Respatijarti Respatijarti
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBENTUKAN BUAH DAN BENIH CABAI BESAR (Capsicum annum L.) PADA PERAKITAN CABAI HIBRIDA DENGAN OPTIMALISAI WAKTU DAN SUHU PENYIMPANAN POLLEN Mochtar, Faroki; Wahyono, Andi; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/639

Abstract

Permintaan cabai besar tidak berbanding lurus dengan jumlah produksi cabai besar. Penggunaan benih hibrida merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi cabai. Penyerbukan silang dilakukan secara buatan demi efisiensi waktu. Pollen merupakan jaringan hidup yang mengalami kemunduran seiring lamanya waktu penyimpanan. Modifikasi suhu dan kelembaban relatif (RH) dapat mempertahankan viabilitasnya lebih lama. Penelitian dilaksanakan di PT. BISI International Tbk. kab. Kediri, Laboratorium Bioteknologi Fakultas pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan   Desember – Maret 2016 menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor (i) pengaruh lama simpan terhadap viabilitas pollendengan 5 taraf, 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 30 hai penyimpanan serta (ii) pengaruh suhu penyimpanan pollen, 2 taraf, ruangan dan freezer. Terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulanga. Bahan yang digunakan ialah tanaman cabai HP 1113 A sebagai tetua betina yang bersifat mandul dan HP 1113 C sebagai tetua jantan yang bersifat subur. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Jika analisis ragam menunjukkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perbedaan tempat simpan dapat menunda penurunan viabilitas pollen pada saat waktu penyimpanan. viabilitas pollen merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan polinasi.  Efisiensi penyimpanan pollen dapat ditingkatkan dengan penyimpanan pollen selama 14 hari di dalam freezer.
PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F5 PADA TANAMAN CABAI BESAR(Capsicum annuum L.) Rohmatin, Anis; Soetopo, Lita; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.645 KB) | DOI: 10.21776/654

Abstract

Di Indonesia pada tahun 2010-2012 berturut-turut produksi cabai besar mencapai 807.160 ton, 888.852 ton dan 954.363 ton. Peningkatan produksi cabai besar dapat dilakukan dengan perbaikan bahan tanam yaitu dengan menyilangkan cabai besar yang memiliki karakter tahan terhadap penyakit dan produksi tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan 14 famili populasi F5 hasil persilangan cabai besar sebagai dasar untuk seleksi pada generasi selanjutnya dan memilih famili yang memiliki nilai daya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Brawijaya di Desa Sumber Kepuh, Kecamatan Karangploso, Malang, pada bulan April – Agustus 2015. Penelitian disusun dengan menggunakan sistem petak tunggal dengan metode pengamatan single plant, Masing-masing famili F5 ditanam sebanyak 60 individu tanaman dan masing-masing tetua ditanam sebanyak 40 individu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan famili yang memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tinggi terdapat pada famili A1.8.14, A1.26.19, A1.54.14, B2.58.5, B5.27.20, A4.92.14 sehingga keenam famili tersebut dapat digunakan untuk bahan pertimbangan seleksi selanjutnya yaitu pada populasi F6.
PENDUGAAN HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F4 TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) Rahmadhini, Nana; Saptadi, Darmawan; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.82 KB) | DOI: 10.21776/690

Abstract

Produktivitas cabai besar di Indonesia tergolong sedikit mengalami peningkatan produksi, dalam 5 tahun belakangan. Adapun Salah satu kegiatan atau usaha untuk memperoleh hasil produktivitas tanaman cabai yang lebih baik dan optimal yaitu dengan menggunakan benih bermutu. Benih bermutu dari varietas unggul merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi di bidang pertanian, tidak terkecuali cabai. Daya hasil atau keberhasilan produksi merupakan sifat kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen sehingga diperlukan seleksi pada karakter yang mendukung perbaikan produktivitas cabai. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan populasi F4 tanaman cabai besar. Penelitian dilakukan di Desa Gesingan, Pujon. Famili yang terpilih berdasarkan proses pemilihan dari nilai matrik yang dibandingkan dengan nilai rata-rata tetua, dengan memilih nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai tetua. Pada famili A terdapat 3 famili yang terpilih yaitu A1.17.2, A1. 26.1, A1.55.4 berdasarkan data matrik yang dibandingkan dengan nilai rata-rata tetua dan berdasarkan kriteria seleksi nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan yang memiliki nilai yang tinggi terhadap pada famili A1.15.2, A1 33 1 dan B2.46.1.
PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS, KERAGAMAN GENETIK DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN PADA BEBERAPA GENOTIPE F5 CABAI (Capsicum annuum L.) Lasmono, Giri; Sugiharto, Arifin Noor; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.442 KB) | DOI: 10.21776/694

