Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

OPTIMALISASI KOMPETENSI GURU DALAM MEMBANGUN INDONESIA EMAS DALAM PERSPEKTIF PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA Sigit Vebrianto Susilo
REPOSITORY BUKU DAN JURNAL SIGIT VEBRIANTO SUSILO
Publisher : REPOSITORY BUKU DAN JURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4118.054 KB)

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, abad 21 menuntut setiap insanmanusia memiliki kemampuan yang dapat harus dikuasai demi menunjang hidup dankehidupan di masa yang akan datang. Abad 21 dikenal dengan abad teknologi dengan segalaperkembangan serba online serta perubahan dalam berbagai aspek diantaranya berkaitandengan pola hidup dan kehidupanb manusia. Pendidikan mempunyai peran penting demimembentuk bangsa yang maju melalui pendidikan nasional berbasiskan dan meneladani nilainilai budaya dan kearifan lokal. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubahgaya hidup manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasukiabad 21 kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidakterkecuali dibidang pendidikan. Karakteristik abad 21 ditandai dengan semakinberkembangnya dunia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mengalamipergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, dewasa ini nilainilai dan norma kebudayaan serta kearifan local kita semakin ditinggalkan oleh pemiliknya.Trend dikalangan generasi muda saat ini lebih senang menggunakan budaya-budaya asing yangsebenarnya banyak yang kurang bahkan tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Munculnyakasus JIS, kekerasan yang terjadi di sekolah diantaranya kasus penganiayaan guru terhadapmurid maupuun sebaliknya mencerminkan minus nya pendidikan nasional kita hari ini. Padahaljika kita tengok adat istiadat dan budaya kita tidak ada nuansa kekerasan, tidak ada yangmngajarkan baku hantam, dan tidak ada yang menanamkan nilai-nilai keburukan dan ketidakbenaran sesuai dengan norma. Ketidak pedulian guru akan tugas pokok dalam pembelajaranmenjadi sumber luka yang menjadikan pendidikan Indonesia dalam ambang batas jurangkenistaan. Perkembangan zaman membuat pendidikan kita buta akan perubahan pendidikanserta tuli akan perkembangan nilai-nilai kebudayaan local yang seyogianya menjadi ruh daripendidikan itu sendiri.Kata Kunci: Kompetensi Pendidik, Pendidikan Abad ke-21, Pendekatan Sosial Budaya
PENGARUH MEDIA BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA SEKOLAH DASAR Sigit Vebrianto Susilo; Devi Afriyuni Yonanda; Rieta Pratiwi
Jurnal Tunas Bangsa Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.573 KB) | DOI: 10.46244/tunasbangsa.v7i1.978

Abstract

This research is motivated by the lack of students in poetry writing skills. This study aims to determine the effect ofmedia Big Book on poetry writing skills as well as differences in poetry writing skills between groups of students who take thelearning media Big Book and groups of students who take conventional learning. This research is a quasi-experimental design with Nonequivalent Control Group Design. The sample in this study were students in class IVA with a total of 20 students and students in class IVB with a total of 20 students, students of SD Negeri Kalapadua I, Lemahsugih Sub-district, Majalengka Regency, who were determined by simple random sampling technique by lottery. Data collection techniques through written tests using the Process Worksheet (LKP), observation sheets and documentation. Analysis of the data used is qualitative data and quantitative data. Qualitative data were obtained from teacher and student observation sheets and quantitative data were analyzed through statistical description tests, normality tests and Mann-Whitney tests or U tests. Based on the results of data analysis, it showed that: 1) there were significant differences in the initial ability of poetry writing skills between experimental classes and control class. But it can be seen from the results of the average value that the experimental class data of 34.00 lower than the average value of the overall control class of 42.00 can be said that the initial ability of the control class is better than the experimental class before the treatment is given. 2) there is a significant difference in poetry writing skills between classes using big book media and those applying conventional learning that is Sig. (2-tailed) 0,000 <0.05. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya siswa dalam keterampilan menulis puisi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media Big Book terhadap keterampilan menulis puisi serta perbedaan keterampilan menulis puisi antara kelompok siswa yang mengikuti media pembelajaran Big Book dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Desain. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IVA dengan jumlah 20 siswa dan siswa kelas IVB dengan jumlah siswa 20, siswa SD Negeri Kalapadua I Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka yang ditentukan dengan teknik simple random sampling dengan cara undian. Teknik pengumpulan data melalui tes tertulis menggunakan Lembar Kerja Proses (LKP), lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi guru dan siswa dan data kuantitaif dianalisis melalui uji deskripsi statistik, uji normalitas dan uji Mann-Whitney atau uji U. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa : 1) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan awal keterampilan menulis puisi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tetapi dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata bahwa data kelas eksperimen sebesar 34,00 lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata – rata kelas kontrol secara keseluruhan sebesar 42,00 dapat dikatakan bahwa kemampuan awal kelas kontrol lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen sebelum diberikannya perlakuan. 2) terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan menulis puisi antara kelas yang menggunakan media big book dengan yang menerapkan pembelajaran konvensional yaitu nilai Sig. (2-tailed) 0,000 <0,05. Kata Kunci: Big Book, Keterampilan Menulis Puisi
MULTILITERATION PEDAGOGIC MODEL BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) AS EFFORTS TO FACE THE 21st CENTURY EDUCATION IN EDUCATION FROM KI HADJAR DEWANTARA Sigit Vebrianto Susilo; Ari Yanto
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 2 (2018): 3rd National Seminar on Educational Innovation (SNIP 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.278 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i2.26774

Abstract

The character of Indonesian education today in practice is a rape of the inner and inner life of children. As a result, children are damaged in character because they always live under duress / pressure. According to Ki Hadjar, such a way of educating will not be able to shape a person until he has a "personality". In line with this view, education in Indonesia should provide a sense of security, fun, calm, and provide a sense of happiness so that students are without coercion and naturally eat knowledge to the full. On the other hand, the macro life demands of the 21st century and the adoption of a new curriculum in Indonesia in micro terms requires education to produce graduates who have the competence of life in the 21st century. Entering the 21st century technological advances have entered various facets of life, not least in the field of education. The characteristics of the 21st century are characterized by the growing development of the world in the field of science and technology, so that in this view in various aspects experience a shift in cultural values in daily life. Therefore, it is necessary to be the next generation of the nation to dissect the essence of the concept of education according to Ki Hajar Dewantara in the view of multiliteration education. Multiliteration education that gives students freedom to think, create, and argue is in line with the concept of pancadarma proposed by Ki Hajar Dewantara. Furthermore, multiliteration education has the characteristics of multi-concept, multi-cultural, multi-learning style, and multi-multi-modal giving a concept of education that gives the impression and directs the values of Pancasila. The 21st century provides an illustration that education is increasingly important to ensure students have the skills to learn and innovate, use skills technology and information media, and can work, and survive with use life skills. In line with the explanation above, by reflecting back on the educational value of Ki Hajar Dewantara in the perspective of multiliteration education is a tangible manifestation of welcoming Indonesian education so that Indonesia will be able to realize its goal of creating a golden generation of 2045.
BAHAN AJAR MOBILE LEARNING 2D BERBASIS ANDROID: SEBUAH PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Sigit Vebrianto Susilo; Tri Ferga Prasetyo
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2b (2020): Edisi Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Senada) Inovasi Pembelajaran di SD
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.775 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v4i2b.767

Abstract

Menghadapi era digital menjadi sebuah tantangan bagi pendidik kaitannya dengan kompetensi pendidik dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, sebagai tenaga pendidik professional seyogianya harus mempunyai kemampuan adaptif yang artinya adalah mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penggunaan bahan ajar salah satunya dalam penelitian ini dikemas dalam bentuk digital sehingga baik siswa maupun guru menggunakan aplikasi berbasis android yang tersedia dalam smartphone. Program digitalisasi bahan ajar ini bertujuan utamanya adalah penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hari ini penggunaan smartphone telah mampu dioprasikan oleh anak dan bahkan lebih pandai anak-anak dibandingkan orang dewasa. Dan belakangan banyak kasus yang terjadi baik kebutaan maupun gangguan kejiwaan yang melanda anak-anak akibat dari memainkan game online pada smartphone. Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengarahkan anak-anak untuk bijak dalam menggunakan smartphone sehingga mengurangi ketergantungan siswa dalam memainkan game online. Dalam aplikasi ini dikemas secara digital materi-materi pembelajaran bahasa Indonesia yang materinya disesuaikan dengan kurikulum 2013. Dengan demikian, proses pembelajaran berjalan dengan menarik dan mampu meningkatkan antusiasme siswa sehingga berdampak terhadap prestasi belajar siswa.
METODE PEMBELAJARANPENGETAHUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Sigit Vebrianto Susilo
Jurnal Pendidikan Dasar Vol 7 No 1 (2016): JPD - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Pendidikan Dasar - Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.719 KB) | DOI: 10.21009/JPD.071.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Depok Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 dengan 60 sampel. Pengambilan data diperoleh melalui tes analisis Varian (ANAVA) dua jalur dengan desain treatmeant by level2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang menggunakan metode problem based learning lebih baik dari pada siswa yang menggunakan metode directed reading thinking activities. (2) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang pengetahuan awal tinggi dan belajar dengan metode problem based learning lebih baik dari pada metode directed reading thinking activities, (3) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang pengetahuan awal rendah dan belajar dengan metode problem based learning lebih baik dari pada metode directed reading thinking activities Kata Kunci:Metode pembelajaran, pengetahuan awal, membacapemahaman Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Depok Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 dengan 60 sampel. Pengambilan data diperoleh melalui tes analisis Varian (ANAVA) dua jalur dengan desain treatmeant by level2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa dengan metode problem based learning lebih baik dari pada siswa dengan metode directed reading thinking activities. (2) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang pengetahuan awal tinggi dan belajar dengan metode problem based learning lebih baik dari pada metode directed reading thinking activities, (3) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswadan belajar dengan metode problem based learning lebih baik dari pada metode directed reading thinking activities Kata Kunci:Metode pembelajaran, pengetahuan awal, membaca pemahaman
DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP PERUBAHAN KEPRIBADIAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR Rahman Wahid; Yusuf Tri Herlambang; Ani Hendrayani; Sigit Vebrianto Susilo
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.2397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang dampak keluarga broken home terhadap perubahan kepribadian anak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui kajian pustaka. Hasil penelitian yang ditemukan antara lain menjelaskan bahwa pada dasarnya keluarga memiliki peranan yang besar dalam membina dan mengembangkan potensi anak. Akan tetapi, ketika keluarga tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya terutama pada keluarga broken home, hal tersebut akan berdampak pada anak. Terdapat beberapa dampak yang akan dialami oleh anak ketika berada pada situasi broken home antara lain adalah, (1) rentan terhadap gangguan psikis; (2) membenci orang tua; (3) mudah terpapar pengaruh buruk lingkungan; (4) memandang hidup tidak lagi berarti; (5) tidak mudah bergaul; dan (6) mengalami permasalahan moral.
KESULITAN MEMBACA PERMULAAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR Agus Rofi'i; Sigit Vebrianto Susilo
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.3151

Abstract

Keterampilan membaca permulaan mempunyai peran penting dan pondasi awal dalam keterampilan berbahasa, memahami semua pelajaran, serta kemampuan menyampaikan informasi (bentuk tulisan dan lisan) khusunya untuk peserta didik kelas rendah (I-III). Dalam pelaksanaannya, terdapat peserta didik yang memiliki kesulitan dalam membaca permulaan. Kesulitan membaca ini menjadi penghambat pada proses pembelajaran membaca selanjutnya. Penelitian tentang analisis kesulitan membaca permulaan ini dilakukan pada peserta didik kelas III SDN Burujulwetan IV. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kesulitan membaca permulaan peserta didik kelas III di SDN Burujulwetan IV. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan dalam membaca permulaan yaitu kesulitan mengenali huruf, penghilangan atau penggantian huruf, kesulitan membaca setiap kata, kesulitan membedakan huruf vokal dan konsonan, kesulitan menggabungkan huruf dan suku kata menjadi kata, belum memperhatikan tanda baca. Faktor penyebab kesulitan membaca permulaan yaitu kurangnya minat belajar membaca, rendahnya motivasi peserta didik pada saat proses membaca, kesulitan untuk dapat menyampaikan pendapat dalam bentuk lisan atau tulisan, dan menganggap proses membaca merupakan sesuatu yang sulit dilakukan.
MENUMBUHKAN KARAKTER BAIK MELALUI PERANAN GURU DI SEKOLAH Yoyo Zakaria Ansori; Sigit Vebrianto Susilo; Tsaniya Farhatina
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 4, No 2 (2018): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v4i2.1497

Abstract

Sekolah sebagai suatu organisasi dituntut untuk menjalankan tujuannya yaitu membentuk siswa berkarakter. Tujuan tersebut akan tercapai melalui peran guru. Peranan guru sebagai pendidik adalah membentuk sikap individu sebagai pembelajar yang bertanggung jawab dan mampu mengamalkan ilmunya demi kebaikan diri dan sesama manusia. Pendidikan merupakan penanaman nilai yang diyakini masyarakat tidak sebatas pengetahuan tetapi perlu menyentuh sikap dan perilaku peserta didik. Pengembangan pendidikan berangkat dari nilai individu dan diwujudkan secara holistik, sehingga peserta didik menjadi manusia yang utuh, yakni berkarakter positif, berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkannya maka peran guru dalam membangun karakter siswa yakni sebagai konservator (pemelihara), sebagai transmitter (penerus) sistem nilai, sebagai transformator (penerjemah) sistem nilai, dan sebagai organisator (penyelenggara) terciptanya proses pendidikan. Kata Kunci: Karakter Baik, Peran Guru
IMPROVING THE LISTENING ABILITY OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH THE USE OF AUGMENTED REALITY-BASED LEARNING MEDIA Dudu Suhandi Saputra; Sigit Vebrianto Susilo; Tita Mulyati
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 15, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v15i1.51723

Abstract

This research is motivated by the low listening ability of elementary school students. The purpose of this study is to determine the improvement of listening skills of fifth-grade elementary school students by using augmented reality-based learning media. This study uses an experimental model with a pretest-posttest control group design with a sample of 60 students. The instrument used in this study is to use a listening ability test, besides that the test results are analyzed by looking at the differences in students' listening abilities between students who learn by using augmented reality-based learning media and students who learn by using conventional learning media. The results showed that (1) there was a very significant difference in listening ability between the experimental class and the control class, and (2) the listening ability of students who studied using augmented reality-based learning media was higher than students who studied using conventional learning media. Through the use of augmented reality media, learning activities can be more fun and meaningful so that students do not feel bored studying learning materials.