Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Prediksi Perubahan Tutupan Lahan Pasca Pembangunan Gerbang TOL Soreang di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Menggunakan Regresi Logistik Biner Andre Saputra Dabukke; Cahyono Susetyo
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.75266

Abstract

Wilayah yang berubah menjadi kawasan perkotaan umumnya disertai dengan peningkatan jumlah infrastruktur untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Hal ini dialami oleh Kecamatan Soreang yang mulai bertumbuh menjadi kawasan perkotaan serta didukung oleh infrastruktur transportasi berupa Gerbang TOL. Adanya Gerbang TOL di Kecamatan Soreang berpotensi untuk memicu perkembangan lahan di kawasan sekitarnya. Dengan adanya penelitian yang memprediksi perubahan tutupan lahan diharapkan dapat membantu pemerintah sebagai pemangku kebijakan untuk mencegah terjadinya perubahan lahan yang tidak terkendali. Tujuan dari penelitian ini dicapai dengan menentukan variabel penentu perubahan tutupan lahan berdasarkan persepsi stakeholder, membuat model matematis perubahan tutupan lahan di Kecamatan Soreang menggunakan metode regresi logistik biner yang divalidasi menggunakan metode Root Mean Square Error (RMSE), serta membuat prediksi perubahan tutupan lahan menggunakan analisis spasial yang didukung oleh teknik validasi Confusion Matrix. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat 14 variabel yang dinilai berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan di Kecamatan Soreang pasca pembangunan Gerbang TOL Soreang. Tinggi rendahnya probabilitas perubahan tutupan lahan dipengaruhi oleh jarak dari variabel – variabel tersebut. Hasil perumusan model spasial perubahan tutupan lahan menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,000000001858 sampai dengan 0,999804. Luasan lahan non – terbangun yang memiliki potensi untuk mengalami perubahan tutupan lahan adalah penggunaan lahan Hutan, Perkebunan, Pertanian dan Peternakan, serta Area Terbuka dengan total luasan sebesar 309,109 hektar. Selain itu terdapat potensi pelanggaran pada rencana pola ruang kawasan lindung, yakni pada Sempadan Sungai dan Perairan dengan total luasan sebesar 63,117 hektar.
Arahan Optimasi Pemanfaatan Lahan Melalui Pendekatan Telapak Ekologis di Kabupaten Sidoarjo Deddy Setiawan; Cahyono Susetyo
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.64615

Abstract

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sidoarjo yakni sebesar 1,62% berpotensi meningkatkan kebutuhan penduduk terkait luas lahan permukiman. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menciptakan alih fungsi lahan yang tidak terkendali dan akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, mulai nampaknya pengurangan beberapa luas penggunaan lahan pangan seperti lahan perikanan yang menurun sebesar 53 Ha yang mengakibatkan penurunan produktivitas bandeng sebesar 3.490.500 Kg pada tahun 2009-2013 dan lahan pertanian sebesar ±300 Ha pada tahun 2016-2018. Keadaan tersebut tidak sesuai dengan slogan Kabupaten Sidoarjo yang menyatakan bahwa Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang subur sebagai lumbung pangan. Hal dapat menjadi masalah mengingat semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar pula kebutuhan pangan yang dibutuhkan. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan telapak ekologis dengan melakukan perhitungan terkait biokapasitas (demand), telapak ekolgis (supply), dan keseimbangan defisit ekologis. Terdapat beberapa variabel penelitian ini, yakni populasi, lahan pertanian, lahan peternakan, lahan perikanan, dan lahan terbangun. Dari pendekatan dan varibel tersebut nantinya dapat diketahui luas eksisting lahan tahun 2018, kebutuhan telapak ekologis tahun 2019, rencana pola ruang tahun 2029, serta kebutuhan lahan tahun 2029. Kemudian hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menghasilkan arahan optimasi yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keseimbangan defisit ekologis Kabupaten Sidoarjo saat ini mengalami surplus sebesar 0,035016 gha/jiwa. Kondisi surplus ini masih dapat dipertahankan hingga tahun 2029 meskipun nantinya terjadi pengurangan penggunaan lahan pertanian, peternakan, dan perikanan yang digantikan dengan lahan terbangun seperti permukiman dan industri jika diarahkan dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut: lahan pertanian menjadi seluas 15.234 Ha, lahan peternakan menjadi seluas 12.163 Ha, lahan perikanan menjadi seluas 9.882 Ha, lahan permukiman perdesaan menjadi seluas 5.795 Ha, lahan permukiman perkotaan menjadi seluas 19.235 Ha, dan lahan industri menjadi seluas 6.619 Ha.
Penentuan Lokasi Stasiun Bike Sharing di Surabaya Timur (Studi Kasus : Migo E-Bike) Mauludin Rahmawan; Cahyono Susetyo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.833 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48089

Abstract

Bike Sharing merupakan suatu konsep penggunaan sepeda oleh masyarakat dengan menyewa di stasiun bike sharing. Penggunaan sepeda melalui konsep bike sharing menjadi alternatif transportasi ramah lingkungan demi meminimalisir permasalahan kemacetan dan polusi udara kendaraan bermotor di perkotaan. Migo E-Bike merupakan bike sharing yang beroperasi di Kota Surabaya diharapkan dapat membantu upaya Surabaya Green and Clean dalam mengurangi masalah tersebut. Gerbang awal penggunaan bike sharing dimulai dari stasiun bike sharing. Migo E-Bike hingga saat ini memiliki 100 stasiun yang mereka operasikan dan masih dibutuhkan penambahan agar bike sharing dapat menjangkau tiap wilayah di Kota Surabaya. Penambahan diperkirakan sejumlah 50 stasiun agar stasiun bike sharing tersedia tiap 500 meter. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui lokasi yang sesuai untuk stasiun tersebut. Penelitian ini berada pada wilayah Surabaya Timur dengan mempertimbangkan pusat operasionalisasi Migo E-Bike yang terdapat di Surabaya Timur agar memudahkan perawatan sepeda listrik maupun stasiun oleh teknisi yang berasal dari kantor pengelola. Adapun analisis digunakan tiga teknik analisis, pertama yakni Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menentukan variabel yang memengaruhi penentuan lokasi stasiun bike sharing Selanjutnya Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan bobot variabel serta digunakan Weighted Sum untuk menentukan area lokasi stasiun bike sharing di Surabaya Timur. Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil akhir berupa lokasi yang sesuai untuk stasiun bike sharing di Surabaya Timur tersebar seluas 1424,08 ha dengan rekomendasi lokasi dari kesesuaian tersebut sebesar 674,63 ha. Rekomendasi lokasi tersebut merupakan hasil kalkulasi lahan yang sesuai (tidak terdapat stasiun) dan lahan yang sesuai (dijangkau stasiun eksisting).
Prediksi Perubahan Penutupan Lahan Pasca Beroperasinya Gerbang Tol (Interchange) Pandaan di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan Menggunakan Metode Regresi Logistik Biner Muhammad Naufal; Cahyono Susetyo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.48278

Abstract

Pembangunan infrastruktur transportasi akan berpengaruh terhadap perkembangan lahan. Pembangunan Gerbang Tol pada Kecamatan Pandaan bertujuan untuk memicu perkembangan wilayah disekitarnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kemungkinan perubahan tutupan lahan di sekitar Gerbang TOL Interchange Pandaan di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mengevaluasi kebijakan dan pertimbangan rencana pemanfaatan lahan, sebagaimana yang terdapat pada rencana tata ruang. Penentuan potensi perubahan tutupan lahan yang dilakukan secara keseluruhan meliputi tiga teknik analisis. Pertama teknik analisis statistik uji KMO dan regresi logistik bertujuan untuk mengidentifikasi variabel penentu perubahan penutupan lahan. Kedua, teknik analisa regresi logistik untuk menghasilkan model matematis perubahan tutupan lahan dan ketiga, teknik analisis spasial digunakan untuk melakukan mengkonversi model matematis perubahan tutupan lahan di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Proses validasi dilakukan dengan menghitung nilai ketepataan model melalui 2 (dua) alternatif, pehitungnan confusion matrix dan perhitungan root mean square error (RMSE). Setiap tahapan penelitian menghasilkan luaran yang saling berkaitan. Terdapat 10 variabel penentu perubahan tutupan lahan yang dihasilkan dari teknik analisis regresi logistik. Tinggi rendahnya kemungkinan perubahan tutupan lahan ditentukan oleh jarak dari variabel-variabel tersebut. Hasil perumusan model spasial perubahan tutupan lahan menunjukan bahwa probabilitas perubahan lahan di Kecamatan Pandaan sebesar 0,00000072289 sampai dengan 0,986763.
Pemodelan Spasial Berbasis Cellular Automata untuk Identifikasi Potensi Alih Fungsi Lahan di Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Cahyono Susetyo; Lukman Yusuf; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.157 KB) | DOI: 10.33772/jpw.v4i2.10920

Abstract

Limited vacant land in Surabaya City made one of its conservation area, the eastern coast of Surabaya (Pamurbaya), very attractive to property developers. However, existing spatial plan documents state that this area is inetended as conservation area or urban green space. However, up to 92,66% of this area is owned by individuals, not by the government of Surabaya City. Therefore, there is a possibilty of land use change from conservation to built-up areas. The purpose of this research is to idenfity the land use change potentials in Pamurbaya by using the Cellular Automata-Based Spatial Modelling. The results of the modelling indicates that the dominant factor that influencing the land use change in Pamurbaya is the presence of the Eastern Ring Road of Surabaya City and existing residential areas. The model predicts that beetween 2019-2034, housing in Pamurbaya will grow as much as 62% from the current size of housing land uses. Industrial land use will grow 7%, commercial areas will grow 15%, and conservation/green spaces will reduced by 29% from its current size. Keywords:Landuse Change; Cellular Automata, Land Use Modelling
Public Transport Performance Based on the Potential Demand and Service Area (Case Study : Jakarta Public Transport) Muchammad Zaenal Muttaqin; Yori Herwangi; Cahyono Susetyo; Tri Sefrus; Muhammad Subair
Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.538 KB) | DOI: 10.35877/454RI.daengku367

Abstract

The effectiveness and efficiency of public transport should be a priority for transportation in developing cities. Despite the efforts from the government to improve public transportation, in Jakarta City, Indonesia, there is still 9.93% increase of private vehicles annually per year. In detail, contributor for increasing vehicles in Jakarta is motorcycles with an average annual increase of 10.54% every year, followed by an increase in the percentage of passenger cars by 8.75%. In contrast, the number of public transportation increased only by 1.74%. This research did the evaluation for public transport service in Jakarta by availability and accessibility for them. Neighborhood analysis and Proximity analysis used in this research. The results of the research showed that major problems in public transportations in Jakarta City are the coverage area of the service, route connectivity, and its accessibility for public facilities. There are only 7.78% for coverage area by flexible bus stop service with average walking distance by 300 m. Thus, there are some areas that are not passed by public transport routes, for about 18.5 million people live in blank spot area.
Konsep Manajemen Trans Batik Solo sebagai Pendukung Sektor Pariwisata di Kota Surakarta Rizky Arif Nugroho; Eko Budi Santoso; Cahyono Susetyo
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v3i1.5162

Abstract

Pariwisata sangat erat kaitannya dengan sektor transportasi. Bagi pariwisata, sektor transportasi berfungsi sebagai penyedia akses menuju suatu tempat tujuan. Fungsi utama transportasi sangat erat kaitannya dengan aksesibilitas. Dengan kata lain, sektor transportasi memudahkan penggunanya mengunjungi daerah tertentu, misalnya objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep manajemen Batik Solo Trans sebagai pendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta. Dalam merumuskan konsep agar Batik Solo Trans dapat mendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta,  digunakan triangulasi antara hasil kajian yang dikombinasikan dengan kebijakan lokal terkait serta referensi literatur yang telah ada sebelumnya. Konsep yang diperoleh yakni (1) disediakan informasi yang cukup mengenai Batik Solo Trans, (2) disediakan kursi prioritas bagi perempuan atau ladies priority section, (3) menggunakan armada yang berkapasitas penumpang cukup besar atau menambah jumlah unit armadanya, (4) penerapan Park and Ride, (5) Batik Solo Trans ditingkatkan kinerjanya, (6) membentuk branding Batik Solo Trans untuk mendukung sektor pariwisata di Kota Surakarta, (7) dilakukan penambahan trayek agar seluruh objek wisata di Kota Surakarta dapat dijangkau oleh Batik Solo Trans, dan (8) menggunakan metode Bus Priority untuk mengurangi kemacetan.
Identifikasi Potensi Pelanggaran Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Berdasarkan Pemodelan Spasial Prediksi Tren Perkembangan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata Lukman Yusuf; Cahyono Susetyo
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i2.7165

Abstract

Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9  Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan  Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan  terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.
Preferensi pemilihan moda transportasi oleh wisatawan domestik di Kota Surakarta Rizky Arif Nugroho; Eko Budi Santoso; Cahyono Susetyo
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v15i1.24384

Abstract

Pariwisata sangat erat kaitannya dengan sektor transportasi. Bagi pariwisata, sektor transportasi berfungsi sebagai penyedia akses menuju suatu tempat tujuan. Hal ini berarti fungsi utama transportasi sangat erat kaitannya dengan aksesibilitas. Dengan kata lain, sektor transportasi memudahkan penggunanya mengunjungi daerah tertentu, misalnya objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pemilihan moda transportasi oleh wisatawan domestik di Kota Surakarta. Paradigma dalam penelitian ini adalah rasionalistik. Analisis dilakukan menggunakan analisis korespondensi untuk mengetahui hubungan antara kategori moda transportasi pilihan wisatawan dan kategori alasan pemilihannya. Hasilnya diketahui jika wisatawan banyak memilih menggunakan sepeda motor karena alasan bebas macet, santai, murah, dan efisien.
Analisis Kinerja Batik Solo Trans Menurut Wisatawan Lokal sebagai Pengguna Moda Di Kota Surakarta Rizky Arif Nugroho; Eko Budi Santoso; Cahyono Susetyo
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v2i2.475

Abstract

The transportation sector allows users to visit certain areas, such as tourist attractions. This study aims to determine the performance of Batik Solo Trans as a supporter of the tourism sector in the city of Surakarta.The paradigm in this research is rationalistic. The method used in this research is quantitative method by using ServQual analysis. Based on the analysis results, it is known that there are several main priorities in improving the performance of Batik Solo Trans according to local tourists related to tangibles, responsiveness, assurance, and empathy.The results obtained are (1) in general the performance of Batik Solo Trans has reached the level of compliance between importance and performance more than 80%, (2) there are some variables that need to be improved such as the presence of signal alarm lights, the presence of security officers, the density of roads, low crash rates, and tarifs corresponding to the economic conditions of the community.