Claim Missing Document
Check
Articles

Found 63 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Dan Realisasi Sistem Sumber Arus Searah Periodik Gilang Saputro; Dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui pengaruh sinyal arus searah periodik terhadap tegangan yang dihasilkan pada koil penerima, dibutuhkan perancangan sistem sumber arus searah Periodik yang dapat menghasilkan bentuk sinyal dengan pola tertentu yang akan diinduksikan pada kumparan. Untuk mendapatkan bentuk sinyal dengan pola tertentu dapat dilakukan melalui modifikasi sinyal secara software melalui mikrokontroller, mikrokontroler akan mengatur nilai bit dengan pola tertentu yang kemudian akan diubah oleh sistem DAC menjadi tegangan sehingga terbentuklah sebuah sinyal periodik. Bentuk sinyal yang dapat dihasilkan sistem berupa sinyal linear, LN, kuadratik, dengan range amplitude 0V-5V dan 10 daerah kerja frekuensi 100Hz - 2.1 kHz. Hasil sinyal yang ditransmisikan dalam bentuk DC periodic berubah menjadi AC pada koil penerima. Saat diuji bahan terjadi penambahan amplitude yang berbeda untuk setiap bahan ferromagnetik, Sinyal kuadratik mirror memiliki persentase perubahan tegangan yang paling tinggi dengan besar 15.4% untuk bahan alumunium, 18.4% untuk bahan tembaga, 5% untuk bahan besi.  
Realisasi Alat Pemasok Pakan Ikan Otomatis Berbasis Arduino Uno R3 Pada Kolam Budidaya Ikan Dyatmiko Tri Kadhono; Suprayogi Suprayogi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Budidaya ikan merupakan suatu usaha yang sudah tersebar luas di dunia. Khususnya di Indonesia, budidaya ikan tersebar diberbagai macam tempat dan kondisi, ada yang di dataran rendah, bukit, gunung, sungai, waduk, hingga laut. Hal ini menandakan bahwa pasar penjualan ikan di Indonesia sangatlah tersebar rata, dan luas. Tetapi banyak peternak ikan yang masih mengalami kerugian secara materi. Diantara penyebab kerugian materi tersebut sebagai contohnya adalah stok pakan ikan yang cepat habis karena takaran pemberian pakan yang tidak sesuai, dan juga pemberian pakan yang tidak teratur, sehingga menyebabkan banyak ikan yang di budidaya mati. Alat pemasok pakan ikan adalah salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan sebuah mikrokontroller yaitu Arduino Uno R3 sebagai sistem kendali pusat dari alat pemasok pakan ikan, dan dibantu oleh beberapa komponen pendukung seperti RTC (Real Time Clock), LCD (Liquid Crystal Display), Keypad 4x4, Buzzer, Sensor Ultrasonik, dan Motor Servo, maka dapat terciptalah sebuah alat pemasok pakan ikan yang dapat memasok pakan ikan dengan jumlah yang sesuai dengan takaran, dan frekuensi pemberian pakan yang teratur. Alat ini bekerja dengan mengalirkan pakan ikan ke kolam, dimana komponen pendukung yaitu LCD yang menampilkan menu, dan kemudian memilihnya dengan Keypad 4x4, maka selanjutnya RTC akan bekerja dengan menghitung waktu sebanyak yang telah deprogram, dan ketika telah sampai kepada waktu yang program maka Motor Servo akan membuka tempat keluaran pakan, sehingga pakan akan mengalir ke kolam dan Motor Servo akan kembali menutup sesuai dengan durasi waktu yang juga telah deprogram. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan error < 5%. Kemampuan alat mengalirkan pakan ikan ke kolam dengan pengujian 5 buah data, dan dilakukan sebanyak 10 kali percobaan pada masing-masing data menghasilkan error 1.93159%, 2.77268 %, 1.82484%, 3.14935%, dan 3.04862%. Kata Kunci: Budidaya ikan, alat pemasok pakan ikan, Arduino Uno R3 Abstract Fish cultivation is a business that is already widespread in the world. Especially in Indonesia, Fish cultivation spread in various places and conditions, there are in the lowlands, hills, mountains, rivers, reservoirs, until the sea. This indicates that the fish sales market in Indonesia is very widespread, and wide. But many fish farmers are still suffering from material losses. Among the causes of such material losses as an example are stocks of fish feed quickly depleted due to inappropriate feeding