cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsied@unisba.ac.id
Phone
+6285157882369
Journal Mail Official
bcsied@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Islamic Education
ISSN : -     EISSN : 28282515     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsied.v2i2
Bandung Conference Series Islamic Education (BCSIED) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Pendidikan Agama Islam dengan ruang lingkup Akhlak Pendidik, Baca Tulis Quran, Iman, Taqwa, Karakter Kurikulum lokal, Kedisiplinan siswa, Kemandirian, Berbusana Muslimah, Kewajiban Suami, Konsep Pendidikan, Manajemen Tahfidz Quran, Manajemen Kepesantrenan, Manajemen Pendidikan, Manajemen Waktu, Mawaddah, Mentoring, Metode Tikrar, Model Pembinaan, Model Project Based Learning, Mufassir, Nilai Pendidikan, Pembelajaran Kitab Kuning, Pembelajaran Tahsin, Pendidikan Karakter, Rahmah (Sikap), Rasa Syukur (Hifdzun nafs), Religius Menulis, Remaja, Sakinah, Tanggung Jawab Pendidik. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari yang ahli dalam bidangnya.
Articles 176 Documents
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak terhadap Orang Tua dalam Q.S Luqman Ayat 14 Fahrezi Yusron Huda; Eko Surbiantoro; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.234 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.50

Abstract

Abstract. As good Muslims, we must have perfect morals towards our people. Even in this day and age, there are many cases that are happening now to the murder of parents with trivial matters. From the above problems, the decline in morals and morals that should be something that should not be underestimated and should be prioritized, because moral education will be just decorative words in life without an application that is in accordance with real Muslim morals, namely akhlakul karimah as taught by Rasulullah SAW. This study uses a qualitative method, while the technique used in this research is a literature study/book survey by examining in depth various interpretations and books related to the main research problem. The content according to the mufassirins in supervising the QS. Luqman verse 14 explains how great the services and sacrifices of parents are that Allah SWT wills for every human being to do good to both of them. Regarding mother, she has gone to great lengths to produce and give birth as well as educate and nurture. From here a child should always do good for both parents and glorify parents and do not forget to always be grateful and grateful to both parents. Abstrak. Sebagai muslim yang baik, yaitu kita harus memiliki akhlak sempurna terhadap orang kita. Bahkan di zaman sekarang ini banyak terjadi kasus-kasus penganiayaan sampai pembunuhan terhadap orang tua dengan masalah sepele. Dari persoalan diatas bahwa kemerosotan akhlak dan moral yang seharusnya menjadi hal yang tak boleh dipandang sebelah mata dan harus diprioritaskan, karena pendidikan akhlak akan menjadi kata-kata hiasan saja dalam kehidupan tanpa aplikasi yang sesuai dengan akhlak muslim yang sesungguhnya yaitu akhlakul karimah seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature/book survey dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Isi kandungan menurut para mufassirin dalam menafsirkan QS. Luqman ayat 14 menjelaskan begitu besar jasa dan pengorbanan orang tua sehingga Allah Swt mewasiatkan kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada keduanya terlebih pada ibu. Mengenai ibu, dia telah bersusah payah mengandung dan melahirkan serta mendidik dan mengasuh.
Pola Asuh Orang Tua dalam Penguatan Pendidikan Akhlak Anak Usia Remaja Mella Agustin; A. Mujahid Rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.912 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.51

