cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
arhamrusli@polipangkep.ac.id
Phone
+628114219746
Journal Mail Official
jatirenov.ppnp@gmail.com
Editorial Address
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Indonesia, Kampus Politani Pangkep, Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90655
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi
ISSN : ""     EISSN : 29635322     DOI : https://doi.org/10.51978/jatirenov.v%i%.%
JatiRenov merupakan pubikasi ilmiah yang memuat artikel hasil kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan cakupan bidang kajian antara lain: 1. Pembangunan manusia dan daya saing bangsa 2. Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal 3. Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal 4. Pengembangan Ekonomi, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM 5. Pengembangan teknologi berwawasan lingkungan 6. Kesehatan, gizi, dan pangan fungsional 7. Kebijakan pengembangan teknologi dan inovasi
Articles 31 Documents
Aplikasi jamur Trichoderma pada pembuatan Trichokompos dan pemanfaatannya Junyah Leli Isnaini; Syahruni Thamrin; Asmaul Husnah; Nur Eliza Ramadhani
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.375

Abstract

Limbah organik di Kecamatan Bantimurung yang dihasilkan oleh ternak memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos yang lebih lengkap dan mempunyai banyak manfaat dengan inovasi teknologi Trichoderma menjadi Trichokompos. Kegiatan pengabdian bertujuan agar petani dapat mengetahui dan mempelajari pemanfaatan limbah pertanian dalam bentuk pembuatan kompos multi manfaat dalam bentuk trichokompos. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan cara penyuluhan, demonstrasi langsung dan pelatihan oleh wakil-wakil kelompok sasaran. Hasil dari kegiatan ini: (1) mitra mengetahui pentingnya penggunaan teknologi Trichoderma dalam pembuatan Trichokompos, (2) mitra mampu memperbanyak trichoderma sendiri, 3) Mitra mampu memproduksi sendiri Trichokompos, 4) mitra terampil menerapkan Trichokompos secara mandiri dalam bercocok tanam sesuai SOP.
Pengenalan teknik refugia untuk mengendalikan hama tanaman pada kelompok tani di Desa Pitusunggu, Kabupaten Pangkep Sri Muliani; Zahraeni Kumalawati; Nildayanti Nildayanti; Raihan Arif
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.384

Abstract

Teknik refugia merupakan salah satu teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan memanfaatkan tanaman hias yang ditanam di pinggiran sawah atau pertanaman untuk menarik serangga predator dan parasitoid. Manfaat refugia sebagai area konservasi musuh alami di sawah yaitu sebagai tanaman perangkap hama, tanaman penolak hama, tempat berlindung, menarik musuh alami untuk hidup dan berkembangbiak di area tersebut karena menyediakan sumber nutrisi dan energi seperti nektar, serbuk madu dan embun madu yang dibutuhkan oleh musuh alami sehingga kehadiran musuh alami dapat menyeimbangkan populasi hama pada batas yang tidak merugikan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan April-November 2021 di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik refugia kepada kelompok tani Pita Aksi yang mengusahakan pertanian secara organik, sebagai salah satu teknik pengendalian hama tanaman yang ramah lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas sosialisasi dan penyuluhan tentang teknik refugia serta demonstrasi plot penanaman tanaman refugia di lahan pertanaman. Setelah mengikuti kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan demonstrasi plot masyarakat tani jadi paham bahwa tanaman yang bunganya cerah dapat berfungsi sebagai refugia dan penanaman tanaman refugia sebaiknya ditanam sebelum tanaman utama agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dan berkembangnya musuh alami dan serangga penyerbuk.
Pemberdayaan masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto melalui olahan hasil perikanan Tsukuda-Ni Andi Santi; Ikbal Syukroni; Adilham Adilham; Herman Herman
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.391

Abstract

Subsektor perikanan di Kabupaten Jeneponto memiliki sumberdaya yang cukup memadai untuk dikembangkan, baik sumberdaya manusia (SDM), sumberdaya alam (SDA), sarana dan prasarana. Camilan sehat berbasis ikan perlu dikembangkan lagi di Indonesia, sebab ikan merupakan sumber protein tinggi dan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Tsukuda-ni merupakan salah satu alternatif dalam rangka pengembangan dan diversifikasi produk hasil perikanan. Tujuan dari kegiatan pengabdian yaitu pemenuhan kebutuhan produk pangan berbasis produk Tsukuda-ni sekaligus menjawab trend konsumsi makanan sehat masyarakat dunia dalam penyediaan makanan sehat dengan memanfaatkan kekayaan maritim Indonesia. Metode yang dilakukan adalah demonstrasi dan peragaan, melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai peningkatan keterampilan masyarakat dalam menghasilkan produk olahan perikanan yang bergizi dengan teknologi yang tepat, memberikan pengetahuan, pengarahan serta pendampingan kepada masyarakat mengenai cara memproduksi sesuai standar. Masyarakat Desa Bulo-Bulo mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif dan peserta pelatihan ikut mempraktekkan pembuatan produk Tsukuda-Ni. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi Tsukuda-Ni. Diversifikasi produk hasil perikanan berbasis Tsukuda-Ni melalui kombinasi rempah terestrial dengan menonjolkan kelezatan, kepraktisan dan kemudahan mengkonsumsi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan hasil perikanan serta dapat meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai kelompok usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pembuatan bakteri fotosintesis untuk aplikasi pada pertanaman kacang panjang Basri Baba; Asmawati Asmawati; Nuhalisyah Nurhalisyah; Rendi Darwis; Nober Padidi
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.392

Abstract

Bakteri fotosintesis (Synechococcus sp) ini adalah merupakan salah satu jenis bakteri fotosintesis dari kelompok bakteri cyanobacteria, memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi dalam jaringan daun tanaman dan melakukan fotosintesis sekaligus mampu menambat nitrogen bebas di atmosfer. Bakteri fotosintesis ini dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman dan diperoleh dengan proses pembuatan dari bahan mudah dan murah didapatkan. Karang taruna, kelompok tani dan masyarakat umum di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, sebagai mitra pengabdian pada masyarakat, semua memiliki lahan usaha tani diantaranya padi, jagung, kacang tanah, kacang panjang, dan kakao. Usaha yang selama ini dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan pupuk anorganik tanpa diimbangi dengan penggunaan bahan organik. Hal ini perlu dilakukan pembelajaran (teori dan praktek) pada kelompok masyarakat tersebut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan bahan organik yang murah dan ramah lingkungan. Salah satunya penggunaan bakteri fotosintesis. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menambah pengetahuan dan keterampilan petani pembuatan bakteri fotosintesis untuk dimanfaatkan pada tanaman yang dibudidayakan khususnya pada tanaman kacang panjang. Hasil pengabdian pada masyarakat di Desa Manggalung adalah bahwa kelompok mitra yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan demplot meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam pembuatan dan aplikasi bakteri fotosintesis pada tanaman. Hal ini dibuktikan dengan minat dan keseriusan serta antusias peserta dalam memberikan respon berupa banyak pertanyaan selama berlangsung penyuluhan dan demplot (praktek pembuatan dan praktik aplikasi) bakteri fotosintesis.
Pelatihan pembuatan Kornet ikan dalam bambu (Koridabu) bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto Muh Ali Arsyad; Arham Rusli; Herman Herman
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i2.393

Abstract

Kornet adalah salah satu jenis produk olahan daging yang banyak digunakan dalam resep masakan Indonesia. Kornet termasuk dalam bentuk olahan kaleng, karena dalam proses pengolahannya menggunakan wadah kaleng untuk proses sterilisasi komersial. Pengolahan kornet ikan belum banyak diketahui oleh masyarakat karena dalam pengolahannya memerlukan peralatan khusus terutama jika dalam bentuk produk kaleng yang harus melalui proses sterilisasi. Salah satu wadah pemasakan yang banyak digunakan oleh masyarakat desa adalah bambu. Bambu ini telah terbukti tahan terhadap suhu tinggi jika digunakan sebagai wadah pemasakan. Masyarakat Jeneponto telah lama menggunakan bambu sebagai media dalam menghasilkan makanan tradisional lemang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan teknologi tepat guna pembuatan kornet ikan dalam bambu (Koridabu). Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah 25 (dua puluh lima) orang yang merupakan ibu-ibu PKK dan remaja putri Desa Bulo-Bulo. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dilakukan melalui tanya jawab secara lisan dengan peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan. Data hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi dan gambar. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto dalam diversifikasi pengolahan ikan khususnya pengolahan kornet ikan dalam bambu. Produk olahan kornet ikan dalam bambu ini dapat dikembangkan oleh masyarakat untuk kebutuhan keluarga dalam memenuhi variasi menu yang kaya protein dan dijadikan sebagai peluang usaha produk olahan ikan yang bernilai tambah.
Penyuluhan dan demonstrasi teknik penumbuhan Daphnia sp sebagai pakan alami pada pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) pada Kelompok Tani Masse’re Sri Wahidah; A. Puspa Sari Idris; Irfani Baga
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.394

Abstract

Pakan alami merupakan salah satu jenis pakan dasar dalam mempercepat pertumbuhan pada teknik pembesaran ikan nila. Daphnia sp. sebagai pakan alami ikan nila dapat tersedia di alam sehingga bisa diusahakan ketersediaannya namun bila kebutuhannya dalam jumlah yang besar dan terus menerus seiring dengan peningkatan usaha budidaya ikan air tawar maka dibutuhkan pengetahuan tentang teknik penyediaan pakan alami tersebut melalui teknik penumbuhannya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan petani tentang jenis pakan alami yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh kelompok tani Masse’re di Desa Bontolangkasa, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan bersama dosen sebagai pendamping kegiatan. Tahapan yang dilakukan adalah sosialisasi kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan, demonstrasi inokulasi dan budidaya Daphnia sp. dalam wadah budidaya (bak kayu volume 300 liter). Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani tambak dalam membudidayakan Daphnia sp. Selain itu hasil demonstrasi yang telah dilakukan oleh kelompok tani Masse’re memperlihatkan pertumbuhan populasi Daphnia sp. melimpah dan mencapai puncaknya setelah 7-11 hari dan mendapatkan respon yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dari minat dan pertanyaan yang diajukan petani tambak pada saat penyuluhan dan demonstrasi berlangsung. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, petani tambak semakin bertambah wawasannya tentang teknik penumbuhan pakan alami Daphnia sp. sebagai pakan alami dalam mempercepat pertumbuhan ikan.
Pelatihan pembuatan Sosis Ikan Casing Bambu (Sosicabu) bagi kelompok masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto Tasir Tasir; Syamsuar Syamsuar; Mursida Musida; Muh. Fahri
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.395

Abstract

Sosis ikan merupakan salah satu produk olahan daging ikan yang dibuat dengan cara menggiling dan menghaluskan daging serta diberikan bumbu, kemudian dibentuk seperti silinder (bulat panjang) menggunakan selongsong (casing sosis). Sosis dibuat menurut selera lokal, sehingga komposisi dan jenis bumbu yang digunakan bervariasi sesuai daerah masing-masing. Pembungkus sosis (casing) khususnya pada sosis ikan dapat digunakan casing buatan yang terbuat dari selulosa, serat dan kolagen. Batang bambu yang berongga dan kokoh banyak dimanfaatkan sebagai wadah untuk mengolah masakan. Di berbagai daerah ada makanan tradisional yang dimasak dalam rongga batang bambu. Selain lebih alami, hasil masakan menjadi lebih harum dan bercita rasa tinggi. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan teknologi tepat guna. Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 2 (dua) kelompok usaha di Kabupaten Jeneponto. Secara garis besar, kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu: Tahap Survey, Tahap Sosialisasi dan Tahap Pelatihan pembuatan Sosicabu. Selama kegiatan berlangsung peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait proses pembuatan produk olahan ikan terutama tahapan pembuatan Sosicabu, mulai saat pengambilan daging ikan, pencucian, pengukusan, pembuangan kulit, pemotongan daging, pembaceman dan dimasukan dalam bambu.
Penggunaan lampu bawah laut hemat energi pada Bagan Tancap di Kabupaten Pinrang Muhammad Nadir; Muhammad Aras; Usman L.T.
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.396

Abstract

Penggunaan rekayasa lampu bawah laut sebagai sumber cahaya pada bagan mempunyai keunggulan seperti intensitas cahaya yang terang namun memakai daya yang kecil. Desain lampu LED ((Light Emitting Diode) dapat diatur agar cahaya dapat dipancarkan segala arah dengan tujuan menarik ikan dalam area yang luas baik horizontal maupun vertikal. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan melalui penerapan rekayasa lampu LED bawah laut “Lambalu” pada bagan tancap. Masyarakat mitra adalah nelayan bagan tancap yang berdomisili di Desa Wiring Tasi, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan berupa bimbingan teknis dan pelatihan pembuatan lampu LED bawah laut. Hasil tangkapan selama tiga bulan diperoleh rata-rata 23 kg per trip dengan komposisi: teri (59%), tembang (30%), dan pepetek (11%). Capaian yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya respon positif masyarakat khususnya nelayan bagan tancap untuk menggunakan “Lambalu”.
Penyuluhan pembuatan dendeng ikan lumat bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto Nurlaeli Fattah; Agussalim Matti; Fifi Arfini
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i1.397

Abstract

Dendeng ikan adalah produk olahan ikan yang berbentuk pipih (lempengan) yang terbuat dari irisan ikan atau ikan utuh yang diberi bumbu dan dikeringkan. Dendeng sebagai salah satu diversifikasi olahan produk ikan di samping mampu memperpanjang umur simpan ikan tapi juga mampu memenuhi selera masyarakat yang semakin beragam dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Tujuan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi diversifikasi kornet ikan adalah menjadikan masyarakat desa bulo bulo, kabupaten Jeneponto terampil dalam mengolah dendeng ikan lumat dan Menjadikan masyarakat memahami keunggulan dendeng ikan, sehingga sebagian masyarakat mampu menjadikan dendeng ikan sebagai usaha home industry. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan cara tatap muka langsung berupa penyuluhan, demonstrasi langsung dan pelatihan oleh wakil-wakil kelompok sasaran. Untuk kelancaran dan keefektifan kegiatan ini disediakan brosur dan leaflet yang berisi petunjuk praktis pembuatan dendeng ikan lumat. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka dilakukan pelatihan dan pengembangan teknologi pengolahan ikan menjadi produk komoditas ekonomi berupa dendeng ikan, yang dapat memberikan alternatif usaha perekonomian baru di masyarakat. Dampak positif dari kegiatan ini adalah meningkatnya keterampilan dan pengetahuan mitra terkait pembuatan olahan produksi dendeng dari ikan, termasuk juga mengenai teknik pengemasan terlihat dari peningkatan kemampuann dalam mengemas produk. Terjadi peningkatan kemampuan mitra dalam berwirausaha dalam memproduksi dan menjual produk.
Konservasi mangrove sebagai Green Belt pelindung Pantai Talaka Kelurahan Talaka Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Irwan Gani; Syatir Suaib; Ahmad Aliffathur
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i2.398

Abstract

Pesisir Kabupaten Pangkep dijadikan sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat seperti wisata pantai, pemukiman dan jalan. Pengeksploitasian sumber daya pesisir menyebabkan terjadinya penurunan ekosistem pesisir menjadi tak terkontrol. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekosistem pantai. Proses akresi dan erosi yang berlangsung di daerah pantai menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai yang cenderung mengikis sedikit demi sedikit daratan di sekitar pantai.Mangrove tumbuh subur di garis pantai Kelurahan Talaka. Pantai dan sepanjang sungai Dusun Leppangeng telah menjadi hutan mangrove. Mayoritas mangrove yang tumbuh adalah jenis Rhzipora, Avicenna dan Nypa. Mangrove ini masih tebal dan tumbuh sepanjang sungai Leppangeng sekitar 2-4 kilometer. Telah dipahami secara luas bahwa ekosistem mangrove memegang peranan penting dalam memberikan jasa lingkungan sebagai pendukung utama kehidupan dan habitat biota laut penting seperti ikan, kepiting, kerang-kerangan dan lain-lain. Fungsi penting lainnya adalah melindungi pantai dari erosi/abrasi, intrusi air laut dan gelombang badai. Mitra pengabdian ini adalah masyarakat yang tinggal disekitar hutan mangrove di Dusun Leppangeng. Mereka bermata pencaharian sebagai petani tambak ikan bandeng dan nelayan rajungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil Kegiatan pengabdian adalah menjadikan perwakilan masyarakat yang hadir paham akan fungsi mangrove sebagai green belt pelindung pantai.

Page 1 of 4 | Total Record : 31