cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 128 Documents
EVALUATION OF AIR TRANSPORT MODE RATES MALANG - DENPASAR ROUTE AT ABDUL RACHMAN SALEH AIRPORT MALANG CITY EAST JAVA PROVINCE BASED ON AIRLINE OPERATIONAL COST ANALYSIS Kurnia Hadi Putra; Wisnu Wardana Basuki
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.208 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5416

Abstract

Transport means efforts to move, drive, carry, or redirect objects from one place to other ones. Air transport is one of transport modes having characteristics of serving limited passengers and freights particularly for high value goods which need fast delivery and can penetrate to all areas that cannot be reached by other transport modes. The importance of air transport eases Malang inhabitants to come to Bali Island fast. Air transport is easier to take than land and sea transports. Air transport requires Airline Operating Cost for operating flight. It refers to the total cost of operating expenses of each airline company covering the total of direct and indirect operating costs. Analysis on Airline Operating Cost was carried out using RevisedMinisterial Decree Number 26 in 2010. Malang-Denpasar route from Abdul Rachman Saleh airport has travel distance 345 km/air, travel time 1 hour 5 minutes by ATR 72 propeller plane. The total Airline Operating Cost was IDR 53,932,497 per flight. The result of tariff evaluation based on the RevisedMinisterial Decree was IDR 1,057,500 with 70% load factor or around 51 passengers. The tariff based on Ministerial Regulation Number 126 in 2015 was IDR 1,159,200 but the tariff referring to the Ministerial Regulation Number 14 in 2016 was IDR 1,148,000 for upper limit and IDR 344,000 for lower limit, while the existing tariff is IDR 648,600. Thus, the existing tariff has been ideal. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi udara merupakan salah satu moda transportasi memiliki karakteristik yang dapat melayani angkutan penumpang dan barang relatif terbatas khususnya barang bernilai tinggi dan membutuhkan waktu cepat, serta dapat melakukan penetrasi keseluruh wilayah yang tidak dapat dijangkau moda transportasi lain. Pentingnya transportasi udara membuat penduduk kota Malang dengan mudah menuju ke pulau dewata yaitu mudah dan cepat. Dengan menggunakan transportasi udara sangatlah efisien dibandingkan rute transportasi darat maupun rute transportasi laut. Dalam transportasi udara dibutuhkan Biaya Operasional Airline untuk menjalankan operasi penerbangan. Biaya Operasional Airline merupakan biaya keseluruhan pengeluaran operasi pada setiap perusahaan maskapai penerbangan meliputi keseluruhan biaya operasi langsung, biaya operasi tidak langsung, dan biaya operasi total. Didalam menganalisis Biaya Operasional Airline dilakukan berdasarkan Revisi KM 26 Tahun 2010. Untuk rute Malang – Denpasar dari bandara udara Abdul Rachman Saleh memiliki jarak tempuh 345 km per udara, waktu tempuh 1 jam 5 menit dengan pesawat terbang propeller jenis ATR 72. Hasil dari Biaya Operasional Airline yang dianalisis sebesar Rp 53.932.497 dalam sekali penerbangan. Hasil evaluasi tarif berdasarkan Revisi KM 26 Tahun 2010 sebesar Rp 1.057.500 dengan Load Factor 70% yaitu 51 penumpang, tarif berdasarkan PM 126 Tahun 2015 sebesar Rp 1.159.200, tarif berdasarkan PM 14 Tahun 2016 batas atas sebesar Rp 1.148.000 dan batas bawah sebesar Rp 344.000, tarif yang sedang terjadi saat ini sebesar Rp 648.600. Jadi tarif yang sedang terjadi saat ini adalah sudah ideal.
THE EFFECT OF THE USE OF BEACH SAND AS FINE AGGREGATE AND SHELLS AS CEMENT PARTIAL SUBTITUTION TOWARDS COMPRESSIVE STRENGTH OF CONCRETE Roby Siswanto; Hernu Suyoso; Gati Annisa Hayu
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.798 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6895