Abstract

Abstract. Adolescents are the future successors of a nation, theseday teenagers are starting to lose their identity because of criminality that comes from their environment. But a few teenagers still have good morals. This comes from moral education that applied by parents in family environment, because moral education is the basics of morals learning or morals that should be applied. This was the background of the author to research related to the moral education of adolescents. This study aims to determine parenting patterns in strengthening the moral education of adolescent in Cibeureum Hamlet RT/RW.20/07 Cibeureum Village, Sukamantri District, Ciamis Regency. This research used a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques in this study were using observation, interview, and documentation techniques. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and then by providing conclusions. The results showed that: (1) in strengthening the moral education of adolescent in Dusun Cibeureum RT.20, parents had their own program rgar familiarized their children in doing positive things including getting children to wake up at dawn, getting children to pray, tadarus, be polite, time management, help with homework, help, and get used to discussion in the family (2) parenting patterns in strengthening the moral education of adolescent in Cibeureum Hamlet, RT. 20, almost all parents democratic parenting (3) which was supporting factor for parenting in strengthening adolescent moral education including the family environment, play environment, the existence of majlis (madrasah), channeling children's hobbies, two-way communication between children and parents. As for the inhibiting factors of parenting in strengthening the moral education of adolescents, were including the playing environment and the use of mass media such as in online games and social media. Abstrak. Remaja merupakan penerus masa depan suatu bangsa, namun sebagian anak usia remaja saat ini mulai kehilangan jati dirinya sebab kenalakan-kenakalan yang berasal dari lingkungannya. Tetapi tidak sedikit pula anak usia remaja yang mempunyai akhlak yang cukup baik. Hal tersebut berasal dari pendidikan akhlak yang diterapkan orang tua dilingkungan keluarganya, sebab pendidikan akhlak ialah pembelajaran mengenai dasar-dasar moral atau akhlak yang sudah seharusnya diterapkan. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti terkait dengan pendidikan akhlak anak usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam penguatan pendidikan akhlak anak usia remaja di Dusun Cibeureum RT/RW.20/07 Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, penyajian data kemudian dengan memberikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dalam penguatan pendidikan akhlak anak usia remaja di Dusun Cibeureum Rt.20, orang tua mempunyai program tersendiri untuk membiasakan anaknya dalam melakukan hal-hal yang positif diantaranya membiasakan anak bangun subuh, membiasakan anak melaksanakan shalat, tadarus, bersikap sopan santun, mengatur waktu, membantu dalam pekerjaan rumah, tolong menolong, dan membiasakan bermusyawarah dalam keluarga (2) pola asuh orang tua dalam penguatan pendidikan akhlak anak usia remaja di Dusun Cibeureum RT. 20 yaitu hampir keseluruhan orang tua menggunakan pola asuh demokrasi (3) yang menjadi faktor pendukung pola asuh orang tua dalam penguatan pendidikan akhlak anak usia remaja diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan bermain, adanya majlis (madrasah), menyaluran hobi anak, komunikasi dua arah antara anak dan orang tua. Adapun yang menjadi faktor penghambat pola asuh orang tua dalam penguatan pendidikan akhlak anak usia remaja diantaranya lingkungan bermain serta penggunaan media massa seperti dalam game online dan media sosial.
Implementasi Program Pendidikan Islam pada Kelompok Anak Jalanan “Rumah Pelangi Indonesia” di Kota Bandung Salma Nadila; Nan Rahminawati; Enoh
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.793 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.52

