cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER" : 10 Documents clear
PELESTARIAN TARI MANORA DI SEKOLAH WATTONGLONGMITTRAP 198 THAILAND SELATAN Zulfa Dwi Febriani; Malarsih Malarsih
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.39252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk penyajian danpelestarian Tari Manora di Sekolah Wattonglongmittrapp 198. Metode yang digunakan adalahmetode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melaluiobservasi, wawancara, dan dokumentasi serta dianalasis dengan tahap-tahap yaitu pengumpulandata, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang disahkan dengan triangulasidata. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sekolah Wattonglongmittrap 198 berperan dalam usahamelestarikan Tari Manora sebagai pembelajaran dan pengenalan budaya kepada generasi mudayaitu siswa. Bentuk penyajian Tari Manora di Sekolah Wattonglongmittrap 198 meliputi gerak,pelaku, iringan, rias busana, dan tempat pentas. Gerak dalam Tari Manora di sekolah terdapatgerak maknawi yaitu sebagai penggambaran binatang dan gerak murni, gerak yang dibawakan disekolah lebih disederhanakan dan divariasikan. Pelaku yaitu warga sekolah diantaranya siswa TK(Anuban) sampai dengan siswa SD (Pratom), guru-guru, serta Direktur Sekolah selaku penari.Musik eksternal berupa sebuah lagu berjudul (jangan lupakan Manora). Riasdan busana Tari Manora di Sekolah yaitu tidak menggunakan riasan wajah dan busana yaituseragam sekolah. Tempat pentas Tari Manora yaitu lapangan sekolah. Pelestarian Tari Manora diSekolah dilakukan melalui tiga aspek yaitu perlindungan Tari Manora dilakukan melalui kegiatanmenari Tari Manora di Sekolah bersama-sama dan proses latihan untuk siswa sebagai peraga,pengembangan dilakukan melalui pengembangan gerak serta musik, dan pemanfaatan dilakukansebagai sarana pendidikan serta tontonan.Kata Kunci: Tari Manora, pelestarian tari, rias dan busana
PEMANFAATAN LAGU ANAK-ANAK SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KARAKTER PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD CAHAYA HATI KABUPATEN SOLOK SELATAN Novi Eka Putri; Ardipal Ardipal
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.30037

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan lagu anak-anak yang dilakukanpendidik dalam pengembangan karakter anak usia dini yang berkaitan dengan kurikulum 2013.Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini berlokasi di PAUD CahayaHati kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan. Teknik pengumpulan data yangdilakukan yaitu: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkanbahwa pemahaman pendidik terhadap konsep pendidikan merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi keberhasilan pembelajaran, sebagian pendidik memandang bahwa pendidikanhanya merupakan kegiatan untuk menjadikan anak pintar dalam aspek kognitif sedangkan halinilah yang perlu pahami bahwa Kurikulum 2013 menitikberatkan perkembangan potensi pesertadidik dari segala aspek. Selanjutnya, ada beberapa permasalahan yang ditemui di sekolah seperti1) kegiatan bernyanyi masih sangat sedikit yang menaruh perhatian pada lagu-lagu yang langsungberkaitan dengan pendidikan karakter, 2) lagu hanya dijadikan sebagai penghilang rasa bosandan rasa jenuh anak-anak, 3) pendidik mengalami kesulitan dalam pengembangan lagu sepertimengganti lirik lagu untuk disesuaikan dengan tema yang diajarkan, kegiatan bernyanyi hanyamenjadi pengisi waktu luang atau sekedar menghabiskan waktu secara percuma.Kata kunci: lagu anak, pendidikan karakter, anak usia diniUTILIZATION OF CHILDREN SONGS AS CHARACTER DEVELOPMENT MEDIA IN EARLY CHILDHOOD EDUCATIONIN PAUD CAHAYA HATI, SOUTH SOLOK DISTRICTAbstractThe study aims to identify the utilization of children’s songs performed by educators in thedevelopment of early childhood characters related to the curriculum 2013. It applies the qualitativedescriptive method. It was conducted in Play Group Cahaya Hati Sangir Balai Janggo, South Solok.The data collection techniques were observation, interview, documentation. Research findingsshow that educators’ understanding of educational concepts is one of the factors influencing thesuccess of learning. Some educators see that education is only an activity to produce studentswith good academic records in cognitive aspects. Meanwhile, this is a need to understand thatthe 2013 curriculum focuses on the development of potential learners of all aspects. Furthermore,the problem in singing activities is that there are still very few teachers who pay attention to thesongs pertaining to character education. The song is only used as a relief to boredom and mundaneactivities. Children and educators have difficulties in material development, such as replacingsong lyrics relevant to the theme taught. Besides, singing activities are just carried out as thefillers or just to spend time.Keywords: nursery rhymes, character education, early childhood
KLASIFIKASI DAN KEKHASAN PAMERAN SENI RUPA DI YOGYAKARTA: KASUS ENAM INSTITUSI BUDAYA Purnomo, D. Heri; Widharyanto, B.
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.40192

