Penggunaan teknologi dalam sarana dakwah adalah keawajiban yang harus dimanfaatkan sebaik dan sebijak mungkin. media sosial menjadi jembatan penghubung komunikasi dengan pilihan platform seperti facebook, twitter, whatsapp, telegram, instagram dan tiktok merupakan penghubung kepada para pendakwah hari ini, untuk berkomunikasi yang lebih intens para pendakwah harus lebih berbaur terhadap masyarakan dan seolah olah mengerti terhadap problematika umat. Kombinasi penyatuan dakwah dan technology mewujudkan satu gejala yang mampu dicetuskan dalam membangunan jiwa umat. Namun begitu, tidak semua penda’i mampu mengatasi masalah kegelisaan umat dalam menjawab tantangan era serba modern yang bahkan kering secara nurani dari segi batin seperti penyebaran hadits palsu,berita hoax yang tidak valid kebenarannya,tidak seimbang informasi dan penda’i hanya fokus memberikan tausiyah yang di bungkus oleh politik kepentingan . ini dapat merugikan ummat karena dakwah media sosial dapat menjadikan bumerang yang mampu menyesatkan khlayak banyak tanpa memikirkan konskwensi yang di dapat sebaliknya jika penda’i mampu beradap tasi terhadap media sosial yang mampu menyelaraskan kebutuhan umat maka ini point plus dan mampu menjadi pelengkap dalam menjawab tantangan umat. Oleh itu, penulisan akan melihat isu kini dari paradigma di era modernisasi yang dibentuk oleh peraturan, strategi konsep, pendekatan yang terbaik dalam membantu da’i agar startegi dakwah yang lebih modern dengan tidak menghilangkan esensi dari dakwah itu sendiri melalui media sosial tiktok.