Abstract

Abstract. Parents have been given responsibility to educate, maintain, and love their kids as a form of obedience to Allah Ta'ala. In fact, the existence of street children has currently been a real child rights that can not be fulfilled by his parents. Basic rights on children include protection, educational rights, compassion rights, and social welfare rights for all the people of Indoensia who have been the basis of the state. Rumah Pelangi is a social community of street education in the end of being a place for students to provide basic education, especially Islamic religious education, to street children on Terimnal Leuwi Panjang and Caringin market, Bandung City. The approach has used in this research is qualitative approach with descriptive data analysis. Interviews, observations, and documentation become a technique used in data collection into supporting in this study. The results show that several important points, including: 1) Planning of the Islamic education program carried out by the Rumah Pelangi consists of hiring through open recruitment and personal recruitment, then a method planning and learning approach adapted to street children, the preparation of curriculum consisting of academic and non-learning curriculum. 2) Islamic religious education programs that are carried out consist of teaching and learning activities, creative, and tahsin. 3) Evaluation/assessment used by the Rumah Pelangi is assessment of the authentic which allows volunteers to be able to judge everything on street children, whether that's a process and results with various instruments of assessment. Abstrak. Orang tua diberikan tanggung jawab untuk mendidik, menjaga, dan menyayangi anaknya sebagai bentuk ketaannya kepada Allah Ta’ala. Faktanya, keberadaan anak jalanan saat ini telah menjadi realita hak-hak anak yang tidak dapat terpenuhi oleh orangtuanya. Hak-hak dasar pada anak diantaranya adalah hak perlindungan, hak pendidikan, hak kasih sayang, serta hak kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia yang selama ini menjadi dasar negara. Rumah Pelangi merupakan komunitas sosial pendidikan anak jalanan yang pada akhirnya menjadi wadah bagi para pelajar untuk memberikan pendidikan dasar, khususnya pendidikan agama Islam, kepada anak-anak jalanan di Terimnal Leuwi Panjang dan Pasar Caringin, Kota Bandung. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Wawancara, observasi, dan dokumentasi menjadi teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menjadi penunjang dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan beberapa poin penting, diantaranya yaitu : 1) Perencanaan program pendidikan islam yang dilakukan oleh Rumah Pelangi ini terdiri dari perekrutan relawan melalui open recruitment dan perekrutan secara personal, kemudian perencanaan metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak jalanan, penyusunan kurikulum yang terdiri dari kurikulum akademik dan non akademik. 2) Program pendidikan Islam yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan belajar mengajar, sabtu kreatif, dan tahsin. 3) Evaluasi/penilaian yang digunakan oleh Rumah Pelangi yaitu penilaian autentik yang memungkinkan relawan dapat menilai segala sesuatu pada diri anak jalanan, baik itu proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian
Pola Asuh Orang Tua Wanita Karir dalam Meningkatkan Kehidupan Keberagamaan Anak di Lingkungan Warga RW.05 Cijerah Bandung Octavia Dwi Susanti; Aep Saepuddin; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.145 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.53

Abstract

Abstract. This research is motivated by the large number of parents in the neighborhood of Rw.05 Cijerah Bandung who are busy working. Most of them leave their children's education to their families, educational institutions, or household assistants. As we know, religious education is a basic thing that must be given by parents to their children. Religious education in children is the beginning of personality formation, good or bad children depend on their parents and the environment in which they live. This study aims to describe the parenting pattern of career women in the neighborhood of rw.05 Cijerah Bandung and to find out the efforts made by parents of career women in improving the religious life of their children. This study uses a descriptive qualitative approach. Researchers collect data by means of questionnaires, interviews, observation and documentation. Determination of informants in this study using the technique of "purposive sampling" with the number of informants 117 people. Data analysis in this study was carried out by data reduction, data display, and data verification. Validation of this research data using triangulation technique. The results of this study are the parents of career women have strategies in parenting, namely managing the way of educating and educating time well. Then there are also efforts made by parents of career women in improving the religious life of their children, namely monitoring their children in terms of communication, attention, and motivation. Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya orang tua di lingkungan warga Rw.05 Cijerah Bandung yang sibuk bekerja. Kebanyakan mereka menyerahkan pendidikan anaknya pada keluarga, lembaga pendidikan, atau asisten rumah tangga. Sebagaimana yang kita ketahui pendidikan agama merupakan hal dasar yang harus diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Pendidikan beragama pada anak merupakan awal pembentukan kepribadian, baik buruknya anak tergantung pada orang tua serta lingkungan dimana ia tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua wanita karir di lingkungan warga rw.05 cijerah bandung dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh orang tua wanita karir dalam meningkatkan kehidupan keberagamaan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti mengumpulkan data dengan cara angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik “purposive sampling” dengan jumlah informan 117 orang. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Validasi data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah orang tua wanita karir memiliki strategi dalam pengasuhan anak yaitu mengelola cara mendidik dan waktu mendidik dengan baik. Kemudian ada pula upaya yang dilakukan orang tua wanita karir dalam meningkatkan kehidupan keberagamaan anak yaitu melakukan pengawasan kepada anaknya dari segi komunikasi, perhatian, dan motivasi.
Nilai-nilai Pendidikan dari QS. Al-Ahzab Ayat 70-71 tentang Etika terhadap Pembentukan Akhlak Siti Mariam Ulfa; Mujahid; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.666 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.54

