cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 549 Documents
KONSEP SEMANTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Zainuddin .
BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i65TH XXXIV.3148

Abstract

ABSTRAK Konsep sematik dalam pembelajaran bahasa merupakan integritas yang mengacu pada pemahaman makna bahasa. Sematik sebagai cabang kajian linguistik mengacu pada serangkaian kaedah (a set of rules). Pembelajaran (learning) a language berorientasi pada kaedah-kaedah tata bahasa. Sematik dalam kajian linguistik bersifat sentral karena dapat menganalisis makna atau arti bahasa melalui kata, frasa, klausa dan kalimat. Latar belakang teoristik dan pendekatan yang menjadi dasar pengkajian bidang ini adalah teori yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure (1966) yaitu signified (yang diartikan) dan signifier (yang mengartikan) : konsep sematik yang dirancang dalam pembelajaran bahasa yaitu suatu model yang dikembangkan oleh Hatsh dan Brown (1995:64) yaitu model hubungan sematik( relational models in sematics), dan konsep sematik primitif(sematic primitives) oleh Wierzbicka (1996).
Pengembangan Bahan Ajar Membaca Bahasa Inggris Berbasis Pendekatan Genre Untuk Siswa Kelas X Jurusan Tata Kecantikan SMK Pariwisata Imelda Medan Teresa Erganita Ginting; Elinda Marbun; Kalsum Kalsum
BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v32i1.25443

Abstract

AbstractThe objectives of this study are: (1) to describe the development of reading materials for class X of Beauty Program at SMK Pariwisata Imelda Medan, (2) to describe the process of developing reading materials using Genre-based approach for class X of Beauty Program, (3) designing the reading materials using genre-based approach for class X of Beauty Program.This development research is compiled based on the research design of Borg, Gall & Gall (2003) which is simplified into 6 stages, such as: (1) gathering information, (2) data analysis, (3) design new materials, (4) validation of product development, ( 5) Revision of product development, (6) Final Products. This data is obtained through observation, interviews, validation, and questionnaires. The data analysis was taken from the English book and interviews were summarized, main things were selected and focused on important things, while in the questionnaire and validation sheet the steps included: converting qualitative data to quantitative, then grouping the results into various components.Keywords: English reading materials, Genre Based Approach, Vocational High SchoolAbstrakTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan gambaran awal pengembangan bahan ajar membaca kelas X jurusan Tata Kecantikan di SMK Pariwisata Imelda Medan, (2) mendeskripsikan proses pengembangan bahan ajar membaca yang didesain berdasarkan pendekatan berbasis Genre untuk SMK kelas X jurusan Tata Kecantikan di SMK Pariwisata Imelda Medan, (3) mendesain pengembangan bahan ajar membaca berdasarkan pendekatan berbasis Genre untuk SMK kelas X jurusan Tata Kecantikan,.  Penelitian pengembangan ini disusun berdasarkan desain penelitian Borg, Gall & Gall (2003) yang disederhanakan menjadi 6 tahapan, yaitu: (1) Pengumpulan informasi, (2) Analisis Data, (3) Pengembangan Produk, (4) Validasi hasil pengembangan produk, (5) Revisi hasil pengembangan produk, (6) Produk Akhir. Data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, validasi, dan kuisioner. Analisis data pada telaah buku bahasa Inggris serta wawancara  dirangkum, dipilih hal-hal pokok dan difokuskan kepada hal-hal penting, sedangkan pada kuisioner maupun lembar validasi langkah-langkahnya meliputi: mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif, kemudian mengelompokkan hasil pada berbagai komponen.Kata kunci: Bahan Ajar Membaca Bahasa Inggris, Pendekatan Berbasis Genre, Sekolah Menengah Kejuruan
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GENRE SASTRA DI SEKOLAH BERDASARKAN PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 44 TAHUN 2015 Fitriani Lubis; Rumasi Simaremare; Achmad Yuhdi
BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v28i4.10087

Abstract

Muara akhir penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran mata kuliah genre sastra di sekolah berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed. Metode peneltian yang diterapkan adalah penelitian dan pengembangan (R&D), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Setelah dilakukan penelitian, maka didapatlah temuan penelitian yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu: (1) setelah diadakan diskusi dengan beberapa dosen kelompok bidang keahlian (KDBK) pengajaran di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed dinyatakan bahwa dosen memberikan tanggapan positif terhadap perangkat pembelajaran mata kuliah genre sastra di sekolah yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 dirasakan/diyakini sangat membantu dan memotivasi mahasiswa dalam pembelajaran; (2) prototipe perangkat pembelajaran mata kuliah genre sastra di sekolahtersebut telah disusun melalui persiapan dan eksplorasi menjadi produk awal perangkat pembelajaran; (3) melalui tiga langkah validasi telah dikembangkan produk awal perangkat pembelajaran genre sastra di sekolahyang telah teruji validitasnya dan efektivitasnya melalui uji-t non-Independent, tiga langkah pengembangan tersebut yaitu: (a) expert judgment; (b) pengembangan awal lapangan dan perbaikan; dan (c) pengembangan utama dan perbaikan; (4) Pengujian efektivitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebagai bahan penunjang pembelajaran genre sastra di sekolah dilakukan dengan membandingkan antara hasil pre-test dan post-test dengan uji statistik melalui uji-t non-Independent. Hasil uji-t menyatakan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara pre-test dan post-test hasil kegiatan pembelajaran mata kuliah genre sastra di sekolahyang dikembangkan berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015.
ANALISIS KONTRASTIF FONOLOGIS BAHASA INDONESIA, BATAK ANGKOLA, ACEH, MINANGKABAU DAN BAHASA INGGRIS M Joharis Lubis
BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i72TH XXXVI.2458

Abstract

Analisis kontraktif merupakan suatu metode yang membandingkan. Perusahaan dan perbedaan antara bahasa dengan menggunakan berbagai teori. Tujuann penelitian ini untuk memberikan bekal kepada guru bahasa Indonesia, mengatasi kesulitan pemerolehan bahasa Indonesia siswa, dengan jalan menelususri sebab-sebab kesalahan siswa dan dapat memperbaikinya dengan mudah. Penelitian ini dilakukan di Unimed, karena sebagian besar mahasiswa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Berdasarkan penelitian ini dapat diperoleh gambaran bahwa persamaan-persamaan fonologi antara beberapa bahasa akan memper mudah pemerolehan bahasa kedua, sebaiknya perbedaan-perbedaan antara beberapa bahasa semakin besar pula kesulitan memperoleh bahasa.   Kata Kunci : Fonologis bahasa Indonesia, Batak Angkola, Aceh,Minangkabau dan Inggris  
SISTEM MORFOLOGI BAHASA GAYO: KAJIAN TRANSFORMASI GENERATIF* Zainuddin .
BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 37.3086

Abstract

ABSTRAK This paper describes the morphological system of Gayo language (SMBG), a sub-system of grammar in the field of linguistics. It is aimed at describing the morphological phenomena of word formation rules through the process of affixation, reduplication and composition, as a major issue in this study, in terms of developing the typology of language. The theory of word formation process applied Halle’s model (1973) in generative morphology that requires four steps or sub-components, namely (1) a list of morpheme, (2) the rules of word formation, (3) filter, (4) dictionary.  This study used a descriptive qualitative method in which the analysis is primarily based on the description of the grammatical meaning of morphological process. The finding showed that the type and pattern of morphophonemic in SMBG consisting of six types of rules and two types of patterns: such as rule assimilation nasal phoneme / N- / and inhibitory phoneme / p /, with the deep and surface of the structural pattern (SA-SL). Productivity morphemes process in BG include: (1) Affix forming verbs, such as: prefix {muN-}, confix {muN-(-әn)}. (2) Affix forming nouns, such as: prefix {pәN-}, infix{-әn-}. (3) Affix forming adjectives, such as: confix {muN-(-ən)}, prefix {mu-}. (4) Affix forming reduplication such as: suffix {-ən}, prefix {mu-}. (5) affixes forming composition, such as: prefix {mu-}, confix {i-(-ən)}. The typology of BG, it tends to include in the type of mixed type in terms of formation processes at the level of affixation, reduplication, and composition. And said to be qualitative type, since within the words mostly consisting of two morphemes. like muninget, 'remember', which consists of two morphemes, namely [{mu-} + (inget)}], where mu- as bound morphemes and ingat recall (MD). Potential forms found in the BG include / pengunenen /, / penyerahen /, / penyantiren /, / murumen /, / mukamulen /, / penyantoken /, / berguruen /, / perojoken /. Among the words that have the potential exists idiosyncrasy phonological, idiosyncrasy semantic, and lexical idiosyncrasy.   Kata Kunci: Morfologi Bahasa Gayo: Kajian Transformasi Generatif
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN MENGENAI KOMPETENSI GURU/DOSEN PADA ABAD 21 Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v26i2.5577

Abstract

Masa depan bangsa, salah satunya sangat ditentukan oleh guru/dosen. Tidaklah heran, dulu, ketika Hiroshima hancur lebur dibombardir Amerika Serikat, hanya satu pertanyaan yang keluar dari mulut Kaisar Jepang, “Berapa banyak guru/dosen yang masih hidup?”. Luar biasa, betapa saat itu, Sang Kaisar memikirkan nasib bangsa dengan menggantungkannya pada peran guru/dosen. Untuk menghasilkan guru/dosen yang professional dan kompeten juga adalah tantangan yang sangat berat. Mengacu pada pendapat dan teori sebagai landasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam rangka membangun bangsa melalui pendidikan, khususnya dalam meningkatkan peran guru/dosen didalamnya. Tujuan pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia secara utuh, bukan hanya membangun keterampilan menghapal, menuntut profesionalitas dan kompetensi guru/dosen yang sangat tinggi. Oleh karena itu, guru/dosen memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya membangun bangsa yang maju.   Kata Kunci:     Kompetensi Guru/Dosen, Tanggung Jawab Guru/Dosen, Posisi Guru/Dosen Abad 21  
MODULASI DALAM PENERJEMAHAN Siti Kudriyah
BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i3.12211

Abstract

When translating, we should convey the source text as equivalently as possible to the respective target text. To begin with, one therefore analyzes the meaning and the stylistic intention of the source text, and tries to reconstruct its content, meaning, style and intention in the target text as accurately as possible. Cultural aspects must also be taken into account while processing the text. Translations from Indonesian to German and vice versa encounter complex differences with regard to the grammatical and lexical components of the source and target language.When translating, we should firstly take into account the guidelines for grammatical correctness of the target text, secondly the stylistic aspects and thirdly the choice of words in order to write a suitable and adequate translation. Language competence, creativity and stylistics are pivotal for professional translations, and it is therefore highly productive to analyze the equivalences, grammatical discrepancies and alterations between source and target language. The opera "Perempuan di Pinggir Danau" was translated from Indonesian into Germany “Frauen am Rande des Sees”. In this article the shifts within in the transmission of this particular translation are analyzed.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOGNITIF DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN: INGGRIS - INDONESIA Berlin Sibarani
BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i73TH XXXVI.2490

Abstract

Pengambilan keputusan kognitif adalah proses mental yang terjadi pada diri penerjemah pada saat berupaya memahami teks (text comprehending) bahasa sumber dan pada saat memproduksi teks bahasa sasaran (text producing). Dalam pelaksanaan kedua proses ini terjadi berbagai keputusan kognitif, antara lain keputusan ideologi penerjemah, yakni keputusan memilih forenisasi atau domestikasi. Penetapan pilihan aspek linguistik, budaya dan sosial baik yang terjadi pada saat proses pemahaman maupun pemroduksian teks merupakan contoh lain dari pengambilan keputusan. Akurasi keputusan ditentukan oleh kualitas pengetahuan liguistik, budaya, dan sosial dari bahasa sumber dan sasaran serta tingkat penguasaan substansi terjemahan dan sikap ideologis penerjemah. Sedangkan kualitas terjemahan baik dalam artian keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan ditentukan oleh tingkat keakurasian pengambilan keputusan. Oleh karena itu, untuk menigkatkan kualitas terjemahan, penguasaan aspek liguistik, budaya, dan sosial dari bahasa sumber dan sasaran serta tingkat penguasaan substansi terjemahan dan sikap ideologis penerjemah harus terlebih dahulu diperbaiki.    Key Words: terjemahan, kognitif, kualitas, pengambilan keputusan  
HUBUNGAN KEKERABATAN BAHASA GAYO DAN BAHASA KARO: SUATU KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Elvi Syahrin
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5667

Abstract

Menyorot bidang Linguistik Historis Komparatif (LHK), makalah yang berdasarkan hasil studi ini membahas tentang tingkat kekerabatan bahasa Gayo dan bahasa Karo sebagai bahasa yang berasal dari rumpun yang sama yaitu kelompok bahasa Austronesia Barat atau yang lebih dikenal dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Sesuai dengan bidang kajian yang bersifat perbandingan atau komparasi, metode yang dipakai adalah metode Komparatif melalui metode sub-grouping (pengelompokan). Salah satu teknik yang biasa digunakan untuk membagi atau mengelompokkan bahasa-bahasa dengan data yang jumlahnya terbatas adalah teknik leksikostatistik. Teknik ini mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan prosentase kesamaan dan perbedaan antara kedua bahasa. Fokus pembahasan dan menjadi dasar identifikasi kekerabatan antara kedua bahasa yang dianalisis adalah aplikasi dari teknik leksikostatistik dengan menggunakan langkah-langkah teknik leksikostatistik yang mencakup; mengumpulkan kosa kata dasar bahasa kerabat, menetapkan pasangan-pasangan mana dari kedua bahasa tadi adalah kerabat (cognate). Hasil penelitian memberikan informasi tentang usia atau waktu pisah dan jangka kesalahan kedua bahasa secara lebih akurat.   Kata Kunci: Kekerabatan, bahasa Gayo, bahasa Karo, Leksikostatistik
Peer Reviewer : TEKNIK PENERJEMAHAN SANDING KATA : SUATU TINJAUAN TEORETIS Zainuddin .
BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i89 TH XL.3106

Abstract

ABSTRACT The aims of the present study are to describe the tehnique of translating English collocations and Indonesian collocation. The tehnique of translating the subject matters by comparing the patterns of English collocations and the Indonesian collocations in terms of lexical collocation and grammatical collocation as source of translation studies. The source of the translation studies based on the writer’s teaching experiences from Postgraduate Studies teaching the subject matters of collocations at the English Applied Linguistics Study Program Postgraduate School, State University of Medan academic year of 2013/201. Key Words: tehnique, collocation,patterns

Page 3 of 55 | Total Record : 549


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue