cover
Contact Name
Sri Maywati
Contact Email
srimaywati@unsil.ac.id
Phone
+6282115303654
Journal Mail Official
jkki@unsil.ac.id
Editorial Address
jl. Siliwangi no 24 Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 16939654     EISSN : 16939654     DOI : DOI : 10.37058/jkki.v18i2.5205
Core Subject : Health, Education,
Ruang lingkup Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia meliputi : 1. Administrasi dan Kebijakan kesehatan 2. Promosi kesehatan berkaitan dengan perilaku kesehatan 3. Epidemiologi kesehatan .. 4. Kesehatan lingkungan .... 5. Kesehatan dan keselamatan kerja .. 6. Gizi kesehatan masyarakat .. 7. Kesehatan reproduksi 8. Statistik kesehatan
Articles 57 Documents
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANONJAYA Novia Hendayani; Yuldan Faturrahman; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.629 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4729

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD ditandai demam 2-7 hari dengan suhu 39oC, nyeri kepala, nyeri di punggung hingga nyeri ulu hati. Faktor lingkungan serta peran masyarakat dalam upaya pencegahan tehadap penyakit DBD berkaitan erat dengan kejadian DBD di suatu wilayah. Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu kawasan di Provinsi Jawa Barat yang menjadi kawasan daerah endemis DBD. Dari 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, Puskesmas Manonjaya menempati urutan pertama dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2020. Lokasi fokus dari penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Manonjaya menggunakan rancangan studi case control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 136 sampel yang mana masing-masing sampel kasus dan kontrol sebanyak 68 sampel (1:1). Pengambilan sampel kasus menggunakan teknik total sampling, sementara pada sampel kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α)=0,05 menunjukkan bahwa variabel penelitian yang berhubungan dengan kejadian DBD antara lain keberadaan jentik (p value=0,010 dan OR=2,631), pencahayaan (p value=0,001 dan OR=3,519) dan kebiasaan 3M Plus (p value=0,010 dan OR=2,612). Sementara itu, variabel penelitian yang tidak berhubungan adalah kepadatan hunian (p value=0,184). Masyarakat disarankan untuk meningkatan kebiasaan 3M Plus dengan lebih baik lagi, mengingat pencegahan DBD menggunakan 3M Plus merupakan salah satu bentuk upaya yang paling murah dan mudah.
GAMBARAN SELF-MANAJEMEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS TAROGONG KABUPATEN GARUT Citra Windani M.S; Mohammad Abdul; Udin Rosidin
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.02 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i1.984

Abstract

Pada penderita DM tipe II sangat diperlukan pemantauan pemahaman perilaku pola hidup dalam melakukan Self-managemen yang terdiri dari perilaku tentang diet, latihan fisik, pemantauan gula darah dan perawatan kaki dan menurut Dinkes Kabupaten Garut DM paling terbanyak ada di puskesmas tarogong sebesar 210 orang penderita dari wilayah keraja puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi self-managamen pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Tarogong Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini menggunakan deskritif kuantitatif, dalam penelitian deskriptif ini melibatkan 138 pasien DM menggunakan teknik konsekutif sampling. Data self-managemen dikumpulkan menggunakan Diabetes Self-Managemen Instrumen (DSMI). Analisis skor self-manajemen dibagi menjadi tiga kategori yaitu baik sedang dan buruk, setengah responden adalah lansia akhir (44,9%). Hasil penelitian ini menunjukan responden yang melakukan self-managemen sedang (97%) dan baik (2,9%). Analisis pada aspek diet, olahraga, pemantauan gula darah dan perawatan kaki mendapatkan hasil sedang dan pada aspek medikasi mendapatkan hasil baik Kesimpulan dari penilitian ini menunjukan responden yang belum melakukan self-manajemen dengan baik. Penting bagi perawat komunitas untuk memfasilitasi jenis olahraga yang tepat bagi lansia dan dan pelaksanaan program-program khusus pasien DM serta pemberian leaflet memberikan setiap ada kegiatan prolanis di Puskesmas.
HUBUNGAN PRAKTIK IBU, JARAK JAMBAN DAN KEBERADAAN BAKTERI E.COLI DALAM SUMBER AIR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BADUTA UMUR 6-23 BULAN TAHUN 2021 Puji Nurul Hidayah; Siti Novianti; Anto Purwanto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.412 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3890

