cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 30 Documents clear
PENGARUH CUCI TANGAN TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI PADA HOSPITAL PERSONNEL DI RS NASIONAL DIPONEGORO Yesita Novia Hertina; Endang Sri Lestari; Rebriarina Hapsari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.899 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23833

Abstract

Latar belakang : Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapatkan oleh seseorang saat berada maupun setelah kembali dari rumah sakit dan dapat terjadi pada petugas kesehatan maupun pasien. Cuci tangan merupakan cara yang sederhana untuk mencegah transmisi infeksi nosokomial dengan mereduksi jumlah bakteri pada tangan. Penurunan jumlah bakteri dipengaruhi oleh agen cuci tangan dan prosedur cuci tangan yang dilakukan. Tujuan : Menghitung perbedaan jumlah bakteri sebelum dan sesudah cuci tangan menggunakan hand rub pada tenaga kesehatan di RS Nasional Diponegoro. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian terdiri dari 54 tenaga kesehatan RS Nasional Diponegoro Semarang dengan mengambil swab kulit telapak tangan menggunakan kapas lidi steril, di kultur pada media nutrient agar selama 18 sampai 24 jam, kemudian dihitung koloni bakteri yang tumbuh pada media dan dianalisis perbedaannya. Hasil : Terdapat penurunan jumlah bakteri sebelum dan sesudah mencuci tangan menggunakan hand rub pada 52 subyek dan 2 subyek mengalami peningkatan jumlah bakteri. Penurunan jumlah bakteri dengan uji Wilcoxon Signed-rank Test memiliki nilai p=0,000. Faktor pekerjaan, jenis kelamin, training PPI dasar, merek hand rub dan tanggal kadaluwarsa diuji dengan Kruskal-Wallis test dan Mann-Whitney U test dengan hasil yang tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan : Terdapat penurunan jumlah bakteri yang bermakna antara sebelum dan sesudah cuci tangan menggunakan hand rub yang ternyata efektif untuk mengurangi jumlah bakteri pada tangan tenaga kesehatan di RS Nasional Diponegoro. Faktor pekerjaan, training PPI dasar, jenis kelamin, merek dan tanggal kadaluwarsa hand rub tidak berpengaruh terhadap selisih bakteri.Kata Kunci : hand rub, tenaga kesehatan, jumlah bakteri, infeksi nosokomial
HUBUNGAN JENIS TERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GLAUKOMA Johanes Jethro Nugroho; Fifin Luthfia Rahmi; Trilaksana Nugroho
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.583 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23796

Abstract

Latar belakang: Glaukoma merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan yang bersifat irreversible. Pada tahun 2010, jumlah orang yang menderita glaukoma sudut terbuka diperkirakan sebanyak 44 juta orang sedunia dan sebanyak 2,7 juta terdapat di Amerika Serikat. Oleh karena itu membutuhkan penanganan terapi yang tepat. Penanganan kasus glaukoma tidak hanya mencapai target klinis namun juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup pasien.  Untuk itu perlu adanya pengetahuan mengenai hubungan jenis terapi tertentu dengan kualitas hidup pasien glaukoma. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan kualitas hidup pada pasien glaukoma dengan terapi yang diberikan.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data nilai kualitas hidup melalui wawancara pasien RSUP Dr. Kariadi Semarang yang sudah menjalani terapi glaukoma menggunakan kuesioner NEI-VFQ-25 (National Eye Institute Visual Function Questionnaire 25). Terapi glaukoma dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, kelompok terapi medikamentosa dan operatif. Data tersebut kemudian disusun dan dilakukan analisis statistik dengan uji Independent-t dan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan nilai kualitas hidup antara jenis terapi medikamentosa dan operatif.  Hasil: Terdapat 22 subjek penelitian kelompok terapi medikamentosa dan 23 subjek penelitian kelompok terapi operatif. Rerata nilai Kualitas Hidup kelompok terapi medikamentosa lebih tinggi (75,69 ± 9,48) dibandingkan dengan terapi operatif (71,10 ± 15,91). Namun, secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok dalam hal kualitas hidup (p=0,246).  Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata nilai kualitas hidup pada kelompok terapi medikamentosa dibandingkan dengan kelompok terapi operatif. Nilai rerata kualitas hidup pada kelompok terapi medikamentosa lebih tinggi dibandingkan kelompok operatif. Namun, secara statistik tidak signifikan. Kata kunci: Glaukoma, Kualitas Hidup, Terapi Medikamentosa, Terapi Operatif
PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU HARVARD TERHADAP NILAI KAPASITAS VITAL PARU PADA ATLET SEPAK BOLA Denisa Khoirunnisa; Edwin Basyar; Hardian Hardian
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.842 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23784

