cover
Contact Name
Sri Maywati
Contact Email
srimaywati@unsil.ac.id
Phone
+6282115303654
Journal Mail Official
jkki@unsil.ac.id
Editorial Address
jl. Siliwangi no 24 Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 16939654     EISSN : 16939654     DOI : DOI : 10.37058/jkki.v18i2.5205
Core Subject : Health, Education,
Ruang lingkup Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia meliputi : 1. Administrasi dan Kebijakan kesehatan 2. Promosi kesehatan berkaitan dengan perilaku kesehatan 3. Epidemiologi kesehatan .. 4. Kesehatan lingkungan .... 5. Kesehatan dan keselamatan kerja .. 6. Gizi kesehatan masyarakat .. 7. Kesehatan reproduksi 8. Statistik kesehatan
Articles 57 Documents
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA Aria Dwi Saputra; Iseu Siti Aisyah; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.967 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3888

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu jam pertama setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi. Kenaikan tingkat partisipasi wanita  dan emansipasi dalam segala bidang kerja sebagai salah satu alasan mayoritas ibu memberikan susu formula. Ibu yang bekerja sering keluar rumah untuk menjalankan  tugas tugas di kantor maupun tugas-tugas sosial sehingga susu formula dianggap  satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi yang ditinggalkan di  rumah. Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang  dilakukan oleh ibu untuk menunjang keberhasilan menyusui. Manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah  persalinan,  dan  masa  menyusui  bayi.  Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 31 responden ibu hamil dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one  group pretest-post test. Hasil dari uji analisis menggunakan Wilcoxon sign rank test menunjukkan ρ = 0,000 (a=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum intervensi termasuk kategori cukup yaitu 29,03% dan sesudah intervensi termasuk kategori baik yaitu 93,33%. Maka terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen laktasi sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan melalui media leaflet di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Tahun 2021
PENGARUH VIDEO TUTORIAL HAND HYGIENE TERHADAP KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN SISWA SDN CISENGKOL Muhamad Teguh Syamsu Rizal; Tika Kartika Dewi
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.887 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2579

Abstract

Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat dapat dicapai, salah satunya dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang menempel di tangan serta cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh video tutorial hand hygiene terhadap keterampilan mencuci tangan pada siswa SDN Cisengkol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah Clustersampling, maka peneliti menentukan siswa kelas V SDN Cisengkol berjumlah 48 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dengan pengujian hipotesis berdasarkan taraf signifikan  0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan keterampilan mencuci tangan sebelum diperlihatkan video tutorial hand hygiene dengan kriteria baik berjumlah 4 orang (8,34%), kriteria cukup 34 orang (70,83%), dan kriteria kurang 10 orang (20,83%). Keterampilan mencuci tangan setelah diperlihatkan video tutorial hand hygiene dengan kriteria baik berjumlah 41 orang (85,42%), kriteria cukup 7 orang (14,58%), dan tidak ada siswa dengan kriteria kurang (0%). Peningkatan keterampilan mencuci tangan pada siswa sebesar 77,08%. Hasil uji hipotesa Wilcoxon Sign Rank SPSS 16 yang menunjukkan angka Asymp Sign 0,000 (p 0,05) yang berarti terdapat perubahan yang bermakna, artinya ada pengaruh video tutorial hand hygiene terhadap keterampilan mencuci tangan siswa SDN Cisengkol dengan nilai kemaknaan yang signifikan
PREVALENSI KANKER DI RUMAH SAKIT JASA KARTINI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2018 Aida Sri Rachmawati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.88 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i1.1782