Abstract

Beach sands are one of the natural wealth sources in Indonesia. The beach sand are formed by the blasht of waves and ocean flow on the corals, then it will produce a smooth and round teksture that very good for concrete material. The reasearch uses beach sands and shells from Madura island as concrete materials. This reasearch also uses river sands as control. For material validation test the results to density of the sand beach of a 2,64, while in the river sand to density of 2,69. After a testing material of concrete, the next stage of the mix design with the quality of concrete plans K-225. The results from both of the materials are very satrsfying. From the mixed beach sand materials show compressive strength 227,41 kg/cm2, while in the river sands in compressive strength all the concrete at 260,00 kg/cm2. The use of shells as divided into three variations 3%, 5% and 7% from the needs of cement to show positive results in the proportion of the 3% and 5% compressive strenght all the concrete had increased to 237,78 kg/cm2, and 231,11 kg/cm2. While for the 7% proportion, the compressive strenght it decreases to 220,00 kg/cm2. So beach sand can be used as a mixture of concrete, and the proportion of seashells said he was 3% of the total demand for cement. Pasir pantai adalah salah satu kekayaan alam yang melimpah di seluruh wilayah Indonesia. Pasir pantai yang terbentuk akibat hembusan ombak dan arus laut pada karang memiliki tekstur yang halus dan bulat sangat bagus untuk material penyusun beton. Pada penelitian ini digunakan pasir pantai pulau madura dan cangkang kerang sebagai penyusn beton. Sebagai pembanding penulis juga menggunakan pasir sungai sebagai kontrol. Pada uji material didapat berat jenis pasir pantai sebesar 2,64 gr/m3, sedangkan pada pasir sungai didapat berat jenis sebesar 2,69 kg/m3. Maka dari itu, pada penelitian ini penulis membuat dua mix design yang berbeda bergantung pada sifat-sifat material penyusun beton, tetapi mutu yang disyaratkan sama yaitu K-225. Dari dua material tersebut didapat hasil yang memuaskan, pada campuran pasir pantai didapat kuat tekan sebesar 227,41 Kg/cm3. Sedangkan pada pasir sungai di dapat kuat tekan sebesar 260,74 Kg/cm3. Penggunaan cangkang kerang menggunakan tiga variasi 3%, 5% dan 7% dari kebutuhan semen, menunjukkan hasil yang posistif pada proporsi 3% dan 5% kuat tekan beton berhasil naik menjadi 237,78 Kg/cm3 dan 231,11 Kg/cm3. Sedangkan pada 7% kuat tekan beton turun menjadi 220,00 Kg/cm3. Jadi pasir pantai bisa digunakan sebagai campuran beton, dan proporsi optimum cangkang kerang ialah 3% dari total kebutuhan semen.
COMPARISON OF SCS UH AND CLARK METHODS FOR RAINFALL–RUNOFF MODEL IN DELUWANG WATERSHED Muhammad Arifin; Entin Hidayah; Wiwik Yunarni Widiarti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.524 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6845

Abstract

Deluwang River water source is widely used for the needs of irrigation, plantation, and the fulfillment of domestic life. Given the importance of the role of water in Deluwang watershed, then he had to do the management of watershed. The proper management of watershed hydrological modeling requires accurate. Rainfall-runoff using HEC-HMS applications. This research aims tocomparison 2 methods in direct runoff. Therefore this study uses two methods, namely SCS Unit Hydrograph method and method of Clark Unit Hydrograph. On the calibration process using daily rainfall data and daily debit year 2006, whereas in the validation process using daily rainfall data and daily debit years 2007 to 2012. The results of the calibration using Clark Unit Hydrograph method better than using SCS Unit Hydrograph method with Nash's value 0,700 than 0,539. While the results of the validation of modeling using Clark Unit Hydrograph method is better than using SCSUnit Hydrograph method with a value of Nash 0,541 than 0,368. Sungai Deluwang sumber airnya banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, perkebunan, serta pemenuhan kehidupan rumah tangga. Mengingat pentingnya peranan air pada DAS Deluwang, maka perlu dilakukannya pengelolaan DAS. Pengelolaan DAS yang tepat membutuhkan pemodelan hidrologi yang akurat. Pemodelan hujan aliran menggunakan aplikasi HEC-HMS. Penelitian ini bertujuan membandingkan 2 metode yang terdapat pada direct runoff. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode SCS Unit Hydrograph dan metode Clark Unit Hydrograph. Pada proses kalibrasi menggunakan data curah hujan harian dan debit harian tahun 2006, sedangkan pada proses validasi menggunakan data curah hujan harian dan debit harian tahun 2007 sampai 2012. Hasil kalibrasi menggunakan metode Clark Unit Hydrograph lebih bagus dibandingkan menggunakan metode SCS Unit Hydrograph dengan nilai Nash 0,700 berbanding 0,539. Sedangkan hasil validasi pemodelan menggunakan metode Clark Unit Hydrograph lebih bagus dibandingkan menggunakan metode SCS Unit Hydrograph dengan nilai Nash 0,541 berbanding 0,368.
PLANNING OF BICYCLE LANE IN JEMBER UNIVERSITY Nur Fahmi Anshori; Akhmad Hasanuddin; Nunung Nuring Hayati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.713 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.8345

