjadi sasaran dalam mengatasi masalah kesejahteraan.
MODEL MANAGEMENT OF POTENTIAL ENVIRONMENTAL STIGMA DALAM REUNIFIKASI PASIEN DI RSDC WISMA ATLET KEMAYORAN JAKARTA Trisna Julianto; Milly Mildawati; Nurjanah
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan model awal Management of Potential Environmental Stigma, 2) Merumuskan perencanaan Management of Potential Environmental Stigma, 3) Mengimplementasikan Management of Potential Environmental Stigma, 4) Menyusun model Management of Potential Environmental Stigma. Model Management of Potential Environmental Stigma adalah serangkaian kerja program untuk mengantisipasi potensi stigma lingkungan dalam reunifikasi pasien Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik sampling menggunakan purposive sampling dan informan dalam penelitian ini yakni Pekerja Sosial, Psikolog, Perawat, Pasien dan pihak terkait di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Teknim pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan diskusi kelompok terfokus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model tersebut dapat menangani potensi stigma lingkungan secara efektif dengan upaya perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan pengawasan yang baik serta unsur-unsur pendukung. Model Management of Potential Environmental Stigma menghasilkan intervensi dalam pengurangan kecemasan pasien dan menjadikan situasi lingkungan yang kondusif sehingga dapat mendukung pemulihan pasien pasca perawatan di RSDC WIsma Atlet Kemayoran Jakarta.
45 EKSPLOITASI ANAK JALANAN DI KOTA BANDUNG DAN KABUPTEN CIAMIS JAWA BARAT Dwi Yuliani; Ridho Rinaldi; Hafidz Fattahurrahman Pramadia
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu eksploitasi terhadap anak jalanan masih menjadi fenomena yang serius untuk diteliti, sebab anak jalanan mengalami resiko eksploitasi yang lebih besar, masalah semakin beragam dan kompleks. Fenomena anak jalanan yang awalnya hanya ditemukan diperkotaan, kini kian meluas sampai ke wilayah perdesaan. Kota Bandung yang sejak lama menjadi kota tujuan bagi anak anak jalanan, menyebabkan masalah ini tidak mudah untuk diatasi. Sedangkan Kabupaten Ciamis yang pada awalnya tidak pernah ada anak jalanan, pada tahun 2016 mulai nampak ada fenomena ini, baik anak “punk”, pengamen, dan anak dengan kostum badut. Penelitian ini menggunakan motode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Sebelas informan dari berbagai pihak berkepentingan dipilih melalui teknik purposive. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan diantaranya; 1) bentuk eksploitasi di Kota Bandung lebih beragam dan kompleks dibandingkan diKabupaten Ciamis, 2) Ada cara baru dan berbahaya yang dilakukan oleh orang dewasa pengguna obat kepada anak jalanan yaitu dijadikan perantara untuk membeli obat-obatan terlarang ke pengedar. 3) ditemukan fenomena yang berbeda antara anak jalanan di Kota Bandung dan Kabupaten Ciamis. Teori mekanisme kelangsungan hidup, teori konstruksi sosial, teori stuktural fungsional digunakan untuk menganalisis temuan penelitian.
PENGEMBANGAN TERAPI REALITAS WDEPC+SR DALAM MENGURANGI KECENDERUNGAN RELAPSE RESIDEN DI YAYASAN SEKAR MAWAR Olivia Handana Putri; Admiral Nelson Aritonang; Uke Hani Rasalwati
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi Realitas Wants, Doing, Evaluation, Planning, Commitment, Shapping Action, dan Reinforcement (WDEPC+SR) merupakan sebuah pengembangan dari Terapi Realitas Wants, Doing, Evaluation, Planning, dan Commitment (WDEPC). Terapi Realitas WDEPC+SR bertujuan untuk mengurangi kecenderungan relapse residen. Terapi Realitas WDEPC+SR menggabungkan terapi kognitif dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Terapi Realitas WDEPC+SR dalam mengurangi kecenderungan relapse residen di Yayasan Sekar Mawar. Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat kecenderungan relapse residen sebelum, selama, dan sesudah implementasi Terapi Realitas WDEPC+SR. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan model eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain Single Subject Design (SSD) dengan desain Reversal A-B-A-B. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini yaitu perilaku mengasingkan diri, melamun, tidak berkonsentrasi, dan mudah tersinggung. Subjek dalam penelitian ini yaitu tiga orang residen di Yayasan Sekar Mawar yang merupakan residen rawat jalan, tidak mengalami dual diagnosis, dan memiliki tingkat kecenderungan relapse yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Terapi Realitas WDEPC+SR efektif untuk mengurangi kecenderungan relapse residen di Yayasan Sekar Mawar. Dapat dikatakan juga bahwa Terapi Realitas WDEPC+SR memiliki pengaruh dalam mengurangi tingkat kecenderungan relapse residen. Hal tersebut dibuktikan dengan penurunan perilaku ketiga orang subjek penelitian yaitu RS, A, dan GG. Terapi Realitas WDEPC+SR dapat menjadi salah satu referensi dalam penyempurnaan konsep terapi realitas dan dapat berkontribusi dalam memberikan pengembangan model terapi realitas dalam praktik pekerjaan sosial dengan NAPZA.
TEKNOLOGI PERENCANAAN DALAM PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA FAKIR MISKIN (KUBEFM) BERBASIS ASET DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Natalia Christiani Maloringan; TM. Marwanti; Lina Favorita Sutiaputri
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 2 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v4i2.713

