Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

SOSIALISASI PEMANFAATAN KACANG TANAH DALAM PEMBUATAN MENTEGA KACANG DI DESA CISITU DAN PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DESA SITUMEKAR KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG Marta, Herlina
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): DHARMAKARYA
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.765 KB)

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat Dosen (PPMD) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan di kedua desasasaran yaitu Desa Cisitu dan Desa Situmekar dengan cara (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat desaCisitu mengenai manfaat dan kandungan gizi kacang tanah serta meningkatkan keterampilan melaluipelatihan cara pengolahan kacang tanah menjadi mentega kacang, dan (2) meningkatkan kesadaranmasyarakat Situmekar akan bahaya pencemaran lingkungan dan mensosialisasikan cara pengolahanlimbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan memanfaatkan hama bekicot sebagai unsurnitrogen. Kegiatan PPMD dilaksanakan di Desa Cisitu dan Desa Situmekar, Kecamatan Cisitu, KabupatenSumedang. Kegiatan PPMD ini dilakukan dengan cara: penyuluhan, demonstrasi dan praktek/pelatihan.Pelatihan ini dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkanminimal 80% peserta memiliki nilai cukup dalam tes pengetahuan serta ketrampilan dalam pembuatanproduk serta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna. Hasil penilaian kehadiran menunjukkanhasil 100% peserta datang untuk mengikuti pelatihan sampai selesai. Evaluasi terhadap pengetahuan danketerampilan pada saat praktek memperlihatkan bahwa minimal 70% peserta telah memiliki kemampuan baikdalam persiapan, proses pengolahan dan hasil/produk. Sementara dari sikap atau respon terhadap kegiatanpelatihan ini 90% menyatakan sangat bermanfaat dan 10% menyatakan bermanfaat.
PROGRAM DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG Marta, Herlina
Dharmakarya Vol 6, No 4 (2017): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.399 KB)

Abstract

ABSTRAKPengkajian potensi berbagai komoditi pertanian lokal dapat dilakukan sebagai upaya diversifikasi pangan. Salah satu komoditi pertanian yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah buah sukun yang dapat dijadikan tepung dan diolah menjadi berbagai produk pangan. Pelatihan pemanfaatan buah sukun menjadi tepung dan berbagai produk pangan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan latihan pembuatan tepung sukun, pengenalan berbagai formulasi produk pangan (brownies dan cookies) yang berbahan baku tepung sukun. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan mampu di pahami peserta, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kecamatan Rancakalong tentang pemanfaatan sukun menjadi tepung dan produk-produk pangan dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: Buah Sukun, Produk Pangan, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang  ABSTRACTAssessment of the potential for a variety of local agricultural commodities, can still be used as a food product that required in order to do food verification.  One of the agricultural commodity that have the prospect to be developed is the beadfruit that can be used as flour and processed into various food products.Training utilization of breadfruit into flour and various food products carried out through lectures and exercises to produce breadfruit flour, the introduction of various formulations of food products (brownies and cookies) made from breadfruit flour. In this activity also taught at the community on the managerial development of small and value-added of breadfruit into flour and utilization of various food products.Evaluation results show that the training could be done to understand society, so it can drive the rate of public knowledge in particular on the use of breadfruit into flour and food products and ultimately are expected to increase incomes. Kata Kunci: breadfruit, food product, Rancakalong Subdistric, Sumedang District 
Pemanfatan Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus spp.) pada Penyimpanan Daging Ayam pada Suhu Ruang (26oC) Saskiawan, Iwan; Sukarminah, Een; Lanti, Indira; Marta, Herlina; Nabila, Putri
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 13, No 2 (2017): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v13i2.3402

Abstract

ABSTRACTRecently, food preservation especially for meat is becoming one of the subjects of food technology that is still developed. Organic acids is commonly used for food preservative. Meat is easily destroyed mainly by Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Oyster Mushroom (Pleurotus spp.), well known as an edible mushrooms is one of the food resources that have antimicrobial activity. The application of oyster mushroom extracts in chicken meat is done using extract concentrations of 0%, 12.5%, 18.75%, 25%, 31.25% and 37.5% where 12,5% is the MIC to inhibit E. coli and S. aureus. The results showed that the application of brown oyster mushroom extracts with concentration of 31.25% can mantain freshness of chicken meat for 12 hours of storage at room temperature (26oC) with the total number of microbes of 8.6 x 105 cfu/g, the total number of E. coli of 0.3 x 101 cfu/g, the total number of S. aureus of 7.7 x 101 cfu/g. It was appropriate with Indonesian National Standard ( SNI 3924:2009). It required the condition such as no decomposition, pH 5.53, color organoleptic value of 3.42 (fair to good) and texture organoleptic value of 3.53 (fair to good).Keywords : oyster mushroom extract, antimicrobial, chicken meat preserving
Karakterisasi Maltodekstrin dari Pati Jagung (Zea mays) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam pada Berbagai Konsentrasi Marta, Herlina; Tensiska, Tensiska; Riyanti, Lia
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.249 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12816

Abstract

Karakteristik pati jagung alami memiliki kekurangan diantaranya tidak larut dalam air dingin, kestabilan yang rendah, terjadinya pengentalan setelah pemasakan dan retrogradasi sehingga aplikasinya menjadi terbatas dalam industri. Cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan memodifikasi pati jagung menjadi maltodekstrin melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan maltodekstrin dari pati jagung (Zea mays) yang memiliki karakteristik sesuai Standar Nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variasi lama waktu hidrolisis yang digunakan adalah 20, 25, 30, dan 35 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrolisis 35 menit pada suhu 80ºC dan konsentrasi HCl 1,35% menghasilkan maltodekstrin paling baik dengan nilai DE 16,12, rendemen 75,83%, dan viskositas 65 mpass. Maltodekstrin tersebut memiliki beberapa karakteristik yang sesuai Standar Nasional Indonesia diantaranya derajat asam 1,89%, kadar serat kasar 0,10%, kadar air 8,29%, serta warna putih kekuningan dengan nilai L sebesar 82,90 sedangkan kriteria yang belum sesuai standar diantaranya kelarutan dalam air dingin 86,79%, kadar abu 1,79% dan kehalusan 80 mesh sebesar 55,48%.
PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN HANJELI SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BERAS SEBAGAI PANGAN POKOK DAN PRODUK OLAHAN SETIASIH, IMAS SITI; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI; HANIDAH, IN-IN; MARTA, HERLINA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.34 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14230

Abstract

Sering kali kita dengar ungkapan: “Kalo belum makan nasi, yaa belum makan”, sebagai ungkapan yang seringkali disampaikan oleh masyarakat di pulau Jawa. Ungkapan tersebut menggambarkan begitu lekatnya kebutuhan warga masyarakat di pulau Jawa terhadap ketersediaan beras sebagai bahan makanan pokok. Peningkatan pengetahuan dasar masyarakat mengenai bahan pangan pokok selain beras merupakan pengantar untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan dapat mengaplikasikannya menjadi berbagai produk olahan non-terigu dengan memanfaatkan tepung lokal. Tanaman hanjeli memiliki kekhasan tersendiri, yaitu sebagai tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air apabila dibandingkan dengan tanaman padi sawah. Hal ini menunjukkan bahwa hanjeli memiliki peluang besar untuk dikembangkan budidayanya di wilayah desa Karangasem dan Manggungan kecamatan Terisi. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah andragogi, yang mensyaratkan peserta pelatihan diposisikan sebagai orang dewasa dan didorong untuk berperan aktif dalam setiap tahapan pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan membuat berbagai macam olahan pangan dari tepung hanjeli. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2015, biji hanjeli memiliki kandungan kadar air 11,46%, karbohidrat 74,36%, protein 12,26%, abu 0,65 % dan lemak 1,28%. Komposisi kimia pada biji hanjeli menunjukkan bahwa hanjeli dapat dijadikan sebagai bahan pangan pengganti makanan pokok. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa tepung tepung hanjeli, dapat digunakan sebagai bahan diversifikasi pangan olahan pengganti tepung terigu untuk produk kue kering, cake, brownies, dan mie.
PEMANFATAN EKSTRAK JAMUR TIRAM (PLEUROTUS SPP.) PADA PENYIMPANAN DAGING AYAM PADA SUHU RUANG (26OC) Saskiawan, Iwan; Sukarminah, Een; Lanti, Indira; Marta, Herlina; Nabila, Putri
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 13, No 2 (2017): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v13i2.3402

Abstract

ABSTRACTRecently, food preservation especially for meat is becoming one of the subjects of food technology that is still developed. Organic acids is commonly used for food preservative. Meat is easily destroyed mainly by Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Oyster Mushroom (Pleurotus spp.), well known as an edible mushrooms is one of the food resources that have antimicrobial activity. The application of oyster mushroom extracts in chicken meat is done using extract concentrations of 0%, 12.5%, 18.75%, 25%, 31.25% and 37.5% where 12,5% is the MIC to inhibit E. coli and S. aureus. The results showed that the application of brown oyster mushroom extracts with concentration of 31.25% can mantain freshness of chicken meat for 12 hours of storage at room temperature (26oC) with the total number of microbes of 8.6 x 105 cfu/g, the total number of E. coli of 0.3 x 101 cfu/g, the total number of S. aureus of 7.7 x 101 cfu/g. It was appropriate with Indonesian National Standard ( SNI 3924:2009). It required the condition such as no decomposition, pH 5.53, color organoleptic value of 3.42 (fair to good) and texture organoleptic value of 3.53 (fair to good).Keywords : oyster mushroom extract, antimicrobial, chicken meat preserving
Karakterisasi Maltodekstrin dari Pati Jagung (Zea mays) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam pada Berbagai Konsentrasi Herlina Marta; Tensiska Tensiska; Lia Riyanti
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.249 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12816

Abstract

Karakteristik pati jagung alami memiliki kekurangan diantaranya tidak larut dalam air dingin, kestabilan yang rendah, terjadinya pengentalan setelah pemasakan dan retrogradasi sehingga aplikasinya menjadi terbatas dalam industri. Cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan memodifikasi pati jagung menjadi maltodekstrin melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan maltodekstrin dari pati jagung (Zea mays) yang memiliki karakteristik sesuai Standar Nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variasi lama waktu hidrolisis yang digunakan adalah 20, 25, 30, dan 35 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrolisis 35 menit pada suhu 80ºC dan konsentrasi HCl 1,35% menghasilkan maltodekstrin paling baik dengan nilai DE 16,12, rendemen 75,83%, dan viskositas 65 mpass. Maltodekstrin tersebut memiliki beberapa karakteristik yang sesuai Standar Nasional Indonesia diantaranya derajat asam 1,89%, kadar serat kasar 0,10%, kadar air 8,29%, serta warna putih kekuningan dengan nilai L sebesar 82,90 sedangkan kriteria yang belum sesuai standar diantaranya kelarutan dalam air dingin 86,79%, kadar abu 1,79% dan kehalusan 80 mesh sebesar 55,48%.
Characterics of Freeze Dried Jack Bean Yogurt Powder with Maltodextrin as Coating Material Mohamad Djali; Herlina Marta; Sylvia Harnah
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v13n1.2016.28-35