Abstract

Penelitian ini mengkaji klasifikasi dan kekhususan pameran seni rupa yang dilakukan olehenam institusi budaya di Yogyakarta. Untuk menjawab isu tersebut, penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif. Data yang berupa jenis dan karakteristik pameran seni rupa diperolehdengan teknik wawancara dan analisis dokumen. Data penelitian selanjutnya dianalisis melaluitiga tahap, yakni identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwapameran seni rupa yang dilaksanakan oleh enam institusi budaya memiliki ruang lingkup sebagaiberikut: MGA dalam 18 kategori, TBY dalam 33 kategori, BBY dalam 29 kategori, TRB dalam31 kategori, LAF dalam 16 kategori, dan JG dalam 31 kategori. Temuan lainnya adalah masingmasing institusi budaya menunjukkan kekhasan pameran seni rupa dalam kategori tertentu.Kata Kunci: klasifikasi, karakteristik, pameran, seni rupaCLASSIFICATION AND TYPICALITY OF FINE ART EXHIBITIONS IN YOGYAKARTA: THE CASE OF SIX CULTURAL INSTITUTIONSAbstractThis research examines the classification and uniqueness of fine art exhibitions conductedby six cultural institutions in Yogyakarta. This study used a qualitative approach to answerthe question. Data presented in the form of the type and characteristics of fine art exhibitionswere obtained through interview techniques and document analysis. Further research data wereanalyzed through three stages, namely identification, classification, and interpretation. The resultsshow that fine art exhibitions conducted by six cultural institutions had the following scope: MGAin 18 categories, TBY in 33 categories, BBY in 29 categories, TRB in 31 categories, LAF in 16categories, and JG in 31 categories. Another finding is that each cultural institution shows theuniqueness of fine art exhibitions in certain categories.Keywords: classification, characteristics, exhibition, fine art
PEKERJA SENI YANG TERDAMPAK PANDEMI COVID 19 PADA SEKTOR INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA Hidajat, Robby; Wulandari, Sri; Astuti, Yuyun Nur; Hasyimy, Muhammad Afaf
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.31278

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pandemic Covid-19 terhadap para pekerja senipada sektor industri kreatif di Indoesia. Pendekatan penelitian ini menggunakan kuantitatif.Populasi direncanakan menyasar 50 pekerja seni di tiga provinsi: Jawa Timur, Daerah IstimewaYogyakarta dan Sumatera Selatan. Sampel teranalisis 21 responden dari Jawa Timur, 7 respondendari Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 10 responden dari Sumatera Selatan. Analisis datamenggunakan prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan para pekerja seni pada sektor industrikreatif yang terdampak pandemi Covid-19 mengalami dua dampak, yaitu: (1) Dampak yangberhubungan dengan nasib pekerjaannya, yaitu: (a) 13.1% tidak mendapatkan hasil, (b) 26.3%putus asa dan pasrah, (c) 36.8% tidak mampu memprediksikan kondisi normal, dan (4) 52.6%menunggu bantuan pemerintah. (2) Dampak yang berhubungan dengan nasib penghasilannya,yaitu: (a) Pekerja seni tidak memiliki pengalaman menghadapi musibah sosial, (b) Ketika omsetnaik, tidak sadar bisa berinvestasi, tetapi sebaliknya ketika omset menurun, mereka tidak memilikialternatif mencari penghasilan lain, sehingga menciptakan kelompok miskin baru.Kata kunci: industri kreatif, usahawan seni, kreativitas, Covid 19ART WORKERS AFFECTED BY THE COVID-19 PANDEMIC IN THE CREATIVE INDUSTRY SECTOR IN INDONESIAAbstractThis study aims to determine the impact of the Covid-19 pandemic on art workers in thecreative industry sector in Indonesia. This research approach is quantitative. The population isplanned to target 50 art workers in three provinces: East Java, the Special Region of Yogyakarta,and South Sumatra. The sample analyzed was 21 respondents from East Java, 7 respondentsfrom the Special Region of Yogyakarta, and 10 respondents from South Sumatra. Data analysiswas in percentages. The results of this study show that art workers in the creative industry sectoraffected by the Covid-19 pandemic experienced two impacts, namely: (1) Impacts related to thefate of their work, namely: (a) 13.1% did not get income, (b) 26.3% hopeless and resigned, (c)36.8% unable to predict normal conditions, and (4) 52.6% waiting for government assistance.(2) Impacts related to the fate of their income, namely: (a) Art workers do not have experiencedealing with social disasters, (b) When turnover increases, they are not aware that they can invest,but on the contrary, when turnover decreases, they have no alternative to find other income, thuscreating a new poor group.Keywords: creative industry, art entrepreneur, creativity, Covid 19
PENGEMBANGAN LKM MATA KULIAH MANAJEMEN DESAIN UNTUK MENINGKATKAN SOFTSKILLS MAHASISWA PRODI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Asidigisianti Surya Patria; Nova Kristiana
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.31669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) yangbertujuan untuk meningkatkan softskills mahasiswa karena dalam Pengelolaan Strategi Desainmembutuhkan tidak hanya kemampuan hardskills tetapi juga softskills. Dalam penelitian ini modelyang menjadi acuan adalah model penelitian dan pengembangan dan model prosedural oleh Borg Gall (2003) yaitu menentukan potensi dan masalah, pengumpulan data, analisis kebutuhan,pengembangan LKM, valiadasi dan revisi LKM. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkanLembar Kerja Mahasiswa Manajemen Desain yang telah tervalidasi oleh ahli bahasa Indonesiadengan skor 66% sedangkan ahli kegrafikan 80% Sehingga dirata-rata skor 75%. Hasilnya LKMManajemen Desain ini sesuai dengan kebutuhan materi dan karakteristik mahasiswa Desain,sedangkan kualitas LKM ini sudah layak diproduksi dan digunakan oleh mahasiswa JurusanDesain yang memprogram Mata Kuliah Manajemen Desain.Kata kunci: pembelajaran, Lembar Kerja Mahasiswa, softskills, manajemen desainDEVELOPING STUDENT WORKSHEET OF DESIGN MANAGEMENT COURSE TO IMPROVE SOFT SKILLS OF STUDENTS AT VISUAL COMMUNICATIONDESIGN STUDY PROGRAMAbstractThis research aims at developing Student Worksheets to improve students’ soft skills.Management of a Design Strategy requires hard skills and soft skills. In this research, the modelthat becomes the reference was the research and development model and procedural model byBorg Gall, namely: Determining the potential and problems, collecting data, analyzing needs,developing worksheets, evaluating, and revising worksheets. An Indonesian Language expert hasvalidated the design Management Course Student Worksheet with a score of 66% while an 80%graphic expert, so the average score was 75%. The result is that the Design Management worksheetis in line with Design students’ material needs and characteristics. In contrast, the quality ofthe worksheet is already feasible to be produced and used by Design Department students whoprogram Design Management Courses.Keywords: learning process, Student Worksheets, soft skills, design management
PENCIPTAAN TARI “WONG IRENG” GAGASAN KREATIF DARI DONGENG RAKYAT Martono, Hendro; Saputro, Okky Bagas
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.39159

Abstract

Daerah Kemadang memiliki satu cerita rakyat “Wong Ireng” yang masih misteri bagi masyarakat luas Kemadang apalagi Gunungkidul. Legenda Wong Ireng menurut tokoh masyarakat setempat bermula dari Prabu Brawijaya sedang anjangsana ke wilayah pantai Selatan Gunungkidul, di daerah Kemadang dihadang gerombolan manusia tubuhnya berambut hitam terlihat seperti manusia hutan yang beringas. Terjadi pertempuran dengan pasukan Majapahit yang berhasil menaklukan Wong Ireng. Atas kebijakan Prabu Brawijaya, Wong Ireng dimanfaatkan sebagai pasukan lain dengan melatih menjadi ahli perang untuk menjaga wilayah pantai Selatan. Penciptaan tari “Wong Ireng” akan memperkaya tari rakyat Gunungkidul, hasil kerja bareng antara seniman akademik dengan seniman seni rakyat. Koreografinya berpijak pada tari Jathilan, Reog dan Dhudher serta tari rakyat lainnya yang sudah ada di Gunungkidul dan tari Buto Grasak yang berasal dari Sleman yang energik, beringas, kasar dan ditambahkan akrobatik. Mengacu dari interpretasikarakter Wong Ireng dalam legenda.Kata kunci: penciptaan tari, legenda, wong ireng“WONG IRENG” DANCE CREATION AS CREATIVE IDEAS OF A FOLKTALEAbstractIn Kemadang, there is a folktale called “Wong Ireng” which is still a mystery to the people of Kemadang, especially the people of Gunungkidul. The legend of Wong Ireng according to local public figure started when Prabu Brawijaya visited the southern beach of Gunungkidul. In Kemadang, he was stopped by a group of people covered in black hair, looking like savage forest people. A battle took place and Majapahit soldiers managed to defeat Wong Ireng. At Prabu Brawijaya’s behest, Wong Ireng were forgiven and used as an army by training them to be warriors protecting the southern beach. The creation of “Wong Ireng” dance can enrich Gunungkidul folk dance. It is the collaboration result of academic artists and folk dance artists. The choreography is based on Jathilan, Reog, and Dhudher or other existing folk dances in Gunungkidul and energetic, savage, rough, and acrobatic Buto Grasak dance from Sleman. It is based on the interpretation of the legend of Wong Ireng.Keywords: dance creation, legend, Wong Ireng
INOVASI, DIFUSI, DAN PERUBAHAN KONTEKS DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI Kuswarsantyo Kuswarsantyo
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.35812

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya inovasi, difusi dan perubahan konteksdalam penciptaan karya tari. Inovasi berbicara kebaruan yang muncul, sedangkan difusi bagaimanapenyebaran unsur baru tersebut dimanfaatkan. Keduanya merupakan frasa menuju budaya barusecara kontekstual melalui karya seni. Tanpa ada inovasi tidak akan ada perubahan kebudayaan(Barnett, 1953). Difusi yang lebih konkret dalam konteks penciptaan karya tari adalah bagaimanamenyebarluaskan karya tersebut, sehingga tidak berhenti pada produksi “dalam rangka” saja. Hasilpenulisan ini diketahui bahwa sebagai gejala sosial budaya, karya tari yang muncul didasari padapermasalahan sosial yang kontekstual dengan kehidupan masyarakat. Karya Jailolo, Kecak Rina,Sampah, adalah bukti lahirnya karya inovatif yang didasarkan pada konteks permasalahan sosialyang mampu memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat di sekitar tari itu diciptakan.Kata kunci: inovasi, difusi, perubahan konteks, penciptaan karya tariINNOVATION, DIFFUSION, AND CONTEXT CHANGE OF DANCE CREATIONAbstractThis article aims to reveal the importance of innovation, diffusion, and changes in the contextof dance creation. Innovation speaks to the novelty that arises, while diffusion of how the spreadof the new element is utilized. Both are phrases towards a new culture contextually throughworks of art. Without innovation, there would be no cultural change (Barnett, 1953). A moreconcrete diffusion in the context of the creation of dance works is how to disseminate the workso as not to stop at production “in order” only. The result of this writing is that as a socio-culturalsymptom, a dance work that appears is based on social problems that are contextual to people’slives. Jailolo’s work, Kecak Rina, Sampah, is a testament to the birth of innovative works basedon social problems that can provide change for the lives of the people around where the dancewas created.Keywords: innovation, diffusion, change of context, dance creation
ANALISIS FORMULASI RITME LAGU PADA BUKU AJAR SUZUKI VIOLIN METHOD VOL. I Ayub Prasetiyo
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.28420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap formulasi ritme lagu pada buku ajar Suzuki ViolinMethod Vol 1. Metode yang digunakan adalah kajian theoretical dan analytical. Kajian theoreticalmenitikberatkan pada setiap objek yang berhubungan dengan struktur elemen musik, yakni ritmepada lagu-lagu yang terdapat pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1. Sementara kajian analyticalfokus pada objek ritme sebagai usaha merekonstruksi mengapa dan bagaimana Shinichi Suzukimemilih dan menggunakan lagu-lagu yang terdapat pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1 sebagaimateri ajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritme pada buku Suzuki Violin Method Vol. 1cenderung menggunakan keteraturan struktur ritme yang proporsional dan simetris.Kata kunci: formulasi, Suzuki, ritme, simetris, proporsionalANALYSIS OF SONG RHYTHM FORMULATION IN SUZUKI VIOLIN METHOD VOL. I TEACHING BOOKAbstractThis study aims to reveal the rhythm formulation of songs in the textbook Suzuki violinmethod vol 1. The method used is a theoretical and analytical study. The theoretical study focuseson each object associated with the structure of musical elements, in this case the rhythm of thesongs contained in the book Suzuki Violin Method Vol. 1. While analytical studies focus onrhythm objects as an effort to reconstruct why and how Shinichi Suzuki chooses and uses songscontained in the Suzuki Violin Method Vol. 1 as teaching material. The findings show that therhythm in the book Suzuki Violin Method Vol. 1 tends to use a proportional and symmetricalrhythm structure regularity.Keywords: formulation, Suzuki, rhythm, symmetrical, proportional
GOLEK AYUN-AYUN DANCE AS A REALIZATION OF JAVA PHILOSOPHY IN HERMENEUTIC PERSPECTIVE Risa Kaizuka
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.39188

Abstract

This article aims to see the Golek Ayun-Ayun dance as a manifestation of Javanese philosophyfrom a hermeneutic perspective. The way of writing is by interpreting the Golek Ayun-Ayundance performance elements, starting from elements of dance movements to elements of clothing.The results of this writing indicate that the Golek Ayun-Ayun dance is a dance that is not stagedfor entertainment only, but this dance has a Javanese philosophical meaning from movement,clothing, to decoration. The manifestations are: (1). The Sembahan movement (forward beksan)with the position of joining the hands and thumbs affixed in front of the chest is a symbol ofgreeting horns to God, the Sultan, and the guests so that the attitude of this dance is to maintaingood manners, tolerance, and respect for others. (2). The batik cloth of the parang rusak with thegurdha machete motif is a symbol of adoration. (3). The Jamang Elar decoration is a headbandgiven a variety of menthog feathers as a symbol of a girl in bloom. Golek Ayun-Ayun dance hasexcellent characteristics (high quality) and many layers of meaning.Keywords: Golek Ayun-Ayun dance, meaning, Javanese philosophy
DESAIN BUSANA PESTA BERNUANSA ETNIS ACEH Rahmi Rahmi; Asmar Yulastri; Nurhasan Syah
Imaji Vol 18, No 2 (2020): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v18i2.26062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melestarian budaya khususnya budaya berbusana, denganmenggali lebih dalam tentang busana etnis Aceh, dan menjadikannya sebagai sumber ide untukmenciptakan desain busana pesta bernuansa etnis Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakanadalah kualitatif dengan menekankan pada metode etnografi. Hasil penelitian ini menyebutkanbahwa busana etnis Aceh dibagi menjadi lima wilayah budaya, yaitu Aceh pesisir, Acehpedalaman, Aceh pegunungan, Aneuk Jame, dan Tamiang. Dari kelima jenis busana etnis Acehyang ada saat ini terdapat beberapa perbedaan, yaitu pada jenis bahan, warna bahan, bentuk ragamhias (motif), warna ragam hias, teknik aplikasi ragam hias dan model busana. Setiap busana etnismemiliki khas yang membedakan antara busana etnis satu dan lainnya, yang dikatakan sebagaisuatu identitas Aceh.Kata kunci: desain busana, pesta, etnis AcehPARTY FASHION DESIGN IN ACEH ETHNIC NUANCESAbstractThis research was conducted as a cultural preservation effort, especially in the culture ofdress, by digging deeper about the ethnic fashion of Acehnese that exists today, then making ita source of ideas to create a fashion design for Acehnese ethnic parties. The research approachused is qualitative, with ethnographic methods. The Acehnese ethnic fashion currently has fivetypes based on the regions, namely Aceh Coastal, Aceh Inland, Aceh Mountains, Aneuk Jame,and Tamiang. Of the five types of Acehnese ethnic fashion that exist today there are severaldifferences, namely in the type of material, colour, shape of decorative (motif), decorative colour,ornamental applications techniques and models of clothing. Each ethnic fashion has its distinctivefeatures distinguishing between one ethnic fashion and another, which is said to be an identity.Keywords: costume design, party, Acehnese ethnic

Page 1 of 1 | Total Record : 10