Claim Missing Document
Check
Articles

Exploiting of Natural Resources as Livelihoods of The Border Citizens in The Sebatik Island, North Kalimantan Brata, Nugroho Trisnu; Wicaksono, Harto; Pramono, Didi
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.24392

Abstract

This study aims to discuss social values of political-economic activities in the community that lives in a village located on the state border and to study the narration of the community toward the existence of the state. This research uses a qualitative method, and the data is collected through observation and interview. The research location is in Sungai Limau Village, Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan Province. This paper shows that in Sebatik Island, especially in Sungai Limau Village, there is a change in the environment . There are many banana trees in that village. In the beginning, bananas are considered to have low economic value. But then, there is a creative idea from one of the local people, which is initiating a processed banana. After being processed, bananas turn out to have higher economic value. They see a marketing opportunity in Tawau City, Sabah, Malaysia, across the state border, and it is hard for them to go through the border. For the local people, the state border is no longer considered a ‘sacred area’ and forbidden to enter. Based on the research, it can be concluded that the environment may seem to have limitations in fulfilling people's needs, but then, there is actually hidden potential of natural resources that can be processed to meet their needs.
PERMASALAHAN ANAK-ANAK TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI KAMPUNG BURUH MIGRAN SEBAGAI AKIBAT AKTIVITAS MIGRAN Brata, Nugroho Trisnu; Fajar, Fajar
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji permasalahan anak yang timbul akibat aktivitas migran. Salah satu persoalan Tenaga Kerja Wanita (TKW) mengenai salah asuh anak yang mendapat perhatian Serikat Buruh Migran Wanita (SBMW) cabang Wonosobo. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan. Analisis data akan disajikan dengan kualitatif model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak anak yang ditinggal ibunya bekerja keluar negeri. Anak yang ditinggal ke luar negeri ada yang berusia di bawah 5 tahun, ada juga anak yang berusia SD hingga remaja. Permasalahan yang muncul dari fenomena tersebut adalah berupa: kesulitan berkomunikasi, minder dan murung, kapiran (tidak diperhatikan), dan hyperaktif. Permasalahan itu muncul pada anak-anak yang usianya dibawah 5 tahun. Permasalahan lainnya yaitu anak remaja hingga dewasa mulai berani memaksa dan mengancam ibunya untuk memenuhi segala permintaannya, sering tidak masuk sekolah bahkan sampai tidak naik kelas dan dropout dari sekolah. kongko-kongko, mabuk, menunjukan sikap malas, tidak mau bekerja karena mengandalkan remiten dari ibunya, bahkan ada pula yang mencuri dan melakukan pergaulan bebas.
Oil & Community Welfare: A Case Study on People Oil Mining in Indonesia Brata, Nugroho Trisnu
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3306

Abstract

Usually in the oil mining area was exploited by oil company that under licensed from the state. Nevertheless on an oil mining field in East Java Province in Indonesia there is people oil mining that exploited and distributed by the people. They are working on the people oil mining area. Working is a phenomenon inherent to adults in satisfying their needs. People work for a multitude of motivation. Working may lead a particular worker to occupy certain social status within the society. This paper aims to examine the phenomenon of people working in the oil distribution link from people oil mining  to consumer. More specifically, this study aims to describe the impacts of working in the oil mining on the miners’ social and economic life. The method used in this research is ethnography. Data were collected through observation, in-depth interviews, note taking, and recording. The location of research is in a petroleum artisanal mining area in East Java Province. The results showed that the impact of working in the oil distribution link from people oil mining to consumer is the generation of income used to meet the basic needs, to purchase personal means of transportation, to purchase some piece of land, and to pay for the children’s education.Biasanya ladang minyak dieksploitasi perusahaan yang memperolehy ijin dari negara. Akan tetapi ada ladang minyak di Jawa Timur yang dieksploitasi oleh masyarakat. Mereka bekerja pada ladang seperti  itu. Pekerja memiliki motivasi bermacam-macam dalam pekerjaanya. Bekerja membantu seseorang memperoleh status tertentu dalam masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk menelaah fenomena pekerja ladang minyak. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) mengapa orang bekerja di ladang minyak?; (2) bagaimana kesejahteraan mereka?; dan (3) bagaimana pengaruh bekerja di ladang minyak pada kehidupan sosial dan ekonomi para pekerja?. Penelitian menggunakan metode etnografi. Penelitian dilakukan di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, membeli alat transportasi pribadi, membeli tanah dan membayar pendidikan anak.
BUDAYA TEKNOLOGI PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL DI SULAWESI SELATAN Brata, Nugroho Trisnu; Romadi, Romadi
Forum Ilmu Sosial Vol 38, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v38i1.1737

