cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 114 Documents
EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK AIR DAUN KENCANA UNGU Ayu Nurfitiria Rahmi; Afifah Bambang Sutjiatmo; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.17

Abstract

Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk mengobati diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik ekstrak air daun kencana ungu dengan menggunakan metode toleransi glukosa pada tikus Wistar jantan. Ekstrak air daun kencana ungu dibuat dengan metode perebusan, pengeringan menggunakan freeze dry. Dosis ekstrak air daun kencana ungu yang digunakan adalah  30, 60 dan 90 mg/kg bb, dengan pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah pada menit ke-0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia daun kencana ungu mengandung flavonoid, alkaloid, polifenonl, tanin, steroid, triterpenoid, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid; sedangkan ekstrak air daun kencana ungu mengandung flavonoid,  alkaloid, polifenol, tanin, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid. Hasil uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa dosis uji ekstrak air kencana ungu dosis 30, 60, dan 90 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Ekstrak air daun kencana ungu dosis 60 mg/kg bb memiliki efek hipoglikemic terbaik dan setara denga pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb.
UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7 Faizal Hermanto; Yenny Febriani Yun; Lilis Siti Aisyah; Tri Reksa Saputra; Arif Rahman Hakim; Ade Kania Ningsih; Tati Herlina; Euis Julaeha; Achmad Zainuddin; Unang Supratman
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.18

Abstract

Malaria merupakan salah satu masalah serius yang dialami oleh beberapa negara tropis karena meningkatnya parasit malaria (Plasmodium) yang resisten terhadap obat-obat antimalaria. Oleh sebab itu perlu dicari obat antimalari baru, salah satunya tanaman cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) digunakan secara luas oleh masyarakat indonesia sebagai tanaman obat dan tanaman hias. Penelitian ini diawali dengan proses pembuatan ekstrak etanol daun cocor bebek menggunakan alat maserator dan etanol 96% sebagai pelarut. Plasmodium falciparum 3D7 yang akan digunakan dalam uji, terlebih dahulu dilakukan kultur sinambung sesuai metoda Trager and Jansen. P. falciparum  ditempatkan ke dalam lempeng sumur 24 masing-masing berisi 1 mL dengan tingkat  parasitemia ± 1% dalam medium RPHS. Diseluruh sumur, medium RPHS diganti dengan medium RPHS yang mengandung ekstrak etanol daun cocor bebek berbagai konsentrasi (1 sampai1x10-7 µg/mL).  Kultur diinkubasi selama 48 jam, setelah inkubasi parasit dipanen dan dibuat sediaan apusan darah tipis yang diberi pewarnaan Giemsa. Uji aktivitas antimalaria ditentukan dengan parasitemia, persen pertumbuhan dan hambatan parasit. Data dianalisis secara statistika menggunakan metode analisis probit untuk menghitung hambatan parasit sebesar 50% (IC50). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek memiliki efek antimalaria dengan nilai IC50 sebesar 0,022 µg/mL.
KHASIAT UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI HERBAL ANTIMIKROBA KULIT Ririn Puspadewi; Putranti Adirestuti; Rizka Menawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.21

Abstract

Umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang berasal dari Amerika tropis. Secara empiris umbi bawang dayak sudah digunakan masyarakat lokal untuk mengobati luka dan obat bisul. Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas antimikrobanya terhadap mikroba kulit yaitu Staphylococcus aureus dan Trichophyton rubrum. Serbuk simplisia diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol 96% redestilasi. Ekstrak diuji terhadap kedua mikroba di atas yang sering terlibat dalam pembentukan  luka. Pengujian ekstrak etanol terhadap kedua mikroba uji dilakukan denganmenggunakan metode difusi agar dengan teknik lubang perforasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) adalah 1% dengan diameter hambat (14,49±0,51) mm dan menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum dengan KHM 15% dengan diameter hambat (15,06±0,42) mm. Ekstrak etanol dengan konsentrasi 1% berpotensi sama dengan Tetrasiklin HCl pada konsentrasi 0,06% dengan diameter hambat (14,03±0,42)mm untuk Staphylococcus aureus. Hasil pengujian terhadap Trichophyton rubrum menunjukkan ekstrak etanol 15% berpotensi hampir sama dengan ketokonazol pada konsentrasi 0,2% dengan diameter hambat sebesar (14,00±0,61) mm. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa bahan uji mengandung senyawa flavonoid, polifenol, alkaloid, kuinon, tanin, steroid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
PEMANTAUAN KUALITAS JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI KOTA CIMAHI Soraya Riyanti; Okky Irnawati Sutardi; Julia Ratnawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.22

