cover
Contact Name
Elis Suryani Nani Sumarlina
Contact Email
elis.suryani@unpad.ac.id
Phone
+6282216552522
Journal Mail Official
lintasbudayanusantara@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.lintasbudayanusantara.net/index.php/kabuyutan/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kabuyutan: Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal
ISSN : 29627435     EISSN : 29627435     DOI : 10.61296/kabuyutan
KABUYUTAN Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal, yang menjembatani pemikiran-pemikiran kritis menyangkut kearifan lokal tinggalan budaya masa lampau, termasuk di dalamnya kemanusiaan, yang mengedepankan manusia sebagai insan bermartabat dan berbudaya. Filologi secara khusus mengkaji tradisi tulis atau naskah-naskah (kuno, klasik/peralihan, masa kini) tinggalan nenek moyang masa lampau, yang menyimpan ide, gagasan, pandangan hidup, dan lainnya. Naskah sebagai dokumen budaya meliputi tujuh unsur kearifan lokal budaya, sesuai dengan tempat naskah itu ditulis atau disalin. Teks naskah dalam jurnal Kabuyutan bisa dikaji secara multidisiplin dengan ilmu lain, sesuai dengan isi/teks naskah dimaksud, seperti dari sudut pandang sastra, sejarah, hukum, sosial politik, komunikasi, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran, psikhologi, keperawatan, dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan isi teks naskah. Sejarah bisa dikaji dari seluk beluk aspek sejarah, dan berbagai sudut pandang yang berkaitan dengan tinggalan masa lalu, baik dokumen sejarah masa lampau maupun tinggalan/dokumen kekinian/masa kini, yang relevan dengan aspek kesejarahan, termasuk historiografi tradisional yang ada kaitannya dengan tinggalan-tinggalan sejarah masa lampau, baik dengan tradisi tulis (naskah), arkeologi, maupun antropologi, sosial politik, maupun ilmu komunikasi, melalui pendekatan sejarah dan berbagai macan metode yag digunakan dalam penelitian dan kajian ilmu sejarah. Arkeologi pada umumnya berkaitan dengan artefak-artefak tinggalan budaya masa lampau, yang bisa dikaji secara multidisiplin dengan ilmu lain, baik dengan filologi, sejarah, antropologi, geologi, geografi, komunikasi, sosial politik, maupun ilmu lain, yang berkaitan dengan kepurbakalaan.
Articles 72 Documents
SOSIALISASI STRATEGI BRANDING WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PERANGKAT DESA KADUJAYA KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG: SOSIALISASI STRATEGI BRANDING WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PERANGKAT DESA KADUJAYA KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG Feliza Zubair; Ditha Ditha
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.192

Abstract

Desa Kadujaya merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang,. Hamparan pegunungan dan kebun- kebun serta sawah yang menghijau berdampingan dengan pemandangan indah waduk Jatigede, memungkinkan Desa Kadujaya untuk menjadi Desa Wisata. Sudah ada beberapa objek wisata yang seharusnya dapat di jadikan aset, namun pengelolaannya masih belum maksimal. Di antaranya,Wisata Pasir Tenjo Laut, Desa Wisata Margahayu, Dam PLTA, dan Bendungan Jatigede yang terletak di Desa Kadujaya. Desa Kadujaya memiliki potensi berbagai objek wisata namun belum dimanfaatkan secara maksimal, termasuk beberapa objek wisata yang tidak lagi beroperasi. Karena itulahTim KKNPPM Universitas Padjadjaran 2023 berinisiatif untuk membantu mengangkat potensi Desa Kadujaya sebagai Desa Wisata melalui kegiatan branding di media sosial . Program KKNPPM adalah bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat pada suatu daerah yang bertujuan untuk memberikan pengalaman bekerja melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung merumuskan dan memecahkan masalah yang ada pada daerah tersebut serta dapat membuat mahasiswa membentuk sikap yang mandiri dan juga bertanggung jawab. Sosialisasi Strategi Branding Wisata disampaikan dalam bentuk seminar kepada perangkat Desa Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Adapun keberhasilan penyelenggaraan seminar diukur melalui pre-test dan post test. Hasil post-test menunjukkan bahwa 90 persen peserta kini memahami mengenai branding yang tepat dalam kegiatan pengelolaan wisata . Hal ini menunjukan bahwa PPM Fikom Unpad 2023 dengan judul “Sosialisasi Strategi Branding Wisata melalui media Sosial dalam meningkatkan ketrampilan perangkat Desa Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang”, telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta.
FENOMENA PANORAMA MASA LAMPAU DALAM MANUSKRIP SUNDA SANGHYANG SIKSAKANDANG KARESIAN: FENOMENA PANORAMA MASA LAMPAU DALAM MANUSKRIP SUNDA SANGHYANG SIKSAKANDANG KARESIAN Elis Suryani Nani Sumarlina; Rangga Saptya Mohamad Permana; Undang Ahmad Darsa
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.195

Abstract

Manuskrip sebagai dolumen budaya masa lampau, sampai saat ini masih belum dikenal luas di masyarakat. Keberadaan manuskrip hanya populer di kalangan filolog saja. Manuskrip sebagai objek kajian filologi berfungsi sebagai sumber informasi bagi ilmu lain, karena berisi berbagai data dan informasi ide, gagasan, pikiran, pandangan hidup, dan pengetahuan sejarah, serta kearifan lokal budaya dari bangsa atau sekelompok sosial budaya tertentu, yang isinya meliputi tujuh unsur budaya. Sehubungan dengan hal itu, hasil kajian bidang filologi melalui penggalian, penelitian, dan pengkajian manuskrip, teksnya bisa menjadi referensi literasi bagi ilmu lain secara multidisiplin. Kearifan lokal yang terungkap dalam sebuah manuskrip berakar dari sejarah dan budaya masa silam. Berkat sejarah pula kita sampai di masa kini. Kita sepakat bahwa keberadaan budaya suatu ‘masyarakat’ saat ini merupakan hasil perjalanan sejarah dan pengolahan serta proses perubahan budaya masa lampau. Salah satunya kearifan lokal yang terpendam dalam teks manuskrip Sanghyang Siksakandang Karesian, yang dianggap sebagai ensiklopedia panorama budaya masa silam. Mengapa? Karena beranekaragam kearifan lokal yang ada di masa silam, masih eksis dan berguna sebagai tuntunan moral dalam kehidupan kita saat ini. Tulisan ini diharapkan dapat mengungkap kearifan lokal yang meliputi tujuh unsur budaya Sunda yang terpendam dalam teks manuskrip Sunda Kuno berjudul Sanghyang Siksakandang Karesian. Dikaji menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, dan metode kajian filologis, yang meliputi kajian kodikologis & tekstologis, kajian budaya, dan komunikasi sosial. Meliputi metode kajian tersebut, membuktikan bahwa kearifan lokal yang terdiri atas tujuh unsur budaya tersebut tercantum dalam teks naskah Sanghyang Siksakandang Karesian sebagai ensiklopedia panorama masa lampau, yang bermanfaat bagi ilmu lain secara multidisiplin.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KAMPANYE CITARUM HARUM: SEBUAH STRATEGI: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KAMPANYE CITARUM HARUM: SEBUAH STRATEGI Fairuz Gatra Khalda; Agus Setiaman
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.196

Abstract

Media sosial juga merupakan salah satu sarana yang dipakai untuk melakukan kampanye di era digitalisasi ini dikarenakan luas untuk melakukan penyebaran informasi dan juga cepat untuk melakukan promosi mengenai kampanye itu sendiri menjadi lebih efektif. Citarum Harum merupakan program kampanye yang disusun berdasarkan perintah dari Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 mengenai Percepatan pada Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (PPK DAS) Citarum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan strategi kampanye tersebut mulai dari mengidentifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan Model Kampanye Ostergaard sebagai konsep dasar. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif pada aspek penyadaran di kalangan anak muda terhadap pentingnya kebersihan bantaran sungai di sekitara kawasan sungai Citarum
APLIKASI KONSEP PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) – TRANSEK LINGKUNGAN PERTANAMAN PISANG DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT: APLIKASI KONSEP PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) – TRANSEK LINGKUNGAN PERTANAMAN PISANG DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT Ade Ismail; Fajar Maulana Wijaya Kusumah; Agung Hesya Furqon
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.197

