I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Bali, Indonesia

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Ekspresi HER-2/neu dengan Derajat Diferensiasi Karsinoma Sel Skuamosa Serviks Uteri Efrisca M Br Damanik; IGA Sri Mahendra Dewi; Luh putu Iin Indrayani
Majalah Patologi Indonesia Vol 27 No 1 (2018): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.996 KB)

Abstract

Latar belakangKarsinoma sel skuamosa merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada serviks uteri dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada wanita setelah karsinoma payudara. Skrining massal berdasarkan populasi terhadap kanker serviks uteri yang belum memasyarakat, menjadi salah satu sebab tingginya angka penderita baru dan angka kematian pada penderita kanker serviks uteri meskipun telah ada pap smear untuk mendeteksi dini. HER-2/neu amemperkirakan penanda untuk prognosis dan pemberian target terapi. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara ekspresi HER-2/neu dengan derajat diferensiasi karsinoma sel skuamosa serviks uteri.MetodePenelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel penelitian adalah blok parafin karsinoma sel skuamosa serviks uteri derajat diferensiasi I, II dan III di Bagian/SMF Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar sejak 1 Januari 2013 sampai dengan 30 September 2015. Dilakukan reevaluasi terhadap seluruh sediaan untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria agar tercapai besar sampel minimal 48 yang masing-masing terdiri dari 15 sampel Karsinoma berdiferensiasi baik (well differentiated carcinoma) (I) 16 sampel karsinoma berdiferensiasi sedang (moderate differentiated carcinoma) (II) dan 17 sampel karsinoma berdiferensiasi buruk (poorly differentiated carcinoma) (III). Kemudian dilakukan pulasan imunohistokimia HER-2/neu. Hasil penelitian dianalisis dengan Kendall’s rank correlation untuk melihat hubungan ekspresi HER-2/neu dengan derajat diferensiasi.HasilPada karsinoma sel skuamosa derajat diferensiasi I, ditemukan pada ekspresi HER-2/neu positif 28,6% (n=8) sampel. Pada derajat diferensiasi II ditemukan sebanyak 32,1% (n=9), dan ditemukan 39,3% (n=11) pada derajat diferensiasi III. Uji Kendall’s rank correlation menunjukkan hubungan positif lemah (r=0,113) tetapi tidak bermakna secara statistik (p=0,505; p>0,05).KesimpulanDapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang lemah antara ekspresi HER-2/neu dengan derajat diferensiasi tetapi secara analisis statistik tidak bermakna.
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI DAN MUTASI EGFR PADA PASIEN KARSINOMA PARU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2018-2019 Jovi Carina Handoko; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Made Mahastuti; Ni Putu Sriwidyani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i02.p11

Abstract

Karsinoma paru merupakan salah satu jenis karsinoma dengan angka kejadian serta angka kematian cukup tinggi di Indonesia dengan persentase 8,6% dan mortalitas 12,6% dari seluruh kejadian kanker pada tahun 2018. Studi epidemiologi ini dilakukan untuk mempelajari karakteristik pasien kasus karsinoma paru di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar pada tahun 2018-2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain stufi potong lintang, serta menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan sitopatologi dan mutasi EGFR pasien karsinoma paru yang terdapat di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, lateralisasi, tipe sitopatologi, dan mutasi EGFR. Metode total sampling digunakan untuk memperoleh sampel sebanyak 98 sampel. Hasil yang didapatkan berupa kejadian karsinoma paru tertinggi pada rentang usia 50-59 tahun (29,6%), lebih banyak ditemukan pada laki-laki (56,1%), dengan lokasi tersering pada paru dekstra (69,4%). Tipe sitopatologi terbanyak adalah adenokarsinoma (89,8%). Karsinoma paru dengan mutasi EGFR dan tanpa mutasi EGFR ditemukan masing-masing sebanyak 50%. Mutasi EGFR paling sering terjadi pada tipe adenokarsinoma (44,9%). Sementara sisanya terjadi pada tipe karsinoma sel skuamus, adenoskuamus dan NSCLC unclassified yaitu masing-masing sebanyak 1%. Mutasi EGFR paling banyak terjadi pada ekson 19 (31,6%), diikuti oleh ekson 21 (11,2%), ekson 20 (4,1%) dan ekson 18 (3%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian dan dikembangkan lebih lanjut untuk membantu mempelajari perkembangan karsinoma paru khususnya di Bali. Kata kunci : Karsinoma Paru, Karakteristik Klinikopatologi, Mutasi EGFR
POLA MUTASI EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) PADA PENDERITA ADENOKARSINOMA PARU DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2018 I Kadek Adi Purnama Sandhi; Herman saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P07