Abstract

Abstract. Islam teaches the purpose of keeping oral is to form a personal attitude that has the ethics when speaking, as implied in the QS. Al-Ahzab verses 70-71. Meanwhile, the phenomenon which is often found is a group arguing, such as speech debates, differences of opinion, habits, attitudes between speakers and listeners that lead to the hostility. Another factor that causes hostility is oral in saying, this occurs due to the influence of our environment who understand yet the attitude and character of a person, and always feel most true. The objectives of this research are: (1) to know the views of the mufassir about QS. Al-Ahzab verses 70-71, (2) to see the essence of QS. Al-Ahzab verses 70-71, (3) to know the opinion of educational experts regarding speaking ethics towards moral formation (4) the educational implications of speaking ethics towards moral formation according to QS. Al-Ahzab verses 70-71. The approach used in this research is a qualitative approach, while the method used is descriptive analysis method with the type of literature, which is by collecting data using books, literature, supporting library materials and there is a relationship with the researcher's discussion. The contents of the QS. Al-Ahzab verses 70-71 according to the mufassir that Allah created humans in pairs to be able to look after offspring, feel comfortable between them, foster a sense of love and affection and show the greatness of Allah SWT. The essence of QS. Al-Ahzab verses 70-71 are (1) Allah commands believing humans to always obey the commands and prohibitions, (2) Allah creates orders to humans to guard his or her speech, (3) The purpose of speaking ethics is that humans understand one and others and create good communication. The opinion of experts said that in the process of speaking ethically there are stages that must be passed, which is starting from the period of understanding, the period of getting to know someone's characteristics, then speaking the truthful and honest and understandable and understandable. Then the speaker and listener commit to understanding each other. Educational Implications of Surah Al-Ahzab verse 70-71 is a process in speaking ethics which is executed by every Muslim based on the orders of Allah SWT to establish good communication consisting of the speaker and the listener to understand each other and know each other in any communication lived. Abstrak. Islam mengajarkan tujuan dari menjaga lisan adalah membentuk sikap pribadi yang memiliki etika ketika berbicara, sebagaimana yang tersirat dalam QS. Al-Ahzab ayat 70-71. Sementara fenomena yang sering ditemukan adalah kelompok yang berdebat, seperti terjadinya perdebatan berbicara, perbedaan pendapat, kebiasaan, sikap antar pembicara dan pendengar yang berujung pada permusuhan. Faktor lain penyebab permusuhan adalah lisan dalam berkata, ini terjadi karena pengaruh dari lingkungan kita yang belum memahami sikap dan karakter seseorang, dan selalu merasa paling benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) untuk memperoleh hasil pemikiran para mufassir tentang QS. Al-Ahzab Ayat 70-71, (2) untuk mendapatkan esensi dari QS. Al-Ahzab Ayat 70-71, (3) mengetahui pendapat para ahli pendidikan mengenai etika berbicara terhadap pembentukan akhlak, (4) nilai-nilai pendidikan tentang etika berbicara terhadap pembentukan akhlak menurut QS. Al-Ahzab Ayat 70-71. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendektan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan merupakan suatu metode analisis deskriptif dengan jenis kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku, literatur, bahan pustaka yang menunjang dan ada keterkaitan dengan pembahasan peneliti. Isi Kandungan dari QS. Al-Ahzab ayat 70-71 menurut para mufassir ialah Allah menciptakan manusia berpasangpasangan agar mampu menjaga keturunan, merasa nyaman dianatara keduanya, menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang serta menunjukan kebesaran Allah SWT. Esensi QS. Al-Ahzab ayat 70-71 adalah (1) Allah memerintahkan kepada manusia yang beriman agar senantiasa menaati perintah dan larangannya, (2) Allah menciptakan memerintahkan kepada manusia agar menjaga lisannya atau ucapannya, (3) Tujuan etika berbicara yakni agar manusia memahami satu dan yang lainnya serta menciptakan komunikasi yang baik. Beberapa para ahli yang berpendapat menjelaskan dalam tahapan berbicara dengan etikanya ada proses yang harus dilalui yaitu ketika masa memahami, masa mengenal karakteristik seseorang, baru kemudian berbicara yang benar tepat dan jujur serta dapat dimengerti dan dipahami. Kemudian pembicara dan pendengar berkomitmen untuk saling memahami satu sama lain. Nilai-nilai pendidikan dari QS. Al-Ahzab Ayat 70-71 yaitu proses dalam etika berbicara yang dijalankan oleh setiap muslim berdasarkan perintah Allah SWT untuk menjadikan komunikasi dengan baik yang terdiri dari pembicara maupun pendengar yang saling memahami dan mengenal satu sama laindalam setiap komunikasi yang dijalaninya.
The Research Analisis terhadap Manajemen Program Organisasi Pemuda Persatuan Islam Cabang Margaasih Fatchur Rizka Zubaidi; Enoh; Alhamuddin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.195 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.533

