cover
Contact Name
ROBERT PURBA
Contact Email
jurnalpneumatikos@stapin.ac.id
Phone
+6281329494800
Journal Mail Official
jurnalpneumatikos@stapin.ac.id
Editorial Address
Linkungan Pasir Asih No. 802-821 RT. 03 RW. 10 Majalengka 45411
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan
ISSN : 22524088     EISSN : 26858002     DOI : https://doi.org/10.56438
PNEUMATIKOS merupakan wadah untuk memublikasikan hasil penelitian teologi, baik penelitian literatur maupun lapangan, yang dilakukan oleh para dosen Sekolah Tinggi Teologi STAPIN Majalengka dan STT lain di seluruh Indonesia. Focus dari Jurnal ini ialah: Biblika (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) Dogmatika Kristen Historika Gereja Pentakostalisme Teologi Praktika
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
Pertentangan Hati Nurani dan Etika Pelayanan Aprianus Simanungkalit
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.353 KB)

Abstract

Everyone in life will always be faced with various problems. There are light problems and there are difficult problems to deal with. There are people who are so relaxed every time they face the problems that exist, but not a few people who are so panicked about life's problems, some even end their lives. When faced with this problem, the person is required to make the right decision. Making an ethical decision remains a struggle for everyone because making ethical decisions is very difficult, it requires peace of mind and mind. In this discussion, I will discuss the understanding of ethical decisions based on conscience. I think conscience will try to help someone in carrying out an ethical action so that the decision taken is the right decision.Setiap orang hidup akan selalu diperhadapakan dengan beragam persoalan. Ada persoalan yang ringan ada juga persoalan yang sulit untuk dihadapi. Ada orang yang begitu santai setiap menghadapi persoalan yang ada, tetapi tidak sedikit juga orang yang begitu panik menghadapi persoalan hidup bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya. Saat bertemu dengan persoalan itu, orang tersebut dituntut untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat. Mengambil sebuah keputusan etis tetap menjadi pergumulan setiap orang, kare¬na mengambil keputusan etis sangat sulit, dibutuhkan ketenangan hati dan pikiran. Dalam pembahasan ini, saya akan membahas tentang pemahaman keputusan etis berdasarkan hati nurani. Menurut saya hati nurani sampai saat ini akan berusaha membantu seseorang dalam melakukan sebuah tindakan etis, sehingga keputusan yang diambil adalah sesuatu keputusan yang benar.
Memaknai Pernikahan dalam Membangun Kurikulum Pendidikan Kristiani bagi Pelaksanaan Kursus Pranikah dan Pernikahan Yakub Hendrawan Perangin Angin; Tri Astuti Yeniretnowati; Yonatan Alex Arifianto
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 10 No. 2: Januari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.179 KB)

Abstract

Hari-hari dari hidup pernikahan tidaklah otomatis selalu gemerlapan seperti yang digambarkan oleh sinetron, drama, dan film, bahkan banyak pernikahan jatuh dalam perpisahan dan tidak sedikit pernikahan Kristen yang diberkati oleh pendeta di geraja pun mengalami kesulitan, perselingkuhan, dan beberapa berakhir dengan perceraian. Hal ini menunjukkan betapa gentingnya pernikahan dan bagaimana diperlukan pemahaman akan makna yang tepat tentang pernikahan sehingga dapat menjalani pernikahan dengan bertumbuh secara sehat. Penelitian ini menggunakan metodologi riset pustaka dari berbagai ahli yang bergerak dalam pelayanan pembinaan pranikah, pernikahan dan keluarga Kristen sehingga pengalaman dan kebenaran-kebenaran Alkitab yang dipraktikkan puluhan tahun dapat memberikan gambaran bagi Pendidikan Agama Kristen bidang pernikahan dalam merumuskan kurikulum pembinaan pranikah dan pernikahan yang tepat sesuai kebutuhan dan tantangan zaman. Hasil penelitian dihasilkan   
Misi Gereja dalam Menghadapi Realitas Budaya di Indonesia: Refleksi Markus 16:15 Ayub Rusmanto; Aji Suseno
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.563 KB)

