cover
Contact Name
-Erdianto Setya Wardhana
Contact Email
erdianto.wardhana@unissula.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
medalijurnal@unissula.ac.id
Editorial Address
Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Jl. Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk, Semarang, Central Java, Indonesia, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medali Jurnal : Media Dental Intelektual
ISSN : 23376937     EISSN : 24604151     DOI : http://dx.doi.org/10.30659/medali.5.2
Core Subject : Health,
Oral Biology, Pediatric Dentistry, Oral Maxillofacial surgery, Periodontic, Prosthodontic, Orthodontic, Operative dentistry, Endodontic, Biomoleculer Dentistry, Dental Public Health, Oral Radiology, Oral Medicine, Dental Forensic, Oral Pathology, Dental Material
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual" : 17 Documents clear
EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT DAN DAYA BUNUH BAKTERI ULKUS TRAUMATIKUS PADA MUKOSA MULUT DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI PROPOLIS (Trigona sp.) Syahrul Hidayat; Farichah Hanum; Ade Ismail A.K.
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.456

Abstract

Ulkus traumatikus adalah lesi yang terjadi akibat trauma pada jaringan epitel. Akibat trauma ini bisa menyebabkan jaringan epitel terkoyak. Penyembuhan ulkus ini dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengaruh traumatiknya. Proses penyembuhan bisa terganggu atau terhambat bila terjadi infeksi. Propolis Trigona sp. mampu menghilangkan pengaruh infeksi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat dan daya bunuh pada berbagai konsentrasi propolis (Trigona sp.) terhadap bakteri ulkus traumatikus pada mukosa mulut. Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung diameter zona hambat dan zona bunuh.Penelitian ini bersifat eksperimen laboratoris semu dengan menggunakan rancangan post test only control group design dengan menggunakan tiga variasi konsentrasi yaitu 25%, 50%, 100% dan aquades sebagai kontrol negatif. Hasil dianalisa  menggunakan Kruskall-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukan nilai 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan daya hambat terhadap bakteri ulkus traumatikus secara signifikan untuk masing-masing konsentrasi propolis. Hasil penelitian tidak menemukan perbedaan signifikan daya bunuh bakteri pada masing–masing konsentrasi propolis.Kesimpulan dari penelitian ini adalah propolis (Trigona sp.) efektif sebagai daya hambat, akan tetapi tidak efektif sebagai daya bunuh pada koloni bakteri penyebab ulkus traumatikus.
ANALISA STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS TAHAP TERMINAL Studi di Pusat Hemodialisa Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Afaf Afaf; Yayun Siti Rochmah; Musri Amurwaningsih
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.451

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia dengan jumlah penderita yang selalu meningkat setiap tahunnya. Manifestasi GGK pada rongga mulut diantaranya adalah gingivitis, peningkatan akumulasi kalkulus serta tingkat karies yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada penderita GGK tahap terminal. Jenis penelitian ini merupakan observasional anlitik dengan desain cross sectional.  Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 2 kelompok. Kelompok I berjumlah 11 pasien yang melakukan hemodialisa < 6 bulan dan kelompok II berjumlah 15 pasien yang melakukan hemodialisa > 6 bulan. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan DMF-T, CIS, dan GI. Hasil uji beda T-test tidak berpasangan didapatkan CI-S sig 0,412 (p>0,05) dan GI sig 0,795 (p>0,05). Uji Mann-Whitney test untuk DMF-T sig 0,581 (p>0,05). Uji Korelasi Pearson antara CI-S dengan DMF-T menghasilkan sig 0,193 (p>0,05), CI-S dengan GI sig 0,643 (p>0,05), GI dengan DMF-T sig 0,835 (p>0,05). Uji Sprearman DMF-T dengan CI-S didapatkan hasil sig 0,341 (p>0,05), DMF-T dengan GI sig 0,634 (p>0,05). Tidak ada perbedaan  bermakna dan tidak ada hubungan antara status kesehatan gigi dan mulut kelompokI dan II pada penderita GGK tahap terminal.
SURVEI MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI TENTANG FLUORIDA BAGI KESEHATAN GIGI DI KOTA SEMARANG (Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Dan Jenis Pekerjaan Dokter Gigi) Kris Adityawarman; Diyah Fatmasari; Arlina Nurhapsari
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.446

Abstract

Karies merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi di dunia. Penggunaan fluorida sebagai tindakan pencegahan karies sudah lama dilakukan di negara-negara maju. Dokter gigi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sumber informasi tentang fluorida terhadap tindakan pencegahan kesehatan gigi untuk masyarakat. Peningkatan pengetahuan dokter gigi tentang fluorida sangatberpengaruh terhadap sikap dokter gigi dalam tindakan pencegahan karies gigi dan akan meminimalkan terjadinya fluorosis pada gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan mengenai pengetahuan dan sikap dokter gigi tentang fluorida bagi kesehatan gigi (berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan dokter gigi).Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan survey cross sectional. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dokter gigi tentang fluorida sebagai bahan untuk pencegahan terjadinya karies, sedangkan untuk sikap yaitu respon dari dokter gigi terhadap penggunaan fluorida untuk mencegah terjadinya karies. Uji chi-squaredigunakan sebagai alat analisis dengan nilai p < 0,05.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dokter gigi tentang fluorida berdasarkan kelompok usia (p=0,01) dan jenis pekerjaan (p=0,001), namun tidak terdapat perbedaan antara dokter gigi laki-laki dan perempuan (p=0,661). Tidak terdapat perbedaan sikap dokter gigi terhadap fluorida berdasarkan kelompok usia (p=0,245) dan jenis kelamin (p=0,481), namun terdapat perbedaan berdasarkanjenis pekerjaan (p=0,039).Sikap dan pengetahuan dokter gigi terhadap fluorida berdasarkan usia dan jenis pekerjaan dokter gigi menunjukkan perbedaan signifikan, sedangkan berdasarkan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK (Studi terhadap Siswa SD N 4 Tanggungharjo, Kecamatan Grobogan) Ani Labibah; Arlina Nurhapsari; Rochman Mujayanto
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.441

Abstract

Pendidikan kesehatan gigi adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Pemberian pendidikan kesehatan gigi harus menarik, penjelasan yang menarik tanpa mengurangi konten pendidikan. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan dengan permainan ular tangga yang telah dimodifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh permainan ular tangga modifikasi terhadap pengetahuan kesehatan gigi da mulut pada anak. Metode penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan rancangan pre dan post test. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan metode stratified random sampling yang terdiri 73 responden berdasarkan kriteria inklusi dari SD N VI Tanggungharjo, Grobogan. Variabel independen adalah permainan ular tangga modifikasi. Variabel terikat adalah pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Paired t - test dengan p < 0,05. Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired t - test menunjukkan terdapat pengaruh permainan ular tangga terhadap peningkatan tingkat pengetahuan anak yang ditunjukkan dari nilai signifikansi 0, 000 (p < 0,05). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan ular tangga modifikasi mempengauhi peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak.
PERBEDAAN KONSUMSI AIR SUMUR DAN AIR SUNGAI TERHADAP KARIES PADA ANAK USIA 6-8 TAHUN Zulfi Fawziana Risqi; R.Rama Putranto; Muhammad Dian Firdausy
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.457

Abstract

Air minum merupakan salah satu komponen yang berperan dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat. Kandungan fluor dalam air minum dapat mencegah terjadinya karies gigi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan konsumsi air sumur dan air sungai terhadap karies pada anak usia 6-8 tahun di Desa Kacangan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.Metode penelitian ini berjenis observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada 20 anak yang mengonsumsi air sungai dan 49 anak yang mengonsumsi air sumur. Kandungan fluor dalam air di ukur dengan menggunakan spektrofotometri. Sedangkan tingkat status karies gigi di ukur dengan menggunakan indeks DMF-T. Teknik analisa data uji beda karies gigi menggunakan uji chi-square.Berdasarkan uji chi-square yang telah dilakukan maka didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna sehingga hipotesis dapat diterima yaitu terdapat perbedaan konsumsi air sumur dan air sungai terhadap karies gigi. Disimpulkan bahwa konsumsi air sumur dan air sungai mempunyai perbedaan terhadap terjadinya karies gigi. Anak-anak yang mengonsumsi air sungai status kariesnya lebih tinggi dibandingkan air sumur dikarenakan kandungan fluor dalam air sungai yang lebih rendah.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO Lita Paramita; Farichah Hanum; Muhammad Dian Firdausy
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.2.1.59-63

Abstract

Karies merupakan penyakit multifaktorial yang diawali dengan proses demineralisasi jaringan keras gigi. Bakteri Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme yang berperan sebagai faktor utama penyebab karies gigi. Senyawa antimikroba dari keju cheddar yaitu lactoferin, lisozim dan laktoperoksidase, sedangkan senyawa  antimikroba dari yoghurt plain adalah hydrogen peroksida, reuterin dan bakteriosin.Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas antimikroba dari keju cheddar dan  yoghurt plain terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratoris dengan rancangan penelitian post test only group design, yang membandingkan ekstrak keju cheddar dan yoghurt plain dengan berbagai macam konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian dilakukan dengan cara merendam kertas cakram dalam berbagai konsentrasi tersebut selama ±15 menit. Kemudian kertas cakram diletakkan pada permukaan MHA Plate yang telah diberi bakteri Streptococcus mutans standart Mac Farland III lalu inkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C. Hasil diameter zona hambat yang  terbentuk diukur lalu diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Rerata dan simpang baku dari diameter zona hambat keju cheddar 100% sebesar 6,750 ± 0,1378 mm, keju cheddar 75% sebesar 5,767 ± 0,6055 mm, sedangkan keju cheddar 50% dan 25% tidak terbentuk zona hambat. Pada yoghurt plain rerata dan simpang baku dengan konsentrasi 100% sebesar 5,667 ± 0,0816 mm, konsentrasi 75% sebesar 5,650 ± 0,0548 mm, sedangkan konsentrasi 50% dan 25% tidak terbentuk zona hambat. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesa yang membandingkan rerata > 2 kelompok perlakuan, didapatkan nilai signifikan 0.00(p<0.05), sehingga ada perbedaan efektifitas antimikroba antara keju cheddar dan yoghurt plain terhadap pertumbuhan S.mutans. Uji Mann-Whitney untuk mengetahui kelompok yang memiliki mean yang berbeda secara siginifikan,   menunjukkan hanya sebagian kecil kelompok perlakuan saja yang mempunyai nilai p>0,05 atau tidak signifikan, sebagian besar kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p<0,005. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat  perbedaan efektifitas antimikroba antara keju cheddar dan yoghurt plain terhadap pertumbuhan bakteri S.mutans dimana keju cheddar memiliki efektifitas antimikroba yang lebih baik terhadap S.mutans jika dibandingkan dengan yoghurt plain. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan pada keju cheddar dan yoghurt plain, maka semakin besar pula zona hambat yang terbentuk. Keju cheddar dengan konsentrasi 100% memiliki efektifitas antimikroba yang lebih baik terhadap bakteri Streptococcus mutans, jika dibandingkan dengan yoghurt plain.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT Nina Ristianti; Jaka Kusnanta W; Marsono Marsono
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.447

Abstract

Plak gigi adalah suatu lapisan bening, tipis, terdiri dari mucus dan kumpulan bakteri yang menutupi permukaan gigi. Pengendalian plak dapat dilakukan secara kimiawi menggunakan obat kumur. Pada penelitian ini digunakan obat kumur klorheksidin yang terbukti paling efektif sebagai agen pengontrol plak dan obat kumur herbal dari daun kemangi dengan kandungan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektifitas obat kumur herbal daun kemangi dan obat kumur non herbal klorheksidin terhadap akumulasi plak di dalam rongga mulut. Metode yang digunakan adalah Randomized Controlled Trial jenis pretest-posttest terhadap santri Pondok Pesantren Al-Itqon Banat. Sebanyak 52 santri dibagi dua kelompok dengan cara simple random sampling yaitu berkumur larutan klorheksidin glukonat 0,2% dan berkumur obat kumur herbal daun kemangi dengan kandungan minyak atsiri 4%, pengukuran plak menggunakan Patient Hygiene Performance Index (PHP). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil uji Paired t-test sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok didapatkan adanya pengaruh secara bermakna terhadap penurunan indeks plak gigi dengan nilai signifikansi 0,000. Dari hasil uji Independent t-test didapatkan nilai signifikansi 0,069 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara berkumur dengan klorheksidin dan daun kemangi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat kumur klorheksidin dan obat kumur herbal daun kemangi dapat menurunkan akumulasi plak di dalam rongga mulut, namun perbedaan efektifitas antara pemakai obat kumur klorheksidin dan obat kumur herbal daun kemangi terhadap akumulasi plak tidak ada perbedaan yang bermakna.
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ANGGUR MERAH (Vitis Vinivera) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS SECARA IN VITRO Apriyani Suryaningsih; Siti Chumaeroh; Benni Benyamin
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.442

Abstract

Infeksi jamur di rongga mulut banyak disebabkan oleh jamur Candida albicans yang merupakan flora normal dalam tubuh dan bersifat opertunistik. Ekstrak anggur merah memiliki aktivitas antijamur, karena memiliki kandungan flavonoid dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak anggur merah berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design. Sampel adalah Candida albicans dengan tingkat kepekaan sesuai dengan standar Mc Farland 0,5 yaitu 1 X 108 CFU/ml. Penelitian ini menggunakan metode cakram yang dilakukan pada satu kelompok kontrol dan empat kelompok perlakuan ekstrak anggur merah dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Pertumbuhan Candida albicans di ukur dari zona hambat yang terbentuk. Uji Kruskal Wallis dan Man-Whitney di gunakan untuk melihat perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukan diameter zona hambat ditemukan pada kelompok ekstrak anggur merah konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Dengan rata-rata diameter 0,8mm,  1,26mm, 1,65mm, 2,1mm. Ke empat nilai rata-rata ini menunjukan perbedaan bermakna (nilai p=0,000). Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak anggur merah, semakin besar daya hambatnya terhadap pertumbuhan jamurCandida albicans.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DENGAN KONDISI ORAL HYGIENE ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH (Studi pada Anak Tunarungu Usia 7-12 tahun di SLB Kota Semarang) Maria Victa Agusta R; Ade Ismail AK; Muhammad Dian Firdausy
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.453

Abstract

Anak tunarungu merupakan anak dengan keterbatasan fisik dalam mendengar dan biasanya diikuti oleh gangguan bicara, sehingga tunarungu sering disebut sebagai tunawicara. Keterbatasan ini menjadi salah satu hambatan bagi penyandang tunarungu untuk memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang nantinya akan menentukan sikap dan tindakan anak dalam menjaga kebersihan  rongga mulutnya. Hal tersebut terjadi akibat adanya gangguan pemrosesan informasi kognitif sehingga membuat mereka hanya dapat memaksimalkan fungsi indera penglihatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi Oral Hygiene anak tunarungu usia sekolah di SLB Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah  observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling yaitu anak tunarungu usia sekolah sebanyak 50 anak sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner secara langsung, selanjutnya melakukan pemeriksaan kondisi oral hygiene dengan menggunakan pengukuran Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) sebagai indikator penilaian kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan anak tunarungu rata-rata cukup baik dengan kondisi oral hygiene menunjukkan kriteria moderat. Nilai signifikansi yang diperoleh berdasarkan uji Spearman`s Rank mengenai hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygieneanak tunarungu usia sekolah adalah 0,001 (p<0,05) dengan hasil hubungan sebesar 0,465. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa hubungan pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygiene anak tunarungu usia sekolah menunjukkan arah hubungan positif, yaitu semakin baik pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula kondisi oral hygiene anak. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapathubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygiene anak tunarungu usia sekolah.
EFEKTIFITAS EKSTRAK LENGKUAS PUTIH (Alpina galangal L stuntz var. alba) DAN KUNYIT (Curcuma Domestica L) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS PADA PLAT RESIN AKRILIK YF. Indah; Marsono Marsono; Moh. Yusuf
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.448

Abstract

Bahan pembersih gigi tiruan yang beredar di pasaran berasal dari bahan kimia buatan yang diketahui mempunyai efek samping. Oleh karena itu, pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat herbal mulai dikembangkan. Salah satu alternative bahan pembersih gigi tiruan berasal dari tanaman herbal yaitu lengkuas putih mengandung fenol dan kunyit mengandung terpena. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas ekstrak lengkuas putih (alpina galangal l stuntz var.alba) dan kunyit  (curcuma domestica l) terhadap pertumbuhan C.albicans pada plat resin akrilik.Metode penelitian berjenis experimental quasi. Sampel penelitian yang digunakan 30 cakram akrilik. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok rendaman ekstrak lengkuas putih konsentrasi 30%, ekstrak kunyit konsentrasi 30% dan kelompok kontrol aquades steril. Masing-Masing perlakuan tersebut terdiri 10 cakram akrilik. Sebelum penelitian, cakram akrilik direndam 24 jam. Selanjutnya cakram akrilik direndam saliva buatan 1 jam dan dibilas dengan aqudes. Setelah dibilas, Lempeng akrilik dikontaminasi C.albicans 108 CFU/ml dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C, Kemudian masing- masing sampel direndam ekstrak lengkuas putih dan ekstrak kunyit selama 8 jam. Selanjutnya dilakukan pengeceran 10-3, diambil 0,1 ml tanam pada BHI dinkubasi 48 jam suhu 370C. Selanjutnya perhitungan C.albicans dengan colony counter. Adapun analisa data menggunakan uji One way anova selanjutnya data dianalisa LSD. Berdasarkan Uji One way anova didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga data terdapat perbedaan bermakna antar kelompok. Dari uji LSD didapatkan nilai signifikansi masing- masing kelompok 0,000 (p<0,05) maka terdapat perbedaan yang bermakna antar masing- masing kelompok.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Esktrak Lengkuas putih dan Ekstrak  Kunyit berpengaruh menghambat jumlah pertumbuhan C.albicans pada plat akrilik. Ekstrak lengkuas putih lebih menurunkan jumlah C.albicans pada plat akrilik dibanding ekstrak kunyit.

Page 1 of 2 | Total Record : 17