Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN IMUNISASI PADA BAYI Putri Widita Muharyani; Asmaripa Ainy; Arie Kusumaningrum
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.285 KB)

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) dan imunisasi sangat penting untuk kesehatan bayi. ASI bermanfaat untuk melindungi bayi dari infeksi, menurunkan risiko alergi dan terserang berbagai penyakit. Sedangkan imunisasi bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, ternyata cakupan pemberian ASI dan imunisasi belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI dan imunisasi pada bayi di Puskesmas Kenten. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kenten. Jumlah sampel 30 bayi. Analisis data statistik menggunakan aplikasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 56,7% bayi yang diberikan ASI eksklusif dan 96.7% bayi sudah diimunisasi lengkap. Tenaga kesehatan selayaknya dapat mengkaji faktor yang mempengaruhi cakupan pemberian ASI dan imunisasi sehingga kemudian dapat menerapkan strategi intervensi yang tepat di komunitas untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI dan imunisasi pada bayi.
Overview of Health Program Innovation “Fun For Mom” Akila Labiba; Asmaripa Ainy
Jurnal Kesehatan Prima Vol 15, No 2 (2021): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v15i2.653

Abstract

Maternal and child health is an important concern for all nations in the world including Indonesia. “Fun For Mom” is an innovation program at Sako Public Health Center in Palembang for increasing the knowledge of mothers regarding breastfeeding practice, complementary feeding, and maternal health during pregnancy and breastfeeding period.  This study describes the Fun for Mom program at Sako Public Health Center in Palembang.  This was a qualitative study that involved the analysis of data collected from in-depth interviews, documents review, and observations to describe the Fun for Mom program using the RE-AIM framework at Sako Public Health Center in Palembang. The purposive sampling technique has been applied and twelve interviews were conducted with a Head of Sako Public Health Center, a Program Manager, two Program Implementers, three Cadres, and five Program Participants. RE-AIM framework is a multi-attribute model with five dimensions: reach, effectiveness, adoption, implementation, and maintenance. According to this framework, the findings illustrated that around ten pregnant or breastfeeding mothers participated in each activity session. Exclusive breastfeeding increased after a year of its implementation from 2017 to 2018. Mothers easily understand the information given because of the use of game media in this program. All information is conveyed in simple language and can be applied in daily childcare. Health operational assistance (it is called BOK) is used to fund this program. Other financial supports are needed for the sustainability of the program. The Fun for Mom program is feasible as a community empowerment effort in a health center setting and can be developed further. 
Pencegahan stunting balita melalui refreshing kader Posyandu dengan pelatihan pemantauan pertumbuhan dan pengisian KMS Fatmalina Febry; Misnaniarti Misnaniarti; Asmaripa Ainy; Iwan Stia Budi; Dian Safriantini
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/Hummed.V3I1.75

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem caused by multiple factors and is intergenerational. The incidence of stunting shows the problem of chronic malnutrition and occurs at the age of toddlers. Monitoring the growth of children under five is very important to detect growth faltering at an early stage. To determine this growth, weighing toddlers every month is very necessary. Anthropometric measurements are usually carried out by cadres at the Posyandu. However, the cadres cannot monitor the growth of toddlers either through anthropometric measurements (weight and height) or by filling out the KMS. This is because most of the cadres have never received training on anthropometric measurements and filling in the KMS. The results of this activity showed that most of the cadres experienced an increase in scores before and after the training, namely an increase in nutritional knowledge (54.3%), anthropometric measurements (78.2%), and KMS filling (58.7%). Based on the results of the Wilcoxon test showing a p value of 0.000 < 0.005, there is a difference in knowledge scores before and after the intervention, both knowledge of nutrition, anthropometric measurements of toddlers and filling KMS increases. It can be concluded that this cadre training activity was quite successful, seen from the results of the frequency distribution obtained and the results of statistical tests. It is necessary to carry out regular training related to monitoring the growth and reading of KMS, especially if there is a change of cadres.
Evaluasi Program Pencegahan Stunting di Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau Ilham Widiati; Asmaripa Ainy
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.74101

