Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TEMPAT TUMBUH BUAH GITAK (Wilughbeia angustifolia) PADA KAWASAN BERHUTAN DESA TANJUNG BUNGA KABUPATEN SINTANG Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 2 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i2.545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tempat tumbuh Buah Gitak (Wilughbeiaangustifolia)pada kawasan berhutan Desa Tanjung Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang.Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode petak tunggal. Petak pengamatan diletakkansecara sengaja (purposive sampling) pada areal yang paling banyak tumbuh dan berkembangnya BuahGitak. Petak Pengamatan dibuat sebanyak 6 (enam) buah dengan ukuran 20 x 20 m. Pada setiap petakpengamatan diambil sampel tanahnya, kemudian digabungkan menjadi sampel komposite yang selanjutnyadianalisis sifat fisik dan kimianya di laboratorium. Hasil penelitian diketahui bahwa Buah Gitak tumbuhdan berkembang dengan sangat baik di pinggir sungai yang masih berhutan dan didalam hutan. Tanahsebagai tempat tumbuh Buah Gitak relatif cukup subur karena unsur unsur hara makro seperti N, P danK berkategori sedang, sangat tinggi dan sedang, pH 5,6 (agak masam), meskipun terdapat juga unsurhara makro lainya kategori nilainya tergolong sangat rendah dengan tipe tanah Lempung berpasir.
Keanekaragaman Jenis Dan Pemanfaatan Buah Buahan Pada Areal Tembawang Landau Buaya Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 31 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i31.439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan pemanfaatan buah buhan pada areal Tembarawan Landau Buaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang meliputi wawancara / interview dan analisa vegetasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran jenis-jenis tumbuhan penghasil buah-buahan lokal, sedangkan analisa vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode eksplorasi melalui penjelajahan pada seluruh areal Tembawang. Hasil penelitian diketahui terdapat 12 jenis buah-buahan lokal yaitu Cempedak (Artocarpus cempedens), Durian (Durio zibethinus), Kemantan (Mangifera torquenda Kosterm), Kubal/Jetak (Lansium sp1), Langsat Lokal (Lansium sp2), Mantut (Nephelium mutabile), Mawang (Mangifera foetida Lour), Mentawak (Artocarpus lanceifolius),Pedalai (Artocarpus odoratissimus Blanco), Puak (Baccaurea edulis Merr), Sibau (Nephelium eriopetalum) dan Tertung (Durio dulcis).Pemanfaatan buah-buahan lokal oleh masyarakat belum ada pengolahan lebih lanjut, kecuali buah durian yang biasa dibuatkan Lempok dan Tempoyak. Selebihnya setiap jenis buah yang diambil hanya untuk dikonsumsi secara langsung. Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis dan Pemanfaatan Buah Buahan, Tembawang Landau Buaya
Karakteristik Tempat Tumbuh Palaquium spp Pada Areal Tembawang Dusun Lubuk Tapang ecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 14, No 26 (2018): Jurnal Piper
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v14i26.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik berupa vegetasi sekitar dan sifat fisika dan kimia tanah sebagai tempat tumbuh pohon Palaquium spp yang terdapat pada areal Tembawang dusun Lubuk Tapang Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang kalimantan Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama mengenai karakteristik vegetasi sekitar dan sifat fisika dan kimia tanah sebagai tempat tumbuh pohon Palaquium spp yang terdapat pada areal Tembawang dusun Lubuk Tapang Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling (disengaja) pada areal yang terdapat banyak pohon Palaquium spp. Petak yang digunakan untuk pengamatan adalah petak tunggal yang berukuran 100 m x 60 m. Didalam petak tunggal tersebut terdapat masing-masing 15 plot pengamatan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 39 jenis vegetasi yang terdapat di sekitar pohon Palaquium spp yang terdiri atas 19 jenis pohon, 9 jenis Herba, 6 jenis Tumbuhan Bawah, 3 jenis Terna dan 2 jenis Liana. Tanah pada lokasi penelitian memiliki Karbon Organik sebesar 0,61 % (Sangat Rendah), N Total 0,09 % (Sangat Rendah), C/N rasio 6,78 % (Rendah), K 0,08 (Sangat Rendah), Ca 0,39 (Sangat Rendah), Mg 0,17 (Sangat Rendah), P tersedia 12,76 (Rendah), KTK 11,50 (Rendah), KB 5,60 (Sangat Rendah), pH H2O (Masam), Kadar Air 1,79% (Rendah) dan tergolong tanah Debu/Lempung berpasir dan iklim yang sesuai bagi pertumbuhan Palaquium spp yaitu rata-rata curah hujan bulanan adalah 230 mm, rerata suhu udara bulanan 23-33 OC, rerata Kelembaban Relatif bulanan 86 %.
STRATEGI KELUARGA PETANI DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI I DESA PEBALORAN KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG Hernita Ansar; Muhammad Syukur
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.768 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang di lakukan keluarga petani dalam melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi dan motivasi keluarga petani dalam melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi di desa pebaloran kecamatan curio kabupaten enrekang. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 10 keluarga yang di tentukan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria orangtua yang melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi minimal 2 orang anak, dan orangtua sebagai petani minimal 10 tahun. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik Member Check. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang dilakukan orangtua dalam menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi yaitu (strategi aktif) dengan cara mencari pekerjaan sampingan seperti: berdagang, menjadi tukang ojek/sopir dan menjadi pekerja bengkel (strategi pasif) memanfaatkan sekitar rumah (strategi jaringan) meminjam uang di anggota keluarga atau kepada sanak saudara dan memanfaatkan bantuan pemerintah dan motivasi yang di lakukan oleh para orangtua petani alam melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi yaitu memberikan dorongan dan arahan serta tak henti-hentinya untuk selalu memberi  support pada anak agar lebih bersemangat dalam melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi.
UJI EFEKTIVITAS ANTI PARASIT EKSTRAK DAUN BIDURI (Calotropis gigantea) TERHADAP LINTAH IKAN (Piscicola geometra) PADA IKAN NILA (Oreochromis nilotcus) Muhammad Syukur; Sofyatuddin Karina; Ramelan Ramelan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.475 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) terhadap mortalitas lintah ikan (Piscicola geometra) pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee pada bulan Januari 2016.Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam taraf perlakuan dan empat pengulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi konsentrasi ekstrak daun biduri dengan konsentrasi 0 (kontrol), 10, 25, 50, 75 dan 100 ppm. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak daun biduri (C. gigantea) berpengaruh nyata terhadap mortalitas lintah ikan pada taraf uji 5% (P0,05). Konsentrasi optimal ekstrak pada penelitian ini yaitu pada perlakuan E dengan konsentrasi 75 ppm.The objective of this research was to determine the effect of (Calotropis gigantea) leaf extract on the mortality (Piscicola geometra) that infected tilapia fish (Oreochromis nilotucus). This research was conducted at Brackish Water Aquaculture Development Center, Ujung Batee on January, 2016. The research was designed using Completely Randomized Design with six treatments and four trials. The treatments involved the extract concentration of 0, 10, 25, 50, 75 and 100 ppm. The result of ANOVA Showed that the extract of C. gigantea have the significant effect on P. geometra mortality (P 0,05). The optimum concentration of this extract in this study was at 75 ppm (treatment E).  Keywords: Mortality, Oreochromis niloticus, Piscicola geometra, Calotropis                gigantea ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) terhadap mortalitas lintah ikan (Piscicola geometra) pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee pada bulan Januari 2016.Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam taraf perlakuan dan empat pengulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi konsentrasi ekstrak daun biduri dengan konsentrasi 0 (kontrol), 10, 25, 50, 75 dan 100 ppm. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak daun biduri (C. gigantea) berpengaruh nyata terhadap mortalitas lintah ikan pada taraf uji 5% (P0,05). Konsentrasi optimal ekstrak pada penelitian ini yaitu pada perlakuan E dengan konsentrasi 75 ppm.
INTERAKSI GENETIK X LINGKUNGAN UNTUK KETAHANAN CABAI ( Capsicum annuum L.) TERHADAP ANTRAKNOSA YANG DISEBABKAN OLEH Colletotrichum acutatum Muhammad Syukur; Sriani Sujiprihati; Jajah Koswara; Widodo .
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.275

Abstract

Appearance of a plant is determined by genetic factors, environmental factors and interactions between them. The genetic x environment interactions become an important concern for breeders, in addition to genetic factors. Purpose of this study was to examine the genetic x environment interactions for resistance of pepper to anthracnose. Materials used were 16 hybrids that were planted at three locations. Complete randomized block design (RCBD) was used with three replications. Replicates nested within location. Twenty of hot pepper that has been worn but is still green from each replication was inoculated with C. acutatum, PYK 04 isolate. Disease incidence was observed five days after inoculation. The results showed that the genotype x location interaction was significant different to resistance resistance caused by Colletotrichum acutatum PYK 04 isolate. Pepper genotypes stable in anthracnose resistant character in three selection environments was IPB CH3, IPB CH6, and IPB CH25. The genotypes were suitable for selection environment Ciherang, Leuwikopo and Tajur. Genotype IPB CH50 and IPB CH51 were suitable for selection environment Tajur. Imperial genotypes was suitable for the environment selection Ciherang. IPB CH5 and IPB CH4 CH5 were suitable for Lewikopo environment.Keywords:genetic x environmental interaction, anthracnose, resistance, pepper, Colletotrichum acutatum
TEMPAT TUMBUH KEMENYAN (Styrax spp) PADA KAWASAN BERHUTAN DESA RIRANG JATI KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 1 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i1.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tempat tumbuh Kemenyan (Styrax spp) yang terdapatdi Desa Rirang Jati Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Penelitian dilaksanakan denganmenggunakan metode petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling(disengaja) pada areal yang paling banyak terdapat Kemenyan. Petak yang digunakan untuk pengamatanadalah petak tunggal yang berukuran 100 m x 60 m. Didalam petak tunggal tersebut terdapat masingmasing15 plot pengamatan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai/tumbuhan bawah. Hasilpenelitian diketahui bahwa terdapat 9 (sembilan) jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar pohonKemenyan, yaitu Senirak, Encrinak, Juring, Kempelas, Lemas, Temalak, Puduk, Muntik dan Karet.Tanah sebagai tempat tumbuh Kemenyan memiliki pH 6,72 (netral), Karbon Organik sebesar 2,6 %(Tinggi), N Total 0,15 % (Rendah), C/N rasio 26,36 % (Sangat Tinggi), K 0,33 (Sedang), Ca 0,26(Sangat Rendah), Mg 0,38 (Sangat Rendah), dan KTK 13,56 (Rendah) serta iklim yang sesuai denganrerata curah hujan bulanan adalah 267,33, rerata suhu udara bulanan 28,04 OC, dan rerata KelembabanRelatif bulanan adalah 85,14 (%).
JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT PADA KAWASAN ARBORETUM SYLVA UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG Muhammad Syukur; fransiskus fransiskus
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 2 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i2.679

Abstract

Arboretum Sylva Universitas Kapuas Sintang terletak di desa Ensaid Panjang, merupakanhutan hujan tropismemiliki kenaekaragaman jenis tumbuhan, salah satunya adalah dari jenis Liana.Liana selain mempunyai fungsi ekologis sebagai satu kesatuan ekosistem, juga mempunyai fungsiekonomis dan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis Liana berkhasiat obat padakawasan Arboretum Sylva Universitas Kapuas Sintang Desa Ensaid Panjang Kabupaten Sintang,sekaligus sebagai langkah awal untuk menjaga kelestariannya. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode jalur dan wawancara. Pada jalur pengamatan dilakukan eksplorasi dan wawancarakepada ahli pengobatan dari masyarakat setempat. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini meliputi persiapan,observasi lapangan, wawancara, penentuan jalur pengamatan, eksplorasi, inventarisasi, identifikasi dandokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis liana berkasiat obat pada kawasanArboretum Sylva Universitas Kapuas Sintang.Hasil penelitian ditemukan4 (Empat) jenis liana berkhasiatobat, yaitu Kanak Labi Induk, Kanak Labi Laki, Akar Tangkup dan Keladi Birah. Liana Kanak LabiInduk, Kanak Labi Laki dan Keladi Birah) digunakan untuk mengobati penyakit Kuning dan Impotensi,dengan cara semua bahan dicampur dan direbus sehingga menyisakan 1/3 bagian airnya. Liana AkarTangkup digunakan untuk mengobati penyakit Mag dengan cara memotong akar dan meminum langsungair yang keluar dari potongan akarnya.
Penerapan Model Green School Dalam Rangka Membentuk Gaya Hidup Berkelanjutan di SMA Negeri 12 Bone Muhammad Syukur; Jumadi Jumadi; Bahri Bahri; Nurlela Nurlela; Andi Dewi Riang Tati; St.Junaeda St.Junaeda; Rasyid Ridha
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1713

Abstract

Permasalahan program green school yang dilaksanakan disekolah belum diintegrasikan dalam kurikulum di sekolah. Rendahnya kesadaran peserta didik terhadap pentingnya gaya hidup berkelanjutan menjadi faktor mewujudkan go green di sekolah sangat sulit. Pengabdian ini diharapkan menjadi salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sosialisasi berbagai kegiatan yang dapat mendukung go green school di SMA Negeri 12 Bone diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik sehingga gaya hidup berkelanjutan dapat diwujudkan. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa karakter peserta didik dan guru di SMA Negeri 12 Bone dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan sudah nampak pada berbagai kegiatan, baik kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone maupun kegiatan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua unsur di SMA Negeri 12 Bone, orang tua peserta didik maupun masyarakat sekitar
JENIS TUMBUHAN BAWAH BERMANFAAT SURVIVAL DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT RENTAP KABUPATEN SINTANG Muhammad Syukur
Publikasi Informasi Pertanian Vol 19, No 1 (2023): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v19i1.784

Abstract

Hutan Lindung Bukit Rentap Kabupaten Sintang, adalah hutan tropis dengankenaekaragaman jenis tumbuhan cukuptinggi, diantaranyaterdapattumbuhan bermanfaat danberkhasiat survival. Tumbuhan survival oleh masyarakat setempat, utamanya dimanfaatkan untuk pengganti pangan dan sebagai obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tumbuhan bawah bermanfaat survival di kawasan Hutan Lindung Bukit Rentap Kabupaten Sintang. Penelitian menggunakan metode eksplorasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada tokoh, ketuaadatdanmasyarakat,yang dianggap mengetahui dan berkaitan erat dengan tumbuhan survival. Eksplorasi dilakukan pada jalur pengamatandenganpanjang ± 500 m dan radius ± 50 m. Jalur dibuat sebanyak 4 buah, masing masing sebelah utara, selatan, barat dan timur. Setiap tumbuhan survival yang ditemukan diidentifikasi dan didokumentasikan. Pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan, observasi, wawancara, penentuan jalur pengamatan, eksplorasi, inventarisasi, identifikasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan 13 jenistumbuhan bawah bermanfaat survival, yaitu Engkerebang, Gelinggang, Lembu, Tepus, Simpur, Pakuk Kubuk, Rebung, Tekalak, Tukan, Salam dan Rambai. Tumbuhan bawah survival berkhasiat obat adalah Engkerebang, Gelinggang, Kemunting, Lembu dan Tepus, digunakan untuk mengobati Diare, Mulas, Penyakit Kulit, Penambah ASI dan melancarkan sirkulasi peredaran darah. Sedangkan yang bermanfaat untuk pangan adalahPakuk Kubuk, Tekalak, Tukan, Salam, Rambaian, Pakuk Miding dan Rebung, umumnya digunakan sebagai pengganti makanan, sayur dan penyedap rasa.