Abstract

This paper discusses contemporary missions related to church planting as part of the implementation of the command of the Lord Jesus in Mark 16:15, “Go into all the world and preach the gospel to all creatures”, which is implemented by planting churches in the reality of contemporary Indonesian culture. The method used in writing this paper is a descriptive qualitative method with a literature approach, the author will describe descriptively the basis of Christian mission and the urgency to review or update the construction and implementation of missions in the reality of contemporary Indonesian culture. If investigating the church's mission is urgent to respond to the Great Commission in preaching the Gospel to the formed Congregation. The results of this paper conclude that the implementation of the church's mission must pay attention to the cultural realities in Indonesia today. Because the mission of the church without paying attention to the context of the recipient will find complications and even failures in carrying out the Great Commission. In this case, an understanding and policy of cultural reality in Indonesia today is needed in accordance with the current context in which the church is present.Tulisan ini mempercakapkan mengenai misi masa kini bersinggungan dengan penanaman gereja sebagai bagian dari implementasi perintah Tuhan Yesus dalam Markus 16:15, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”, yang diimplementasikan penanaman gereja dalam realitas budaya Indonesia masa kini. Metode yang digunakan dalam penulisaa karya tulis ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kepustakaan, penulis akan menguraikan secara deskriptif tentang landasan misi Kristen dan urgensinya melakukan kajian ulang atau meng-up date terhadap kontruksi dan implementasi misi dalam realitas budaya Indonesia masa kini. Jika menginvitigasi misi gereja merupakan urgensi meresponi Amanat Agung dalam pemberitaan Injil kepada Jemaat yang terbentuk. Hasil penulisan ini disimpulkan dalam implementasi misi gereja harus memperhatikan realitas budaya di Indonesia masa kini. Sebab misi gereja tanpa memperhatikan konteks penerima akan mendapati kerumitan bahkan kegagalan dalam menjalankan Amanat Agung.  Dalam hal ini diperlukan pemhaman dan kebijakan realitas budaya di Indonesia masa kini sesuai dengan konteks kekinian di mana gereja hadir
Hakikat Tuhan pada Sebutan Nama Addonay wegibbôr milkhämâ dalam Mazmur 24:8 Irene Estu Larasati; Priyantoro Widodo
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.224 KB)

Abstract

The name of Allah is an issue that often intersects with dogma. The God who is understood by Christianity is known as YHWH by reading Addonay translated as God in Indonesian using capital letters because this name is very sacred to be called anything. But God wants His creation to know Him, so He introduces His name to His people in various ways by mentioning the essence of the name. This scientific work aims to describe one of the names of God, especially in the book of Psalm 24:8, and the use of the term in several Old Testament books. The research methodology in this scientific work is a qualitative method using an analytical approach to terms and word meanings. God reveals Himself as a mighty God in the war in every event of the battle of the Israelites. God, Himself took over the war to bring victory to His people. What Allah has done makes His people realize that their lives are under the control of Lord Allah, their creator. The use of the name by the Bible refers more to the theological meaning behind the Name, namely His living power. The description of God in the Psalms also proves the opinion that God can be understood as both transcendent and immanent. What the psalmist does is an attempt to understand the transcendent God to be an immanent God based on the life experience of the psalmist.Nama Allah menjadi suatu isu yang sering bersinggungan dengan dogma. Allah yang dipahami kekristenan dikenal dengan nama YHWH dengan dibaca Addonay diterjemahkan sebagai Tuhan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf kapital karena nama ini sangat sakral untuk sembarang disebut. Namun Tuhan ingin agar ciptaanNya mengenalNya sehingga Ia memperkenalkan namaNya kepada umatNya dengan berbagai cara dengan menye-butkan hakekat dari nama tersebut. Karya ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan salah satu sebutan nama Tuhan terkhusus kitab Mazmur 24:8 dan penggunaan istilah pada beberapa kitab Perjanjian Lama. Metodologi penelitian dalam karya ilmiah ini dengan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis istilah dan makna kata. Allah menyatakan diriNya Ia sebagai Allah yang perkasa dalam peperangan dalam setiap peristiwa pertempuran bangsa Israel Allah sendiri yang mengambil alih peperangan sehingga membawa kemenangan bagi umatNya. Apa yang telah dilakukan Allah membuat umatNya menyadari bahwa hidup mereka ada dibawah kendali Tuhan Allah sang pencipta mereka. Penggunaan nama tersebut oleh Alkitab lebih mengacu kepada makna teologis di balik Nama itu, yaitu kuasa-Nya yang hidup.  Penggambaran akan Tuhan dalam Mazmur juga membuktikan pendapat bahwa Tuhan dapat dipahami sebagai pribadi yang transenden dan sekaligus imanen. Apa yang dilakukan oleh para pemazmur merupakan usaha untuk memahami Tuhan yang transenden menjadi Tuhan yang imanen berdasarkan pengalaman hidup pemazmur.
Membangun Sikap Kebersamaan Guru Pendidikan Kristiani di tengah Perilaku Intoleransi Yunida Bawamenewi; Yonatan Alex Arifianto; Andreas Fernando
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.032 KB)