Abstract

Puskesmas Simpang Periuk memiliki peran dalam mencegah dan menanggulangi masalah stunting di wilayah kerjanya, yaitu melalui inovasi program kesehatan Pak Camat (Pantau Kilat Calon Mama Terpadu) dan Tebu Manis (Tepung Bubur Masak Praktis). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Pak Camat dan Tebu Manis menggunakan pendekatan sistem yang terdiri dari aspek input, proses, dan output. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 12 orang meliputi: 1 bendahara Puskesmas, 1 pengelola program dan 4 petugas program, serta 6 peserta program yang ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pada aspek input, diperlukan tambahan sumber daya manusia untuk program Tebu Manis dan juga diperlukan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan yang dapat bersumber dari dana kapitasi jaminan kesehatan nasional atau dana desa. Pelaksanaan kedua program berjalan dengan baik, meskipun promosi kepada khalayak yang lebih luas perlu ditingkatkan. Kemudian output dari kedua program tersebut telah tercapai sehingga berkontribusi dalam mencegah dan mengurangi stunting di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program Pak Camat dan Tebu Manis dilihat dari sisi input, proses, dan output sudah cukup optimal.
DESENTRALISASI KESEHATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Misnaniarti Misnaniarti; Asmaripa Ainy; Rini Mutahar
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 3 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One important aspect of the impact of decentralization policy on health sectors is that budget allocation is fully authorized by each province. Preventive program of contagious disease is one of program strategy in Indonesian health department to enhance community health status, particularly in order to eliminate contagious diseases in community. Financing is one essential factor; therefore, finding an appropriate policy model of budget allocation is urgent. As a result, budget allocation for each contagious disease is able to be balance. The research design was an observational study with combination of qualitative and quantitative methods. The population is including all health officials in South Sumatera. Data were obtained using a checklist of budget allocation model and deep interview regarding supports and factors that halted in preventive programs of contagious diseases. Univariate and content analysis were utilized. The results indicated that budget proportion of preventive program of contagious diseases in each district/region is various, it depended in program that has priorities over in each region. Furthermore, program financing did not depend on number of diseases’ cases in previous year. Consequently, there were some diseases that were not handled very well due to limited budget from the health officials in each region. It might also be because of limited support from local government that has priorities on free medical treatments that need more budget than prevention activities. In summary, decentralization has not showed positive impacts on implication of communicable diseases preventive program, particularly in budget allocation. We recommend that appropriate budget allocation for this program is urgent needed to decrease numbers of communicable diseases in all district health officials in South Sumatera.
KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PETALING KABUPATEN BANGKA TAHUN 2009 Nur Alam Fajar; Erma Kartikasari; Asmaripa Ainy
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Health Insurance is the government's social assistance programs for the poor. Research from the Indonesian Corruption Watch (ICW) found out that the quality of health services for the poor through the program of community health insurance is still low. This problem can be seen from the report of implementation program JPKM ASKESKIN in 2007 and report on the implementation of public health insurance program in 2008 at Petaling Health Center that decreased the number of patient visits by 60,52%. Therefore, this study aims to determine patient satisfaction of community health insurance to quality health services at the General Out Patient Clinic Petaling Public Health Center of Bangka. This research is a quantitative study using importance-performance analysis. This sample amount of 73 patients of community health insurance taken by purposive sampling technique. Tools of data collection primary data derived from the results of questionnaires and secondary dataderived from health profiles Petaling Public Health Center. The results of this study indicated that the average value of fitness levels for all dimensions are 82.49% which the level of concordance 78.47% reliability dimension, responsiveness 80.70%, assurance 85.01%, empathy 82.68% and tangible 85, 63%. Based on the importance-performance analysis of 25 factors which are investigated there are 8 (eight) factors that are in quadrant I, 7 (seven) factors in quadrant II, 3 (three) factors in quadrant III and 7 (seven) factors in quadrant IV. Advice given to the Petaling Health Center of Bangka is to improve health worker performance in terms of reliability and responsiveness in a way to supervise the implementation of service provided and give awards to outstanding officers. In addition, health workers also need to maintain the performance of the services provided in terms of empathy, assurance and tangibles with means to evaluate the services routinely provided.
Desa Siaga dan Manajemen Kesehatan Bencana Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.793 KB)