Abstract

Latar Belakang: Kapasitas vital paru merupakan salah satu parameter yang dapat menentukan ketahanan seorang atlet sepak bola. Latihan yang dilakukan sebaiknya dapat meningkatkan kemampuan kerja jantung, frekuensi pernafasan dan kapasitas vital paru. Latihan naik turun bangku Harvard adalah latihan aerobik menggunakan bangku Harvard yang dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas vital paru (VC) pada atlet sepak bola. Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh latihan naik turun bangku Harvard terhadap nilai kapasitas vital paru atlet sepak bola. Method: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan rancangan comparison group pre test and post test design. Subjek penelitian berjumlah 26 orang yang dipilih secara purposive sampling. Kelompok perlakuan melakukan latihan sepak bola rutin dan ditambah naik turun bangku Harvard sebanyak 3 kali dalam seminggu selama delapan minggu, sementara kelompok kontrol melakukan latihan rutin sepak bola saja. Nilai VC diukur dengan spirometer. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan untuk menganalisis VC sebelum dan sesudah latihan naik turun bangku Harvard, kecuali pada VC pre test kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Terdapat peningkatan nilai VC yang signifikan (p<0,05) setelah melakukan naik turun bangku Harvard. Peningkatan nilai VC pada kelompok perlakuan lebih besar yakni, 11,69 ml/kg/min (12,84%) dibanding dengan kelompok kontrol yakni 3,59 ml/kg/min (4,09%). Kesimpulan: Latihan naik turun bangku Harvard selama 8 minggu meningkatkan nilai VC pada atlet sepak bola.Kata Kunci: Latihan Naik Turun Bangku Harvard, kapasitas vital paru.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KEJADIAN TUMOR PAYUDARA : STUDI PADA WANITA YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI PAYUDARA DI RSUP DR. KARIADI DAN RS KEN SARAS, SEMARANG Andry Setiadharma; RR Lydia Purna WS Kuntjoro; Astika Widy Utomo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.551 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23892

Abstract

Latar Belakang: Tumor payudara merupakan tumor dengan insidensi tertinggi kedua di Indonesia. USG payudara adalah pemeriksaan non-invasif yang cenderung murah dan mudah untuk digunakan serta memiliki sensitivitas sebesar 86% untuk mendeteksi tumor payudara. Penggunaan kontrasepsi hormonal diduga menjadi salah satu promotor dalam terjadinya tumor payudara. Tujuan: Mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian tumor payudara. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan Case-Control. Data diambil dari catatan rekam medik RSUP Dr. Kariadi dan RS Ken Saras, Semarang periode Januari - Desember tahun 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Sampel terkumpul sebanyak 25 orang pada kelompok kasus dan 25 orang pada kelompok kontrol. Analisis statistik dilakukan dengan analisis bivariat dengam uji Chi Square dan uji Fisher; dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Tidak didapatkan hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian tumor payudara (p = 0,754; OR = 0,671). Didapatkan hubungan yang bermakna antara status pernikahan (p = 0,050; OR = 12,5), riwayat operasi payudara (p = 0,049; OR = 9,333) dan riwayat melahirkan (p = 0,049; OR = 9,333) terhadap kejadian tumor payudara. Tidak didapatkan hubungan antara faktor risiko lain seperti: usia, usia menarke, usia menopause, riwayat keluarga, riwayat menyusui dan Indeks Massa Tubuh terhadap kejadian tumor payudara. Pada uji multivariat ditemukan bahwa riwayat operasi payudara (p = 0,050; OR = 9,333) dan nulipara (p = 0,050; OR = 9,333) menjadi faktor yang paling dominan terhadap kejadian tumor payudara pada penelitian ini. Kesimpulan: Tidak didapatkan hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian tumor payudara.Kata Kunci: kontrasepsi hormonal, tumor payudara, ultrasonografi payudara 
PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT TERHADAP MORFOLOGI SPERMATOZOA TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Lia Samantha Annisaroh; Dhega Anindita Wibowo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.276 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23801

