Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Media Karya Kesehatan

Pemberdayaan Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pencegahan HIV/AIDS Citra Windani Mambang Sari; Mamat Lukman; Desy Indra Yani
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.763 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i2.17130

Abstract

Tingginya angka kejadian penyalahgunaan NAPZA dan angka HIV/ AIDS pada remaja masih menjadi perhatian dunia untuk terus berupaya mengatasinya. Remaja Babakan Surabaya sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang NAPZA dan HIV/AIDS tetapi masih ada yang mempunyai pengetahuan kurang baik tentag NAPZA dan HIV/AIDS. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat  adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang NAPZA dan HIV/ AIDS di Kebon Kangkung dan Babakan Surabaya Kota Bandung. Metode penelitian dengan menggunakan quasi eksperimen dengan 17 remaja dari wilayah kerja Puskesmas Babakan Surabaya. Kuesioner pengetahuan dibuat berdasarkan Kementerian kesehatan. Analisis menggunakan Wilcoxon. Hasil pengabdian ini adalah rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada remaja (Median=15, IR=6) dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah (Median=19, IR=6). Hasil PKM adalah adanya perbedaan signifikan terhadap pengetahuan remaja tentang NAPZA dan HIV/AIDS di Kelurahan Kebon Kangkung dan Babakan Surabaya Kota Bandung setelah diberikan pendidikan kesehatan (p=0.007). Saran dari pengabdian ini diharapkan puskesmas dapat melanjutkan dengan memfasilitasi remaja membentuk kegiatan-kegiatan pencegahan NAPZA dan HIV AIDS di kelurahan Babakan Surabaya.
Pemberdayaan Kader Kesehatan tentang Pencegahan Stunting pada Balita Henny Suzana Mediani; Ikeu Nurhidayah; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26415

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024. Kabupaten Karawang termasuk kedalam 100 kota/kabupaten prioritas untuk intervensi anak stunting di Indonesia. Fokus utama dalam penanganan stunting adalah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dilaksanakan di Posyandu. Kader yang berperan penting dalam penggerak posyandu diharapkan mempunyai pengetahuan yang baik dan motivasi yang tinggi dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan kader kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi tentang pencegahan stunting. Sasaran kegiatan ini adalah kader yang berada di Kabupaten Karawang dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang. Kegiatan pemberdayaan menggunakan metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukan sebanyak 77,55% kader mempunyai pengetahuan yang baik, dan sebanyak sebanyak 68,26% memiliki tingkat motivasi yang sedang. Diharapkan pemberdayaan kader kesehatan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kinerja kader dalam pelayanan posyandu yang optimal. Kata kunci: Balita, kader-kesehatan, pemberdayaan, stunting. 
Program RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok): Mencegah dan Mengatasi Adiksi Rokok pada Remaja di Cisaranten Kulon Laili Rahayuwati; Mamat Lukman; Endah Rahayu; Muhamad Ridwan
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.008 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.16863

Abstract

Global Youth Tubacco Survey (GYTS) menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi tahun 2014, sebagian besar merupakan laki-laki dengan usia 12-13 tahun saat pertama kali merokok dan perempuan pada usia 14-15 tahun. Berdasarkan data yang ditujukkan oleh Kemenkes  bahwa prevalensi remaja usia 16-19 tahun meningkat 3 kali lipat dari tahun 1995 dari 7,1% menjadi 20,5% di tahun 2014. Melihat dari hasil data tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi adiksi merokok pada remaja dengan menggunakan sebuah program yang menitikberatkan pada preventif dan kuratif yaitu dengan menggunakan progran inovasi RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok). Program RIAS yang diberikan kepada peserta menggunakan metode forum group discusion, dimana peserta diberikan pretest dan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai merokok, dan diajak berdiskusi melalui pemutaran video dan tanya jawab melalui kelompok kecil yang didampingi oleh dua orang fasilitator. Kegiatan diakhiri dengan adanya review materi dan pengucapan ikrar RIAS yang diucapkan bersama-sama. Setelah berlangsungnya program RIAS, peserta dapat menyadari pentingnya bahaya merokok dan pentingnya meningkatkan gerakan anti merokok sejak dini.
Pendidikan Kesehatan pada Kader dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Perbaikan Gizi Balita Tetti Solehati; Mamat Lukman; Cecep Eli Kosasih
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.929 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.16946

