cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 175 Documents clear
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI Sarah Damayanti RP Marbun; Titis Hadiati; Widodo Sarjana
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.079 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15942

Abstract

Latar Belakang: Banyak faktor yang memengaruhi tingkat kecemasan dan tingkat depresi, salah satunya adalah sistem perkuliahan. Cenderung terjadi peningkatan kasus gangguan kejiwaan diantara para siswa dan mahasiswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu penyakit kejiwaan yang paling sering ditemukan terutama pada masa dewasa muda adalah cemas dan depresi.Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan belah lintang (cross-sectional). Sampel adalah 368 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang terdiri dari 178 orang angkatan 2012 dan 190 orang angkatan 2013. Responden diukur tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale dan tingkat depresi dengan menggunakan Zung Self-rating Depression Scale. Uji yang digunakan adalah uji Chi-square.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan (p=0,490) dan tingkat depresi (p=0,692) antara mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.Kesimpulan: Perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi berdasarkan sistem perkuliahan memiliki nilai yang tidak bermakna.
PENGARUH SUPLEMEN VITAMIN D TERHADAP JUMLAH EOSINOFIL JARINGAN PARU PENDERITA ALERGI STUDI EKSPERIMENTAL PADA MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI OVALBUMIN Eka Yuli Padma Lestari; Yanuar Iman Santoso
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.964 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14340

Abstract

Latar Belakang : Alergi atau reaksi hipersensitivitas yang diperantarai IgE merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun di negara maju. Vitamin D dapat menurunkan kejadian inflamasi dan penyakit infeksi saluran pernapasan, meningkatkan fungsi paru, mengurangi sensitivitas pernapasan dan mengurangi hipersensitivitas terhadap aeroalergen.Tujuan : Membuktikan ada pengaruh pemberian suplemen vitamin D terhadap jumlah eosinofil jaringan paru mencit Balb/c yang diinduksi ovalbumin.Metode : Penelitian ini berjenis True Experimental dengan desain Post Test Only Control Group Design. Sampel sebanyak 18 ekor mencit Balb/c dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diinduksi ovalbumin, dan kelompok perlakuan diinduksi ovalbumin dan suplemen vitamin D per oral. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari. Pada hari ke 31 mencit diterminasi untuk diamati histopatologi jaringan paru.Hasil : pada gambaran histopatologi jaringan paru Uji Shapiro-Wilk didapatkan data berdistribusi tidak normal. Kemudian dilakukan uji Kruskal-Wallis didapatkan data yang bermakna dengan nilai p = 0,006 (p<0,05 dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan hasil rerata jumlah eosiofil menunjukan perbedaan yang bermakna antar kelompok kontrol positif dengan kontrol negatif yaitu p=0,008 (p<0,05). Selain itu ditemukan pula perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan perlakuan dengan vitamin D yaitu p = 0,008 (p<0,05). Akan tetapi, didapatkan perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan vitamin D yaitu p =0,690 (p<0,05).Simpulan : Pemberian suplemen vitamin D berpengaruh menurunkan rerata jumlah eosinofil jaringan paru pada mencit Balb/c yang diinduksi ovalbumin
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN DARUT TAQWA BULUSAN SEMARANG TAHUN 2016 Intan Pratama Naelanaviri Putri; Dhega Anindita Wibowo; Arwinda Nugraheni
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.225 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14481

Abstract

Latar belakang : Menurut WHO skabies merupakan salah satu penyakit yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena merupakan kontributor yang substansial bagi morbiditas dan mortalitas global. Skabies sering terjadi di pondok pesantren. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan skabies adalah tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan seseorang.Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan santri dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian diambil dengan purposive sampling dan didapat 250 santri pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah diujicobakan. Data yang didapat berupa karakteristik responden, faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan skabies, dan faktor perancu yang berhubungan dengan perilaku pencegahan skabies. Data tersebut dianalisis dengan uji kolmogorov smirnov, Chi Square dan Regresi Logistik.Hasil : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa (POR=0,975, IK=0,568-1,672, p= 0,926) dengan dikendalikan faktor perancu sikap dan persepsi (POR=0,463, IK=0,276-0,777, p=0,004). Untuk faktor perancu kepercayaan tidak terdapat hubungan dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa (POR=0,650, IK=0,400-1,197, p=0,188).Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan santri dengan perilaku pencegahan skabies di pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang.
PERBANDINGAN KETEBALAN INTIMA MEDIA ARTERI KAROTIS ANTARA PASIEN HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELLITUS DAN TANPA DIABETES MELLITUS Mutiara Chairsabella; Charles Limantoro; Yosef Purwoko
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.682 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15497