Abstract

Latar belakang: Buah alpukat adalah salah satu buah yang mengandung antioksidan, salah satunya flavonoid, yang dapat melepaskan elektron untuk menetralkan radikal bebas dari asap rokok. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana) terhadap morfologi spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok Metode: Penelitian ini adalah experimental dengan post test only control group design. Subjek penelitian terdiri dari 35 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K(-) tidak diberi perlakuan, kelompok K(+) hanya asap rokok, kelompok P1, P2, dan P3 dipapar asap rokok dan diberi jus buah alpukat dosis bertingkat 1 ml/hari, 2 ml/hari, dan 3 ml/hari. Perlakuan dilakukan selama 28 hari, pada hari ke-29 semua tikus diterminasi dan diperiksa morfologi spermtozoanya. Hasil: Rerata persentase morfologi spermatozoa normal pada kelompok K(+), K(-), P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 88%; 92,4%; 87,2%; 91,2%; dan 88,8%. Uji Kruskall-Wallis didapatkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelima kelompok tersebut (p=0,607). Kesimpulan: Pemberian jus alpukat tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan persentase morfologi spermatozoa normal tikus wistar.Kata kunci : Asap rokok, alpukat, morfologi spermatozoa
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DAN VISCERAL FAT DENGAN KADAR FERRITIN SERUM PADA OBESITAS Fitrianita Reghita Syari; Meita Hendrianingtyas; Dwi Retnoningrum
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.727 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23789

Abstract

Latar Belakang : Inflamasi terjadi di dalam tubuh obesitas dan menyebabkan kadar besi pada obesitas cenderung menurun, sedangkan peningkatan asam lemak bebas pada individu obesitas justru meningkatkan sitokin pro-inflamasi yang selanjutnya meningkatkan protein fase akut, yaitu ferritin. Ferritin lebih cenderung menjadi petanda inflamasi dibandingkan menjadi petanda status besi pada individu obesitas. Peningkatan sekresi mediator inflamasi pada lemak viseral mencerminkan inflamasi kronis yang sedang berlangsung. Lingkar pinggang (LP) merupakan parameter antropometrik sederhana yang berhubungan dengan jumlah lemak viseral. Tujuan : Menganalisis hubungan lingkar pinggang dan visceral fat dengan kadar ferritin serum pada obesitas. Metode Penelitian : Penelitian merupakan observasional analitik dengan 36 subyek yang memenuhi kriteria inkulsi dan eksklusi selama bulan April 2018 hingga September 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan Laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND). Kadar ferritin serum diperiksa dengan menggunakan metode enzyme linked fluorescence assay (ELFA), ukuran LP periksa secara manual, dan visceral fat diperiksa dengan alat Omron Karada Scan Body Composition. Analisis data menggunakan uji Spearman. Signifikansi dicapai jika p<0,05. Hasil : Median(Min-Maks) LP, Visceral fat, dan Ferritin berturut-turut yaitu 96,5(79,5-114) cm, 13,5(7-30), dan 44,1(10-307,4). Hubungan LP dan kadar ferritin serum signifikan  (p=0,001; r=0,55) dan hubungan visceral fat dengan kadar ferritin serum juga signifikan (p=0,012; r=0,416). Simpulan : Terdapat hubungan positif sedang antara LP dan visceral fat dengan kadar ferritin serum pada obesitas.Kata Kunci : LP, Visceral fat, Ferritin, Obesitas
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN BEDAK PADAT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS Adinda Luthfia Khansa; Asih Budiastuti; Aryoko Widodo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.593 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23780

Abstract

Latar belakang : Penggunaan kosmetik, terutama bedak saat ini sudah menjadi hal yang umum tak terkecuali pada kalangan mahasiswi. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan bedak padat bersifat komedogenik dan aknegenik, dimana hal ini akan menyebabkan timbulnya akne vulgaris. Melalui penelitian ini akan dilakukan analisa hubungan antara penggunaan bedak padat dengan derajat keparahan akne vulgaris.  Metode : penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dengan sampel  48 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang memenuhi kriteria inklusi (mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang menderita akne vulgaris, menggunakan bedak padat, berusia 17-22 tahun, serta bersedia menandatangani informed consent). Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan pengisian kuisioner dan pemeriksaan akne vulgaris. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian : tidak didapatkan adanya hubungan antara penggunaan bedak padat dengan derajat keparahan akne vulgaris (p=0,2), tidak didapatkan adanya hubungan antara frekuensi penggunaan bedak padat dengan derajat keparahan akne vulgaris (p=0,9), tidak didapatkan adanya hubungan antara durasi penggunaan bedak padat dengan derajat keparahan akne vulgaris (p=0,5).  Kesimpulan : tidak ada hubungan antara penggunaan, frekuensi penggunaan, dan durasi penggunaan bedak padat dengan derajat keparahan akne vulgaris.Kata kunci : akne vulgaris, bedak padat
TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT RUMAH SAKIT X DI SEMARANG TERHADAP PELAKSANAAN CUCI TANGAN Caesario, Radya Irshadi; Wahjono, Hendro; Lestari, Endang Sri
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.16 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23834

Abstract

Latar Belakang : 1,4 juta pasien menderita infeksi nosokomial di negara berkembang maupun negara maju. Menjaga kebersihan tangan dengan baik dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi nosokomial. Perlu adanya penilaian terhadap angka kepatuhan mencuci tangan dalam meminimalisir infeksi tersebut. Tujuan : Mengetahui tingkat kepatuhan cuci tangan perawat Rumah Sakit X Metode : Penelitian ini merupakan penelitian obervasional deskriptif dengan desain cross-sectional. Ada 2 bentuk sampel pada penlitian ini, pertama, indikasi cuci tangan 5 momen. Kedua, perawat di ruang Lavender, Gladiol, Chrysant, dan ICU. Penelitian dilakukan selama periode September-Oktober 2017. Alat yang digunakan adalah lembar observasi indikasi 5 momen WHO dan kuisioner menilai karakteristik sampel. Hasil : Dari 365 indikasi 5 momen cuci tangan didapatkan tindakan cuci tangan sebanyak 138 (37.8%). Ruang dengan kepatuhan tertinggi adalah Lavender (77.7%). Seluruh responden telah mengetahui tentang 5 momen cuci tangan (71 responden). Sebanyak 60% responden telah bekerja selama kurun waktu 1-4 tahun. 85% responden telah mendapatkan pelatihan cuci tangan (42 responden). Lebih dari 90% responden menilai fasilitas dan lingkungan kerja kondusif. Kesimpulan : Tingkat kepatuhan cuci tangan 5 momen perawat RS X sebesar 37.7%.Kata Kunci : Kepatuhan, 5 momen cuci tangan.
EKSTRAK TOMAT (LYCOPERSICON ESCULENTUM MILL.) MENURUNKAN KADAR GLUTATION DARAH TIKUS WISTAR HIPERURISEMIA Junnaeni Junnaeni; Endang Mahati; Nani Maharani
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.903 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23797

Abstract

Latar Belakang : Hiperurisemia menyebabkan kerusakan membran sel seperti sel hepar dan ginjal akibat reaksi berantai peroksidase lipid. Kerusakan tersebut menimbulkan peningkatan kadar stress oksidatif. Tomat mengandung likopen dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja glutation (GSH) dalam tubuh. Tujuan : Mengetahui pengaruh ekstrak tomat (Lycopersicon esculelntum Mill.) terhadap kadar GSH darah tikus wistar hiperurisemia. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian True Experimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel sebanyak 24 ekor tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari, diberi pakan dan minum standar. Kelompok K1 tidak diberi perlakuan, Kelompok K2 diberi pakan dan minum standar, hati ayam, dan potasium oksonat. Kelompok P1 diberi pakan dan minum standar, hati ayam, potasium oksonat, dan ekstrak tomat 1 mg/200grBB/hari. Kelompok P2 diberi pakan dan minum standar, hati ayam, potasium oksonat, dan ekstrak tomat 1,5 mg/200grBB/hari. Ekstrak tomat diberikan mulai hari ke-21 sampai ke-35. Pada hari ke-36, sampel darah  diambil di retroorbita kemudian diterminasi. Plasma darah kemudian dianalisis untuk mengetahui kadar GSH. Hasil : Kadar GSH pada kelompok K1 = 154 ± 21,9 µg/ml; K2 = 228 ± 30,3 µg/ml; P1= 193 ± 21,5 µg/ml; dan P2= 176 ± 23,9 µg/ml. Simpulan : Pemberian ekstrak tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) menurunkan kadar GSH darah tikus wistar hiperurisemia dan secara statistik didapatkan perbedaan yang tidak bermakna.Kata Kunci : ekstrak tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), kadar GSH, hiperurisemia
PENGARUH PAPARAN INHALASI PUPUK NANOSILIKA DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN HEPAR TIKUS WISTAR JANTAN Dewa Ayu Anggi Paramitha; Ika Pawitra Miranti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.796 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23785

Abstract

Latar belakang: Penggunaan pupuk nanosilika koloid secara luas menyebabkan rumah tangga pertanian Indonesia berisiko terpapar lewat jalur semprot. Pada penelitian sebelumnya, inhalasi nanosilika dapat menyebabkan masalah organ  paru dan hepar karena dapat berpindah ke sirkulasi sistemik. Untuk itu, efek toksisitas pupuk nanosilika secara inhalasi penting untuk diuji pada organ hepar pada hewan coba. Tujuan: Mengamati pengaruh paparan inhalasi pupuk nanosilika koloid terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus Wistar jantan. Metode: Penelitian menggunakan desain Post Test Only Control Group dengan sampel 24 tikus Wistar yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu K diberi inhalasi aquades, kelompok perlakuan diberi inhalasi pupuk nanosilika dengan dosis P1 7 ml/L, P2 35 ml/L, dan P3 175 ml/L. Semua kelompok diberi inhalasi 2 kali sehari selama 14 hari. Preparat organ hepar diamati dibawah mikroskop cahaya, jumlah hepatosit degenerasi/nekrosis (sel/LP) dan derajat infiltrasi sel inflamasi porta dinyatakan dengan modified Knodell score.1 Data dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney. Hasil: Jumlah hepatosit degenerasi/nekrosis memiliki perbedaan bermakna (p=0,017) antara K [0,00(0,00-0,00)] dengan P1 [3,90(0,00-20,20)] dan P2 [1,70(0,80-8,20)], namun tidak bermakna pada P3 [1,30(0,00-5,60)] dan antar kelompok lainnya. Derajat infiltrasi sel inflamasi memiliki perbedaan bermakna (p=0,000). Derajat inflamasi terberat terdapat pada kelompok P2 (23.3% berat) dan teringan pada kelompok kontrol (100% ringan). Kesimpulan: Paparan inhalasi pupuk nanosilika pada tikus Wistar jantan dapat menyebabkan degenerasi/nekrosis pada hepatosit dan infiltrasi sel inflamasi periporta yang signifikan secara statistik.Kata kunci: Nanosilika, Inhalasi, Hepar, Tikus Wistar, Histopatologi, Dosis, Konsentrasi

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue