cover
Contact Name
Rengki Afria
Contact Email
jurnal.kalistra@unja.ac.id
Phone
+6282268070067
Journal Mail Official
jurnal.kalistra@unja.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Jambi Pinang Masak, Jln, Jambi - Ma. Bulian, KM.15 Mendalo Indah, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi, Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Kajian Linguistik dan Sastra
Published by Universitas Jambi
ISSN : 29638380     EISSN : 29637988     DOI : -
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra merupakan jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan yang diterbitkan oleh Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi. Kalistra terbit tiga kali setahun setiap Mei, September, dan Januari. Jurnal Kalistra menerbitkan hasil penelitian ilmiah dalam kajian bahasa dan sastra yang meliputi linguistik teoretis, linguistik terapan, linguistik interdisipliner, tradisi lisan, filologi, semiotika, sastra murni, sastra terapan, sastra interdisipliner, serta sastra dan politik identitas. Setiap artikel yang dimuat di Kalistra akan melalui proses penilaian oleh peer reviewer.
Articles 79 Documents
Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen dalam Pemberitaan Mengenai Isu Rasisme Terhadap Boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada Media Pemberitaan Daring Kompas, Kumparan dan Republika Olivia Virginia; Ernanda Ernanda; Anggi Triandana
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23271

Abstract

This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.
Retorika dalam Pidato Anies Baswedan di Youtube Tahun 2017-2022 Yuliza Putri; Ernanda Ernanda; Yoga Mestika Putra
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23273

Abstract

This study aims to describe the forms of pathos and logos in Anies Baswedan's speech using Aristotle's rhetoric. This research use desciptive qualitative approach. The data in this study are words, phrases or sentences contained in Anies Baswedan's 2017-2022 speeches sourced from Youtube. The data that has been transcribed is then codified, classified, and interpreted to answer the research problem formulation. The results of the study show that there are 81 uses of pathos rhetoric which aim to appeal to the audience's emotions so that feelings of emotion, joy, pride, hope, and enthusiasm arise. The linguistic features found from the form of pathos are parallel sentences (35 data), cohesive sentences (7 data), correlative conjunctions (8 data), contrasting sentences (7 data), figurative language (7 data) metaphors (15 data), connotative sentences (1 data), and denotation sentences (1 data). In the logos form, 30 data were found which aim to convey information about time information, place information, distance information, achievements, work programs that have been implemented, and aim to increase knowledge. From the results of data analysis, this study concluded that Anies Baswedan had high rhetorical abilities. Through the language he uses, Anies Baswedan can influence other people to gain public trust so that he can carry out programs that are his vision and mission in serving as governor of DKI Jakarta for the 2017-2022 period.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pathos dan logos dalam pidato Anies Baswedan dengan menggunakan retorika Aristoteles. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau kalimat yang terdapat dalam pidato Anies Baswedan tahun 2017-2022 yang bersumber dari Youtube. Data yang telah ditranskripsi kemudian dikodifikasi, diklasifikasi, dan diinterpretasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 penggunaan retorika bentuk pathos yang bertujuan untuk menarik emosi audiens sehingga timbul rasa haru, senang, bangga, berharap, dan semangat. Fitur linguistik yang ditemukan dari bentuk pathos yaitu kalimat paralel (35 data), kalimat kohesi (7 data), konjungsi korelatif (8 data), kalimat kontras (7 data), bahasa figuratif (7 data) metafora (15 data), Kalimat konotasi (1 data), dan kalimat denotasi (1 data). Bentuk logos ditemukan 30 data yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan jarak, prestasi, program kerja yang sudah terlaksana, dan bertujuan untuk menambah pengetahuan. Dari hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa Anies Baswedan memiliki kemampuan retorika yang tinggi. Melalui bahasa yang digunakannya, Anies Baswedan dapat mempengaruhi orang lain untuk memperoleh kepercayaan publik sehingga dapat menjalankan program-program yang menjadi visi misinya dalam menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022
Pergeseran Bahasa Jawa dalam Ranah Sosial Masyarakat Studi Kasus di Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari Baldi Arezky; Irma Suryani; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23322