Abstract

Angka kejadian kanker dilaporkan mengalami peningkatan pesat, khususnya dinegara-negara berkembang di berbagai belahan dunia. Angka kejadian kankerdiperkirakan 12.7 juta kasus kanker baru terjadi pada tahun 2008 (WHO, 2012).Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensitumor/kanker di Indonesia adalah 1,4% , dan kanker merupakan penyebabkematian normor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera , dan DM(Kemenkes RI, 2013). Angka kejadian kanker terus meningkat, dan merupakansalah satu penyebab kematian terbesar. Etiologi kanker belum diketahui secarapasti, tetapi secara faktor predisposisi, kanker diduga diakibatkan karena berbagai faktor.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan gambaran karakteristik pasien kanker di Rumah Sakit Jasa Kartini Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh penderita pasien kanker di Rumah Sakit Jasa Kartini pada tahun 2018. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis. Hasil penelitian menunjukan prevalensi kanker di Rumah Sakit Jasa Kartini tahun 2018 berjumlah 271 kasus kanker, dengan prevalensi kanker tertinggi berdasarkan jenis kanker, yaitu kanker payudara sebanyak 66 orang (0,24%). Prevalensi kanker berdasarkan karakteristik penderita dari 271 penderita kanker, didapat sebagian besar usia responden adalah usia dewasa yaitu sebanyak 169 orang (62%), sebagian besar jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebanyak 146 orang (54%), sebagian besar responden bekerja yaitu sebanyak 146 orang (54%), sebagian besar persetujuan pulang responden adalah sembuh sebanyak 214 orang (98%), sebagian besar responden menggunakan asuransi kesehatan yaitu sebanyak 233 orang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perawat dalam kegiatan promosi kesehatan yaitu dengan melakukan pendekatan terhadap karakteristik pasien kanker, sebagai upaya dalam memberikan edukasi untuk mencegah angka kejadian penyakit kanker.
ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA: LITERATURE REVIEW Achmad Yasin Mustamin; Yanasta Yudo Pratama; Sri Wahyunita Mohamad; Trismadani Erlina Putri; Tri Ani Marwati; Sulistyawati Sulistyawati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.151 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i2.4520

Abstract

Komitmen terhadap keselamatan pasien berkembang luas sejak akhir dekade 1990-an. Pada tahun 2000 Intitute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan laporan To Err Is Human Building a Safer Health System yang mengemukakan penelitian di rumah Sakit di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Kejadian Tak Diharapkan)/ Adverse Event sebesar 2,9 % dimana 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di New York ditemukan KTD sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6%1. Budaya keselamatan pasien adalah kepemimpinan dan interaksi staf, sikap, rutinitas, kesadaran dan praktik yang bertumpu pada risiko kejadian merugikan pasien. Konsep ini dianggap sebagai fenomena kelompok, bukan individu. Budaya keselamatan paling penting di unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan pasien2. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa penerapan budaya keselamatan pasien di klinik pratama dengan berbasis bukti (Evidence Based). Terdapat 7 standar keselamatan pasien serta 6 sasaran keselamatan pasien di Indonesia. Organisasi pelayanan kesehatan perlu mengembangkan budaya keselamatan pasien untuk fokus pada peningkatan keandalan dan keselamatan pasien di masa depan. Budaya keselamatan pasien yang buruk merupakan faktor risiko penting yang dapat mengancam keselamatan pasien. Jika budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak berubah, ancaman terhadap keselamatan pasien ini tidak dapat diubah (Hartanto dan Warsito, 2017).Sistem keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh klinik, hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra klinik maupun keselamatan pasien.
FAKTOR INDIVIDU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI KAMPUNG GUNUNG KONDANG KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA Eneng Daryanti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.446 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i1.987

