Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN PESTI (PESTISIDA NABATI) SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PETANI YANG RAMAH LINGKUNGAN DI DESA KIBANG, KECAMAATAN METRO KIBANG, KABUATEN LAMPUNG TIMUR Winda Trijayanthi Utama; Sutarto Sutarto; Ratna Dewi Puspita Sari; Reni Indriyani
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.816 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n1.1026

Abstract

Di Indonesia sendiri penggunaan pestisida oleh petani sudah sangat intensif, bahkan melebihi batas aman. Untuk itu kami mengadakan sosialisasi sekaligus demo tentang pestisida nabati, dengan harapan dapat menggantikan peran dari pestisda kimia secara perlahan serta mengurangi dampak yang akan diberikan dari segi lingkungan tanpa mengurangi hasil panen secara kualitas maupun kuantitas. Program kerja ini dilaksanakan mulai pada tanggal 11 Februari 2021 dengan memproduksi pestisida nabati, serta mendemonstrasikannya di depan perwakilan petani Desa Kibang, Kec. Metro Kibang, Lampung Timur. Pestisida nabati ini menggunakan bahan dasar bawang putih, lidah buaya, dan air yang dicampur dengan cara di haluskan bersamaan. Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan,  akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.
Morbidity and Mortality Factors Analysis of Caesarean Section Ratna Dewi Puspita Sari; Winda Trijayanthi Utama; Ratu Nirmala Wahyunindita
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 3 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.41 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i3.563

Abstract

Caesarean Section is the most common obstetric surgery performed today. CS delivery without medical indication increases the risk of maternal morbidity and mortality 3-5 times higher than vaginal delivery techniques. The increased risk of morbidity and mortality in CS delivery is due to complications caused, during intraoperative or postoperative. Lampung Province is one of the provinces with the highest MMR value in Indonesia (148 per 100,000 live births) with a CS birth selection of 13.18%. The aim of this research is to analyze the characteristics of factors associated with maternal morbidity and mortality in CS delivery. Both morbidity groups characteristics (case and control) show correlations were found between maternal age (p<0.02), obstetric complication (p<0.01), education (p<0.02) and the incidence of maternal deaths. Meanwhile, parity and delivery complication variables did not show significant. correlations to maternal deaths (p>0.05). Both mortality groups characteristics (case and control) show correlations were found between maternal age (p<0.02), obstetric complication (p<0.05), education (p<0.03), delivery complication (p<0.04) and the incidence of maternal deaths. Meanwhile, maternal age and parity variables did not show significant. corelations to maternal deaths (p>0.05).
Severe Pre-Eclampsia with Partial Hellp Syndrome in Multigravida Preterm Pregnancy Ratu Nirmala Wahyunindita; Ratna Dewi Puspita Sari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.264 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.706

Abstract

Preeclampsia is the second highest cause of maternal death in Indonesia. The incidence of preeclampsia in Indonesia is very high at 24%. West Java is a province in Indonesia with a high preeclampsia rate of 25%.Pre-eclampsia is a vascular endothelial dysfunction and vasospasm that occurs at gestational age above 20 months and is characterized by hypertension and proteinuria, with or without pathological edema. Severe preeclampsia (PEB) is characterized by a minimum of systolic blood pressure 160 mmHg or diastolic blood pressure 110, impaired liver function, progressive renal insufficiency, pulmonary edema, brain and visual disturbances, or thrombocytopenia. This research is descriptive observational with a case report approach. The aim of this research is to discuss updates on the occurrence, concept, pathophysiology, and management of preeclampsia. In the case reported, a female patient, aged 29 years G3P2A0, 36 weeks gestational age with severe pre-eclampsia, partial hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count (HELLP) syndrome in a multigravida preterm pregnancy with grade I obesity and a history of cesarean section 5 years ago. After evaluation, the patient complained of headache and heartburn. After confirmation, the fetus has IUGR, then active management with Transperitoneal Sectio Caesarea is chosen.
Promosi Gizi dan Kesehatan bagi Wanita Hamil, Wanita Menyusui, dan Ibu Balita dalam Rangka Pencegahan Stunting di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Sutarto Sutarto; Asep Sukohar; Ratna Dewi Puspita Sari; Winda Trijayanthi; Sofyan Musabiq Wijaya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202162.572

Abstract

PROMOTION OF NUTRITION AND HEALTH FOR PREGNANT WOMEN, BREASTFEEDING WOMEN, AND MOTHERS TODDLER IN THE CONTEXT OF STUNTING PREVENTION IN LAMPUNG TENGAH REGENCY, LAMPUNG. One of the determining factors for the success of health development is nutritional status. Health promotion efforts to increase awareness, willingness and ability of both individuals, families, groups and communities to live healthy and it is necessary to increase nutrition and health promotion for pregnant women and mothers under five. This activity was carried out in the context of preventing stunting in Tanggamus and Tanggamus Regencies which was carried out by the Service Team of the Faculty of Medicine, University of Lampung. Various health promotion efforts have been made to obtain optimal results through nutrition and health promotion. This activity aims to assist in the success of national health development through improving nutritional status, through increasing public knowledge about clean and healthy living habits in household settings, a balanced nutrition menu in preventing the incidence of stunting in the family. The methods used in carrying out this activity are lectures, focus group discussions, counseling on the portion of my plate, skill practice and food serving competitions for lokal products to improve nutrition for pregnant women and toddlers. Results of nutrition and health promotion activities for pregnant women and mothers under five in the context of preventing stunting in Central Lampung and Tanggamus districts. can assist in the success of national health development through improving nutritional status.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu dalam Masa Kehamilan dan Nifas di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Nurul Utami; Ratna Dewi Puspita Sari; Intanri Kurniati; Risti Graharti; Arif Yudho Prabowo
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2197

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. Angka kematian ibu di rumah sakit di Indonesia dalam rentang tahun 2003-2008 per 100.000 kelahiran hidup, yaitu tahun 2003 sebanyak 153 orang, tahun 2004 sebanyak 956 orang, tahun 2005 sebanyak 116 orang, tahun 2006 sebanyak 237 orang dan tahun 2007 sebanyak 228 orang. Angka tersebut masih tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah ini. Pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan kebijakan juga menjadi faktor risiko AKI. Atas dasar hal tersebut, peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan dan nifas. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional denganmetode penarikan sampel consequtive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Poli Kebidanan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, pada bulan Agustus-September 2018.Kata kunci: angka kematian ibu, tingkat pengetahuan, wanita hamil
Perubahan Kekuatan Otot Dasar Panggul pada Wanita Primipara Pascapersalinan Pervaginam dan Seksio Sesaria Ratna Dewi Puspita Sari
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1623

Abstract

Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang sangat esensial pada wanita dalam kehidupan. Wanita akan mengalami berbagai perubahan fisiologis, hormonal, maupun morfologi selama proses kehamilannya seiring dengan perkembangan janin hingga proses persalinan yang juga dapat berkembang menjadi berbagai gejala hingga kondisi patologis. Otot dasar panggul pada wanita merupakan organ penting penyokong fungsi organ-organ vital. Fungi utama otot dasar panggul adalah penyokong, sfingterik, dan fungsi seksual. Sebagian besar disfungsi dihubungkan dengan kerusakan akibat proses persalinan, terutama yang pertama. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dan pengukuran berulang prospektif. Penelitian ini dilakukan di kamar bersalin dan poliklinik terpadu Departemen Obstetri dan Ginekologi RumahSakit dr. Mohammad. Hoesin Palembang. Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 tahun, yaitu 1 April 2011 sampai 31 Maret 2012. Kekuatan otot dasar panggul secara bermakna dipengaruhi oleh masing-masing faktor, namun kombinasi usia, indeks massa tubuh, usia gestasi, dan berat bayi lahir bersama-sama dapat mempengaruhi kekuatan ODP. Pada kelompokpervaginam, rerata perineometri sebelum persalinan adalah 9,152±0,8149 cm H2O, setelah persalinan 8,130±0,9301 cm H2O, dan 3 bulan pascasalin 10,181±0,9154 cmH2O. Rerata kekuatan otot dasar panggul pada kelompok seksio sesarea sebelum operasi 9,768±0,7355 cm H2O, setelah operasi 9,775±0,7150 cm H2O, dan 3 bulan pascaoperasi 10,580±0,7307 cm H2O. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perubahan kekuatan otot dasar panggul yang bermakna pada persalinan pervaginam, baik secara spontan, ekstraksi vakum, maupun forseps, namun penurunan perineometri mengalami perbaikan setelah 3 bulan. Tidak terdapat perubahan kekuatan otot dasar panggul yang bermakna pada kelompok seksio sesarea. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata Kunci : otot dasar panggul, perineometri
Indeks Trombosit Pada Penderita Preeklampsia di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Nurul Utami; Putu Ristyaning Ayu; Ratna Dewi Puspitasari; Risti Graharti
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1944

Abstract

Preeklampsia pada kehamilan adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu. Preeklamsi mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema, dan dijumpai proteinuria > 300 mg per 24 jam atau 30 mg/dl (+1 pada dipstik) dengan nilai sangat fluktuatif saat pengambilan urine sewaktu.1 Ukuran trombosit, ketika diukur sebagai mean platelet volume (MPV), merupakan indikator dari aktivitas trombosit. Trombosit yang berukuran lebih besar memiliki potensi protrombotik, aktivitas enzimatik dan metabolik yang lebih besar pula. 1 Iskemia plasenta akan menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan terbentuknya peroksida lemak yang akan membentuk radikal toksik dan merusak sel endotel. Iskemia plasenta juga diikuti dengan lepasnya sejumlah faktor vasoaktif (TNF-α dan IL) yang mengganggu fungsi endotel, fungsi platelet dan mengubah keseimbangan antara vasokonstriksi dan vasodilatasi.2 Vasospasme yang terjadi juga menginduksi agegrasi platelet dan kerusakan endotel yang menambah konstribusi dalam mempertahankan disfungsi platelet dan memicu terpakainya platelet. Terjadinya trombositopenia yang merupakan tanda paling penting dari tingkat keparahan preeklampsia. Pada 50% kasus preeklampsia berhubungan dengan trombositopenia.Kata kunci: trombosit, preeklamsie, wanita hamil
Hubungan antara Panjang Serviks dan Kejadian Persalinan Preterm pada Kasus Risiko Persalinan Preterm di RS Abdoel Moeleoek Bandar Lampung Ratna Dewi Puspita Sari
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1674

Abstract

Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 22-36 minggu dengan berat bayi lahir hidup >2500g. sekitar 50% sekuele yang terjadi pada anak-anak disebabkan oleh karena persalinan preterm. Panjang serviks yang kurang atau sama dengan 30 mm atau dilatasi serviks 70% hingga 100% diperkirakan akan mengalami persalinan preterm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara panjang serviks pada kasus risiko persalinan preterm (partus prematurus imminens, ketuban pecah dini dan riwayat abortus berulang) dengan kemungkinan kejadian persalinan preterm. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional) yaitu merupakan studi yang dilakukan pada satu waktu. Subyek pada penelitian ini berjumlah 80 wanita hamil 22-36 minggu yang mengalami persalinan preterm di kamar bersalin atau ruang perawatan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RS Abdul Moeleok Lampung. Terbagi atas 3 kelompok risiko persalinan prematur, yaitu partus prematurus imminens, ketuban pecah dini, dan riwayat abortus berulang. Masing-masing kelompok diukur dengan USG transvaginal panjang dari serviks dengankategori panjang serviks < 30 mm atau > 30 mm. Hasil penelitian didapatkan Risiko persalinan prematur 18% pada kasus partus prematurus imminens, diikuti dengan 4,1% ketuban pecah dini dan 4% riwayat abortus berulang. Terdapat hubungan bermakna antara panjang serviks <30 mm untuk terjadi kelahiran prematur dengan faktor risiko adalah partus prematurus imminens (P = 0,02 ).Kata kunci: Panjang serviks, Persalinan preterm, USG transvaginal
Hubungan Antara Golongan Darah Sistem ABO dengan Derajat dan Berat Perdarahan pada Penderita Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Derajat I, II dan III yang Dirawat di Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Intanri Kurniati; Ratna Dewi Puspita Sari; Risti Graharti; Nurul Utami
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2195