Abstract

This study raised the issue of the shift in the Javanese language that occurred in the social realm of the people in Petajen Village, Bajubang District, Batang Hari Regency. This study aims to look at the process of language shift from generation to generation as well as the factors that influence the occurrence of this shift process.The method in this study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. The data in this research are in the form of fragments of conversation or spoken utterances from various events within the social realm of the Javanese ethical community in Petajen Village, Bajubang District, Batang Hari Regency. The data sources come from the first and second generations of Javanese ethnic families who live in Petajen Village. Data collection techniques used are observation, interviews, recording and note-taking techniques. The validation used is data trigulation technique.The results of this study obtained data in the form of fragments of oral conversations regarding how the language shift process in Petajen Village, Kec. Kab. Batangahari it happened. As an example of the data in the following quote "the matter of manngkene ki limangtahunan is around eight nine, iyo eight nine". The data quote indicates that the Javanese language of the Javanese ethnicity has been mixed with Indonesian and Jambi Malay. The findings of the conversation fragments enter three language shift processes, namely subordinate bilingual (B1-B2) the use of the first language is more dominant than the second language, equivalent bilingual (B1=B2) use of the first and second language equally well and subordinate bilingual (B2-B1) the use of the second language has predominated. The conclusions of this study indicate that there is a language shift in the second generation of Javanese ethnicity in Petajen Village, Bajubang District, Batang Hari Regency through a process of subordinate bilingual (B1-B2), equivalent bilingual (B1=B2) and subordinate bilingual processes (B2-B1). The factors that caused the shift in language were migration, school and education, and social factors. The study in this study shows that there has been a shift language Java to language Indonesia and language Melayu Jambi in the second generation of the Javanese Ethnic community in Petajen Village, Bajubang District, Batang Hari Regency.   Abstrak Penelitian ini mengangkat persoalan mengenai pergeseran bahasa jawa yang terjadi pada ranah sosial masyarakat di Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini bertujuan melihat proses terjadinya pergeseran bahasa dari generasi ke generasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses pergeseran tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekaran kualitatif dengan.jenis penelitian.deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan percakapan.atau ujaran.lisan.dari berbagai.peristiwa didalam ranah sosial masyarakat etis jawa yang ada di Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari. Sumber data berasal dari generasi pertama dan kedua pada keluarga etnis Jawa yang menetap di Desa Petajen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, teknik rekam dan catat. Validasi yang digunakan adalah teknik trigulasi data. Hasil penelitian ini diperoleh data berupa penggalan percakapan lisan mengenai bagaimana proses pergeseran bahasa di desa petajen, kec. Bajubang, kab. Batangahari itu terjadi. Sebagai contoh data pada kutipan berikut “soale mangkene ki limangtahunan lah sekitar tahun delapan sembilan, iyo lapan sembilan”. Kutipan data tersebut menandakan bahwa bahasa jawa pada etnis jawa sudah tercampur dengan bahasa indonesia dan melayu jambi. Penggalan percakapan hasil temuan masuk kedalam tiga proses pergesan bahasa yaitu bilingual bawahan (B1-B2) penggunaan bahasa pertama lebih mendominasi dari pada bahasa kedua, bilingual setara (B1=B2) penggunaan bahasa pertama dan kedua sama baiknya dan bilingual bawahan (B2-B1) penggunaan bahasa kedua sudah lebih mendominasi. Penelitian ini menunjukan terjadinya pergeseran bahasa pada generasi kedua etnis Jawa di Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari melalui proses yaitu bilingual bawahan (B1-B2), bilingual setara (B1=B2) dan proses bilingual bawahan (B2-B1). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran bahasa tersebut adalah faktor migrasi, faktor sekolah dan pendidikan serta faktor sosial. Kajian dalam penelitian ini menunjukan terjadinya pergeseran.bahasa.Jawa ke.bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Jambi pada generasi kedua masyarakat Etnis Jawa di Desa Petajen, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang hari.
Ambivalensi dan Hibriditas dalam Novel La Muli Karya Nunuk Y. Kusmiana (Kajian Pascakolonial) Muhammad Iqbal Fahlefi; Yundi Fitrah; Dwi Rahariyoso
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23678