duties, as well as irregular feeding, causing many fish in cultivation to die. Fish feed suppliers device is one of the solutions to solve this problem. By using a microcontroller Arduino Uno R3 as the central control system of fish feed suppliers device, and assisted by some supporting components such as RTC (Real Time Clock), LCD (Liquid Crystal Display), Keypad 4x4, Buzzer, Ultrasonic Sensor, and Servo Motor, there was a fish feed suppliers device that could supply fish feed with the appropriate amount of dose, and regular feeding frequency. This device works by dropping the fish feed into the pond, where the supporting component is the LCD that displays the menus, and then RTC will work by calculating the time as much as has been programmed, and when it has been up to the time of the program then Servo Motor will open the fish feed output area, so the fish feed will fall into the pond and Servo Motor will close again in accordance with the duration of time that has been programmed. Based on the test result, got error < 5%. The ability of the tool to drop fish food into the pond by testing 5 pieces of data, and conducted as many as 10 times experiments on each data resulting error 1.93159%, 2.77268%, 1.82484%, 3.14935%, and 3.04862%. Keywords: Fish cultivation, fish feed suppliers device, Arduino Uno R3
Pengaruh Ph Terhadap Produksi Biogas Dengan Campuran Substrat Kotoran Hewan Dan Limbah Kulit Pisang Pada Reaktor Anaerob Muhammad Ilham Kurniawan; M. Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas adalah gas mudah terbakar yang merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, sampah organik, limbah buah pada alat digester atau reaktor. Pada penelitian ini substrat yang digunakan adalah campuran substrat limbah kulit pisang nangka dan limbah kotoran hewan dengan perbandingan 3:1. Dalam proses biogas tersebut, ada beberapa parameter salah satunya yaitu pH. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan variasi pH yang dikodisikan yaitu pH 6,8, pH 7,0, dan pH 7,2, serta variasi pH yang tidak dikondisikan. Dalam pengaturan nilai pH tersebut maka dibutuhkan sebuah proses pengkondisian pH menggunakan larutan NaOH. Dari penelitian tersebut diperoleh jumlah volume gas yang dihasilkan setiap hari serta kandungan gas yang diukur pada hari ke 7. Hasil yang didapatkan selama penelitian yaitu pada saat pH tidak dikondisikan diukur mempunyai volume harian paling banyak sebanyak 1610mL, sedangkan berturut-turut pH dikondisikan pada pH 7,0, pH 7,2 dan pH 6,8 adalah 1550mL, 1490mL dan 1400mL. Untuk Kandungan Biogas pada kondisi pH 6,8 sebesar H2=3,11% CH4=25,26%, selanjutnya pada kondisi pH 7.0 sebesar H2=3,58% CH4=68,92%, kemudian pada kondisi pH 7,2 sebesar H2=28,69% CH4=8,93% dan pH tidak dikondisikan sebesar H2=1,1% CH4=19,8% maka kandungan gas metana yang paling bagus adalah pada saat dikondisikan pH 7,0
Rancang Bangun Kontrol Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir Hybrid Pada Purwarupa Bendungan Berbasis Sms Dan Twitter Nugroho Wisnu Murti; M Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banjir merupakan salah satu peristiwa alam dimana volume air berlebihan merendam daratan. Ketidakmampuan bendungan menampung volume air tersebut mengakibatkan potensi banjir menjadi semakin besar. Penelitian ini dilakukan di purwarupa bendungan berukuran 200x90x50 cm berbahan akrilik. Penelitian ini menggabungkan dua sistem penyampaian informasi yaitu SMS dan Twitter. Penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) pengukuran waktu tempuh air hingga mencapai ketinggian maksimum untuk semua kondisi, 2) pengaruh luas permukaan pintu terhadap ketinggian maksimal air, dan 3) pengujian sistem SMS dan Twitter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada sistem purwarupa bendungan yang digunakan terdapat 4 kondisi level yakni NORMAL, SIAGA 2, SIAGA 1, dan AWAS. Masing-masing debit pada setiap kondisi tersebu berturut-turut yaitu 1,17 liter/detik, 1,89 liter/detik, 2,58 liter/detik, 4,94 liter/detik. Sedangkan pengontrolan pintu purwarupa bendungan sesuai kondisi yaitu NORMAL seluas 0,24 m2, SIAGA 2 seluas 0,32 m2, SIAGA 1 seluas 0,40 m2, dan AWAS seluas 0,48 m2. Untuk waktu delay SMS adalah 0,125 menit sedangkan Twitter adalah 0,913 menit. Kata kunci: sistem peringatan dini, purwarupa bendungan Abstract Flood is one of the natural disasters where exessive water volume soaked the land. The inability of the dams to acccomodate the volume of water causes the greater potential of flooding. This study was conducted in a 200x90x50 cms dams prototype made of acrylic. This research combines two information delivery system, that were SMS and Twitter. This experiment was divided into 3 secctions. The sections were: 1) measurement of water time testing to reach maximum height for all conditions, 2) the influence of surface area to maximum height of water, and 3) experiment of SMS and Twitter system. The results of this experiment are 4 level conditions that is NORMAL, SIAGA 2, SIAGA 1, and AWAS. Eacch disccharge at each condition is 1.17 liter/second, 1.89 liter/second, 2.58 liter/second, and 4.94 liter/second. While controlling the door of dam prototype to the condition that is NORMAL area of 0,24 m2, SIAGA 2 area of 0,32 m2, SIAGA 1 area of 0,40 m2, dan AWAS area of 0,48 m2. For SMS delay time is 0.125 minutes while Twitter is 0.913 minutes. Keywords: early warning system, dam prototype
Pemanfataan Heat Pipe - Heatsink Fan Untuk Sistem Pengukuran Performansi Modul Pendingin Termoelektrik Yayu Gandis Canceria; Tri Ayodha Ajiwiguna; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Modul termoelektrik merupakan suatu alat pendingin yang didasari oleh efek peltier yang berfungsi sebagai pompa kalor, di mana apabila diberi arus searah maka akan terjadi perbedaan temperatur (∆𝑇). Dalam penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur dan pengujiannya dengan memanfaatkan heat pipe-heatsink fan untuk mendapatkan nilai koefisien performansi dan kapasitas pendinginan dari empat modul termoelektrik yang akan di uji (tipe TEC-12706, TEC-12703, TEC-12710, dan SP1484). Pada proses pengujian alat, terdapat tiga parameter yang diukur yaitu arus dan tegangan dengan multimeter dan temperatur dengan termokopel tipe T. Data logger dipasang untuk menyimpan data temperatur setiap saat. Titik acuan pada bagian sisi panas modul termoelektrik dijaga pada temperatur 50 oC dengan menggunakan heat pipe-heatsink fan. Dari hasil pengujian, termoelektrik tipe TEC-12706 memiliki nilai koefisien performansi terbaik yaitu sebesar 0.57±0.05 pada kapasitas pendingin sebesar 7.15±0.82 Watt dengan rentang arus dari 1.1 sampai dengan 2 A. Hal ini dikarenakan TEC-12706 yang diuji memiliki nilai yang kecil pada faktor manufaktur, maka menyebabkan koefisien performansi nya besar. TEC12706 memiliki koefisien terbesar juga dikarenakan faktor figure of merit (Z) dimana merupakan parameter seberapa baik sebuah modul termoelektrik yang dapat digunakan, faktor tersebut bergantung dan berbanding lurus pada nilai koefisien Seeback dan hambatan panas dari sebuah modul termoelektrik. Sehingga TEC-12706 mampu untuk melakukan penjagaan di temperatur 50 oC. Kata Kunci: Termoelektrik, kapasitas pendinginan, koefisien performansi Abstract Thermoelectric module is a cooling device based on the peltier effects that serves as a heat pump. When it is given direct current, there will be temperature difference. (∆𝑇). This study conducted design of measuring and testing instrument using heat pipe-heatsink fan to obtain performance coefficient value and cooling capacity from four thermoelectric modules that would be tested (TEC-12706 type, TEC-12703, TEC-12710, and SP1484). In the process of testing, there were three measured parameters, which where current and voltage with multimeter and temperature with T-type thermocouple. Data logger installed to store temperature data on each state. The reference point on the heat side of the module was kept at the temperature 50oC using heat pipe-heatsink fan. The test result showed that TEC-12706 thermoelectric type had the best performance coefficient value of 0.57±0.05, in cooling capacity of 7.15±0.82 Watt with current range 1.1 to 2 A. This was because tested TEC12706 had a low value on manufacture factor, then it caused a high performance coefficient. TEC-12706 had the largest coefficient also because of figure of merit (Z) factor which was a parameter of how well a thermoelectric module could be used, the factor depended and it was directly proportional to the Seeback coefficient value and the heat resistance of a thermoelectric module. So that TEC-12706 was able to keep temperature of 50oC. Keywords: cooling capacity, performance coefficient, thermoelectric
Perancangan Instrument Pengukuran Konsentrasi Gas Hidrogen Pada Reaktor Biogas Bagian Anaerobic Digester Wisnu Abdiguna Surahman Murti; M. Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Biogas merupakan salah satu cara untuk mendapatkan energi terbarukan. Biogas dapat diperoleh dengan proses anaerob. Salah satu produk biogas untuk energi terbarukan ialah hidrogen. Gas hidrogen merupakan unsur paling melimpah di alam semesta dengan persentase sekitar 75% dari total massa unsur di alam semesta. Hidrogen merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan emisi gas buang yang berbahaya. Gas hidrogen tidak berwarna, tidak berbau dan mudah terbakar. Karena sifatnya yang mudah terbakar, gas hidrogen dapat dijadikan sumber bahan bakar. Namun data konsentrasi gas hidrogen (H2) sulit didapatkan, karena pada saat ini alat untuk mengukur konsentrasi gas hidrogen sangat terbatas. Maka dari itu untuk memecahkan permasalahan diatas ialah dengan membuat suatu alat ukur. Pada penelitian ini dibuat instrumen pengukuran konsentrasi gas hidrogen (H2) pada biogas dari hasil fermentasi nasi, jagung, dan kentang dalam Anaerobic Digester Reactor dengan skala 10 liter menggunakan sensor MQ-8 dengan rentang pengukuran sebesar 100-10.000 PPM untuk mengukur konsentrasi gas hidrogen (H2). Instrument pengukuran yang sudah dibuat nantinya dilakukan kalibrasi agar layak digunakan untuk mengukur konsentrasi gas hidrogen (H2). Perancangan instrumen pengukuran ini menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler yang nantinya akan dikalibrasi dengan membandingkan hasil sensor MQ-8 dan hasil gas chromatograph sebagai nilai akhir. Kata kunci: Biogas, Konsentrasi Gas Hidrogen, MQ-8, Arduino Uno. Abstract Biogas is one way to get renewable energy. Biogas can be obtained by anaerobic process. One of the biogas products for renewable energy is hydrogen. Hydrogen gas is the most abundant element in the universe with a percentage of about 75% of the total mass of elements in the universe. Hydrogen is alternative energy that is eco friendly because it doesn’t cause harmful exhaust emissions. Hydrogen gas is colorless, odorless and flammable. Because of its flammability, hydrogen gas can be used as a fuel source. But the data on the concentration of hydrogen gas (H2) is difficult to obtain, because at this time the equipment for measuring the concentration of hydrogen gas is very limited. Therefore to solve the above problems is to make a measuring instrument. In this study, there will be made a set of measurement instrument for the concentration of hydrogen gas (H2) in biogas was made from fermented rice, corn, and potatoes with a scale 10-liter Anaerobic Digester Reactor using MQ-8 sensor with a measuring range of 100- 10,000 PPM to measure hydrogen gas concentration ( H2). Measurement instruments that have been made will then be calibrated so that they are suitable to be used to measure the concentration of hydrogen gas (H2). The design of this measurement instrument uses Arduino Uno as a microcontroller which will be calibrated by comparing the results of the MQ-8 sensor and the gas chromatograph result as the final value. Key word: Biogas, Hydrogen Gas Concentration, MQ-8, Arduino Uno..
Pengamatan Konsentrasi Massa Pm2.5 Di Cekungan Udara Bandung Raya Furqan Vaicdan; Indra Chandra; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PM2.5 adalah partikulat yang tersuspensi di udara dan berukuran < 2.5 µm. Apabila konsentrasinya melebihi ambang batas maka dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan/atau tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur konsentrasi massa PM2.5 dengan menggunakan low-cost sensor di cekungan udara Bandung Raya dan menganalisis pengaruh meteorologi dan unsur kimia dari partikulatnya terhadap pengukuran PM2.5. Alat yang digunakan adalah sensor SKU:SEN0177 yang dikalibrasi di laboratorium dengan menggunakan particle generator (model KG-02, Rion Co. Ltd.) menggunakan polystyrene latex spheres (PSL) berukuran 0,309, 0,479, dan 1,005 µm, yang akan diteruskan ke diffusion dryer sebagai pengering untuk mengurangi kelembaban (RH~40%), kemudian diteruskan ke sensor, optical particle counter (OPC, model KC-01E, Rion Co. Ltd.) dan exhaust secara serempak. OPC digunakan sebagai kalibrator dan memiliki cara kerja yang sama dengan sensor, yaitu menggunakan prinsip hamburan cahaya. Kampanye dilaksanakan pada 17 Agustus-11 September 2018, di Gedung Tokong Nanas, Universitas Telkom, Bandung. Pengukuran dilengkapi dengan Nanosampler, sensor DHT22 (temperatur dan kelembaban), sensor BMP180 (tekanan), sensor BH1750 (intensitas cahaya), sensor HMC 5883L (arah angin), dan sensor hall effect (kecepatan angin). Dari hasil pengamatan, pembacaan sensor dipengaruhi oleh RH (> 80%) dan komposisi kimia. Pertumbuhan higroskopis selama ketersediaan uap air di udara menyebabkan pembacaan sensor menjadi lebih tinggi (overestimate). Unsur kimia yang paling banyak ditemukan selama masa pengukuran adalah Natrium klorida (NaCl, berukuran lebih dari 1 µm) dan amonium sulfat ((NH4)2SO4, < 1 µm). Komposisi kimia dengan indeks bias yang lebih kecil menyebabkan intensitas hamburan yang ditangkap oleh foto detektor menjadi lebih rendah (underestimate). Selama masa penelitian sensor dapat mengikuti nilai dari Nanosampler dengan rerata simpangan harian sebesar 1,1±12,1 µg m-3 . Kata Kunci: low-cost sensor, Nanosampler, PM2.5, polusi udara PM2.5 are suspended particles (Dp < 2.5 µm) in the air. If the concentration exceeds the threshold, it can endanger human health, animal and/or plant. This study aims to develop PM2.5 detector using a low-cost sensor, to observe the mass concentration of PM2.5 in the Greater Bandung air basin, and to analyze the effects of meteorology and chemical components on its particulates in PM2.5 measurements. We used a sensor (model SKU: SEN0177) which is calibrated in a laboratory using polystyrene latex spheres (PSLs) with the size of 0.309, 0.479, and 1.005 µm (generated by a particle generator (model KG-02, Rion Co. Ltd.)). Those particles are introduced to a diffusion dryer (to maintain a relative humidity (RH) ~ 40%) and then forwarded to a sensor, an optical particle counter (OPC, model KC-01E, Rion Co. Ltd.) and an exhaust simultaneously. OPC is used as a calibrator and has the same method with a sensor, which it uses the principle of light scattering. The campaign was held on 17 August11 September 2018, at the Tokong Nanas Building, Telkom University, Bandung. Measurements are equipped with Nanosampler, DHT22 sensor (temperature and RH), BMP180 sensor (pressure), BH1750 sensor (light intensity), HMC 5883L sensor (wind direction), and hall effect sensor (wind speed). During the field observation, a sensor is influenced by RH (> 80%) and chemical composition. Hygroscopic growth is one of the main factors that it causes overestimate reading due to the availability of water vapor in the air. The dominant chemical compositions observed in the field are sodium chloride (Dp > 1 µm) and ammonium sulfate (Dp <1 µm). These particulates have low refractive indexes that it causes low capturing light scattering by the photodetector. A sensor data can follow Nanosampler data with the daily-average deviation of 1.1 ± 12.1 µg m-3 . Keywords: air pollution, low-cost sensor, Nanosampler, PM2.5,