Abstract

Karsinoma paru merupakan jenis keganasan penyebab kematian pertama terkait kanker di dunia. Diperlukan suatu sarana diagnostik yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas tinggi untuk mendeteksi awal lesi kanker paru guna mencegah berkembangnya lesi menjadi kanker stadium lanjut. Tujuan daripada penilitian ini untuk mengetahui data pola mutasi EGFR pada penderita adenokarsinoma paru di RSUP Sanglah Denpasar 2013-2018. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospe`ktif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder pasien adenokarsinoma paru dengan pola mutasi EGFR yang didapat dari laporan pemeriksaan sitologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2013-2018 yang kemudian dianalisis secara deskriptif.Selama penelitian ini terkumpul sebanyak 71 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan hasil gambaran diagnosis sitologi yang paling banyak adalah adenokarsinoma paru (90,1%) dengan pola mutasi exon 19 (52,1%). Adenokarsinoma paru secara umum paling banyak terjadi pada kelompok usia 61-71 tahun (26,8%), jenis kelamin perempuan (53,5%). Kata kunci: Adenokarsinoma paru, EGFR, Mutasi
KARAKTERISTIK KLINIKO HISTOPATOLOGI NODUL TIROID DARI 1 JANUARI 2016 – 31 DESEMBER 2017 DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/ RSUP SANGLAH DENPASAR Silvia Nuhyil Indriani; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P12

Abstract

ABSTRACT Backgrounds : Thyroid nodule abnormalities are quite common in the community. The incidence of thyroid nodules increases with age with a high incidence rate in women. Goals : This study aims to determine the clinico histopathology characteristic of thyroid nodules from 1 January 2016-31 December 2017 at Pathology Anatomy Laboratory Sanglah General Hospital Denpasar. Methods : This research is a cross-sectional retrospective study obtained from patient medical record data in the Pathology Anatomy Laboratory, Sanglah General Hospital. Data were analyzed using the SPSS version 22.0 program. Result : Obtained 330 samples with thyroid nodules. The distribution of women is more (84.5%) cases compared to men (15.5%), with the highest age range occurring at the age of 41-50 years and 51-60 years, respectively 89 (27.0%) cases. Most diagnoses were 206 (62.4%) cases of non neoplastic, with the most lateralization occurring in all thyroid lobes in 233 (70.6%) cases. Conclusion : Thyroid nodule abnormalities tend to be more common in women aged 41-60 years, are benign and occur in all thyroid lobes. Keywords: Thyroid Nodules, Clinico Histopathology
DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN DIAGNOSIS KLINIS TUMOR PARU BERDASARKAN BERBAGAI METODE PENGAMBILAN SAMPEL SITOLOGI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2018 Putu Dony Astika Wiguna; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P06

Abstract

ABSTRAK Tumor paru adalah tumor yang sangat berbahaya karena berkaitan erat dengan kasus kanker paru. Tumor paru dapat didiagnosis melalui pemeriksaan sitopatologi. Hasil pemeriksaan sitopatologi atau diagnosis sitologi dipengaruhi oleh metode pengambilan sampel yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diagnosis sitologi pasien dengan diagnosis klinis tumor paru berdasarkan berbagai metode pengambilan sampel sitologi di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder berupa registrasi data pasien dengan diagnosis klinis tumor paru di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah pada tahun 2014-2018. Data diagnosis sitologi yang diperoleh dikelompokkan secara kategorikal berdasarkan Papanicolaou Class (Pap Class). Penelitian ini memperoleh 885 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah diolah secara deskriptif, di dapatkan 23 sampel Pap Class I, 481 sampel Pap Class II, 32 sampel Pap Class III, 8 sampel Pap Class IV, 24 sampel Pap Class V dan 317 sampel Pap Class VI. Proporsi diagnosis positif keganasan (Pap Class VI) untuk setiap metode pengambilan sampel adalah sputum (1,3%), efusi pleura (9%), bronkoskopi (17,4%), Fine Needle Aspiration (FNAB) Superficial (79,6%) dan Transthoracal Biopsy (TTB) (58,6%). Melalui penelitian ini diketahui bahwa metode pengambilan sampel FNAB merupakan metode pengambilan sampel dengan hasil diagnosis sitologi positif keganasan (Pap Class VI) terbesar. Selain itu di dapatkan juga data bahwa kelompok diagnosis sitologi terbanyak pada kasus tumor paru adalah kelompok negatif keganasan (Pap Class II). Kata kunci: Tumor paru, metode diagnosis, sampel, sitologi
POLA MUTASI EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) PADA PENDERITA ADENOKARSINOMA PARU DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2018 I Kadek Adi Purnama Sandhi; Herman saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P06

