cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 56 Documents clear
PERBEDAAN NILAI KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL (VO2MAX) PADA ATLET USIA 10-13 TAHUN ANTAR CABANG OLAHRAGA (STUDI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI, SEPAK BOLA, RENANG, DAN TAEKWONDO) Maria Anindya Krishnasari; Yosef Purwoko; Endang Kumaidah
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.226 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23335

Abstract

Latar Belakang : Gaya hidup sedentary di zaman sekarang dapat memicu berbagai penyakit. Hal ini dapat dicegah dengan memulai hidup sehat sejak usia muda. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran yang baik di usia muda dapat meningkatkan profil kesehatan di usia dewasa nantinya. Tujuan : Mengetahui perbedaan nilai VO2max atlet usia 10-13 tahun cabang olahraga bola voli, sepak bola, renang, dan taekwondo. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Subjek adalah 14 atlet laki-laki berusia 10-13 tahun cabang olahraga bola voli, sepak bola, renang, dan taekwondo. Data karakteristik subjek berupa usia dan lama latihan. Nilai VO2max diukur dengan Multistage-20m-shuttle run test. Data nilai VO2max diuji dengan Uji Oneway Anova. Hasil : Rerata nilai VO2max atlet bola voli adalah 28,42 ml/kg/menit, sepak bola 26,00 ml/kg/menit, renang 29,08 ml/kg/menit, dan taekwondo 30,98 ml/kg/menit. Kesimpulan Pada penelitian ini, nilai VO2max atlet usia 10-13 tahun antar cabang olahraga memiliki perbedaan yang tidak bermakna, dengan urutan nilai VO2max dari yang tertinggi ke terendah yaitu taekwondo, renang, bola voli dan sepak bola.Kata Kunci : atlet, 10-13 tahun, VO2max, bola voli, sepak bola, renang, taekwondo
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN Carica pubescens TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS Sprague Dawley YANG DIINDUKSI AZOXYMETHANE : STUDI DI LABORATORIUM PENELITIAN DAN PENGUJIAN TERPADU 4 UNIVERSITAS GADJAH MADA Eka Meyliana Sugeng; Ainun Rahmasari Gumay; Saekhol Bakri
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.433 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23315

Abstract

Latar belakang: Inflamasi adalah salah satu faktor penyebab terjadinya kanker kolorektal. Flavonoid adalah suatu senyawa yang terkandung dalam daun Carica pubescens diyakini memiliki efek antiinflamasi. Tujuan: mengetahui efek pemberian ekstrak daun Carica pubescens terhadap jumlah leukosit pada tikus Sprague dawley yang diinduksi azoxymethane. Metode: jenis penelitian ini adalah post test only control group design dengan sampel terdiri dari 25 tikus Sprague dawley yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu K1 diberi injeksi NaCl 0,9% seminggu sekali selama dua minggu, K2 diberi injeksi azoxymethane seminggu sekali selama dua minggu. P1, P2 dan P3 yang diberi injeksi azoxymethane seminggu sekali dalam dua minggu dan diberi ekstrak daun Carica pubescens dengan dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB. Jumlah leukosit dihitung dengan alat hematology analyzer Sysmex KX-21 yang dinyatakan dalam sel/μL. Data dianalisis dengan One way Anova dan uji Post Hoc. Hasil: rerata jumlah leukosit kelompok K2 (7000 ± 2065,2 μL) lebih tinggi signifikan dibanding K1(4830 ± 449,4 μL, p=0,002) dan P1 (4380 ± 715,5 μL, p=0,002). Rerata kelompok K2 (7000 ± 2065,2 μL) lebih tinggi namun tidak berbeda signifikan dengan kelompok P2 (6820 ± 1030,5 μL, p=0,807) dan P3 (6020 ± 759,6 μL, p=0,193). Kesimpulan: ekstrak daun Carica pubescens menurunkan jumlah leukosit.Kata Kunci: Carica pubescens, leukosit, kanker kolorektal.
HUBUNGAN OBESITAS DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN Taufiq Pratama Wijayanto; MS Anam MS Anam; Nahwa Arkhaesi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.522 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23396

Abstract

Latar Belakang: Asma merupakan penyakit saluran respiratori kronik yang mengakibatkan obstruksi jalan napas dengan gejala utama wheezing. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Asma sendiri sering muncul pada masa kanak kanak dan usia muda sehingga memberi dampak negatif bagi kehidupan pengidapnya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya asma, salah satunya adalah obesitas. Obesitas mengawali terjadinya asma, meningkatkan prevalensi serta derajat penyakit asma, dan mempunyai hubungan signifikan dengan kontrol penyakit asma. Tujuan: Mengetahui prevalensi serta insidensi asma pada anak dan menganalisis hubungan antara obesitas dengan kejadian asma pada usia 13-14 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah anak usia 13-14 tahun yang sedang bersekolah di SMP di kota Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner ISSAC dan pengukuran antropometri berupa tinggi badan serta berat badan. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2018. Uji statistik yang digunakan adalah uji hipotesis Chi-square. Hasil: Subjek penelitian berjumlah 310 anak. Pada penelitian ini, dari 20 anak yang memiliki insidensi asma, terdapat 10 anak atau (50 %) subjek yang mengalami obesitas, sedangkan 10 anak lainnya tidak mengalami obesitas. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi p<0,001 antara obesitas dan kejadian asma pada anak usia 13-14 tahun di Semarang. Kesimpulan: Prevalensi kejadian asma sebesar 15,2 % dan angka insidensi asma sebesar 6,45 % pada anak usia 13-14 tahun di Semarang. Prevalensi obesitas sebesar 12,9 % pada anak usia 13-14 tahun di Semarang. Obesitas memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian asma pada anak usia 13-14 tahun di Semarang.Kata kunci: Asma, obesitas, anak usia 13-14 tahun
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS) Candra Farida; Ratna Damma Purnawati; Noor Wijayahadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.644 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23299

Abstract

Latar Belakang : Asap cair dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan luka sayat karena mengandung senyawa kimia seperti fenol dan asam asetat yang berperan sebagai antioksidan, antiseptik dan antibakteri. Kedua senyawa tersebut dapat menurunkan pH sehingga dapat memperlambat pertumbuhan mikroorganisme, menghambat oksidasi lemak, mencegah oksidasi lipida dengan menstabilkan radikal bebas serta meningkatkan aliran darah ke jaringan parut dan meminimalkan bekas luka. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asap cair dosis bertingkat terhadap proses penyembuhan luka sayat pada kelinci. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan Post Test Only Control Group Design terhadap 6 ekor kelinci yang kemudian diambil secara acak dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kecepatan penyembuhan luka sayat diukur dengan menghitung panjang serta mengamati gambaran makroskopis dan mikroskopis luka sayat yang dinilai dengan kriteria modifikasi Nagaoka. Hasil : Data pengukuran panjang luka sayat diolah secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney, sedangkan untuk gambaran makroskopis dan mikroskopis luka sayat diolah dengan uji nonparametrik. Pada panjang luka, didapatkan hasil yang berbeda bermakna (p<0,05) antara kelompok aquades dengan povidone iodin, kelompok aquades dengan asap cair 6% serta kelompok povidone iodin dengan asap cair 3%. Pada gambaran makroskopis dan mikroskopis luka didapatkan hasil yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) pada semua kelompok. Kesimpulan : Pemberian asap cair dosis bertingkat menyebabkan terjadinya perubahan gambaran makroskopis dan mikroskopis penyembuhan luka sayat dengan urutan hasil terbaik didapatkan mulai dari povidone iodin, asap cair 6% kemudian asap cair 3%Kata Kunci : Luka sayat, asap cair, povidone iodin, gambaran makroskopis dan mikroskopis penyembuhan luka
PENGARUH OLAHRAGA JALAN CEPAT TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA KELOMPOK DEWASA MUDA Reza Tri Sutrisno; Yuswo Supatmo; Arwinda Nugraheni
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.441 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23373

