cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+6285740947996
Journal Mail Official
gjec@live.undip.ac.id
Editorial Address
Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matematika UNDIP Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27770664     DOI : -
Core Subject : Science,
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Departemen Kimia, Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun pada bulan Mei dan November. Jurnal Greensphere: Journal of Environmental Chemistry mempubliksikankan hasil penelitian dan telaah (review) bidang Kimia Organik, Kimia Anorganik, Kimia Fisik, Biokimia dan Kimia Analitik yang mendukung greenchemistry dan kesehatan.
Articles 22 Documents
Pengaruh Tripolifosfat Sebagai Agen Taut Silang Pada Membran Kitosan Terhadap Karakter Fisikokimia dan Kemampuan Permeasi Retno Ariadi Lusiana; Ahmad Suseno; Khabibi Khabibi; Cahyaning Gesti Faradina
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Issue 1 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.236 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.10898

Abstract

Penelitian tentang modifikasi membran kitosan dengan taut silang menggunakan tripolifosfat telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk memodifikasi kitosan dengan tripolifosfat dan mengkarakterisasi serta menguji permeabilitasnya. Pada penelitian ini dihasilkan larutan dope kitosan tertaut silang tripolifosfat (CSTPP) dengan tiga rasio kitosan:tripolifosfat yaitu 1:0,5; 1:1; dan 1:2. Melalui metode inversi fasa didapatkan lembaran membran yang dipergunakan dalam proses permeasi kreatinin. Berdasarkan hasil karakterisasi Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa modifikasi kitosan oleh TPP berpengaruh pada sifat fisikokimia membran. Kenaikan konsentrasi TPP dalam membran berkorelasi dengan peningkatan hidrofilisitas, nilai serapan air, derajat pengembangan, porositas, kemampuan fluks dan kemampuan permeasi membran.  Membran CSTPP2 dengan rasio mol 1:1 antara kitosan:TPP memiliki kemampuan permeasi terbaik.Kata Kunci: taut silang; membran, CSTPP, permeasi
Fabrikasi Ramah Lingkungan Komposit Nano Karbon Aktif-Partikel Perak dan Uji Aktifitas Antibakterinya Radinal Yogi Nurcahyo; Pratama Jujur Wibawa
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.159 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14827

Abstract

Nanokomposit karbon-perak aktif nanopartikel (AC-AgNPs) telah berhasil difabrikasi secara ramah lingkungan menggunakan ultrasonik (40 kHz; 2x50 watt) untuk berbagai waktu pengadukan 10, 20, dan 30 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu pengadukan ultrasonik dan aktivitas antibakteri dari nanokomposit terkait tersebut. Untuk itu, langkah pertama yang dilakukan adalah mensintesis nanopartikel perak (AgNPs) dari garam perak nitrat (AgNO3) (10 ml,3 mM) menggunakan ekstrak air-nanas berbagai konsentrasi sekitar 10, 20, 30, 40 dan 50 % b/ v. Langkah kedua adalah fabrikasi nanopartikel karbon aktif (ACNPs) dari bubuk halus karbon hitam lokal yang tersedia secara komersial melalui metode top-down yang canggih. Akhirnya, campur ACNP dan AgNP yang dihasilkan dengan benar di bawah agitasi ultrasonik seperti yang disebutkan di atas. Analisis dan karakterisasi bahan yang dihasilkan yang diinginkan dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Ultra violet-tampak (UV-Vis), mikroskop elektron Transmisi (TEM), dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR). Diketahui bahwa AgNP berukuran sekitar 10-50 nm berhasil diproduksi dengan partikel berbentuk bola. AgNPs kemudian dapat digabungkan dan disebarkan secara merata pada permukaan matriks ACNPs. Dalam situasi ini, spektrum FTIR menegaskan bahwa AgNP yang disebutkan secara khusus berinteraksi satu sama lain dengan gugus hidroksil (-OH) dan karbonil (C=O) yang ada pada permukaan matriks ACNP. Aktivitas antibakteri nanokomposit AC-AgNPs yang dihasilkan diuji secara terpisah terhadap bakteri E. coli dan S. aureus menggunakan metode cakram kertas saring agarosa. Diketahui bahwa zona bening yang dihasilkan di sekitar cakram rata-rata sekitar 1,23 mm dan 2,07 mm untuk Eschericia coli (E. coli) dan Staphylococus aureus (S. aureus).
Bakteri Endofit F4 dari Daun Pepaya (Carica papaya L): Potensinya sebagai Penghasil Enzim Ekstraseluler Purbowatiningrum Ria Sarjono; Ismiyarto Ismiyarto; Ngadiwiyana ngadiwiyana; Nor Basid Adiwibawa Prasetya
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.688 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14794

Abstract

AbstractPapaya leaves are known to have antibacterial activity, so the endophytic bacteria on the papaya leaves are thought to have antibacterial activity. Previous studies have obtained 5 isolates of endophytic bacteria from papaya leaves, including F1, F2, F3, F4 and F5. Endophytic bacteria F1, F3, and F5 have known antibacterial activity, while endophytic bacteria F4 have not yet explored their activity in producing extracellular enzymes, so that in this study a qualitative test of extracellular enzymes was carried out on endophytic bacteria F4. The purpose of this study was to obtain confirmation of morphology, qualitative phytochemical data, and the ability to produce extracellular enzymes lipase, cellulase, protease and amylase from endophytic bacteria F4.The results obtained were F4 bacterial isolates white, round and smooth rounded edges which were gram positive with single cell morphology and the shape is bacillus (stems). F4 bacteria have the potential to contain amylase and protease extracellular enzymes.
Pemisahan Logam Perak Dalam Limbah Cair Menggunakan Membran Cair Emulsi (ELM) Dengan Senyawa Pembawa Sinergi D2EHPA Muhammad Cholid Djunaidi; Danang Subarkah Hadikawuryan; Didik Setiyo Widodo; Nesti Dewi Maharani
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Issue 1 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.958 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.10899

Abstract

Perak adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, meliputi fotografi (bahan dasar film dan kertas foto), elektronik, perhiasan, campuran logam (alloy) penghambat korosi, dan sebagainya sampai keskala laboratorium. Kandungan perak dalam limbah sebesar lebih dari 2000 mg/Lyang berpotensi menyebabkan toksisitas lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemisahan logam perak dalam limbah dengan metode Emulsion Liquid Membrane (ELM) dengan campuran pembawa D2EHPA-TBP yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Ag. Produk perak yang didapatkan sebagai penyedia perak kedua. Hasil yang didapatkan dengan penggunaan pembawa D2EHPA-TBP lebih efektif untuk mengambil perak dari limbah daripada larutan Ag+. Pembawa D2EHPA-TBP menggunakan perak tiosulfat (sinergi) relatif selektif daripada Cu(II) dan Cr(VI) dengan persen pengambilan perak sebesar 94,93%.Kata Kunci: ELM; Logam Perak; selektif; D2EHPA
Pembuatan Nanosilika dari Abu Sekam Padi pada Variasi pH Sol Gel Evan Evan; Pardoyo Pardoyo; Adi Darmawan
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.057 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14720

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi pH sol gel terhadap karakter nanosilika yang disintesis dari abu sekam padi. Tujuan penelitian untuk memperoleh silika berukuran nano dari abu sekam padi, menentukan pengaruh variasi pH sol gel terhadap nanosilika yang dihasilkan serta pH optimum dalam pembentukan nanosilika. Metode yang dilakukan meliputi ekstraksi silika dan sintesis nanosilika dengan variasi pH sol gel pada pH 9, pH 7, dan pH 5. Produk sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM-EDX. Hasil menunjukkan nanosilika yang diperoleh berbentuk amorf dengan ukuran morfologi permukaan 40 nm sampai 100 nm pada pH 5 dan pH 9, serta 40 nm sampai 85 nm pada pH 7. Gugus Si-O-Si dan Si-OH ditemukan pada beberapa bilangan gelombang spesifik. Rasio gugus Si-OH/Si-O-Si untuk pH 5, pH 7, dan pH 9 masing-masing sebesar 4,18, 5,36, dan 3,96. pH optimum dalam pembentukan nanosilika didapatkan pada pH 7, jumlah produk terbanyak diperoleh pada pH 5 sedangkan kandungan Si terbanyak pada pH 9. 
Korosi Besi dengan Elektrolit H2SO4 dan Karakterisasi Produk Richard Leonardo Sianturi; Linda Suyati; Yayuk Astuti
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Issue 2 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.973 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.12910

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan laju reaksi korosi pada besi dalam air dan elektrolit asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju korosi dengan menggunakan metode pengurangan berat, menentukan karakterisitik produk dengan FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari produk, menentukan karakteristik XRD untuk mengetahui struktur lingkup material dari produkdan menentukan kinetika reaksi produk terbaik. Metode yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu preparasi larutan H2SO4  0.0675M, 0.125M, 0.25M, 0.5M dan 1M, karakterisasi produk dan uji kinetika reaksi dengan variasi  waktu 0, 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil  penelitian diperoleh  endapan warna coklat dan karakterisasi FTIR Fe2O3 terlihat pada puncak 586 cm-1   Produk hasil reaksi antara besi dengan H2SO4 muncul puncak yang sedikit bergeser pada sudut 2θ 24,10o, 32,90odan 49,55o. Lalu pada hasil reaksi korosi besi dengan H2O muncul puncak sudut 2θ pada 24,36o, 33,24odan 49,43o. Peningkatan kecepatan korosi seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari larutan asam sulfat. Konstanta laju order satu dan dua berturut-turut sebesar 1.28 x 10-3 menit-1 dan 2,9  x 10-4 M-1 menit-1.  
Pembuatan Karbon Aktif Termodifikasi Surfaktan Sodium Lauryl Sulphate (SMAC-SLS) dari Tempurung Kelapa Menggunakan Aktivator ZnCl2 dan Gelombang Mikro Sebagai Adsorben Kation Pb(II) Anisyah Anisyah; Arnelli Arnelli; Yayuk Astuti
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Issue 1 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.301 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.10733

Abstract

Penelitian tentang modifikasi karbon aktif tempurung kelapa dengan surfaktan sodium lauryl sulphate (SLS) telah dilakukan sebagai adsorben logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan untuk membuat material baru Surfactant Modificated Activated Carbon (SMAC) dari tempurung kelapa yang lebih unggul dari karbon aktif untuk adsorben logam Pb(II).  Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama adalah  karbonisasi tempurung kelapa mengunakan pirolisis pada temperatur 400oC selama 1 jam, tahap kedua aktivasi menggunakan ZnCl2 30% dan radisasi gelombang mikro dengan daya bervariasi 80 -800 W selama waktu bervariasi 1 – 9 menit, tahap ketiga modifikasi karbon aktif menggunakan SLS 60 ppm selama 4 jam dan selanjutnya tahap aplikasi SMAC untuk adsorben logam Pb. Karakterisasi SMAC dilakukan adalah dengan FTIR, GSA, SEM dan data termodinamika. keberhasilan adsorpsi SMAC diukur dengan menentukan kapasitas adsorpsi.  Hasil modifikasi menunjukkan karbon aktif dapat mengadsorpsi SLS sebesar 1,496 mg/g. Karakterisasi SMAC  dengan FTIR menunjukkan adanya pucak S=O pada bilangan gelombang 1341 cm-1, karakterisasi dengan GSA menunjukkan luas area SMAC lebih kecil dari karbon aktif yaitu sebesar 3,924 m2/g, morfologi permukaan SMAC sebagian besar tertutup oleh surfaktan SLS dan data termodinamika memberikan nilai entalpi sebesar -10,282 kJ/mol yang menunjukkan interaksi antara karbon aktif dan SLS merupakan interaksi atau adsorpsi secara fisik. SMAC efektif mengadsorpsi logam Pb(II) dengan efisiensi sebesar 99,89% dan kapasitas sebesar 1,498 mg/g dan interaksi antara SMAC dengan kation Pb (II) merupakan interaksi elektrostatis.Kata Kunci: SMAC, Kapasitas Adsorpsi, kation Pb
Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Residu Destilasi Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Eko Febrianto Ramadhan; Enny Fachriyah; Dewi Kusrini
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.233 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14793

