cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY" : 24 Documents clear
Budaya “Menunduk” pada Generasi Millennial dalam Dunia Nyata (Studi Kasus Generasi Millennial di Desa Demaan Kudus) Syahputra, Afdit Kurniawan; Pudji Astuti, Tri Marhaeni
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berikut merupakan penelitan kualitatif mengenai fenomena kecanduan smartphone pada kalangan Millennial di Desa Demaan Kudus. Tujuan yang ingin dicapai dari kajian ini adalah mengetahui perilaku generasi Millennial di Desa Demaan, Kudus akibat  adanya smartphone; mengetahui alasan generasi Millennial di Desa Demaan, Kudus lebih mengutamakan dunia maya; serta mengetahui pandangan generasi Millennial di Desa Demaan, Kudus dalam melihat gejala sosial yang ada di dunia maya. Perilaku mengutamakan dunia maya daripada dunia nyata yang dilakukan oleh generasi Millennial menyiratkan munculnya sebuah budaya baru, yakni budaya ?menunduk?. Fenomena budaya ?menunduk? dianalisis dengan perspektif konsep generasi milik Tapscott, pilihan rasional milik Coleman, interaksionisme simbolik milik Blummer serta realitas sosial milik Berger dan Luckman.
Strategi Pemanfaatan Gadget pada Santriwati di Pondok Pesantren As Salafy Al-Asror (Studi Kasus pada Santriwati Pelajar di Yayasan Al-Asror) Mahfudhoh, Alifia; Fatimah, Nurul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan makna gadget bagi santri dan strategi pemanfaatan gadget di Pondok Pesantren As Salafy Al-Asror. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Pondok Pesantren As Salafy Al-Asror, Patemon, Gunungpati, Kota Semarang. Data yang dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Makna fungsi gadget bagi santriwati ada dua yaitu, gadget sebagai alat komunikasi dan gadget sebagai alat untuk mencari informasi, hal tersebut dapat dilihat dari latar belakang santriwati yaitu dari latar belakang keluarga, teman bermain, dan tingkat jenjang pendidikan. 2) Strategi untuk menggunakan gadget yang dilakukan oleh santriwati ada lima strategi yaitu, pertama, ketika santriwati dikunjungi atau ditimbali mahromnya (orang yang tidak boleh dinikahi seperti orang tua, om dan tante), kedua, santriwati meminjam gadget kepada wali kamar, ketiga, santriwati meminjam ke teman sekolah, keempat santriwati membawa dan dititipkan ke teman sekolah dan yang kelima, santriwati membawa gadget ke dalam pondok secara diam-diam.
Gibek: Aktivitas Ilegal Pertambagan Batu Kapur dan Dampak Ekologi di Kabupaten Blora Agustin, Diana Nur; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gibek merupakan aktivitas pemanfaatan sumber daya alam batu kapur sebagai proses adaptasi masyarakat. Aktivitas gibek merupakan aktivitas pertambangan ilegal yang sudah berjalan kurang lebih sejak tahun 1980-an. Aktivitas yang berlangsung secar turun temurun, dilalukan masyarakat sebagai pekerjaan sampingan di samping pekerjaan utama bertani. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui cara masyarakat Desa Kajengan memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal, untuk kelangsungan hidup, 2) untuk mengetahui pola-pola aktivitas masyarakat Desa Kajengan dalam memanfaatkan area pertambangan batu kapur, 3) untuk mengatahui pengaruh aktivitas pertambangan batu kapur terhadap kondisi lingkungan ekologi sekitar area pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi budaya oleh Julian H. Steward. Hasil penelitian menunjukan:  1) pemanfaatan sumber daya alam batu kapur yang ada di Desa kajengan merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap lingkungan untuk bertahan hidup, 2) disisi lain pemanfaatan sumber daya ini merupakan aktivitas ilegal yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat, dengan alasan aktivitas tersebut berada di tanah milik masyarakat dan dalam prakteknya, pekerja pertambangan hanya menggunakan peralatan sederhana dan manual, 3) dengan adanya aktivitas tersebut kini berdampak pada sumber Mata Air Kajengan yang dari tahun ke tahun debit airnya berkurang.