Abstract

Keadaan bangsa yang majemuk ini, membuat masyarakat yang ada dibangsa ini untuk menerima kemajemukan yang ada terutama bagi guru PAK dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Oleh berbagai keberagaman yang ada di bangsa ini membuat suatu keunikan sekaligus menjadi pemicu konflik sehingga terjadinya perpecahan dan penyerangan dari berbagai belah pihak. Penulisan dalam paper ini, dengan menggunakan penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan berharap dapat  peserta didik dan masyarakat untuk memiliki jiwa toleransi yang tingggi dalam menjaga kerukunan di bangsa ini, sehingga peran guru PAK sangat penting dalam mengayomi dan mendidik peserta didik agar sejak dini memahami nilai-nilai agama dan mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat sejak sekarang dan seterusnya. 
Karakteristik Hidup Baru dalam Kristus Berdasarkan Perspektif Efesus 4:17-32 Yefta Yan Mangoli
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.015 KB)

Abstract

This study aims to explain the characteristics of the new life in Christ based on Ephesians 4:17-32. This topic is to discuss because there are still many Christians who have never experienced life and have the characteristics of a new life in Christ. The method used in this study is a hermeneutic qualitative method, through strategy description analysis, because the goal to be achieved is the characteristics of a new life in Christ based on Ephesians 4:17-32. The data collection technique used is to collect data through the Bible, books, magazines, web (internet), related to the topic of discussion and data analysis so that researchers can conclude about what is being studied. The result of this research is that every believer must put off a futile life, to be in truth and holiness. This must be a feature and characteristic of a new life that has removed the characteristics of a life that is marked by various useless actions. Thus, people who have received the teachings of the Lord Jesus and experienced the process of living in Christ must imitate the character of Christ and be able to apply and apply the results of his creation as a real change in life through the behavior of daily life. This must be manifest through changes in spiritual, character, attitude, way of thinking, speech and even in all aspects of his actions, both in application with God and with fellow humans.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik hidup baru di dalam Kristus berdasarkan surat Efesus 4:17-32. Hal ini merupakan salah satu topik yang menarik untuk dibahas karena masih banyak orang kristen yang belum mengalami pembaharuan hidup dan memiliki karakteristik hidup baru di dalam Kristus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif hermeneutik, melalui strategi deskripsi analisis, karena tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan karakteristik hidup baru di dalam Kristus berdasarkan surat Efesus 4:17-32. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data melalui Alkitab, buku-buku, majalah, web (internet), yang berkaitan dengan topik pemba-hasan dan menganalisa data-data tersebut sehingga peneliti bisa menyimpulkan tentang masalah yang dikaji. Adapun hasil dari penelitian ini ialah bahwa setiap orang percaya harus menanggalkan kehidupan lamanya yang sia-sia, supaya dapat hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Hal ini harus menjadi ciri dan karakteristik hidup baru orang percaya yang telah menanggalkan karakteristik kehidupan lamanya yang ditandai dengan berbagai perbuatan yang sia-sia. Dengan demikian, orang yang telah menerima pengajaran Tuhan Yesus dan mengalami proses pembaharuan hidup di dalam Kristus harus meneladani karakter Kristus, hidup dalam pimpinan Roh Kudus, mampu menerapkan dan mengaplikasikan hasil pembaharuannya sebagai suatu tanda perubahan yang nyata dalam kehidupannya melalui perilaku hidup sehari-hari. Penerapan tersebut harus nyata melalui perubahan rohani, karakter, sikap, cara berpikir, tutur kata bahkan dalam segala aspek tindakannya, baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun sesama manusia
Faktor Psikologis dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Pembentukan Karakter Mahasiswa di STAPIN Majalengka Markus Kusni
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.781 KB) | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.54