Abstract

Karsinoma paru merupakan jenis keganasan penyebab kematian pertama terkait kanker di dunia. Diperlukan suatu sarana diagnostik yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas tinggi untuk mendeteksi awal lesi kanker paru guna mencegah berkembangnya lesi menjadi kanker stadium lanjut. Tujuan daripada penilitian ini untuk mengetahui data pola mutasi EGFR pada penderita adenokarsinoma paru di RSUP Sanglah Denpasar 2013-2018. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospe`ktif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder pasien adenokarsinoma paru dengan pola mutasi EGFR yang didapat dari laporan pemeriksaan sitologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2013-2018 yang kemudian dianalisis secara deskriptif.Selama penelitian ini terkumpul sebanyak 71 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan hasil gambaran diagnosis sitologi yang paling banyak adalah adenokarsinoma paru (90,1%) dengan pola mutasi exon 19 (52,1%). Adenokarsinoma paru secara umum paling banyak terjadi pada kelompok usia 61-71 tahun (26,8%), jenis kelamin perempuan (53,5%). Kata kunci: Adenokarsinoma paru, EGFR, Mutasi
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN FIBROADENOMA MAMMAE DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017-2018 I Gusti Bagus Lulut Premana Mulia; I G A Sri Mahendra Dewi; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P12

Abstract

ABSTRAK Fibroadenoma mammae (FAM) yaitu tumor jinakGpadaXpayudaraGyangXberbatasGjelas danXberbentukGbenjolanXyangGdapatXdigerakkan. Penyebab fibroadenomaXyaitu adanya pathogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara local terhadap estrogen, factor makanan dan factor riwayat keluarga atau keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik klinikopatologi pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 – 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metodeGpenelitian potong lintang. Sebanyak 94 sampel diambil dengan teknik total sampling dan dianalisis univariat. Hasil penelitian karakteristik penderita FAM dengan kelompok usia 12 – 16 tahun 7 orang (7,4%); 17 – 25 tahun 27 orang (28,7%); 26 – 35 tahun 17 orang (18,1%); 36 – 45 tahun 25 orang (26,6%); 46 – 55 tahun 13 orang (13,8%); 56 – 65 tahun 4 orang (4,3%); dan >65 tahun 1 orang (1,1%). Ukuran FAM 1,1 – 2 cm 29 orang (30,9%); 2,1 – 3 cm 27 orang (28,7%); 3,1 – 4cm 22 orang (23,4%); >4cm 16 orang (17,0%). Lateralisasi FAM dibagian sinistra 50 orang (53,2%); dextra 36 orang (38,3%); dan bilateral 8 orang (8,5%). Subtipe histopatologi Common Fibroadenoma 73 orang (77,0%); Complex FibroadenomaX5 orang (5,3%); dan Giant Fibroadenoma 16 orang (17,0%). Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian analitik lebih lanjut guna mencari factor yang berhubungan dengan fibroadenoma mammae. Kata kunci : Fibroadenoma Mammae, Karakteristik Klinikopatologi, Tumor Payudara, Bali
KARAKTERISTIK KASUS APENDISITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2018 I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P11

Abstract

Apendisitis merupakan inflamasi pada apendik vermiformis serta penyebab paling sering gejala akut abdomen. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan apendisitis sebagai prioritas kesehatan utama pada tingkat lokal dan nasional akibat frekuensinya yang sering dijumpai serta berdampak besar pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan studi potong lintang. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih dari populasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk mendapatkan karakteristik kasus apendisitis berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, diagnosis klinis, jumlah leukosit, dan diagnosis histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018 terbanyak terjadi pada kelompok rentang 17-25 tahun (remaja akhir) sebesar 34,5%, dengan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (58,2%). Keluhan utama yang sering dirasakan pasien berupa nyeri perut kanan (90,0%). Sebagian besar kasus apendisitis memiliki karakteristik diagnosis klinik berupa apendisitis akut (32,7%) serta karakteristik jumlah leukosit berupa leukositosis (80,9%). Selain itu, mayoritas kasus apendisitis memilki karakteristik diagnosis histopatologi berupa apendisitis phlegmonosa/suppuratif (57,3%). Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan wawasan mengenai gambaran karakteristik apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2018. Perlu dilakukan studi analitik lebih lanjut guna mencari hubungan antara berbagai variabel karakteristik Kata Kunci: Apendisitis, Karakteristik, Histopatologi
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI DAN IMUNOHISTOKIMIA PENDERITA KARSINOMA PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2017-2018 Kadek Dwi Pradnyawati; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Made Mahastuti; Ni Putu Sriwidyani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i6.P03