Abstract

This study is an attempt to understand and explain cultural phenomena in the tradition of boat building that became a part of life of most people in South Sulawesi. Siri’ value system ‘ can motivate people to dare to do high risk jobs such as sailing on the ocean, or motivate people to excel in mastering the science of the sea, and motivate people to master technology in boat building. The problems posed here are: (1) How the process of making traditional boats were cultivated by the people in South Sulawesi?; (2) Who were the actors in the process of acculturation of technology in making the boat?The purpose of this research is to try to understand and explain how the traditional boat-making process by the people of South Sulawesi. The study also sought to understand and explain any actor in the process of making the boat. The method used here is a qualitative research method, while the data collection techniques is done by observation and in-depth interviews. Research sites are in District Takalar and Bulukumba in South Sulawesi Province. The results of this study indicate that, in the process of boat building,people still pay attention to the tradition, where the boat launch begins with prayers. This ritual is usually at the time of installation of the wooden keel boat that serves as the foundation of the ship. At the time of the launch of the ship into the water, it is usually preceded by a specifc ritual and barzanji. In addition, an infuential actor in the acculturation of traditional boat technology is the Ponggawa and the buyer who will buy the ship. Konjo tribe which is a sub-tribe of the famous Bugis is society as a maker of traditional boats in South Sulawesi. 
MODAL SOSIAL DALAM PEREKONOMIAN MINDRING DI KALANGAN BURUH PABRIK ROKOK DI DESA BULUNGCANGKRING KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS Fauziah, Maulina Indah; Prasetya, Kuncoro Bayu; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit mindring tetap eksis di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring meskipun bunga yang harus dibayar relatif tinggi. Kredit mindring berbeda dengan lembaga perekonomian formal . Mindring tidak membebankan jaminan barang berharga sebagai syarat, para pelaku mindring hanya mengandalkan rasa saling percaya antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa praktek perekonomian mindring terjadi di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring serta menjelaskan peran modal sosial dalam aktivitas perekonomian mindring di kalangan buruh pabrik rokok di desa Bulungcangkring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh pabrik rokok melakukan mindring disebabkan oleh sistem gaji borongan yang diberikan secara harian sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dan didorong oleh kemudahan pelayanan yang diberikan oleh tukang mindring. Hasil kedua adalah modal sosial dalam mindring di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring berupa kepercayaan, norma, dan jaringan menjadi penguat atau perekat antara tukang mindring dan pelanggannya untuk dapat mempertahankan eksistensinya.
POLA PERILAKU NITOR BUNGA KAMBOJA DI AREA PEMAKAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KONDISI SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS DI KABUPATEN CILACAP) Sundari, Ety; Brata, Nugroho Trisnu; Alimi, Moh Yasir
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nitor bunga kamboja merupakan istilah untuk menyebut pekerjaan memungut bunga kamboja di area pemakaman. Meningkatnya harga bunga kamboja mengakibatkan munculnya para pemungut bunga kamboja di beberapa area pemakaman. Naik turunnya harga bunga kamboja mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat Dusun Sumpilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku nitor bunga kamboja di area pemakaman Dusun Sumpilan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran jaringan dalam perspektif Cook dan Whitmeyer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat melakukan nitor bunga kamboja karena alasan ekonomi, alasan religi dan letak area pemakaman yang strategis. Pola perilaku nitor yaitu adanya  perubahan perilaku para pemungut bunga kamboja pada saat harga murah, kemudian  harga tinggi dan kembali menurun. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah pemungut bunga kamboja. Aktivitas nitor bunga kamboja dibagi menjadi 3 yaitu ngalumna, numbrasna dan nggaringna. Aktivitas nitor bunga kamboja memberikan dampak pada masyarakat Dusun Sumpilan dari segi kondisi sosial ekonomi.