Abstract

Angka kejadian infeksi Dengue di seluruh dunia, menurut WHO diperkirakan mencapai 50 juta kasus per tahun, dan mencapai 50.131 kasus dengan jumlah kematian 743 orang di Indonesia. Penelitian mengenai hubungan antara golongan darah sistem ABO dengan derajat dan berat perdarahan pada penderita DHF dewasa, belum ada di Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis golongan darah berperan/ berpengaruh terhadap derajat dan berat perdarahan pada penderita DHF derajat I, II dan III. Subyek penelitian ini adalah penderita DHF yang dirawat di bangsal Departemen SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang memenuhi kriteria inklusi serta menandatangani informed consent. Subyek penelitian diambil secara consecutive sampling dan diperoleh sebanyak 30 orang subyek penelitian penderita DHF. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan desain observasional analitik. Data dianalisis dengan analisis korelasi menggunakan program komputer SPSS versi 17. Pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan bermakna kejadian DHF derajat I, II dan III antar penderita dengan jenis golongan darah yang berbeda dan perbandingan manifestasi perdarahan di antara penderita DHF dengan berbagai jenis golongan darah tidak berbeda secara bermakna. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa manifestasi klinis hematemesis, terjadi pada seorang penderita dengan golongan darah B dan manifestasi perdarahan hematemesis dan melena dialami oleh seorang penderita dengan golongan darah O, namun hal ini tidak bermakna secara statistik.Kata kunci: DHF, golongan darah, perdarahan, RSAM
Analisis Asupan Makan Sebagai Faktor Risiko Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil di Kota Bandar Lampung Dian Isti Angraini; Ratna Dewi Puspita Sari; Sofyan Musyabiq Wijaya; Rachmi Lestari Rukmono
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2208

Abstract

Prevalensi kurang energi kronis pada ibu hamil usia 15-49 tahun mencapai 24,2%. Kurang energi kronis merupakan gambaran status gizi ibu di masa lalu, sehingga bisa berisiko mengakibatkan komplikasi kehamilan dan kelahiran serta melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asupan makan sebagai faktor risiko kurang energi kronis pada ibu hamil di kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di kota Bandar Lampung pada bulan April sampai Oktober 2018. Sampel adalah 138 orang ibu hamil berusia 18 sampai 45 tahun, yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data kurang energi kronis dinilai melalui pengukuran lingkar lengan atas dan asupan makan dengan menggunakan kuesioner semiquantitative food frequency (SQFFQ). Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35,5% responden menderita kurang energi kronis, 39,1% asupan energi lebih, 50% asupan karbohidrat lebih, 81,9% asupan protein lebih, 42,8% asupan lemak kurang dan 53,6% asupan zat besi lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi, protein dan lemak merupakan faktor risiko terjadinya kurang energi kronis pada ibu hamil (p=0,0; p=0,00; p=0,038), asupan karbohidrat dan zat besi bukan merupakan faktor risiko kurang energi kronis pada ibu hamil (p=0,13; p=0,052). Kata Kunci: asupan makan , ibu hamil, kurang energi kronis