Perancangan Kontrol Kestabilan Vertikal Pada Robot Beroda Satu Menggunakan Konsep Pendulum Terbalik Andi Aditya Pratama; Reza Fauzi Iskandar; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Robot beroda satu merupakan robot yang dirancang untuk dapat menjaga keseimbangan berat badan robotnya, dalam hal ini terfokuskan dalam satu sumbu (pitch). Sistem robot beroda satu dapat diasumsikan sebagai sistem pendulum terbalik. Pendulum terbalik merupakan sistem yang labil dan untuk mendapatkan keseimbangan bisa didapatkan dengan berusaha mendapatkan posisi titik berat berada di atas titik tumpunya. Dikarenakan sistem pendulum terbalik ini merupakan sistem yang tidak stabil, maka diperlukan suatu pengontrolan untuk mengatur agar sistem tersebut dapat menjaga posisi vertikal terhadap posisi acuan. Pada penelitian ini, metode PID akan digunakan sebagai pengontrolan sistem dengan memanfaatkan perbedaan nilai set point dan nilai present value dari sensor MPU6050 untuk dapat menstabilkan keseimbangan robot. MPU6050 merupakan sebuah sensor yang berfungsi membaca nilai sudut yang ditimbulkan akibat berotasinya badan robot. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa robot dapat seimbang ketika tanpa beban maupun diberikan variasi beban. Pemberian beban ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sistem dapat menjaga kestabilannya ketika dalam keadaan terbebani. Kondisi tanpa beban merupakan respon yang paling stabil dengan settling time sekitar 0,79 detik, error steady state 1,6% dan rasio osilasi sebesar 0,99375%. Kondisi pada 29 gram adalah beban maksimal yang dapat diberikan pada robot dengan settling time sekitar 1,21 detik, error steady state 2,067% dan rasio osilasi sebesar 1%. Ketika diberikan beban 33 gram, robot memperlihatkan pergerakan dinamis yang sangat besar sehingga melewati wilayah pengujian dengan nilai settling time sekitar 2,42 detik, error steady state 1,76% dan rasio osilasi sebesar 0,998%. Kata Kunci: Robot beroda satu, pendulum terbalik, kendali PID. Abstract A one-wheeled robot is a robot designed to keep the robot’s weight equilibrium which focuses in one direction (back and forth). The implementation of the one-wheeled robot can be assumed as an inverted pendulum. The inverted pendulum is an unstable system and an equilibrium can be obtained by trying to get the center of gravity position above the fulcrum. Due to the unstable system of this inverted pendulum, a control is needed to set so that the system can keep vertical position against the reference position. In this research, the PID control will be used as a system control utilizes the difference of setpoint value and the present value of an MPU6050 sensor to stabilize the robot equilibrium. MPU6050 is a sensor which serves to read the angle values caused by the rotating body robot. In this research obtained that robot can balanced when without load and given load variaton. Giving the load aims to see to what extent the system can maintain stability when burdened. Without load condition is the most stable response with settling time 0,79 second, error steady state 1,6% and oscillation ratio 0,99375%. Condition at 29 grams is maximum load that can be given to robot with settling time 1,21 second, error steady state 2,067 % and oscillation ratio 1%. When given load of 33 grams, the robot shows very large dynamic movement so that it pass through the test area with settling time 2,42 second, error steady state 1,76% and oscillation ratio 0,998%. Keyword : single wheel robot, inverted pendulum, control PID.
Alat Penyimpanan Vaksin Portabel Zuhal Sigit Rinaldi; Tri Ayodha Ajiwiguna; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Vaksin merupakan cairan dengan zat tertentu yang berfungsi untuk merangsang sistem imun tubuh untuk mempertahankan tubuh dari virus tertentu. Di Indonesia, proses pembuatan dan distribusi vaksin ini dikelola oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia. Salah satu cara dalam pendistribusian vaksin ini dengan menggunakan kotak penyimpanan yang diberikan pendingin pada sisi dalam penyimpanan vaksin. Kotak penyimpanan yang dibuat merupakan kotak berbahan styrofoam dengan dimensi 50 × 40 × 32 cm dengan ketebalan 3 cm. Sistem pengambilan vaksin berada di atas kotak sedangkan bagian dalam digunakan sekat untuk membatasi antara sumber pendingin dengan kotak penyimpanan vaksin. Secara eksperimen untuk mendinginkan kotak selama 2 hari, diperoleh laju aliran kalor dari sistem yang sudah didesain adalah 8,4 watt. Dengan demikian, untuk mempertahankan sistem pada rentang suhu 2 – 8 oC diperlukan es batu sebesar 4 Kg sebagai sumber pendingin. Sedangkan secara perhitungan diperoleh laju aliran kalor sebesar 13,24 watt. Dengan demikian diperlukan es batu sebesar 6,3 kg sebagai sumber pendingin. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut digunakan es batu dengan massa 7,5 Kg. Hal ini terjadi karena perhitungan dilakukan dengan asumsi sistem terisolasi sempurna sedangkan realitanya masih ada pertukaran kalor. Selain itu, perhitungan laju aliran kalor dari arah atas dan bawah tidak diperhitungkan. Kata kunci : Vaksin, laju aliran kalor Abstract Vaccines are fluids with functions that can be used for certain viruses. In Indonesia, the process of making and distributing vaccines is regulated by the health ministry of the Republic of Indonesia. One way of distributing vaccines is by using the same storage box on the inside of storing vaccines. Storage boxes made into boxes made of styrofoam with dimensions of 50 × 40 × 32 cm with a thickness of 3 cm. The system uses a system to use to choose to hang as vaccine storage. It takes more than 2 days, obtained heat flow flow from the system that has been designed is 8.4 watts. Thus, to maintain the system in a temperature range of 2-8 oC, ice cubes of 4 Kg are needed as a source. While the speed produces a flow of heat of 13,24 watts. Thus an ice cube of 6,3 kg is needed as a source. However, to reach certain destinations ice cubes with a mass of 7.5 Kg. This happens because the calculation is done with a perfect system and in reality there is still a heat exchange. In addition, the flow velocity from the upper and lower directions is not taken into account . Keywords: Vaccine, heat flow flow
Rancang Bangun Mesin Ball Mill Vertikal Dengan Kontrol Kecepatan Berbasis Pulse Width Modulation Abdi Wahyu Sejati; Asep Suhendi; Edy Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian kali ini dilakukan perancangan mesin ball mill vertikal dengan berbasis Pulse Width Modulation (PWM) menggunakan IC LM 555. Mesin ini digunakan untuk penggilingan bahan berbentuk padat agar dapat menghasilkan reduksi pada ukuran bahan. Cara kerja mesin penggiling ini memutarkan baling-baling pada bagian dalam tabung yang dicampurkan dengan air, bola-bola besi, dan material yang akan digiling. Hasil putaran dan tumbukan dengan bola-bola besi menghasilkan gaya sentrifugal yang dapat menghancurkan material yang ada di dalamnya. Mesin ini menggunakan PWM sebagai kontrol kecepatan dan motor listrik DC sebagai mesin penggerak baling-baling. Pengujian alat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu mengukur kecepatan putaran baling-baling mesin, mengukur tegangan dan sinyal masukkan, dan penggilingan bahan. Pada pengukuran kecepatan putaran dibagi menjadi tiga bagian diantaranya saat mesin dengan beban air sebesar 300 mL, 600 mL, 900 mL, dan 1200 mL; saat mesin dengan beban bola-bola besi 300 gram dan air sebesar 300 mL, 600 mL, dan 900 mL; dan saat mesin dengan tanpa