Claim Missing Document
Check
Articles

Kelimpahan Fitoplankton dan Kaitannya dengan Beberapa Parameter Lingkungan Perairan di Estuari Sei Carang Kota Tanjungpinang Nurhidayah Rahmah; Andi Zulfikar; Tri Apriadi
Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i2.32945

Abstract

Perairan Sei Carang merupakan estuari di Kota Tanjungpinang. Wilayah estuari adalah perairan yang subur karena kaya akan nutrien yang akan berdampak terhadap melimpahnya fitoplankton. Fitoplankton memegang peranan penting di perairan karena sebagai makanan bagi organisme lain. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterkaitan antar parameter lingkungan perairan terhadap kelimpahan fitoplankton, mengetahui parameter lingkungan perairan yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton, serta pengaruh jarak dari daratan yang memiliki ekosistem mangrove terhadap kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis laboratorium. Parameter yang diukur adalah parameter fisika dan kimia. Pengambilan sampel air untuk analisis fitoplankton dengan metode random sampling sebanyak 30 titik saat surut dengan menggunakan metode statis secara horizontal. Pengambilan sampel air untuk analisis nutrien dikomposit menjadi 18 titik terdekat. Analisis untuk parameter perairan menggunakan korelasi dan regresi berganda, sedangkan analisis pengaruh jarak menggunakan ANOVA. Hasil keterkaitan antar parameter lingkungan perairan terhadap kelimpahan fitoplankton yaitu parameter suhu berkorelasi kuat, oksigen terlarut berkorelasi rendah, dan fosfat (PO4) berkorelasi kuat. Untuk parameter yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah parameter suhu dan fosfat (PO4) dengan nilai determinasi sebesar 65,1%. Sedangkan dekat atau jauh jarak dari daratan yang memiliki ekosistem mangrove ke titik sampling tidak memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan Sei Carang Kota Tanjungpinang, karena perairan tersebut masih dalam satu area lokasi yang sama (homogen) sehingga tidak beda nyata pengaruh jarak dari daratan terhadap kelimpahan fitoplankton.     Sei Carang waters is a estuary in Tanjungpinang City. Estuary areas are high trofic level because they are high nutrient concentration that cause an abundance of phytoplankton. Phytoplankton plays an important role in the waters because it serves as food for other organisms. The objectives of this research were to determine the relationship between aquatic environmental parameters to the abundance of phytoplankton, parameters of the aquatic environment affect the abundance of phytoplankton, and the effect of distance from land that has mangrove ecosystems on the abudance of phytoplankton. The method used in this research was survey method and laboratory analysis. The parameters measured are physical and chemical. Water sampling for phytoplankton analysis taken by random method with 30 points at low tide using the static method horizontally. Then water samples for nutrient analysis in the composite were taken the nearest 18 points. Analysis for water parameters used correlation and multiple regression, while the analysis of the effect of distance used ANOVA. The results of the relationship between aquatic environmental parameters to the abundance of phytoplankton is temperature parameters are strongly, dissolved oxygen (DO) low correlated, and phosphate (PO4) is strongly correlated. For parameters that affects the abundance of phytoplankton, temperature and phosphate (PO4) parameters with a determination value of 65,1%. While near or far the distance from the mainland that has mangrove ecosystems to the sampling point does not effect the abudance of phytoplankton in the waters of Sei Carang Tanjungpinang City, because the waters are still in the same location area (homogeneous) so there is no significant difference in the effect of distance from the mainland on the abudance of phytoplankton.
TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN DI TELUK DESA PENAGA KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN Tina Sitorus; Tri Apriadi; Winny Retna Melani
JURNAL MARITIM Vol 2 No 1 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v2i1.85

Abstract

Desa Penaga yang terletak di Teluk Bintan memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi parameter fisika, kimia , biologi perairan dan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan di Teluk Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, pengambilan sampel menggunakan metode rendom sampling dengan 15 titik sampling. Analisis kesuburan perairan menggunakan indeks TRIX. Parameter yang diukur adalah parameter fisika, kimia, dan biologi perairan. Kelimpahan Fitoplankton saat surut 369 sel/L dan kelimpahan pada saat pasang 825 sel/L. Hasil penelitian parameter fisika, kimia, dan biologi perairan telah memenuhi baku mutu perairan berdasarkan KepMen LH 51 Th 2004, kecuali parameter NO3 dan PO4. Tingkat kesuburan perairan di Teluk Desa Penaga kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan pada saat surut dengan nilai Indeks TRIX 4,75 dan pada saat pasang nilai indeks TRIX 5,69. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi tingkat kesuburan perairan di Teluk Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan pada saat surut tingkat eutrofikasi sedang (mesotrofik) dan saat pasang tingkat eutrofikasi tinggi (eutrofik).
INVENTARISASI MIKROFUNGI EPIFIT PADA DAUN LAMUN Enhalus acoroides DI PERAIRAN MALANG RAPAT, PULAU BINTAN Hetty Sari Marlina Silitonga; Tri - Apriadi
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.754 KB) | DOI: 10.35308/jlaot.v1i1.1071

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mikrofungi epifit yang terdapat pada daun lamun Enhalus acoroides di Perairan Malang Rapat, Bintan. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun pengamatan yang memiliki perbedaan penggenangan lamun pada saat surut (tidak terendam, terendam sebagian, terendam seluruhnya). Kulturisasi dan isolasi mikrofungi epifit dilakukan pada media potato carrot agar (PCA) di laboratorium. Terdapat lima jenis mikrofungi epifit dari daun lamun E. acoroides yang berhasil diidentifikasi, Aspergillus sp., Mucor sp., Penicillium sp., Rhizopus sp., dan Syncephalastrumsp. Daerah yang terendam seluruhnya pada saat surut dijumpai jenis mikrofungi epifit yang paling banyak. Aspergilus sp. adalah genus yang dijumpai pada semua stasiun, Mucor sp. hanya dijumpai pada area yang tidak terendam saat surut, sedangkan Syncephalastrum sp. hanya dijumpai pada daerah yang selalutersendam saat surut.
TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN KOLONG PASCA GALIAN TAMBANG PASIR SIDODADI, PULAU SUGI BAWAH, PROVINSI KEPULAUAN RIAU Sunartri Agung; Tri Apriadi; Winny Retna Melani
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i2.3073

Abstract

Kolong Sidodadi merupakan genangan perairan yang terbentuk di lahan pasca tambang pasir darat di Pulau Sugi Bawah, tepatnya di Kampung Sidodadi, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Kolong ini dimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh PDAM Tirta Karimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi parameter fisika, kimia, dan biologi serta tingkat kesuburan perairan Kolong Sidodadi, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling sebanyak 30 titik sampling yang tersebar di Kolong Sidodadi. Parameter fisika, kimia, dan biologi perairan yang diukur yaitu suhu, kecerahan, pH, DO, nitrat, fosfat, dan klorofil-a. Kualitas perairan dianalisisberdasarkan kesesuaian baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001. Indeks kesuburan dihitung menggunakan metode Trophic Level Index (TLI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kolong Sidodadi memiliki pH asam (rendah), konsentrasi nutrien N dan P tinggi, serta klorofil-a rendah. Nilai kesuburan berdasarkan indeks TLI berkisar 3,60-4,40 dengan rataan 4,00. Tingkat kesuburan perairan Kolong Sidodadi tergolong eutrofik (tinggi). Perlu menjadi perhatian terhadap nilai pH yang rendah karena air Kolong Sidodadi ini digunakan sebagai sumber air baku bagi PDAM Tirta Karimun. Selain itu, diperlukan kajian keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton sehingga dapat mengkonfrimasi konsentrasi klorofil-a yang menjadi komponen utama dalam penentuan tingkat kesuburan perairan.
TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN KAMPUNG SEI TIMUN, KOTA TANJUNGPINANG Reza Ilham; Winny Retna Retna Melani; Tri Apriadi
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i1.2357

Abstract

Perairan di Kampung Sei Timun merupakan bagian dari aliran estuari Sei Carang di Kota Tanjungpinang yang mengalami penggenangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan Kampung Sei Timun, Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan April - Agustus 2019. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling pada 30 titik sampling (stasiun). Parameter lingkungan perairan yang diukur yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus, pH, oksigen terlarut, nitrat, fosfat, dan klorofil-a. Pengkajian indeks kesuburan menggunakan metode perhitungan TRIX (Trophic Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter fisika dan kimia perairan yang diukur berada dalam kisaran standar kadar alamiah dan memenuhi baku mutu perairan, kecuali nitrat dan fosfat. Nilai TRIX di perairan Kampung Sei Timun sebesar 4,01 yang berarti bahwa status kualitas perairan tinggi dan tingkat eutrotifikasi rendah. Hal ini dikarenakan perairan masih berada di daerah alami yang masih dikelilingi oleh ekosistem mangrove. Di area sekitar perairan kampung Sei Timun juga hanya terdapat sedikit aktivitas manusia sehingga pemasukan bahan organik dari luar ke perairan hanya sedikit.
Kelimpahan Diatom Bentik Berdasarkan Perbedaan Tipe Substrat di Perairan Pulau Dompak, Kepulauan Riau Rusmiati Rusmiati; Tri Apriadi; Fadhliyah Idris
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3248

Abstract

Perairan pesisir Pulau Dompak memiliki tipe substrat berbeda yaitu Tanjung Duku dengan substrat berlumpur, sedangkan Tanjung Siambang dengan subtrat berpasir.  Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelimpahan Diatom bentik dengan perbedaan tipe substrat di perairan Pesisir  Dompak, Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan di dua stasiun yaitu Tanjung Duku dan Tanjung Siambang. Masing-masing stasiun terdapat 15 titik pengabilan sampel yang ditentukan secara acak. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa jumlah genera Diatom bentik di Tanjung Duku (12 genera) lebih banyak daripada anjung Siambang (5 genera). Total kelimpahan Diatom bentik di Tanjung Duku sebesar 67,9 sel/cm2 sedangkan di anjung Siambang 8,25 sel/cm2. Pleurosigma sp. memiliki kelimpahan tertinggi di Tanjung Duku (16,7 sel/cm2), sedangkan di Tanjung Siambang adalah  Coconeis (2,45 sel/cm2). Ordo Pennales memiliki nilai kelimpahan lebih tinggi dibandingkan Ordo Centrales di semua stasiun. Tekstur substrat berlumpur memiliki jumlah genera dan kelimpahan Diatom bentik yang lebih banyak dibandingkan substrat berpasir.
Indeks Pencemaran Muara Sungai Jodoh, Kota Batam R. M. Rachmad Rizal Akbar; Winny Retna Melani; Tri Apriadi
Journal of Marine Research Vol 9, No 2 (2020): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.783 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i2.26613

Abstract

ABSTRAK : Penentuan status mutu perairan perlu dilakukan sebagai acuan dalam melakukan pemantauan pencemaran kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran melalui nilai Indeks Pencemaran (IP) di perairan Muara Sungai Jodoh, Kota Batam. Lokasi pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling di tujuh stasiun pada perairan Muara Sungai Jodoh Kelurahan Tanjung Uma Kota Batam. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu suhu, TSS, pH, DO, BOD, salinitas, dan bakteri coliform. Sebagai pembanding, digunakan baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan KEPMEN LH No.51 Tahun 2004. Perhitungan nilai IP dilakukan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 Tentang Penentuan Status Mutu Air. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perairan muara Sungai Jodoh Kelurahan Tanjung Uma Kota Batam pada saat pasang maupun surut kualitas perairan tergolong tercemar ringan.  ABSTRACT : The determination of water quality status needs to be done as a reference to monitor water pollution. This study aimed to determine the level of pollutions through the level of Index Pollution (IP) in Jodoh River estuary, Tanjung Uma, Batam City . The location of sampling based on purposive sampling method of seven station in the waters of Jodoh River, Tanjung Uma, Batam City. Physical chemichal parameters used in this study were temperature, TSS, pH, DO, BOD, salinity and coliform bacteria. The water quality results were compared with water quality standards based on KEPMEN LH No.51 2004 for marine biotas. IP calculation was reference to the Minister of Environment No.115 2003 concerning on determination of water quality status. Based on the results of this study showed the estuary waters in the Jodoh River, Tanjung Uma, Batam City, when at high and low tide the water quality were slightly polluted.
Kelimpahan Fitoplankton dan Kaitannya dengan Beberapa Parameter Lingkungan Perairan di Estuari Sei Carang Kota Tanjungpinang Nurhidayah Rahmah; Andi Zulfikar; Tri Apriadi
Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.229 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v11i2.32945

Abstract

Perairan Sei Carang merupakan estuari di Kota Tanjungpinang. Wilayah estuari adalah perairan yang subur karena kaya akan nutrien yang akan berdampak terhadap melimpahnya fitoplankton. Fitoplankton memegang peranan penting di perairan karena sebagai makanan bagi organisme lain. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterkaitan antar parameter lingkungan perairan terhadap kelimpahan fitoplankton, mengetahui parameter lingkungan perairan yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton, serta pengaruh jarak dari daratan yang memiliki ekosistem mangrove terhadap kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis laboratorium. Parameter yang diukur adalah parameter fisika dan kimia. Pengambilan sampel air untuk analisis fitoplankton dengan metode random sampling sebanyak 30 titik saat surut dengan menggunakan metode statis secara horizontal. Pengambilan sampel air untuk analisis nutrien dikomposit menjadi 18 titik terdekat. Analisis untuk parameter perairan menggunakan korelasi dan regresi berganda, sedangkan analisis pengaruh jarak menggunakan ANOVA. Hasil keterkaitan antar parameter lingkungan perairan terhadap kelimpahan fitoplankton yaitu parameter suhu berkorelasi kuat, oksigen terlarut berkorelasi rendah, dan fosfat (PO4) berkorelasi kuat. Untuk parameter yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah parameter suhu dan fosfat (PO4) dengan nilai determinasi sebesar 65,1%. Sedangkan dekat atau jauh jarak dari daratan yang memiliki ekosistem mangrove ke titik sampling tidak memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan Sei Carang Kota Tanjungpinang, karena perairan tersebut masih dalam satu area lokasi yang sama (homogen) sehingga tidak beda nyata pengaruh jarak dari daratan terhadap kelimpahan fitoplankton.     Sei Carang waters is a estuary in Tanjungpinang City. Estuary areas are high trofic level because they are high nutrient concentration that cause an abundance of phytoplankton. Phytoplankton plays an important role in the waters because it serves as food for other organisms. The objectives of this research were to determine the relationship between aquatic environmental parameters to the abundance of phytoplankton, parameters of the aquatic environment affect the abundance of phytoplankton, and the effect of distance from land that has mangrove ecosystems on the abudance of phytoplankton. The method used in this research was survey method and laboratory analysis. The parameters measured are physical and chemical. Water sampling for phytoplankton analysis taken by random method with 30 points at low tide using the static method horizontally. Then water samples for nutrient analysis in the composite were taken the nearest 18 points. Analysis for water parameters used correlation and multiple regression, while the analysis of the effect of distance used ANOVA. The results of the relationship between aquatic environmental parameters to the abundance of phytoplankton is temperature parameters are strongly, dissolved oxygen (DO) low correlated, and phosphate (PO4) is strongly correlated. For parameters that affects the abundance of phytoplankton, temperature and phosphate (PO4) parameters with a determination value of 65,1%. While near or far the distance from the mainland that has mangrove ecosystems to the sampling point does not effect the abudance of phytoplankton in the waters of Sei Carang Tanjungpinang City, because the waters are still in the same location area (homogeneous) so there is no significant difference in the effect of distance from the mainland on the abudance of phytoplankton.
Pola Sebaran Nutrien Dan Kelimpahan Fitoplankton Di Perairan Pulau Pangkil Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Novrianto Gunawan; Tri Apriadi; Wahyu Muzammil
Jurnal Kelautan Vol 15, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v15i2.11391

