cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 175 Documents clear
PENGARUH EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK Devi Ninditya K.; Ika Pawitra Miranti; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.796 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14262

Abstract

Latar Belakang : Etanol dan soft drink telah dikonsumsi secara luas di dunia. Etanol dapat mengubah struktur dan fungsi ginjal dengan perubahan struktur glomerulus, pembesaran ginjal dan meningkatnya jumlah sel-sel lemak, protein dan air. Begitu juga dengan soft drink yang dapat mengakibatkan perdarahan intertubuler dan kongesti glomeruler. Daun kersen memiliki potensi dalam menangkal radikal bebas sebagai antioksidan eksogen. Daun kersen diharapkan memiliki efek protektif pada ginjal.Tujuan : Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus Wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink.Metode : Penelitian eksperimental dengan Post Test-Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 30 tikus Wistar jantan yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K diberi pakan standar. Kelompok P1 diberi etanol 40% sebesar 1,8 ml/200g/hari. Kelompok P2 diberi soft drink 50 ml/tikus/hari. Kelompok P3 diberi ekstrak daun kersen 500 mg/kgBB 60 menit sebelum pemberian etanol. Kelompok P4 diberi ekstrak daun kersen 500 mg/kgBB 60 menit sebelum pemberian soft drink. Setelah intervensi selama 30 hari, dilakukan pembuatan preparat ginjal dan pemeriksaan gambaran mikroskopis. Uji analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.Hasil : Uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna pada seluruh kelompok dengan nilai p=0,002. Hasil uji Mann-Whitney memberikan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (p=0,006), K-P2 (p=0,032), P1-P3 (p=0,006), P2-P4 (p=0,019), P1-P4 (p=0,004) tetapi perbedaan tidak bermakna pada K-P3 (p=0,229), K-P4 (p=1,000), P1-P2 (p=0,312), P2-P3(p=0,075), P3-P4 (p=0,171).Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) 500 mg/kgBB menurunkan jumlah kerusakan tubulus tikus Wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink.
PENGARUH PEMBERIAN AIR ALKALI TERIONISASI TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK ASMA Yustina Wahyuningtiyas; Nahwa Arkhaesi; Galuh Hardaningsih
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.996 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16034

Abstract

Latar belakang: Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang paling banyak menyerang anak. Asma ditandai dengan gejala episodik berulang berupa batuk, sesak, mengi dan nafas pendek. Gejala asma tak terkontrol dapat menurunkan kualitas hidup anak. Hal ini diakibatkan kondisi saluran nafas dan pH darah yang cenderung asam. Salah satu yang dapat mempengaruhi keasaman darah ialah air alkali terionisasi.Tujuan: Mengetahui kualitas hidup anak asma sebelum dan sesudah pemberian air alkali terionisasi serta menilai perbedaan kualitas hidup anak sebelum dan sesudah pemberian air alkali terionisasi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis dengan menggunakan rancangan one group pre and posttest design. Subyek adalah anak asma usia 6-14 tahun yang pernah berobat di BKPM wilayah Semarang dan diberikan perlakuan dengan pemberian minum air alkali terionisasi selama 14 hari. Pengambilan data kualitas hidup menggunakan kuesioner PedsQL sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis statistik dilakukan dengan uji hipotesis t-berpasangan.Hasil: Jumlah subyek sebanyak 36 orang. Rerata nilai kualitas hidup anak sebelum dan sesudah pemberian air alkali adalah 71,77 ± 13,21 dan 82,69 ± 10,25. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi (p=0,000) terhadap perbedaan kualitas hidup sebelum dan sesudah minum air alkali terionisasi.Simpulan: Pemberian air alkali terionisasi memiliki perbedan yang bermakna terhadap peningkatan kualitas hidup anak asma.
PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS TESTIS MENCIT GALUR Balb/C YANG DIBERI PAPARAN OBAT NYAMUK BAKAR Husnia Nabilah; Bambang Witjahjo
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.667 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14460

Abstract

Latar Belakang : Obat nyamuk bakar yang menjadi pilihan utama untuk mencegah gigitan nyamuk di Indonesia, dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ termasuk testis. Kulit buah naga putih yang kaya antioksidan lebih daripada buahnya diharapkan dapat mencegah kerusakan akibat asap obat nyamuk terhadap testis.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kuit buah naga putih terhadap gambaran mikroskopis testis mencit Balb/c yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar.Metode : True experimental post test only control group design. Sampel adalah 25 ekor mencit Balb/c dibagi secara acak menjadi 5 kelompok: kelompok yang tidak diberi perlakuan apapun (K1); kelompok yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar 8 jam/hari (K2); kelompok yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar 8 jam/hari dan diberi ekstrak kulit buah naga putih dosis 7,5 mg/ml (P1), 15 mg/ml (P2), dan 30 mg/ml (P3). Penelitian dilakukan selama 21 hari. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, dan spermatid.Hasil : Dari penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna jumlah spermatogonia pada kelompok perlakuan (P2 dan P3) dibandingkan kelompok K2. Didapatkan perbedaan yang bermakna jumlah spermatosit primer pada kelompok perlakuan (P1,P2,P3) dibandingkan kelompok K2. Jumlah spermatid juga didapatkan perbedaan yang bermakna pada kelompok perlakuan (P1,P2,P3) dibandingkan kelompok K2.Simpulan : Pemberian ekstrak kulit buah naga putih dengan dosis 7,5 mg/ml; 15 mg/ml; dan 30 mg/ml meningkatkan jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, dan spermatid pada testis mencit Balb/c yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar. Dosis paling efektif adalah 30 mg/ml.
PERBEDAAN EFEK SEDUHAN KULIT DAN JUS BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA Rani Puspita; Martha Ardiaria; Ahmad Syauqy
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.451 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15815

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia adalah keadaan ketidaknormalan kadar lemak dalam darah. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung polifenol, antioksidan dan serat dalam jumlah tinggi. Polifenol mempunyai kemampuan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada manusia dan tikus.Tujuan : Mengetahui perbedaan efek seduhan kulit dan jus buah naga merah terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague dawley dislipidemia.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pre and posttest control group design. Sampel adalah 24 ekor tikus Sprague dawley dengan kriteria tertentu, dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberi pakan standar, kontrol positif diberikan pakan standar dan pakan tinggi kolesterol, dua kelompok perlakuan diberikan pakan standar, pakan tinggi kolesterol, seduhan kulit 9,08g/200gbb tikus dan jus buah naga merah 1,53g/200gbb tikus, pemberian intervensi diberikan selama 14 hari. Kadar LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP dan GPO-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan AnovaHasil : Tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-). Namun terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok K(+), P1, dan P2. Pemberian seduhan kulit dan jus buah naga mera selama 14 hari dapat menurunkan kadar LDL (43,33 ± 3,65) dan (27.56±8,01). Setelah intervensi terdapat perbedaan rerata kadar LDL antar kelompok p=0,000 kecuali K(-) dengan seduhan kulit p=0,640.Simpulan : Pemberian seduhan kulit dengan dosis 9,08g/2000gbb tikus dan jus buah naga merah 1,53g/200gbb tikus selama 14 hari dapat menurunkan kadar LDL pada tikus sprague dawley jantan sebesar 43,33 ± 3,65 dan 27.56±8,01.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PENYULUHAN DENGAN VIDEO DAN SIMULASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENCEGAHAN TB PARU (Studi kasus di MA Husnul Khatimah Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang) Azizatul Yaumul Adha; Diah Rahayu Wulandari; Ari Budi Himawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.718 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14253

