Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

KARAKTERISTIK CAMPURAN HRS-WC DENGAN MENGGUNAKAN PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS I Nyoman Karnata Mataram; I Nyoman Arya Thanaya; I Made Aryawibawa Adiputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p08

Abstract

Di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat beberapa sumber agregat yang digunakan untuk membuat campuran perkerasan jalan. Pasir kuarsa adalah salah satu agregat halus yang jumlahnya cukup banyak ditemui, namun pasir kuarsa belum banyak digunakan pada campuran perkerasan. Pasir kuarsa adalah mineral yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik campuran perkerasan HRS-WC dengan pasir kuarsa sebagai agregat halus, menganalisis nilai Cantabro dan Indirect Tensile Strength. Dipergunakan agregat kasar batu pecah sedangkan agregat halus dan filler menggunakan pasir kuarsa. Agregat diproporsikan sesuai gradasi ideal, kemudian material dicampur dengan aspal dalam keadaan panas (hot mix) dan dipadatkan dengan 2x50 tumbukan Marshall. Selanjutnya dilakukan uji Marshall, uji Cantabro test, dan Uji Indirect Tensile Strength (ITS). Diperoleh berat jenis Bulk, SSD, Apparent, dan Penyerapan pasir kursa, secara berturut-turut yaitu 2,40; 2,44; 2,51; dan 1,71%. Sedangkan dari pengujian angularitas, sand equivalent, dan kadar lempung diperoleh hasil masing-masing 44,5%; 98,3% dan 0,88%. Hasil uji Marshall campuran perkerasan HRS-WC pada kadar aspal optimum 7.5%, memberi stablilitas 1160,34 kg; flow 3,302 mm; Marshall Quotient 352,0,34 kg/mm; VIM 5,456%; VMA 23,733%; VFA77,027%. Hasil tersebut sudah memenuhi spesifikasi sifat Marshall Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum 2018. Hasil uji Cantabro 0,488% (<16%); dan nilai ITS 650,12kPa.
STUDI KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PANAS MENGGUNAKAN AGREGAT ABU BATU I Gusti Raka Purbanto; I Nyoman Arya Thanaya; Ni Made Dwi Paramita Utari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p02

Abstract

Campuran aspal panas dengan abu batu dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan dihamparkan dengan ketebalan yang tipis sekitar 5 mm. Aplikasi campuran tersebut sudah sering dilakukan, akan tetapi belum banyak diketahui karakteristiknya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik campuran aspal panas dengan abu batu. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemeriksaan agregat abu batu, pemeriksaan aspal penetrasi 60/70, pembuatan sampel dengan pencampuran secara panas dengan variasi kadar aspal 7%, 7,5%, 8%, 8,5%, 9% dengan (2x50) tumbukan Marshall, uji Marshall untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum, uji cantabro dan uji Indirect ensile Strength (ITS). Diperoleh hasil bahwa gradasi abu batu yang dipakai memenuhi spesifikasi Latasir kelas A dan B, dimana gradasi yang didapatkan berupa gradasi yang relatif menerus. Diperoleh kadar aspal optimum 8,05%, dengan karakteristik Marshall berupa: stabilitas 2871,76 kg (spec ?200 kg), flow 3,30 mm (spec 2-3 mm), Marshall quotient 880,55 kg/mm (spec ?80 kg/mm), VIM sebesar 4,858% (spec ?80 kg/mm), VMA sebesar 21,055% (spec ?20%), VFB sebesar 76,982% (spec ?75%), stabilitas sisa 96,346 % (spec ?90 %). Dengan nilai stabilitas yang cukup tinggi bahkan dapat melampaui 800 kg, hal ini menunjukkan bahwa campuran aspal panas dengan agregat abu batu dapat digunakan untuk lalu lintas berat. Hasil uji Cantabro didapatkan nilai sebesar 1,39% (spec ?16%) dan uji kuat tarik tidak langsung didapatkan nilai sebesar 1018,25 kPa.
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS AUS (AC-WC) DENGAN MENGGUNAKAN PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT Made Andy Dwi Gunadi; I Nyoman Arya Thanaya; I Nyoman Widana Negara
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.949 KB)

Abstract

Agregat alam yang sering digunakan untuk konstruksi perkerasan jalan merupakan bahan baku yang tidak dapat diperbaharui dan dalam jangka panjang ketersediaannya akan habis. Penelitian ini menggunakan plastik jenis HDPE sebagai bahan pengganti sebagian agregat pada campuran aspal beton lapis aus (AC-WC). Sebagai pengganti sebagian dari agregat dipergunakan plastik HDPE dengan variasi, 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% terhadap berat total agregat. Plastik dicacah dengan menggunakan mesin pencacah plastik, dan dipotong lebih lanjut dengan alat potong manual (berbentuk relatif/ mendekati kubikal) hingga mencapai ukuran ? 4,75 mm. Agregat yang diganti adalah agregat kasar. Penggantian material agregat dengan plastik dilakukan pada kadar aspal optimum (KAO), dengan substitusi berdasarkan volume. Untuk penelitian ini dilakukan pemeriksaan plastik dan agregat serta aspal terlebih dahulu yang dilakukan berdasarkan SNI. Kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk mencari kadar aspal optimum. Diperoleh nilai KAO sebesar 5,9%. Persentase inilah yang digunakan sebagai dasar penentuan kadar/jumlah aspal pada campuran AC-WC dengan plastik bekas sebagai pengganti sebagian agregat. Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas tertinggi terjadi pada penggunaan kadar plastik 50% sebesar 875,1 kg dan terendah pada kadar plastik 10% sebesar 527,0 kg. Nilai Flow tertinggi pada penggunaan kadar plastik 50% sebesar 7,11 mm dan terendah pada kadar 0% sebesar 3,43 mm. Sedangkan nilai MQ tertinggi pada penggunaan kadar plastik 0% dan terendah pada kadar plastik 10% masing-masing sebesar 251,7 kg/m dan 109,3 kg/m. Untuk nilai VMA tertinggi terjadi pada penggunaan kadar plastik 10% sebesar 20,3% dan terendah pada kadar plastik 0% sebesar 15,2%. Nilai VIM tertinggi pada penggunaan kadar plastik 50% dan terendah pada kadar plastik 0% masing-masing sebesar 12,6% dan 4,9%. Sedangkan nilai VFB tertinggi pada penggunaan kadar plastik 0% sebesar 67,9% dan terendah pada kadar 50% sebesar 37,3%. Pengurangan porositas dilakukan dengan peningkatan energi pemadatan menjadi 2x100 tumbukan. Penambahan sebanyak 25 tumbukan pada masing-masing sisi dilakukan pada campuran dengan variasi kadar plastik 50%. Dari hasil pengujian Marshall dan perhitungan, diperoleh data berupa nilai karakteristik meliputi nilai stabilitas, Flow, Marshall Quotient, VIM, VMA, dan VFB, yaitu masing-masing secara berturut-turut sebesar 1539,7 kg; 8,38 mm; 183,51 kg/mm; 8,8%; 16,6%; dan 47,2%.
PERFORMANCE OF BITUMEN BOUND MASONRYBLOCK INCORPORATING WASTE MATERIALS I Nyoman Arya Thanaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1 Januari 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1703.594 KB)

Abstract

Continuous efforts are needed in utilizing waste materials in buildingindustry. This investigation was intended to use waste materials, namely: steel slag,crushed glass and coal fly ash for producing Masonryblock, i.e. a masonry buildingblock bound with bitumen (asphalt). The binder used was bitumen of 50 pen. Thematerials were pre-heated at 160 °C for 3 hours before mixing and compactedusing static compactor at 8 MPa. The properties of the blocks evaluated werecompressive strength and creep. In order to minimize creep deformation, thesamples were heat cured at 160 °C for 24, 48, and 72 hours. Creep test was carriedout by loading the samples using a cantilever arm loading equipment with 1 MPastress until the creep strain stable. The strain was measured by means of a 50 mmDemec gauge. It was found that the Masonryblock compressive strengthcomparable to the concrete block commonly used in the United Kingdom (UK).The sample requires at least 48 hours curing in order to satisfy creep performancerequirement.
EVALUATING THE PROPERTIES OF MASONRYBLOCKS BOUND WITH BITUMEN I Nyoman Arya Thanaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2 Juli 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.087 KB)

Abstract

This paper covers investigation which was carried out in the UnitedKingdom (UK), where utilization of waste materials in building industry had beenencouraged in line with the UK government strategy to reduce waste disposal tolandfill. The investigation was about building block named as Masonryblock, amasonry building block material that incorporates waste materials, namely steelslag, crushed glass, and coal fly ash, bound with bitumen (asphalt). The binder usedwas 50 pen bitumen. The materials were hot mixed, statically compacted thencured at 200°C for 24 hours. The main properties of the blocks evaluated werecompressive strength, creep and volume stability due to moisture and thermalexposure. It was found that the Masonryblock compressive strength wascomparable or even can exceed the compressive strength of concrete blockcommonly used in the UK (2.8-10 MPa), and can satisfy creep strain < 100microstrain. The volume stability of the Masonryblock was found affected bymoisture exposure. The samples expanded due to higher relative humidity and viceversa. On thermal exposure the samples expanded and the expansion was foundhighly reversible. The Masonryblocks gave coefficient of thermal expansioncomparable to clay bricks.
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN ASPAL REJECT I Wayan Gunawan; I Nyoman Arya Thanaya; I Gusti Raka Purbanto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 1, Januari 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.721 KB)

Abstract

Bahan perkerasan jalan yang tersedia di alam tidak mudah diperbaharui, diperlukan bahan alternatif lain sebagai bahan perkerasan jalan. Dalam penelitian ini digunakan campuran aspal reject sebagai bahan dasar campuran dengan sedikit penambahan agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal emulsi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik campuran aspal panas (Laston AC-BC) yang menggunakan campuran aspal reject dengan penambahan aspal emulsi. Kadar aspal rata rata dari campuran aspal reject atau RAP adalah 7,2%. Kadar aspal optimum campuran Laston AC-BC yang mempergunakan campuran aspal reject dengan penambahan sejumlah agregat kasar, agregat halus dan filler adalah 6,2% terhadap berat total campuran ( penambahan aspal residu tambahan sebanyak 0,9% terhadap berat material tambahan dan campuran aspal reject). Karakteristik campuran Laston AC-BC pada kadar aspal optimum (6,2%) dengan 2 x 75 tumbukan sesuai standar Marshall adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian, didapat kadar aspal optimum adalah 6,2% dengan nilai stabilitas adalah 3027,07 kg (spec ? 800kg); flow adalah 4,29 mm (spec ? 3); Marshall Quotient adalah 716,09 kg/mm (spec ? 250); VIM adalah 4,05% (spec 3,0%-5%); VMA adalah 15,349% (spec ? 14) dan VFB adalah 73,589% (spec ? 63). Karena di lapangan ada kemungkinan pencampuran dilakukan terlalu lama karena menunggu angkutan ataupun kerusakan angkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan pengerasan aspal, hal ini di lab disimulasikan dengan STOA (short term oven ageing) untuk mensimulasi penuaan (ageing) saat campuran dalam proses produksi. Karakteristik campuran Laston AC-BC yang menggunakan campuran aspal aspal reject sebagai bahan dasar yang dikondisikan dalam STOA (short term oven ageing) didapat nilai stabilitas campuran adalah 1658,56 kg, nilai flow campuran adalah 3,98 mm, nilai Marshall quotien adalah 435,39. Sementara untuk nilai VIM, VMA dan VFB berturut-turut adalah 4,54%; 15,447% dan 70,589%.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA CAMPURAN EMULSI BERGRADASI RAPAT (CEBR) MENGGUNAKAN AGREGAT BEKAS BONGKARAN BETON I Gusti Raka Purbanto; I Nyoman Arya Thanaya; I Made Agus Ariawan; I Putu Chandra Wibawa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 2, Juli 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.057 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i02.p02

Abstract

Salah satu alternatif campuran aspal tanpa proses pemanasan campuran agregat dan aspal adalah Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED). Untuk mengurangi penggunaan agregat alam dipergunakan agregat bekas bongkaran beton dikombinasi dengan agregat alam. Tujuan utama penelitian ini untuk menganalisis karakteristik CAED yang menggunakan material diatas, dengan variasi perbandingan agregat bekas bongkaran beton dan agregat alam 3:1; 3:2; 3:3. Material diproporsikan sesuai gradasi tengah, dilembabkan dengan air, ditambah aspal emulsi, diaduk rata, dianginkan kemudian dipadatkan dengan pemadatan marshall 2 x (2x75). Diperoleh hasil perbandingan agregat bongkaran beton dan agregat alam yang dipilih dan memenuhi spesifikasi campuran agregat 3:2 dengan nilai KARO sebesar 7,5%. Karakteristik campuran pada KARO sudah memenuhi spesifikasi diantaranya: stabilitas rendaman 1087,7 kg; porositas 8,723%; dan penyerapan air 2,698%. Stabilitas rendaman maksimal pada campuran tanpa semen dan dengan semen 2% enam sampai tujuh kali dari nilai spesifikasi min 300 kg. Peningkatan stabilitas rendaman hingga masa curing 42 hari pada suhu ruang ruang hampir menyamai stabilitas kekuatan maksimal kondisi full curing. Karakteristik campuran dengan masa simpan sebelum dipadatkan sampai 96 jam masih memenuhi spesifikasi stabilitas rendaman, porositas, dan penyerapan air. Campuran dengan semen 2% pada kondisi full curing, memberi nilai cantabro lebih tinggi dari campuran tanpa semen sebesar 14,452% dan juga memberi nilai kuat tarik tidak langsung lebih besar yaitu 257,0 kPa.
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN ASPAL REJECT I Wayan Gunawan; I Nyoman Arya Thanaya; I Gusti Raka Purbanto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 1, Januari 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.509 KB)

Abstract

Natural road materials are not renewable, but they can be reused. In long term it is getting more difficult to obtain natural materials; therefore alternative materials are needed for road pavement. Within this experiment, it was used reject asphalt mixture as the main material and added with some coarse aggregate, fine aggregate, filler and asphalt emulsion. The aim of this experiment is to analyze the properties of Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC), that utilize reject asphalt mixture as the main material and added with asphalt emulsion. The asphalt content of the reject asphalt mixture was 7.2%. The optimum asphalt content of the AC-BC was 6.2% by weight of total mixture (with 0.9% added residual asphalt emulsion towards the weight of the reject asphalt mixture). The properties of the AC-BC at its optimum 6.2% asphalt content with 2x75 Marshall blows was: stability 3027,07 kg (spec ? 800kg); flow 4,29 mm (spec ? 3); Marshall Quotient 716,09 kg/mm (spec ? 250); VIM 4,05% (spec 3,0%-5%); VMA 15,349% (spec ? 14) and VFB 73,589% (spec ? 63). There is a possibility that the time for mixing of asphalt mixture during production on site is longer than it should be, due to problem on transportation which can cause hardening of the asphalt binder. This situation is simulated by doing STOA (short term oven ageing) test. The properties of the AC-BC above after STOA treatment gives: stability of 1658,56 kg, flow 3,98 mm, Marshall quotient 435,39. Meanwhile the VIM, VMA and VFB are respectively 4,54%; 15,447% dan 70,589%, all meet the specification.
ANALASIS KARAKTERISTIK CAMPURAN STONE MATRIX ASPHALT (SMA) DENGAN SERAT SELULOSA SERABUT KELAPA Raka Purbanto; I Nyoman Arya Thanaya; Ni Kadek Sri Sentana Dewi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 26 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 26 No. 1, Januari 2022
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2022.v26.i01.p01

Abstract

Campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) atau Split Mastic Asphalt, yaitu beton aspal campuran panas yang memaksimalkan penggunaan agregat kasar dan kadar aspal yang tinggi kemudian diisi oleh mastik aspal yaitu campuran agregat halus, filler, aspal dan serat selulosa yang berfungsi untuk mengurangi pengaliran aspal yang disebabkan oleh kadar aspal yang tinggi. Pada penelitian ini menggunakan serat serabut kelapa sebagai pengganti serat selulosa sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik campuran SMA yang menggunakan serat serabut kelapa. Dilakukan pengujian material terlebih dahulu pada agregat kasar, agregat halus, filler, aspal, dan serat serabut kelapa sesuai prosedur SNI. Setelah itu dilakukan pengujian Marshall untuk memperoleh Kadar Aspal Optimum (KAO). Selanjutnya dibuat benda uji kembali pada KAO dengan variasi kadar serabut kelapa yakni 0,2% ; 0,3% ; 0,4% terhadap berat total campuran. Diperoleh KAO sebesar 7,25% kadar serabut kelapa optimum 0,3% dimana nilai Marshall diperoleh sebesar 1154,85 kg (?600 kg), nilai Marshall Sisa yakni 96,57% (?90%). Sifat Marshall yang lainnya telah memenuhi Spesifikasi Umum 2018 Kementrian PUPR. Nilai Cantabro Abration Loss (CAL) yakni 2,1% (?16%). Nilai Indirect Tensile Strength (ITS) yakni 110,22 kPa. Pengujian pengaliran aspal (Drain-down) 0,021% (?0,3%) sedangkan untuk benda uji yang tidak ditambahkan serabut diperoleh nilai 2,09%.
KAJIAN DURABILITAS CAMPURAN PERKERASAN ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR TAWAR I Nyoman Karnata Mataram; I Nyoman Arya Thanaya; Yemina Welimince
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 25 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 25 No. 2, Juli 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2021.v25.i02.p05

Abstract

Jalan didaerah pesisir pantai bisa tergenang oleh air laut atau air tawar pada saat laut pasang atau pada saat musim hujan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh air laut dan air tawar terhadap durabilitas perkerasan aspal khususnya campuran AC-WC. Penelitian ini diawali dengan pengujian agregat dan aspal yang digunakan, lalu pembuatan benda uji untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji tanpa rendaman yang dibandingkan hasil pengujiannya dengan perendaman yang dilakukan selama 24, 48, dan 72 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa air laut lebih merusak daripada air tawar, dimana nilai tiap pengujian makin menurun seiring dengan lamanya durasi perendaman yang dilakukan. Diperoleh KAO 6,75%; stabilitas tanpa rendaman 2367,40 kg; untuk perendaman masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam dalam air laut diperoleh stabilitas berturut-turut 2226,48 kg, 2163,36 kg, 2088,76 kg; dan stabilitas pada perendaman dengan air tawar 2272,38 kg, 2186,31 kg, dan 2157,62 kg. Untuk Pengujian Marshall sisa tanpa rendaman 93,08%, untuk perendaman pada air laut selama masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 86,86%, 82,76%; dan 74,73% dan 89,14%, 86,33%, 84,13% pada air tawar. Untuk Pengujian Cantabro diperoleh nilai tanpa rendaman 1,37%, untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 2,16%, 3,16%, 6,20%; dan 1,73%, 2,59%, 3,25% pada air tawar. Untuk Pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) diperoleh nilai tanpa rendaman 251,09 kPa; untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 195,85 kPa, 160,70 kPa, 115,50 kPa; dan 236,02 kPa, 180,78 kPa, 155,67 kPa pada air tawar