KEBERLANGSUNGAN USAHA MIKRO BIDANG KULINER DI ALUN-ALUN LAMA UNGARAN Aprilia, Silvi Ayu; Brata, Nugroho Trisnu; Mustofa, Moh Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keberlangsungan usaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Bertahannya usaha kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu. bakat dan minat memasak dan latar belakang pendidikan yang rendah, cita-cita dan menghasilkan pendapatan, dan nilai-nilai sosial keagamaan; 2) Budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu, gaya hidup sederhana, konsistensi cita rasa dan harga, kreatif dan kerja keras, disiplin, dan profit oriented; 3) Peranan budaya kerja terhadap kebertahanan usaha mikro bidang kuliner dapat dilihat dalam dua hal yaitu peningkatan pendapatan dan perluasan jaringan sosial. Selain itu, terdapat sisi lain dalam budaya kerja pengusaha mikro bidang kuliner di Alun-Alun Lama Ungaran yaitu perilaku menggunakan penglarisan untuk berdagang.
Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Kismini, Elly; Musrifah, Siti; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Ngabul adalah sebuah pasar tradisional yang ada di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara dan oleh pemerintah setempat pasar tersebut direlokasi. Ada berbagai kepentingan yang berbeda sehingga memicu terjadinya konflik dalam proses relokasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana perbedaan berbagai kepentingan yang ada dalam proses relokasi pedagang Pasar Ngabul serta dampaknya terhadap kehidupan ekonomi sosial pedagang dan masyarakat Pasar Ngabul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah setempat dan panitia relokasi memiliki kepentingan untuk mewujudkan ketertiban umum, sedangkan keluarga pewakaf tanah di pasar lama, pedagang, dan masyarakat sekitar juga memiliki kepentingan untuk keuntungan masing-masing. Perbedaan kepentingan tersebut menjadi pemicu terjadinya konflik dalam proses relokasi ini. Semenjak dilaksanakannya kebijakan relokasi pedagang Pasar Ngabul, hubungan para pedagang di pasar darurat semakin erat, sedangkan pedagang di pasar baru memulai hubungan atau interaksi dengan orang-orang baru, pendapatan pedagang di pasar darurat tidak mengalami perubahan, pendapatan pedagang di pasar baru meningkat, pendapatan masyarakat sekitar Pasar Ngabul lama menurun dan terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar pasar darurat.
Etnoekologi Masyarakat Penambang Emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas nurhayati, ika nofita; Brata, Nugroho Trisnu; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Cihonje-Paningkaban hill land to be a artisanal gold mining location raises typical behaviour patterns of society that is distinctive and different from other society. The purpose of this research is to determine the behavior patterns of Cihonje society in utilizing their environment and how the environmental meaning for society. Researchers uses qualitative methods. Data analysis using ethnoecological approach. The results showed that miners have ideas and knowledge in mining operations that are implemented in mining activities. Mining activities give positive impact related to the prosperity of society. There are also negative impact related to the envoronment arround Cihonje-Paningkaban hills which is atributed with Ratadawa story, where there will be landslide and the land surface become wide and flat in the mining location as the name of Ratadawa. Ratadawa forecast indirectly give legitimacy towards the sustainability of gold mining activities in the Cihonje-Paningkaban hills. Keywords: artisanal gold mining, environmental utilization, environmental  meaning, ethnoecology
Studi Etnoekologi tentang Nelayan dan Jaring Cantrang di Kabupaten Rembang Brata, Nugroho Trisnu; Sari, Hesti Rofika
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2017.1.2.1983

Abstract

The article discuss about ecology among fisherman community who use cantrang nets in Tasik Agung village, Rembang Regency. The purpose in this research is to know the local wisdom in Utilizing cantrang nets and the impact of banning the use of cantrang nets. This research uses qualitative method. The result of this research in analized by using determinisme theory from Julian Steawerd and concept of adaptation and environment form Kaplan. The result of this study indicate that the cultural system and local knowledge in the community Tasik Agung village is a prcess of understanding the environtment. And the prohibition of the use of nets cantrang overall impact not only the fisherman who feel but the wider community also impact.