Abstract

Latar belakang : WHO tahun 2014 menunjukkan bahwa 22% manusia dewasa memiliki hipertensi dan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi. Hipertensi merupakan faktor risiko aterosklerosis. Diabetes mellitus (DM) sering terjadi bersamaan dengan hipertensi. Individu dengan DM memiliki risiko penyakit aterosklerosis 2-4 kali lebih tinggi dari individu tanpa DM. Penilaian carotid intima-media thickness (CIMT) melalui ultrasound vaskular karotis dapat menilai aterosklerosis subklinis.Tujuan : Membandingkan rerata CIMT antara pasien hipertensi dengan DM dan tanpa DM.Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancang belah lintang yang menggunakan cara consecutive sampling. Sampel berjumlah 32 orang dan terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok I terdiri dari 16 orang dengan hipertensi tanpa DM dan kelompok II terdiri dari 16 orang hipertensi dengan DM. Rerata nilai CIMT dianalisa berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, status dislipidemia, status obesitas, tingkat aktivitas fisik, riwayat merokok, dan status DM. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann Whitney dan Kruskal Wallis.Hasil : Rerata CIMT kelompok hipertensi tanpa DM adalah 0,75±0,32 mm sedangkan pada kelompok hipertensi dengan DM adalah 0,95±0,43 mm. Total didapatkan 11 subjek dengan nilai CIMT abnormal (>0,9 mm). Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan rerata CIMT berdasarkan status DM tidak signifikan. 68,8% subjek memiliki dislipidemia. Terdapat perbedaan rerata CIMT yang signifikan berdasarkan status dislipidemia. Tempat penelitian ini merupakan pelayanan kesehatan sekunder, sehingga beberapa subjek penelitian memiliki manifestasi penyakit aterosklerosisSimpulan : Perbedaan rerata CIMT berdasarkan status DM pada pasien hipertensi tidak signifikan.
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI SISTOLIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK Alfredo Alfredo; Sefri Noventi Sofia; Erna Setiawati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.67 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14217

Abstract

Latar Belakang : Gagal jantung adalah sindrom klinis yang ditandai oleh sesak napas, fatigue, edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung yang menyebabkan kegagalan jantung memompa darah sesuai dengan kebutuhan jaringan. Gagal jantung kronik dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi menjadi gagal jantung sistolik dan gagal jantung diastolik. Sebagai salah satu penyakit kronik, gagal jantung akan mempunyai dampak terhadap kualitas hidup pasien. Terdapat beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara fungsi sistolik dengan kualitas hidup pasien, tetapi terdapat hasil yang bertolak belakang satu sama lain.Tujuan : Mengetahui bagaimana hubungan antara fungsi sistolik dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung kronik.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel sebanyak 32 pasien gagal jantung kronik yang memenuhi kriteria inklusi dengan metode consecutive sampling. Dari hasil ekokardiografi didapatkan nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri dan penilaian kualitas hidup menggunakan kuesioner MLHF.Hasil : Hasil uji korelasi antara LVEF dengan skor kuesioner dimensi fisik, dimensi emosi dan skor keseluruhan MLHFQ tidak menunjukkan adanya korelasi karena p > 0,05. Pada uji korelasi LVEF dengan dimensi fisik dan MLHFQ total didapatkan arah korelasi negatif (-) dengan kekuatan korelasi sangat lemah (<0,2). Pada uji korelasi LVEF dengan dimensi emosi didapatkan arah korelasi positif (+) dengan kekuatan korelasi sangat lemah (<0,2).Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi sistolik dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung kronik, baik dari dimensi fisik, dimensi emosi, maupun secara keseluruhan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI Rifki Aziz Fauzian; Fifin Lutfia Rahmi; Trilaksono Nugroho
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.053 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15911