Abstract

KUBE merupakan salah satu program yang diberikan untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara memberdayakan masyarakat. KUBE yang ada di Kabupaten Bandung sejak 2009 masih menjadi program andalan dalam memberdayakan masyarakat salah satunya di Kecamatan Pangalengan Desa Margamulya. Keberadaan KUBE yang telah ada 13 tahun nyatanya masih memiliki kekurangan saat proses implementasinya dengan masih adanya KUBE stagnan atau tidak aktif yang menurut hasil penelitian karena kurangnya perencanaan pada tahapan awal pembentukan KUBE.Maka penelitian ini dibuat bertujuan untuk bisa meminimalisir KUBE stagnan akibat kurangnya perencanaan KUBE ditahapan awal. Peneliti menemukan selama proses asesmen bahwa ada usaha dari target KUBE yang dilakukan spontan saat baru akan menerima KUBE, produk KUBE yang diberikan tidak sesuai dengan rintisan usaha target dan kualitas produk KUBE juga dinilai target sasaran masih kurang dari yang diharapkan.Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dimana peneliti akan membandingkan hasil penerapan KUBE dengan dan tanpa teknologi perencanaan pembentukan awal. Penelitian ini mengujicobakan desain teknologi perencaaan dalam pembetukan kelompok usaha KUBE-FM sehingga ada beberapa perbaikan langkah-langkah penerapana teknologi ini. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa teknologi mudah dan bisa digunakan untuk merancang KUBE sebelum program KUBE tersebut masuk ke Kecamatan Pangalengan Desa Margamulya agar pemerintah desa dan pendamping KUBE bisa memiliki persiapan dan KUBE yang menerima bantuan juga lebih mampu mengembangkan usahanya.
MODEL KOLABORASI DALAM PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENGASUHAN ANAK DI LKSA DAMAI SEJAHTERA KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT Bayu Febriyanto Saputra
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 2 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v4i2.714

Abstract

Social Welfare Institutions (LKS) in providing social welfare services, one of which is the establishment of a Child Welfare Institution (LKSA), which is a professional service institution that is responsible for providing care as a last alternative and services to replace parental functions for neglected children. Indonesia already has a policy that regulates alternative care for children in institutions/agencies, namely the National Standards for Child Care (SNPA). The application of the SNPA has started in LKSAs in Indonesia, one of which is the LKSA in Sanggau Regency, West Kalimantan. This study aims to find out how the collaboration model is in implementing SNPA at the Damai Sejahtera LKSA in Sanggau Regency. The number of LKSAs in Sanggau Regency is nine LKSAs, one of which is the Damai Sejahtera LKSA which has made efforts in implementing the SNPA. However, LKSA Damai Sejahtera has problems in implementing the SNPA. For this reason, a collaboration model between LKSA and stakeholders, such as the Social Service, is needed to support the implementation of the SNPA. This study uses a qualitative approach. The type of research used is action research. Data collection techniques using interviews, documentation studies and Data Validity Checks. Informants were determined by purposive sampling, the number of informants in this study were eight people. The results of the study showed that LKSA Damai Sejahtera experienced problems in implementing the SNPA including fulfilling the basic needs of children, meeting education and health costs and fulfilling the completeness of online school equipment. To overcome the problems of LKSA in implementing SNPA the researcher made an initial model, a proposed model and a final collaboration model.
PERAN KORPORASI DALAM PENCAPAIAN PROGRAM SDGs DI INDONESIA: (Studi kasus Pelaksanaan CSR bidang Pendidikan di Kab. Paser – Kalimantan Timur) Dyah Asri Gita Pratiwi; Didit Susiyanto; Sulistyary Ardiyantika; Ulya Sholeh Defretes; Musyawaluddin
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 2 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v4i2.715

Abstract

Peran Korporasi Dalam Pencapaian Program SDGs di Indonesia (Studi Kasus Pelaksanaan CSR PT. Kideco Jaya Agung di Bidang Pendidikan, di Kabupaten Paser – Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peran korporasi dalam pelaksanaan program CSR di bidang pendidikan memberi kontribusi yang positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekitar wilayah operasional perusahaan khususnya dan di kabupaten Paser pada umumnya. Dengan demikian, kegiatan CSR di bidang Pendidikan yang dilakukan oleh PT. Kideco Jaya Agung memberi kontribusi pada pencapain tujuan SDGs di Indonesia.
MODEL PENGEMBANGAN MITRA KERJA ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI) BRSKPN “GALIH PAKUAN” BOGOR DENGAN INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) Lutfi Rokhman
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 2 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v4i2.716

Abstract

Kebijakan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI dilaksanakan melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk mencapai keberfungsian sosial individu, keluarga dan komunitas. BRSKPN Galih Pakuan Bogor dalam mengimplementasikan program ATENSI melalui pendekatan komunitas dan keluarga dilaksanakan kerjasama dengan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk mencapai target output pelayanan korban penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengujicobakan model pengembangan mitra kerja ATENSI BRSKPN Galih Pakuan Bogor dengan IPWL. Desain penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan diskusi terfokus. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif melalui proses reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam model awal teridentifikasi kebutuhan pengembangan yakni administrasi, biaya, proses teknis, keterlibatan keluarga klien dan komunitas. Perencanaan yang dihasilkan yakni perumusan kegiatan perencanaan dengan muatan yang ditambahkan yakni memperluas sasaran dan partisipan yang terlibat. Implementasi model menunjukkan bahwa mitra kerja Asistensi dan penjangkauan sampai pada komunitas dan keluarga sudah berjalan dengan baik namun masih membutuhkan pedoman teknis. Model akhir yang dihasilkan yakni mitra kerja Asistensi BRSKPN Galih Pakuan Bogor Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) menghasilkan suatu pengembangan model mitra kerja dengan kejasama yang telah berjalan sehingga dalam evaluasinya memerlukan penandatanganan kerjasama agar menjadi pertimbangan otoritas terkait saat landasan hukum pelaksanaan program dalam proses penerbitan sudah berjalan. Beberapa hasil kesimpulan yakni; 1) Perlu menyusun instrumen dan dokumen pendukung bagi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan MoU/PKS, 2) Pengembangan model mendorong pemberian layanan secara tuntas sampai pada tahap pelayanan after care dan pembinaan lanjut, 3) Jangkauan wilayah kerja terlampau luasa yaitu di 13 provinsi, 4) Perlu peningkatan kapasitas SDM, sosialisasi, edukasi, pendampingan dan bimbingan teknis secara berkelanjutan, 5) Perlu slot anggaran lembaga IPWL untuk kepentingan administrasi dokumentasi dan pelaporan.
PENERAPAN MODEL KONSELING SPIRITUALITAS UNTUK LANJUT USIA DALAM MENURUNKAN GANGGUAN KECEMASAN Olvia Nursaadah; Meiti Subardhini; Tukino
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 2 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v4i2.717

Abstract

Memasuki masa lanjut usia dihadapkan dengan menurunnya kondisi fisik dan kesehatan juga masa pensiun, hal tersebut tidak sedikit yang membuat lansia mengalami kecemasan berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan efektivitas dari model konseling spiritualitas untuk lanjut usia yang telah dirancang pada penelitian terapi psikososial, khususnya dalam menurunkan perilaku kecemasan yang dialami oleh Klien P sebagai subjek dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Desaign (SSD) atau penelitian subjek tunggal dengan model reversal atau pengulangan dan menggunakan desain A-B-A-B. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa observasi dan wawancara. Data berdasarkan hasil observasi perubahan tingkah laku dianalisis dengan teknik analisis dalam dan antar kondisi untuk menguji pengaruh dari intervensi konseling spiritualitas terhadap perubahan perilaku kecemasan dari Klien P. Hasil penelitian menunjukkan intervensi konseling spiritualitas bagi lanjut usia berpengaruh dalam menurunkan perilaku kecemasan pada Klien P. Model akhir dari konseling spiritualitas di hasilkan dari evaluasi teknologi awal berupa penekanan nilai-nilai spiritualitas dalam setiap tahapan konseling, bentuk penugasan yang ditekankan untuk mendukung perubahan perilaku dan penyesuaian terhadap karakteristik permasalahan subjek. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa konseling spiritualitas berpengaruh terhadap penurunan perilaku kecemasan.