cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan" : 8 Documents clear
ANALISIS PROSES DAN KELAYAKAN USAHA PRODUKSI TEPUNG PATI AREN DI KECAMATAN RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT Ahmad Thoriq; Rizky Mulya Sampurno; Boy Macklin Pareira Prawiranegara; Muhamad Lukman Firdaus Faturohman
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7182

Abstract

Tepung pati aren merupakan bahan baku bihun, sohun, mie dan bakso. Secara umum tahapan prosesnya sama dengan pengolahan pati sagu namun terdapat perbedaan mekanisme kerja pada beberapa tahapan proses yang dipengaruhi oleh kebiasaan kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses dan kelayakan usaha produksi tepung pati aren kering. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan produksi tepung pati aren kering yaitu membelah log batang aren, pemarutan, pengadukan empulur hasil parutan, pemisahan serat kasar, penyaringan empulur halus, pengendapan, pengemasan pati basah, pengeringan dan pengemasan tepung pati kering. Kapasitas produksi pabrik yaitu 3.295 kg/hari dengan rendemen tepung pati basah sebesar 12,95% dan tepung pati kering sebesar 7,11%. Biaya produksi tepung pati kering yaitu sebesar Rp25.293.606 perbulan dan harga pokok produksi sebesar Rp4.153 perkg. Pada suku bunga 14%/tahun diperoleh nilai NPV Rp1.043.249.431, BCR 1,63, IRR 29,30% dan PBP pada bulan ke-4.
KARAKTERISTIK KIMIA, SENSORI DAN MIKROBIOLOGI COKELAT DENGAN CAMPURAN SAWI HIJAU DAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L.) MENGGUNAKAN BIJI KAKAO FERMENTASI Sitti Ramlah; Wahyuni Wahyuni; Andi Nur Amalia; Dwi Indriana
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7825

Abstract

Biji kakao fermentasi merupakan bahan baku pembuatan produk cokelat. Untuk meningkatkan kandungan gizi atau nutrisi dari cokelat maka dilakukan pembuatan cokelat dengan penambahan sayur sawi dan jagung manis pada proses pembuatan cokelat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia, sensori dan mikrobiologi cokelat dengan campuran sawi dan jagung manis. Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan yaitu: cokelat dengan campuran sawi dan cokelat dengan jagung manis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh produk cokelat sawi hijau mempunyai karakteristik mengandung kadar air 1,52%, karbohidrat 54,29%, protein 9,28%, lemak 29,74%, serat kasar 1,04%, kadar abu 1,93%, ALT 2,4 x 102 (koloni/g), Escherichia coli < 3,0(APM/g), serta disukai oleh panelis dari segi uji organoleptik (cita rasa, warna, aroma dan tekstur). Cokelat jagung manis mengandung kadar air 1,34%, karbohidrat 58,33%, protein 10,17%, lemak 24,87%, serat kasar 1,27%, kadar abu 1,96%, ALT 2,8 x 102 (koloni/g), Escherichia coli < 3,0 (APM/g), serta disukai oleh panelis dari segi uji organoleptik (cita rasa, warna, aroma dan tekstur).
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI BLENDING OIL MINYAK KELAPA, MINYAK SAWIT DAN VIRGIN COCONUT OIL Silvia Silvia; Maherawati Maherawati; Suko Priyono
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7767

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisikokimia dan sensori blending oil minyak kelapa, sawit, dan VCO serta memperoleh karakteristik formulasi blending oil terbaik. Pengujian karakteristik fisikokimia dan sensori yakni kadar asam lemak bebas, titik asap, viskositas, warna (L, a*, b*), dan uji sensori (warna, aroma) dilakukan pada minyak sebagai bahan baku dan perlakuan formulasi blending oil. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan yaitu formulasi pencampuran minyak (F) dengan 5 taraf rasio formulasi yang berbeda dan dilakukan sebanyak 5 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf 5%, jika berpengaruh nyata, analisis dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Analisis data uji sensori dilakukan dengan metode Kruskal wallis. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan uji indeks efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blending oil berpengaruh nyata terhadap viskositas dan warna minyak. Blending oil minyak kelapa:sawit:VCO 40:30:30 merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik fisikokimia dan sensori sebagai berikut: kadar asam lemak bebas 0,114%; titik asap 201 oC; viskositas 0,3 dPas; nilai L (kecerahan) 11,45; nilai a* (redness) -1,01; nilai b* (yellowness) 0,81; uji sensori warna 9,51 dan aroma 10,84.
KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PRODUK MILK CHOCOLATE YANG DIFORMULASI DARI MILK CHOCOLATE COVERTURE DAN ANALOG YANG MENGGUNAKAN COCOA BUTTER SUBSTITUTE DAN CRUDE STEARIN Rosniati Kasim; Justus Elisa Loppies; Kalsum Kalsum; Khaerunnisa Khaerunnisa
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan formulasi yang optimal antara chocolate couverture dan chocolate analog yang dapat menghasilkan milk chocolate yang tidak mudah meleleh pada suhu ruang dan mengetahui karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan sifat organoleptiknya. Perlakuan pencampuran antara milk chocolate couverture dan milk chocolate analog adalah 25:75, 50:50, dan 75:25. Milk chocolate analog menggunakan 25% CBS, 22,5%CBS dan 2,5% crude stearin, 20% CBS dan 5% crude stearin, 15% CBS dan 10% crude stearin. Parameter yang dianalisa antara lain: viskositas, titik leleh, kadar air, polifenol, total lemak, asam lemak bebas, angka lempeng total, dan organoleptik (aroma, rasa, tekstur, dan penampakan). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk milk chocolate yang tahan terhadap suhu panas (heat resistance chocolate) diperoleh dari perlakuan pencampuran 25% milk chocolate couverture dan 75% milk chocolate analog yang menggunakan 20% cocoa butter substitute dan 5% crude stearin dengan karakteristik viskositas 1,550,000 cP, titik leleh 34 oC, kadar air 1,24%, total lemak 40,75%, polifenol 0,455%, asam lemak bebas 0,49%, angka lempeng total 2,13 x 102 koloni/gram. Hasil uji organoleptik (aroma, rasa, tekstur, dan penampakan) berturut-turut: 3,95 (suka), 4,05 (suka), 4,15 (suka), dan 4,05 (suka).
STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, GUGUS FUNGSI, PROKSIMAT, POLIFENOL, FLAVONOID, TANNIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUBUK DAUN MEKAI (Pycnarrhena tumefacta Miers) Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Ratri Retno Utami; Kartika Sari; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7808

Abstract

Mekai (Pycnarrhena tumefacta Miers) merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai penyedap rasa alami oleh masyarakat Dayak Kalimantan Timur secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan kandungan flavonoid, fenol, untuk mengamati struktur kristal, morfologi, gugus fungsi, serta mengukur kandungan proksimat, polifenol, flavonoid, tanin, dan menguji aktivitas antioksidan serbuk daun mekai. Penelitian ini terdiri atas dua faktor yaitu jenis pengering dan waktu pengeringan dengan perbandingan penjemuran di bawah sinar matahari. Perlakuan tanin, dan antioksidan IC50 terhadap radikal 2,2′-azinobis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) pada keempat sampel terpilih. Karena teknik pembubukan sampel yang seragam, data difraktogram dari keempat sampel menunjukkan pola pembentukan puncak kristal yang hampir sama. Namun, bentuk kristal yang diamati dengan Scanning Electron Microscope mengungkapkan variasi retak dinding sel karena perbedaan perlakuan panas. Dengan perbesaran 500x dan 300x, beberapa pola retakan dapat diidentifikasi pada empat sampel, antara lain cavity, cracks, flaky microparticles, hollow holes, hollow tubules, ridged, pores, ridges, rupture, ruptured strands, shrinked cavity, and spongy formation. Puncak gugus aktif yang diamati berkisar antara 3500 hingga 2250 cm-1 dan ditafsirkan sebagai gugus hidroksil, metil, hidrokarbon, dan karbonil.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI KOPI MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) Iphov Kumala Sriwana; Budi Santosa; Hardian Kokoh Pambudi; Ulfa Eka Khapso
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7834

Abstract

Identifikasi kebutuhan pelanggan di masa yang akan datang, dapat diketahui dengan mengukur kinerja perusahaan pada saat ini. Tujuan penelitian adalah mengukur indeks kinerja rantai pasok agroindustri kopi di Desa Ciporeat, Cilengkrang, Kabupaten Bandung dengan menggunakan Supply Chain Operations Reference (SCOR). Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengikuti 6 tahapan penelitian yaitu, mengidentifikasi jaringan rantai pasok level 1, menentukan tujuan rantai pasok, menentukan hierarki rantai pasok agroindustri kopi berdasarkan reliability dan responsiveness, melakukan perhitungan bobot menggunakan AHP, melakukan normalisasi data dan melakukan pengukuran kinerja rantai pasok agroindustri kopi. Hasil perhitungan normalisasi digunakan untuk perhitungan indeks kinerja. Hasil perhitungan kinerja menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok agroindustri kopi di DesaCiporeat sudah sangat baik yaitu sebesar 96,5% (di atas 90%).
PROFIL PRODUKSI PEWARNA MERAH ANGKAK DENGAN MEDIA KOMPOSIT PADA BERAS IR 42 DAN TEPUNG BIJI KARET DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI STARTER Dinda Chandra Anggrayni; Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi; Lucky Hartanti
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7815

Abstract

Pembentukan pigmen warna merah “angkak” yang dihasilkan oleh M. purpureus memerlukan waktu relatif lama, dan diproduksi dalam jumlah yang sedikit karena merupakan metabolit sekunder. Upaya meningkatkan jumlah pigmen yang dihasilkan dilakukan dengan pengayaan media pertumbuhan M. purpureus. Tujuan penelitian ini  untuk mendapatkan perbandingan massa rasio media komposit dari (beras:tepung biji karet) dan konsentrasi starter yang menghasilkan pigmen warna tertinggi. Penelitian menggunakan kombinasi dua faktor perlakuan, yaitu perlakuan perbandingan massa rasio media komposit (beras:tepung biji karet) disingkat M, terdiri dari m0=(100:0)%; m1=(100:4)%; dan m2=(100:8)%, dan konsentrasi starter M. purpureus (S) terdiri dari s1=4%; s2=8% dan s3=12%. Analisis data menggunakan ANOVA (α=5%) dan dilanjutkan uji BNJ (α=5%) bila berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstrak angkak tertinggi terdapat pada media komposit beras dengan media komposit (beras:tepung biji karet) dengan massa rasio (100:0)% dan konsentrasi starter 4% yaitu 7,215%. Jenis media komposit dan konsentrasi starter yang sama juga yang menunjukkan nilai intensitas pigmen merah tertinggi yaitu nilai 0,172 AU/g dan kelarutan pada suhu 100℃ sebesar 0,673 AU/g. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media komposit beras:tepung biji karet (100:0)% dan konsentrasi starter M. purpureus 4% menghasilkan rendemen, nilai intensitas pigmen dan kelarutan pigmen angkak terbaik.
THE USE SKIN STARCH OF JACKFRUIT (Artocarpus heterophyllus) AND CHITOSAN IN A BIOPLASTIC PRODUCTION WITH THE ADDITION OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AS PLASTICIZER Hamsina Hamsina; Indra Jaya; Nani Anggraini; Andi Tenri Fitriyah; Ruslan Hasani
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7821

Abstract

This study aims to determine the best concentration on the comparison of jackfruit skin starch and chitosan with the addition of virgin coconut oil (VCO) as a plasticizer and the characteristics of bioplastics. The research method consisted of the following steps: extracting jackfruit skin starch using two processes, namely the delignification process and the bleaching process. The production of bioplastics was carried out with the following treatments: Jackfruit skin starch: chitosan, each with a ratio of P1= 100%:0%; P2 = 85%:15%; P3 = 70%:30% and P4 = 55%:45% with the addition of VCO of 10% of the total starch of jackfruit skin and chitosan and stirred for 1 hour until homogeneous. The resulting solution was then printed on a glass mold with a size of 20 x 15 cm and dried in an oven at 60oC for 6 hours. The bioplastics were cooled at room temperature for 6 hours then removed from the glass plate and stabilized in a desiccator before being analyzed. Data analysis used the Completely Randomized Design (CRD) method with 4 treatment levels and three replications. The results showed that the addition of chitosan and VCO had a very significant effect (p<0.05) on the characteristics of bioplastics. The best treatment ratio was obtained in the ratio of jackfruit skin starch: chitosan 55%:45% with each thickness value of 0.1682 mm, tensile strength of 0.5933 MPA, 20% water absorption and 50% biodegradability test which can be degraded for 3 weeks.

Page 1 of 1 | Total Record : 8