Abstract

Latar Belakang Glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbesar kedua setelah katarak. Kebutaan akibat glaukoma bersifat irreversible. Perilaku dan kesadaran masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan kebutaan akibat glaukoma dan membantu tenaga kesehatan mata dalam melakukan deteksi dan penanganan dini.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat terhadap penyakit glaukoma dalam upaya memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan mata.Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi crossectional. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dengan panduan daftar pertanyaan tertutup. Kemudian dilanjutkan dengan in-depth interview dengan panduan daftar pertanyaan terbuka. Uji statistik yang dilakukan adalah uji normalitas data Saphiro Wilk dan uji korelasi spearman.Hasil Didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku (p = 0,003). Kuat hubungan secara statistik antar variabel termasuk kategori sedang (0,4 - <0,6), dan arah korelasinya positif yang artinya semakin tinggi variabel bebas, berdampak pada semakin tinggi variabel terikat.Kesimpulan Ada hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai glaukoma dengan perilaku memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan mata
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP SENSORINEURAL HEARING LOSS (SNHL) PADA PENDERITA SPEECH DELAY : STUDI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG Debby Fatmala Rahayuningrum; Zulfikar Naftali; Willy Yusmawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.604 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14261

Abstract

Latar Belakang : Speech delay merupakan salah satu masalah tumbuh kembang anak. Salah satu penyebab speech delay yang paling sering terjadi adalah sensorineural hearing loss. Faktor risiko yang dapat memengaruhi sensorineural hearing loss bervariasi, mulai dari prenatal sampai faktor risiko setelah anak lahir.Tujuan : Menganalisis faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap sensorineural hearing loss pada penderita speech delay.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Subjek penelitian adalah 62 penderita speech delay, terdiri atas 31 penderita speech delay yang terdiagnosis SNHL sebagai kelompok kasus dan 31 penderita speech delay yang tidak terdiagnosis SNHL sebagai kelompok kontrol. Uji statistik analisis inferensial dilakukan menggunakan uji chi-square dan uji Fisher’s exact. Uji statistik analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik.Hasil : Berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap SNHL pada penderita speech delay (OR=27,259 CI=1,749-440,491; p=0,018). Riwayat prenatal, prematuritas, asfiksia neonatorum, ikterus neonatorum, dan riwayat postnatal tidak berpengaruh terhadap SNHL pada penderita speech delay.Kesimpulan : Berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap SNHL pada penderita speech delay.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM Yuniar Safitri; Ratnasari Dwi Cahyanti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.049 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16033

Abstract

Latar Belakang: Masa nifas merupakan masa setelah plasenta keluar, yang merupakan waktu untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil berlangsung sekitar enam minggu. Periode postpartum terdiri dari periode immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Kemandirian dalam perawatan diri selama masa nifas penting agar pemulihan kesehatan segera tercapai. Perawatan ibu selama masa nifas dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman dan usia.Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.Metode:Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret – Mei 2016 kepada ibu early postpartum dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, meliputi pengetahuan, motivasi dan kemandirian dalam perawatan diri masa nifas. Analisa dengan menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05.Hasil: subjek terdiri 47 sampel, karakteristik responden mayoritas berada pada rentang umur 20-35 tahun (87.2%), pendidikan SMA (44.7%), riwayat persalinan multipara (68.1%), tidak bekerja (80.9%), suku bangsa Jawa (93.6%), dan pembiayaan persalinan umum (70.2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan terdapat hubungan antara tingkat motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.Simpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.
PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN EKSTRAK PRODUK X SEBAGAI ANALGESIK PADA MENCIT Hizkia Christian Willianto; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.221 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14459

