Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : PIPER

Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Gandasil-D Terhadap Pertumbuhan Anakan Tekam (Hopea sp) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 13, No 25 (2017): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v13i25.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk daun Gandasil-D dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Tekam pada tanah Podsolik Merah Kuning.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian pupuk daun Gandasil-D terhadap pertumbuhan anakan Tekam pada tanah Podsolik Merah Kuning dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam upaya pembibitan anakan Tekam.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal adalah dosis Pupuk Gandasil-D yang terdiri dari 8 perlakuan yaitu : Tanpa pupuk/Kontrol (G0), Pupuk Daun Gandasil-D 0,5 gram per liter air per 12 anakan (G1), Pupuk Daun Gandasil-D 1,0 gram per liter air per 12 anakan (G2), Pupuk Daun Gandasil-D 1,5 gram per liter air per 12 anakan (G3), Pupuk Daun Gandasil-D 2,0 gram per liter air per 12 anakan (G4), Pupuk Daun Gandasil-D 2,5 gram per liter air per 12 anakan (G5), Pupuk Daun Gandasil-D 3,0 gram per liter air per 12 anakan (G6) dan Pupuk Daun Gandasil-D 3,5 gram per liter air per 12 anakan (G7). Rancangan ini dipilih karena anakan Tekam dan alat penelitian yang digunakan relatif homogen.Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk daun Gandasil-D berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan anakan Tekam pada tanah Podsolik Merah Kuning yaitu terhadap pertambahan jumlah daun dan tinggi anakan. Perlakuan pemberian pupuk Gandasil-D dengan dosis/konsentrasi 3,5 gram per liter air (G7) menunjukkan hasil yang terbaik untuk meningkatkan pertambahan jumlah daun dan tinggi anakan Tekam pada tanah Podsolik Merah Kuning, yaitu dengan rerata pertambahan jumlah daun sebanyak 2,67 helai dan rerata pertambahan tinggi anakan sebesar 2,33 cm.
RESPON PERTUMBUHAN LENGKENG HUTAN TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 14, No 27 (2018): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v14i27.194

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan anakan Anakan Lengkeng Hutan (Dimocarpus Longan) terhadap pemberian NPK Mutiara dan komposisi media tanam. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor yaitu pupuk NPK Mutiara dan komposisi media tanam. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK Mutiara terdiri dari 4 perlakuan, yaitu Tanpa pupuk NPK Mutiara (N0), NPK Mutiara 40 gram per anakan (N1), NPK Mutiara 50 gram per anakan (N2) dan NPK Mutiara 60 gram per anakan (N3). Faktor kedua adalah komposisi media tanam terdiri dari 4 perlakuan yaitu meliputi tanah PMK, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pasir dengan perbandingan 1:1:1 (K0), tanah PMK, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pasir dengan perbandingan 2:1:1 (K1), tanah PMK, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pasir dengan perbandingan 1:2:1 (K2) dan tanah PMK, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pasir dengan perbandingan 1:1:2 (K3), dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Masing-masing faktor terdapat 4 perlakuan, dengan demikian terdapat 16 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk NPK Mutiara dan komposisi media tanam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan jumlah daun dan tinggi anakan Lengkeng Hutan. Walaupun secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan, tetapi terdapat kombinasi perlakuan terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Lengkeng Hutan, yaitu N3K2 (NPK Mutiara 50 gram per anakan dan Tanah PMK, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pasir dengan perbandingan 1:2:1) dengan rerata pertambahan jumlah daun sebanyak 4,67 helai dan rerata tinggi anakan 6,00 cm.
Keanekaragaman Jenis Tegakan Hutan Adat Sona Kabupaten Sintang Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 29 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i29.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tegakan yang terdapat pada kawasan Hutan Adat Sona Kabupaten Sintang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode jalur/transek. Jalur dibuat dengan arah memotong kontur sebanyak 2 buah dengan panjang jalur masing-masing 500 meter. Pada setiap jalur dibuatkan petak pengamatan secara kontinyu dengan ukuran sesuai tingkat pertumbuhan, yaitu 2 m x 2 m untuk tingkat Semai, 5 m x 5 m untuk tingkat Pancang, 10 m x 10 m untuk tingkat Tiang dan 20 m x 20 m untuk tingkat Pohon, dengan demikian luas total petak pengamatan adalah 2 Ha. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis tegakan hutan, untuk tingkat semai secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas (Litsea firma), Garu Engkaras (Aquilaria malaccensis), Terentang (Camnosperma auriculatum), Entangor (Callophylum soulattri) dan Engkerabang (Cratoxylon sp). Untuk tingkat pancang secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Majau (Shorea spp), Garu Engkaras, Entangor dan Terentang. Untuk tingkat tiang secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Entangor, Majau, Terentang dan Garu Engkaras, Untuk tingkat pohon secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Entangor, Majau, Terentang dan Rengas (Melanorrea walichii). Keanekaragaman jenis tegakan hutan untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon menurut kriteria Shannon-Wielner tergolong sedang dengan nilai indeks keanekaragaman jenis tingkat semai sebesar H= 1,3043, tingkat pancang sebesar H= 1,2447, tingkat tiang sebesar H= 1,2467 dan tingkat pohon indeks keanekaragaman jenis sebesar H= 1,1801.