Abstract

Rokok merupakan zat psikoaktif berbahaya yang mengandung 4000 zat kimia, dan 20 macam diantaranya adalah racun yang mematikan. Tingginya kasus perokok pada remaja merupakan masalah kesehatan baik ditingkat internasional maupun ditingkat nasional. Berdasarkan hasil studi pendahuluan kepada 6 orang remaja laki-laki diperoleh sebanyak 4 orang remaja kelihatan sedang merokok. Alasan mereka merokok karena adanya rasa cemas dalam menghadapi masa depan, serta konflik permasalahan dengan teman sebayanya yang dapat memicu timbulnya kecemasan. Sementara 2 orang remaja lagi penyebabnya yaitu karena tipe kepribadian yaitu karena rasa ingin tahu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor individu yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan Crossectional, populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja laki-laki usia 11-21 tahun yang berjumlah 95 orang teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 49 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan remaja laki-laki terbanyak ada pada kategori tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar 67,3%. Tipe kepribadian remaja laki-laki terbanyak ada pada kategori ekstrovert yaitu sebesar 73,5%. Ada hubungan tingkat kecemasan dan tipe kepribadian dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki. Hendaknya masyarakat terutama orang tua perlu mengawasi anak-anaknya dengan ketat, agar anak tidak terbiasa merokok, dan memberikan informasi mengenai bahaya merokok.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Ressa Stevany A; Yuldan Faturrahman; Andik Setiyono
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.149 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3893

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Salah satu wilayah kerja puskesmas yang memiliki angka kasus TB tertinggi pada tahun 2020 yakni Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara dengan jumlah kasus 98 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah sampel adalah 112 yang terdiri dari 56 kasus dan 56 kontrol. Teknik pengambilan sampel kelompok kasus secara acak sederhana (simple ramdom sampling) dan kelompok kontrol secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar persetujuan dan kuesioner. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat variabel penelitian terdiri dari kontak dengan penderita TB (p value= 0,000, OR= 5,735), perilaku merokok di dalam anggota keluarga (p value= 0,035, OR= 2,464), dan kebiasaan menjemur kasur (p value= 0,005, OR= 3,545). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara adalah kontak dengan penderita TB, perilaku merokok di dalam anggota keluarga, kebiasaan menjemur kasur
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM DI RSUD KOJA (Studi pada Pasien Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam di RSUD Koja Tahun 2020) Evalina Ayu Wibawani; Yuldan Faturahman; Anto Purwanto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.114 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.3605

Abstract

Dispepsia merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi di masyarakat. WHO memprediksi pada tahun 2020, proporsi angka kematian karena penyakit tidak menular akan meningkat menjadi 73% dan proporsi kesakitan menjadi 60% di dunia, sedangkan untuk negara SEARO (South East Asian Regional Office) pada tahun 2020 diprediksi angka kematian dan kesakitan karena penyakit tidak menular akan meningkat menjadi 50% dan 42%. Kejadian dispepsia biasanya disertai dengan nyeri ulu hati, perut begah, mual, muntah, sendawa, memiliki saran cepat kenyang ketika makan. Tujuan penelitian iniadalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsiapada pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Koja. Desain penelitian inimenggunakan cross sectional. Populasi yaitu seluruh pasien rawat jalan sebanyak 26.884 pasien. Sampel yang diambil sebanyak 378 pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan p value=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kejadian dispepsia (p value=0,021 OR=1,798), terdapat hubungan antara jenis kelamindengan kejadian dispepsia (p value=0,024 OR=1,685), terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian dispepsia (p value=0,000 OR=74,206), dan terdapat hubungan antara stres dengan kejadian dispepsia (p value=0,000 OR=0,091) pada pasien rawat jalan Poli Penyakit Dalam di RSUD Koja. Peneliti menyarankan petugas kesehatan untuk lebih gencar memberikan edukasi kesehatan terkait faktor-faktor yang menyebabkan kejadian dispepsia. Masyarakat disarankan agar mengubah pola hidup menjadi lebih baik, menjaga pola makan, tidak mengonsumsi makanan yang akan memperburuk keadaan penyakit dispepsia melalui informasi yang diberikah oleh petugas kesehatan selama melakukan pengobatan.
Perilaku Petugas Kesehatan dalam Mengelola Limbah Medis di Puskesmas X Kabupaten Kuningan Nissa Noor Annashr; Inka Melda Mustikawati; Iding Budiman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.388 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i2.5614