Pengembangan Kampung Jawi sebagai Destinasi Wisata di Kota Semarang Ridhwan, Hasna Farras Elian; Wijaya, Atika
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Jawi sebagai sebuah kampung wisata memerlukan keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan wilayahnya sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Semarang. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) bentuk partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Kampung Jawi, 2) kendala yang dihadapi dalam mengembangkan Kampung Jawi serta solusi yang dilakukan, 3) rintisan program pengembangan Kampung Jawi. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam mengembangkan Kampung Jawi dapat dilihat melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan evaluasi. Bentuk partisipasi yang dilakukan berupa pemberian ide, tenaga, harta benda, serta keterampilan yang dimiliki, (2) kendala yang dihadapi dalam mengembangkan Kampung Jawi berupa adanya kecemburuan sosial, dan keterbatasan dana. Solusi yang dilakukan berupa mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat serta meminta warga untuk melakukan iuran, (3) rintisan program pengembangan Kampung Jawi sebagai destinasi wisata di Kota Semarang meliputi pengembangan dalam hal ekonomi, fasilitas, dan sumber daya manusia.       
Diskriminasi terhadap Kaum Gemuk (Studi Kasus: Kalangan Remaja Bertubuh Gemuk di Wonosobo) Wahyuni, Kholifa Diah; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sosial yang terjadi di masyarakat yakni mengenai diskriminasi terhadap kaum gemuk, karena wacana mengenai tubuh ideal berupa tubuh langsing yang didukung oleh peran media sebagai pembentukan gambaran idealitas tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk diskriminasi yang dialami kalangan remaja bertubuh gemuk di Wonosobo, dampak diskriminasi terhadap konsep diri kalangan remaja bertubuh gemuk di Wonosobo, respon kalangan remaja bertubuh gemuk di Wonosobo terhadap bentuk diskriminasi yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori interaksionalisme simbolik oleh George Herbert Mead serta konsep the body, culture and society oleh Philip Hancock. Teori dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan tentang tubuh masih mempengaruhi interaksi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk diskriminasi yang dialami oleh remaja gemuk yaitu diskriminasi dalam aspek sosial dan diskriminasi dalam aspek pekerjaan. Dampak diskriminasi terhadap diri kalangan remaja bertubuh gemuk di Wonosobo adalah dampak secara psikologi, dampak secara ekonomi, dan dampak secara sosial. Dari adanya diskriminasi yang diterima oleh remaja gemuk, diantara mereka memberikan respon yang berbeda yaitu respon mengabaikan dan respon menolak berupa melakukan diet. Faktor gender sangat mempengaruhi respon yang muncul, dimana remaja gemuk laki-laki lebih banyak menunjukkan respon mengabaikan dan remaja gemuk perempuan menunjukkan respon menolak.
Sewu Mergo Siji Pati Sebagai Pandangan Hidup Orang Kalang di Desa Tratemulyo Kecamatan Weleri Kendal Hayati, Nurmala; Iswari, Rini
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalang sebagai bagian dari masyarakat yang mendiami wilayah Weleri, salah satunya di Desa Tratemulyo. Kalang memiliki kepercayaan sewu mergo siji pati dan digunakan sebagai pandangan hidup. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kepercayaan sewu mergo siji pati sebagai pandangan hidup Orang Kalang di Desa Tratemulyo Kendal. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan konsep kepercayaan, pandangan hidup, dan sangkan paraning dumadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan sewu mergo siji pati memiliki ajaran-ajaran hidup yang bersumber dari leluhur dan juga terdapat nilai-nilai hidup. Keberadaan Orang Kalang tentunya juga menimbulkan pandangan yang berbeda dari masyarakat dilihat dari tiga aspek yakni kelahiran, perkawinan, dan kematian. Pandangan tersebut memunculkan adanya sikap ethok-ethok untuk menghargai kegiatan yang dilakukan oleh Orang Kalang.
Relasi Sosial Ekonomi Dalam Sistem Pembagian Kerja Nelayan Pursin (Studi Kasus Di Desa Kramat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal) Susanto, Rizal; Rini, Hartati Sulistyo
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat pembagian kerja secara spesifik berdasarkan bidang keahlian dalam nelayan pursin. Hubungan sosial ekonomi yang dipengaruhi oleh pembagian kerja membuat dinamika kehidupan pada kelompok nelayan pursin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana munculnya pembagian kerja dalam nelayan pursin Tegal, bagaimana pola pembagian kerja dalam nelayan pursin Tegal, dan relasi sosial ekonomi dalam sistem pembagian kerja nelayan pursin Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian ini dianalisis menggunakan teori strukturasi Giddens. Hasil penelitian ini adalah: 1) pembagian kerja pada nelayan membuat aktivitas pencarian ikan dengan menggunakan alat tangkap pursin menjadi lebih ringan dan lebih efisiensi waktu. Pembagian kerja juga memunculkan stratifikasi beberapa kelas struktur nelayan.  2) pola pembagian kerja terbagi kedalam tiga tahapan yaitu proses persiapan tawur, proses tawur, proses pencadukan dan penyimpanan ikan. 3) struktur kerja yang ada dalam nelayan pursin mempengaruhi relasi sosial ekonomi nelayan, dimana hal ini ditentukan oleh aspek ekonomi yaitu pendapatan dan aspek sosial dalam wujud relasi sosial. Munculnya dinamika relasi sosial ekonomi diantara pemilik modal dan diantara nelayan itu sendiri dipengaruhi dengan adanya relasi kuasa.