Abstract

Abstract: STAPIN Majalengka as one of the providers of religious education in Indonesia with a dormitory living system. Through boarding life, it is hoped that a process of character formation and development will occur. Because the purpose of education in addition to producing graduates who excel in academic matters is also required to have superior character. But in boarding life it is not easy to live because this is influenced by several factors. For this reason, this study aims to find out how much psychological factors affect the success of education and character building and character development through boarding life at STAPIN Majalengka. This study uses quantitative methods through field observations by distributing questionnaires to obtain data. The collected data is then processed using SPSS 25 "Model Summary"; the result is the coefficient of determination or R Square is 0.927. R Square value of 0.927 is derived from squaring the value of the correlation coefficient or "R", which is 0.963x 0.9963 = 0.927. The magnitude of the coefficient of determination (R Square) is 0.927 or equal to 92.7%. This figure means that the psychological factor variable (X) stimulantly affects the variable character formation of students at STAPIN MAJALENGKA by 92.7% while the rest (100% - 92.7% = 7.3%) is influenced by other variables outside of regression. this or the unexamined variable. So the conclusion is thatpsychological factors affect the success of education and character building and character development through boarding life at STAPIN Majalengka.Abstrak: STAPIN Majalengka sebagai salah satu penyelenggara pendidikan keagamaan yang adadi Indonesia dengan system hidup berasrama. Melalui kehidupan berasrama diharapkan terjadiproses pembentukan dan pengembangan karakter. Karena tujuan Pendidikan selain menghasilkan lulusan yang berprestasi dalam hal akademik juga dituntut untuk memiliki karakter yangunggul. Namun dalam hidup berasrama ternyata tidak mudah dijalani karena hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapabesar faktor psikologis mempengaruhi keberhasilan Pendidikan dan pembentuk karakter sertapengembangan karakter melalui kehidupan berasrama di STAPIN Majalengka. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif melalui observasi lapangan dengan penyebaran angket untuk mendapatkan data. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan SPSS 25 “ModelSummary” dan hasilnya adalah nilai koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0.927.Nilai R Square 0,927 ini berasal dari pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R”, yaitu 0,963x0,9963= 0,927. Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) adalah 0,927 atau sama dengan92,7%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel faktor psikologis (X) secara stimulantberpengaruh terhadap variabel pembentukan karakter mahasiswa di STAPIN MAJALENGKAsebesar 92,7% sedangkan sisanya (100% - 92,7% = 7,3%) dipengaruhi oleh variabel lain di luarregresi ini atau variabel yang tidak diteliti. Jadi kesimpulannya adalah faktor psikologismempengaruhi keberhasilan Pendidikan dan pembentuk karakter serta pengembangan karaktermelalui kehidupan berasrama di STAPIN Majalengka
Pandemi Covid-19 dan Dampaknya terhadap Angka Perceraian dan Kelahiran Eben Munthe
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.55