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting namun produktivitasnya di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai yaitu dengan menggunakan varietas unggul dengan daya hasil tinggi. Daya hasil merupakan sifat kuantitatif yang dikendalikan oleh beberapa gen (polygenic). Untuk memperoleh verietas unggul maka parameter genetik yang digunakan antara lain: nilai heritabilitas, keragaman genetik dan kemajuan genetik harapan (KGH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas, keragaman genetik dan kemajuan genetik harapan pada beberapa karakter dari genotipe F5 cabai hasil silangan yang diuji dan memilih genotipe yang memiliki daya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan metode Rancangan Perbesaran (Augmented design) dengan bahan genetik yang digunakan yaitu Genotipe cabai hasil seleksi F4 beserta ketiga tetuanya sebagai perlakuan. Parameter pengamatan yaitu karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F5 cabai memiliki keragaman genetik yang luas pada setiap karakter, kecuali pada karakter tebal daging buah. Nilai heritabilitas pada setiap populasi F5 untuk karakter hasil memiliki nilai heritabilitas tinggi, kecuali pada tebal daging buah. Kemajuan genetik harapan populasi F5 memiliki nilai KGH tinggi, kecuali pada karakter umur berbunga, umur panen dan panjang buah memiliki KGH cukup tinggi, dan pada karakter tebal daging buah nilai KGH agak rendah. Populasi F5 yang terpilih dengan produktivitas tinggi yaitu A1.26.19, B2.58.5 dan A4.92.14.
PENAMPILAN KARAKTER TIPE PERTUMBUHAN DAN KUALITAS BUAH DELAPAN FAMILI F6 CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) DI DATARAN MEDIUM Cahyaningrum, Sekar Ayu; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.324 KB) | DOI: 10.21776/697

Abstract

Cabai besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayur  yang penting di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Produktivitas cabai nasional Indonesia masih rendah yaitu 6.44 ton ha-1. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas cabai adalah perakitan varietas unggul yang memiliki kuantitas dan kualitas hasil yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan karakter tipe pertumbuhan dan kualitas buah serta melihat keseragaman pada delapan famili F6 cabai besar. Penelitian menggunakan 8 famili cabai besar. Penanaman dilakukan berdasarkan baris tunggal dan pengamatan dilakukan berdasarkan individu tanaman. Penelitian dilakukan di Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu pada bulan Februari-Agustus 2016. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat keragaman pada karakter tipe pertumbuhan, posisi putik, warna benang sari, warna buah muda, warna buah masak, dan ujung buah. Nilai koefisien keragaman pada karakter kuantitatif menunjukkan keragaman yang rendah hingga sedang. Berdasarkan data yang diperoleh, famili cabai besar yang terpilih yaitu famili A1 26 6 4, A1 26 6 27, dan A1 33 19 5.
INDUKSI POLIPLOIDI PADA BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DENGAN PEMBERIAN KOLKISIN Fadilla, Zulva Nur; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.476 KB) | DOI: 10.21776/709

Abstract

Sebanyak 95% kebutuhan bawang putih di Indonesia harus diimpor dari beberapa negara lain terutama Cina. Hal ini dikarenakan menurunnya minat budidaya oleh petani yang tidak mampu bersaing dengan bawang putih impor yang memiliki ukuran umbi lebih besar. Upaya mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman untuk perbaikan sifat dengan induksi poliploid menggunakan mutagen kolkisin pada salah satu kultivar unggul di Indonesia, Lumbu Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolkisin pada pertumbuhan bawang putih Lumbu Hijau. Penelitian dilakukan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor yaitu konsentrasi kolkisin (0, 250, 500, dan 750 ppm) dan lama perendaman (6 dan 12 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi kolkisin dengan lama perendaman hanya terjadi pada tinggi tanaman umur 35, 42, dan 49 hst. Tinggi tanaman meningkat akibat perendaman kolkisin konsentrasi 750 ppm selama 6 jam. Sedangkan faktor konsentrasi kolkisin hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 28, 35, 42, 49, dan 56 hst. Jumlah daun meningkat akibat perlakuan kolkisin 750 ppm. Faktor lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati.
RESPON PEMBERIAN KONSENTRASI GA3 TERHADAP PEMBUNGAAN DUA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Pramukyana, Lutfi; Kendarini, Niken; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/795

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas yang sudah dimanfaatkan banyak oleh masyarakat.Bahan tanam dari umbi rentan terhadap penyakit dan produksi juga menurun karena penanaman dari generasi ke generasi. Solusi untuk meningkatkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan pengembangan bahan tanam bawang merah dari biji yang dikenal dengan nama TSS (True Shallot Seed). Kelebihan TSS yaitu volume kebutuhan TSS lebih sedikit yaitu sekitar ±3-6 kg.ha-1 dibandingkan dengan umbi bibit ±1-1,5 ton.ha-1. Upaya untuk meningkatkan produktivitas jumlah bunga dan biji tanaman bawang merah yaitu dengan pemberian temperatur rendah (vernalisasi) dengan temperatur (5˚ - 10˚C) atau menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh tanaman yaitu GA3. Kendala perbaikan varietas bawang merah salah satunya yaitu tingkat pembungaan bawang merah yang rendah. Hal ini dikarenakan lingkungan di Indonesia tidak mendukung proses inisiasi pembungaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh GA3 pada pembungaan bawang merah varietas Philipine dan Bali Karet. Penelitian dilaksanakan pada lahan kebun di Desa Punten Kota Batu dengan ketinggian 1050 m dpl. Penelitian dimulai pada bulan Desember 2015–April 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yaitu varietas sebagai faktor utama dan konsentrasi GA3 sebagai faktor kedua dengan 3 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan menggunakan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil menunjukkan penggunaan konsentrasi ZPT GA3 tidak dapat meningkatkan pembungaan pada bawang merah varietas Philipine dan Bali karet sehingga belum didapatkan konsentrasi GA3 yang tepat untuk meningkatkan pembungaan bawang merah pada varietas Philipine dan Bali Karet.
KERAGAAN 10 GALUR HARAPAN GENERASI F6 TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Farida, Amelia; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/824