Abstract

Abstract. Indonesian society that is experiencing a multidimensional crisis requires positive and innovative changes (Basit, 2009: 2) For this reason, youth need to get a place and attention from various elements of society. In overcoming social problems in society, especially with regard to youth development problems, it is not only the responsibility of individuals, but social problems are the responsibility of all components of society. PERSIS youth organization is one of the non-formal educational institutions in the community that has an important role in providing guidance to the surrounding youth. PERSIS is an alternative as a forum for youth to carry out various positive activities such as being creative, developing talent through the organization as well, they get an Islamic environment and can develop creativity and can convey moral messages to the community and youth through religious activities or social activities carried out in the community. community environment. PERSIS organization one of the goals of this organization is to strengthen the identity of PERSIS youth as the successor of the da'wah struggle to form a superior Muslim personality, provide a forum to accommodate aspirations and foster intellectuality for the development of Islamic thought and foster ukhuwah Islamiyah. To achieve this goal the PERSIS youth organization has successfully held various youth development programs such as: Da'wah, Education, Social, Economics, Sports and the Arts. Abstrak. Masyarakat Indonesia yang sedang mengalami krisis multidimensional membutuhkan adanya perubahan-perubahan yang positif dan inovatif (Basit, 2009:2) Untuk itulah, pemuda perlu mendapatkan tempat dan perhatian dari berbagai elemen masyarakat. dalam mengatasi permasalahan sosial di masyarakat terlebih berkenaan dengan permasalahan pembinaan pemuda tidak hanya menjadi tanggungjawab perorangan saja, tetapi permasalahan sosial menjadi tangungjawab seluruh komponen masyarakat. Organisasi pemuda PERSIS merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal di masyarakat yang memiliki peran penting dalam memberikan pembinaan kepada pemuda disekitarnya. PERSIS merupakan salah satu alternatif sebagai wadah pemuda untuk melakukan berbagai aktivitas positif seperti berkreasi, mengembangkan bakat melalui organisasi tersebut juga, mereka memperoleh lingkungan yang Islami serta dapat mengembangkan kreativitas dan bisa menyampaikan pesan moral kepada masyarakat dan pemuda melalui kegiatan keagamaan ataupun kegiatan sosial yang dilakukan di lingkungan masyarakat. organisasi PERSIS salah satu tujuan organisasi ini adalah mengokohkan identitas pemuda PERSIS sebagai penerus perjuangan dakwah membentuk pribadi muslim yang unggul, menyediakan wadah untuk menampung aspirasi dan membina intelektualitas bagi perkembangan pemikiran Islam dan membina ukhuwah Islamiyah. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi pemuda PERSIS telah berhasil mengadakan berbagai program pembinaan pemuda seperti : Dakwah, Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Olahraga dan Kesenian.
Implementasi Metode Al-Barqy dalam Proses Pembelajaran Al-Qur’an bagi Ibu-Ibu di Majelis Taklim As-Sakinah MTKD Cibeunying Kaler Kota Bandung Irma Nopianti; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.517 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.1564

