Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN IKAN SALAI PATIN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Gusfi Trianda; Geovani Meiwanda
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the Development Strategy for Salai Patin Processing Business in Kuantan Singingi Regency. This study aims to: (1) to analyze the strategy in developing salai patin processing business in Kuantan Singingi Regency, (2) to find out the factors that influence the strategy for developing salai patin processing business in Kuantan Singingi Regency. This type of research is qualitative research. There were 6 informants in this study, and one key informant. The results of this study are: (1) the strategy for developing a salai patin processing business in Kuantan Singingi Regency has fulfilled a good aspect, because it has carried out planning, implementation and supervision efforts in terms of coaching and assistance to farmers. And a SWOT analysis was carried out to identify each internal factor (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and obstacles) in the strategy for developing salai patin processing business in Kuantan Singingi Regency. (2) the factors that influence the development strategy for the salai patin processing business are the poor management of the fishery group and the processed salai patin processing products are still unable to compete in marketing. The research suggestions are: (1) the role of the government as a policy maker can monitor or supervise smoked fish processing groups so that they comply with the group's organizational principles. Conduct training for salai fish processing groups on how to manage groups that are good and right for the sustainability of the group and common goals; (2) processors of salai patin products located in Kuantan Singingi Regency should expand their market to develop their market share both inside and outside Riau Province. Keywords: Strategy, Salai Patin business
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN IZIN USAHA PERIKANAN TANGKAP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DI KABUPATEN BENGKALIS Maironi Kartika; Geovani Meiwanda
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study aims to find out and describe how the implementation of fisheries business policies through the program of fostering and supervising capture fisheries business permits from the Maritime Affairs and Fisheries Service of the Riau Province in Bengkalis Regency, knowing the supporting and inhibiting factors and the efforts made by the government to overcome the obstacles that occur. This study uses a qualitative research method where data collection techniques are through observation, interviews and documentation. The theory used is the policy implementation model according to Merrile Grindle in Leo Agustino. The results showed that the implementation of fisheries business policies through the program of fostering and supervising capture fisheries business permits in Bengkalis Regency has not gone well due to the low mindset of fishermen, budget constraints, lack of coordination in program implementation, the presence of individuals or parties who take personal advantage , limitations in the use of fishing gear and fishing areas with the issuance of Riau Province Regional Regulation number 5 of 2017, there is no fish shelter (TPI) available for fishermen and there is competition from local fishermen against fishermen from outside the area. Keywords: implementation, policy, fishery business, program for fostering and supervising capture fisheries.
KOLABORASI PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT MENUJU DESA WISATA KATEGORI MAJU DI DESA TANJUNG PUNAK KECAMATAN RUPAT UTARA KABUPATEN BENGKALIS Abdul Sadad; Harapan Tua RFS; Nurlaila Meilani; Geovani Meiwanda; Khairul Amri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18903

Abstract

Kebupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah tujuan objek wisata. Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Bengkalis belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan. Geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari alam berupa hutan dan memiliki keindahan alam laut yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu kepulauan, Sehingga menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Riau yang menarik dan akan membuat kenangan indah bagi yang berkunjung ke daerah ini.Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, beberapa permasalahan yang muncul dalam pengelolaan pariwisata di desa ini diantaranya ialah minimnya kolaborasi dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan wisata. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyuluhan tentang kolaborasi pengelolaan wisata agar adanya peningkatan apresiasi masyarakat sekitar obyek wisata alam.Pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam kolaborasi pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat menuju desa wisata kategori maju, dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya kesesuain materi dengan kebutuhan aparatur pemerintahan desa dan masyarakat dalam upaya kolaborasi pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Adanya respon yang positif dari peserta, yang ditunjukkan dengan pertanyaan dan tanggapan yang diberikan selama pelaksanaan pengabdian. Sebagian besar peserta telah memahami arti pentingnya kolaborasi pengelolaan pariwisata pantai dalam rangka pembangunan wisata berbasis masyarakat di desa Tanjung Punak.
Implementasi Program Gizi Oleh Dinas Kesehatan Dalam Penurunan Stunting Di Kota Pekanbaru Fathia Arifah Suri; Geovani Meiwanda
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 17 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8303918

