cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
ENGINEERING
ISSN : 20873859     EISSN : 25498614     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journals that publish scientific articles from various engineering / engineering disciplines namely mechanical engineering, industrial engineering, civil engineering. Articles published in the Engineering Journal include the results of original scientific research (top priority), scientific review articles that are new (not priority), or comments or criticisms of scientific writings published by the Engineering Journal.
Arjuna Subject : -
Articles 386 Documents
SISTEM PERPINDAHAN PANAS SINGLE BASIN SOLAR STILL DENGAN MEMVARIASI SUDUT KEMIRINGAN KACA PENUTUP Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.889 KB)

Abstract

Alat distilator surya tipe  basin  merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah air laut menjadi air tawar dengan tenaga matahari  dengan memodifikasi kemiringan kaca penutup untuk dapat memanfaatkan panas laten hasil kondensasi. Dengan memanfaatkan panas laten tersebut, diharapkan uap air yang dihasilkan akan lebih banyak..  Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk  menganalisa sistem perpindahan panas dengan memvariasisudut kemiringan kaca penutup 200, 300dan 500Single Basin Solar Still. Dengan memvariasi sudut kemiringan kaca penutup  basin solar still, diharapkan dapat ditemukan sudut kemiringan kaca penutup yang efektif dan  efisien yang lebih banyak produksi air distilasi yang dihasilkanHasil penelitian ini menunjukkan bahwa  panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air pada kemiringan kaca penutup 300lebih besar yaitu Q = 9.1872 W,  efisiensi(η)=  27.10%,kemiringan kaca 200yaitu  Q =  8.9347 W,  efisiensi(η) =  24.85% dan sudut kemiringan 500mempunyai nilai  Q = 7.1987 W,  efisiensinya(η) =  23.84%.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemiringan kaca 300mempunyai produktivitas untuk menghasilkan uap lebih banyak serta laju air distilasi yang tinggi dibandingkan dengan kemiringan kaca 200dan 500.Kata kunci : Distilasi, Kemiringan Sudut, Single Basin Solar Still, Laju Perpindahan Panas
PENGUJIAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SOLAR CELL KAPASITAS 50WP Heri, Junial
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.265 KB)

Abstract

An electric voltage can be generated when a beam of sunlight which leads to a elektoda-electrode electrolytesolution.  Less  is more  so  who  ever wrote  Edmund  Becquerel  in 1839, research  continues  to  exert  a solid object  inthe light  of the sun, called  selenium  and  until  the  cells  potovoltaik  (fhotovoltaic)  with  selenium  and  courprousmaterial,  up to  the experts  succeeded in  creating a  photoelectric  measuring devices.  In 1954  the photovoltaic  effectis developed  again  into electrical energy that  is now called  fotovoltaic  cells  or  solar  cells.  In principle,  solar  cellsform  conductive  power  semiconductor  device  which  can  directly  convert solar energy into  electrical  energy  in an efficient form of eco-friendly
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TEBU DENGAN MATRIK RESIN EPOXY Nugroho, Prayoga Adi; ., Mustaqim; ., Rusnoto
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.249 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui kekuatan tarik dan sudut lenngkung  komposit serat tebu dan mengetahui struktur mikronya. Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya lebih pada pengembengan komposit khususnya yang mengguanakan serat tebu.Komposit dibuat dengan metode hand lay up, bahan yang digunakan adalah resin epoxy dari PT Justus Kimia raya, serat tebu dengan panjang 50mm dan dengan perbandingan epoxy 55%, 60%, 65%, 70%, 75% untuk hardener 45%, 40%, 35%, 30%, dan 25 %.Hasil pengujian menunjukan kekuatan tarik komposit serat tebu dengan fraksi volume 55% : 3,16kgf/mm², 60% : 3,14kgf/mm², 65% : 2,67kgf/mm², 70% : 2,35kgf/mm², 75% : 3,19kgf/mm² untuk pengujian lengkung dengan fraksi volume 55% : 31,33º, 60% : 42,33 º, 65% : 21,33 º, 70% : 37,5 º dan 75% : 32,5 º.Komposit serta tebu dengan fraksi volume 75% memiliki rata-rata kuat tarik paling tinggi yaitu 3,19kgf/mm² dan yang terendah pada fraksi 70% : 2,35kgf/mm². sedangkan sudut lengkung yang paling tinggi adalah pada fraksi volume 60% : 42,33 º dan yang terendah adalah 65% dengan sudut lengkung 21,33 º.Kata Kunci  : Tensile, Curvature
MEMBANGUN NARASI SKENARIO INDUSTRIALISASI SAMPAH ORGANIK MENJADI BIOGAS DI INDONESIA Luthfianto, Saufik
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.334 KB)