Abstract

Latar belakang : Produk X merupakan produk kesehatan terbuat dari bahan-bahan herbal alami. Produk X diformulasikan dari: Languatis rhizoma (Laos), Zingiberis aromaticae (Jahe), Retrofracti fructus (Cabe Jawa), Curcuma rhizoma (Temulawak). Bahan-bahan yang terkandung dalam Produk X dipercaya memiliki efek sebagai pereda nyeri.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ramuan ekstrak Produk X sebagai analgesik pada mencit.Metode : Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan post-test only control group design. 24 mencit Balb/c dewasa jantan dibagi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif (K1) diberi aquades, kelompok kontrol positif (K2) diberi 1,3 mg/20 gram BB Aspirin peroral, kelompok perlakuan 1 (P1) diberi 0,1 mL ekstrak produk X peroral, kelompok perlakuan 2 (P2) diberi 0,35 mL ekstrak produk X peroral. Setelah 30 menit, semua mencit diinjeksi dengan 0,1 mL larutan asam asetat 1 % intraperitoneal kemudian diletakkan pada tempat uji hewan. Masing-masing mencit pada tiap kelompok dihitung jumlah geliatnya setiap 15 menit selama 30 menit.Hasil : Rerata jumlah geliat yang didapatkan pada 15 menit I adalah 6,33 ± 2,73(K1), 3 ± 2,61(K2), 4,17 ± 1,6(P1), 0,17 ± 0,41(P2); pada 15 menit II adalah 5,5 ± 4,43(K1), 1,67 ±2,25(K2), 2,5 ± 3,39(P1), 0(P2). Dengan uji Mann Whitney pada jumlah geliat pada 15 menit I didapatkan perbedaan bermakna antara P2 dengan K1 (p=0,003), P2 dengan K2 (p=0,004), P2 dengan P1 (p=0,003); pada 15 menit II didapatkan perbedaan bermakna antara P2 dengan K1 (p=0,002), P2 dengan K2 (p=0,022), P2 dengan P1 (p=0,022).Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ramuan ekstrak Produk X sebagai analgesik pada mencit.
PENGARUH OLAHRAGA AERIAL YOGA TERHADAP TEKANAN INTRAOKULER Rahmah Sadida; Maharani Maharani; Riski Prihatiningtias
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.625 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15814

Abstract

Latar belakang: Yoga mempunyai beberapa manfaat untuk kesehatan, namun perlu dipikirkan efek sampingnya. Posisi headstand pada yoga dapat meningkatkan tekanan intraokuler (TIO). Peningkatan TIO dapat menjadi faktor risiko terjadinya glaukoma. Tekanan intraokuler yang tinggi berkaitan dengan fluktuasi yang tinggi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi TIO yaitu aktivitas dan olahraga. Kenaikan TIO yang singkat bukan merupakan hal yang berbahaya pada individu normal, namun dapat berbahaya apabila hal tersebut terjadi pada penderita glaukoma.Tujuan: Menganalisis pengaruh olahraga aerial yoga terhadap tekanan intraokuler.Metode: Observasional analitik dengan pendekatan Cohort di Oryza Gym dan Ading Yoga & Pilates Studio Semarang. Tiga puluh enam wanita peserta aerial yoga berusia 20-30 tahun yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian. Pengukuran TIO dilakukan sebelum dan setelah 60 menit melakukan aerial yoga menggunakan alat Tonopen XL. Perbedaan TIO sebelum dan sesudah olahraga dianalisis dengan uji Wilcoxon.Hasil: Rerata pengukuran TIO sebelum olahraga 19,34 ± 2,75 mmHg dengan nilai terendah 14 mmHg dan nilai tertinggi 25 mmHg. Rerata pengukuran TIO sesudah olahraga 16,92 ± 2,60 mmHg dengan nilai terendah 13 mmHg dan nilai tertinggi 22 mmHg. Tekanan intraokuler setelah olahraga lebih rendah dibanding TIO awal, dengan perbedaan bermakna (p= 0,000 ).Kesimpulan: Olahraga aerial yoga menurunkan TIO secara signifikan.

Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue