Claim Missing Document
Check
Articles

A COMPARATIVE STUDY OF AMERICAN AND BALINESE SWEARWORDS ., Km Triyunita Yani; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.159 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.13612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bahasa kasar, Amerika dan Bali. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mana dilaksanakan melalui studi pustaka, observasi, dan metode introspektif. Subyek penelitian ini adalah orang Bali asli dan film Amerika. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persamaan bahasa kasar Amerika dan Bali dilihat dari bentuk, referensi, dan fungsinya. Terdapat tiga bentuk dari bahasa kasar: (1) dalam bentuk kata, yang mana juga terbagi menjadi dua: monomorfemik {Bahasa Bali (pirate, pletan, dll), Bahasa Amerika (dick, pussy, cock, dll)} dan polimorfemik {Bahasa Bali (matan, polone, dll.), Amerika(fucker, fucking, dll.)}, (2) dalam bentuk frasa {Bahasa Bali (ndas teli, lengeh buah dll.), Amerika (fucking crazy, shut up, dll.)}, (3) dalam bentuk klausa {Bahasa Bali(lengeh ti cai, gebuh bungut nannie, dll.), Amerika (what the hell it is, fuck your mouth, dll.)}. Referensi dari bahasa kasar mengacu kepada: (1)agama, (2)jenis kelamin, (3)kotoran, (4)hewan, (5)latar belakang personal, (6) penyakit kejiwaan, dan (7) aktifitas sex. Fungsi dari bahasa kasar tersebut adalah : (1) untuk menarik perhatian, (2) untuk menyampaikan kekesalan/stress, (3) untuk memprovokasi, (4) untuk membentuk identitas interpersonal, (5) integrative, (6) agresif, (7) regresif, dan (8) penekanan. Perbedaanya dari bahasa kasar Amerika dan bahasa Kasar Bali sangat jelas terlihat, bahasa kasar Bali hanya digunakan oleh orang Bali, begitu juga sebaliknya. Kata Kunci : bahasa kasar, bentuk, fungsi, referensi This study aimed in comparing swearwords, Balinese with American. The design of this research was a descriptive research, observing, and introspective method. The subjects of this study were original Balinese and American movie. The results of the study show that the similarities of the Balinese and American swearwords can be seen by their forms, references, and functions. There are three forms of swearwords: (1) in the form of word, which also are subdivided into two: monomorphemic {Balinese (pirate ‘ancestor’, pletan ‘male genital’ etc.), American (dick, pussy, cock, etc)}, and polymorphemic {Balinese (matan ‘eyes’, polone ‘brain’, etc.), American (fucker, fucking, etc.)}, (2) in the form of phrases {Balinese (ndas teli ‘female genital’, lengeh buah ‘so crazy’, etc.), American (fucking crazy, shut up, etc.)}, (3) in the form of clauses {Balinese (lengeh ti cai ‘ you are so crazy’, gebuh bungut nanine ‘you are a liar’, etc.), American (what the hell it is, fuck your mouth, etc.)}. The references of the swearwords were related to: (1) religion, (2) sex, (3) excrement, (4) animals, (5) personal background, (6) mental illness, (7) sex activity. The functions of those swearwords were: (1) to draw attention, (2) to provide catharsis, (3) to provoke, (4) to create interpersonal identity, (5) integrative, (6) aggressive, (7) regressive, and (8) emphasis. The differences of the American and Balinese swearwords are clearly seen; Balinese swearwords are only used by Balinese, vice versa.keyword : swearwords, forms, functions, references
AN ANALYSIS ON CODE SWITCHING USED AS A TEACHING STRATEGY BY TWO TEACHERS IN EFL TEACHING AND LEARNING PROCESS AT SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Pt Maysadevi Kusuma; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis alih kode, fungsi alih kode, dan alasan menggunakan alih kode dengan guru bahasa Inggris kelas XI di SMK Negeri 2 Singaraja pada tahun akademik 2015/2016. Ini adalah studi kualitatif yang menggunakan Modifikasi Analytik Induksi sebagai desain. Data tersebut diperoleh melalui observasi kelas. Peneliti juga melakukan wawancara kepada setiap Guru Bahasa Inggris untuk melengkapi data. Akumulasi data menunjukkan bahwa jenis yang paling dominan dari alih kode yang digunakan oleh guru bahasa Inggris kelas XI adalah alih kode intra-sentensial (41,5%), dan kemudian diikuti dengan alih kode inter-sentensial (36,0%), dan yang terakhir adalah alih kode inter-personal (22,5%). Fungsi alih kode adalah untuk meminta informasi lebih lanjut, menekankan informasi tertentu, meminta klarifikasi, memberikan instruksi, memberikan penjelasan yang jelas, membenarkan pemahaman siswa, mengatur gilirannya berbicara, membenarkan jawaban siswa, memberikan kesempatan, membuat klarifikasi, memberikan saran, mengelola kelas, membantu guru untuk membuat lelucon, memberikan pertanyaan, dan meminta pendapat. Alasan menggunakan alih kode adalah sebagai bahasa pengantar dan sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman, untuk membantu guru menarik perhatian siswa, dan membangun suasana yang nyaman di dalam kelas. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi guru untuk menggunakan alih kode sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dari siswa.Kata Kunci : alih kode, strategi pembelajaran, EFL dalam proses belajar mengajar This study aimed at analyzing the types of code switching, the functions of code switching, and the reasons of using code switching by the English teachers of grade XI at SMK Negeri 2 Singaraja in the academic year 2015/2016. It was a qualitative study which used Modified Analytic Induction as the design. The data was obtained through classroom observation. The researcher also did an interview to each English Teacher in order to complete the data. The data accumulation showed that the most dominant type of code switching used by the English Teacher of grade XI is intra-sentential code switching (41,5%), and then followed by inter-sentential code switching (36,0%), and the last is inter-personal code switching (22,5%). The function of code switching were for asking further information, emphasizing certain information, asking for clarification, giving instruction, giving clear explanation, confirming students’ understanding, regulating turn talking, confirming students’ answer, giving chance, making clarification, giving brainstorming, managing classroom, helping the teacher to make jokes, delivering question, and asking opinion. The reasons of using code switching were as an introductory language and as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to increase students’ understanding, to help the teacher attracting students’ attention, and establishing a comfort atmosphere in the classroom. Based on the result of this study, it is suggested for the teacher to use code switching as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to reach a better understanding of the students.keyword : code switching, teaching strategy, EFL teaching and learning process.
AN ANALYSIS OF POLITENESS STRATEGIES USED BY RECEPTIONISTS AT "PURI BAGUS HOTEL" ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi; ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi-strategi kesantunan yang di gunakan oleh resepsionis di Hotel Puri Bagus. Peneliti dalam penelitian ini merupakan instrument utama yang di gunakan dalam mengumpulkan data. Dengan merekan percakapan antara reseptionis dan tamu hotel, mencatat informasi terkait situasi penelitian, dan mewawancarai subjek penelitian. Strategi kesantunan di analisis berdasarkan teori kesantunan Brown & Levinson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kesantuanan yang di gunakan oleh resepsionis ketika berbicara dengan tamu hotel adalah tanpa strategi, strategi kesantunan positif/keakraban, strategi kasantunan negative/formalitas, dan strategi tidak langsung/tersamar. Umumnya, tanpa strategi, startegi kesantunan positi/keakraban, strategi kesantunan negative/formalitas lebih sering di gunakan dibandingkan dengan startegi tidak langsung/tersamar. Adapun berbagai alsan yang di ungkapkan mengapa resepsionis menggunakan strategi-strategi tersebut. Adapun alasan resepsionis ketika berbicara dengan tamu hotel cenderung tidak menggunakan strategi, menggunakan strategi kesantunan positif/keakraban, strategi kesantunan negatif/formalitas di bandingkan dengan strategi tidak langsung/tersamar di karenakan ketika mereka dapat berbicara secara lugas, langsung dan tanpa adanya ambuguitas para tamu hotel akan merasa puas dan nyaman untuk berkomunikasi namun jika mereka menggunakan strategi tidak langsung/tersamar akan membuat tamu hotel merasa tidak puas dan tidak nyaman ketika berbicara dengan resepsionis hotel. Kata Kunci : Tidak menggunakan strategi, Strategi Kesantunan, Resepsionis. This study aimed at explaining the types of politeness strategies used by receptionists at Puri Bagus Hotel. The researcher was the key instrument in this study that collected the data. By audio-recording the conversation between receptionists and guests, taking note of the phenomena and interviewing the subjects of the study. The subjects of the study were the receptionists who talked to hotel guests. The politeness strategies used by receptionists were analyzing based on Brown & Levinson’s theory of politeness. The results of this study show that the strategies used by receptionists when talk to hotel guests are bald on record politeness, positive politeness, negative politeness, and off record. Mostly, bald on record politeness, positive politeness strategy, and negative politeness are often used in similar frequency and off record strategy are rarely use when they talked to hotel guests. There are many reasons why the receptionists use those strategies. The receptionists ‘reasons of using the bald on record, positive politeness and negative politeness most frequently than off record because when they could speak directly and politely without any ambiguity they could make guests satisfy but if they used off-record it made the guests uncomfortable in doing communication with the receptionists and the guests felt unsatisfied.keyword : Bald on record, Politeness Strategies, Receptionists.
he Effect of Metalinguistic Written Corrective Feedback on English Writing Competency of the Eighth Grade Students of SMPN 1 Abiansemal in Academic Year 2015/2016 ., Sinta Ary Gasella; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd; ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan pada kemampuan menulis siswa kelas delapan SMP yang diberikan metalinguistic written corrective feedback dan siswa yang tidak diberikan feedback. Penelitian experimental ini mengambil kelas VIII yaitu kelas VIII B sampai VIII F sebagai populasi dan sampel kelas VIII B dan VIII F yang dipilih melalui cluster random sampling, dimana kelas VIII B sebagai kelompok control dan kelas VIII F sebagai kelompol eksperimen. Desain penelitian ini adalah pretes-postes kontrol group. Data yang diperoleh yaitu nilai pretes dan postes siswa yang kemudian dianalisis dengan deskriptif statistik dan inferensial statistik. Dalam pengujian hipotesis, digunakan analisis ANACOVA dalam SPSS 17.0. Berdasarkan hasil uji ANACOVA, didapakan nilai signifikan pada kelompok adalah 0.024 yang merupakan lebih tinggi dari tingkat signIfikan 0.05. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka hipotesis nul ditolak. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak berbeda antara siswa yang diberikan metalinguistic written corrective feedback dengan siswa yang tidak mendapakan feedback. Kata Kunci : metalinguistic written corrective feedback, kemampuan menulis The present study aimed at investigating whether or not there was a significant difference in writing competency between the eighth grade junior high school students who received metalinguistic WCF and those who did not receive any feedback. This experimental study took the eighth grade students in SMPN 1 Abiansemal as the population and VIIIB and VIIIF respectively as the control and experimental group through cluster random sampling. The design of the study was pretest-posttest control group design. The data were the students' pretest and posttest that were analyzed descriptively and inferentially. ANCOVA test was used in analyzing the data and to test the hypothesis. The result of the analysis using ANCOVA in SPSS 17.0 showed that the significance value of the group was 0.024 which was lower than the significance level 0.05. It means that the null hypothesis was rejected. It was concluded that there was a significant difference between students who received metalinguistic WCF and those who did not receive any feedback.keyword : metalinguistic written corrective feedback, writing competency
THE EFFECT OF PUPPET AS A TEACHING MEDIA FOR SPEAKING COMPETENCY OF THE SEVENTH GRADE STUDENTS AT SMP N 2 SINGARAJA IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ., Agus Adi Yasmita; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dibatasi untuk menyelidiki efek penggunaan boneka (Puppet) sebagai media pembelajaran untuk kompetensi berbicara dari siswa kelas tujuh di SMP N 2 Singaraja pada tahun ajaran 2014/2015. Dalam penelitian eksperimen ini ada dua kelompok yang dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Satu kelompok menjadi kelompok eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan media boneka (Puppet), sementara itu yang satunya lagi sebagai kelompok kontrol yang akan diajarkan dengan menggunakan media konvensional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode posttest only control group. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil yang didapatkan signifikan,ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kedua grup dimana nilai rata-rata grup experimental adalah 80.83 dan nilai rata-rata grup control adalah 71.50;hasil dari to (t observed) adalah 4.193 dan ini lebih tinggi dari tcv (t critical value) yang nilainya 1.96 (a=0.5). Hal ini menunjukkan bahwa media boneka (Puppet) memberikan efek yang lebih baik dalam berbicara daripada media konvensional. Kata Kunci : Puppet, Instructional Media, Speaking Competency This research was restricted to investigate the effect of puppet use as teaching media for speaking competency of the seventh grade students at SMP N 2 Singaraja in the academic year 2014/2015. In this experimental research there were two groups selected as sample of research by using cluster random sampling. One group becomes experimental group which will be taught by using puppet media meanwhile another one as control group which will be taught by using conventional media. This research was carried out by using posttest only control group. The data were analyzed descriptively and inferentially. The result were significant, it can be seen from both group’s mean score where experimental group score was 80.83 while control group score was 71.50; the value of to (t observed) was 4.193 and it was higher than tcv (t critical value) that was 1.96 (a=0.5). This indicates that Puppet media give better effect in speaking than conventional media.keyword : Puppet, Instructional Media, Speaking Competency
AN ANALYSIS OF JARGON USED BY RECEPTIONISTS IN FRONT OFFICE AT VILLA SEMANA RESORT AND SPA UBUD ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan bentuk-bentuk linguistik, makna, dan fungsi jargon yang digunakan oleh resepsionis di kantor depan di Villa Semana Resort and Spa Ubud. Jargon yang digunakan oleh resepsionis dianalisis masing-masing dengan menggunakan teori Allan & Burridge (2006) yang didukung oleh teori Yule's (2006), dan teori Chaer & Agustina (2010). Penelitian ini dilakukan dengan metode qulitatif. Jargon kantor depan diselidiki dalam bentuk lisan dan tulisan mereka. Subjek penelitian ini adalah resepsionis di departemen front office di Villa Semana Resort and Spa Ubud. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Studi ini menemukan bahwa 186 jenis jargon digunakan oleh resepsionis di kantor depan. Ditemukan bahwa jargon dalam bentuk frase kata benda dengan jumlah total 60 item (32,3%), kata benda 40 item (21,6%), singkatan 29 item (15,6%), kata kerja 13 item (7%), pinjaman 12 item (6,5%), afiksasi 8 item (4,3%), kata sifat 6 item (3.2%), kliping 4 item (2,2%), akronim 3 item (1,6%), koin 3 item (1,6%), frase preposisi 3 item (1,6%), konversi 2 item (1%), frase kata 2 item (1%), dan pencampuran 1 item (0,5%). Arti dari 186 jargon diidentifikasi dengan menyelidiki makna teknis. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa ada dua fungsi jargon. Pertama, menyediakan bahasa spesialis teknis untuk membuat komunikasi lebih efisien. Kedua, hal itu mendorong solidaritas kelompok. Kata Kunci : jargon, resepsionis, departemen front office, vila semana resort dan spa ubud This study aimed at identifying and describing the linguistic forms, the meanings, and the functions of jargons used by receptionists in front office department at Villa Semana Resort and Spa Ubud. The jargons used by the receptionists were analyzed respectively using Allan & Burridge’s (2006) theory which is supported by Yule’s (2006) theory, and Chaer & Agustina’s (2010) theory. This study was conducted in qulitative method. The front office jargons were investigated in their spoken and written forms. The subjects of this study were receptionists of the front office department at Villa Semana Resort and Spa Ubud. The methods of data collection were observation, interview, and documentation. This study found that 186 types of jargon were used by receptionists in front office department. It was found that the jargons were in the form of noun phrase with the total number of 60 items (32.3%), noun 40 items (21.6%), abbreviation 29 items (15.6%), verb 13 items (7%), borrowing 12 items (6.5%), affixation 8 items (4.3%), adjective 6 items (3.2%), clipping 4 items (2.2%), acronym 3 items (1.6%), coinage 3 items (1.6%), preposition phrase 3 items (1.6%), conversion 2 items (1%), verb phrase 2 items (1%), and blending 1 item (0.5%). The meanings of 186 jargons were identified by investigating technical meaning. Besides, this study found that there were two functions of the jargons. First, it provides a technical specialist language to make communication more efficient. Second , it encourages group solidarity.keyword : jargon, receptionist, front office department, villa semana resort and spa ubud
AN ANALYSIS OF LEXICOGRAMMATICAL FEATURES USED IN FIVE STARS HOTEL WEBSITE ADVERTISEMENTS IN BALI ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8715

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk (1) mengidentifikasi penggunaan ciri-ciri leksikogramatika yang ada pada iklan situs web hotel bintang lima di Bali, dan (2) menemukan persamaan serta perbedaan diantara iklan situs web hotel bintang lima di Bali terkait dengan ciri-ciri leksikogramatika. Data dalam penelitian ini berupa teks yang dikumpulkan dan diseleksi dari sepuluh iklan situs web hotel termasuk spa dan resor bintang lima di Bali. Data tersebut dianalisa secara deskriptif menggunakan kerangka Halliday dan Matthiessen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ranah sistem transitivitas, proses material mendominasi di setiap iklan situs web hotel bintang lima di Bali yang telah terseleksi, diikuti dengan proses relasional. Hasil dari analisis unsur sirkumstansial menunjukkan bahwa sirkumstansi lokasi merupakan unsur sirkumstansial yang paling sering muncul. Sedangkan, dalam ranah sistem mode, tipe mode deklarasi mendominasi kalimat-kalimat di setiap iklan situs web hotel bintang lima di Bali yang telah terseleksi. Lebih jauh lagi, ada pula tipe mode suruhan yang ditemukan pada sepuluh iklan situs web hotel bintang lima di Bali tersebut. Secara mengkhusus, terdapat banyak modal verbal yang ditemukan iklan-iklan tersebut. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kesepuluh iklan situs web hotel bintang lima di Bali tersebut secara menciri bertujuan untuk menginformasikan, menuntun, mengingatkan dan juga membujuk para pembaca yang dalam hal ini adalah para tamu hotel.Kata Kunci : unsur-unsur leksikogramatika, situs web hotel, iklan This study aimed at (1) identifying the use of lexicogrammatical features in five stars hotel website advertisements in Bali, and (2) finding out the similarities and the differences among the five stars hotel website advertisements in Bali in terms of lexicogrammatical features. The study involved ten selected five stars hotel website advertisements in Bali. The data were in the forms of texts collected from the ten five stars hotels including resort and spa website advertisements in Bali. The data were analyzed descriptively through Hallidays and Matthiessens framework, specifically focusing on transitivity system and mood system. The result showed that, in terms of transitivity system, material processes seemed dominated in every selected website advertisement, followed by relational processes. The result of circumstantial elements analysis showed that circumstances of location was the most frequent circumstantial element. Meanwhile, in terms of mood system, declarative mood types dominated in every selected five stars hotel website advertisement in Bali. Moreover, there were imperatives found on the ten selected hotel website advertisement. Specifically, there were numerous modal verbs found in the advertisements. The result of this study indicated that the ten selected five stars hotel website advertisements were characteristically meant to inform, guide, remind, as well as persuade the readers who were the hotels guests.keyword : lexicogrammatical features, hotel website, advertisement
AFFIXATION OF TIANYAR DIALECT: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Gede Sumerjaya; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.5277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah prefiks dan suffiks di Dialek Tianyar dan jenisnya dari Infleksi dan Derivasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Qualitatif. Dua sampel informan dari Dialek Tianyar dipilih berdasarkan seperangkat kriteria. Data dikumpulkan menggunakan 3 tehnik, yakni: tehnik observasi, merekam, dan wawancara (mencatat dan mendengarkan). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada lima jenis prefiks dan lima jenis suffiks di Dialek Tianyar. Prefiks tersebut yakni prefiks {N-}, {ma-}, {sa-}, {pa-}, dan {ka-}. Suffiks tersebut yakni suffiks {-in}, {-ne}, {-an}, {-ang}, dan {-e}. Jenis prefiks dan suffiks yang tergolong derivasi adalah prefiks{N-}, {ma-}, {sa-}, {pa}, and {ka-} dan suffiks {-ang}, {an}, {-ne}, dan {-in}. Jenis prefiks dan suffiks yang tergolong infleksi adalah prefiks {N-}, {ma-}, dan {ka-} dan suffiks {-ang}, {an}, {-ne}, {-in}, dan {-e}.Kata Kunci : derivasi prefiks dan suffiks, infleksi prefiks dan suffiks, dan Dialek Tianyar This study aimed at describing the number of prefixes and suffixes in Tianyar Dialect and its types of inflectional and derivational. This study is a descriptive qualitative research. Two informant samples of Tianyar Dialect were chosen based on a set criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study show that there were five prefixes and five suffixes existed in Tianyar Dialect. The prefixes were {N-}, {ma-}, {sa-}, {pa-}, and {ka-}. The suffixes were {-in}, {-ne}, {-an}, {-ang}, and {-e}. The prefixes and suffixes that belong to derivation are: prefix {N-}, {ma-}, {sa-}, {pa}, and {ka-} and suffix {-ang}, {an}, {-ne}, and {-in}. The prefixes and suffixes that belong to inflection are: prefixes {N-}, {ma-}, and {ka-} and suffix {-ang}, {an}, {-ne}, {-in}, and {-e}.keyword : derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, and Tianyar Dialect
An Analysis of Affixation System of Balinese Dialect of Budakeling, Karangasem ., Dewa Gede Rai Bisma Putra; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9717

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Beberapa informan dari Budakeling dipilih berdasarkan tiga ruang lingkup: keluarga, kekerabatan dan ketetanggaan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga tehnik, yaitu: observasi, tehnik perekaman dan tehnik wawancara. Beberapa instrumen digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: peneliti itu sendiri, Swadesh dan Nothofer daftar kata, kamera, alat perekam digital dan tekts wawacara. Ada tiga proses dalam menganalisa data, data reduction, data display dan conclusion drawing. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis awalan di Dialek Bali Budakeling: awalan {me-}, {n-} dan {ke-}. Ada tiga jenis akhiran di Dialek Bali Budakeling: akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi adalah awalan {me-}, {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang} dan {-in}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Kata Kunci : Kata kunci: Morfem Derivasi, Morfem Infleksi, Dialek Bali Budakeling Abstract The study aimed at describing the prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were some informants of Budakeling were chosen based on three domain: family, friendship and neighborhood. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview technique. The data were collected by some instruments, those were the researcher himself, Swadesh and Nothofer word lists, digital recorder, camera, and interview guide. There were three processes in analyzing the data, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study showed that there were two kinds of prefixes in Balinese Dialect of BUdakeling; prefix {me-} {n-} and {ke-}. There were three kinds of suffixes in Balinese Dialect of Budakelin; suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation were prefix {me-}, {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to inflection were prefix {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. keyword : Key Words: Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Balinese dialect of Budakeling
AFFIXATION IN LEMUKIH DIALECT OF BALINESE: A DESCRIPTIVE STUDY OF DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL PROCESSES ., I Made Liantana Riasa; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6029

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis prefik dan sufik di dialek Bali Lemukih dan termasuk dalam jenis infleksi dan derivasi mereka terlibat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Qualitatif. Dua informan pembicara dialek Lemukih dipilih sesuai dengan criteria. Data dikumpulkan sesuai dengan empat teknik, bernama: teknik eliciting, perekaman, dan pencatata. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada empat prefik dan lima sufiks di dialek Bali Lemukih. Prefik dan sufiks ini akan digolongkan lebih lanjut kedalam derivasi dan infleksi prefik dan sufik. Prefik derivasi adalah {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {pa-}. Sedangkan sufik derivasi adalah {-an} dan {ang}. Prefik infleksi adalah {ma-}, {N-}, dan {ka-}. Sedangkan sufik infleksi adalah {-in}, {-ne}, {-an}, {-ang}, dan {-e}. Terlebihnya, masing-masing prefik dan sufik memiliki fungsi yang berbeda seperti pembuat kata kerja (kalimat suruh), pembuat kata benda (definite article), pembuat kata sifat (perbandingan), pembuat kata pasif, dan pembuat kata aktif.Kata Kunci : derivasi prefik dan sufik, infleksi prefik dan sufik, dan dialek Bali Lemukih This study aimed at describing the kinds of prefixes and suffixes in Lemukih dialect of Balinese and the types of inflectional and derivational processes in which they are involved. This study is a descriptive qualitative research. Two informants Lemukih dialect speakers were chosen based on set criteria. The data were collected based on four techniques, namely: eliciting, recording, and note taking technique. The results of the study showed that there are four prefixes and five suffixes in Lemukih dialect of Balinese. These prefixes and suffixes can be further categorized into derivational and inflectional prefixes and suffixes. The derivational prefixes are {ma-}, {N-}, {ka-}, and {pa-}. Meanwhile, the derivational suffixes are {-an} and {ang}. The inflectional prefixes are {ma-}, {N-}, and {ka-}. Meanwhile, the inflectional suffixes are {-in}, {-ne}, {-an}, {-ang}, and {-e}. Moreover, each prefixes and suffixes has different functions such as verbalizer (imperative), nominalizer (definite article), adjectivizer (comparative), passivizer, and activizer.keyword : derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, and Lemukih dialect of Balines
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., Eva Patra Sari ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Putu Candra Widnyana ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Juliadnyana ., I Gede Widiana Pradana ., I Gusti Agung Putu Samiasri ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana ., I Gusti Ngurah Budaartha ., I Putu Ambara Putra ., I Putu Ratama ., Ida Ayu Novia Ari Swandewi ., Iffatul Muslimah ., Ika Yogi Wirawan Putra ., Intania Harismayanti ., Kadek Yeyen Meyasa ., Ketut Asri Primayani ., Km Triyunita Yani ., KOMANG TRI DARMA ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Widiyaswary ., Made Arsana ., Made Intan Kusuma Dewi ., Maria Cynthia Meilina ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi ., Ni Kadek Warmasari ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi ., Ni Luh Sukareni ., Ni Luh Wayan Verayanti ., Ni Nyoman Indah Ayu Maharani ., Ni Pt Repin Cemara Dewi ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Wayan Ria Candra ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Pt Maysadevi Kusuma ., Putu Cendhani Sari Suartana ., Siti Juliani Putri Sulandari ., Sophiarini Putu Yulia ., Vivien Hartini Laksmi Magga Adi Krisna Juniarta Aditiya, I Gede Rizky Adnyani, Ni Luh Putu Sri Agung Ayu Putu Septia Dewi Agus Adi Yasmita . Anak Agung Gede Yudha Paramartha Andi Nursyafeizah Anita Sofia Veronia Ayu Kadek Surya Maharani Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Gede Rai Bisma Putra . Dewa Komang Tantra Dewi, Agung Ayu Putu Septia Dr.Sudirman, M.L.S . Elmiani, Ni Wayan Santi Eva Patra Sari . G.A.P. Suprianti Gasella, S A Gede Mahendrayana Gusti Ayu Andiani . Gusti Ayu Putu Ari Utami Hilda, Livia I Gede Andre Agasi . I Gede Budasi I Gede Juliadnyana . I Gede Nurjaya I Gede Rizky Aditiya I Gede Sumerjaya . I Gede Sumerjaya ., I Gede Sumerjaya I Gede Widiana Pradana . I Gusti Agung Putu Samiasri . I Gusti Ngurah Bagus Aryana . I Gusti Ngurah Budaartha . I Kadek Suarsana . I Komang Japar Aridana I Made Liantana Riasa . I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya I Nyoman Adi Jaya Putra I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd . I Nyoman Pasek Hadisaputra I Putu Ambara Putra . I Putu Citra Yudha . I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Eka Adi Sanjaya . I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Galan Brahmanusi . I Putu Galan Brahmanusi ., I Putu Galan Brahmanusi I Putu Gede Satriya Wibawa I Putu Ratama . I Wayan Suarnajaya I Wayan Swandana I Wayan Wira Praditya IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . Ida Ayu Novia Ari Swandewi . Ida Ayu Teguh Kesari Wirata . Ida Ayu Teguh Kesari Wirata ., Ida Ayu Teguh Kesari Wirata Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Putu Arjun Adinata Iffatul Muslimah . Ika Yogi Wirawan Putra . Intania Harismayanti . Jaya, I Nyoman Adi Juniarta, Adi Krisna Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Nila Hendrayani Kadek Yeyen Meyasa . Kadek Yudha Septiawan Ketut Asri Primayani . Ketut Catur Arya Sacani Km Triyunita Yani . Komang Nova Saniada Komang Tuti Irmawati . Komang Tuti Irmawati ., Komang Tuti Irmawati Kurniawan, Mas Adi Livia Hilda Luh Desi Karunia Lestari . Luh Desi Karunia Lestari ., Luh Desi Karunia Lestari Luh Gede Kirana Sukma . Luh Made Wina Jayanti . Luh Putu Artini Luh Putu Rany Prihastuti Luh Widiyaswary . M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Arniati . Made Arniati ., Made Arniati Made Arsana . Made Intan Kusuma Dewi . Manik Puspita, Ni Nyoman Maria Cynthia Meilina . Mas Adi Kurniawan May Anggara Jiwa Hanuraga . May Anggara Jiwa Hanuraga ., May Anggara Jiwa Hanuraga Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti . Ni Kadek Fiona Yunita Dewi . Ni Kadek Ita Tristiani Ni Kadek Warmasari . Ni Komang Arie Suwastini Ni Komang Julia Dewi Ni Komang Sri Wardani Ni Komang Suciati Ni Luh Dewi Antari . Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi . Ni Luh Putu Riska Agustiawati Ni Luh Putu Titin Wulandari Ni Luh Sukareni . Ni Luh Wayan Verayanti . Ni Made Astiti Sari . Ni Made Dita Sintadewi . Ni Made Ratminingsih Ni Nyoman Indah Ayu Maharani . Ni Nyoman Manik Puspita Ni Nyoman Padmadewi Ni Pt Repin Cemara Dewi . Ni Putu Sri Merta Utami . Ni Putu Widyasari Ni Wayan Ria Candra . Ni Wayan Rosi Sumaniari Ni Wayan Santi Elmiani Pande Agus Putu Dharma Putra Pandita, Sang Putu Ari Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Pt Maysadevi Kusuma . Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putu Adi Krisna Juniarta Putu Cendhani Sari Suartana . Rany Prihastuti, Luh Putu S A Gasella Sang Putu Ari Pandita Sinta Ary Gasella . Sinta Ary Gasella ., Sinta Ary Gasella Siti Juliani Putri Sulandari . Sophiarini Putu Yulia . Sumaniari, Ni Wayan Rosi Vivien Hartini Laksmi Magga . Wardani, Ni Komang Sri Wulandari, Ni Luh Putu Titin