Abstract

Sampah telah menjadi masalah besar terutama di kota-kota besar di Indonesia. Hingga tahun 2020 mendatang, volume sampah perkotaan di Indonesia  diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Tahun 1995 saja, menurut data yang dikeluarkan  Asisten Deputi Urusan Limbah Domestik, Deputi V Menteri Lingkungan Hidup, Chaerudin Hasyim, di Jakarta baru-baru ini, setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah  rata-rata 0,8 kilogram per kapita per hari, sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1 kilogram per kapita per hari,  Salah satunya adalah pemanfaatan untuk produksi listrik biogas dari sampah kota.  Selain mengatasi masalah sampah kota, diharapkan pemanfaatan sampah untuk listrik tersebut juga bisa membantu  PLN dalam mengatasi krisis energi listrik, hal inilah yang menjadi salah satu kontribusi industrialisasi kedepan dalam pemanfaatan energy terbaharukan dan mempunyai keuntungan.  Metode  penelitian  yang digunakan adalah (1) metode survey, (2) metode partisipasi  stakeholders  dalam pengambilan keputusan, dan (3) metode pengamatan lapangan terhadap biogas, dan pengelolaan sampah. Terdapat empat skenario industrialisasi sampah organik menjadi biogas di Indonesia, yaitu: Skenario A merupakan kombinasi antara tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Skenario B merupakan kombinasi tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota, meskipun komitmen pemerintah tinggi lemahnya permintaan akan biogas yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pengembangan sentra industry yang ada di setiap kota akibatnya, perusahaan yang seharusnya memiliki peluang yang menjadi besar akan terganggu secara cepat.  Scenario C merupakan kombinasi tidak adanya kepercayaan pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Scenario D merupakan kombinasi munculnya ketidakpercayaan investor akan kesungguhan pemerintah dalam pengelolaan sampah  dan keberlanjutannya.Kata Kunci: Skenario, Biogas, sampah organik.
ANALISA EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR 4 TAK BERBAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM DENGAN VARIASI PENAMBAHAN ZAT ADITIF ., Siswantoro; ., Lagiyono; ., Siswiyanti
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.31 KB)

Abstract

Penggunaan kendaraan  bermotor semakin bertambah dengan pesat, begitu pula emisi gas buang yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar  emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Salah satu inovasi yang dapat diambil adalah penambahan zat aditif dengan premium.  Untuk melihat pengaruh campuran premium dengan variasi penambahan zat aditif terhadap emisi gas buang yang dihasilkan dilakukan pengujian empat jenis bahan bakar yaitu premium tanpa zat aditif, campuran premium dengan zat aditif 5 ml, 7 ml dan 9  ml. pengujian dilakukan pada motor Yamaha Vega. Hasil pengujian menunjukan bahwa penambahan zat aditif menurunkan kadar emisi gas buang  CO sebesar  1.402 %, kadar HC sebesar 32.8  ppm, dan mengalami peningkatan kadar CO2  sebesar 0.333  %,  kadar O2  sebesar 1.407  %  dari kadar rata  –  rata emisi gas buang yang menggunakan premium tanpa zat aditif, menggunakan campuran premium dengan zat aditif 5 ml,7 ml dan 9 ml.  Disini diperoleh penurunan dan peningkatan kadar emisi gas buang yang paling baik pada penggunaan campuran premium dengan zat aditif 9 ml untuk penurunan kadar CO, HC dan peningkatan kadar O2, serta peningkatan kadar CO2 pada penggunaan campuran premium dengan zat aditif 7 ml.Kata kunci : Emisi gas buang, premium, zat adit
ANALISIS KINERJA ALAT SUPERHEATER PADA INSTALASI PEMBANGKIT TENAGA UAP Sugiarto, Tris; Soekardi, Chandrasa
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.204 KB)