Abstract

Latar Belakang: Olahraga aerobik dengan intensitas sedang yang dilakukan selama 30 menit dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif seperti memori, penalaran, perencanaan dan dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Salah satu olahraga aerobik yang dapat dilakukan dengan mudah di kalangan masyarakat adalah olahraga jalan cepat. Peneliti belum menemukan penelitian yang membahas tentang pengaruh olahraga jalan cepat terhadap memori jangka pendek. Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. Tujuan: Mengetahui pengaruh olahraga jalan cepat terhadap memori jangka pendek pada kelompok dewasa muda Metode: Penelitian eksperimental dengan metode pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=40) berusia 18-22 tahun yang dipilih secara purposive sampling dengan retriksi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan Scenery Picture Memori Test untuk pengambilan data memori jangka pendek pre-test dan post-test yang dilanjutkan analisis menggunakan uji t berpasangan, t tidak berpasangan, Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Terdapat peningkatan bermakna pada nilai memori jangka pendek (p=0,000) setelah perlakuan olahraga jalan cepat dengan rerata 17,20±1,40 menjadi 20,75±1,86. Peningkatan yang bermakna ini tidak ditemukan pada kelompok kontrol (p=0,83). Kesimpulan: Olahraga jalan cepat dapat meningkatkan nilai fungsi memori jangka pendek pada kelompok dewasa muda.Kata kunci: Memori jangka pendek, scenery picture memory test, olahraga jalan cepat
PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK KOMBINASI PARASETAMOL DAN MORFIN TERHADAP KADAR UREUM SERUM PADA TIKUS WISTAR JANTAN Nadhief Akbar Azzami; Taufik Eko Nugroho
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.478 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23347

Abstract

Latar Belakang: Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan. Nyeri dapat dibagi menjadi dua menurut durasi nya yaitu nyeri akut dan nyeri kronik. Pada penatalaksanaan nyeri, sering digunakan obat analgesik kombinasi untuk mengurangi rasa nyeri. Kombinasi parasetamol dan morfin dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri terutama nyeri sedang hingga berat. Parasetamol dan morfin selain bisa mengurangi rasa nyeri, juga memiliki efek samping terhadap organ penting didalam tubuh terutama pada ginjal. Fungsi ginjal yang dapat dinilai untuk mengetahui efek samping penggunaan obat analgesik adalah kadar ureum serum. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian analgesik kombinasi parasetamol dan morfin terhadap kadar ureum serum tikus wistar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Post Test Only Control Group Design. Sampel adalah 24 ekor tikus wistar dengan kriteria tertentu, dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok pemberian parasetamol 9 mg, kelompok pemberian morfin 0,18 mg, dan kelompok pemberian kombinasi parasetamol 9 mg dan morfin 0,18 mg. Pemberian dilakukan secara oral dengan sonde lambung sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari. Hari ke-15, dilakukan pengambilan darah melalui pembuluh darah retroorbita untuk diukur kadar ureum serum. Uji statistik menggunakan uji ANOVA dan Post – Hoc. Hasil: Hasil penelitian diperoleh dari uji statistic dimana terdapat peningkatan kadar ureum serum yang bermakna pada tikus wistar yang mendapat pemberian kombinasi parasetamol dan morfin terhadap kelompok kontrol (p = 0,003), terdapat peningkatan kadar ureum serum yang bermakna pada tikus wistar yang mendapat pemberian parasetamol terhadap kelompok kontrol (p = 0,009), terdapat peningkatan kadar ureum serum yang bermakna pada tikus wistar yang mendapat pemberian kombinasi tehadap kelompok morfin (p = 0,043). Namun tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kadar ureum serum pada kelompok lain. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kenaikan kadar ureum yang signifikan antara pemberian kombinasi parasetamol dan morfin dibandingkan dengan kelompok kontrol.Kata Kunci : Parasetamol, Morfin, Ureum Serum, Nyeri

Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue