Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Peningkatan Ketebalan Serat Elastin Dinding Vagina pada Prolapsus Organ Pelvis Anterior Zaki, Achmad; Mardian K, Eighty; Mustokoweni, Sjahjenny
Majalah Obstetri & Ginekologi Vol 24, No 1 (2016): Januari - April 2016
Publisher : Majalah Obstetri & Ginekologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.595 KB) | DOI: 10.20473/mog.v24i1.2763

Abstract

Tujuan: Mengukur ketebalan serat elastin pada dinding vagina penderita POP anterior dan menganalisis korelasi antara ketebalan serat elastin dengan derajat POP anterior.Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional secara cross sectional yang dilakukan pada 28 blok paraffin dinding vagina dari penderita POP anterior yang telah dilakukan operasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Dibagi menjadi 4 kelompok: derajat 0/I, II, III dan IV dengan masing-masing (n=7). Dilakukan pewarnaan imunohistokimia dengan antibodi elastin dilanjutkan pengukuran ketebalan serat elastin menggunakan mikroskop dengan perangkat lunak Leica Application Suite (LAS).Hasil: Didapatkan perbedaan bermakna rerata ketebalan serat elastin kelompok penderita POP anterior derajat 0/I, II, III dan IV yaitu masing-masing sebesar 0,81 + 0,14 µm; 1,63 + 0,19 µm; 2,47 + 0,26µm dan 3,19 + 0,36 µm (p<0,0001). Berdasarkan hasil uji statistik korelasi pearson didapatkan koefisien korelasi r = 0,965 (P<0,0001).Simpulan: Ketebalan serat elastin pada dinding vagina bertambah dengan meningkatnya derajat POP anterior. Peningkatan ketebalan serat elastin merupakan akibat proses remodeling matriks ekstraseluler pada dinding vagina penderita POP anterior.
Korelasi Ekspresi ezrin dan CD44 dengan Respons Kemoterapi pada Pasien Osteosarkoma SULISTIO, CHRISTIAN BAMBANG; MUSTOKOWENI, SJAHJENNY; KURNIASARI, NILA
Indonesian Journal of Cancer Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017
Publisher : Indonesian Journal of Cancer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.936 KB)

Abstract

Osteosarcoma is the most common malignant bone tumor in children and young adults. The process of metastasis and recurrence involves several proteins, including ezrin, and CD44 that are shown to be involved in tumor growth,metastasis and recurrence. To analyse the corelation of ezrin and CD44 expression with chemotherapy responsse in osteosarcoma patient. Cross sectional method on paraffin block of Osteosarcoma in Anatomic Pathology Laboratory of RSUD dr Soetomo, (January 1, 2010 - December 31, 2015). There were 17 out of 26 cases of amputated osteosarcoma which are met the inclusion criteria were performed immunohistochemical staining with ezrin and CD44 antibodies. The corellation of ezrin and CD44 expression with chemotherapy responsse was analyzed using Spearman’s rho test. The coeficient correlation in this experiment p<0.05, there was no corellation of ezrin expression with chemotherapy responsse of osteosarcoma. There was no correlation of CD44 expression with chemotherapy responsse in osteosarcoma. There was no correlation of ezrin and CD44 expression with chemotherapy responsse of osteosarcoma. There was no corellation of ezrin and CD44 expression with chemotherapy responsse of osteosarcoma.ABSTRAKOsteosarkoma merupakan tumor ganas tulang, sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Proses metastasis dan rekurensi melibatkan beberapa protein, di antaranya ezrin dan CD44 yang terbukti ikut serta dalam pertumbuhan tumor, metastasis, dan rekurensi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara ekspresi ezrin dan CD44 dengan respons kemoterapi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional blok parafin osteosarkoma di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Dr. Soetomo (1 Januari 2010–31 Desember 2015). Sebanyak 17 kasus sesuai kriteria inklusi dari 26 kasus osteosarkoma yang telah diamputasi dilakukan seleksi serta pemeriksaan imunohistokimia dengan antibodi ezrin danCD44. Hubungan ekspresi antara ezrin dan CD44 dengan respons kemoterapi dianalisis menggunakan uji Spearman’srho. Pada penelitian ini, nilai koefisien korelasi p<0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara ekspresi ezrin denganrespons kemoterapi pada osteosarkoma, di mana nilai p=0,868 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan antara ekspresi CD44 dengan respons kemoterapi pada osteosarkoma di mana nilai p = 0,740 (p> 0,05).Tidak terdapat korelasi antaraekspresi ezrin dengan CD44 dengan respons kemoterapi osteosarkoma, nilai p=0,113 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan antara ekspresi ezrin dan CD44 dengan respons kemoterapi pada pasien osteosarkoma.
Perbedaan Ekspresi Foxp3+ dan Cd8+ Tumor Infiltrating Lymphocytes Karsinoma Payudara pada Berbagai Stadium T Indiralia, Anisia; Rahniayu, Alphania; Mustokoweni, Sjahjenny
Indonesian Journal of Cancer Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1269.433 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v12i1.549

Abstract

Background: Breast carcinoma, the most common malignancy in women, are often accompanied by tumor infiltrating lymphocytes (TIL) which has controversial clinical relevance. TIL is thought to reflect the host’s immune response to malignant tumors. FOXP3, specific biomarker of Treg, is an important transcription factors that develops and functions in the maintenance of self tolerance, including inhibition of CD8+ cytotoxic T cell function. Aim: To analyze the differences and the correlation between FOXP3+ and CD8+ TIL in breast carcinoma with different T staging. Methods: An analytical observational research, performed on 44 paraffin block of breast carcinoma of various stages T (AJCC 7th ed) in anatomical pathology installation of RSUD Dr. Soetomo, used FOXP3+ and CD8+ antibodies. The immunoexpression are evaluated on stromal area, then analyzed statistically, period January 1, 2014 – December 31, 2016. Result: Showed significant differences in FOXP3+ expression between T1-T4, T2-T3, T2-T4, T3-T4. There were significant differences in CD8+ expression between T2-T3, T2-T4. There is a correlation between the expression of FOXP3+ and CD8+ in T1 and all T (p < 0.05). Conclusion: There was significant difference in FOXP3+ and CD8+ TIL of breast carcinoma with increasing T stage. There was correlation between FOXP3+ and CD8+ TIL expression of breast carcinoma at all T and T1 stage. ABSTRAKPendahuluan: Karsinoma payudara adalah keganasan terbanyak wanita dan sering didapatkan adanya tumor infiltrating lymphocytes (TIL) dengan relevansi klinis yang masih kontroversial. TIL sering dianggap mencerminkan respon imun inang terhadap tumor ganas. FOXP3, biomarker spesifik Treg, merupakan faktor transkripsi yang penting dalam perkembangan dan berfungsi dalam pemeliharaan self tolerance, termasuk penghambatan fungsi sel T sitotoksik CD8+. Metode: Penelitian observasional analitik terhadap 44 sampel blok parafin karsinoma payudara berbagai stadium T (AJCC edisi ketujuh) di instalasi Patologi Anatomi RSUD Dr. Soetomo Surabaya menggunakan antibodi FOXP3 dan CD8, dihitung pada area stroma tumor, kemudian dilakukan uji statistik periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2016. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna ekspresi FOXP3+ antara T1 dan T4, T2 dan T3, T2 dan T4, T3 dan T4. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi CD8+ antara T2 dan T3, T2 dan T4. Terdapat korelasi antara tingginya ekspresi FOXP3+ dengan tinginya ekspresi CD8+ pada T1 dan semua T (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna ekspresi FOXP3+ dan CD8+ TIL karsinoma payudara dengan meningkatnya stadium T. Terdapat korelasi antara ekspresi FOXP3+ dan CD8+ TIL karsinoma payudara pada semua stadium T dan T1.
EKSPRESI β4 INTEGRIN DAN COX-2 PADA OSTEOSARKOMA STADIUM ENNEKING IIB DAN IIIB Widyanti, Sri Rejeki; Mustokoweni, Sjahjenny; Heriyawati, Heriyawati
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 4 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.869 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.04.3

Abstract

Osteosarkoma adalah keganasan primer pada tulang yang paling sering ditemukan, memiliki distribusi usia bersifat bimodal dengan kecenderungan metastasis yang tinggi dan di RSUD Dr.Soetomo paling banyak ditemukan pada stadium Enneking IIB dan IIIB. Hal ini menunjukkan pentingnya faktor prognosis dalam meningkatkan angka ketahanan hidup penderita. β4 integrin dan COX-2 terkait dalam menilai prognosis suatu osteosarkoma. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekspresi β4 integrin dan COX-2 sebagai marker prognostik pada  osteosarkoma stadium Enneking IIB dan IIIB. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dengan total sampling didapatkan 39 blok parafin penderita osteosarkoma stadium Enneking IIB dan IIIB di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2017. Ekspresi β4 integrin dan COX-2 dideteksi dengan pewarnaan  imununohistokimia menggunakan antibodi monoklonal β4 integrin dan COX-2, evaluasi ekspresi  berdasarkan nilai scoring semikuantitatif. Perbedaan ekspresi β4 integrin dan COX-2 dianalisis secara  statistik dengan Mann Whitney dan hubungannya dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak didapatkan perbedaan ekspresi β4 integrin dan COX-2 terhadap osteosarkoma stadium Enneking IIB dan IIIB (p > 0,05). Tidak didapatkan hubungan ekspresi β4 integrin dan COX-2 terhadap osteosarkoma stadium Enneking IIB dan IIIB (p > 0,05). Didapatkan hubungan bermakna antara ekspresi β4 integrin dan COX-2 (p = 0,008 dan r = 0,41). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak didapatkan perbedaan dan hubungan antara ekspresi β4 integrin serta COX-2 terhadap stadium Enneking IIB dan IIIB, sehingga  kedua protein tersebut tidak  dapat digunakan sebagai marker prognostik. 
CORRELATION BETWEEN BLOOD SERUM PSA LEVEL AND MMP-2 IN PROSTATE ADENOCARCINOMA Rahaju, Anny Setijo; Meidi, Aniek; Mastutik, Gondo; Mustokoweni, Sjahjenny; Mustika, Arifa
Indonesian Journal of Urology Vol 23 No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Urological Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32421/juri.v23i2.220