Abstract

Indonesia as a country that was once colonized by the west or the east, and now it is not separated from the former colonization. Traces of colonization it also experienced resistance, both resistance from the outside colonial or neo-colonial discourse. This research aims to find out how traces of colonialism by looking at the forms of ambivalence and hybridity in the novel “La Muli” by Nunuk Y. Kusmiana. This novel talks about life transmigrants in Jayapura in the 1980s, amid the presence of the government and as well as diverse socio-societal interactions. Descriptive method Qualitative is used to present data according to postcolonial theory deconstructive and interpretive paradigms. Data is collected by reading and record, then the data is analyzed through semiotic glasses after the previous reduced, which is then carried out semantic validity techniques and triangulation data. The results of the study contain forms of ambivalence and hybridity consisting of in 7 parts; clothing, bathing and well activities, land, professions, artifacts history, people and government relations, and socio-cultural identity and position. The discussion of the data shows that there are forms of ambivalence and hybridity is a symptom of the neo-colonialism discourse that was intensified by the parties’ center. Abstrak Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh barat ataupun timur, dan kini tidaklah lepas bekas penjajahan itu secara keseluruhan. Jejak penjajahan itu juga mengalami perlawanan, baik perlawanan dari kolonial luar ataupun wacana neo-kolonialisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui bagaimana jejak kolonialisme dengan melihat bentuk ambivalensi dan hibriditas pada novel “La Muli” karya Nunuk Y. Kusmiana. Novel ini menceritakan tentang kehidupan transmigran di Jayapura pada tahun 1980-an, di tengah kehadiran pemerintah dan juga interaksi kelindan sosio-masyarakat yang beragam. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memaparkan data sesuai teori pascakolonial dengan paradigma dekonstruktif dan interpretatif. Data dikumpulkan dengan membaca dan mencatat, lalu data di analisis melalui kacamata semiotik setelah sebelumnya direduksi, yang kemudian dilakukan teknik validitas semantik dan triangulasi data. Hasil penelitian memuat bentuk ambivalensi dan hibriditas yang terdiri ke dalam 7 bagian; pakaian, kegiatan mandi dan sumur, lahan, profesi, artefak sejarah, relasi rakyat dan pemerintah, serta identitas dan posisi sosio-kultural. Pembahasan data menunjukkan bahwa bentuk ambivalensi dan hibriditas merupakan gejala dari wacana neo-kolonialisme yang digencarkan oleh pihak pusat.
Register pada Jual Beli Thrift Shop di Instagram dan Tiktok: Kajian Sosiolinguistik Wahyu Fitria Lestari; Ernanda Ernanda; Anggi Triandana
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23697

Abstract

This study aims to describe the form of registration for buying and selling thrift shops on Instagram and TikTok using Halliday's theory. The main data sources in this study are 10 thrift shop accounts on Instagram during the 2021-2022 period and 1 TikTok account that is broadcasting live with a duration of ± 1 hour. The research data was obtained from screenshots of uploads on Instagram containing captions and comments. In addition, data is obtained through the transcription of recordings of live buying and selling activities or live broadcasts on TikTok. The conclusions from this study indicate that the dominant use of registers in buying and selling thrift shops on Instagram and Tiktok is found to be open envelope registers. Furthermore, it was found data on the use of registers that underwent word formation processes in the form of clipping or shortening of words, acronyms, abbreviations, code mixing, greetings, compounding or combining words, inflections, and derivations. And the process of forming abbreviations or abbreviations and compounding or combining words is the data most used by users as sellers or buyers.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk register pada jual beli thrift shop di instagram dan tiktok menggunakan teori Halliday. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah 10 akun thrift shop di Instagram selama periode tahun 2021-2022 dan 1 akun tiktok yang sedang melakukan siaran langsung dengan durasi ±1jam. Data penelitian diperoleh dari hasil tangkap layar unggahan di instagram berisi caption dan komentar. Selain itu data didapatkan melalui hasil transkripsi rekaman aktivitas jual beli secara live atau siaran langsung di tiktok. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan register pada jual beli thrift shop di instagram dan tiktok yang dominan ditemukan adalah register selingkung terbuka. Selanjutnya ditemukan data penggunaan register yang mengalami proses pembentukan kata berupa clipping atau pemendekatan kata, akronim, abbrevation atau singkatan, campur kode, sapaan, compounding atau penggabungan kata, infleksi, dan derivasi. Dan proses pembentukan kata abbrevation atau singkatan dan compounding atau penggabungan kata merupakan data yang paling banyak digunakan oleh pengguna sebagai penjual ataupun pembeli.
Analisa Mimetik dan Ekspresif pada Album Musik "Be Life Goes on" milik Bangtan Sonyeondan Dyah Ayu Sekar Amukti; Sabarun Sabarun; Zaitun Qamariah
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23854