Abstract

Diare termasuk penyakit peringkat kedua global yang menjadi penyebab kematian pada anak berumur di bawah lima tahun. Setiap tahun terdapat sekitar 525.000 kasus kematian balita yang diakibatkan oleh diare. Diare masih menjadi dilema bidang kesehatan di Indonesia, karena angka morbiditas dan angka mortalitas tiap tahun masih tinggi. Penyakit diare berkaitan dengan beberapa faktor. Praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih, keberadaan E.coli pada sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum merupakan faktor yang berkaitan dengan kejadian diare pada baduta. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta umur 6-23 bulan di wilayah Puskesmas Ciawi tahun 2021. Jenis penelitian adalah analisis observasional. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Sampel penelitian berjumlah 39 kasus dan 39 kontrol dihitung menggunakan software Epiinfo dan berdasarkan penelitian terdahulu. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Responden merupakan balita. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasional. Uji statistik menggunakan SPSS versi 23 dengan jenis uji chi square. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jarak jamban dengan sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta (pvalue = 0,021) dan (OR=3,294), tidak terdapat hubungan bermakna antara praktik ibu dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta (pvalue 0,437 dan 0,496). Saran disampaikan perlu adanya kerjasama antara masyarakat dan petugas kesehatan dalam meningkatkan informasi praktik ibu dalam mencegah terjadinya diare pada balita dan perlu adanya pengecekan mikrobiologis pada sumber air minum masyarakat Kecamatan Ciawi
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA PADA MASA COVID 19 DI KOTA TASIKMALAYA Dian Saraswati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.554 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.3602

Abstract

Wabah virus corona menjadi catatan kelam sejak awal tahun 2020. Virus yangpertama kali muncul di Kota Wuhan, China, itu membuat semua orangkhawatir.Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, telah menginfeksi lebih dari200.000 orang di 152 negara dalam waktu kurang dari tiga bulan. Beragam pilihan kebijakan pemerintah ditempuh untuk menghadang laju penyebaran, mulai dari penerapan physical distancing, anjuran cuci tangan, jaga jarak hinggaPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah yang terpetakansebagai episentrum penyebaran. Meski demikian, di masa pandemi COVID 19seperti sekarang ini kegiatan di posyandu harus tetap dilakukan, karenapemantuan tumbuh kembang balita tidak boleh berhenti.Pemantauan tumbuhkembang balita adalah usaha memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.Pertumbuhan dan perkembangan balita dipantau dengan cara menimbang beratbadan, mengukur tinggi badan, dan mengukur kemampuan fungsi-fungsi individu. Tujuannya mengkaji dan menentukan community diagnosis serta memecahkan masalah pemantauan tumbuh kembang balita di lingkungan tempat tinggal. Jumlah responden 80 ibu balita. Pengambilan data dengan menggunakan teknik systematic random sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari responden, ditarik kesimpulan bahwa ada masalah tumbuh kembang yang perlu dicari solusinya yaitu: masalah ekonomi, gizi kurang, posyandu tutup karena pandemi, pola makan yang kurang baik dan bergizi, tidak ada alat penimbangan di rumah, kurangnya pengetahuan orangtua balita, dan ketelatan perkembangan pada balita. Masalah ini dapat diatasi dengan cara kader melakukan pelayanan posyandu d rumah ke rumah (posyandu keliling).
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DUSUN CINUNJANG DESA CINUNJANG KECAMATAN GUNUNGTANJUNG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2020 Neni Neni
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.231 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i1.1784

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang ada di masyarakat adalah penyakithipertensi. Faktor determinan masalah kesehatannya adalah kurang aktivitas fisikatau olahraga. Dalam menangani masalah tersebut maka dilakukan upayapencegahan dengan melakukan pelitian, tujuan dari penelitian ini .untukmengetahui sejauh mana efektifitas dalam upaya pencegahan tehadap peyakithipertensi,dengan upaaya program kesehatan yaitu mengoptimalkan programpengendalian dan pemeliharaan penyakit hipertensi di masyarakat secara umumdimulai dalam skala kecil. Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkankesehatan masyarakat terdiri dari beberapa kegiatan seperti Training Of Trainer(TOT) kader dengan rangkaian kegiatan penyuluhan dan senam dimana perankader menjadi prioritas utama pemberdayaan yang ditujukan dari masyarakat, olehmasyarakat, dan untuk masyarakat sehingga diharapkan dapat mengendalikanpenyakit hipertensi dan memelihara kesehatan masyarakat Dusun Cinunjang.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH, VOLUME KONTAINER DAN FAKTOR PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK Aedes sp. Lenny Mulyani; Andik Setiyono; Yuldan Faturahman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.5 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i2.5611

Abstract

Kelurahan Kertasari merupakan kelurahan dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciamis. Kejadian DBD berkaitan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah, volume kontainer dan faktor perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan keberadaan jentik Aedes sp.. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Metode yang digunakan untuk mengamati keberadaan jentik pada kontainer yaitu dengan cara visual larva. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran, observasi dan wawancara. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 356 rumah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik diantaranya suhu udara (p = 0,017) dan OR = 1,766, keberadaan kawat kasa (p = 0,039) dan OR = 2,084 dan frekuensi menguras kontainer (p = 0,008) dan OR = 1,636. Tingkat kepadatan jentik di wilayah Kelurahan Kertasari yaitu 35,1%. Variabel lain yang diteliti namun tidak berhubungan dengan keberadaan jentik diantaranya intensitas cahaya, kelembaban, perilaku menaburkan bubuk larvasida. Upaya pengendalian jentik yang dapat dilakukan masyarakat yaitu menambah jendela dan ventilasi pada dinding kamar mandi, memasang kawat kasa pada setiap lubang ventilasi dan rutin menguras kontainer minimal seminggu sekali.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT KOTA TASIKMALAYA Andik Setiyono
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.843 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i2.1253

Abstract

Diare adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) dan sering disertai dengan kematian. Salah satu perilaku masyarakat di Jawa Barat khususnya masyarakat Kota Tasikmalaya adalah pemanfaatan kolam ikan sebagai tempat menampung feces sekaligus feces sebagai pakan ikan. Perilaku tersebut memberi kontribusi terhadap pencemaran air tanah oleh bakteri yang berasal dari feces. Kejadian diare di Kota Tasikmalaya pada tahun 2015 yaitu sebanyak 12.568 orang (42,74%), pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 16.835 orang (57,26%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di Kota Tasikmalaya. Desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 384 responden. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Rank Spearmans.  Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian diare pada masyarakat Kota Tasikmalaya (p-value = 0,827). Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian diare pada masyarakat Kota Tasikmalaya (p-value = 0,015). Tidak ada hubungan jenis sumber air bersih dengan kejadian diare pada masyarakat Kota Tasikmalaya (p-value = 0,271). Tidak ada hubungan jarak sumur gali terhadap tempat pembuangan feces dengan kejadian diare pada masyarakat Kota Tasikmalaya (p-value = 0,110). Ada hubungan antara jenis tempat pembuangan feces dengan kejadian diare pada masyarakat Kota Tasikmalaya (p-value = 0,008). Saran kepada masyarakat agar menambah pengetahuan terkait faktor risiko kejadian diare dari berbagai media. Masyarakat juga disarankan memperhatikan tempat pembuangan feces dan perlu mengelola pembuangan feces pada septic tank.
MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA BAGIAN PROSES TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KEBIDANAN DI BLUD RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR TAHUN 2021 Cahyan Firmansyah; Siti Novianti; Rian Arie Gustaman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.508 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4725

Abstract

Pendahuluan: Manajemen sistem penyelenggaraan makanan pada bagian proses dari sistem pengadaan makanan mulai dari perencanaan menu sampai penyimpanan, proses produksi atau pengolahan makanan berupa penyajian makanan dan distribusi makanan. Tujuan: Mendeskripsikan manajemen system penyelenggaraan makanan pada bagian proses terhadap kepuasan pasien rawat inap kebidanan di BLUD Rumah Sakit Umum Kota Banjar Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview) dengan jenis penelitian studi kasus. Informan penelitian ini peneliti melakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 14 informan diantaranya pasien, perawat, ahli gizi, petugas pengolahan makanan, dan pramusaji yang terdiri dari informan kunci, utama dan pendukung. Hasil: Sistem pengadaan bahan makanan, pengolahan makanan, distribusi makanan dan kepuasan pasien ada kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan PMK No. 78 tentang PGRS dan manajemen sistem penyelenggaraan makanan pada bagian proses. Saran: Perlu adanya monitoring dan evaluasi dalam penyajian makanan, ketepatan citarasa makanan sesuai dengan indicator penilaian dan distribusi makanan pada manajemen sistem peyelenggaraan makanan pada bagian proses.
HUBUNGAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 0-59 BULAN DI DESA ARGODADI SEDAYU BANTUL Futihatul Baidho; Wahyuningsih -; Febrina Sucihati; Yanasta Yudo Pratama
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.041 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.2227

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah masalah gizi kronis dikarenakan asupan makanan yang tidak sesuai dengan standar kebutuhan gizi, di mulai dari anak dalam kandungan sampai umur 2 tahun. Stunting dapat mengakibatkan hal buruk bagi kesehatan anak, terhambatnya perkembangan otak, terhambatnya perkembangan motorik, dan terhambatnya pertumbuhan fisik, Stunting juga merugikan bangsa karena anak yang stunting memiliki produktivitas dan kecerdasan yang rendah.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Desa Argodadi Sedayu BantulMetode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yaitu sebanyak 690 responden dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Besar sample yang di ambil adalah sebanyak 154 sampel, yang terdiri dari 77 kasus dan 77 kontrol. Instrumen yang digunakan adlah microtoise, infatometer, kuesioner, dan WHO anthro. Analisis data berupa distribusi frekuensi dan uji bivariat chi square (X2).Hasil:dari hasil analisis uji chisquare menunjukan tinggi badan berhubungan dengan kejadian stunting ibu P value 0,005 (p0,05); OR:1,26; CI: (0,58-2,73)Kesimpulan :tinggi badan ibu merupakan faktor risiko terjadinya stunting pada balita usia 0-59 bulan.
PENGARUH TEKNIK MEMANDIKAN BAYI MELALUI AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU NIFAS Meilani Meilani; Siti Saadah Mardiah; Dita Eka Mardiani
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.269 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2577

Abstract

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Sukaraja dengan cara wawancara pada 10 ibu nifas, 3 diantaranya mengatakan tahu dan bisa memandikan bayinya, 2 diantaranya mengatakan tahu dan takut memandikan bayinya, sedangkan 5 diantaranya mengatakan tidak tahu dan takut memandikan bayinya sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan takut bayinya tergelincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teknik memandikan bayi melalui audio visual terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja. Jenis penelitian ini pra experiment yang digunakan adalah one group Pre Test – Post Test Design. Populasi penelitian ini adalah Ibu bersalin pada tanggal 21 Desember 2019 dan 15 Januari 2020. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive sampling berjumlah 33 orang. Hasil dari uji analisis menggunakan Wilcoxon sign rank test menunjukkan ρ = 0,000 (α=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu nifas sebelum intervensi termasuk kategori cukup yaitu 66,7% dan sesudah intervensi termasuk kategori baik yaitu 69,7%. Keterampilan ibu nifas sebelum intervensi termasuk kategori tidak terampil yaitu 97% dan sesudah intervensitermasuk kategori cukup terampil yaitu 60,6%. Maka terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan ibu nifas tentang teknik memandikan bayi sebelum dan sesudah penerapan teknik memandikan bayi melalui media audio visual di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Tahun 2019