Abstract

Jack bean has the potential to be developed as food products. One of them is yogurt, but the shelf life of yogurt is short. The attempt to increase the shelflife of yogurt is making yogurt powder using freeze drying by adding maltodextrin as coating material. This study aims to determine the exact concentration of maltodextrin in order to produce jack bean yogurt powder with good characteristics and organoleptic characteristics that prefer by panelists. This study using experimental method with randomized group design consisted six treatments and repeated four times respectively. The treatments were maltodextrin concentration 5, 10, 15, 20, 25 and 30 % (w/v). The results showed that jack bean yogurt powder with maltodextrin concentration 5 % (w/v) has the best characteristics and organoleptic characteristics preferred by panelists based on the analysis of water content 3,47 % wb, soluble time at 31,71 seconds, hygroscopicity 14,82 %, titrable acic 0,69 %, viscocity 277,50 cP, organoleptic characteristic in colour 4,03 (like), aroma 3,15 (slightly like), taste 3,42 (slightly like), viscocity by vision 3,80 (like), viscocity by mouth sense 3,42 (slightly like), overall apperance 3,87 (like), yield 18,33 %, protein content 14,15% wb and total acid bacteria 2,34×1010 CFU/mlKARAKTERISTIK YOGURT BUBUK KACANG KORO PEDANG DENGAN BAHAN PENYALUT MALTODEKSTRINKacang koro pedang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai produk olahan pangan. Salah satu produk olahan kacang koro pedang adalah yogurt, tetapi yogurt memiliki umur simpan pendek. Salah satu upaya untuk meningkatkan umur simpan yogurt adalah pembuatan yogurt bubuk melalui pengeringan beku dengan penambahan maltodekstrin sebagai bahan penyalut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi maltodekstrin yang tepat agar dihasilkan yogurt bubuk kacang koro pedang hasil pengeringan beku dengan karakteristik yang baik dan sifat organoleptik yang disukai panelis. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari enam perlakuan, yaitu konsentrasi maltodekstrin 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 % (b/v) yang diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yogurt bubuk kacang koro pedang dengan perlakuan penambahan maltodekstrin 5 % (b/v) menghasilkan karakteristik terbaik dan sifat organoleptik yang disukai panelis dengan nilai kadar air 3,47 % bb, waktu larut 31,71 detik, tingkat higroskopisitas 14,82 %, total asam tertitrasi 0,69 %, viskositas 277,50 cP, kesukaan warna 4,03 (suka), kesukaan aroma 3,15 (agak suka), kesukaan rasa 3,42 (agak suka), kesukaan kekentalan berdasarkan penglihatan 3,80 (suka), kesukaan kekentalan indera mulut 3,42 (agak suka), kesukaan kenampakan keseluruhan 3,87 (suka), rendemen 18,33 %, protein 14,15 % bb, dan total bakteri asam laktat 2,34×1010 CFU/ml.
PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN MAIZENA TERHADAP KARAKTERISTIK FRUIT LEATHER MANGGIS Herlina Marta
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Pembuatan fruit leather manggis membutuhkan kadar sukrosa dan maizena yang tepat, agar dihasilkan fruit leather manggis yang mempunyai karakteristik baik dan disukai panelis. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan, yaitu; kombinasi konsentrasi gula 10, 15, dan 20 % b/b, dan konsentrasi pati maizena 1 dan 2 % b/b.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi antara 20 persen sukrosa dan 2 persen pati jagung menghasilkan efek terbaik terhadap fruit leather manggis. Berdasarkan skala hedonic (nilai 1 tidak disukai, nilai 5 disukai), maka nilai kesukaan berturut-turut terhadap warna adalah 2.75 (biasa); aroma 3,00 (biasa); tekstur 4,59 (agak suka); rasa 4,08 (agak suka). Semua nilai diperoleh pada  kadar air 13,81 persen, kadar gula total 40,82 persen, nilai pH 4,45 dan modulus elastisitas 1,03. Kata kunci: Sukrosa, Maizena, Manggis, Fruit Leather, Karakteristik 
SIFAT FUNGSIONAL DAN REOLOGI TEPUNG JAGUNG NIKSTAMAL SERTA APLIKASINYA PADA PEMBUATAN BAHAN DASAR MAKANAN PENDAMPING ASI Herlina Marta; Sugiyono Dan; Bambang Haryanto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat fungsional dan reologi tepung jagung nikstamal dan pengaplikasian tepung jagung nisktamal  tersebut dalam pembuatan bahan dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Biji jagung diberi perlakuan nikstamalisasi menggunakan berbagai tingkat konsentrasi kapur (0 %, 0,25 % dan 0,5 %) dan lama pemasakan (0, 5, 10, 15 dan 20 menit). Konsentrasi kapur dan lama pemasakan secara signifikan (p ≤ 0,05) memengaruhi sifat fungsional dan reologi tepung jagung. Semakin tinggi konsentrasi kapur, maka swelling volume, solubility, kapasitas penyerapan air dan kekuatan gel semakin menurun. Profil gelatinisasi memperlihatkan bahwa viskositas puncak, breakdown dan setback tepung jagung semakin menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi kapur. Semakin meningkat kapasitas penyerapan air, maka semakin meningkat swelling volume, solubility, kekuatan gel dan viskositas puncak, sebaliknya semakin menurun wettability tepung jagung. Bahan dasar MP-ASI yang dibuat dari tepung jagung nikstamal memiliki komponen nutrisi makro sesuai dengan standar dan memiliki kapasitas penyerapan air yang lebih rendah dan densitas kamba yang lebih tinggi dibandingkan bahan dasar MP-ASI dari tepung jagung non-nikstamal. Bahan dasar MP-ASI berbahan baku tepung jagung nikstamal memiliki daya cerna protein 87,36 % (bk) dan daya cerna pati 81,07 % (bk). Karakteristik sensori bahan dasar MP-ASI berbahan baku tepung jagung nikstamal tidak berbeda secara nyata dengan bahan dasar MP-ASI komersial kecuali kehalusan. Kata kunci: nikstamalisasi, tepung jagung, sifat fungsional, sifat reologi, MP-ASI