Abstract

Tanaman cabai merah adalah salah satu sayuran yang dimanfaatkan buahnya. Tanaman cabai merah digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masak dan obat. Produktifitas cabai merah pada tahun 2014 adalah 8,34 ton.ha-1 Anonymosa). Jumlah tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan potensi produktifittas cabai merah nasional yang dapat mencapai 12 ton.ha-1 (Purwati, 2000). Produktifitas tanaman cabai merah yang rendah dapat disebabkan oleh keadaan lingkungan atau serangan hama dan penyakit. Peningkatan produktifitas tanaman cabai merah dapat dilakukan dengan menggunakan varuetas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan baik secara kualitatif dan kuantitatif 10 galur harapan pada generasi F6 tanaman cabai merah (Capicum annum L.). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini 10 galur harapan cabai merah dan varietas pembanding yakni Gantari. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 – Mei 2016 di Desa Gesingan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Berdasarkan pengamatan karakter kualitatif tampak keseragaman pada posisi bunga, bentuk buah, warna buah muda dan warna biji. Sedangkan pada pengamatan karakter kualitatif terdapat beberapa karakter yang berbeda nyata dengan varietas pembanding, yakni panjang buah, diameter buah, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah baik dan bobot rata-rata buah. Terdapat 2 galur harapan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi varietas yaitu B5-10 dan B6-38.
PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS TUJUH GENOTIPE CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) GENERASI KE 2 HASIL SELEKSI GALUR MURNI Ariefa, Astritia Rizky; Respatijarti, Respatijarti; Purnamaningsih, Sri Lestari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/877

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)  termasuk dalam tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat. Dibutuhkan varietas-varietas unggul dengan potensi hasil tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Untuk mendapatkan karakter unggul perlu diketahui tentang penilaian potensi genetik. Dengan melakukan seleksi pada masing-masing genotipe akan didapatkan karakter yang dapat dikembangkan lebih lanjut.  Dari genotipe-genotipe yang terseleksi perlu diketahui nilai heritabilitas untuk mengetahui apakah genotipe yang terpilih memilki karakter yang banyak dipengaruhi oleh faktor genetik ataukah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai heritabilitas karakter agronomis pada tujuh genotipe cabai rawit dan untuk menentukan genotipe terpilih yang berkarakter unggul. Penelitian dilakukan pada bulan April-Oktober 2015. Bahan yang digunakan adalah tujuh genotipe cabai rawit generasi ke 2 hasil seleksi galur murni. Penelitian disusun menggunakan metode single plant. Hasil penelitian menunjukkan karakter tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah bunga pertanaman, jumlah buah total pertanaman, panjang buah, lebar buah, bobot perbuah, bobot buah total, periode panen, dan bobot 1000 butir memiliki nilai heritabilitas yang tinggi. Selain itu terpilih lima genotipe yaitu genotipe 1, 3, 4, 5 dan 8 yang akan dilakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat potensi hasil dan ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan Berdasarkan Karakter Agronomi pada Aksesi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Habitus Menyebar Dewi, Purnaningtyas Oetari; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/985

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan karena tingginya permintaan. Salah satu cara meningkatkan produksi cabai rawit adalah dengan perakitan varietas unggul baru berdaya hasil tinggi. Seleksi adalah salah satu kegiatan penting dalam pemuliaan tanaman dan informasi dari parameter genetik seperti keragaman genetik, nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas seleksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan berdasarkan karakter agronomi pada aksesi cabai rawit habitus menyebar dan mendapatkan individu tanaman yang berdaya hasil tinggi. Penelitian dilakukan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang dari bulan April sampai Oktober 2017. Percobaan menggunakan metode single plant yaitu dengan menanam 264 tanaman dari campuran 11 aksesi dan 66 tanaman varietas Nirmala F1. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik yang luas pada semua karakter kuantitatif yang diamati. Nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tinggi juga terdapat pada semua karakter, yaitu karakter tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, umur panen, panjang buah, diameter buah, bobot buah total, bobot per buah dan jumlah buah. Karakter kualitatif yang mempunyai nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tinggi dapat dijadikan sebagai pertimbangan seleksi dan dari populasi terpilih 23 individu tanaman yang terseleksi yang mempunyai daya hasil tanaman tinggi, dilihat dari bobot buah total serta dilihat dari nilai heritabilitas dan kemajuan genetik yang tinggi.