Perilaku Membeli Produk Pemutih Wajah di Kalangan Perempuan Pekerja Millet Tempat Pelelangan Ikan Jongor Kelurahan Tegalsari Kota Tegal Nindia, Sefira Rizki Ayu; Arsal, Thriwaty; Mustofa, Moh. Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran produk pemutih mempengaruhi gaya hidup seseorang, khususnya bagi kaum perempuan. Keinginan untuk memiliki penampilan yang menarik dan cantik karena kecantikan bagi perempuan merupakan simbol keberadaan dalam lingkungan. Berbagai usaha dilakukan untuk mempertahankan citra diri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna produk pemutih bagi perempuan pekerja millet, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendorong perempuan pekerja millet dalam menggunakan produk pemutih wajah.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: Konsep cantik perempuan pekerja millet yaitu berasal dari lingkungan sosial perempuan pekerja millet, iklan, pembuktian eksistensi diri, dan konsep diri (self) tentang perempuan yang cantik. Faktor-faktor yang mendorongperempuan pekerja millet dalam menggunakan produk pemutih wajah adalah(1) adanya pengaruh teman sepergaulan (2) adanya keinginan untuk memiliki kulit wajah cantik, (3) pengaruh suami. Saran dari penelitian ini adalah perempuan pekerja millet sebaiknya mempertimbangkan jaminan kualitas krim pemutih dari penjual produk pemutih, dan perempuan pekerja millet sebaiknya memperhatikan antara kebutuhan kebutuhan sehari-hari dan keinginan membeli produk pemutih.
Perubahan Peran Bapak Rumah Tangga Dalam Keluarga Buruh Pabrik Mps Tulis Apriani, Tri Devy; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu memperlihatkan eksistensi di ranah publik dengan bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Perubahan peran ibu berpengaruh terhadap peran bapak dalam keluarga. Bapak menjadi bapak rumah tangga dalam keluarga buruh Pabrik Rokok MPS Tulis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan peran bapak rumah tangga dan implikasinya dalam keluarga buruh Pabrik Rokok MPS Tulis Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis konsep menggunakan Konsep Nature dan Konsep Nurture, serta Konsep Gender Stereotip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bapak dalam keluarga pada saat ini sudah melibatkan diri di ranah domestik dan hasil pekerjaan bapak rumah tangga tidak kalah dengan yang dikerjakan ibu.
PERILAKU SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL MUBALLIGHIN DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG Ningrum, Vena Zulinda; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku sosial merupakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan segala perbuatan yang secara langsung berhubungan atau dihubungkan dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui bentuk perilaku sosial santri. 2) Mengetahui faktor-faktor yang membentuk perilaku sosial santri. 3) Mengetahui jenis perilaku sosial santri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Muballighin mencerminkan sifat yang baik yaitu saling menghormati, bersikap sopan santun, saling tolong menolong, peka dan peduli terhadap sesama, serta mempunyai rasa terima kasih yang tinggi. Perilaku sosial santri dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai contoh ketika ada temannya yang sakit saling menjenguk dan merawat, memberi salam kepada sesama santri dan mencium tangan kepada yang lebih tua atau kyainya. 2) Faktor pembentuk perilaku sosial santri yang paling berpengaruh adalah perilaku sang kyai yaitu disiplin, kewibawaan, kedekatan terhadap santri, memberikan kasih sayang, dan nasihat. Menurut kyai seorang guru harus menjadi uswatun khasanah dalam kehidupan sehari-hari bagi santri-santrinya. 3) Jenis perilaku santri yang paling menonjol adalah kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial dimana santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Muballighin sudah dapat hidup mandiri, dapat bergaul, ramah, dan patuh terhadap tata tertib yang dapat dilihat dari perilaku sopan santri di dalam kehidupan sehari-hari di pondok pesantren.

Page 1 of 3 | Total Record : 24