Abstract

Jember University is a university located in Jember, a tropical city in the southeast of East Java. Jember University being in the green area so providing calm in carrying out of academic activities. furthermore, many bicycle users can helping to decrease many air pollution in campus area. With the pride of the campus known as green area and ecological deserve dedicated lanes for cyclist to make sense and comfort for users. Due to many bicycle users in campus area again some problem. The problems of planning a lanes for bicycle is what are the lanes, the location of lanes and circulation of lanes.Purpose of this research how to plan some users bicycle can feel safety and comfort. This research hope gift to Jember University a benefits and how to make a good management the modes of transportation in campus are, specially some bicycle users. Universitas Jember adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di kota Jember, sebuah kota beriklim tropis di bagian tenggara Provinsi Jawa Timur. Kampus UNEJ berada di kawasan hijau yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Selain itu banyaknya pengguna sepeda di Universitas Jember juga membantu mengurangi polusi udara di daerah kampus. Dengan kebanggaan kampus yang dikenal sebagai kawasan hijau dan ramah lingkungan selayaknya disediakan jalur khusus untuk pesepeda agar memberikan keamanan dan kenyamanan untuk pesepeda. Seiring dengan bertambahnya pengguna sepeda di areal Universitas Jember timbul beberapa permasalahan. Permasalahan yang timbul dalam perencanaan jalur pesepeda adalah seberapa besar lebar jalur, tata letak jalur, dan sirkulasi jalur. Tujuan dari penelitian ini yakni merencanakan jalur pesepeda yang aman dan nyaman untuk dilewati pesepeda . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Universitas Jember dalam mengelola sarana transportasi di dalam kampus UNEJ khususnya pengendara sepeda.
ANALYSIS OF TRIP GENERATION BASED ON CHARACTERISTICS OF HOUSEHOLDS ON METRO REGENCY JUANDA HOUSING Amrita Winaya Shita Dewi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.43 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5414

Abstract

Metro Regency Juanda is one of settlements in Sedati Area, Sidoarjo Regency with relatively high occupancy rates. This leads to an increase in traffic movement coming from the region. Multiple linear regression analysis is used to determine the factors that affect the number of trips generated by housing and tje magnitude of the influence of these factors. Based on the total number of households in Metro Regency Juanda, samples of 11 households were being taken. The independent variables consist of the number of family members (X1), average family income (X2), vehicle ownership (X3), number of family members who work (X4), and numbers of family members attending school (X5). The model shows there is a strong correlation between number of trips and number of family member who work, also between number of trips and number of family members attending school. Perumahan Metro Regency Juanda merupakan salah satu kawasan permukiman di daerah Sedati, Kabupaten Sidoarjo dengan tingkat hunian yang relatif tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan pergerakan lalu lintas yang berasal dari kawasan tersebut. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh perumahan dan besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut. Berdasarkan jumlah keseluruhan rumah tangga di perumahan Metro Regency diambil sampel sebanyak 11 rumah tangga. Variabel-variabel bebasnya terdiri dari jumlah anggota keluarga (X1), pendapatan rata-rata keluarga (X2), kepemilikan kendaraan (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X4), dan jumlah anggota keluarga yang bersekolah (X5). Dari pemodelan yang dilakukan diketahui bahwa terdapat korelasi kuat yaitu antara variabel jumlah perjalanan dengan variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja dan variabel jumlah anggota keluarga yang bersekolah.
EVALUATION OF FLEXIBLE PAVEMENT DAMAGE DEGREE WITH PAVEMENT CONDITION INDEX METHOD (CASE STUDY: ARGOPURO ROADS - BANYUWANGI STA. 0+000 TO STA. 2+600) Willy Kriswardhana; Dewi Junita Koesoemawati; Trio Sagita Susanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.885 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6892