Abstract

Pisang (Musa spp.) adalah salah satu buah yang berasal dari Asia Tenggara dan kini telah tersebar keseluruh dunia. Pisang merupakan tanaman rakyat yang dapat tumbuh di hampir seluruh tipe agroekosistem dan sangat beragam jenis-jenisnya. Terkait dengan adanya ancaman terhadap keberadaan plasma nutfah dan pengetahuan masyarakat lokal maka solusi untuk mencegahnya adalah dengan kajian etnobotani. Wilayah Kecamatan Cibalong Garut Selatan merupakan salah satu sentra produksi dan komoditi unggulannya pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentfikasi berbagai jenis pisang (Musa spp.) yang dapat dijadikan sumber plasma nutfah yang berpotensi berbasiskan studi etnobotani di daerah Kecamatan Cibalong. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan penentuan lokasi berdasarkan metode purposive sampling dan menggunakan pendekatan partisipatif PRA (Participatory Rural Apraisal). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Jenis-jenis pisang yang dibudidayakan di Kecamatan Cibalong adalah Pisang Nangka, Ambon, Ambon jepang, Muli, Saba, Seksek, Raja Cere, Raja Bulu, Kapas, Kepok dll. Lahan pisang yang dibudidayakan oleh para petani berstatus kepemilikan milik sendiri dan milik pemerintah. Jenis tanah termasuk memiliki struktur lempung dan pengairan yang mengandalkan air hujan. Topografi wilayah di Kecamatan Cibalong umumnya bergelombang dan datar. Berdasarkan transek Kecamatan Cibalong pisang bisa dibudidayakan di semua ketinggian di Kecamatan Cibalong.
KESANTUNAN BERBAHASA SUNDA MELALUI PENGGUNAAN VOKATIF ENGKANG: PERSPEKTIF SOSIOLINGUISTIK: KESANTUNAN BERBAHASA SUNDA MELALUI PENGGUNAAN VOKATIF ENGKANG: PERSPEKTIF SOSIOLINGUISTIK Wahya Wahya; Tatang Suparman
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.198

Abstract

Vokatif kekerabatan terdapat dalam setiap bahasa alami di dunia sebagai ciri keuniversalan bahasa. Vokatif kekerabatan juga terdapat dalam bahasa Sunda. Salah satu vokatif kekerabatan yang sering digunakan dalam percakapan bahasa Sunda adalah vokatif Engkang. Penggunaan vokatif ini dalam komunikasi verbal menandai kesantunan berbahasa. Tulisan ini membahas kesantunan berbahasa Sunda melalui penggunaan vokatif Engkang. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Penganalisisan data menggunakan metode padan pragmatik dengan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data yang digunakan berupa empat buah buku fiksi berbahasa Sunda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa vokatif Engkang digunakan dalam empat hubungan sosial di antara pembicara dan mitra bicara, yaitu (a) adik perempuan-kakak laki-laki (2 data), (b) kekasih (1 data), (c) istri-suami (6 data), dan (d) perempuan-laki-laki yang dihormati (2 data). Vokatif Engkang hanya digunakan oleh perempuan terhadap laki-laki sebagai kesantunan berbahasa Sunda.
KETERKAITAN ANTARA PENCERAHAN DI EROPA DAN TRADISI KRITIK BARAT: KETERKAITAN ANTARA PENCERAHAN DI EROPA DAN TRADISI KRITIK BARAT Rangga Saptya Mohamad Permana; Undang Ahmad Darsa; Elis Suryani Nani Sumarlina
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.199