Abstract

This paper presents the performance characteristic of a superheater of boiler power plant evaluated by measuring the working parameters such as pressure, temperature, steam flowrate, and gas temperatures flowing through the equipment as a function of time during 12 months of operation with the aim of providing data on the influence of fouling on superheater performance. These data were used to calculate the change of heat transfer rate with time as fouling deposition progressed. The results showed that after 12 months of operation the heat transfer rate declined by 28% below the initial condition. This condition is probably due to more severe fouling in the equipment. The gas flow rate must be reduced below its design value in order to maintain the design heat duty when the equipment is first placed in service. Thus the equipment will have to be taken out for cleaning at an undesirable time. To avoid these conditions it seems interesting to apply the rational design method providing available information of time dependence of fouling thermal resistance.Keywords : boiler, superheater, maintenance, cleaning interval, fouling, heat load, fouling thermal resistance
ANALISIS SCALING KETEL UAP PIPA API DI INDUSTRI TEKSTILCIREBON Yudisworo, W. Djoko
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.36 KB)

Abstract

Penelitian terhadap unjuk kerja  Ketel uap (Boiler steam)  Pipa Api di sebuah Industri Jaring berawal dari permasalahan timbulnya  cleaning interval  yang berlangsung setiap dua kali dalam setahun. Penelitian diawali dengan pencatatan data operasional instalasi ketel uap terpasang di Industri jaring selama enam bulan.Melalui analisa perhitungan didapatkan adanya penurunan panas yang diterima oleh fluida dingin sebesar 0,881 kW sampai pada 0,995 kW pada akhir pengujian 1704 jam. Selain itu deposit pertumbuhan kerak (fouling) yang terjadi pada 1176 jam dengan harga faktor pengotor 0.0000712 m2.K/W.  Penurunan kinerja pada ketel uap dapat berimplikasi pada proses produksi maupun pada peningkatan biaya produksi. Penurunan ketel uap biasanya ditandai dengan tingginya suhu cerobong dan penurunan  perpindahan panas yang akan diterima oleh fluida air di dalam pipa/  tube.  Indikasi lain adalah penurunan efektifitas ketel uap pipa api. Dengan mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unjuk kerja ketel uap ini salah satunya dengan mengetahui interval cleanin g yang di sebabkan oleh faktor pengotor (Fouling). Dengan memperpanjang masa  interval cleaning  sehingga akan menghemat biaya produksi dan proses produksi akan berlangsung dengan baik.Kata kunci : Ketel Uap Pipa Api, Faktor
PENGARUH JARAK KERENGGANGAN ELEKTRODA BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MOTOR BENSIN MEREK TOYOTA 5 K KIJANG Wibowo, Agus; Hidayat, Tofik; Abadi, Moh. Yusuf
ENGINEERING Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1979.569 KB)

Abstract

One part of car producinginq moving power is called as an engine. The type of engine used in most cars is reciprocating piston and. 9 intenal combustion engine can. The internal combustion engine can be divided into (1) gasoline motor, which its mixing process between air and fuer takes place in the carburator and transfried into ttu cylinder. These mixed substsnces are pressed by the reciprocating piston and burned to produce power (2) Diesel motor which only the air is entered into the cyrinder, then, after the air is presed by the reciprocating piston, diesel fuel is injected in the cylinder using fuel injector systern that enables the combustion and the expansion for producing power.Reciprocating piston gasorine motor is one of the basic power plants, which is the widely used today for moving the this reciprocating piston gasoline molor change the het energy energy to mechanical energy which is gained by fuet combustion in that engine. one of the combustion proccsses in that engine is igniting process. This paper discuses about theinfluence of spark plug elektroda gap adjustment. The experimental result conducted on the Toyota Kijang 5K engine show ,that spark plug elektode gap influences spark resulted for igniting fuel and air mixture and the most ideal gap is 0.8 mm which resurlt in the best combustion process. Therefore it can be concluted that this gap resurlt. The most eficient fuel consumption.Keywords: gasoline motor, spark plug electrode , fuel consumption.
PENENTUAN JUMLAH SUHU YANG OPTIMAL KIPAS KONDENSOR TERHADAP LAJU PENDINGINAN PADA AC 1 PK ,, Yasin; ,, Mustaqim; Wibowo, Agus
ENGINEERING Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.254 KB)

Abstract

The purpose of this paper is to determine the best blade number on the l PK refrigeration .rate of "Changhong" air conditioner with various number of fan blades apptied.This paper examines the installation of "Changhong" indoor air conditioner with a 1 pK capacity by mixing fan blade number, which are 3, 4, and s blades, measured using the measuring tools, such as thermo-couple, tlrcrmo-laser, pressure gouge and ampere meter. Used as the substitution of a room, a cabin having 1,5 m3 uolumes is used to obtain the steady temperature. After it is siady (the moueients of mrasuring tools and temperature on the permanent room are minimal) the data are collected by each fan usageThe data collected in this papper is annlyzed using the refrigerator characteristics table R-22 to obiain ilu pressure and enthatply values on enclr fan. Entlntpy unrue is used to find out the refrigeration rate characteristics values of each fan.The conducted test to achieue the results of using ile condenser fan with 3 blades are mref = 0,069504 kg/s, Qe, = 13.80602 kW, Qk= 11,75043 Kw, RE = 198,635 kj/kg, COP = 16.51438. The result using the fan with 4 blades are mref = 0,073904 kg/s, Qe = 14.9084 kW, Qk = 12.4525 kW, RE = 201,77 kj/kg, COP = 17,83301. Whereas, for the 5_bladed fan, the results are mref = 0.072425 kg/s, Qe = 14.52415 Kw, Qk = 12.2033 kW, RE = 20,541 kJ/Kg, COP, = 17.37339.From the results of "Changhong" air conditioner with 1 PK capacity analysis, the best result is achieved by using the condenser fan with 4 blade.Keyword : fan blades, R-22, evaporator capacity, condensing Capacity refrigerator effect, COP
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING GUNA MENURUNKAN BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU ., Kukuh; ., Zulfah; Luthfianto, Saufik
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.558 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian perencanaan bahan baku perlu operasi produksi juga berjalan lancar dan efisien, masalah yang disebabkan oleh kurangnya terencananya pengadaan bahan baku atau persediaan bahan baku belum terkontrol dengan baik, menyebabkan kekurangan / kelebihan satu jenis material lain. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi pustaka. Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada apa yang ia dilakukan tanpa mengubah implementasi sistem. Hasilnya dapat dilihat bahwa dengan menggunakan bahan persyaratan perencanaan: Jumlah material yang harus disediakan Benang 60/2 R: 20 bola, benang 40/2 R: 20 bola, hitam sliper 16 kg, 16 kg Baze merah, kuning indetren 16 kg, 25,5 kg indetren hijau, coklat naptol 19, 2 kg, 16 kg Baze biru. Jumlah optimum bahan memerintahkan untuk dibeli adalah total Rp 527,776.05. Penghematan biaya sebesar USD 2,210,774.83 atau sebesar 73,67%. Keywords: requirements, materials, planning

Page 4 of 39 | Total Record : 386