Abstract

Breast carcinoma is a malignant disease with high cases in Indonesia. According to the World Health Organization, 21.4% of total deaths in women due to malignancy in Indonesia are caused by breast cancer. In establishing the diagnosis of breast carcinoma, histopathology and immunohistochemistry examinations are important. The results of histopathological images and immunohistochemistry examinations have significant implications for treatment options and prognosis for breast carcinoma. This research aimed at determining the clinicopathology and immunohistochemistry characteristics of breast carcinoma sufferers at the RS Umum Pusat Sanglah Bali in the period 2017-2018. The study method was conducted with a descriptive cross-sectional studies. Variable sample data were selected from inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using SPSS version 20 software to obtain clinicopathology characteristics based on age, lateralization, histopathology type, grade, and immunohistochemistry characteristics in the form of luminal A, luminal B, HER-2 positive, and triple-negative subtypes. The results showed that most patients with breast carcinoma at RS Umum Pusat Sanglah Bali in the period 2017-2018 occurred in the 41 - 50 years range of 39,1%, with the dominant lateralization being the left breast (52,5%). The most histopathology type was Invasive Carcinoma of No Special Type at 86,6% with the most characteristic grade was grade II at 47,0%, and the most immunohistochemistry subtype was luminal B (49,5%). Keywords: Breast Carcinoma, Characteristics, Clinicopathology, Immunohistochemistry
KARAKTERISTIK PASIEN KARSINOMA PARU DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017-2018 I Gusti Bagus Mulia Agung Pradnyaandara; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i8.P13

Abstract

ABSTRAK Karsinoma paru adalah keganasan dengan angka mortalitas tertinggi di dunia pada penduduk pria. Karsinoma paru dimulai dari munculnya tumor supressor gen pada genom (onkogen). Inisiator yang mengubah tumor suppressor gen dengan delesi maupun insersi sebagian dari susunan pasangan basanya, adanya gen erbB1 dan atau erbB2 yang memiliki peran anti apoptosis. Sekitar delapan koma dua juta angka kematian pada tahun 2012 diakibatkan oleh karsinoma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien yang mengalami karsinoma paru di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Sampel terpilih adalah populasi yang telah melalui kriteria inklusi maupun eksklusi. Dengan perangkat lunak SPSS versi 22 data ini diolah. Hasil penelitian menunjukkan kasus karsinoma paru tersering pada kelompok usia 46-55 tahun sebesar 31,5% dimana jenis kelamin laki-laki adalah yang terbanyak (61,4%). Sebagian besar pasien karsinoma paru menderita tipe histopatologi dari adenocarcinoma (66,9%). Hal yang paling sering dikeluhkan pasien adalah sesak nafas dengan persentase 40,2%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pasien karsinoma paru terbanyak pada kelompok usia 46 sampai 55 tahun yang didominasi pasien yang berjenis kelamin laki-laki, dengan tipe terbanyak adalah adenocarcinoma dan sesak nafas adalah keluhan yang paling sering ditemukan. Kata Kunci: Karsinoma Paru, Karakteristik, Histopatologi.
Co-Authors Anak Agung Ayu Ngurah Susraini and I G. Alit-Artha annie minerva datui Desak Made Cittarasmi Saraswati Seputra Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra Diah Widityasari, Diah E. Joewarini Efrisca M Br Damanik Firman Parulian Sitanggang Gde Ngurah Idraguna Pinatih Herman Saputra Herman Saputra Herman Saputra Herman Saputra I Gusti Alit Artha I Gusti Bagus Lulut Premana Mulia I Gusti Bagus Mulia Agung Pradnyaandara I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan I Kadek Adi Purnama Sandhi I Ketut Suwiyoga I Made Gotra I Made Muliarta I Made Muliarta I MADE MULIARTA . I Made Naris Pujawan I Made Wirya Sastra I Wayan Juli Sumadi I Wayan Juli Sumadi IB Caka Gunantara Ida Ayu Eugenia Natasha Blanco Oka Ida Ayu Ista Nariswari Ida Ayu Jelantik Astuti Ida Ayu Krisna Cantika Dewi Ida Ayu Meilasari Dewi Ida Bagus Ardya Kurnia Wilananda Ivana Juliarty Sitanggang Jovi Carina Handoko Kadek Agus Suhardinatha Putra Kadek Dwi Pradnyawati kadek pramesti dewi Katrin Rotua Simbolon Luh Ayu Widayanti Luh putu Iin Indrayani Luh Putu Iin Indrayani Maker Made Dwi Hartayati Moestikaningsih Moestikaningsih Ni Ketut Ari Widhiasih, Ni Ketut Ari Ni Made Mahastuti Ni Putu Ekawati Ni Putu Sriwidyani Ni Wayan Winari Ni Wayan Winarti Nur Silfiah Nyoman Srie Laksminingsih Popi Imelda Margareth Sitompul Putu Ayu Widya Pramesti Putu Ayu Winda Wirastuti Giri Putu Dony Astika Wiguna Putu Risky Yoga Pradnyana Shameni Subramaniam Silvia Nuhyil Indriani Sylvi Diahningrum Tjandra Kristiana Volman Tampubolon