Abstract

Indonesia memiliki banyak wilayah yang rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh ulah manusia. Bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis, geologis, iklim maupun faktor-faktor lain seperti keragaman sosial, budaya dan politik. Kejadian bencana di Indonesia pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Dampak dari kejadian bencana akan mempengaruhi aspek kesehatan masyarakat. Salah satu strategi yang terus dikembangkan dalam mewujudkan Indonesia Sehat adalah melalui pengembangan desa siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Inti kegiatan desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu, dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (menfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Program desa siaga merupakan salah satu jawaban untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.Kata kunci : desa siaga, manajemen, bencana.
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan Metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN) di Puskesmas Merdeka Kota Palembang Virna Widora Saputri; Misnaniarti; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.794 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tahun 2008, puskesmas Merdeka memiliki jumlah kunjungan tertinggi dibandingkan dengan 37 puskesmas lainnya, yaitu 70.532 pasien dengan jumlah tenaga 35 orang dan daya guna staf/hari sebesar 6,7 sehingga jumlah tenaga yang dibutuhkan sebanyak 47 orang. Artinya, terjadi kekurangan SDM kesehatan sebanyak 12 orang. Jumlah SDM kesehatan yang tidak sesuai kebutuhan (kelebihan atau kekurangan) merupakan masalah pelayanan kesehatan menjadi tidak optimal.Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus yang bersifat deskriptif dengan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Sampel penelitian adalah SDM kesehatan di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2009 pada 5 unit kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini non probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis dalam penelitian ini untuk menghasilkan gambaran kebutuhan SDM kesehatan.Hasil penelitian : Diketahui bahwa waktu kerja tersedia perawat di BP Umum (1350 jam/tahun), bidan di MTBS (1518 jam/tahun), perawat gigi di BP Gigi (1572 jam/tahun), dokter Sp.OG di KIA/KB (684 jam/tahun), dan analis di Laboratorium (1560 jam/tahun). Rata-rata waktu kerja perawat di BP Umum (5,041’), bidan di MTBS (10,762’), perawat gigi di BP Gigi (22,405’), dokter Sp.OG di KIA/KB (215,872’), dan analis di Laboratorium (29,803’). Standar beban kerja perawat di BP Umum (16.068 menit/tahun), bidan di MTBS (8.463 menit/tahun), perawat gigi di BP Gigi (4.210 menit/tahun), dokter Sp.OG di KIA/KB (2.586 menit/tahun), dan analis di Laboratorium (3.141 menit/tahun). Standar kelonggaran perawat di BP Umum (0.07 SDM), bidan di MTBS (0,747 SDM), perawat gigi di BP Gigi (0.18 SDM), dokter Sp.OG di KIA/KB (0,035 SDM), dan analis di Laboratorium (0,085 SDM). Jumlah perawat ideal di BP Umum 3 orang, bidan di BP Anak/MTBS (2 orang), perawat gigi di BP Gigi (3 orang), dokter Sp.OG di KIA/KB (1 orang), dan analis di Laboratorium (2 orang).Kesimpulan : Terjadi kekurangan perawat gigi dan analis masing-masing 1 orang. Saran penelitian ini, sebaiknya dalam perencanaan mendatang Pukesmas Merdeka memiliki sistem informasi ketenagaan yang baik sehingga dapat menjadi landasan dalam mengajukan permintaan penambahan SDM kesehatan.Kata Kunci : Perencanaan SDM kesehatan, WISN, Sumber Daya Manusia (SDM)
Analisis Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas Pembina Palembang Dian Safriantini; Asmaripa Ainy; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.235 KB)

Abstract

Latar Belakang : Perencanaan dan pengadaan obat merupakan tahap yang penting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di suatu pelayanan kesehatan. Dari 96 jenis permintaan obat dan alat kesehatan (alkes) yang diajukan Puskesmas Pembina Palembang bulan Januari Tahun 2010 terdapat 43 jenis obat yang tidak terpenuhi sesuai dengan yang diminta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mendalam mengenai perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam serta observasi. Untuk melihat keabsahan data dilakukan uji validitas dengan triangulasi. Hasil wawancara dikelompokkan didalam kategori yang sama yaitu berdasarkan perencanaan dan pengadaan obat.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dalam pemilihan obat masih terdapat adanya obat nongenerik. Metode perkiraan kebutuhan obat yang digunakan di Gudang Farmasi Kota (GFK) Palembang yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Sedangkan metode perkiraan kebutuhan obat di Puskesmas Pembina Palembang hanya menggunakan metode konsumsi. Sistem dan cara pengadaan obat yang dilakukan di Puskesmas Pembina ada dua yaitu sistem sentralisasi (dari Dinas Kesehatan Kota Palembang) dan desentralisasi (pembelian langsung berdasarkan permintaan dokter spesialis).Kesimpulan : Perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang sudah baik dan sebagian besar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan obat tetap menggunakan obat generik dan dilakukan pelatihan mengenai pengelolaan obat kepada seluruh petugas pengelola obat puskesmas.Kata kunci : perencanaan, pengadaan
Analisis Sistem Informasi Cakupan Imunisasi Rutin di Puskesmas Dempo Palembang Vaseta Eka Pardana; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.719 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemerintah menetapkan salah satu indikator Indonesia Sehat 2010 adalah cakupan Universal Child Imunizations atau UCI. Untuk mengetahui keefektifan pencapaian indikator tersebut, dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, dan relevan serta valid dan reliabel. Namun pada kenyataannya informasi yang baik sulit untuk dihasilkan. Pengaplikasian sistem informasi online di puskesmas telah diterapkan di beberapa puskesmas di Kota Palembang termasuk di Puskesmas Dempo. Akan tetapi pelaksanaannya kurang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam gambaran dan kendala sistem informasi cakupan imunisasi rutin.Metode: Merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, telaah dokumen serta studi kepustakaan, FGD dan pengamatan. Jumlah informan ada 10 orang, terdiri dari kepala puskesmas, koordinator imunisasi, petugas pengolah data imunisasi dan petugas pengolah data puskesmas, dan keluarga pasien imunisasi. Untuk menguji keabsahan data dilakukan triangulasi sumber, metode, dan data. Analisis data dilakukan sesuai dengan topik bahasan. Hasil penelitian: Sistem informasi cakupan imunisasi rutin di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi masih ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya : kekurangan tenaga imunisasi, kerusakan sistem informasi online, tidak adanya protap SIK tertulis, belum diikutsertakannya petugas imunisasi dalam pelatihan SIK dan kendala yang muncul dalam proses pengolahan maupun analisis data yang bersifat human error.Kesimpulan: Secara umum sistem informasi cakupan imunisasi rutin di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan baik.Saran-saran antara lain : diperbaikinya peralatan penunjang SIK online yang rusak, penambahan  sumber daya manusia yakni petugas imunisasi, dan tersedianya buku pedoman Siknas atau Sikda yang diberikan kepada Puskesmas Dempo sebagai acuan dalam melaksanakan sistem informasi kesehatan, dan adanya kontrol untuk kegiatan pengolahan maupun analisis data sehingga memperkecil tingkat human error. Kata kunci : Sistem informasi, Imunisasi, Puskesmas
Co-Authors Achmad Fickry Faisya Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Adelina Fitri Akila Labiba Alta Fatra Alta Fatra, Alta Alvera Noviyani Amrina Rosyada Andodi Andodi, Andodi Ani Nidia Lisianti Anita Rahmiwati Annisa Rahmawaty Annisa Rahmawaty Annisa Rahmawaty Arie Kusumaningrum Asri Maharani Bambang Irawan Des Mery Des Mery, Des Desri Maulina Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini Dian Safriantini, Dian Erliande Feswenti Erliande Feswenti, Erliande Erma Kartikasari Fajar, Nur Alam Fatmalina Febry Fatmalina Febry Feby Happy Monica Feby Happy Monica, Feby Happy Fenny Etrawati Ghita Apriani Haerawati Idris Haerawati Idris Hamzah Hasyim Herman Brawijaya Herman Brawijaya, Herman Ilham Widiati Indah Dwi Wahyuni Indah Dwi Wahyuni, Indah Dwi Irawan, Bambang Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Jumatra Laila Kartikasari, Erma Kaulam Miryanti Kaulam Miryanti, Kaulam Laila, Jumatra Lisianti, Ani Nidia Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Najmah Najmah Najmah, Najmah Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nurmalia Ermi Putri Widita Muharyani Resi Hartini Resi Hartini, Resi Reztia Handayani, Reztia Rini Andriani Rini Andriani Rini Mutahar Ririn Yaumil Pratiwi Ririn Yaumil Pratiwi, Ririn Yaumil Rizma Adlia Syakurah Rudy Chendra Sabri Sudirman Sartika Sartika, Dewi Siti Halimatul Munawarah Suci Destriatania Try Any Widyastuti, Try Any Vaseta Eka Pardana Vaseta Eka Pardana, Vaseta Eka Virna Widora Saputri Virna Widora Saputri Yonatan Stiyawan Yuni Masrona