Abstract

Objective: This study aims to prove the correlation between Prostate Specific Antigen (PSA) blood level and Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) expression in patients with prostate adenocarcinoma. Material & method: Prostate cancer patients’ data from January 2009 to May 2012 were collected at the Department of Pathology, Soetomo General Hospital Surabaya. Data collected included patient medical documents, PSA blood examination, and histopathological examination. Histopathology slides and paraffin blocks of needle biopsies, Transurethral Resection of Prostate (TURP) and radical prostatectomy of prostate cancer patients werere-read, then the samples that met the inclusion criteria were stained by immunohistochemistry using antibodies MMP-2. Results: Data collection was done to obtain data samples of prostate cancer patients in 2009 to 2012 comprising as many as 22 patients between the ages of 52-91 years. Prostate adenocarcinoma in age of 70-79 was found in 8 patients, with a mean age of 68 years. PSA values obtained from medical documents were between 8.6-594.41 ng/ml. Spearman's test performed in this study showed a positive correlation (one-tailed) (correlation coefficient (r) 0431, p < 0.05) between blood PSA level and MMP-2 expression in patients with prostate adenocarcinoma. Conclusion: Blood PSA level correlates positively with MMP-2 expression in prostate adenocarcinoma.
Hubungan Ekspresi VEGF dan Skor MAGS Terhadap Kejadian Metastasis pada Osteosarkoma Tri Nugraheni; Sjahjenny Mustokoweni; Ferdiansyah -
Majalah Patologi Indonesia Vol 22 No 3 (2013): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.335 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Osteosarkoma memiliki prognosis buruk oleh karena kejadian metastasis yang tinggi dan kemoresisten. Angiogenesis berperan dalam pertumbuhan osteosarkoma dan Vascular endothelial growth factor (VEGF) adalah faktor penting di dalamnya. Microscopic angiogenesis grading system (MAGS) merupakan teknik menghitung derajat angiogenesis pada tumor yang mudah untuk dikerjakan. Metode Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah penderita osteosarkoma yang telah diagnosis secara histopatologik di Laboratorium Patologi Anatomik RSUD Dr. Soetomo selama tahun 2007-2011. Data metastasis diperoleh dari rekam medik. Pemeriksaan imunohistokimia dengan menggunakan poliklonal antibodi VEGF. Derajat ekspresi VEGF dinilai berdasarkan jumlah sel tumor yang menunjukkan imunoreaktifitas secara semikuantitatif. Skor MAGS didapatkan dari menilai vasoproliferasi (N), hiperplasia sel endotel (E) dan sitologi endotel (X) dengan formula MAGS = KnN+ KeE + KxX. Hubungan dianalisis dengan uji Mann-Whitney, uji t dua sampel bebas dan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil Didapatkan 9 dari 31 kasus osteosarkoma dengan metastasis. 7 dari 9 (77,8%) menunjukkan ekspresi VEGF sangat kuat (+3). Rata-rata skor MAGS pada osteosarkoma dengan metastasis 39,44. Analisa statistik dengan uji Mann Whitney menyatakan bahwa hubungan antara ekspresi VEGF dan skor MAGS dengan kejadian metastasis (p=0,014 dan p=0,000) dan adanya hubungan positif antara ekspresi VEGF dan skor MAGS (p=0,000). Kesimpulan Peningkatan ekspresi VEGF dan skor MAGS berperan terhadap kejadian metastasis pada osteosarkoma. Ekspresi VEGF dan skor MAGS memiliki korelasi positif. Kata kunci : VEGF, skor MAGS, osteosarkoma, metastasis ABSTRACT Background Osteosarcoma is associated with poor prognosis due to its high incidence of metastasis and chemoresistance. Angiogenesis plays a role in the progression of osteosarcoma, and it is most commonly assessed by vascular endothelial growth factor (VEGF) expression. MAGS scoring is an easy quantitative technique of measuring degree of angiogenesis in a tumor. Methods This study an analytic observational with cross sectional approach. Study samples patients with osteosarcoma that histopathologically diagnosed at the Laboratory of Anatomic Pathology Dr. Soetomo Hospital during 2007-2011. Incidence of metastasis was collected from medical record. Immunohistochemical examination using polyclonal antibody VEGF. Expression of VEGF were assessed based on the number of tumor cells that showed imunoreactivity semiquantitatively. MAGS score was resulted from measuring vasoproliferation (N), endothelial cell hyperplasia (E) and endothelial cytology (X) with formula MAGS = KnN+ KeE + KxX. Correlations were analyzed with Mann-Whitney test, two independent samples t test and Spearman correlation test with significance on p
Perbedaan Ekspresi Matrix Metalloproteinases-9 (MMP-9) pada Osteosarkoma Non Metastasis dan Kejadian Metastasis Ali Mashuri; Sjahjenny Mustokoweni
Majalah Patologi Indonesia Vol 24 No 1 (2015): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.748 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer pada tulang yang mempunyai prognosis yang buruk karena bermetastasis. Oleh karena itu, dibutuhkan parameter yang bisa dipakai sebagai faktor prognostik sehingga pendekatan terapi pun bisa lebih tepat. MMP-9 merupakan merupakan salah satu faktor penting dalam proses metastasis suatu kanker dengan cara mendegradasi basal membran dan matrik ekstra seluler. Metode Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah penderita dengan diagnosis histopatologi osteosarkoma di Laboratorium Patologi Anatomik RSUD Dr. Soetomo selama tahun 2007-2011. Data metastasis diperoleh dari rekam medik. Pemeriksaan imunohistokimia menggunakan poliklonal antibodi MMP-9. Derajat ekspresi MMP-9 dinilai berdasarkan persentase sel tumor dan intensitasnya yang menunjukkan imunoreaktifitas secara semikuantitatif. Perbedaan dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil Dari 24 sampel yang dianalisis, didapatkan 9 sampel dengan kejadian metastasis. Sebanyak 4 dari 9 kasus metastasis menunjukkan ekspresi MMP-9 dengan skor +3, 2/9 kasus dengan skor +2, 1/9 kasus dengan skor +1, 2/9 kasus menunjukkan skor 0 (negatif). Pada kasus non metastasis, 9/15 kasus menunjukkan ekspresi MMP-9 dengan skor 0 (negatif), 3/15 menunjukkan skor +1, 2/15 kasus menunjukkan skor +2, 1/15 kasus menunjukkan skor +3. Terdapat perbedaan ekspresi MMP-9 antara osteosarkoma non metastasis dan metastasis (p=0,023) Kesimpulan Terdapat perbedaan bermakna antara ekspresi MMP-9 pada osteosarkoma non metastasis dan metastasis. Kata kunci : ekspresi MMP-9, metastasis, osteosarkoma. ABSTRACT Background Osteosarcoma is a primary malignant tumor of the bone that has poor prognosis because of the incidence of metastasis. Therefore, it takes a parameter that can be used as a prognostic factor that therapeutic approaches can be more accurate. MMP-9 is one of the important factors in the process of cancer metastasis by degrading on the basement membrane and extra cellular matrix. Methods Observational study with cross sectional analytic. The samples were osteosarcoma patients that were diagnosed histopathologically in Dr. Soetomo Hospital Pathology Laboratory during 2007-2011. Data of metastasis was obtained from medical records. Immunohistochemical examination using a polyclonal antibody MMP-9. Expression of MMP-9 assessed by the percentage of tumor cells and intensity that shows imunoreaktivitas semiquantitatively. The differences were analyzed with the Mann-Whitney test. Results Twenty four samples were analyzed , 9 samples with the incidence of metastasis. A total of 4 out of 9 cases of metastasis showed expression of MMP-9 with a score +3, 2/9 cases showed expression of MMP-9 with a score +2, 1/9 cases with a score +1, 2/9 cases showed score 0 (negative), whereas in the case of non-metastatic, 9/15 cases showed expression of MMP-9 with a score 0 (negative), 3/15 showed scores +1, 2/15 cases showed scores +2, 1/15 cases showed score +3. There are differences in the expression of MMP-9 between the incidence of metastasis to the incidence of non-metastasis (p=0.023 ). Conclusion There are significant differences between the expression of MMP-9 in the incidence of osteosarcoma with metastasis and non-metastatic events. Key words: expression of MMP-9, in metastasis, osteosarcoma.
Hubungan Ekspresi CD8 dengan Skor Diferensiasi Liposarkoma Ida Hartati; Sjahjenny Mustokoweni
Majalah Patologi Indonesia Vol 24 No 2 (2015): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.109 KB)

Abstract

Latar belakang Liposarkoma merupakan keganasan jaringan lunak yang cukup sering. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 30 kasus liposarkoma dengan berbagai skor differensiasi, dari sekitar 150 kasus keganasan jaringan lunak, dalam rentang waktu 5 tahun periode Januari 2008-Desember2012. CD8 memiliki peran dalam proses apoptosis. Penelitian ini menganalisis hubungan ekspresi CD8 dengan skor diferensiasi liposarkoma Metode Penilaian dilakukan terhadap blok parafin penderita liposarkoma yang didiagnosis di RSUD Dr. Soetomo mulai Januari 2008-Desember 2012. Sebanyak 30 sampel untuk kepentingan statistik, 18 sampel dilakukan pulasan imunohistokimia CD8. Hubungan ekspresi CD8 dengan skor diferensiasi liposarkoma menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Ekspresi CD8 lemah pada semua skor diferensiasi (skor 1 dan 2). Uji hubungan antara ekspresi CD8 (p=1,00) dengan skor diferensiasi liposarkoma menunjukkan tidak didapatkan hubungan yang bermakna. Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi CD8 dengan skor diferensiasi liposarkoma. Kata kunci: apoptosis,CD8, liposarkoma.
Ekspresi p-53 Mutant dan Ki-67 pada Tumor Enchondroma, Low Grade Chondrosarcoma dan High Grade Chondrosarcoma Dina Utami; Sjahjenny Mustokoweni
Majalah Patologi Indonesia Vol 25 No 1 (2016): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.946 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Chondrosarcoma merupakan tumor yang sangat bervariasi dan menunjukkan berbagai derajat keganasan. Low grade, well differentiated chondrosarcoma pada umumnya secara klinis tumor tumbuh lambat dan pasien dengan tumor ini memiliki perjalanan klinis yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan high grade chondrosarcoma. Namun seringkali sulit untuk membedakan antara low grade chondrosarcoma dengan enchondroma dari gambaran histologik saja terutama pada tulang panjang. Untuk membedakan antara dua tumor ini dapat menggunakan p-53 mutant dan indeks proliferasi dapat menggunakan protein Ki-67. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan ekspresi p-53 mutant dan Ki-67 pada enchondroma, low grade chondrosarcoma dan high grade chondrosarcoma. Metode Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dibagi dalam 7 enchondroma, 5 low grade chondrosarcoma dan 9 high grade chondrosarcoma yang telah didiagnosis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2010-2013. Sampel dilakukan pulasan immunohistokimia dengan antibodi monoklonal p-53 mutant dan Ki-67. Ekspresi p-53 mutant dinilai menggunakan metode semikuantitatif dan Ki-67 dinilai menggunakan metode kuantitatif. Perbedaan ekspresi p-53 mutant dan Ki-67 pada enchondroma dan malignant chondrosarcoma dianalisa menggunakan Kruskal-Wallis. Hubungan antara ekspresi p-53 mutant dan Ki-67 pada tumor chondrosarcoma dianalisa menggunakan Spearman. Hasil Didapatkan perbedaan ekspresi p-53 mutant pada enchondroma dan high grade chondrosarcoma (p=0,01, p0,05 dan didapatkan perbedaan ekspresi Ki-67 yang signifikan pada enchondroma dan high grade chondrosarcoma (p=0,01, p0,05). Didapatkan hubungan yang signifikan antara p-53 dan Ki-67 pada tumor chondrosarcoma (r=0,881, p=0,001, p
Perbedaan Ekspresi Siklin D1 dan Ki-67 pada Giant Cell Tumor of Bone Jinak dan Ganas Lysa Veterini; Sjahjenny Mustokoweni
Majalah Patologi Indonesia Vol 25 No 1 (2016): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.353 KB)

Abstract

Latar belakang Giant cell tumor of bone (GCTB) merupakan tumor tulang yang jarang. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 21 kasus GCTB, dengan 7 kasus GCTB ganas dan 14 kasus GCTB jinak, dalam rentang waktu 3 tahun periode Januari 2010-Desember 2012. Siklin D1 memiliki peran dalam siklus sel, sedangkan Ki-67 berhubungan dengan proliferasi sel. Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan ekspresi siklin D1 dan Ki-67 pada GCTB jinak dan ganas. Metode Penilaian dilakukan terhadap 21 blok parafin penderita GCTB di RSUD Dr. Soetomo sejak Januari 2010-Desember 2012 dan memenuhi kriteria. Analisis statistik perbedaan masing-masing variabel dengan uji chi-square dan Mann-Whitney. Hasil Ekspresi Ki-67 lebih tinggi pada GCTB ganas dibandingkan dengan GCTB jinak. Ekspresi siklin D1 dan Ki-67 pada GCTB jinak dan ganas menunjukkan terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan Ekspresi siklin D1 dan Ki-67 dapat digunakan untuk membedakan GCTB jinak dan ganas. Kata kunci : giant cell tumor of bone, Ki-67, siklin D1.