Abstract

Latar belakang : Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang mengalami peningkatan tiap tahun di Semarang, khususnya di Rowosari. TB paru banyak menyerang usia produktif yakni 15-50 tahun. Salah satu usaha untuk menurunkan angka kejadian TB paru adalah dengan melakukan penyuluhan mengenai pencegahan TB paru. Terdapat berbagai macam cara yang dapat dipakai dalam proses pemberian penyuluhan, diantaranya adalah pemberian penyuluhan dengan video dan pemberian penyuluhan dengan simulasi.Tujuan : Mengetahui tingkat perbedaan efektivitas antara pemberian penyuluhan dengan video dan simulasi terhadap tingkat pengetahuan pencegahan TB paru.Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental pre and post design. Sebanyak 55 subjek yang diambil dari MA Husnul Khatimah kelas X secara total sampling, 29 siswa kelas XA sebagai kelompok penyuluhan video dan 26 siswa kelas XB sebagai kelompok penyuluhan simulasi. Masing-masing kelompok diberi kuesioner pretest. Selanjutnya, diberi intervensi penyuluhan, kemudian diberikan kuesioner posttest. Analisis data masing-masing kelompok dengan uji t-berpasangan dan uji wilcoxon. Sedangkan analisis data antar kelompok dengan uji t-tidak berpasangan.Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan setelah diberi penyuluhan pada kelompok perlakuan dengan video(p=0,000). Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan setelah diberi penyuluhan dengan simulasi(p=0,000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada analisis tingkat pengetahuan kelompok perlakuan penyuluhan dengan video dan kelompok perlakuan penyuluhan dengan simulasi(p=0,230).Kesimpulan : Tingkat pengetahuan responden setelah diberi penyuluhan dengan video dan simulasi meningkat, namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden yang diberi penyuluhan video dan penyuluhan dengan simulasi.
PENGARUH PENDEKATAN BLENDED LEARNING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA KESATRIAN 1 SEMARANG TENTANG AKNE VULGARIS Weni Kartika Nugroho; Asih Budiastuti; Dodik Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.025 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15981

Abstract

Latar Belakang Akne vulgaris diderita oleh sebagian besar remaja. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran terhadap pencegahan dan penanganan untuk mengatasinya dengan cara memberikan pendidikan kesehatan. Metode ceramah sering menjadi pilihan tetapi metode ini memiliki banyak kelemahan. Oleh sebab itu, terdapat pengembangan metode yang lebih efektif yaitu blended learning.Tujuan Mengetahui pengaruh pendekatan blended learning terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMA Kesatrian 1 Semarang tentang akne vulgaris.Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi-expeimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Kesatrian 1 Semarang. Kelompok perlakuan dibagi menjadi kelompok blended learning, kelompok ceramah, dan kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 2 kelas dengan jumlah total 208 subjek. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh setiap subjek dan kemudian dianalisis menggunakan SPSS.Hasil Penelitian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap yang bermakna pada kelompok blended learning dan ceramah sebelum dan sesudah masing-masing diberikan penyuluhan dengan pendekatan blended learning dan ceramah (p=0,000) dan tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok kontrol untuk pengetahuan (p=0,456) dan sikap (p=0,057). Penelitian ini juga menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan ceramah untuk selisih pengetahuan (p=0,000) dan selisih sikap (p=0,001), terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan blended learning untuk selisih pengetahuan (p=0,000) dan selisih sikap (p=0,000), dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok ceramah dan blended learning untuk selisih pengetahuan (p=0,894) dan selisih sikap (p=0,294).Kesimpulan Terdapat pengaruh pendekatan blended learning terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMA Kesatrian 1 Semarang tentang akne vulgaris.
PERBEDAAN NEUTROPHIL-LYMPHOCYTE RATIO PADA SUBJEK BUKAN PEROKOK, PEROKOK RINGAN DAN PEROKOK SEDANG-BERAT Galang Bela Nusa; Nyoman Suci Widyastiti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.159 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14451