Abstract

This study aimed to find out the relation between mimetic and expressive analysis on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan and the educational implication of these analyses on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan. The researcher used qualitative research.  The researcher used the mimetic and expressive approach in the study.  The data collection method was library research in which researchers collected data sources from books, journals, and other supporting sources related to the topic of this research. Therefore, the data of this study appears in the form of words, phrases, and sentences contained in the song lyrics on the album BE: Life Goes on. The researcher found there were meaning and educational values in several poems included in the six songs that had been analyzed. These values are the educational character values promoted by the government to develop virtuous character in the students. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara analisis ekspresif mimetik a nd pada "BE: LIFE GOES ON" oleh Bangtan Sonyeondan  dan  implikasi pendidikan dari analisis th ese pada "BE: LIFE GOES ON" oleh Bangtan Sonyeondan. Penelitimenggunakan penelitian kualitatif.  Peneliti menggunakan pendekatan mimetik dan ekspresif dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan dimana peneliti mengumpulkan sumber data dari buku, jurnal, dan sumber pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Oleh karena itu, data penelitian ini muncul dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam lirik lagu pada album BE: Life Goes on. Peneliti menemukan ada makna dan nilai-nilai pendidikan dalam beberapa puisi yang termasuk dalam enam lagu yang telah dianalisis. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai karakter pendidikan yang diusung oleh pemerintah untuk menumbuhkan karakter berbudi luhur pada peserta didik.
Analisis Pergerakan Wacana Kasus Agni Aprilia Kartika Putri; Anggi Triandana; Siti Fitriah; Ulil Amri; Yoga Mestika Putra
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.24690

Abstract

The news about Agni (not her real name) in 2018, a student at a major university in Indonesia who was sexually assaulted by a colleague, raised pros and cons in public. These pros and cons were caused not only by the case of sexual harassment, but also by the remarks from the university and non-governmental organizations that assisted the victim. The author is interested in examining the pros and cons of this case. This paper explores the discourse movement from the pros and cons of this case seen from various statements from the university and Agni's supporters in online mass media headlines. The discourse movement is analyzed using Sawirman's BREAK theory.  Abstrak Pemberitaan mengenai Agni (bukan nama sebenarnya) pada 2018 lalu, seorang mahasiswi salah satu universitas besar di Indonesia, yang mengalami tindakan pelecehan seksual oleh rekannya, menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Pro kontra ini selain disebabkan oleh kasus pelecehan seksual tersebut, juga disebabkan oleh pernyataan pihak universitas dan pihak lembaga swadaya yang membantu korban. Penulis pun tertarik untuk menelaah pro kontra kasus ini. Tulisan ini mengupas pergerakan wacana dari pro dan kontra kasus ini dilihat dari berbagai pernyataan pihak universitas dan pendukung Agni yang termuat di judul-judul media massa daring. Pergerakan wacana itu dianalisis menggunakan teori BREAK dari Sawirman.
Analisis Afiksasi Pada Lagu Rossa dalam Album Platinum Collection Rengki Afria; Julisah Izar; Neldi Harianto; Mar'atun Sholiha; Wahyu Adelia
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.24931

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan afiksasi di dalam lagi Rossa pada album Platinum Collection. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berasal dari lirik lagu Rossa pada album Platinum Collection yang terdapat pada situs internet. Teori yang digunakan yaitu afiksasi, afiks, dan bentuk afiks. Masalah yang dibahas yaitu penggunaan afiks pada lagu Rossa dalam album Platinum Collection. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa banyak penggunaan afiksasi di dalam lagu Rossa. Terdapat 122 kata yang mengandung afiksasi dalam lirik lagu Rossa album Platinum Collection. Dari 122 data kata berafiks yang ditemukan, prefiks memilki peesentase penggunaan paling tinggi. Yaitu sebanyak 58 data yang terdiri atas prefiks me-, ber-, se-, ter- dan, meN-. Prefiks yang paling banyak ditemukan adalah prefiks ber-, sedangkan prefiks yang paling sedikit ditemukan adalah prefiks se-. Sufiks yang ditemukan sebanyak 53 data yang terdiri atas  -kan, -nya, -i, -lah, dan -kah. Sufiks yang paling banyak ditemukan adalah sufiks -kan, sedangkan sufiks yang paling sedikit ditemukan adalah sufiks -lah. Konfiks yang ditemukan sebanyak 11 data yang terdiri atas konfiks ke-an, pe-an dan se-nya.  Abstract The purpose of this study is to describe the use of affixation in the album Platinum Collection song Rossa. This research was conducted by using qualitative descriptive method. The data are taken from the album Platinum Collection by Rossa in the internet site. The theory are used affixes, prefix, sufix and confix. Based on the research there is a lot of use of affixation in lyrics songs Rossa on the Platinum collection album. The result of research on the affixation analysis in the album Platinun Collection song Rossa from 3 kinds of affixation it can be concluded that. There are 122 prefixes. The prefix found in 58 data consists of prefix me-, ber-, se-, ter- and meN-. The most common prefix is ber-, whereas the prefix is the smallest is prefix se-. The surffix found in 53 data, consisting of surffix -kan, -nya, -i, -lah, and -kah. The most commonly found suffix is the suffix -kan, whereas the suffix with the least frequency of occurrences is the suffix -lah. The confix found in 11 data, consists of words that have confix ke-an, pe-an and se-nya.
Perbedaan Nilai Forman oleh Penutur Bahasa Jawa dan Batak Menggunakan Aplikasi Praat Faninsky Hasibuan; Cynthia Siregar; T. Syarfina; Rahmadsyah Rangkuti
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i3.21458