Abstract

Sereh wangi (Cymbopogon nardus) merupakan salah satu tanaman yang ramah lingkungan dan berpotensi sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak residu destilasi, menentukan total fenol dan aktivitas antioksidan (IC50). Pada proses ekstraksi didapatkan ekstrak etanol kental dari residu destilasi berwarna merah kehitaman pekat dengan rendemen sebesar 8,882%. Penapisan fitokimia pada serbuk residu dan ERD (ekstrak etanol residu destilasi) menunjukkan adanya kandungan flavonoid, tanin, kuinon, fenol dan steroid. Kandungan total fenol ERD didapatkan 46 mg ekuivalen asam galat/g ERD dan pada penentuan aktivitas antioksidan didapatkan nilai IC50 sebesar 189,905 ppm. 
Pemisahan Logam Timbal Dalam Limbah Cair Simulasi Menggunakan Supported Liquid Membranes (SLM) Berpendukung Dengan Senyawa Pembawa Sinergi D2EHPA Muhammad Cholid Djunaidi; Danang Kuncoro Bhakti; Rum Hastuti; Nesti Dwi Maharani
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Issue 2 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.938 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.12924

Abstract

Abstrak. Timbal adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri meliputi : batu bara, minyak, peleburan besi/baja, semen, baterai, tekstil, pestisida, gelas dan keramik. Kandungan limbah khususnya timbal sebesar 1,21 mg/L berada dalam berbagai bentuk senyawaan kimia yang berbeda-beda. Pengaruh logam-logam tersebut terhadap organisme akuatik dan manusia sangat berbahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan logam timbal dari limbah cair dengan metode Supported Liquid Membranes (SLM) berbentuk membrane PTFE dengan campuran pembawa D2EHPA yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Pb. Dalam proses pemisahan/pengadukan digunakan kerosen sebagai pelarut untuk D2EHPA dan asam sebagai larutan fasa penerima digunakan HNO3, HCl, dan H2SO4, terlihat bahwa persen transport timbal fasa umpan ke penerima dengan pengunaan HNO3 relatif lebih tinggi dibandingkan asam fasa penerima lainnya. Sedangkan proses pengadukan melibatkan n-heksan dan kloroform sebagai pelarut organik untuk D2EHPA dan melibatkan juga H2SO4 sebagai larutan fasa penerima. Persen transport fasa umpan ke fasa penerima yang lebih tinggi dicapai pada penggunaan kloroform sebagai pelarut organik.
Metode Elektrokoagulasi Sistem Fe(S)| Cd(II)(aq), NaCl(aq) || H2O(l)|C untuk Pengambilan Kadmium(II) Nabila Nurdiantika; Linda Suyati; Gunawan Gunawan
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Issue 1 tahun 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.307 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2021.10751

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai metode elektrokoagulasi sistem Fe | Cd(II), NaCl || H2O | C untuk pengambilan Cd(II).  Besi hidroksi hasil elektrolisis adalah agen koagulasi yang sangat baik.  Tujuan dari penelitian ini menentukan kondisi optimum dalam proses pengambilan Cd(II) membandingkan elektrokoagulasi dengan koagulasi,  mengetahui morfologi permukaan elektroda besi sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta  menentukan kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II). Beberapa kondisi proses elektrokoagulasi yang divariasikan meliputi pengaruh rapat arus, konsentrasi awal Cd(II), pH larutan, dan  waktu proses elektrokoagulasi. Analisis konsentrasi Cd(II) setelah proses elektrokoagulasi menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan karakterisasi permukaan eletroda besi dengan SEM. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan Cd(II) dicapai pada rapat arus 36 µA/cm2, konsentrasi awal  Cd(II) 9 mg/L, pH larutan 7, dan waktu proses elektrokoagulasi selama 120 menit dengan hasil yang dicapai sebesar 99,5%. Pengambilan Cd(II) lebih efektif dengan metode elektrokoagulasi dibandingkan dengan metode koagulasi. Morfologi permukaan besi yang semula tampak halus setelah proses elektrokoagualasi menjadi kasar akibat adanya sebagian besi di permukaan elektroda yang larut dalam produksi besi hidroksida. Kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II) mengikuti reaksi pseudo orde dua, dengan k = 17,80 x 10-2 g.mg-1menit-1.Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Pengambilan Cd(II), Fe(OH)3.

Page 1 of 3 | Total Record : 22