Abstract

Abstract. Method is a way or path taken to achieve a goal. The Al-Barqy method is one of the fastest methods of reading the Qur'an. Al-Barqy is also known for its anti-forgetting method and the most effective and efficient method of teaching according to some of its users. The characteristics of learning with this method are easy, happy, anti- forgetting and fast.The purposes of this study are to: (1) describe the process of planning learning the Qur'an with the Al-Barqy method. (2) describe the implementation of the al barqy method in learning the Koran at MTKD Cibeunying Kaler. (3) describe the evaluation of the al barqy method in learning the Qur'an at MTKD Cibeunying Kaler.To achieve this goal, the researcher used qualitative research with a qualitative descriptive approach. In the process of data collection is done by means of interviews, observation, and documentation.The research results obtained are: (1) the learning planning process, in this case the most important thing, is conducting teacher training because the al-barqy method is different from other methods. (2) the process of implementing al barqy learning is done classically using the word institution. (3) the learning evaluation process is carried out at the same time by writing on the Al-Barqy module, besides that the evaluation is carried out with the UTS and UAS in writing. Abstrak. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode Al-Barqy merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an yang tercepat. Al-Barqy juga dikenal dengan metode anti lupa dan metode yang paling efektif dan efisien pengajarannya menurut sebagaian penggunanya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Al-Barqy. (2) mendeskripsikan pelaksanaan metode al barqy dalam pembelajaran al qur’an di MTKD Cibeunying Kaler. (3) mendeskripsikan evaluasi metode al barqy dalam pembelajaran Al-Qur’an di MTKD Cibeunying Kaler.Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam proses pemgumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : (1) proses perencanaan pembelajaran dalam hal ini yang paling utama yaitu melelakukan pelatihan pada guru karena metode al barqy berbeda dengan metode lainnya. (2) proses pelaksanaan pembelajaran al barqy dilakukan secara klasikal menggunakan kata lembaga. (3) proses evaluasi pembelajaran dilakukan pada saat itu juga dengan menulis pada modul Al- Barqy, selain itu evaluasi dilakukan dengan UTS dan UAS secaraa tertulis.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Berdasarkan Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 8 Lia Yulianti; Fitroh Hayati; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.272 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.1657