Abstract

One natural language is the human voice. Every human being has a variety of different voices. This diversity can be seen from the formant, pitch and volume of the sound. The voice input command is needed to find out the frequency format in the computer application, Praat. The researcher started this research by carrying out pre-processing, namely preemphasis, frame blocking and windowing, then formant values ​​could be determined using Linear Prediction. Based on the test results, the formant values ​​obtained in Javanese for F1 are in the range of 400-600, the F2 formant values ​​are in the range of 1700-2200, the F3 formant values ​​are in the range of 3300-3700, the F4 formant values ​​are in the range of 4300-4500. In the Batak language for F1 the range is 500-700, the F2 formant value is the range 1200-1500, the F3 formant value is the range 2500-3100, the F4 formant value is the range 3500-4200 Abstrak Salah satu natural language yaitu suara manusia. Setiap manusia terdapat keragaman suara yang berbeda-beda. Keragaman tersebut dilihat dari formant, pitch dan volume suara. Perintah memasukkan suara dibutuhkan untuk mengetahui forman frekuensi dalam aplikasi komputer, Praat. Peneliti mengawali penelitian ini dengan melakukan pre-processing yaitu preemphasis, frame blocking dan windowing kemudian nilai forman dapat ditentukan menggunakan Linear Prediction. Berdasarkan hasil pengujian nilai forman yang diperoleh dalam bahasa Jawa untuk F1 kisaran 400–600, nilai forman F2 kisaran 1700-2200, nilai forman F3 kisaran 3300-3700, nilai forman F4 kisaran 4300-4500. Dalam bahasa Batak untuk F1 kisaran 500–700, nilai forman F2 kisaran 1200-1500, nilai forman F3 kisaran 2500-3100, nilai forman F4 kisaran 3500-4200
Kredo Puisi dan Mitos, Sebuah Ideologi Sastra Lisan dalam Karya Sutardji Calzoum Bachri Ahyatun Maghfiroh; Maizar Karim; Dwi Rahariyoso
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i3.24308

Abstract

Abstract This research aims to find out how the ideology of oral literature in the kredo puisi becomes a model for creating poetry which is mythicalized in Sutardji Calzoum Bachri's poetry. The method that will be used in this research is a qualitative research method. The research data is in the form of kredo puisi with the data source being the poetry anthology book O Amuk Kapak by Sutardji Calzoum Bachri. The data collection technique used is the documentation technique. The analysis technique used is narrative analysis technique. This research will describe kredo puisi in the Roland Barthes mythical marking system, the aesthetic genealogy of Sutardji's poetry, typography as a style of Sutardji's orality, and a comparison between mantra and Sutardji's mantra poetry. Sutardji's deviance in presenting myths in the creation of poetry through kredo puisi is based on three aspects, namely freeing words from being occupied by meaning, freeing words from being occupied by grammar, and returning words to mantras. These three aspects direct the ideological form of writing Sutardji's poetry to the ideological form of orality. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ideologi sastra lisan dalam kredo puisi menjadi model penciptaan puisi yang dimitoskan dalam karya Sutardji Calzoum Bachri. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa kredo puisi dengan sumber data berupa buku antologi puisi O Amuk Kapak karya Sutardji Calzoum Bachri. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan, yaitu teknik analisis naratif. Penelitian ini akan menguraikan kredo puisi dalam sistem penandaan mitos Roland Barthes, genealogi estetika berpuisi Sutardji, tipografi sebagai corak kelisanan Sutardji, serta perbandingan antara mantra dengan puisi mantra Sutardji. Penyimpangan yang dilakukan Sutardji untuk menghadirkan mitos dalam penciptaan puisi melalui kredo puisi didasarkan pada tiga aspek, yaitu membebaskan kata dari jajahan makna, membebaskan kata dari jajahan gramatika, dan mengembalikan kata kepada mantra. Ketiga aspek tersebut yang mengarahkan bentuk ideologi menulis puisi Sutardji kepada bentuk ideologi oralitas (kelisanan)