Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KAJIAN STRUKTUR DAN TEKSTUR DRAMATIK NANDAI BATEBA RADEN BUNGSU KAB.BENGKULU SELATAN Handayani, Lusi; Saaduddin, Saaduddin; Herwanfakhrizal, Herwanfakhrizal
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 1 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i1.764

Abstract

Nandai Bateba merupakan teater tutur yang berkembang di dusun dalam Desa Pajar Bulan Kabupaten Bengkulu Selatan. Pertunjukan Teater Tutur Nandai Bateba menjadi tradisi penghibur setelah hari ke tujuh kematian, dipertunjukan untuk menghibur keluarga yang mendapatkan musibah agar tidak larut dalam kesedihan. Teater tutur ini dipertunjukan oleh seorang Juru Nandai (penutur) dengan bentuk dilagukan/ ditembangkan serta dialog dan lakuan secara spontan tanpa menyiapkan skenario tertulis.Teater tutur Nandai Bateba Raden Bungsu merupakan sebuah pertunjukan lakon atau cerita dari Teater tutur yang dimaksud seni pertunjukan. Teater tutur Nandai Bateba Raden Bungsu sebagai pusat penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode kualitatif, dalam bentuk deskriptif analisis serta didudukan menganalisis struktur dan tekstur pertunjukan terutama enam nilai dramatik; alur, karakter, tema, dialog, mood (rhythm), dan spektakel. Sesuai dengan teori Kernodle dan Portia Kernodle.
Peranan Kesenian Adok Sebagai Sarana Pendidikan Estetika Pada Masyarakat di Korong Ubun-Ubun Selvi Kasman; Fahmi Marh; Saaduddin Saaduddin
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 21, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v21i3.4467

Abstract

This paper aims to reveal the aesthetic values and ideas contained in the musical art of Adok in Korong Ubun-Ubun, which acts as a means of aesthetic education for the performing arts community and the supporting community. As a virtue contained in Adok art, the aesthetic values and ideas make the position of Adok art different when compared to other traditional arts, so that the research is important. The research location was Jorong Ujuang Ladang, Korong Ubun-Ubun, Kanagarian X Koto Singkarak, Solok Regency. The object of research was Art Adok, focusing on the aesthetic aspects of the performance. This study uses an ethnographic approach and data collection techniques through participant observation. Minang values related to the value of taste (aesthetics) in Adok art contribute positively to the perspective of the supporting community so that they can change people’s perceptions and understanding of Adok art. The results of this study can also prove that the Adok art can be one of the presentations of Minang’s which the supporting community has not realized. 
Pemeranan Tokoh Comol dalam Naskah Lautan Bernyanyi Karya Putu Wijaya dengan Metode Akting The System Stanislavsky M HAIKAL; SULAIMAN SULAIMAN; SAADUDDIN SAADUDDIN
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 1 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i1.2136

Abstract

PABSTRAKemeran tokoh Comol dalam naskah Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya merupakan penciptaan seni peran yang dilakukan untuk mewujudkan tokoh Comol oleh pemeran pada sebuah pertunjukan seni teater, perwujudan tokoh dimulai dengan menganalisis struktur dan tekstur tokoh Comol dalam naskah Lautan Bernyanyi. Penciptaan tokoh Comol menggunakan metode The system yang digagas oleh Stanislavsky dengan meliputi beberapa aspek seperti psikologi, fisiologi dan sosiologi. Hasil dari analisi tekstur dan struktur menjadi pedoman bagi pemeran untuk mewujudkan tokoh Comol dalam naskah Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya. ABSTRACTThe role of the Comol character in Putu Wijaya's Lautan Bernyanyi script is the creation of a role-playing art to embody the Comol character by performing theatrical art performances, and the realization begins by analyzing the structure and texture of the Comol character in the Lautan Bernyanyi script. The creator of the Comol character uses The system method, which Stanislavsky initiated by covering several aspects such as psychology, physiology, and sociology. The texture and structure analysis results serve as guidelines for the cast to embody the Comol character in Putu Wijaya's Lautan Bernyanyi script.
Wayang Sayur: Sebuah Alternatif Teater Boneka di Masa Pandemi Saaduddin Saaduddin; Dede Pramayoza; Sherli Novalinda
Creativity And Research Theatre Journal Vol 4, No 1 (2022): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v4i1.2499

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi potensi dalam penciptaan teater boneka Wayang Sayur. Suasana dan karakter  pada setiap adegan digarap  menggunakan konsep penciptaan dalam format pewayangan. Dalam penciptaan Wayang Sayur keindahan struktur lakon dan cerita  disajikan sebagai sebuah alternatif bentuk teater boneka. Melalui metode yang digunakan dalam penciptaan karya teater wayang inovatif ini yaitu Adapun untuk pada tahapan pemberian materi kepada mitra dapat dirincikan sebagai berikut yang mengacu pada metode yang digagas oleh Alhaq dan Agustin. (1) Riset penggalian data awal, (2) Riset disain (3) analisis target audiens (4) Analisis Kebutuhan Media dan Teknis Petunjukan (5) Analisis Konten Identitas Lokal Indonesia (6) Analisis Cerita (7) Desain Karakter (8) Boneka Karakter (9) Desain Environment (hand prop dan sett properti).
NAZIF BASIR: PELOPOR TEATER REALISME DI SUMATERA BARAT ERA 1950 HINGGA 1970 SAADUDDIN SAADUDDIN; SHERLI NOVALINDA; PUPUT RAHMADANTI
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 5, No 1 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpsb.v5i1.12654

Abstract

 Nazif Basir merupakan seorang pelopor realisme awal di dalam peta teater Sumatera Barat pasca kemerdekaan yang masih hidup saat ini. Sebagai satu-satunya putra Sumatera Barat yang menamatkan Akademi Seni Drama dan Film Yogyakarta (ASDRAFI) angkatan pertama tahun 1957. Semenjak beraktifitas di kota Padang pasca kemerdekaan, ia turut membidani lahirnya kelompok Teater Kota Padang dan mementaskan pertunjukan teater bergaya realisme semenjak tahun 1961 hingga tahun 1967.Semenjak hijrah ke kota Jakarta pada tahun 1971 hingga sekarang, kehidupan teater terus berlanjut oleh seniman teater di Sumatera Barat. Berdasarkan persoalan di atas, maka dilakukan penelitian sejarah terhadap terhadap sosok Nazif Basir sebagai salahsatu saksi sejarah teater Sumatera Barat untuk mengetahui bagaimanakah kehidupan teater Sumatera Barat pasca kemerdekaan hingga selama berdirinya kelompok Teater Kota Padang di Sumatera Barat pada kurun waktu 1950 s.d 1970. Dari hasil penelitian dinyatakan bahwa jejak realisme awal di Sumatera Barat dimulai oleh Nazif Basir dengan kontribusi selama berkiprah di kelompok Teater Kota Padang. Hal ini juga diperkuat dengan faktor pendidikan dan pengalaman empirik beliau selama studi.
MENJADIKAN PUISI DAN DONGENG SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDN 08 GANTING PADANGPANJANG Desi Susanti; Saaduddin Saaduddin
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 2, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.151 KB) | DOI: 10.36982/jam.v2i2.528

Abstract

Di era globalisasi, era teknologi televisi, gadget & game yang menyuguhkan berbagai fitur yang menarik di mata anak-anak karena sifat keingi tahuan mereka ternyata sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan karakter anak-anak khususnya siswa SDN 08 Ganting yang beralamat di Jln Syech Ibrahim Musa Kota Padangpanjang. Sehingga Anak-anak di usia emas yang seharusnya menikmati pendidikan formal, bermain dan berkumpul dengan keluarga menjadi anak-anak yang asyik dan sibuk dengan teknologi televisi, gadget dan game. Menjadikan Puisi dan dongeng sebagai salah satu media pendidikan karakter adalah salah satu solusi untuk kembali merangkul anak-anak untuk menumbuhkan minat baca, daya imajinasi, dan intelijensi. Pelatihan Puisi dan Mendongeng ini nantinya akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan praktek, dengan demikian setelah pelatihan berakhir, anak-anak diharapkan mampu menguasai teknik membaca puisi dan mendongeng yang baik sehingga bisa bersaing di tingkat sekolah, daerah dan nasional. Hal ini sejalan dengan program pemerintah (literasi).Kata kunci : Puisi, Dongeng, Pendikan Karakter, Siswa
Bansi Organology: Minangkabau Wind Instrument Production of Hamdan Thawil in Padangpanjang Hengki Armez Hidayat; Yensharti Yensharti; Saaduddin Saaduddin
Journal of Urban Society's Arts Vol 7, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v7i2.4157