Jenis Jenis Pohon Penyangga Sungai Bonti Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 30 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i30.386

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis pohon penyangga pada sungai Bonti Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode jalur/transek. Pada jalur/transek dibuatkan petak pengamatan secara kontinyu yang diletakan di kiri dan kanan jalur dengan ukuran 20 x 20 m. Jalur dibuat mengikuti bentuk sungai dengan panjang jalur pengamatan diperkirakan ± adalah 1.500 m (1,5 km), dengan demikian luas total areal pengamatan adalah 60.000 m2 atau sama dengan 6 Ha. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 13 jenis pohon penyangga yang terdapat di kiri-kanan sungai Bonti dusun Sum Raya desa Bantai Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau, yaitu pohon Biau, Dayin, Diat, Hogah, Jito, Kawai, Kayu Aro, Kuang, Nunua, Puda, Sibau, Terindak dan Towo. Hanya dua jenis pohon penyangga yang dimanfaatkan kayunya oleh masyarakat yaitu jenis Terindak dan Diat (Durian), untuk dijadikan sebagai bahan baku membuat bangunan, sedangkan yang lain buahnya dimanfaatkan sebagai pakan satwa dan dikonsumsi langsung oleh masyarakat
INVENTARISASI JENIS POHON SEMPADAN PINTAS LAMPIK KECAMATAN SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 1 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i1.514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis pohon yang terdapat pada sempadanPintas Lampik Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian dilaksanakan denganmenggunakan metode jalur/transek. Jalur dibuat dikiri dan kanan sempadan Pintas Lampik. PadaJalur pengamatan dilakukan eksplorasi dengan radius 50 meter dari tepi Pintas Lampik. Jalurdibuat mengikuti bentuk sungai dengan panjang jalur pengamatan ± 3.500 m (3,5 km). Hasilpenelitian diketahui bahwa Pada Sempadan Pintas Lampik Kecamatan Selimbau Kabupaten KapuasHulu terdapat 8 jenis pohon, yaitu Belantik, Bungur, Jabai, Kayu Ara, Leban, Rengas, Ringin danTebedak Aik.Hanya ada 2 (dua) jenis pohon yang kayunya mempunyai nilai ekonomis tinggi yaituRengas dan Bungur, sedangkan yang lain dapat dijadikan kayu bakar dan sebagai pohon penghasilbuah yang dimanfaatkan sebagai pakan satwa dan dikonsumsi langsung oleh masyarakat.
Jenis Dan Pemanfaatan Paku Pakuan Oleh Masyarakat Desa Ulak Jaya Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 28 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i28.296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan pemanfaatan paku pakuan oleh masyarakat desa Ulak Jaya Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jalur/transek dan wawancara. Pembuatan jalur dilakukan untuk mengamati jenis paku-pakuan sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan paku-pakuan oleh masyarakat setempat. Penetapan jalur dilakukan dengan metode “Purposive Sampling” yaitu menetapkan jalur pengamatan secara sengaja. Metode ini dipilih dengan pertimbangan lokasi penelitian dan keterwakilan seluruh kawasan. Jalur pengamatan di buat sebanyak 2 (dua) buah, pada setiap jalur dilakukan eksplorasi, inventarisasi dan identifikasi jenis paku-pakuan. Hasil penelitian pada lokasi penelitian ditemukan 7 (tujuh) jenis Paku-Pakuan yaitu Marsilea crenata, Dicranopteris linearis, Nephrolepis sp, Nephrolepis exaltera, Circinate vernation, Nephrodopsis sp dan Nephrodopsis hirsula. Diantara 7 jenis paku-pakuan yang ditemukan, terdapat 3 jenis yang dapat dikonsumsi sebagai sayur, 1 jenis untuk bahan baku kerajinan tangan, 1 jenis untuk tumbuhan hias dan 2 jenis berfungsi sebagai obat (obat alergi dan infeksi luka) serta sebagai penambah ASI.
TEMPAT TUMBUH BUAH GITAK (Wilughbeia angustifolia) PADA KAWASAN BERHUTAN DESA TANJUNG BUNGA KABUPATEN SINTANG Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 2 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i2.545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tempat tumbuh Buah Gitak (Wilughbeiaangustifolia)pada kawasan berhutan Desa Tanjung Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang.Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode petak tunggal. Petak pengamatan diletakkansecara sengaja (purposive sampling) pada areal yang paling banyak tumbuh dan berkembangnya BuahGitak. Petak Pengamatan dibuat sebanyak 6 (enam) buah dengan ukuran 20 x 20 m. Pada setiap petakpengamatan diambil sampel tanahnya, kemudian digabungkan menjadi sampel komposite yang selanjutnyadianalisis sifat fisik dan kimianya di laboratorium. Hasil penelitian diketahui bahwa Buah Gitak tumbuhdan berkembang dengan sangat baik di pinggir sungai yang masih berhutan dan didalam hutan. Tanahsebagai tempat tumbuh Buah Gitak relatif cukup subur karena unsur unsur hara makro seperti N, P danK berkategori sedang, sangat tinggi dan sedang, pH 5,6 (agak masam), meskipun terdapat juga unsurhara makro lainya kategori nilainya tergolong sangat rendah dengan tipe tanah Lempung berpasir.