Abstract

Argopuro Roads Banyuwangi Regency with a length of 2.6 km is a switching route for heavy vehicles and buses from the north of Banyuwangi to Jember. The increase in traffic volume from year to year as well as the construction of factories and warehouses along the roads resulted in a decrease in road capability to receive loads on it. To know the type and the extent of damage occurring on Argopuro Roads is done a research which will be able to determine the appropriate type of maintenance. The determination of road condition is done by Pavement Condition Index method (PCI). Road improvement is calculated by using the component analysis method from Department of Highways Regulation No. 378/KPTS/1987. Based on the result of research, the index value of pavement condition in survei by using PCI method is 58.07. The improvement of road is done in the segment with the failure condition to the fair with the handling of the improvement in the form of recontruction. Based on the calculation result in this research, it resulted that the pavement structure has thickness of 10 cm surface course, thickness of 25 cm base course, and thickness of 63 cm sub base course. Ruas Jalan Argopuro Kabupaten Banyuwangi dengan panjang ruas 2.6 km merupakan jalur pengalih untuk kendaraan berat dan bus dari arah utara kota Banyuwangi menuju Kota Jember. Adanya peningkatan volume lalu lintas dari tahun ke tahun serta pembangunan sejumlah pabrik dan gudang pada sepanjang ruas jalan tersebut mengakibatkan menurunnya kemampuan jalan untuk menerima beban di atasnya. Untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Argopuro, dilakukan penelitian yang dapat menentukan jenis pemeliharaan yang sesuai. Penentuan kondisi jalan dilakukan dengan metode Pavement Condition Index (PCI). Perbaikan jalan dihitung dengan menggunakan metode analisa komponen dari peraturan Departemen Bina Marga Nomor 378/KPTS/1987. Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks kondisi pekerasan jalan yang disurvei dengan menggunakan metode PCI yaitu 58,07. Perbaikan jalan dilakukan pada segmen dengan kondisi gagal (fail) hingga sedang (fair) dengan penanganan perbaikan berupa rekonstruksi. Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian ini menghasilkan struktur perkerasan jalan dengan ketebalan tebal lapis permukaan 10 cm, tebal lapis pondasi atas sebesar 25 cm, dan tebal lapis pondasi bawah setebal 63 cm.
THE PLANNING OF ARTIFICIAL RECHARGED WELLS AT PURI BUNGA NIRWANA, BUKIT PERMAI, AND GUNUNG BATU HOUSINGS AT JEMBER Sri Wahyuni; Gusfan Halik; Wahyu Sri Wulandari
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.489 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.6896

Abstract

Puri Bunga Nirwana, Bukit Permai, and Gunung Batu Housings are some of the housings that exist in Sumbersari subdistrict. These housings are the third former residential land that was initially able to rainwater seeped into the land of the free but is now covered by housing buildings. The effect of this case is the water cannot go into the land directly but the weather even in times of flooding rains. Therefore, to overcome this problem, it is necessary to do a study and planning of artificially recharged wells in the area. From the result of research with the basic circle and square pad at Puri Bunga Nirwana Housings for the types of houses with an area of 72 m2, 84 m2, and 105 m2 were made artificial recharged wells with a diameter of 1 m and a depth of 2 m. While at Bukit Permai and Gunung Batu Housings for the types of houses with an area of 75 m2, 90 m2, 101 m2, and 202 m2 were made artificial recharged wells with a diameter of 1 m and a depth of 2 m. And the useful cross-section used on each housing is the square cross-section. Perumahan Puri Bunga Nirwana, Perumahan Bukit Permai dan Perumahan Gunung Batu merupakan beberapa perumahan yang ada di Kecamatan Sumbersari. Ketiga perumahan ini dahulunya merupakan lahan yang awalnya mampu meresap air hujan ke dalam tanah secara bebas akan tetapi kini tertutup oleh bangunan-bangunan perumahan. Hal ini menyebabkan air tidak dapat langsung masuk ke dalam tanah tetapi menggenang bahkan banjir di saat hujan turun. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini perlu dilakukan perencanaan sumur resapan di daerah tersebut. Dari hasil penelitian dengan penampang lingkaran dan penampang persegi pada Perumahan Puri Bunga Nirwana untuk tipe rumah dengan luas 72 m2, 84 m2, dan 105 m2 dibuat sumur resapan dengan diameter 1,0 m dan kedalaman 2,0 m. Pada Perumahan Bukit Permai dan Perumahan Gunung Batu untuk tipe rumah dengan luas 75 m2, 90 m2, 101 m2 dan 202 m2 dibuat sumur resapan dengan diameter 1,0 m dan kedalaman 2,0 m.dari hasil perhitungan diketahui bahwa penampang yang efektif digunakan pada masing-masing perumahan adalah penampang persegi.
OPTIMIZATION OF WATER ALLOCATION FOR NEW IRRIGATION AREAS USING DYNAMIC PROGRAMS (CASE STUDY BANGOREJO REGENCY OF BANYUWANGI DISTRICT) Bima Setiawan; Wiwik Yunarni Widiarti; Akhmad Hasanuddin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.564 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.8368

