cover
Contact Name
T Faizin
Contact Email
jurnalattabayyun@gmail.com
Phone
+6285277367635
Journal Mail Official
jurnalattabayyun@gmail.com
Editorial Address
https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/attabayyun/about/editorialTeam
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
AT-TABAYYUN: Journal Islamic Studies
ISSN : 24775614     EISSN : 30218659     DOI : https://doi.org/10.47766/atjis.v1i1
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies (P-ISSN: 2477-5614; e-ISSN: 3021-8659) is a multi-disciplinary publication dedicated to the scholarly study of all aspects of Islam and of the Islamic world. Particular attention is paid to works dealing with history, geography, political science, economics, anthropology, sociology, law, literature, religion, philosophy, international relations, environmental and developmental issues, as well as ethical questions related to scientific research. The Journal seeks to place Islam and the Islamic tradition as its central focus of academic inquiry and to encourage comprehensive consideration of its many facets; to provide a forum for the study of Islam and Muslim societies in their global context; to encourage interdisciplinary studies of the Islamic world that are cross-national and comparative; to promote the diffusion, exchange, and discussion of research findings; and to encourage interaction among academics from various traditions of learning.
Articles 47 Documents
KEDUDUKAN HAKIM DALAM MEDIASI PERKARA SYIQAQ DI MAHKAMAH SYAR’IYAH PIDIE JAYA mahmudi
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2021): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v3i2.1755

Abstract

Mediasi adalah upaya damai yang diselenggarakan di lingkungan peradilan dalam menyelesaikan setiap perkara perdata yang bersifat gugatan. Mahkamah Syar’iyah Meureudu, Pidie Jaya merupakan salah satu lembaga peradilan yang sebelumnya dikenal dengan nama Peradilan Agama. Penulis melakukan penelitian di Mahkamah Syar’iyah Meureudu, Pidie Jaya yang berkenaan dengan mediasi dan hakim dalam penyelesaian syiqaq. Rumusan masalah dalam kajian adalah bagaimana peran hakim Mahkamah Syar’iyah Meureudu, Pidie Jaya sebagai mediator terhadap penyelesaian perkara syiqaq. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis-empiris, yaitu penelitian yang beranjak dari data sekunder, kemudian melakukan pengkajian terhadap data primer di lokasi penelitian. Dari hasil Penelitian penulis menyimpulkan bahwa, hakim Mahkamah Syar’iyah Meureudu dalam penyelesaian sengketa rumah tangga mempunyai peran ganda. Salah satu hakim yang memeriksa perkara di meja sidang juga menjadi mediator dalam acara mediasi. Hakim menjadi mediator hanya berperan sebagai fasilitator dalam mengupayakan perdamaian kedua belah pihak. Hakim berperan sebagai eksekutor dalam menyelesaikan perkara sesuai dengan laporan hasil mediasi dalam persidangan.
LEGALITAS POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM: (Menjawab Isu Penentangan Islam Liberal) Muhammad Iqbal Sabirin
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2021): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v3i2.1756

Abstract

Islam telah melegalkan perkawinan sebagai media sah penyatuan sepasang manusia, sebagai jalan untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya. Islam juga telah melegalkan perkawinan poligami sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan sosial, yang diikat dengan persyaratan tertentu. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Nisa` : 3 dan didukung oleh beberapa hadis. Namun ada sebagian golongan yang menentang legalitas hukum poligami, di antaranya adalah kelompok “Islam Liberal”. Mereka paling dominan dalam menolak poligami dengan berbagai argumentasi, baik yang bersifat normatif, psikologis dan selalu mengaitkan dengan ketidakadilan gender. Beranjak dari fenomena ini, menjadi perlu mengkaji secara ilmiah untuk menemukan jawaban dari permasalahan ini. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah mengkomparisaikan dalil-dalil yang dikemukakan oleh para ulama fuqaha dan Islam liberal. Dari hasil penelitian, penulis menemukan adanya kelemahan dari argumen kalangan Islam Liberal, baik itu yang bersifat normatif, psikologis atau lainnya. Lebih dari itu, mereka juga lebih mengandalkan akal dalam menentukan hukum syar’i, Padahal akal tidak dapat menyimpulkan status hukum secara mandiri terlepas dari nash. Dengan demikian, maka poligami merupakan ketentuan hukum yang jelas legalitasnya dalam Islam dan tidak dapat ditentang oleh siapapun.
HIBAH HAREUTA PEUNULANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Fauzi
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2021): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v3i2.1757

Abstract

Islam mengatur peralihan harta dalam keluarga melalui tiga mekanisme, yaitu hibah, warisan dan wasiat. Ketiga mekanisme tersebut memiliki perbedaan pengertian sebagaimana dipahami dalam berbagai kitab fikih. Tulisan ini memfokuskan tentang hibah hareuta peunulang menurut perspektif hukum Islam guna menggali dan mendeskripsikan praktek hibah hareuta peunulang yang dilakukan oleh masyarakat di Aceh dan analisa praktek tersebut berdasarkan hukum Islam. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif dengan mencermati berbagai ketentuan hukum Islam terkait hibah baik dari Al-Quran, Hadis maupun pendapat para ulama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek hibah hareuta peunulang tidak bertentangan dengan hukum Islam sejauh dilakukan berdasarkan ketentuan hibah dalam Islam, yaitu tidak melebihi sepertiga harta, dan bersikap adil terhadap semua anak.
URGENSI KOMUNIKASI ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK: (Kajian Terhadap Tantangan Penyuluh Agama Islam dalam Pembinaan akhlak di Kota Lhokseumawe) muhammad saleh
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.1768

Abstract

Pembinaan akhlak (moral dan etika) merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat berbasis nilai-nilai agama. Dalam konteks agama Islam, komunikasi Islami memainkan peran sentral dalam menyampaikan pesan-pesan etika dan moral yang berlandaskan pada ajaran agama. Penyuluh agama Islam memegang peran kunci dalam upaya membina akhlak di kalangan masyarakat dan menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi efektivitas upaya mereka.Studi ini bertujuan untuk menggali urgensi komunikasi Islami dalam pembinaan akhlak dan menganalisis tantangan yang dihadapi oleh para penyuluh agama Islam dalam pelaksanaan tugas tersebut di Kota Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai instrumen pengumpulan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi Islami memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam pembinaan akhlak masyarakat. Melalui pesan-pesan yang berlandaskan ajaran agama, komunikasi Islami mampu merangkul masyarakat untuk mengembangkan kesadaran moral dan etika yang lebih baik. Penyuluh agama Islam dalam konteks ini berperan sebagai fasilitator dan mediator yang memberikan pemahaman dan panduan agama secara tepat dan relevan.Namun, para penyuluh agama Islam di Kota Lhokseumawe juga menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat upaya pembinaan akhlak. Tantangan tersebut meliputi perubahan sosial dan budaya yang cepat, peran media sosial dalam menyebarkan informasi yang beragam, serta kurangnya pemahaman dan keterlibatan masyarakat terhadap ajaran agama. Dalam menghadapi tantangan ini, strategi komunikasi Islami yang efektif menjadi krusial untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembinaan akhlak.Kesimpulannya, urgensi komunikasi Islami dalam pembinaan akhlak di Kota Lhokseumawe sangat penting untuk membentuk masyarakat yang bermoral dan beretika. Meskipun penyuluh agama Islam menghadapi berbagai tantangan, upaya mereka dalam menyampaikan pesan-pesan agama melalui strategi komunikasi yang tepat dapat menjadi langkah awal dalam membentuk masyarakat yang lebih sadar moral dan etika berdasarkan nilai-nilai agama. Sebagai kontribusi terhadap perbaikan sosial, peran penyuluh agama dan komunikasi Islami harus terus diperkuat dan didukung oleh semua pihak terkait.
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU NOMOPHOBIA DIKALANGAN MAHASISWA IAIN LHOKSEUMAWE oknita
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.1769

Abstract

Nomophobia adalah kondisi kecemasan atau ketakutan yang berlebihan terhadap pemisahan atau kehilangan ponsel pintar atau smartphone. Kondisi ini semakin relevan di era digital saat ini, terutama di kalangan mahasiswa yang sering bergantung pada teknologi untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan menjalankan aktivitas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya pencegahan perilaku nomophobia di kalangan mahasiswa IAIN Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi sebagai instrumen pengumpulan data. Responden terdiri dari 30 mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang secara acak dipilih dari berbagai program studi dan tingkat semester. Data dianalisis menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi pola perilaku nomophobia dan faktor-faktor pemicunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami gejala nomophobia dalam berbagai tingkatan. Faktor-faktor pemicu utama perilaku nomophobia termasuk adiksi terhadap media sosial, rasa ketergantungan pada perangkat mobile, kecemasan sosial, dan tekanan akademik. Selain itu, pola perilaku nomophobia juga berhubungan dengan gangguan tidur dan penurunan kinerja akademik. Berdasarkan temuan tersebut, upaya pencegahan perilaku nomophobia dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan. Pertama, perguruan tinggi perlu menyediakan program edukasi tentang penggunaan yang bijaksana dan sehat terhadap perangkat mobile serta risiko nomophobia. Kedua, dukungan psikologis dan layanan konseling harus disediakan bagi mahasiswa yang sudah menunjukkan gejala nomophobia. Ketiga, promosi gaya hidup sehat dan seimbang harus diadopsi dalam lingkungan kampus, termasuk mengenai manfaat interaksi sosial tanpa ketergantungan pada perangkat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang dampak perilaku nomophobia di kalangan mahasiswa IAIN Lhokseumawe dan relevansinya untuk meningkatkan kesehatan mental dan akademik mereka. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi pengembangan program pencegahan yang efektif dan mendukung lingkungan kampus yang lebih sehat secara teknologi.
PATOLOGI SOSIAL AKIBAT PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM Yuliana Restiviani
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.1771

Abstract

Penggunaan smartphone telah menjadi fenomena global yang mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat. Teknologi ini memberikan banyak manfaat dalam komunikasi, namun juga menyebabkan perubahan perilaku dan dampak sosial yang signifikan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi patologi sosial yang muncul akibat penggunaan smartphone dari perspektif komunikasi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis isi dari sumber-sumber yang relevan, termasuk Al-Qur'an, Hadis, dan karya-karya ilmiah terkait. Penelitian ini juga menawarkan rekomendasi untuk mengatasi patologi sosial yang dihasilkan oleh penggunaan smartphone dalam perspektif komunikasi Islam. Beberapa rekomendasi termasuk pengenalan pendidikan tentang etika penggunaan smartphone dalam sistem pendidikan Islam, promosi penggunaan teknologi dengan bijaksana sesuai ajaran agama, dan peran aktif masyarakat dan keluarga dalam mengawasi penggunaan smartphone, terutama oleh generasi muda. Kesimpulannya, penggunaan smartphone memberikan dampak signifikan dalam masyarakat, termasuk dalam aspek komunikasi. Dalam perspektif komunikasi Islam, patologi sosial yang dihasilkan perlu diwaspadai dan diatasi dengan pendekatan yang bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Islam telah tegas memberikan batasan, terkait efektivitas waktu yang digunakan, akan menjadi manfaat penggunaan smartphone jika memiliki batasan-batasan dan dalam kendali kontrol penggunanya, dan akan jadi mudharat jika batasan-batasan kewajaran dilupakan dan waktu yang digunakan untuk menggunakan smartphone diluar kendali kontrol.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KOMUNIKASI DAN LAYANAN ARSIP: TANTANGAN DAN PELUANG BAGI PROFESI ARSIPARIS Murtala; Isna Inda; Nurlina; Nurmisdah; Efendi; Riana
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.1944

Abstract

Abstract: Penelitian ini mengulas penggunaan media sosial dalam konteks komunikasi dan layanan arsip serta dampaknya pada profesi arsiparis. Kami menganalisis dua studi kasus institusi arsip yang berbeda untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi. Metode penelitian melibatkan wawancara mendalam dengan arsiparis, analisis konten media sosial, dan survei pengguna media sosial. Hasilnya mengungkapkan bahwa media sosial memungkinkan interaksi yang lebih terbuka dan kolaboratif dengan pengguna, tetapi juga memunculkan tantangan terkait manajemen volume tanggapan dan keamanan data. Profesi arsiparis harus mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk mendukung penggunaan media sosial dalam pengelolaan dan promosi arsip. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pemangku kepentingan dalam memahami peran media sosial dalam konteks arsip..