Abstract

Latar Belakang : Merokok merupakan problem kesehatan serius yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Paparan asap rokok yang berlangsung lama dapat memicu inflamasi pada saluran nafas dan parenkim paru perokok serta mempengaruhi jumlah dan hitung jenis leukosit. White Blood Cell Count (WBC) menggambarkan status inflamasi. Neutrofil dan limfosit merupakan bagian terbesar dari leukosit sehingga mampu menggambarkan sebagian besar respon imun tubuh. Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR) dapat menggambarkan status inflamasi pada perokok.Tujuan : Membuktikan adanya perbedaan NLR antara subjek bukan perokok, perokok ringan dan perokok sedang-berat.Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan belah lintang dengan subjek penelitian sebanyak 36 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok menurut klasifikasi perokok Sitepoe, yaitu kelompok subjek bukan perokok, perokok ringan dan perokok sedang berat. NLR didapat dengan membandingkan jumlah neutrofil absolut dengan jumlah limfosit absolut. Uji statistik menggunakan uji one way Anova dan uji Post Hoc Bonferroni.Hasil : Rerata NLR pada kelompok subjek bukan perokok sebesar 2,42 ± 0,51, kelompok subjek perokok ringan sebesar 3,01 ± 1,29 dan kelompok subjek perokok sedang-berat sebesar 2,02 ± 0,63. Uji Post Hoc menunjukkan ada perbedaan antara nilai NLR kelompok subjek perokok ringan dan perokok sedang berat (p=0,030) dan tidak ada perbedaan antara nilai NLR kelompok subjek bukan perokok dengan kedua kelompok lainnya (p=0,348; p=0,821).Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara nilai NLR subjek perokok ringan dan perokok sedang-berat, namun tidak ada perbedaan antara nilai NLR antara subjek bukan perokok dengan perokok ringan maupun perokok sedang-berat.
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DIASTOLIK DENGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK DENGAN FRAKSI EJEKSI NORMAL Marchilia Widistana; Sefri Noventi Sofia; Erna Setiawati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.076 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14810

Abstract

Latar Belakang : Gagal jantung kronik masih memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi walaupun telah ada beberapa penelitian mengkaji upaya peningkatan kualitas hidup. Fungsi diastolik merupakan salah satu siklus jantung yang dikatakan dapat dideteksi lebih awal sebelum muncul manifestasi klinik sehingga lebih berpengaruh terhadap kualitas hidup dibanding fungsi sistolik. Namun ada penelitian menyatakan tidak ada perbedaan antar keduanya.Tujuan : Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kualitas hidup dengan fungsi diastolik pasien gagal jantung kronik dengan fraksi ejeksi normalMetode : Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan data primer yaitu kuesioner serta data sekunder yaitu rekam medis dan data ekokardiografi. Sampel sebanyak 32 pasien yang sudah didiagnosis gagal jantung kronik dengan fraksi ejeksi normal yang memenuhi kriteria tertentu. Dari hasil ekokardiografi didapatkan nilai E/e’ sebagai indiktor fungsi diastolik. Kemudian pasien mengisi kuesioner MLHF (Minnesota Living with Heart Failure) berisi 21 pertanyaan tentang aktivitas sehari-hari mereka. Uji statistik menggunakan uji korelasi pearsonHasil : Fungsi diastolik memiliki korelasi yang tidak bermakna dengan kualitas hidup (p>0,05). Didapatkan korelasi positif sangat lemah pada dimensi fisik (r=0,044; p=0,810), dimensi umum (r=0,057; p=0,757), dimensi emosi (r=0,003; p=0,988) dan skor total MLHFQ (r=0,042; p=0,820)Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi diastolik dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung kronik dengan fraksi ejeksi normal.
FENOTIP PADA KELAINAN GONADAL DISGENESIS 46, XY Prima Chaerunisa Ananda; Sultana MH Faradz; Mahayu Dewi Ariani
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.437 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15645