Abstract

Currently, there are cases of stunting in several sub-districts in the city of Pekanbaru. Nutrition programs carried out by the Pekanbaru City Health Office are expected to help improve the nutrition of target groups at risk of stunting so that there is a decrease in stunting in Pekanbaru City. This study was conducted to determine the results and factors that hinder the implementation of nutrition programs by teh Health Department in Reducing Stunting in the City of Pekanbaru. The theoritical concept used is the Charles O. Jones policy implementation theory which consists of 3 indicators, namely organization, interpretation, and application. The result of this study show that the nutrition program in spesific nutrition intervention in the form ofproviding PMT to pregnant women and toddlers, providing TTD to adolescent girls and pregnant women has been implemented, but the results are not optimal enough. This can be seen from the fact that there are still cases of stunting in Pekanbaru City. Factors that hinder the implementatin of this programbare the posyandu so that the weiging rate of toddlers has not reached the target, the uneved distribution odf nutrition officers owned,and cooperation in hospitals in theadvanced refferal flow of handling stunting toddlers from puskesmas.
KOLABORASI PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT MENUJU DESA WISATA KATEGORI MAJU DI DESA TANJUNG PUNAK KECAMATAN RUPAT UTARA KABUPATEN BENGKALIS Abdul Sadad; Harapan Tua Ricky Freddy Simanjuntak; Nurlaila Meilani; Geovani Meiwanda; Khairul Amri
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, September 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i9.874

Abstract

Industri wisata merupakan suatu sumber pemasukan devisa yang penting untuk negara berkembang yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang unik dan tinggi. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok yang harus ada dalam suatu daerah tujuan wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, tata laksana, atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah tujuan objek wisata. Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Bengkalis belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan. Geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari alam berupa hutan dan memiliki keindahan alam laut yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu kepulauan, sehingga menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Riau yang menarik. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke daerah ini perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang terlibat seperti pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media massa. Di samping itu, pemberdayaan dilakukan terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. Pemberdayaan yang diberikan berupa pembentukan kelompok sadar wisata, melakukan inovasi dan menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat yang ditujukan terutama untuk wisatawan. Beberapa permasalahan yang muncul dalam pengelolaan pariwisata di desa ini diantaranya ialah minimnya kolaborasi dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan wisata. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyuluhan tentang kolaborasi pengelolaan wisata agar adanya peningkatan apresiasi masyarakat sekitar obyek wisata alam. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian materi dengan kebutuhan aparatur pemerintahan desa dan masyarakat dalam upaya kolaborasi pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Adanya respon yang positif dari peserta, yang ditunjukkan dengan pertanyaan dan tanggapan yang diberikan selama pelaksanaan pengabdian. Sebagian besar peserta telah memahami arti pentingnya kolaborasi pengelolaan pariwisata pantai dalam rangka pembangunan wisata berbasis masyarakat di desa Tanjung Punak.
KOLABORASI PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT MENUJU DESA WISATA KATEGORI MAJU DI DESA TANJUNG PUNAK KECAMATAN RUPAT UTARA KABUPATEN BENGKALIS Abdul Sadad; Harapan Tua Ricky Freddy Simanjuntak; Nurlaila Meilani; Geovani Meiwanda; Khairul Amri
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, September 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i9.874

Abstract

Industri wisata merupakan suatu sumber pemasukan devisa yang penting untuk negara berkembang yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang unik dan tinggi. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok yang harus ada dalam suatu daerah tujuan wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, tata laksana, atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah tujuan objek wisata. Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Bengkalis belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan. Geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari alam berupa hutan dan memiliki keindahan alam laut yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu kepulauan, sehingga menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Riau yang menarik. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke daerah ini perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang terlibat seperti pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media massa. Di samping itu, pemberdayaan dilakukan terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. Pemberdayaan yang diberikan berupa pembentukan kelompok sadar wisata, melakukan inovasi dan menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat yang ditujukan terutama untuk wisatawan. Beberapa permasalahan yang muncul dalam pengelolaan pariwisata di desa ini diantaranya ialah minimnya kolaborasi dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan wisata. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penyuluhan tentang kolaborasi pengelolaan wisata agar adanya peningkatan apresiasi masyarakat sekitar obyek wisata alam. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian materi dengan kebutuhan aparatur pemerintahan desa dan masyarakat dalam upaya kolaborasi pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Adanya respon yang positif dari peserta, yang ditunjukkan dengan pertanyaan dan tanggapan yang diberikan selama pelaksanaan pengabdian. Sebagian besar peserta telah memahami arti pentingnya kolaborasi pengelolaan pariwisata pantai dalam rangka pembangunan wisata berbasis masyarakat di desa Tanjung Punak.