Abstract

Abstract: The current global problem is the Covid-19 pandemic. This has an impact on various aspects of human life, not only in the health sector, but also in the economic sector, and even problems in the population sector, namely the case of divorce and the increasing birth rate. During the Covid-19 pandemic, the number of divorce cases, especially in Indonesia, increased by 5 percent. Likewise with the birth rate, there is an increase in the population in Indonesia because the birth rate reaches 18 births per 1000 population. This situation affects human susceptibility to diseases caused by the Covid-19 pandemic. This study aims to find solutions to overcome the impacts caused by the Covid-19 pandemic, especially the impact on increasing divorce rates and increasing birth rates. This study uses qualitative research methods, by examining books, articles and other sources related to the research title. From the research, it is concluded that married couples must be aware that family harmony or welfare will not come just like that, it must be realized through struggle, sacrifice, understanding each other, not demanding each other, minimizing every problem, preventing conflict, practicing Christian teachings in times of conflict by holding reconciliation . Meanwhile, the increase in the birth rate is overcome by keeping busy with various online activities, using contraceptives and building a family prayer altar, so that each family member gets closer to God.Abstrak: Masalah global yang sedang terjadi saat ini adalah pandemi Covid-19. Hal ini berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, tidak hanya terhadap bidang kesehatan saja, namun juga bidang perekonomian, bahkan permasalahan dalam bidang kepedudukan yakni mengenai kasus tentang perceraian dan meningkatnya angka kelahiran. Selama pandemi Covid-19 angka kasus perceraian khususnya di Indonesia meningkat sebesar 5 persen. Demikian juga dengan angka kelahiran, terjadi peningkatan populasi di Indonesia karena angka kelahiran mencapai 18 kelahiran per 1000 populasi. Situasi ini mempengaruhi kerentananmanusia terhadap penyakit yang disebabkan pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi untuk mengatasi dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19 khususnya dampak terhadap meningkatnya angka perceraian dan meningkatnya angka kelahiran. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, dengan menelaah buku-buku, artikel dan sumber lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian. Dari penelitian dihasilakan bahwa pasangan suami isteri harus sadar bahwa keharmonisan atau kesejahteraan keluarga tidak akan datang begitu saja, harus diwujudkan melalui perjuangan, pengorbanan, dengan saling mengerti, tidak saling menuntut, memperkecil setiap masalah, mencegah konflik, mengamalkan ajaranKristen disaat konflik dengan mengadakan rekonsiliasi. Sementara untuk meningkatnya angka kelahiran diatasi dengan menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas online, menggunaan alat kontrasepsi dan membangun mezbah doa keluarga, agar setiap anggota keluarga makin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sinergitas antara Keluarga dan Guru Serta Gereja dalam Menanggulangi Kemerosotan Moralitas Anak di Era Modernisasi Rapi Gultom
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 13 No. 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v13i1.56

Abstract

Abstract: In this era of modernization, synergy between families, teachers and churches is needed intackling the decline of children's morality to prevent children from the negative impacts of thismodernization. There are many teenagers in this modernization era who no longer have manners andrespect for older people and even behave badly by committing immoral and criminal acts. Because of thenegative impact of modernization. This study uses a qualitative descriptive method by using books andother reading materials. The focus is on the synergy between the family and the church in overcoming the decline in the morality of children in the era of modernization. The results obtained by researchers from thisstudy are that there is a synergy between the family and the church through a psychological approach and atheological approach. The psychological approach is done through counseling and seminars. The theologicalapproach is carried out through Bible Camps and Retreats. However, from the results of the study, there arestill children who are negatively affected by modernization due to the influence of bad associations fromschool friends and friends. That is why families and churches must constantly strive to educate theirchildren well in order to avoid the negative effects of modernization.
Merekonstruksi Penatalayanan di Masa Pandemi Aprianus Simanungkalit
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.58

Abstract

Abstract: Every church must reconstruct the existing church management system in accordance with current conditions, although it is difficult to do so. the online ministry system is the solution to all difficulties in the church and does not violate biblical truth as long as the direction and path is right. With the online reconstruction of church stewardship, it is hoped that existing congregations can feel God's presence even online and can experience true Christianity despite online recognition and understanding. If we want to maximize the stewardship for the churches we cant use this researcher and we hope with this researcher can make the stewardship for the churches optimally. This riset is from the churches minister based on the online church, this is not contrary to God’s Word.Abstrak: Setiap gereja mesti merekonstruksi sistem kepengurusan gereja yang ada sesuai dengan kondisi saat ini, meskipun sulit untuk dilakukan. sistem pelayanan online adalah solusi untuk semua kesulitan di gereja dan tidak melanggar kebenaran Alkitabiah selama arah dan jalannya benar. Dengan adanya rekonstruksi penatalayanan gereja secara online, diharapkan jemaat yang ada dapat merasakan hadirat Tuhan bahkan secara online dan dapat mengalami kekristenan sejati meskipun pengenalan dan pemahaman secara online. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat merekonstruksikan penatalayanan gereja dengan maksimal. Metode yang penulis pilih adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan literatur. Hasil penelitian iniadalah pelayanan gereja dengan model gereja online, hal ini tidaklah bertentangan dengan Firman Tuhan.