Abstract

Tradisi kritik Barat ialah sebuah tradisi kritik yang turut memengaruhi cara dan metode kritik manusia akan sebuah fenomena, teks, atau seseorang, baik itu dalam cara pikir masyarakat awam atau di kalangan akademisi. Tradisi kritik Barat tidak seragam, serta mencakup beragam teknik dan sudut pandang. Selain itu, terdapat kritik terhadap karakteristik ini dan kemungkinan bias budaya dalam tradisi kritik Barat. Sejarah tradisi kritik Barat luas dan beragam, namun banyak karakteristik unik yang dapat ditemukan . Akar dari lahirnya tradisi kritik Barat ini tidak bisa dilepaskan dari munculnya Era Pencerahan atau Enlightenment yang merupakan sebuahgerakan intelektual dan filosofis yang berkembang di Eropa pada abad ke 17 dan ke 18. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mencoba mengungkap bagaimana tradisi kritik Barat terlahir dari pemikiran pemikiran para filsuf yang hidup di E ra Pencerahan, serta untuk mengetahui bagaimana tradisi kritik Barat dan Pencerahan berkaitan satu sama lain. Penulis menggunakan kajian literatur sebagai metode penelitian pada paper ini. Penulis mengumpulkan berbagai referensi, mulai dari buku, artikel jurnal ilmiah, laporan hasil penelitian, hingga sumber-sumber referensi yang berasal dari internet. Seluruh sumber tersebut mencakup konsep-konsep mengenai kritik secara umum, Era Pencerahan di Eropa, dan tradisi kritik Barat secara khusus. Hasil menunjukkan bahwa Pencerahan meletakkan landasan intelektual bagi tradisi kritik Barat dengan mengedepankan nalar, individualisme, hak asasi manusia, dan komitmen terhadap penyelidikan empiris. Prinsip prinsip ini terus membentuk cara individu dalam masyarakat Barat melakukan pendekatan terhadap pemeriksaan dan evaluasi gagasan, institusi, dan norma norma masyarakat.
BABAD ZAMAN TINJAUAN SISTEM DAN KONVENSI PUPUH: BABAD ZAMAN TINJAUAN SISTEM DAN KONVENSI PUPUH Ikhwan Ikhwan
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.200

Abstract

Artikel ini mempublikasikan hasil penelitian terhadap naskah Babad Zaman (BZ) ditinjau dari pokok bahasan tentang metrum pupuh. Naskah BZ merupakan naskah keagamaan (Islam) berbahasa Jawa-Cirebon yang diwariskan secara turun temurun pada penerus tradisi Terekat Syatariyah Keprabonan Cirebon yang berada di wilayah Pesawahan Kuningan sejak tidak kurang dari tiga abad yang lalu. Pembahasan difokuskan pada hasil analisis metrum pupuh dengan mengamati pola pupuh berdasarkan konvensi pupuh yang berkembang di Jawa dan Sunda, tanpa mengabaikan kasus-kasus leksikal dan gramatikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BZ disusun ke dalam delapan metrum pupuh, yaitu Asmarandana, Dangdanggula, Durma, Kinanti, Mijil, Pangkur, Pucung, dan Sinom. Dalam penelitian ini juga ditemukan dua nama baru dalam pola pupuh, yaitu Mênggahlang dan Pênggiring Mahesa.
STRUKTUR TEKS HIKAYAT SYEKH ABDUL QODIR JAILANI DALAM TRADISI KARYA SASTRA SUNDA: STRUKTUR TEKS HIKAYAT SYEKH ABDUL QODIR JAILANI DALAM TRADISI KARYA SASTRA SUNDA Ade Kosasih
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.202

Abstract

Salah satu ciri ajaran Islam adalah konsep spiritualnya yang mendalam. Penelitian ini mengungkap sisi spiritualitas pada Naskah Hikayat Syekh Abdul Qodir Jailani (NHSAQJA) melalui kajian strukturnya. NHSQJA merupakan karya sastra bernuansa Islam yang menceritakan seorang tokoh spiritual yang sangat terkenal di lingkungan kaum Muslimin dalam tradisi Kebudayaan Sunda. Tujuan penelitian ini adalah terungkap struktur Hikayat Syekh Abdul Qodir Jailani dalam Naskah Sunda. Struktur sangat penting sebagai dasar untuk dapat mengungkap makna yang terkandung di dalam teks. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan unsur-unsur intrinsik secara struktural NHSAQJA serta menghubungkan keterjalinan antar unsurnya. Sebagai karya sastra Sunda keagamaan, NHSAQJA merupakan puisi dengan sepuluh pupuh, yaitu dandanggula, asmarandana, sinom, kinanti, pangkur, lambang, durma, pucung, kumambang, dan mijil. Dalam NHSAQJA terdapat seratus cerita tentang sosok Syekh Abdul Qodir Jailani. Temanya kepemimpinan atas semua wali. Alurnya adalah alur maju. Tokoh utamanya Abdul Qodir. Sedangkan tokoh pembantunya, diantaranya, tersebut Abdul Razak, Abdul Jabar, Siti Aisyah, Syekh Abdul Wafa, Syekh Muzhaffar, dan Syekh Hasan. Seting atau latar yang terdapat dalam NHSAQJA meliputi latar waktu, yaitu kurun sejak kelahiran hingga wafatnya Syekh Abdul Qodir Jailani sekitar tahun 1077 hingga tahun 1166 dalam tahun Masehi. Latar tempatnya adalah wilayah Irak dan Iran seperti Bagdad, Jilan, Mosul, Tibriz, Nisabur, dan Asfahan. Selain itu terjadi juga peristiwa di Libanon, Siria, Mesir, Mekkah, dan Arafah.
LEKSIKON PANGANAN BERBAHAN SINGKONG: KASUS DI KOTA SUMEDANG Nani Sunarni
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.204

Abstract

Kabupaten Sumedang pernah menjadi daerah sentra singkong. Bahkan sampai sekarang pun di wilayah ini masih terdapat banyak pabrik-pabrik pengolahan singkong. Masyarakat Sumedang tidak hanya menjadikan singkong sebagai bahan tapioka yang diolah di pabrik-pabrik, namun bagi masyarakat Sunda Sumedang singkong dapat menjadi bahan makanan pengganti nasi dan berbagai olahan makanan ringan. Berbagai varian makanan olahan singkong ini memiliki nama dan cara pengolahan. Kajian ini merupakan kajian kebahasaan yang terkait dengan budaya yang bertujuan mendeskripsikan bentuk lingual dari leksikon panganan berbahan singkong. Penelitian ini dilakukan mulai dari proses pengumpulan data, analisis data, dan penarikan simpulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kata berupa nama-nama panganan dancara pengolahan panganan berbahan singkong. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dan wawancara yang dilanjutkan dengan teknik catat yaitu dengan mencatat kata-kata sebagai nama dan cara pengolahan panganan berbahan singkong. Data dianalisis dengan pendekatan struktural. Dari perspektif linguistik nama-nama olahan singkong dan cara pengolahan tersebut dapat dipandang sebagai leksikon. Berdasarkan analisis, bentuk linguistik tersebut merepresentasikan leksikon panganan dan leksikon cara pengolahan singkong. Secara bentuk, leksikon tersebut dapat diklasifikasikan menjadi leksikon yang terdiri atas kata tunggal sebagai morfem bebas, frasa, dan kata turunan ataukata jadian berstruktur di+nomina dan di+verba. Kata kunci: leksikon, singkong, sampeu, Sumedang
OPTIMALISASI POTENSI WISATA BERBASIS HEALTH COMMUNITY TOURISM MELALUI SISTEM BUDIDAYA HONEYBEE-COFFEEPLANTATION SEBAGAI EXPERIENTIAL TOURISM DI DUSUN GUNUNG TIGA PANGANDARAN: OPTIMALISASI POTENSI WISATA BERBASIS HEALTH COMMUNITY TOURISM MELALUI SISTEM BUDIDAYA HONEYBEE-COFFEEPLANTATION SEBAGAI EXPERIENTIAL TOURISM DI DUSUN GUNUNG TIGA PANGANDARAN Setiawan Setiawan
KABUYUTAN Vol 2 No 3 (2023): Kabuyutan, Nopember 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v2i3.207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wisata berbasis Community Based Tourism (CBT) melalui pemanfaatan sistem budidaya honeybee-coffee plantation sebagai bentuk Experiential Tourism di Dusun Gunung Tiga, Pangandaran. Studi ini menerapkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan metode pengumpulan data yang melibatkan wawancara, survei, observasi, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan honeybee-coffee plantation sebagai salah satu bentuk Experiential Tourism di Dusun Gunung Tiga memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat setempat dalam sektor pariwisata, serta mendukung kesejahteraan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi alam, tradisi lokal, dan kearifan lokal, program ini mampu memberikan pengalaman wisata yang berkesan bagi wisatawan sambil memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada komunitas setempat. Pemanfaatan honeybee-coffee plantation juga mendorong kesadaran lingkungan dan pelestarian alam di antara wisatawan dan komunitas setempat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan dan inspirasi bagi pengembangan potensi wisata berbasis CBT di daerah lain dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal serta nasional.