Abstract

Limbah medis yang tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menjadi mata rantai penularan penyakit. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh 39 tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas X Kabupaten Kuningan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Variabel yang diteliti adalah pengelolaan limbah medis. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 63% responden termasuk dalam kategori sangat sering membuang sampah medis di tempat sampah medis, 60,5% responden termasuk dalam kategori sangat sering menutup tempat sampah medis setelah sampah medis dibuang ke tempat sampah, 73,75% responden termasuk dalam kategori sangat sering menggunakan APD berupa sarung tangan dan 63,1% responden tidak pernah melakukan desinfeksi dan pembersihan tempat sampah setelah tempat sampah dikosongkan.
FAKTOR AKSESIBILITAS DAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI MASA PANDEMI Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.301 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2575

Abstract

Pandemi Covid 19 membawa banyak perubahan pada berbagai bidangkehidupan. Salah satu dampaknya adalah terganggunya pemenuhan kebutuhannutrisi pada bayi dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia 6-23 bulan. Lokasi penelitian dilaksanakan di delapan wilayah yaitu di Serang (Serang), Bandung (Cileunyi), Sukabumi (Cisaat), Sumedang (Tanjungsari), Tasikmalaya (Mangkubumi, Cipedes dan Tanjungjaya) dan Ciamis (Pamarican). Responden ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-23 bulan berjumlah 86 orang. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan kuesioner dan wawancara tidak langsung menggunakan google form. Hasil pengumpulan data diperoleh bahwa akses terhadap sumber bahan pokok makanan tergolong baik, yaitu sebanyak 80% memiliki akses dekat dengan warung yang menyediakan kebutuhan pangan secara lengkap. Terdapat 22% responden yang hanya mampu menyediakan stok makanan harian karena terbatasnya penghasilan. Sebanyak 27% responden yang memiliki akses dan menggunakan layanan online untuk memperoleh kebutuhan pangan. Terdapat 74,6% responden yang tidak mampu menyediakan menu 4 bintang untuk memenuhi kebutuhan harian anak. Sebanyak 53,9% keluarga mengalami penurunan penghasilan setelah pandemi. Terdapat 36% responden menerima bantuan sosial, tetapi hanya 3,3% responden yang menerima bantuan sosial berupa bahan makanan untuk anak 6-23 bulan. Agar ibu dapat memenuh kebutuhan nutrisi anak, maka bisa dilakukan penyediaan kebutuhan mandiri dengan menanam sayur di halaman rumah (home garden), menyediakan kebutuhan protein seperti ikan lele yang bisa diternakkan di dalam ember dan upaya kreasi lainnya. Perlu juga modifikasi bantuan sosial yang fokus pada kebutuhan bayi dan balita
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN CST (CARE, SUPPORT, AND TREATMENT) ODHA DI KOTA TASIKMALAYA Hilman Mulyana; Euis Teti Hayati; Ismi Rosalinda
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.523 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i2.1256

Abstract

Latar Belakang Indonesia adalah 1 dari 3 negara yang merupakan daerah infeksi HIV, sampai tahun 2017 terdapat 10.376 penderita HIV dan 673 penderita AIDS. Provinsi Jawa Barat menduduki posisi ke 4 dari 10 kasus HIV terbanyak, tahun 2017 terdapat 501 penderita HIV/AIDS dan sampai pada bulan Maret 2018 ODHA di Kota Tasikmalaya sudah sampai 522 orang, dari sekian banyak yang mengikuti program CST (Care, support, and Treatment) hanya 159 ODHA, padahal program tersebut membantu ODHA dan keluarga menyelesaikan permasalahan medis dan psikologis yang dihadapi, sehingga memerlukan dukungan keluarga yang berperan penting  baik dari segi kepatuhan pengobatan, motivasi hidup dan sejenisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap layanan CST ODHA. Metode penelitian kuantitatif  dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 159 ODHA. Sample diambil secara random sampling sebanyak 45 ODHA. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ODHA yang mendapatkan dukungan keluarga sebanyak 36 orang (80%) dan memanfaatan layanan CST dengan baik sebanyak 42 orang (93,9%). Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil uji Rank Spearman menunjukan ada hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan layanan CST dengan p-value 0,034 0,05