Abstract

New irrigation area located in Bangorejo Sub-district of Banyuwangi Regency is an irrigation building with an area of ± 5981 Ha of paddy field originating from Karangdoro dam in Tegalsari Sub-district. The Karangdoro dam itself has an area of ± 16,165 hectares of rice fields divided into three service area: Pesanggaran (4381 Ha), Cluring (5945 Ha), and Bangorejo (5981 Ha). This research is focused on New irrigation service area Bangorejo because of the availability of water in the area during the dry season often experience shortage. Therefore, optimization efforts are made using the dynamic program to determine the water requirements for each plant, the optimum planting pattern, the area of cultivable land and the maximum profit. With the application of the dynamic program can be obtained irrigation water requirement, that is enough year when MH = 33,11 m3 / s, MK I = 30,77 m3 / s, MK II = 12,32 m3 / s, normal year at MH = 24 M3 / s, MK I = 29.51 m3 / s, MK II = 17.87 m3 / s, low year at MH = 35.8 m3 / s, MK I = 30.47 m3 / s, MK II = 18,76 m3 / s, and dry year at MH = 63,86 m3 / s, MK I = 33 m3 / s, MK II = 19 m3 / s. Profits derived from the discharge flowing in the New Irrigation area is Rp. 88,818,984,562.42 with an increase of 31.35% in the low year, Rp. 65.318.263.206,83 with an increase of 56,08% for dry year, Rp. 90,239,784,195,27 with 31,87% increase for enough year, Rp. 87.904.986.310,93 with an increase of 23.47% for the normal year. Daerah irigasi Baru yang terletak di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi merupakan bangunan irigasi dengan luasan baku sawah ± 5981 Ha yang berasal dari Bendung Karangdoro di Kecamatan Tegalsari. Bendung Karangdoro sendiri memiliki luasan baku sawah ±16165 Ha yang dibagi menjadi tiga wilayah pelayanan, yaitu: Pesanggaran (4381 Ha), Cluring (5945 Ha), dan Bangorejo (5981 Ha). Penelitian ini difokuskan pada daerah irigasi Baru yang berada di wilayah pelayanan Bangorejo karena ketersediaan air di daerah tersebut pada musim kemarau sering mengalami kekurangan. Oleh karena itu dilakukan upaya optimasi menggunakan program dinamik untuk mengetahui kebutuhan air untuk masing-masing tanaman, pola tata tanam yang optimum, luas lahan yang bisa ditanami dan keuntungan yang maksimum. Penerapan program dinamik dapat diperoleh kebutuhan air irigasinya, yaitu tahun cukup pada saat MH= 33,11 m3/det, MK I= 30,77 m3/det, MK II= 12,32 m3/det, tahun normal pada saat MH= 24 m3/det, MK I= 29,51 m3/det, MK II= 17,87 m3/det, tahun rendah pada saat MH= 35,8 m3/det, MK I= 30,47 m3/det, MK II= 18,76 m3/det, dan tahun kering pada saat MH= 63,86 m3/det, MK I= 33 m3/det, MK II= 19 m3/det. Keuntungan yang diperoleh dari debit yang dialirkan pada daerah Irigasi Baru adalah sebesar Rp. 88.818.984.562,42 dengan peningkatan 31,35 % pada tahun rendah, Rp. 65.318.263.206,83 dengan peningkatan 56,08 % untuk tahun kering, Rp. 90.239.784.195,27 dengan peningkatan 31,87 % untuk tahun cukup, Rp. 87.904.986.310,93 dengan peningkatan 23,47 % untuk tahun normal.
THE FEASIBILITY STUDY OF PASURUAN – PROBOLINGGO TOLL ROAD Willy Kriswardhana; Nunung Nuring Hayati; Ikhwan Tri Kuncahyo
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.645 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.5907

Abstract

Pasuruan and Probolinggo Regency is a Regency in East Java which is famous for its tourism and industry, such as mount bromo and the safari park. This makes the Pasuruan regency is experiencing significant economic growth. To smoothen and spur economic growth in this area, the government built the Pasuruan – Probolinggo toll road. The objective of this study is to analyze the existing road traffic of Pasuruan and Probolinggo and doing the feasibility study. Feasibility study is determined based on the value of the ratio between the income investors gained at the cost of build the toll road. The value of these feasibilitystudy based on the analysis of the Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and the Pay Back Period (PBP). Financially value NPV > 1, value of BCR > 0 and the value of the IRR 8.3%. Toll Road construction project – Probolinggo Pasuruan worth financially and economically. Direction for future research is presented. Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang terkenal dengan pariwisata dan industrinya, seperti gunung bromo dan taman safari. Hal ini membuat Kabupaten Pasuruan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Untuk memperlancar dan memacu pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten tersebut, pemerintah membangun jalan tol Pasuruan – Probolinggo. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menganalisis lalu – lintas jalan eksisting Pasuruan – Probolinggo dan melakukan analisis kelayakan secara finansial. Untuk analisis kelayakan secara finansial ditentukan berdasarkan nilai rasio antara income investor yang didapat dengan biaya pembuatan jalan tol. Nilai kelayakan finansial tersebut berdasarkan analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP). Dalam penelitian ini, nilai DS pada Kecamatan Grati dengan nilai DS rata-rata 0.69 dan pada titik Kecamatan Leces dengan DS rata-rata sebesar 0.60. Secara finansial nilai NPV >1, nilai BCR >0 dan nilai IRR 8.3 %. Sehingga secara finansial proyek Pembangunan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo layak secara finansial. Arah penelitian selanjutnya telah diberikan pada akhir artikel.
COMPARATIVE STUDY OF THE BEHAVIOUR OF BUILDING STRUCTURE OF HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER BY USING MOMENT RESISTING FRAME AND ECCENTRICALLY BRACED FRAME Reza Kurniawan; Dwi Nurtanto; Gati Annisa Hayu
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.529 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.7435

Abstract

Eccentrically Braced Frame (EBF) is one of several types of braces that can be used in steel building. EBF has a good stiffness and ductility to withstand earthquake load. In EBF itself there are 3 types of links, namely: Long Link, Intermediate Link, and Short Link. Meanwhile, MRF of Moment resisting Frame is a structural system where the beams and columns are connected rigidly. MRF has a good ductility in accepting load even it has no lateral braces installed. In this research the Dafam Lotus Jember hotel consisting of 10 floors with total height of 33,6 m is modeled as a MRF system structure and steel structure equipped with EBF short link. The objective of this research is to compare the effectiveness of EBF and MRF in terms of displacement, axial force, shear force, and moment occurring in buildings. The modeling results show that EBF with short link has smaller displacement value compared to MRF. The difference between the two is 86,99%. In terms of axial force, shear force, and moment, EBF has smaller values than MRF. The differences are 79,76%, 53,91%, and 10,48% respectively. These results indicate that EBF has better capacity compared to MRF. Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat intensitas kegempaan yang tinggi. Ini menjadikan Indonesia tidak terhindarkan dari dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh gempa bumi, yaitu menyebabkan kerusakan insfrastruktur fisik. Peraturan gempa SNI 03-1726-2012 membahas mengenai bresing sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menangani masalah gempa. Eccentrically Braced Frame (EBF) adalah salah satu jenis bresing yang memiliki kekakuan dan daktilitas yang baik jika dibandingkan dengan Concentrically Braced Frame (CBF) yang hanya memiliki kekakuan yang baik. Selain itu terdapat pula Moment Resisting Frame (MRF) yaitu salah satu sistem struktur yang memiliki sifat daktail. Melihat permasalahan yang ada, maka pembahasan ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari EBF menggunakan short link dengan MRF apabila diaplikasikan pada bangunan Hotel Dafam Lotus Jember 10 lantai yang memiliki tinggi 33,6 m. Adapun efektivitas yang dibadingkan disini adalah nilai story displacement dan gaya dalam (momen, gaya geser, dan gaya aksial) yang terjadi. Hasil analisa dengan bantuan program analisa struktur menunjukkan bahwa EBF menggunakan short link memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan MRF dalam menerima beban yang bekerja. Dari segi story displacement, selisih prosentasenya adalah 86,99% sedangkan untuk gaya dalam yang meliputi momen, gaya geser, dan gaya aksial, selisihnya secara berturut-urut adalah 79,76%, 53,91% dan 10,48%. Hal ini menunjukkan bahwa EBF menggunakan short link lebih efektif jika dibandingkan dengan MRF.

Page 2 of 13 | Total Record : 128