Abstract

Pangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang memiliki visi untuk menjadi Desa Sehat. Keadaan kesehatan penduduknya merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan domestik. Sayangnya pada daerah ini masih memiliki masalah dengan gizi balitanya. Pengetahuan masyarakat tentang gizi balita masih rendah sehingga pada balita masih ditemukan gangguan gizi dan gizi buruk. Bila balita mengalami gangguan gizi maka akibat yang akan ditimbulkan  antara lain: gizi buruk, gizi kurang, kwashiorkor, dan marasmus. Angka kekurangan gizi yang dialami anak di bawah lima tahun (balita) di Kab. Pangandaran, hingga saat ini terbilang masih tinggi. Perilaku dalam merawat kebutuhan nutrisi balita, masih merupakan masalah di kabupaten ini  yang menyebabkan masih adanya balita dan anak yang berstatus kurang gizi dan gangguan gizi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang gizi balita.  Metode : Kegiatan ini  dilaksanakan di Desa Pamotan dan Desa Bagolo Kecamatan Pangandaran Kab Pangandaran pada bulan Januari -April 2017.  Khalayak sasaran pada program ini adalah seluruh kader kesehatan yang ada di dua desa tersebut dengan jumlah 39 orang. Analisa data menggunakan t test paired. Kegiatan yang dilakukan meliputi melakukan pendataan tentang kondisi kesehatan yang ada di wilayah kedua desa tersebut, melakukan pelatihan keluarga sadar gizi, dan evaluasi.  Hasil: menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang gizi sebelum dilakukan intervensi rata rata 10,28±1,191 meningkat menjadi rata rata 11,36±0,932 dengan nilai p=0,000. .Simpulan: pemberdayaan dapat meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terhadap perbaikan gizi balita. Saran: Kegiatan pemberdayaan kader kesehatan dan posyandu yang berada di daerahnya masing-masing memerlukan dukungan yang efektif baik dari pemerintahan desa maupun dari puskesmas baik material maupun moral. Kata kunci: Gizi balita, kader kesehatan, pemberdayaan, pengetahuan.
Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan Laili Rahayuwati; Iqbal Abdul Rizal; Tuti Pahria; Mamat Lukman; Neti Juniarti
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26629

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang mana sel tersebut bisa tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya bahkan menyebabkan kematian. Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti perempuan dunia adalah kanker payudara. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya.Penderita kanker payudara dapat lebih cepat mengetahui serangan kanker pada payudara dengan memeriksa sendiri secara teratur setiap bulan yang dikenal dengan praktik SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) sayangnya hanya sedikit yang melakukannya. Keterlambatan tersebut paling banyak disebabkan ketidakmengertian tentang penyakit dan upaya deteksi dini dengan SADARI. Untuk menyikapi masalah tersebut perlu ditingkatkan program edukasi tentang SADARI, yang merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kanker payudara kepada masyarakat melalui pendidikan kesehatan.Tugas ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan perempuan di Desa Jatimukti dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Rancangan yang digunakan adalah perlakuan pada satu kelompok sampel sejumlah 31 orang. Analisis deskriptif komparatif menunjukkan bahwa hasil pengetahuan saat post test lebih baik dibanding pengetahuan saat pretest. Simpulan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah pendidikan, selanjutnya masyarakat after membutuhkan pendidikan kesehatan yang regular.Kata kunci : Kanker payudara, pengetahuan, SADARI.
Pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap Pengetahuan dan Sikap Penyintas Kanker Payudara Jajang Ganjar Waluya; Laili Rahayuwati; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.623 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22481

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Tingginya angka kejadian dan kematian oleh kanker payudara menunjukkan kanker payudara  membutuhkan perhatian dan penanganan serius. Penelitian mengungkapkan aktivitas fisik penyintas kanker payudara berkurang secara signifikan setelah diagnosis kanker payudara. Diagnosis kanker adalah ‘‘teachable moment’’ yang memungkinkan dengan edukasi dan dukungan yang tepat dapat membantu penyintas kanker payudara mempertahankan atau bahkan meningkatkan tingkat aktivitas mereka. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap pengetahuan, sikap dan intensitas aktivitas fisik penyintas kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment. Rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group (quasy experiment with control). Jumlah sampel sebanyak 61 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi (30 orang) dan kelompok kontrol (31 orang). Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan SENI terhadap pengetahuan (p-value=0,000) dan sikap (p-value=0,000) penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. SENI memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan sikap penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. Rumah singgah dapat mengadakan program untuk meningkatkan aktivitas fisik penyintas seperti senam bersama yang disesuaikan dengan kondisi di rumah singgah. Dinas kesehatan kota Bandung perlu memfasilitasi pelatihan bagi pengelola rumah singgah dalam hal kesehatan olahraga sebagai upaya peningkatan sosialisasi kesehatan olahraga bagi penghuni rumah singgah. Kata kunci: Aktivitas fisik, kanker payudara, pengetahuan, sikap, supportive educative nursing intervention.
Community Diet Management with Diabetes Mellitus (DM) during the Pandemic Citra Windani Mambang Sari; Mamat Lukman; Adelse Prima Mulya
Media Karya Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v6i2.39557

Abstract

The Covid 19 pandemic can cause several symptoms and even result in death. Especially for people with DM, Covid 19 tends to cause severe symptoms and other complications. Seeing the current conditions, many people are not familiar with and know about DM prevention, especially dietary management for DM sufferers during a pandemic. The aim of PPM is to increase the knowledge of the Babakan Sari Village community regarding dietary management for DM sufferers during a pandemic. The method of implementing PPM, starting from preparation to implementing health education, is carried out in a hybrid manner. Data analysis used paired samples T-test. The results of the activity showed that before health education was carried out, the average knowledge value was 75 and after it was carried out, it increased to 81.7 with a p-value of 0.00. The conclusion from this PPM is that increasing knowledge is a good start for the community in getting to know dietary management for people with DM. The implication of PPM is that it is hoped that the people who take part in this activity can also share information with the surrounding community, especially in the Babakan Sari urban village area, Bandung City and support and follow-up is needed from the Babakan Sari Health Center. Keywords: Diabetes Mellitus,  health education, diabetic diet, pandemic.