Abstract

Jamu pegal linu merupakan salah satu obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.246/Menkes/Per/V/1990 BAB V Pasal 23 bahwa segala jenis obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat deskriptif. Objek penelitian adalah lima merk jamu pegal linu yang diperoleh dari beberapa toko jamu yang beredar di daerah Cimahi. Pengujian kualitas jamu pegal linu meliputi parameter spesifik, non spesifik dan pemeriksaan lain, sedangkan untuk mengidentifikasi bahan kimia obat dilakukan dengan metode reaksi warna. Dari lima merk jamu yang dianalisis, empat sampel memenuhi persyaratan kualitas, sedangkan satu sampel tidak memenuhi karena tidak mencantumkan nomor kode produksi dan bahkan mengandung bahan kimia obat berupa metampiron. Tetapi dari empat sampel tersebut, dua diantaranya tidak mencantumkan nomor kode produksi. Jaminan keamanan, kemanfaatan, dan mutu jamu adalah hak asasi konsumen, sehingga diharapkan Dinas Kesehatan setempat dan BPOM dapat melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap obat-obat tradisional yang beredar di daerah Cimahi.
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DAN MADU HITAM (Apisdorsata) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Titta H Sutarna; Ahmad Ngadeni; Resi Anggiani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.23

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan masker gelantioksidan yang mengandung ekstrakdaun teh hijau dan madu hitam. Penelitian diawali dengan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun teh hijau dengan metode reduksi radikal bebas larutan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil menggunakan spektrofotometri sinar tampak dan pengujian vitamin C pada madu hitam. Pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun teh hijau memberikan nilai IC50sebesar 3,17µg/mL. Madu hitam menunjukkan positif mengandung vitamin C setelah dilakukan identifikasi. Formulasi sediaan masker gel yang dibuat yaitu F0 (basis tanpa zat aktif), F1 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 (0,000317%)), F2 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga 50xIC50(0,0158%)), F3 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga 100xIC50(0,0317%)),, F4 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 + madu hitam 0,25%, F5 ( basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50+ madu hitam 0,5%, F6 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50+ madu hitam 1%. Evaluasi sediaan masker gel meliputi, pemeriksaan organoleptis dan homogenitas, pH,viskositas, waktu kering sediaan dan pengujian stabilitas antioksidan. F2 memberikan aktivitas peredaman radikal bebas yang baik dan lebih tinggi dari produk yang ada di pasaran. F4, F5, F6 menunjukkan peningkatan aktivitas peredaman radikal bebas.
EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN Linda P Suherman; Faizal Hermanto; Mochammad Luthfi Pramukti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.24

Abstract

Mindi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan di masyarakat sebagai antidiare.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol daun mindi terhadap mencit Swiss Webster jantan.  Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dan metode proteksi diare yang  diinduksi oleh Oleum ricini. Data dianalisis statistik menggunakan Uji-t dan Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM) 295 mg/kg bb pada menit ke 120,  DM 442 mg/kg bb pada menit ke 150–180 dan DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60-150 mengurangi frekuensi diare dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Bobot feses  DM 295 mg/kg bb lebih besar dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 30 dan 150 (p<0,05). Sedangkan bobot feses  DM 442 mg/kg bb pada menit ke 60 dan 150 dan  DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60 , 150 dan  180 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). DM 590 mg/kg bb memperbaiki konsistensi feses dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60-150 (p<0,05). DM 442dan 590 mg/kg bb menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) dan waktu timbul diare DM 590 mg/kg bb lebih lama dan sebanding jikadibandingkan dengan loperamid 0,26 mg/kg bb (p>0,05). DM 442 mg/kg bb menurunkan durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan menunjukan bahwa DM 295, 442 dan 590 mg/kg bb menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermaknadibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun mindi memiliki efek antidiare dan dosis 590 mg/kg bb menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal.
PENGGUNAAN TEPUNG AGAR SEBAGAI PENGIKAT DALAM TABLET ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH Dhadhang Wahyu Kurniawan; Adi Yugatama; Rahajeng Puput Aryani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.25

Abstract

Bawang merah telah terbukti secara empirik dan ilmiah memiliki khasiat sebagai antidiabetes. Diabetes mellitus merupakan penyakit serius dan menjadi salah satu penyebab kematian di berbagai negara berkembang. Dalam perkembangannya telah banyak penelitian mengenai bawang merah sebagai antidiabetes. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi sediaan tablet dari ekstrak bawang merah sebagai antidiabetes dengan menggunakan bahan pengikat tepung agar. Tablet ekstrak etanol bawang merah ini dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah yang memvariasikan jumlah tepung agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet ekstrak etanol bawang merah dengan bahan pengikat tepung agar yang telah dibuat memenuhi persyaratan fisik sesuai standar farmakope Indonesia dan beberapa literatur standar. Tablet yang dihasilkan berwarna coklat, memenuhi persyaratan ketika dilakukan pemeriksaan fisik meliputi, sifat alir granul, keseragaman ukuran tablet, keseragaman bobot tablet, kekerasan tablet, friabilitas tablet, dan waktu hancur tablet. Berdasarkan hasil analisis statistik ANAVA satu arah dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa variasi penambahan jumlah tepung agar (0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%) kurang memberikan perbedaan yang bermakna antar formula tablet.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN NANOPARTIKEL KITOSAN EKSTRAK ETANOL ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) PADA TIKUS HIPERKOLESTEROL TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SOD Elya Zulfa; Nurkhasanah Nurkhasanah; Laela Hayu Nurani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sediaan nanopartikel kitosan ekstrak etanol rosela (SNKEER) terhadap aktivitas enzim SOD pada tikus hiperkolesterol. Pembuatan SNKEER dilakukan berdasarkan hasil optimasi terbaik dengan perbandingan 2:1:1/10 (ekstrak etanol rosela : kitosan : TPP), selanjutnya dilakukan uji in vivo dengan menyiapkan tikus putih betina galur Sprague Dawley (SD) umur 6-8 minggu dengan berat badan 150-250 g sejumlah 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok I adalah kelompok kontrol diberi pakan standar; kelompok II diinduksi hiperkolesterol ; kelompok III, IV, dan V diinduksi hiperkolesterol dan SNKEER masing-masing dengan dosis 25mg/ Kg BB/ hari, 50 mg/ Kg BB/ hari, dan 100 mg/ Kg BB/ hari selama 30  hari. Pada hari ke 31 semua tikus di ambil darahnya melalui vena orbitalis mata untuk dilakukan pengukuran aktivitas SOD dengan metode Ransod Standard. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji tukey 5%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengukuran aktivitas SOD pada kelompok I, kelompok II, kelompok III, kelompok IV, dan kelompok V berturut-turut adalah sebagai berikut : 50,96 U/ml, 6,13 U/ml, 16,09 U/ml, 21,07 U/ml, 23,75 U/ml. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelompok pemberian terapi SNKEER dengan variasi dosis (25,50,100) mg/kg BB/hari dapat secara signifikan meningkatkan aktivitas SOD bila dibandingkan dengan kelompok hiperkolesterol (P<0,05), peningkatan aktivitas SOD secara signifikan tertinggi terlihat pada kelompok V, yaitu kelompok hiperkolesterol yang diberi SNKEER 100 mg/kg BB/hari bila dibandingkan dengan  kelompok perlakuan SNKEER dosis 50 mg/kgBB/hari dan 100 mg/kgBB/hari (P<0,05).
EFEK ANTILELAH EKSTRAK AIR MESOKARP SEMANGKA KUNING (Citrullus lanatus Thunb.) TANPA BIJI I Ketut Adnyana; Nisrina Dita Arlinda; Dewi Safitri
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.27

