cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Medika Tadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 23551933     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kedokteran FKIK Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
UJI IN-VITRO SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI SALMONELLA TYPHI DI KOTA PALU Perdana, Reska; Setyawati, Tri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian: Meneliti dan menganalisis sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Salmonella typhi di Kota Palu.Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Jumlah sampel 32, 16 diberi kloramfenikol, dan 16 diberi antibiotik amoksisilin. Pengujian uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode difusi Kirby-bauer. Interpretasi hasil didasarkan pada zona hambat yang terbentuk dan disesuaikan dengan kriteria standar dari National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 sampel antibiotik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah.Hasil penelitian: Hasil uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Salmonella typhi menggunakan metode difusi Kirby-Bauer menunjukkan bahwa antibiotik kloramfenikol sensitif, (100%) dengan rerata daya hambat sebesar 23,06 mm; dan antibiotik amoksisilin sensitif, (100%) dengan rerata daya hambat 21,13 mm. Penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara daya hambat yang terbentuk dari kloramfenikol dan amoksisilin.Kesimpulan : Kloramfenikol dan amoksisilin sensitif terhadap bakteri Salmonella typhi.Kata kunci: Salmonella typhi, kloramfenikol, amoksisilin, sensitivitas antibiotik.
KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD UNDATA PALU TAHUN 2012 Evitasari, Evitasari; Salikunna, Nur Asmar
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abortus Inkomplit adalah abortus yang ditandai dengan sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Abortus inkomplit serta komplikasi dari perdarahan akibat abortus inkomplit dapat menyebabkan kematian ibu. Diperkirakan 4,2 juta kasus abortus terjadi setiap tahun di Asia Tenggara dan 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Sementara itu, kasus abortus inkomplit di RSUD Undata Palu mengalami peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien abortus inkomplit di RSUD Undata Palu tahun 2012.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di RSUD Undata Palu. Data diambil dari rekam medik pasien abortus inkomplit selama periode Januari - Desember 2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.Dari 100 sampel yang diolah, didapatkan pasien yang mengalami abortus inkomplit, yaitu 71% berusia 20 - 35 tahun, 72% terjadi pada usia kehamilan trimester I, 28% terjadi pada paritas nol, 64% menekuni pekerjaan ibu rumah tangga, 76% berasal dari daerah Palu, 94% dengan keluhan utama perdarahan per vaginam, 83% diterapi cairan dengan ringer laktat, 59% ditindaki dengan kuretase, 93% diberikan uterotonika, 1% tidak diberikan antibiotika, 27% mengalami anemia, dan 79% pulang dengan keadaan sembuh.Sebagian besar abortus inkomplit terjadi pada usia reproduksi aman, trimester I, paritas nol, ibu rumah tangga dan berasal dari Palu. Abortus inkomplit  terjadi dengan keluhan utama perdarahan per vaginam, kebanyakan diberi tindakan medis dengan ringer laktat, kuretase, pemberian uterotonika dan antibiotika, tidak mengalami komplikasi berat, dan pulang dalam keadaan sembuh. Kata Kunci:  Abortus Inkomplit, Karakteristik, RSUD Undata Palu, Deskriptif.
POLIMORFISME GEN PADA PENDERITA ASMA BRONKIAL Setyawati, Tri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Asma merupakan penyakit saluran pernafasan kronis yang paling banyak terjadi pada anak-anak terutama di negara berkembang. Namun, kini asma menjadi masalah serius karena bisa terjadi pada semua umur. Faktor genetik dan lingkungan sangat berperan terhadap peningkatan prevalensi asma. Beberapa regio pada kromosom yang mengandung gen-gen terkait asma telah diidentifikasi dan beberapa gen perannya telah diketahui.Identifikasi genetik pada penderita asma sangat penting untuk memahami patogenesis penyakit asma,Mereview berbagai penelitian ilmiah dan artikel mengenai penyakit asma bronkial pada anak-anak dan polimorfismenya. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci spesifik melalui pubmed NCBI, dan google scholar.Beberapa gen yang telah berhasil diidentifikasi antara lain kromosom 17Q21, kromosom 5, kromosom 6, kromosom 7, kromosom 11q, kromosom 12,  dan kromosom 13q14. Hal ini menjadi kajian baru dalam hal penanganan dengan pendekatan genetika dan biomolekuler dengan memperhatikan skrining genom polimorfisme asma bronkial pada anak.Kata kunci: asma bronkial, polimorfisme, kromosom, biomolekuler.
PENINGKATAN HDL PLASMA PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 MELALUI TERAPI SINBIO EUBACTERIUM RECTALE DAN PATI GEMBILI (DIOSCOREA ESCULENTA) Setyawati, Tri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi hiperglikemia kronis yang sering terjadi akibat resistensi insulin. Peningkatan kadar glukosa pada DM tipe 2 dapat memicu peningkatan lipid. Salah satu kondisi dislipidemia yang sering dijumpai pada DM tipe 2 diantaranya adalah penurunan kadar HDL kolesterol. HDL kolesterol memiliki peran penting dalam transport lipid dari jaringan termasuk pembuluh darah menuju ke hepar. Penurunan kadar HDL dapat meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada DM tipe 2. Pemberian terapi butirogenik dengan kombinasi sinbio antara bakteri e. rectale dan pati Dioscorea esculenta dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki sensitivitas insulin sehingga kadar HDL serum darah meningkat kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa sinbio butirogenik e. rectale dan Dioscorea esculenta dapat meningkatkan kadar HDL serum pada model tikus DM tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental with pre and post with control group design. Tikus yang digunakan adalah galur Wistar usia 3 bulan dengan berat 200-300 gram. Induksi DM tipe 2 dilakukan menggunakan Streptozotocin (STZ) 60 mg/kgBB dan Nikotinamid (NA) 120 mg/kgBB yang diberikan secara intraperitoneal. Injeksi nikotinamide diberikan 15 menit setelah injeksi intraperitoneal streptozotocin. Kadar HDL dianalisa pada saat setelah induksi STZ-NA (pre test) dan setelah 4 minggu perlakuan (post test). Terjadi penurunan kadar HDL serum pada kelompok DM kontrol yang hanya diberi pakan standar, sedangkan kelompok DM yang diberi sinbio butirogenik e. rectale dan Dioscorea esculenta mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai p < 0,05.Kata Kunci. Dyslipidemia, diabetes mellitus, dioscorea esculenta, HDL serum
PENGARUH UMUR TERHADAP PREVALENSI INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PASIEN PASCA BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 Manasye, Richardo Marchel; Towidjojo, Vera Diana
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh WHO (World Heath Organization) menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%. Pasien dengan umur 50 tahun keatas mempunyai faktor resiko yang tinggi untuk terkena infeksi nosokomial.Metode : Penelitian ini adalah bersifat deskriptif retrospektif dengan jumlah subjek yang diteliti sebanyak 164 orang dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.Hasil: Pasien dengan kelompok umur dibawah 16 tahun (anak)  berjumlah 34 orang (20,73%). Pasien dengan kelompok umur 17-49 tahun (dewasa) berjumlah 99 orang (60,36%). Pasien dengan kelompok umur 50-74 tahun (tua) berjumlah 31 orang (18,9%). Pasien yang positif terinfeksi nosokomial yaitu berjumlah 32 pasien dengan persentase yaitu 19,51 %. Prevalensi pasien pasca bedah yang terkena infeksi nosokomial tahun 2012 dengan kelompok umur dibawah 16 tahun (anak) 1,21 %, kelompok umur 17-49 tahun (dewasa) 13,41 %, dan kelompok umur 50-74 tahun (tua) 4,87 %. Hasil uji “chi square” dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan  hitung lebih kecil dari  tabel (5,26 < 5,991) yang berarti secara statistik tidak ada pengaruh umur terhadap prevalensi infeksi nosokomial pada pasien luka operasi  pasca bedah di Rumah Sakit Undata.Kesimpulan :Secara Statistik tidak ada pengaruh umur terhadap prevalensi infeksi nosokomial pada pasien pasca bedah karena nilai  hitung lebih kecil dari  tabel (5,26 < 5,991). Angka kejadian infeksi nosokomial pasien pasca bedah jenis operasi kelas 1 tahun 2012 yaitu 32 orang (19,51%). Pasien dengan kelompok umur 17-49 tahun (dewasa) adalah yang paling banyak terkena infeksi nosokomial yaitu berjumlah 22 orang (13,41%).Kata kunci : Umur, Infeksi Nosokomial, Pasien Pasca Bedah
CUBITAL TUNNEL SYNDROME Munir, Muh. Ardi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prior to 1957, ulnar neuropathy was felt to be a "stretch neuritis" caused by cubitus valgus. In fact, the predominant cause of ulnar neuropathy was secondary to elbow injuries. Osborne proposed the concept of compression of the ulnar nerve in 1957, with Feindel and Stratford  defining the "cubital tunnel" the following year. Since the advent of more successful orthopedic management of complex elbow injuries, the more frequent cause of ulnar nerve entrapment has become idiopathic or related to a "susceptible" patient. Nonetheless, it appears that ulnar nerve entrapment is increasing in prevalence (although no data are available), with pain often being a predominant morbidity. In 1898, Curtis performed the first published case of management for ulnar nerve neuropathy at the elbow, which consisted of a subcutaneous anterior transposition. (1,2)It is hoped that the reader may develop an increased awareness of cubital tunnel syndrome and its place in the differential diagnosis of the painful upper extremity. An overview of the diagnostic and treatment options are presented, along with complications that may occur. (1,2)
KORELASI ANTARA LAMA DEMA DENGAN KADAR IgM DAN IgG ANAK YANG MENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE Tanra, Andi Alfia Muthmainnah; Arkhaesi, Nahwa; Hardian, Hardian
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pada saat demam produksi antibodi meningkat 20 kali dibandingkan pada suhu normal. Antibodi yang terbentuk dan berperan penting dalam imunopatogenesis DBD adalah IgM dan IgG. Antibodi ini dapat mengeliminasi virus sehingga memperingan jalannya penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan korelasi antara lama demam dengan kadar IgM, IgG.Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan data pasien DBD yang dirawat di RSDK pada bulan Desember 2010-Mei 2011. Subyek penelitian berjumlah 36 anak yang berumur 3-14 tahun. Lama demam diketahui dari data hasil anamnesis orang tua pasien dan hasil pengukuran selama perawatan di RSDK. Kadar IgM dan IgG diperoleh dari data pemeriksaan serologis yang menggunakan dipstik ELISA. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel.Hasil: Rerata lama demam DBD subyek penelitian adalah 5,3 (± 2,26) hari sementara rerata kadar IgM 2,7 (± 0,55) dan IgG 2,8 (± 0,49). Uji korelasi Spearman didapatkan lama demam menunjukkan korelasi negatif dengan kadar IgM dengan kekuatan korelasi sedang (r=-0,46; p=0,02) sedangkan lama demam tidak ada korelasi dengan kadar IgG (r=-0,26; p=0.2) dan rasio IgM/IgG (r=-0,25; p=0,2).Simpulan: Lama demam tidak mempunyai korelasi dengan IgG tetapi berkorelasi negatif dengan kadar IgM. Kata kunci: lama demam, IgM, IgG, rasio IgM/IgG
IDENTIFIKASI VARIASI BAKTERI PADA NASAL KANUL DI RUANG ICU RSUD UNDATA TAHUN 2015 Pertiwi, Bulani Putri; Sabir, M.
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Infeksi oleh populasi kuman rumah sakit terhadap seorang pasien yang secara fisik sudah lemah sulit terhindari. Rumah sakit adalah tempat yang rentan terjadinya infeksi nosokomial. Intensive Care Units (ICU) merupakan area dengan risiko besar untuk terjadinya infeksi nosokomial. Penggunaan nasal kanul merupakan salah satu terapi oksigen yang sering digunakan di ruang ICU dan berpotensi sebagai media penyebaran infeksi nosokomial.Tujuan. Untuk mengidentikasi variasi bakteri pada nasal kanul di Ruang ICU RSUD Undata tahun 2015.Metode. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif, pengumpulan data diambil secara langsung dari pasien di Ruang ICU, kemudian dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri di laboratorium dengan jumlah sampel sebanyak 22 pasien, sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder dari RSUD Undata Palu tahun 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Hasil. Dari 22 pasien diperoleh sebanyak 95,45% ada pertumbuhan bakteri dan 4,55% tidak ada pertumbuhan bakteri. Untuk variasi bakteri yang didapatkan yaitu Staphylococcus aureus 22,72%, Micrococcus varians 22,72%, Staphylococcus epidermidis 13,63%, Eschericia coli 9,09%, Klebsiella pneumonia 9,09%, Streptococcus sp. 4,55%, Enterobacter sp. 4,55%, Bacillus sp. 4,55%, Serratia sp. 4,55% dan tidak ada bakteri 4,55%.Kesimpulan. Penggunaan nasal kanul terdapat berbagai variasi pertumbuhan bakteri.Kata kunci: Bakteri, Nasal Kanul, ICU, Infeksi Nosokomial.
HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN PROFIL LIPID PADA DEWASA OBES Sumarni, Sumarni
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran lingkar pinggang merupakan metode sederhana dan murah yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat obesitas yang berhubungan dengan profil lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan profil lipid pada dewasa obes. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan sampel 67 orang, terdiri dari 34 dewasa obes dan 33 dewasa nonobes, berumur 25-50 tahun. Lingkar pinggang diukur dengan pita meteran non elastik dengan ketelitian 0,1 cm dan kadar profil lipid diperiksa dengan pengukuran yang terstandarisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan lingkar pinggang pada kelompok dewasa obes dan dewasa nonobes (p<0,001) sedang kadar profil lipid pada kelompok obes dan non obes tidak berbeda bermakna secara statistik (p>0,05). Analisis korelasi bivariat menunjukkan adanya korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dengan kolesterol total, (r =0,342 ; p = 0,005) dan  trigliserida (r = 0,377 ; p = 0,002), terhadap rasio TG/HDL (r=0,280, p=0,022). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil lingkar pinggang pada dewasa obes lebih tinggi dibanding dewasa nonobes dan kolesterol total, trigliserida serta rasio TG/HDL berkorelasi bermakna dengan lingkar pinggang. Kata kunci : lingkar pinggang, profil lipid, rasio TG/HDL,  dewasa obes
PARAMETER PROGNOSIS PERBAIKAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN OBSTRUKSI UROPATI. Aristo, Aristo; Danarto, Danarto
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Obstruksi uropati merupakan suatu kegawatan dibidang urologi yang dapat meyebabkan gagal ginjal akut maupun kronik. Penanganan lebih lanjut pasien obstruksi uropati sangat ditentukan oleh fungsi ginjal. Pemeriksaan sesuai standar baku emas untuk menilai fungsi ginjal dengan renogram, akan tetapi penggunaan renogram masih sangat terbatas terkait fasilitas terbatas dengan biaya yang tinggi. Diperlukan suatu parameter untuk menilai prognosis perbaikan fungsi ginjal setelah dilakukan release obstruksi.Objektif: untuk menilai parameter yang dapat digunakan untuk menilai prognosis perbaikan fungsi ginjal pada pasien obstruksi uropati setelah dilakukan release obstruksiMetodologi: penelitian ini merupakan studi analitik retrospektif. Data diambil dari pasien pasien obstruksi uropati periode januari 2014 – desember 2015. Dilakukan analisis bivariat untuk menilai hubungan antara rasio BUN/Creatinin (<10 atau ≥10) , kadar hemoglobin (<10 g/dL atau ≥10 g/dL), kadar kalium (<5.5 atau ≥5.5), kadar gula darah (<200 atau ≥200), dan tebal parenkim ginjal(<10 mm atau ≥10 mm) dengan penururan kreatinin serum (< 2 mg/dL). Dengan analisis Chi Square dan Fisher’s Exact test diperoleh parameter prognosis perbaikan fungsi ginjal.Hasil: Tebal parenkim ginjal, kadar hemoglobin dan rasio BUN/Creatinin memiliki hubungan signifikan dengan penurunan kreatinin sehingga dapat digunakan sebagai parameter prognosis perbaikan fungsi ginjal setelah dilakukan release obstruksi. Kata kunci: Obstruksi uropati, Hiperkalemi

Page 3 of 13 | Total Record : 124