Abstract

Abstract. Humans are social beings who always live together in a community for a long period of time. Therefore, rules are needed that are able to regulate human life fairly. The Quran has set about how humans maintains his relationship with Allah Praise be unto Thee the Almighty, as well as with his fellow human beings. In the Quran, there are many verses that discuss justice, including the word of Allah in Surat Al-Ma'idah verse 8. This research aims to (1) Explore annotator opinions about justice in the perspective of Surat Al-Ma'idah Verse 8 (2) Explore the essence of the Qur'an surah Al-Ma'idah Verse 8 according to the opinion of the muffasir of the Qur'an (3) Explore the concept of justice of the Qur'an surah Al-Ma'idah Verse 8 according to experts (4) Explore the educational values contained in the Qur'an surah Al-Ma'idah Verse 8. In this research, the author uses a qualitative approach with library research techniques using descriptive analysis and the tahlili method, by interpreting the existing data. Data that has been collected, then analyzed with content analysis techniques. The results show that the essence of Surah Al-Maidah verse 8 is, (1) A believer must be honest because Allah Almighty commanded to carry out charity and work honestly only because Allah is All-Seeing and All-Knowing. (2) A believer must be sincere because Allah Almighty, not because he wants praise from others. (3) A believer must have fear of Allah Swt that is, have a good relationship with Allah and can put everything in its place. (4) A believer must be fair in any circumstances and against anyone without any sorting between kinship. The values of Islamic education contained in Surat Al-Maidah verse 8 are: (1) The value of honesty. (2) The value of sincerity. (3) The value of piety. (4) The value of justice. Abstrak. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup bersama dalam suatu komunitas masyarakat untuk jangka waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang mampu mengatur kehidupan manusia secara adil. Al-Qur’an telah mengatur tentang bagaimana manusia dalam menjaga hubungannya dengan Allah SWT, maupun dengan sesama manusia. Di dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat-ayat yang membahas tentang keadilan, diantaranya firman Allah dalam Surat Al-Ma’idah ayat 8. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menggali pendapat muffasir tentang keadilan dalam perspektif Surat Al-Ma’idah Ayat 8 (2) Menggali esensi dari Al-Qur’an surat Al-Ma’idah Ayat 8 menurut pendapat muffasir Al-Quran (3) Menggali konsep keadilan Al-Qur’an surat Al-Ma’idah Ayat 8 menurut para pakar (4) Menggali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-Ma’idah Ayat 8. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik library research menggunakan deskriptif analisis dan metode tahlili, dengan cara menafsirkan data yang ada. Data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa esensi dari surat Al-Maidah ayat 8 adalah, (1) Seorang mukmin harus berbuat jujur karena Allah Swt. memerintahkan untuk melaksanakan amal dan pekerjaan secara jujur hanya. (2) Seorang mukmin harus berbuat ikhlas karena Allah Swt. bukan karena ingin pujian dari orang lain. (3) Seorang mukmin harus memiliki ketakwaan kepada Allah Swt. (4) Seorang mukmin harus adil berlaku adil dalam keadaan bagaimana pun dan terhadap siapapun. Adapun nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung di dalam surat Al-Maidah ayat 8 adalah: (1) Nilai kejujuran. (2) Nilai keikhlasan. (3) Nilai ketakwaan. (4) Nilai keadilan.
Analisis tentang Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Kitab Ta'lim Muta'allim Sri Wulandari Mazith; Dedih Surana; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.384 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.1695

Abstract

Abstract. Education is one means by which human qualities or qualities are developed and improved. It can also create good human resources, for there is learning that teaches men to know something previously unknown. Education thus plays an important role in creating good human resources. In doing so, the success of the learning process is not fully accomplished, which means that the learning process is not fully accomplished, and often there are constraints in the performance, one of the obstacles in the learners, the obstacle to the learners in between is laziness, lack of the spirit of learning and various other constraints. Therefore there needs to be an explanation of the principles for learning in the learning process in order to accomplish the optimal learning process. The purpose of this study to analyze: (1) the systems of the principles of learning according to the book of ta 'lim muta 'allim, (2) the principles of learning according to experts, (3) the implications of the principles of learning according to the book of ta 'lim muta 'allim. The type of research used in this study is a qualitative approach, it includes the kind of decision study (library research) with the object of the books, as well as the other subjects of the study. Based on the results of this study, the principles of disciple learning in the learning process according to the book of ta 'lim muta 'allim as follows: (1) that success of learning can be obtained with earnestness, (2) that success can be achieved with perseverance, (3) that success can be achieved with high ideals, (4) that success can be achieved by an intellectual approach, (5) reaching that success must be by a spiritual approach. Abstrak. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas atau mutu manusia. Selain itu pendidikan juga dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik, karena di dalamnya terdapat pembelajaran yang mengajarkan manusia agar mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Dengan demikian pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang baik. Dalam pelaksanaanya keberhasilan proses belajar belum tercapai dengan optimal artinya proses pembelajaran saat ini belum sepenuhnya tercapai dengan baik, sering kali terjadi kendala dalam pelaksanaannya, salah satu kendala tersebut terjadi pada peserta didik, kendala yang terjadi pada peserta didik ini diantaranya adalah kemalasan, kurangnya giroh/semangat belajar dan berbagai macam kendala yang lainnya. Oleh karena itu perlu adanya penjelasan mengenai prinsip-prinsip belajar murid dalam proses pembelajaran agar tercapainya proses pembelajaran yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) Sistematika Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Kitab Ta’lim Muta’allim, (2) Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Para Ahli, (3) Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Kitab Ta’lim Muta’allim. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, penelitian ini termasuk kepada jenis penelitian kepustakan (library research) dengan obyek kitab-kitab, serta lainnya yang berkaitan dengan obyek kajian. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan prinsip-prinsip belajar murid dalam proses pembelajaran menurut Kitab Ta’lim Muta’allim sebagai berikut: (1) Keberhasilan belajar itu dapat diperoleh dengan Kesungguhan, (2) Keberhasilan itu dapat diperoleh dengan Ketekunan, (3) Keberhasilan itu dapat di peroleh dengan memiliki Cita-cita Tinggi, (4) Mencapai keberhasilan itu harus melalui pendekatan Intelektual, (5) Mencapai keberhasilan itu harus melalui pendekatan Spiritual.
Pengelolaan Program Pesantren Ramadhan di SMP Assalaam Bandung Kania Nurulqolbi; Nan Rahminawati; Arif Hakim
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.654 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i1.1818