Abstract

ABSTRAK.Pulau Pangkil merupakan kawasan pesisir yang masih memanfaatkan potensi ekosistem perairan sebagai sumber ekonomi masyarakat. Nelayan di daerah Pulau Pangkil berpenghasilan dari perikanan tangkap dan kegiatan perikanan budidaya ikan. Hal ini mengakibatkan aktivitas di perairan tersebut tinggi, salah satunya adalah sebagai tempat penangkapan ikan, tambat perahu nelayan, dan keramba jaring apung. Banyaknya aktivitas di daerah tersebut dapat menggangu keseimbangan ekosistem di perairan yang berdampak pada perubahan-perubahan fisika, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan fitoplankton, konsentrasi nutrien (nitrat dan fosfat), pola sebaran nutrien (nitrat dan fosfat), pola sebaran kelimpahan fitoplankton di perairan Pulau Pangkil. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode simple random sampling sebanyak 15 titik di saat pasang dan 15 titik di saat pasang. Parameter yang dianalisis meliputi parameter fisika (suhu, kecerahan, kekeruhan, kecepatan arus, dan pasang surut), parameter kimia (DO, salinitas, pH, nitrat, dan fosfat) dan parameter biologi yaitu fitoplankton. Hasil pengukuran nitrat, fosfat, dan kelimpahan fitoplankton diolah menjadi peta kontur sebaran menggunakan software Surfer 11. Hasil penelitian didapatkan konsetrasi rata-rata nitrat dan fosfat di perairan Pulau Pangkil saat pasang yaitu 1,73 mg/l untuk nirat dan fosfat yaitu 0,08 mg/l pada saat pasang. Nilai rata-rata nitrat dan fosfat di perairan Pulau Pangkil saat surut yaitu 1,98 mg/l untuk nirat dan fosfat yaitu 0,05 mg/l pada saat surut.  Nilai rata-rata dan pola sebaran kelimpahan fitoplankton berdasarkan pasang surut perairan di Pulau Pangkil yaitu pada saat pasang kelimpahan tinggi dibandingkan surut yaitu dengan nilai 905,6 sel/l dan pada saat surut dengan nilai 802,4 sel/l.Kata kunci : fitoplankton, fosfat,  nitrat, nutrien, Pulau pangkilABSTRACT.Pangkil Island is a coastal area that still utilizes the potential of aquatic ecosystems as a source of community economics. Fishermen in the Pangkil Island area earn from capture fisheries and fish farming activities. This results in high activity in these waters, one of which is as a fishing ground, mooring fishing boats, and floating net cages. The number of activities in the area can disrupt the balance of the ecosystem in the waters which has an impact on physical, chemical and biological changes. This study aims to determine the type and abundance of phytoplankton, concentration of nutrients (nitrate and phosphate), distribution pattern of nutrients (nitrate and phosphate), distribution pattern of abundance of phytoplankton in Pangkil Island Waters. Sampling in this study used a simple random sampling method with 15 sampling sites at high and low tide. The parameters analyzed included physical parameters (temperature, brightness, turbidity, current velocity, and tides), chemical parameters (DO, salinity, pH, nitrate, and phosphate) and biological parameters, namely phytoplankton. The results of measurements of nitrate, phosphate, and abundance of phytoplankton were processed into distribution contour maps using Surfer 11 software. The results showed that the average concentration of nitrate and phosphate in the waters of Pangkil Island at high tide was 1.73 mg/l for nitrate and phosphate, which was 0.08 mg/L at tide. The average value of nitrate and phosphate in the waters of Pangkil Island at low tide is 1.98 mg/l for nitrate and phosphate, which is 0.05 mg/l at low tide. The average value and distribution pattern of phytoplankton abundance based on tidal waters on Pangkil Island is at high tide compared to low tide with a value of 905.6 cells/l and at low tide a value of 802.4 cells/l.Keywords: nitrate, nutrient, Pangkil Island, phytoplankton, phosphate.
Tingkat Kesuburan Perairan Desa Mantang Baru, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan Sulasteri Sulasteri; Tri Apriadi; Winny Retna Melani
Jurnal Kelautan Vol 15, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v15i2.11389

Abstract

ABSTRAKDesa Mantang Baru kawasan pesisir yang terletak di Kecamatan Mantang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat kesuburan perairan di Desa Mantang Baru Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan  metode survei, pengambilan sampel menggunakan metode random sampling sebanyak 15 titik sampling. Analisis kesuburan perairan mengunakan indeks TRIX. Hasil parameter  penunjang yakni fisika, kimia, dan biologi perairan telah memenuhi baku mutu perairan berdasarkan  Lampiran VIII PP No. 22 Tahun 2021 kecuali parameter NO₃ dan PO₄. Hasil pengukuran kandungan klorofil-a di perairan Desa Mantang Baru pada saat pasang berkisar 0,094 µg/l dan pada saat surut 0,089 µg/L Hasil kesuburan perairan berdasarkan TRIX pada saat pasang berkisar 5,61mg/L surut berkisar 5,87 mg/L, berdasarkan  kategori TRIX perairan Desa Mantang Baru tergolong dalam perairan eutrofik.Kata kunci: Bintan, eutrofikasi, kesuburan perairan, Mantang Baru, TRIX ABSTRACTThe village of Mantang Baru which is lcoastal area, located in the district of Mantang. The objective of this study was to analyze the trophic status of the Mantang Baru village, subdistrict of Mantang, Bintan regency. The reserch was conducted by survey method, sampel observation using random sampling at 15 sampling points. Analysis of trophic levelwas used the TRIX index. The results of supporting parameters namely physics, chemistry, and biology of he water have met the water quality standards based on PPRI no.22 years of 2021 attachment of 8theexpect NO3 and PO4. The results of the measurement of chlorophyll-a content in the waters of the village of mantang baru at high t ide was 0,094µg/L at low was 0,089µg/L, the resutls of water based on TRIX at high tide ranged from 5,16 mg/L at low tide ranged from 5,87mg/L. Based on category TRIX the waters of the village of Mantang Baru are classified as eutrophic waters.Keywords: Bintan, Eutrophication, Mantang Baru, Trix, Tropic Level