Abstract

Latar belakang: Fenotip pada pasien Gonadal Dysgenesis 46, XY bervariasi dari wanita normal sampai ambigus genitalia hingga pria dengan undervirilisasi. Berdasarkan variasi fenotip ini, beberapa pasien dapat diidentifikasi sejak bayi, namun diagnosis juga dapat terlambat hingga usia pubertas.Tujuan: Untuk mengetahui fenotip pada penderita Gonadal Dysgenesis 46,XY di CEBIOR Semarang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif untuk mengetahui hasil gambaran fenotip pada pasien Gonadal Dysgenesis yang terdata di Pusat Riset Biomedik (Center for Biomedical Research/CEBIOR) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang sejak periode Januari 2010 – Desember 2015.Hasil: Sebanyak 72 pasien Gonadal Dysgenesis 46, XY yang tercatat di CEBIOR. Jumlah pasien mengalami penurunan dari tahun 2011 hingga 2015. Quigley stage 3 merupakan derajat perkembangan kelamin terbanyak. Panjang phallus terbanyak adalah normal. Terdapatnya kelainan chorda pada penis merupakan kejadian terbanyak. Gambaran perineum dengan one ending adalah kejadian terbanyak. Berdasarkan posisi meatus uretra, posisi terbanyak adalah penoskrotal dan skrotal sehingga termasuk dalam derajat hipospadia berat. Keberadaan testis didapatkan sebagian normal dan sebagian mengalami undescensus testis unilateral dan bilateral. Volume testis terbanyak adalah testis berukuran normal. Tidak didapatkan hiperpigmentasi skrotum. Rambut tubuh terbanyak didapatkan pada usia ≥ 14 tahun. Indeks massa tubuh terbanyak adalah normoweight. Profil hormon didapatkan penurunan LH, FSH dan testosteron basal.Kesimpulan: Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kelainan Gonadal Dysgenesis 46, XY tidak dapat didiagnosis hanya dengan melihat gambaran genitalia eksterna saja, melainkan diperlukan data profil hormon pula.
PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Arinta Retno Anggi; Eka Chandra Herlina
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.292 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14243

Abstract

Latar belakang : Asap rokok merupakan senyawa radikal bebas yang dapat menyebabkan keadaan patologis pada tubuh, salah satunya dapat memberikan gangguan pada jumlah spermatozoa. Dark chocolate adalah salah satu makanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, kandungan flavonoidnya yang berfungsi sebagai antioksidan mampu menurunkan jumlah rantai radikal bebas pada oksidasi lipid.Tujuan : Membuktikan pemberian dark chocolate dengan dosis bertingkat dapat mempengaruhi jumlah spermatozoa pada mencit Balb/c jantan yang dipapar asap rokok.Metode : Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 40 mencit Balb/c jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K(-) adalah kelompok tanpa perlakuan. Kelompok K(+) hanya diberi paparan asap rokok. Kelompok P1 dipapar asap rokok dan diberi dark chocolate dosis 0,05 gram/hari. Kelompok P2 dipapar asap rokok dan diberi dark chocolate dosis 0,1 gram/hari. Kelompok P3 dipapar asap rokok dan diberi dark chocolate dosis 0,2 gram/hari. Perlakuan selama 28 hari, pada hari ke-29 semua mencit diterminasi dan diperiksa jumlah spermatozoanya.Hasil : Rerata jumlah spermatozoa adalah: Kelompok K(-)=22,9; Kelompok K(+)=4; Kelompok P1=11,5; Kelompok P2=19,6; Kelompok P3=20,6. Uji Oneway ANOVA didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok tersebut. Uji Post-Hoc didapatkan perbedaan bermakna antara K(-) dengan K(+), K(-) dengan P1, K(+) dengan P1, K(+) dengan P2, K(+) dengan P3, P1 dengan P2, dan P1 dengan P3.Kesimpulan : Pemberian dark chocolate dengan dosis 0,05 gram setiap hari selama 28 hari dapat meningkatkan jumlah spermatozoa pada Mencit Balb/c jantan yang dipapar asap rokok secara signifikan.

Page 4 of 18 | Total Record : 175


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue