cover
Contact Name
Akuatika Indonesia
Contact Email
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika Indonesia
ISSN : 2528052X     EISSN : 26217252     DOI : -
Jurnal Akuatika Indonesia berisi tulisan ilmiah untuk bidang ilmu hewan dan zoologi yang mencakup aspek budidaya perikanan, bioteknologi perikanan, pengelolaan sumberdaya perikanan, sosial ekonomi perikanan, teknologi hasil perikanan, perikanan tangkap dan oseanografi. Akhir kata semoga kehadiran Jurnal Akuatika Indonesia dapat mengkomunikasikan dengan baik berbagai aspek tentang Perikanan dan Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 136 Documents
KARAKTERISTIK KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG UDANG WINDU (Panaeus monodon) Cahyono, Eko
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20482

Abstract

Kitin merupakan biopolimer yang tersusun atas unit N-asetil-D-Glukosamin. Struktur kitin sangat mirip dengan selulosa yang membedakan pada gugus asetaminda diganti oleh gugus hidroksil pada atom karbonnya. Kitosan sebagai polimer yang tersusun dari 2-amino-2-deoksi-β-D-glukosa dapat diperoleh dengan cara ekstraksi kitin. Pengubahan molekul kitin menjadi kitosan diperoleh dengan cara mengubah gugus asetamida (–NHCOCH) pada kitin menjadi gugus amina (–NH3) pada kitosan. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi kitosan limbah kulit udang meliputi perhitungan rendemen, analisis proksimat dan logam berat. Tahap penelitian terdiri atas proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Kitosan yang dihasilkan selanjutnya dianalisis proksimat, kadar logam berat, dan derajat deasetilasi. Hasil analisis karakteristik kitosan menunjukkan rendemen 14%. Nilai kadar air 12,29%; kadar abu 0,99%; total nitrogen 2,20%; kadar lemak 3,13%; dan karbohidrat 81,39%. Viskositas 1713,04 cps; derajat deasetilasi 98,65%. Kandungan logam berat merkuri 0,00001±2,7735 ppm, kadmium 0,00079±3,4641 ppm, tembaga 0,01105±1,7320 ppm, timbal 0,00316±2,3094 dan arsen  0.00098±1,7320.
Efektivitas Ekstrak Daun Kersen untuk Pengobatan Benih Ikan Nila yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Rosidah, Rosidah; Lili, Walim; Afpriliansyah, Muhammad Rionaldhie
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) yang efektif untuk pengobatan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila sehingga menghasilkan sintasan benih ikan nila yang tertinggi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman ikan nila yang terinfeksi Aeromonas hydrophila dalam ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 0, 40, 60, 80, dan 100 ppm. Parameter yang diamati adalah gejala klinis, respon ikan terhadap pakan, respon ikan terhadap kejutan dan kelangsungan hidup pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan ekstak daun kersen dengan konsentrasi 60 ppm efektif untuk mengobati benih ikan nila yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila,  menghasilkan pemulihan tercepat yaitu hari keempat dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 81,67%.
DINAMIKA DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI KOTA AMBON Matakupan, Hansje; Hiariey, J.; Tupamahu, A.; Baskoro, Mulyono S.
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20558

Abstract

Perairan Kota Ambon dan sekitarnya dimanfaatkan oleh nelayan sebagai daerah penangkapan ikan (DPI) pelagis. Aktifitas pemanfaatannya terindikasi dinamis sebab terjadi perubahan dan perkembangan penerapan teknologi penangkapan ikan serta peraturan di bidang perikanan. Penelitian dilakukan dengan tujuan memetakan batas dan menentukan luas daerah penangkapan ikan, mengetahui aksesibilitas, produksi, daerah dan musim penangkapan ikan pelagis, serta mengetahui permasalahan dan konflik pemanfaatan daerah penangkapan ikan pelagis. Data lapangan dikumpulkan pada lokasi terpilih dengan metode RRA dan PRA, juga dengan menggunakan kuesioner serta data sekunder dari berbagai sumber terpercaya. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer, yakni pemetaan batas dan penentuan luas DPI dengan metode kartometrik. Musim penangkapan ikan dianalisis dengan pendekatan statistik serta dibahas secara deskriptif. Permasalahan dan konflik pemanfaatan DPI dibuat dalam tabel untuk dibahas. Hasil pemetaan batas dan penentuan luas DPI Kota Ambon seluas 419,97 km2 dan nelayan Kota Ambon dapat mengakses DPI hingga seluas 1.316,46 km2 bahkan lebih luas lagi pada perairan sekitarnya Pada umumnya puncak musim penangkapan ikan pelagis di DPI Kota Ambon terjadi pada musim pancaroba II hingga musim Barat dan paceklik pada musim Timur.
Perbandingan Hasil dan Laju Tangkapan Alat Penangkap Ikan di TPI Pangandaran Dewanti, Lantun Paradhita; Apriliani, Izza Mahdiana; Faizal, Ibnu; Herawati, Heti; Zidni, Irfan
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17998

Abstract

TPI Pangandaran merupakan basis pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Pangandaran. Beberapa jenis alat tangkap seperti jaring insang, trammel net, jaring dogol, pancing rawai, pukat pantai dan bagan dioperasikan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jenis hasil tangkapan dan laju tangkap keenam alat tangkap. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret-Juli 2017 di TPI Pangandaran. Data dikumpulkan melalui survey dan wawancara yang meliputi data jumlah dan jenis hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan serta waktu trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama jaring insang adalah layur dan bawal putih dengan proporsi 55,07%, trammel net yaitu udang jerbung dan udang dogol dengan proporsi 42,46%, jaring dogol yaitu udang dogol dan udang krosok dengan proporsi 68%, pancing rawai yaitu kakap putih dan tongkol dengan proporsi 25,50%, pukat pantai yaitu ikan layur dan teri dengan proporsi 30,7%, dan bagan yaitu udang rebon dan ikan teri dengan proporsi 83,78%. Hasil analisis laju tangkap menunjukkan bahwa jaring insang memiliki nilai laju tangkap 5,56 kg/jam, trammel net 9,68 kg/jam, jaring dogol 40,08 kg/jam, pancing rawai 2,73 kg/jam, pukat pantai 8,01 kg/jam dan bagan 8,18 kg/jam.
STUDI HABITAT DAN PENGANGKUTAN SISTEM TERTUTUP PADA IKAN RONO Oryzias sarasinorum POPTA, 1905 ENDEMIK DANAU LINDU SEBAGAI DASAR UNTUK DOMESTIKASI Herjayanto, Muh.; Waris, Abd.; Suwarni, Yulianti; Halia, Mudabbirah; Gani, Abdul; Findayani, Nugra; Cahyani, Regita
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20483

Abstract

Oryzias sarasinorum atau disebut rono oleh masyarakat setempat merupakan ikan endemik di danau Lindu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Ikan ini terancam punah di habitatnya, sehingga domestikasi (pemeliharaan dan pengembangbiakan) di lingkungan terkontrol mendesak dilakukan sebagai salah satu upaya konservasi. Salah satu dasar domestikasi ikan liar adalah pengetahuan terhadap habitat mereka. Tahap selajutnya yaitu membawa ikan tersebut dari habitat aslinya ke lingkungan terkontrol. Masalah pengangkutan ikan dengan sistem tertutup yaitu kematian, sehingga perlu penggunaan zeolit, arang aktif dan garam dalam air media pengangkutan. Perlakuan yaitu penambahan 20 g zeolit + 10 g arang aktif pada media air tanpa garam (A), 1 g L-1 garam (B), 2 g L-1 (C) dan tanpa zeolit, arang aktif dan garam (D). Tujuan penelitian yaitu menganalisis beberapa karekteristik habitat, sintasan selama pengangkutan dan pemeliharaan pascapengangkutan. Habitat ikan rono di pesisir Lovu danau Lindu memiliki dasar landai, substrat pasir kasar, warna air cokelat-teh, terdapat serasah, tanaman air Phragmites karka. Juwana dan larva ikan rono berenang bergerombol di sekitar tanaman dala yang terendam air. Ikan rono muda dan dewasa terlihat makan di atas substrat dasar perairan. Spesies ikan lain yang ditemukan di habitat ini yaitu nila Oreochromis sp., sepat Trichopodus sp., serta Gambusia affinis. Penambahan zeolit dan arang aktif selama pengangkutan dapat meningkatkan sintasan ikan rono dibandingkan tanpa penambahan. Perlakuan A menghasilkan sintasan yang lebih tinggi 62,50% dibandingkan B dan 37,50% dibandingkan C selama pemeliharaan pascapengangkutan pada penelitian ini.
Identifikasi Bakteri Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Berdasarkan Musim Tanam di Perairan Maluku Tenggara Erbabley, Nally Y.G.F.; Kelabora, Dominggas M.
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17992

Abstract

Penyakit ice-ice merupakan masalah utama dalam budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii yang  menimbulkan kerusakan pada permukaan thallus.  Penyebarannya  sangat cepat dan dapat menimbulkan kematian, sehingga mengakibatkan kerugiaan yang cukup besar dalam budidaya. Kejadian penyakit ice-ice bersifat musiman, menular dan disebabkan oleh infeksi sekunder bakteri.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasian bakteri penyebab penyakit ice-ice berdasarkan musim tanam. Penelitian dilakukan di laboratorium hama dan penyakit Balai Budidaya Laut Ambon. Isolasi bakteri diambil dari thallus yang terserang penyakit ice-ice dan dari sampel air lokasi budidaya selanjutnya identifikasi dengan menggunakan metode uji biokimia.  Hasil penelitian menunjukan bakteri yang menginfeksi rumput laut di perairan Maluku Tenggara pada lokasi Sathean yaitu bakteri Pseudomonas  stutzeri, Aeromonas  faecalis, Vibrio  alginolitycus, Pseudomonas  fluorescens sedangkan bakteri yang terdapat di perairan adalah bakteri Vibrio  alginolitycus, Pseudomonas  fluorescens. Pada musim tanam ke III-IV periode April-Juli. Untuk lokasi Letvuan jenis bakteri yang ditemukan adalah bakteri Pseudomonas  stutzeri, Aeromonas  faecalis,. pada musim tanam VII-VIII periode Oktober-November.   Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disimpulkan bahwa Bakteri dominan yang menginfeksi rumput laut di perairan Maluku Tenggara adalah dari genus Pseudomonas dan Vibrio serta  terjadi  pada musim pancarobah atau musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau periode April-Juli. 
UJI COBA PENGOPERASIAN JARING UDANG CIKER DI PERAIRAN KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT Sururi, Misbah; Razak, Abu D; Mustasim, Mustasim; Suruwaky, Amir; Muhammad, Samsul
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20559

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui  apakah gillnet PA monofilament yang dioperasikan secara aktif (ciker) sebagai alat tangkap udang introduksi memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pengoperasian secara pasif. Ujicoba ciker dilakukan dengan experimental fishing selama 9 kali ulangan yang berlangsung pada bulan November tahun 2017 di Perairan Kabupaten Kaimana. Data dianalisa secara diskriptif dengan persamaan efektifitas, dan low impact by-catch, selanjutnya dilakukan uji kenormalan dan dilanjutkan uji beda (uji t dan f) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian  jaring sistim aktif (ciker) mendapatkan hasil tangkapan udang sebanyak 125.41 kg (rata-rata 13.93 kg), sehingga lebih efektif dibandingkan dengan sistim pasif sebanyak 53.72 kg (rata-rata 5.96 kg), tetapi jaring aktif ciker juga mendapatkan by-catch yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaring pasif. Jumlah by-catch pada jaring  aktif dan pasif yaitu masing-masing  298,57 kg dan 174.31 kg, sehingga direkomendasikan untuk melakukan kajian atau rekayasa alat tangkap jaring udang PA monofilament khususnya untuk tujuan mengurangi by-catch.             
Observasi Parameter Meteo-Oseanografi Dalam Musim Peralihan I di Selat Lirang Trenggono, Mukti; Agustiadi, Teguh
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17999

Abstract

Selat Lirang merupakan daerah strategis sebagi jalur pelayaran antar pulau di Maluku. Kegiatan pelayaran tersebut memerlukan pertimbangan pengaruh parameter meteo-oseanografi. Kurangnya informasi data di wilayah tersebut menjadi pertimbangan pentingnya penelitian ini dilakukan, dengan tujuan memberikan informasi kondisi meteo-oseanografi untuk kegiatan transportasi laut di wilayah Selat Lirang. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi terhadap parameter angin, gelombang, arus dan pasang surut pada tanggal 15-19 April 2016 untuk merepresentasikan data satu bulan yang termasuk dalam musim Peralihan I. Data hasil observasi dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan pembangkitan angin dan pasang surut terhadap arus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa angin mempengaruhi gerak arus dengan frekuensi angin dominan berasal dari baratdaya, sebagian kecil berasal dari barat dan barat laut. Arus arah meridional dan zonal pada kedalaman 1.5m dan 7.5m, pola arus total pengukuran lebih mendekati besarnya kecepatan arus residu. Perhitungan RMSE arus total dengan arus pasang surut di kedalaman 1.5m, arah meridional memiliki nilai 0.0184 dan zonal 0.0054, sedangkan arus total dengan arus residu memiliki nilai 0.0086 untuk meridional dan nilai 0.0162 untuk zonal. Pada kedalaman 7.5m, arus total dengan arus pasang surut memiliki nilai 0.0204 arah meridional dan 0.0183 arah zonal, sementara arus total meridional terhadap arus residu memiliki nilai 0.0105 dan arah zonal 0.0071. Kemiripan pola arus pada kedua kedalaman ini tidak jauh berbeda, yaitu arus pengukuran lebih mendekati pola arus residu yang dibangkitkan oleh angin. Hasil pengukuran gelombang menunjukan ketinggian gelombang relatif rendah, hal ini berhubungan dengan pembangkitan angin lokal yang lemah pada saat observasi dilakukan. 
PENGGUNAAN UMPAN CACING WAK-WAK (Xenosiphon sp.) PADA PANCING ULUR YANG DIOPERASIKAN SIANG HARI DI KECAMATAN MANGGAR PULAU BELITUNG Saputra, Deta Oryzae; Zulkarnain, Zulkarnain; Purwangka, Fis; Apriliani, Izza Mahdiana
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan, menganalisis pengaruh umpan wak-wak yang dioperasikan siang hari dengan umpan yang biasa nelayan gunakan di Kecamatan Manggar dan menganalisis pengaruh perbedaan waktu penangkapan perjenis ikan dominan. Penelitian ini menggunakan metode uji coba penangkapan (experimental fishing)  dengan 20 kali ulangan. Komposisi hasil tangkapan terdiri atas 11 jenis ikan dengan jumlah total 272 ekor yang didominasi oleh ikan kuwe kuning (Caranx bartholomei) sebanyak 68 ekor atau 25%, kunyit (Lutjanus vita) sebanyak 39 ekor atau 14,3%, kurisi (Nemipterus hexodon) sebanyak 36 ekor atau 13,2% dan timun (Lutjanus carponotatus) sebanyak 31 ekor atau 11,4%. Perbandingan hasil tangkapan pancing ulur berbeda pada setiap perlakuan. Pancing ulur dengan menggunakan umpan wak-wak memberikan jumlah hasil tangkapan sebanyak 107 ekor atau 39,34%, umpan cumi-cumi sebanyak 83 ekor atau 30,51% dan umpan ikan juwi sebanyak 82 ekor atau 30,15%. Jenis umpan memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah total hasil tangkapan dengan selang kepercayaan 95%. 
Pengaruh Budidaya Keramba Jaring Apung Terhadap Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat yang Berbeda di Sekitar Dam Site Waduk PLTA Koto Panjang Kampar Riau Siagian, Madju
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17993

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur komunitas perifiton pada substrat yang berbeda dan mengetahui tingkat pencemaran waduk PLTA Koto Panjang sekitar dam site dengan perifiton sebagai indikator biologis.  Metode yang digunakan dengan pengukuran langsung di lapangan pada bulan November 2015 dengan pengamatan suhu, kecerahan, CO2, nitrat, fosfat, oksigen and perifiton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas yang diamati memenuhi syarat dalam mendukung hidup perifiton. Nilai indeks keanekaragaman pada substrat yang berbeda berkisar 1,117-2,24975 dimana indeks dominansi berkisar 0,24378-0,47126 dan indeks keseragaman berkisar 1-1,8. Dari nilai indeks-indeks tersebut, perairan di sekitar dam site zona lakustrin Waduk PLTA Koto Panjang telah mengalami tekanan (gangguan) dengan status tercemar ringan, tidak ada spesies yang mendominasi dan keseragaman organisme berada dalam keadaan seimbang, tidak terjadi persaingan terhadap makanan  dan ruang. Dalam penelitian ini terlihat bahwa pada substrat keramba (pelampung) jenis dan jumlah individu/jenis lebih rendah dibandingkan pada substrat daun, untuk itu disarankan melihat struktur komunitas perifiton pada jaring kerambanya  dikaitkan dengan keberlanjutan aktivitas budidaya ikan dalam KJA di sekitar dam site Waduk PLTA Koto Panjang. Dari hasil penelitian ini disimpulkan aktivitas budidaya ikan dalam  KJA di waduk PLTA Koto Panjang  di sekitar dam site mempengaruhi  struktur komunitas perifiton pada masing-masing stasiun dan substrat yang berbeda.

Page 3 of 14 | Total Record : 136