Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI BANGSAL RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2010 Rahmiati, Siti; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Interaksi obat merupakan salah satu Drug Related Problems (DRPs) yang dapat mempengaruhi luaran terapi pasien. Hipertensi terjadi pada sekitar 10% sampai 81,5% pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian interaksi obat antihipertensi pada pasien hemodialisis di bangsal rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif. Data diambil secara retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil semua data yang memenuhi kriteria penelitian yang ada pada rekam medik pasien hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pasien mendapat antihipertensi dengan tekanan darah diatas normal atau = 130/80 mmHg. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tingkat signifikansi, onset, dan severity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 54,79% (40 pasien) dari 73 pasien hemodialisis berpotensi mengalami interaksi obat. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan pada pasien hemodialisis adalah ACEI, CCB, dan diuretik. Kejadian interaksi obat antihipertensi yang paling banyak terjadi adalah pada tingkat signifikansi 3 terdapat 27 kasus (45,76%), Onset yaitu delayed sebesar 48 kasus (81,36%), dan severity yaitu minor sebesar 44 kasus (74,58%). Mekanisme interaksi terbanyak yaitu farmakodinamik 37 kasus (62,71%) dari total 59 kejadian yang mengalami interaksi obat. Jenis obat yang sering berinteraksi adalah furosemid dan kaptopril.
EVALUASI ADVERSE DRUG REACTION ANTIDIABETES BERDASARKAN ALGORITMA NARANJO DI BANGSAL RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2011- JANUARI 2012 Fitriyani, .; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Penggunaan obat antidiabetes dapat menimbulkan adverse drug reaction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi adverse drug reaction antidiabetes berdasarkan algoritma Naranjo di bangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Desember 2011-Januari 2012. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Data diambil dari kartu rekam medis dan hasil wawancara pasien diabetes melitus yang telah menggunakan obat antidiabetes setelah 3 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan algoritma Naranjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode Desember 2011-Januari 2012 ada 17 pasien pria dan 14 pasien wanita dibangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Jogyakarta. Obat antidiabetes yang digunakan pada pasien diabetes melitus adalah metformin, kombinasi metformin dengan glibenklamid, kombinasi metformin dengan insulin, kombinasi glimepirid dengan insulin dan insulin. Metode algoritma Naranjo tidak cocok digunakan untuk evaluasi adverse reaction obat antidiabetes di bangsal rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, karena dari 10 pertanyaan yang ada pada algoritma Naranjo hanya 4 pertanyaan yang bisa terjawab. Hal Ini disebabkan karena tidak terdapat data untuk menjawab pertanyaan. Penelitian tentang efek samping sebaiknya dilakukan dengan metode cohort dengan wawancara dan monitoring pasien.
ANALISIS COST-EFFECTIVENESS PENGGUNAAN SEFTRIAKSON DAN SEFOTAKSIM PADA TERAPI PROFILAKSIS APENDEKTOMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2006- 2007 Aisyah Muhartati, Sri; MuMuhlis, Muhammad; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis cost-effectiveness penggunaan seftriakson dan sefotaksim pada terapi profilaksis apendektomi di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta periode Januari 2006-Desember 2007. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui direct medical cost, cost-effectiveness ratio, dan untuk mengetahui obat yang lebih cost-effective seftriakson atau sefotaksim ditinjau dari perspektif rumah sakit.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien rawat inap apendektomi yang memperoleh terapi profilaksis dengan seftriakson atau sefotaksim di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Populasi target penelitian ini adalah pasien rawat inap apendektomi yang memperoleh terapi profilaksis dengan seftriakson atau sefotaksim di kelas III RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari 2006-Desember 2007. Hasil dari penelitian ini menunjukkan direct medical cost pada pasien yang memperoleh terapi seftriakson adalah Rp.422.257, sedangkan yang memperoleh terapi sefotaksim adalah Rp.487.680. Cost-effectiveness ratio pada pasien yang memperoleh terapi seftriakson adalah Rp.105.564 per hari, sedangkan yang memperoleh terapi sefotaksim adalah Rp.162.560 per hari. Belum dapat menentukan obat mana yang lebih cost-effective.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI HIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Intervensi dialisis memunculkan berbagai komplikasi pada pasien diantaranya hipertensi intradialitik sebagai akibat adanya perubahan hemodinamik. Fenomena paradoks tersebut diantaranya disebabkan aktivasi berbagai vasopresor endogen akibat adanya perubahan status volume maupun faktor terdialisisnya obat antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat anti hipertensi, mengevaluasi rasionalitas dan efek samping obat anti hipertensi berdasarkan literarur. Penelitian ini dilakukan dengan observasi keadaan pasien berdasarkan rekam medis pasien untuk melihat data obat, data laboratorium pasien dan kondisi pasien. Penelitian retrospektif pada pasien hemodialisis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2009 - 2010. Pasien sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu meggunakan obat anti hipertensi dan data rekam medik lengkap. Evaluasi rasionalitas penggunaan obat anti hipertensi meliputi tepat dosis, tepat pasien dan efek samping berdasarkan Drug Informasi Hand Book 2005, Handbook of Clinical Drug Data 2002 dan literatur yang lain. Penelitian diperoleh 60 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian pola penggunaan obat anti hipertensi pada pasien hemodialisis adalah captoril, furosemida, nifedipin, lisinopril, amlodipin, valsatran dan clonidin. Evaluasi rasionalitas penggunaan obat tidak tepat dosis penggunaan captopril 11 pasien dari 34 pasien dan furosemid 18 pasien dari 52 pasien, tidak tepat pasien adalah penggunaan captopril 9 pasien dari 34 pasien. Efek samping yang terjadi pada pasien akibat penggunaan furosemida adalah hipokalemia 40 pasien, batuk karena captopril adalah 13 pasien, efek samping nifedipin batuk dan gangguan gastrointestinal 11 pasien , batuk karena lisinopril 5 pasien. Penggunaan obat anti hipertensi pada pasien hemodialisa Di RSU PKU Muhammdiyah Yogyakarta sudah rasional.
KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS DI BANGSAL RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2010 Rahmiati, Siti; Supadmi, Woro
Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Interaksi obat merupakan salah satu Drug Related Problems (DRPs) yang dapatmempengaruhi luaran terapi pasien. Hipertensi terjadi pada sekitar 10% sampai81,5% pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadianinteraksi obat antihipertensi pada pasien hemodialisis di bangsal rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitiandengan rancangan deskriptif. Data diambil secara retrospektif. Pengambilan datadilakukan dengan cara mengambil semua data yang memenuhi kriteria penelitian yangada pada rekam medik pasien hemodialisis di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Pasien mendapat antihipertensi dengan tekanan darah diatas normal atau = 130/80mmHg. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tingkat signifikansi, onset, danseverity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 54,79% (40 pasien) dari 73pasien hemodialisis berpotensi mengalami interaksi obat. Obat antihipertensi yangpaling banyak digunakan pada pasien hemodialisis adalah ACEI, CCB, dan diuretik.Kejadian interaksi obat antihipertensi yang paling banyak terjadi adalah pada tingkatsignifikansi 3 terdapat 27 kasus (45,76%), Onset yaitu delayed sebesar 48 kasus(81,36%), dan severity yaitu minor sebesar 44 kasus (74,58%). Mekanisme interaksiterbanyak yaitu farmakodinamik 37 kasus (62,71%) dari total 59 kejadian yangmengalami interaksi obat. Jenis obat yang sering berinteraksi adalah furosemid dankaptopril.Kata kunci : Interaksi obat, antihipertensi, hemodialisis
Adherence and Quality of Life of Hypertension Patients in Gunung Jati Hospital, Cirebon, Indonesia Perwitasari, Dyah A.; Susilo, Rinto; Supadmi, Woro; Kaptein, Adrian A.
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.835 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.4.289

Abstract

The treatment effectiveness of hypertension could be influenced by patients’ characteristics and patients’ adherence with medication. Besides reaching the goal of blood pressure decrease after the treatment, their quality of life has become the main concern regarding effectiveness of hypertension treatment. This study aimed to explore the hypertension patients’ adherence and quality of life. In addition, it was studied which factors associated with adherence and quality of life in hypertension patients treated withantihypertensive at Gunung Jati Hospital, Cirebon. We recruited 85 adult hypertension patients who were treated with antihypertensive agents for at least 6 months. The patients’ adherence was measured by Medication Adherence Report Scale and the patients’ quality of life was measured by Indonesian version of Short Form-36 questionnaire. The patients’ adherence was found as 24.03 (SD: 1.98) and there were no significant differences of patients’ adherence using monotherapy and combination therapy. Thepatients’ characteristics such as, age, gender and education level could not predict patients’ adherence (p>0.05). The average of Physical Component Summary (PCS) and Mental Component Summary (MCS) were 43.35 (SD: 9.4) and 52.13 (SD:5.59). Age and gender may predict PCS, however, education and comorbidity may predict MCS (p<0.05). Hypertension patients’ adherence in Gunung Jati hospital is good. The PCS and MCS scores in this study are comparable to the other previous studies. The patients’characteristic could not be the predictor of patients’ adherence.Keywords: Adherence, hypertension, quality of life, MARS, SF-36Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Gunung Jati CirebonEfektivitas terapi pasien hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor karakteristik pasien dan kepatuhan pasien. Selain menurunkan tekanan darah, luaran lain dari terapi hipertensi adalah meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan dan kualitas hidup pasien hipertensi serta memahami faktor prediksi kepatuhan dan kualitas hidup pasien. Sejumlah 85 pasien hipertensi yang telah mengonsumsi obat hipertensi minimal 6 bulan berpartisipasi dalam penelitian ini. Kepatuhan pasien diukur dengan kuesioner Medication Adherence Report Scale versi Indonesia dan kualitas hidup pasien diukur dengan kuesioner Short Formulary-36 versi Indonesia. Kepatuhan pasien hipertensi di RS Gunung Jati Cirebon adalah 24,03 (SD:1,98) dan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kepatuhan pasien hipertensi yang menggunakan monoterapi dan kombinasi terapi. Karakteristik pasien seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan bukan merupakan prediktor kepatuhan (p>0,05). Rata-rata Physical Component Summary (PCS) dan Mental Component Summary (MCS) adalah 43,35 (SD: 9,4) dan 52,13 (SD:5,59). Usia dan jenis kelamin merupakan prediktor PCS dan pendidikan serta komorbiditas merupakan prediktor MCS (p<0,05). Kepatuhan pasien hipertensi di RS Gunung Jati Cirebon cukup baik. Komponen PCS dan MCS cukup baik dibandingkan dengan penelitian lain. Karakteristik demografi pasien bukan merupakan prediktor kepatuhan pasien.Kata kunci: Hipertensi, kepatuhan, kualitas hidup, SF-36, MARS
GAMBARAN PASIEN GERIATRI MELAKUKAN SWAMEDIKASI DI KABUPATEN SLEMAN Supadmi, Woro
Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.939 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v3i2.430

Abstract

The increase in life expectancy caused geriatric population is also increasing. Geriatric patient is identicalto the decline in physiological function that can lead to various diseases. Self medication in geriatric requirespecial attention from the pharmacist. The purpose of this study was to determine the description of geriatric thatdoes self medication and assosation factors in geriatric patients doing the self medication in Sleman. This researchwas conducted using a survey to determine the presence of pharmacy in Sleman. Determination of pharmaciesconducted with a purposive sampling technique and determination of areas of research subjects or respondentswith accidental sampling. Subjects were geriatric patients with age&gt; 60 years who did self medication inpharmacies. The data were analyzed by using chi-square statistic to determine which are the most influentialassociation factors. The research subjects in this study was 38 respondents. The pattern of disease that occur ingeriatric patients who performs a self-medication is a chronic 12 respondens, non-respondens and 16 non chronicrespondens ten respondens is unknown. Factors that association geriatric patients that is doing self medication isown of health insurance. The results of the chi square test showed that the sex factor with OR 1,11 ( p &gt;0,05),ownership asurance (OR = 1,841,p &lt; 0,05,CI : 1,184 – 2,184) is a factor of self association with geriatric patientsmedications at the pharmacy of district Sleman.
PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA Adikusuma, Wirawan; Perwitasari, Dyah Aryani; Supadmi, Woro
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.258 KB)

Abstract

           Diabetes mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas hidup pasien DM tipe 2 di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.            Penelitian ini dilakukan dengan metode obsevasional crossectional dengan mengambil data secara prospektif selama periode oktober – desember 2013. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang telah menerima antidiabetik oral minimal 6 bulan terapi sebelum pengukuran kualitas hidup. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 56 pasien diabetes melitus tipe 2 dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok monoterapi sejumlah 24 pasien dan kelompok kombinasi terapi sejumlah 32 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quesionnaire (DQLCTQ)  dan Time Trade Off (TTO) untuk mengukur kualitas hidup.            Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup (DQLCTQ) terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok ini pada domain kepuasan pribadi dan kepuasan pengobatan. Berdasarkan kuesioner TTO, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok monoterapi dan kombinasi terapi.Kata kunci : Diabetes, Kualitas Hidup, DQLCTQ, TTO
EVALUASI PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN ANAK DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JANUARI – MARET 2015 Aristia, Bella Fevi; Supadmi, Woro
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Penggunaan kortikosteroid efektif untuk gangguan inflamasi dan autoimun. Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan kortikosteroid berdasarkan jenis, cara pemberian, tujuan penggunaan, serta evaluasi kesesuaian indikasi dan dosis pada pasien anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Desain penelitian adalah observasional yang hasilnya ditampilkan secara deskriptif. Pengumpulan data retrospektif dari rekam medik pasien anak yang mendapat kortikosteroid pada Januari-Maret 2015. Pengambilan data meliputi jenis kelamin, usia, diagnosa, jenis kortikosteroid, cara dan dosis pemberian. Evaluasi kesesuaian indikasi dan dosis berdasarkan Kemenkes RI no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis, Drug Information Handbook 2000, AHFS 2002, serta Formularium dan Pedoman Diagnosa Terapi ( PDT) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 2015Penggunaan kortikosteroid di rawat jalan adalah triamcinolone tablet 77,91%, di rawat inap adalah deksamethasone injeksi 48,65%. Cara pemberian di rawat jalan 98,77% per oral dan di rawat inap 70,27% parenteral. Pemberian  kortikosteroid di rawat jalan dengan diagnose bronkitis akut 42,24% dan di rawat inap asma bronkitis 27,59%. Evaluasi kesesuaian indikasi di rawat jalan 90,06%, sesuai dan di rawat inap 89,66% sesuai. Evaluasi kesesuaian dosis di rawat jalan 100% sesuai dan di rawat inap 48,65% sesuai.Jenis kortikosteroid adalah triamcinolone tablet, cara pemberian paling banyak adalah oral, diagnosa terbanyak adalah penyakit saluran pernafasan, sesuai indikasi dan dosis.
EVALUASI ADVERSE DRUG REACTION ANTIDIABETES BERDASARKAN ALGORITMA NARANJO DI BANGSAL RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2011-JANUARI 2012 Fitriyani, Fitriyani; Supadmi, Woro
Pharmaciana Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.209 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v2i2.670

Abstract

This study is aimed to evaluated the antidiabetic adverse reaction using theNaranjo algorithm for diabetes mellitus patients in PKU Muhammadiyah HospitalYogyakarta for period December 2011-January 2012. This study used descriptivemethod. The data was collected from the medical record and interviews from patientswith diabetes mellitus who had used antidiabetic drugs after 3 days. The data wereanalyzed using the Naranjo algorithm. The results showed that during the periodDecember 2011-January 2012 there were 17 male patients and 14 female patients withdiabetes mellitus. The antidiabetic drugs that used to patients were metformin,metformin combined with glibenclamide, metformin combined with insulin, thecombination with insulin and insulin glimepirid. Then, the study showed that Naranjoalgorithm method was not suitable for evaluation the antidiabetic adverse reaction fordiabetes mellitus patients in PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta for periodDecember 2011-January 2012, because from 10 questions on the Naranjo algorithmthere were only 4 questions that could be answered. Its because there was not data toanswer questions. Research on the side effects cohort method should be done with theinterview and patient monitoring.
Co-Authors . Fitriyani Adnan, Adnan Adrian A. Kaptein Adrian A. Kaptein Ajeng Diantini Akrom, Akrom Anak Agung Gede Sugianthara Andriana Sari Andriana Sari Antoni, Priski Aristia, Bella Fevi Armina Hikmawati Atikah Nur Shabrina Aulia Kurniapuri Auliya A. Suwantika Bambang Purwoko Budiyono Budiyono Cut Fatia Ulfa Cut Fatia Ulfa Damayanti, Elok Della Midi Wardhani Dyah A. Perwitasari Dyah A. Perwitasari Dyah Aryani Perwitasari Dyah Aryani Perwitasari Dyah Aryani Perwitasari Ela Fadilah Pramsa Endah Karuniawati Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Fitri Ayu Wahyuni Fitri Ayu Wahyuni Fitri Qoriawaty Fitriyani Fitriyani Fitriyani, Fitriyani Ginanjar Zukhruf Saputri Gita Husna Rahmadani Haafizah Dania Hanindia Riyani Hanita Christiandari Herjanti Ratnawiningsih Hesty Riza Oktastika Hidayah Apriliawan Hidayati, Ana Iin Ike Ardiani Ilham Bintang Agung Imaniar Noor Faridah Joko Sudibyo Joko Sudibyo Jumiati Kaptein, Adrian A. Kurniyati, . Kurniyati, . Lukman Hakim Muh Muhlis Muhammad Muhlis Muhammad MuMuhlis Muhartati, Sri Aisyah Muhlis, Muh Murwiningsih Murwiningsih Musa Fitri Fatkhiya Nur Shabrina, Atikah Perwitasari, Dyah A. Priski Antoni Qarriy 'Aina Urfiyya Rahmiati, Siti Ratna R. Restu Pranandari Rikifani, Shoma Ruri Renggani Sandra Shabran Hadiq Shoma Rikifani Siti Rahmiati Siti Rahmiati Sri Aisyah Muhartati Sri Aisyah Muhartati Sri Awalia Febriana Stefy Muliyani Muljabar Sulastri Sulastri Susilo, Rinto Tina Rostinawati Triyo Nova Wirawan Adikusuma Yulia Indah Widianti Yuptarol Mujahidah