Keanekaragaman Jenis Dan Pemanfaatan Buah Buahan Pada Areal Tembawang Landau Buaya Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 31 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i31.439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan pemanfaatan buah buhan pada areal Tembarawan Landau Buaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang meliputi wawancara / interview dan analisa vegetasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran jenis-jenis tumbuhan penghasil buah-buahan lokal, sedangkan analisa vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode eksplorasi melalui penjelajahan pada seluruh areal Tembawang. Hasil penelitian diketahui terdapat 12 jenis buah-buahan lokal yaitu Cempedak (Artocarpus cempedens), Durian (Durio zibethinus), Kemantan (Mangifera torquenda Kosterm), Kubal/Jetak (Lansium sp1), Langsat Lokal (Lansium sp2), Mantut (Nephelium mutabile), Mawang (Mangifera foetida Lour), Mentawak (Artocarpus lanceifolius),Pedalai (Artocarpus odoratissimus Blanco), Puak (Baccaurea edulis Merr), Sibau (Nephelium eriopetalum) dan Tertung (Durio dulcis).Pemanfaatan buah-buahan lokal oleh masyarakat belum ada pengolahan lebih lanjut, kecuali buah durian yang biasa dibuatkan Lempok dan Tempoyak. Selebihnya setiap jenis buah yang diambil hanya untuk dikonsumsi secara langsung. Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis dan Pemanfaatan Buah Buahan, Tembawang Landau Buaya
Karakteristik Tempat Tumbuh Palaquium spp Pada Areal Tembawang Dusun Lubuk Tapang ecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 14, No 26 (2018): Jurnal Piper
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v14i26.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik berupa vegetasi sekitar dan sifat fisika dan kimia tanah sebagai tempat tumbuh pohon Palaquium spp yang terdapat pada areal Tembawang dusun Lubuk Tapang Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang kalimantan Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama mengenai karakteristik vegetasi sekitar dan sifat fisika dan kimia tanah sebagai tempat tumbuh pohon Palaquium spp yang terdapat pada areal Tembawang dusun Lubuk Tapang Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling (disengaja) pada areal yang terdapat banyak pohon Palaquium spp. Petak yang digunakan untuk pengamatan adalah petak tunggal yang berukuran 100 m x 60 m. Didalam petak tunggal tersebut terdapat masing-masing 15 plot pengamatan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 39 jenis vegetasi yang terdapat di sekitar pohon Palaquium spp yang terdiri atas 19 jenis pohon, 9 jenis Herba, 6 jenis Tumbuhan Bawah, 3 jenis Terna dan 2 jenis Liana. Tanah pada lokasi penelitian memiliki Karbon Organik sebesar 0,61 % (Sangat Rendah), N Total 0,09 % (Sangat Rendah), C/N rasio 6,78 % (Rendah), K 0,08 (Sangat Rendah), Ca 0,39 (Sangat Rendah), Mg 0,17 (Sangat Rendah), P tersedia 12,76 (Rendah), KTK 11,50 (Rendah), KB 5,60 (Sangat Rendah), pH H2O (Masam), Kadar Air 1,79% (Rendah) dan tergolong tanah Debu/Lempung berpasir dan iklim yang sesuai bagi pertumbuhan Palaquium spp yaitu rata-rata curah hujan bulanan adalah 230 mm, rerata suhu udara bulanan 23-33 OC, rerata Kelembaban Relatif bulanan 86 %.
TEMPAT TUMBUH KEMENYAN (Styrax spp) PADA KAWASAN BERHUTAN DESA RIRANG JATI KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 1 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i1.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tempat tumbuh Kemenyan (Styrax spp) yang terdapatdi Desa Rirang Jati Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Penelitian dilaksanakan denganmenggunakan metode petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling(disengaja) pada areal yang paling banyak terdapat Kemenyan. Petak yang digunakan untuk pengamatanadalah petak tunggal yang berukuran 100 m x 60 m. Didalam petak tunggal tersebut terdapat masingmasing15 plot pengamatan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai/tumbuhan bawah. Hasilpenelitian diketahui bahwa terdapat 9 (sembilan) jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar pohonKemenyan, yaitu Senirak, Encrinak, Juring, Kempelas, Lemas, Temalak, Puduk, Muntik dan Karet.Tanah sebagai tempat tumbuh Kemenyan memiliki pH 6,72 (netral), Karbon Organik sebesar 2,6 %(Tinggi), N Total 0,15 % (Rendah), C/N rasio 26,36 % (Sangat Tinggi), K 0,33 (Sedang), Ca 0,26(Sangat Rendah), Mg 0,38 (Sangat Rendah), dan KTK 13,56 (Rendah) serta iklim yang sesuai denganrerata curah hujan bulanan adalah 267,33, rerata suhu udara bulanan 28,04 OC, dan rerata KelembabanRelatif bulanan adalah 85,14 (%).