Abstract

Buah semangka adalah buah yang sering dijumpai dan dikonsumsi. Akan tetapi, pada umumnya semangka hanya dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan kulit putihnya (mesokarp) seringkali hanya menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antilelah ekstrak air mesokarp semangka sehingga bisa dijadikan suplemen energi alami. Pengujian antilelah dilakukan dengan metode Weight-loaded Forced Swimming Test (WFST). Mencit Swiss Webster jantan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok uji yang diberikan ekstrak dosis 1 g/kg bb, kelompok uji ekstrak dosis 2 g/kg bb, dan kelompok pembanding yang diberi kafein dengan dosis 19,5 mg/kg bb. Ekstrak uji dan pembanding diberikan secara peroral selama 21 hari, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan pembawa berupa suspensi CMC Na. Selanjutnya, waktu renang, kadar glukosa darah, asam laktat darah, bobot badan, dan glikogen hati serta otot ditentukan saat uji WFST. Ekstrak air mesokarp semangka dengan dosis 1 g/kg bb memiliki kemampuan mempertahankan kadar glukosa darah (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Sementara untuk dosis 2 g/kg bb memiliki kemampuan mempertahankan kadar glukosa darah (p<0,01) dan glikogen hati (p<0,05), serta menurunkan produksi asam laktat (p<0,05), dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian ekstrak  juga tidak memiliki efek terhadap bobot badan hewan uji. Pemberian ekstrak air mesokarp semangka dapat memperbaiki aktivitas dan beberapa parameter biokimia tubuh yang memiliki kaitan dengan kelelahan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen antilelah alami.
CEMARAN BAKTERI Eschericia coli DALAM BEBERAPA MAKANAN LAUT YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA PONTIANAK Rafika Sari; Pratiwi Apridamayanti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.28

Abstract

Makanan laut merupakan salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Tingginya kandungan protein dan air serta pH-nya yang mendekati netral menjadikannya media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri sehingga menyebabkan makanan laut cepat mengalami proses pembusukan. Mengkonsumsi makanan laut yang telah terkontaminasi bakteri hidup atau toksin yang dihasilkannya dapat menyebabkan keracunan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kontaminasi bakteri koliform E.coli sebagai indikator pencemaran pada makanan laut dan memberikan informasi kelayakan dan keamanan konsumsi dari makanan laut di dua pasar tradisional terbesar di daerah Pontianak.  Sampel yang digunakan adalah ikan, sotong dan udang. Penelitian terhadap sampel dilakukan menggunakan uji Most Probable Number (MPN) yang dilengkapi dengan uji biokimia untuk mengidentifikasi jenis bakteri pada sampel melalui penanaman bakteri pada media agar Lactose Broth (LB) dan Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLB). Hasil penelitian menunjukkan bakteri koliform E.coli terdeteksi pada 100% sampel dengan nilai MPN  yang tidak memenuhi kriteria kelayakan konsumsi, yakni >3/g, dengan nilai paling terbesar dimiliki oleh sampel sotong yang dijual di kedua pasar tradisional, yakni 220/g. Hasil uji biokimia menunjukkan sampel positif mengandung E.coli dengan terbentuknya cincin berwarna merah pada media uji.

Page 2 of 12 | Total Record : 114