beban. Sedangkan untuk penggilingan bahan dilakukan menggunakan material zeolit dan serpihan batu bata. Variabel yang diatur berupa lama waktu putaran dan nilai kerja mesin tersebut. Hasil dari penggilingan akan dibandingkan dengan bahan sebelum penggilingan. Kata kunci: ball mill, penggilingan bahan, milling, PWM, motor DC Abstract In this study, vertical rotation of the ball mill machine was carried out using Pulse Width Modulation (PWM) using IC LM 555. This machine is used for grinding the material so that it can produce a reduction in the size of the material. The workings of this grinding machine will rotate the propellers on the inside of the tube mixed with air, iron balls, and the material to be milled. The results of rounds and collisions with centrifugal iron balls that can damage the material inside. This machine uses PWM as speed control and DC electric motor as a propeller drive engine. The measuring instrument is done in three steps, measuring the turning speed of the propeller engine, measuring voltage and current input, and grinding the material. When the speed measurement is divided into three parts when the engine with an air load of 300 mL, 600 mL, 900 mL, and 1200 mL; machines with a load of 300 grams and air as much as 300 mL, 600 mL, and 900 mL; and when the engine is without load. Whereas for material milling is done using zeolite and brick fragments. The right variable includes the length of time and the work value of the machine. The results of grinding will be compared with the ingredients before grinding. Keywords: ball mill, material milling, milling, PWM, DC motor
Co-Authors Abdi Wahyu Sejati Abrar Ismardi Achmad Raihan Adam Zakiy Hizbullah Adisal Krisnatal Agus Ganda Permana Agus Jatmiko Ahmad Mahmuda Ahmad Qurthobi Amaliyah Rohsari Indah Utami Andi Aditya Pratama Andre Swardana Anggi Ari Pranasa Anggraeni Dwi Setyowati Anindya Nur Azizah Annisa Fardhani Bahalwan Arief Elang Raharja Asep Hidayat Ayu Amalia Ayu Novita Sari Bagus E. B. Nurhandoko Bahtiar Yoga Prasetyo Bima Ilham Naufal Binandika Arya Wangsa Casmika Saputra Daffa Zakaria Dani Gustaman Syarief Dedi Supriadi Dewa Buana Muharmadin Dinan Achmad Fauzan Dudi Darmawan Dyatmiko Tri Kadhono Edy Wibowo Eka Vonia Nurcahyani Endang Rosdiana Erni Dwi Sumaryatie Fadillah, Muhammad Agfian Faizal Ghearama Girindra Fajril Ambia Falery Widyawan Fikri Rangga Halim Fiqih Maulana Hasbi Fira Fauziah Hammur Furqan Vaicdan Ghani Gumilang Heliadi Gilang Saputro Guntur Bhatara Sutra Gusti Lucky Lerian Hafidudin . Hafidz Esya Wijdani Heni Dwi Juniar Hertiana Bethaningtyas Hertiana Bethaningtyas D.K. Hertiana Bethaningtyas Dyah K Hertiana Bethaningtyas Dyah Kusumaningrum I Wayan Adi Wicaksana Ibrahim Fahri Fuady Ihsan Maulidin Ilham Hamdi Indra Chandra Indra Wahyudhin Fathonah Indri Eka Savitri Isma Rekathakusuma Ismudiati Puri Handayani Jahja, Maiisy Kartika Dian Kurniasari Kaswandhi Triyoso Lulu Millatina Rachmawati M. Thurisina Choliq Mahatman L. Budi Maiisy Jahja Mamat Rokhmat Mochamad Reza AS Mochamad Roffa Firdaus Muhamad Ikhsan Muzayin Muhamad Ramdlan Kirom Muhammad Agfian Fadillah Muhammad Bahar Rizqi Muhammad Ilham Kurniawan Muhammad Iqbal Muhammad Luthfian Dhiya Urramdhan Muhammad Yugi Imanudin Mujaddid Shibghotul Islam Mulkan Azhiman Nouval Abdullah Novi Prihatiningrum Nugroho Wisnu Murti Nurwulan Nurwulan Osep Prasetyo Porman Pangaribuan Rachmawati, Lulu Millatina Rahmat Awaludin Rahmat Awaludin Salam Reksa Putra Reza Fauzi Iskandar Riandi Oktovian Ridho Adjie Pratama Rio Samuel Rizky Abet Panjaitan Royhan Ardhi Bachtiar Satria Pambudi Sena Banyuaji Shelvy Adila El Safura Soeparwoto Dharmoputra Sony Sumaryo Sundayani Sundayani Suprayogi Suprayogi Suwandi Suwandi Tania Verasta Teguh Widodo Theresia Deviyana Gunawan Tri Ayodha Ajiwiguna Triyo Krismantoro Vichi Nugroho Wahyu E. Abdianto Walid Ramdhani Weldzikarvina Weldzikarvina Wisnu Abdiguna Surahman Murti Wisnu Jinawi Yahya Arwiya Yanuar Herlambang Yasir Yasir Yayu Gandis Canceria Zuhal Sigit Rinaldi