Abstract

This research examines the production process of making Minangkabau wind instrument, Bansi, produced by Hamdan Thawil. This research began by observing the stages of making Bansi, then about production factors that affect the production process. The results of this study include; 1) the selection and processing of raw materials, 2) the use of tools, 3) the manufacturing phase of Bansi and the factors of production; 1) natural resource factor, 2) human resource factor, 3) capital resource factor and 4) expertise/ skill factor. The research was conducted with a case study approach and using qualitative methods. Data collection techniques were carried out using participatory observation, interviews, documentation, and triangulation. Organologi Bansi: Alat Musik Tiup Minangkabau Produksi Hamdan Thawil di Padangpanjang. Penelitian ini mengkaji proses produksi pembuatan alat musik tiup Minangkabau, Bansi, produksi Hamdan Thawil. Penelitian ini dimulai dengan mengamati tahapan pembuatan bansi, kemudian tentang faktor-faktor produksi yang mempengaruhi proses produksi. Hasil penelitian ini meliputi; 1) pemilihan dan pengolahan bahan baku, 2) penggunaan alat, 3) tahap pembuatan bansi dan faktor produksi; 1) faktor sumber daya alam, 2) faktor sumber daya manusia, 3) faktor sumber daya permodalan dan 4) faktor keahlian/keterampilan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi.
PENCIPTAAN FILM FIKSI “DIBALIK SUNGAI ULAR” MENGGUNAKAN ALUR NON-LINEAR Sri Wahyuni; Surya Darma; Saaduddin Saaduddin
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.22018

Abstract

The fictional film "Behind the Snake River" is presented with a small child and his family's theme. As the main character who is innocent can reach the deepest emotions, the relationship between the characters as the driving force of the plot becomes the focus of this film with the application of a non-linear plot in directing. This pattern manipulates the time sequence of events by changing the sequence of the plots so that the causality relationship is unclear. The purpose of using a non-linear plot approach is to attract the eye of the audience to continue watching this film until it's finished. The method used in the creation of the film "Behind the Snake River" starts with Pre Production starting from (developing ideas/ideas, collecting data from literature studies, interviews, observation, documentation, film production and post-production (editing/finishing). The results of the application of the non-linear plot in the film "Behind the Snake River" are in all aspects of the film-forming from the narrative (script), cinematic (use of handheld cameras), mise-en-scene (background, costumes, and makeup, lighting and actors and movements) to the editing process uses the jump cut method The use of a non-linear plot approach makes the spectacle interesting and forces the audience to follow the film until the end.Keywords: fiction film, method, audience.AbstrakFilm fiksi “Dibalik Sungai Ular” disajikan dengan mengusung tema tentang  seorang anak kecil dan keluarganya. Sebagai karakter utama yang polos dapat menjangkau emosi terdalam, maka hubungan antar tokoh  sebagai penggerak alur menjadi fokus film ini dengan penerapan alur nonlinear dalam penyutradaraan. Pola ini memanipulasi urutan waktu kejadian dengan mengubah urutan plotnya sehingga membuat hubungan kausalitas menjadi tidak jelas. Tujuan digunakannya pendekatan alur nonlinear agar menarik mata penonton untuk tetap menyaksikan film ini hingga selesai. Metode  yang  digunakan  dalam  penciptaan  film  “Dibalik  Sungai  Ular”  yaitu dimulai dari  Pra  Produksi yang  dimulai  dari  (pengembangan  ide/gagasan, pengumpulan  data  dari  hasil  studi  pustaka, wawancara, observasi, dokumentasi, produksi film dan pasca-produksi (editing/finishing). Hasil penerapan alur nonlinear pada film “Dibalik Sungai Ular” berada pada seluruh aspek pembentuk film mulai dari naratif (naskah),  sinematik (penggunaan kamera handheald), mise-en-scene (latar, kostum dan makeup, pencahayaan dan pemain dan pergerakannya) hingga proses penyuntingan yang menggunakan metode jump cut. Penggunaan pendekatan alur nonlinear menjadikan tontonan yang menarik dan memaksa penonton untuk mengikuti film hingga akhir.Kata Kunci: film fiksi, metode, penonton. Authors: Sri Wahyuni : Universitas Potensi UtamaSurya Darma : Universitas Potensi UtamaSaaduddin : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References: Alfathoni, M. A. M. (2019). Mise En Scene dalam Film Lamaran Sutradara Monty Tiwa. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 165-178.Sugiharti, A. (2016). PERANCANGAN BUKU MENGENAL DUNIA SENI RUPA UNTUK ANAK USIA DINI (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).Andhika, Y. L. (2018). Film Bagurau; Representasi Citra Perempuan Minangkabau. Ekspresi Seni, 20(1), 56. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i1.387.Cheng, T. (2014). Public Relations and Promotion in Film: How It’s Done and Why It’s Important. _______ : ________ .Darmawan, H., & Pramayoza, D. (2020). Abstrak. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 09(1), 138–144. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18359.Ediantes, E. (2016). Ritual Sebagai Sumber Penciptaan Film Basafa Di Ulakan. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 18(1), 20-38.Mawar Kembaren, M., Azharie Nasution, A., & Husnan Lubis, M. (2020). Cerita Rakyat Melayu Sumatra Utara Berupa Mitos dan Legenda Dalam Membentuk kearifan Lokal Masyarakat. Rumpun Jurnal Persuratan Melayu, 8(1), 1–12. http://rumpunjurnal.com/jurnal/index.php/rumpun/article/view/117.Peransi, D. A. (2005). Film/media/seni. Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta.Pertiwi, G., & Yusril, Y. (2019). Penciptaan Film Fiksi “Siriah Jadi Karakok” Dengan Fenomena Lesbian Di Sumatera Barat. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 192. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13140.Pratista, H. (2008). Memahami film. _______: Homerian Pustaka.Si, N., Lajang, P., Cinta, C., Eks, P., Lajang, P., &Utami, K. A. Y. U. (2017). UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. 1–22.Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta. 
TEATER TANAH IBU: MATRILINEAL DAN KUASA IDEOLOGI KAUM PEREMPUAN MINANGKABAU Saaduddin -
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 8, No 3 (2013)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.997 KB) | DOI: 10.33153/dewaruci.v8i3.1131

Abstract

theatre performance contains various ideologies that are promoted by the director as a choice of his workmanship. Thisideology can be seen in the relationship between the text of the script and the performance text. In Teater Tanah Ibu, a workby director Syuhendri, the background of Minangkabau culture is used as the centre of development for the dramatic elementsof the performance that are generated by the role of the women in the performance, and as such, the messages conveyed are fullof the ideology and the message of women’s resistance to the hegemony of Minangkabau men. This paper uses a multidisciplinaryapproach and aims to outline: (1) the process of creating Teater Tanah Ibu and (2) the form of women’s ideologyfound in Teater Tanah Ibu. The observation showed that the ideology of Minangkabau women in Teater Tanah Ibu was bornas the dialectic of women in understanding a migrant culture that reflects women’s ideology.Keywords: Teater Tanah Ibu, Ideology, Women
PELATIHAN SENI PERAN (AKTING) TEATER MONOLOG BAGI SISWA-SISWI DALAM MEMPERSIAPKAN KEGIATAN FLS2N Yalesvita Yalesvita; Meria Eliza; Saaduddin Saaduddin
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v5i2.1302

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk membuka ruang, pengetahuan dan pembinaan bagi generasi muda (siswa-i ) SMUN 01 Batusangkar dalam mempersiapkan diri mengikuti program FLS2N di bidang seni khususnya bidang Monolog. Selain itu pengabdian ini akan menjadi wadah bagi siswa-i  menyiapkan portofolio. Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan ini, dimaksudkan memberi pelatihan bagi siswa-siswi dalam mengasah bakat dan minat trampil bermonolog, bagaimana menuturkan berbagai pilihan cerita dalam naskah. Pelatihan diawali dengan  teknik/latihan dasar, metoda pelatihan bagi siswa-i dalam memerankan/menampilkan karakter.  Latihan dasar berupa latihan gesture, emosional, vokal (komunikasi) dan kecerdasan intelektual. Kemudian pelatihan akan  dilanjutkan tentang pelatihan pemahaman terhadap naskah dan teknik menyampaikan/ mengkomunikasikan,  dan terakhir pelatihan  penguasan ruang, karakter dan penonton