Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penambahan Stressing Bar Pada Perencanaan Struktur Baja Gedung Parkir di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Propika, Jaka; Fitriyah, Dita Kamarul; Septiarsilia, Yanisfa
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.316 KB)

Abstract

Perencanaan pada gedung parkir terpusat di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya dengan acuan data survey SRP volume puncak kendaraan oleh made dkk (2017) jumlah kendaraan yang parkir 1299 motor, angka ini akan meningkat pada kondisi tertentu hingga mencapai 2000 kendaraan. Gedung parkir terpusat direncanakan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional, dalam perencanaan ini dilakukan peninjauan salah satu girder-nya yang direncanakan dengan penambahan stressing bar (baja pratengang) pada sayap bawah girder. Berdasarkan hasil perbandingan dalam perencanaan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional profil girder menggunakan WF350x175x7x11 dengan ratio momen 0.8, metode ini mendapatkan profil yang lebih besar dibandingkan dengan cara penambahan stressing bar (baja pratengan) yang menggunakan profil girder WF300x150x6.5x7 didapatkan ratio momen 0.87 dengan strand mutu G270 diameter 9.5 mm dan tarikan sebesar 9272.81 kg. Dalam penggunaan profil WF300x150x6.5x9 dengan penambahan stressing bar dapat mengefisiensi berat tiap balok utamanya hingga ±25%. Tetapi dengan penambahan stressing bar pada balok utama akan menambah waktu dalam pelaksanaannya di lapangan.
Analysis of Retrofit Building Behavior with Base Isolation System Using Nonlinear Time History Analysis Septiarsilia, Yanisfa; Tavio, Tavio; Raka, I Gusti Putu
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2017): The 2nd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2016
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i1.2204

Abstract

        Now,  procedures of design for the earthquake resistance of buildings and non-building structures SNI 1726: 2012 has been approved the procedures for seismic design for buildings SNI 1726-2002.  SNI 1726: 2012 refers to the development  of  modern seismic regulations are due to changes in tectonic plates located on the active track on the path of circum-Pacific and the Indian track - the Himalayas. With the enactment of the new  SNI earthquake,  namely SNI 1726: 2012, then all existing buildings and designed with old  SNI earthquake, that  is SNI - 1726-2002 should be evaluated against for the new regulations. Handling scheme for existing buildings should be made to determine and improve safety. Analysis and solutions are required to improve the safety of buildings. Retrofitting Seismic Isolation is one of  the effective and practical methode to increase safety of buildings against earthquakes, because  this methode can reduce the earthquake acceleration response. Retrofitting seismic isolation can not only improve the safety and functionality seismic, but also to maintain the original design. Without the need to demolish and rebuild the building, the building will remain intact. So that historic buildings and cultural heritage can still be preserved. The concept of base isolation is to decouple the upper structure from its foundation and inserting isolator which has a small horizontal stiffness. This techniques can reducing the seismic impact from the soil vibration which could be from seismic motion. This study will compare the ratio building safety for old structural design that uses SNI-1726-2002 (old) vs SNI 1726: 2012 (new). The results shows that retrofitting seismic isolation building have better performance in terms of ductility demand, natural period, and lower internal forces due to earthquake.
Studi Perbandingan Letak Shear Wall terhadap Perilaku Struktur dengan menggunakan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019 Wijayana, Hendra; Susanti, Eka; Septiarsilia, Yanisfa
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Gedung bertingkat pada era saat ini lebih ke arah vertikal. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan menjadi permasalahan utama, khususnya di daerah perkotaan, sehingga bangunan ke arah vertikal sudah menjadi kebutuhan pada Perkembangan Pembangunan. Rentannya struktur bangunan tingkat tinggi terhadap gaya lateral, salah satunya gaya gempa mengharuskan struktur bangunan tingkat tinggi mampu menahan gaya lateral yang terjadi. Terdapat beberapa sistem struktur dalam menahan gaya lateral, diantaranya merupakan sistem rangka pemikul momen dan sistem dinding geser (Shear Wall). Dalam penelitian ini menggunakan Sistem Ganda, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen dan Sistem Dinding Geser dengan lima model posisi dinding geser. Penelitian  ini  dibuat  untuk  mengetahui  permodelan  posisi  dinding  geser yang  efektif  pada  bangunan  bertingkat  tinggi  dengan  membandingkan  5  permodelan  posisi  dinding  geser  yang  bervariasi menggunakan   nilai  prosentase  sistem  ganda,  periode  struktur,    dan  simpangan  antar  lantai. Berdasarkan  nilai  prosentase  penyerapan  gaya  lateral  pada  Sistem  Rangka  Pemikul  Momen  (SRPM)  didapatkan  nilai  terkecil  arah  X  sebesar  30,27  %  dan  arah  Y  sebesar  29,58 %  pada  permodelan  ke  5. Dengan  nilai  prosentase  sistem  ganda,  periode  struktur  dan  simpangan  antar  lantai yang  kecil  dalam  menahan  gaya  lateral  dianggap  struktur  bangunan  tersebut  lebih  aman.  Karna  resiko  kerusakan  pada  struktur  bangunan  dianggap  lebih  kecil  ketika  terjadi  goncangan  atau  pergerakan  struktur  bangunan  akibat  beban  lateral  seperti  beban gempa  yang  terjadi.  Sehingga  sistem  rangka  pemikul  momen  dengan  dinging  geser  yang  terletak  di  inti  bangunan   seperti  pada  permodelan  ke  5  dianggap  paling  efektif  dalam  menahan  gaya  lateral  seperti  beban  gempa.
Penggunaan Beam Bracing Sebagai Pengganti Shear Wall Pada Proyek Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi Jaka Propika; Yanisfa Septiarsilia; Dita Kamarul Fitriyah
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.495

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat telah menjadi prioritas utama, keterbatasan lahan yang tersedia maka dibuat bangunan yang memaksimalkan penggunaan lahan dengan membuat bangunan yang bertingkat misalnya bangunan tinggi. Pada bangunan tinggi material utama biasanya yang digunakan yaitu shear wall. Penggunaan shear wall memiliki banyak kekurangan dan penelitian ini penggunaan shear wall diganti dengan pengaku beam bracing. Fungsi bracing adalah untuk memperkuat struktur secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil kontrol Analisa penggunaan beam Bracing sebagai pengganti shear wall. Permodelan dan Analisa Struktur menggunakan SAP2000 v.14.2.5 dengan 4 desain yang sudah disempurnakan. Hasil analisa dari penelitian tersebut desain 4 (Sistem Rangka dan Bracing) memenuhi persyaratan periode getar fundamental yang terjadi. Selisih nilai gaya geser dasar (base shear) dari hitungan manual dan SAP2000 dengan nilai rata-rata selisih berkisar 3,5%. Penurunan nilai simpangan horisontal arah X dan Y paling besar pada Desain 4 yaitu sebesar 75,91% dan 19,73%. Dengan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Desain 4 (Sistem Rangka dan Bracing) mampu digunakan sebagai pengganti Shear Wall berdasarkan nilai-nilai simpangan horisontal arah X dan Y.
Penambahan Stressing Bar Pada Perencanaan Struktur Baja Gedung Parkir di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jaka Propika; Dita Kamarul Fitriyah; Yanisfa Septiarsilia
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pada gedung parkir terpusat di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya dengan acuan data survey SRP volume puncak kendaraan oleh made dkk (2017) jumlah kendaraan yang parkir 1299 motor, angka ini akan meningkat pada kondisi tertentu hingga mencapai 2000 kendaraan. Gedung parkir terpusat direncanakan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional, dalam perencanaan ini dilakukan peninjauan salah satu girder-nya yang direncanakan dengan penambahan stressing bar (baja pratengang) pada sayap bawah girder. Berdasarkan hasil perbandingan dalam perencanaan dengan menggunakan metode strukrur baja konvensional profil girder menggunakan WF350x175x7x11 dengan ratio momen 0.8, metode ini mendapatkan profil yang lebih besar dibandingkan dengan cara penambahan stressing bar (baja pratengan) yang menggunakan profil girder WF300x150x6.5x7 didapatkan ratio momen 0.87 dengan strand mutu G270 diameter 9.5 mm dan tarikan sebesar 9272.81 kg. Dalam penggunaan profil WF300x150x6.5x9 dengan penambahan stressing bar dapat mengefisiensi berat tiap balok utamanya hingga ±25%. Tetapi dengan penambahan stressing bar pada balok utama akan menambah waktu dalam pelaksanaannya di lapangan.
Studi Perbandingan Letak Shear Wall terhadap Perilaku Struktur dengan menggunakan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019 Hendra Wijayana; Eka Susanti; Yanisfa Septiarsilia
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Gedung bertingkat pada era saat ini lebih ke arah vertikal. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan menjadi permasalahan utama, khususnya di daerah perkotaan, sehingga bangunan ke arah vertikal sudah menjadi kebutuhan pada Perkembangan Pembangunan. Rentannya struktur bangunan tingkat tinggi terhadap gaya lateral, salah satunya gaya gempa mengharuskan struktur bangunan tingkat tinggi mampu menahan gaya lateral yang terjadi. Terdapat beberapa sistem struktur dalam menahan gaya lateral, diantaranya merupakan sistem rangka pemikul momen dan sistem dinding geser (Shear Wall). Dalam penelitian ini menggunakan Sistem Ganda, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen dan Sistem Dinding Geser dengan lima model posisi dinding geser. Penelitian  ini  dibuat  untuk  mengetahui  permodelan  posisi  dinding  geser yang  efektif  pada  bangunan  bertingkat  tinggi  dengan  membandingkan  5  permodelan  posisi  dinding  geser  yang  bervariasi menggunakan   nilai  prosentase  sistem  ganda,  periode  struktur,    dan  simpangan  antar  lantai. Berdasarkan  nilai  prosentase  penyerapan  gaya  lateral  pada  Sistem  Rangka  Pemikul  Momen  (SRPM)  didapatkan  nilai  terkecil  arah  X  sebesar  30,27  %  dan  arah  Y  sebesar  29,58 %  pada  permodelan  ke  5. Dengan  nilai  prosentase  sistem  ganda,  periode  struktur  dan  simpangan  antar  lantai yang  kecil  dalam  menahan  gaya  lateral  dianggap  struktur  bangunan  tersebut  lebih  aman.  Karna  resiko  kerusakan  pada  struktur  bangunan  dianggap  lebih  kecil  ketika  terjadi  goncangan  atau  pergerakan  struktur  bangunan  akibat  beban  lateral  seperti  beban gempa  yang  terjadi.  Sehingga  sistem  rangka  pemikul  momen  dengan  dinging  geser  yang  terletak  di  inti  bangunan   seperti  pada  permodelan  ke  5  dianggap  paling  efektif  dalam  menahan  gaya  lateral  seperti  beban  gempa.
Analisa Perbandingan Kolom Komposit Inside Steel dan Outside Steel terhadap Kapasitas Tahanan Aksial dan Momen Jaka Propika; Dita Kamarul Fitriyah; Yanisfa Septiarsilia
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 5, No 2 (2020): EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v5i2.1947

Abstract

ABSTRAK Penggunaan kolom komposit telah banyak digunakan di berbagai bangunan bangunan tinggi. Dan pada umumnya, Kolom komposit dibagi menjadi 2 macam, yaitu kolom komposit inside steel dan outside steel dengan struktur baja terbungkus oleh beton disebut dengan kolom inside steel atau bisa saja disebut Concrete Encased Column. Sedangkan untuk baja yang berisi beton disebut dengan kolom outside steel atau juga disebut Concrete Filled Column. Penggunaan struktur kolom komposit outside steel sebagai kolom utama dalam mendukung beban lateral pada struktur rangka bangunan belum lazim digunakan dalam perkembangan konstruksi saat ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa kekuatan dari 2 macam kolom komposit agar diketahui jenis kolom komposit yang paling efektif dan memiliki kekuatan paling tinggi. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual pada kolom komposit inside steel dan outside steel yang berbentuk kotak, sedangkan untuk perhitungan dengan menggunakan program CSICOL dilakukan pada seluruh kolom komposit. Hasil nilai ØPn dan ØMn kemudian dibandingkan antara perhitungan manual dengan program CSICOL. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan kolom komposit outside steel lebih baik dibandingkan kolom komposit inside steel dengan menggunakan standar volume dari ukuran kolom komposit inside steel kotak 400x400 mm. Kolom komposit outside steel berbentuk bundar dengan diameter 431 mm lebih unggul sebesar 17 % dalam menahan gaya aksial nominal (ØPn) dibandingkan semua tipe kolom komposit yang lain. Sedangkan kolom komposit outside steel berbentuk kotak dengan ukuran 405.70x405.70 mm lebih unggul menahan momen nominal (ØMn) sebesar 10,5 % dibandingkan semua tipe kolom komposit yang lain.Kata kunci : kolom komposit; inside steel (concrete- encased column); outside steel (concrete-filled column)ABSTRACT The use of composite columns has been widely used in various high-rise buildings. Composite columns are generally divided into two types: composite columns inside steel and outside steel columns with a steel structure wrapped in concrete called an inside steel column (concrete encased column), while steel containing concrete is called an outside steel column (concrete-filled column). The use of a composite column structure outside steel as the main column in supporting lateral loads in the building frame structure is not yet commonly used in current construction developments. Therefore, it is necessary to consider the strengths of 2 types of composite columns to know which type of composite column is the most effective and has the highest strength. Calculations are performed using manual calculations on composite columns inside steel and outside steel in the form of a box, while calculations using the CSiCOL program are carried out on all composite columns. The results of the ØPn and ØMn values are then compared between manual calculations and the CSiCOL program. The calculation results show that the composite outside steel column's ability is better than the inside steel composite column by using a standard volume from the size of the composite column inside steel box 400x400 mm. The round composite outside steel column with a 431 mm diameter is 17% superior in withstanding nominal axial force (ØPn) than all other composite column types. While the outside steel composite column in the form of a box with a size of 405.70x405.70 mm is superior to withstand the little moment (ØMn) by 10.5% compared to all other types of composite columns. 
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RW 02 KELURAHAN KERTAJAYA KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA Jenny Caroline; Siti Choiriyah; Mila Kusuma Wardani; Dewi Pertiwi; Theresia Maria CA; Ratih Sekartadji; Arintha Indah Dwi Syafiarti; Yanisfa Septiarsilia; Kurnia Hadi Putra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari kegiatan tri darma perguruan tinggi, tujuan dari kegiatan ini adalag untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Jurusan Teknik Sipil – Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik ‘’Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Lingkungan RW 02 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Kota Surabaya’’ yang bekerja sama dengan masyarakat dan perangkat RW 02 Kecamatan Kertajaya Kecamatan Gubeng Kota surabaya dan sosialisassi dilakukan di balai RW. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan kegiatan sosialisasi Pengolahan Sampah Rumah Tangga kepada warga setempat adalah adanya pemanfaatan sampah rumah tangga yang dijadikan sebagai kerajinan tangan dan memiliki nilai ekonomis. Adanya pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga agar dapat mengembangkan kreativitasnya melalui pelatihan membuat kerajinan tangan yang bernilai jual sehingga dapat meningkatkan penghasilan mereka. Dengan demikian kami sebagai civitas akademik memberikan edukasi dan ilmu kami untuk warga setempat di masa pandemi COVID-19 saat ini
Analisis Geometri Bangunan terhadap Kinerja Seismik Menggunakan Direct Displacement Based Design Method Andi Susilo Kartiko; Indra Komara; Yanisfa Septiarsilia; Dita Kamarul Fitria; Heri Istiono; Dewi Pertiwi
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v4i2.1367

Abstract

Evaluasi seismik terhadap perilaku struktur tidak beraturan merupakan parameter penting khususnya untuk mengetahui kegagalan yang terjadi pada struktur. Parameter ketidakberaturan tersebut dapat berupa elevasi struktur yang tidak seragam, denah yang memiliki bentuk tidak umum yang mana memiliki pusat massa dan kekakuan yang berbeda serta jenis dan dimensi dari elemen struktur terpasang. Ketidakberaturan tersebut sering tidak dapat dihindari karena faktor arsitektur. Pada studi ini, akan dievaluasi berbagai bentuk ketidakberaturan struktur bangunan yang dievaluasi secara analitis dan numerik. Evaluasi struktur menggunakan metode direct displacement-based design dengan pendekatan ATC-40 disimulasikan untuk mengetahui parameter kinerja struktur. Satu bangunan regular dan tiga bangunan ireguler akan dievaluasi dan dibandingkan satu sama lain. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, nilai kinerja bangunan secara relatif memenuhi standar acuan DDBD dengan tingkat level kinerja berada pada life safety dan intermediate occupancy untuk pendekatan dengan ATC-40.
ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG PASCA KEBAKARAN DENGAN PENAMBAHAN PROFIL SIKU SEBAGAI PERKUATAN STRUKTUR BALOK Yanisfa Septiarsilia; Jaka Propika
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v4i1.623

Abstract

Beton yang mengalami kebakaran pada suhu diatas 200°C dapat menyebabkan mutu beton mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan penurunan kekuatan struktur. Masalah ini dapat diselesaikan dengan perkuatan struktur yaitu dengan penambahan profil untuk perkuatan struktur balok pasca kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kekuatan struktur balok pasca kebakaran dengan penambahan profil siku. Hasil analisis yang dilakukan bahwa nilai momen nominal balok pasca kebakaran pada suhu 900°C dengan durasi 3 jam pada beton dan 2 jam pada baja tulangan sebelum penambahan profil siku menunjukan nilai momen nominal Mn = 7161,7 Kg.m  Mu = 8231 kg.m pada balok 1 (ekterior) dan Mn = 7891,8Kg.m  Mu = 8096,41 kg.m pada balok 1 (interior). Setelah penambahan profil siku dengan dimensi profil L65x65x7 pada balok pasca kebakaran menunjukan nilai momen nominal mengalami kenaikan dengan Mn = 24927,03 kg.m  Mu = 8096,41.kg.m pada balok 1 (interior) dan Mn = 16449,5 kg.m   Mu = 8231 kg.m pada balok 1 (eksterior).