Abstract

Abstract. Ramadan is a very holy month, in that month we are ordered to fast and practice worship and do good deeds more. In the month of Ramadan there are many blessings in its days. The month of Ramadan can be used as religious learning for children and adolescents. The Ramadhan boarding school program can be used as a means for children's learning during the month of Ramadan. To realize this, maximum management is needed in the Ramadhan Islamic Boarding School Program. The purpose of this study was to describe the Management of the Ramadhan Islamic Boarding School Program. The method used in this study is a qualitative method using a descriptive approach, with data collection techniques using interview data, documentation and observation. The results of the study stated that (1) The planning that had been carried out in the Ramadhan boarding school program was carried out systematically consisting of several stages, namely preparation, implementation and planning (2) The implementation of the Ramadhan Islamic Boarding School Program at Assalaam Middle School Bandung had several activities, namely, pre-Ramadan activities, activities daily activities, general activities, Ramadan tournament activities and Ramadan artistic creativity activities. (3) Evaluation / Assessment of the Ramadhan Pesantren Program at SMP Assalaam Bandung has 2 types, namely Evaluation of the sustainability of the program and evaluation of students. Abstrak, Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat suci, pada bulan tersebut kita diperintahkan untuk berpuasa dan mengamalkan ibadah serta perbanyak berbuat baik. Dalam Bulan Ramadhan terdapat banyak keberkahan dalam hari-harinya. Bulan ramadhan dapat dijadikan pembelajaran agama untuk anak-anak dan remaja . Program pesantren ramadhan dapat dijadikan sarana untuk pembelajaran anak-anak pada saat bulan ramadhan. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pengelolaan maksimal dalam Program Pesantren Ramadhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pengelolaan Program Pesantren Ramadhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan data wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa (1) Perencanaan yang telah dilaksanakan pada program pesantren ramadhan dilakukan secara sistematis terdiri dari beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan perencanaan (2) Pelaksanan Program Pesantren Ramadhan di SMP Assalaam Bandung memiliki beberapa kegiatan yaitu, kegiatan pra ramadhan, kegiatan harian, kegiatan umum, kegiatan tournament ramadhan dan kegiatan kretifitas seni ramadhan. (3) Evaluasi / Penilian Program Pesantren Ramadhan di SMP Assalaam Bandung memiliki 2 jenis yaitu Evaluasi terhadap keberlangsungan program dan evaluasi terhadap siswa.

Page 1 of 18 | Total Record : 176