Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PAT-2 Rapid Diagnostic Test of Red Sea Bream Iridoviral Disease (RSIVD) in Grouper Epinephelus sp. Based on Serological Co-Agglutination and Molecular Study Dwi Sulistiyono; Surya Amanu; Kurniasih Kurniasih; Yuli Purwandari Kristianingrum
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.403 KB)

Abstract

Red sea bream iridoviral disease (RSIVD) is caused by red sea bream iridovirus (RSIV), adouble stranded DNA of Icosahedral virus with a diameter of 120-240 nm [1]. RSIV is  one  of the  species  of  the Megalocytivirus,  Genus  of  the  Iridoviridae Family,  first reported to infect red sea bream (Pagrus major) fish, at Sikoku Island, Japan 1991, and since then it has been noted to cause considerable economic losses to fisheries in Singapore, Taiwan, Thailand, Korea, Philippines, Malaysia and also in Indonesia [2,3,4]. Rapid transmission with high mortality rates in fish populations infected becomes a serious threat to the aquaculture fishery business. Stained imprints or tissue sections [1], monoclonal antibody technique (MAb), Immunofluorescent Antibody Tests (IFAT) [5], Polymerase Chain Reaction (PCR) [6] Electron Microscope and Multiplex PCR [2] methods have been introduced.  Although it is very effective for detecting RSIVD in infected fish, but requires training and specialized equipment at a high cost.Co-agglutination test is a diagnostic method, used both in humans and animals in detecting bacterial or viral diseases [7], this method is fast, easy to use, and does not require special equipment. Test results from co-agglutination are easily seen macroscopically, so it is suitable if developed in RSIVD detection in the field case. This study aims to create and conduct RSIVD co-agglutination kit field tests supported by molecular studies and diagnostic analysis of the sensitivity and specificity of the accuracy and reliability of the kit. Then the test results will be compared from the pooling and individual samples.
The Intellectual Capital Effect on Financial Performances at Islamic Insurance Rizqon Halal Syah Aji; Kurniasih Kurniasih
Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah Vol 7, No 2: July 2015
Publisher : Faculty of Shariah and Law, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.875 KB) | DOI: 10.15408/aiq.v7i2.1696

Abstract

The research has analyzed the intellectual capital effect of the Islamic insurance company’s financial performance. Intellectual capital is quantified by VAICTM (Value Added Intellectual Capital), for efficiency components are physical capital coefficient (VACA), human capital coefficient (VAHU), and structural capital coefficient (STVA). Financial performance is quantified by ROA and RBC. Data is given from seven Islamic insurance companies during 2009-2013. Data analysis used is PLS (Partial Least Square). The result shows that intellectual capital factors had an affect the company’s financial performance. Intellectual capital relation to financial performance parameter value estimated coefficient 0,845 with t-statistic 46,771. VAICTM enables to elucidate financial performance variable 71, 6%, is by finding the R-square PERF value (financial performance) 0,716.DOI: 10.15408/aiq.v7i2.1696
Daya Larvasida Ekstrak Daun Muda Kedondong Hutan Terhadap Haemonchus contortus Secara In-vitro (LARVICIDAL EFFECT OF SPONDIAS PINNATA LEAF EXTRACT AGAINST HAEMONCHUS CONTORTUS IN VITRO) I Gusti Komang Oka Wirawan; Wisnu Nurcahyo; Joko Prastowo; Kurniasih Kurniasih
Jurnal Veteriner Vol 18 No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.02 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.2.283

Abstract

This study aimed to asses effective concentration of condensed tannins in the extract of Lannea grandis leaves (EDMKH) as larvacide anti-helminths on Haemonchus contortus. Experimental design used in this study was completely randomised design. The treatments group were administrated with 2.5%, 3.5% , and 4.5% EDMKH in the 0.2 g/mL solution, respectively. Moreover aqueduct was used for the negative control group, while 0.055% albendazole was applied to the positive control group. Variables measured were percentage of developed and undeveloped L1 in the incubation media. The data were the statistically analysed following General Linear Model format for completely randomised design. The software used in the analysis was SPSS v. 23.0 (IBM-SPSS 2015). Results showed that among the EDMKH treatments, the lowest larvacidal effect was recorded for 2.5% EDMKH treatment compared with 3.5% and 4.5% EDMKH. However, the value achieved by 2.5% EDMKH treatment was significantly higher (P<0.05) than that of negative control treatment. The highest larvacidal effect (100%) was shown by 4.5% EDMKH treatment which was not significantly different (P>0.05) from the positive control treatment. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif tanin kondensasi di dalam Ekstrak Daun Muda Kedondong Hutan (EDMKH) sebagai antelmintik yang bersifat larvasida terhadap Haemonchus contortus (H. contortus) secara in-vitro. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitiam ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan yaitu tiga perlakuan EDMKH konsentrasi: 2,5%, 3,5%, 4,5% dari 0,2 g/mL larutan tersedia, satu kelompok kontrol (-) menggunakan air suling, satu kelompok kontrol (+) menggunakan albendazole konsentrasi 0,055%. Variabel yang diukur dan dianalisis: jumlah persentase L1 yang berkembang dan tidak berkembang dalam kelompok rendaman. Data persentase daya larvasida H. contortus dari konsentrasi tanin kondensasi EDMKH secara in-vitro dianalisis menggunakan analisis varian mengikuti prosedur Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan SPSS Versi 23(IBM-SPSS 2015). Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa persentase larvasida EDMKH 2,5% nyata lebih rendah dibandingkan 3,5%, 4,5% dan albendazole 0,055% (P<0,05) tetapi lebih tinggi dari kontrol negatif. Konsentrasi efektif EDMKH terhadap larva H. contortus adalah konsentrasi 4,5%, memberikan efektivitas larvasida 100%, dan tidak berbeda nyata dengan kontrol positif (P>0,05).
Infeksi Aeromonas salmonicida dari Berbagai Wilayah di Indonesia Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Riza Priyatna; Soedarmanto Indarjulianto; Kurniasih Kurniasih
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 2 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i2.111

Abstract

Aeromonas salmonicida merupakan bakteri penyebab furunculosis pada ikan yang mengakibatkan kerugian ekonomi di dalam budidaya ikan air tawar. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran darah ikan Mas (Cyprinus carpio) yang diinfeksi oleh A. salmonicida, juga dilakukan pemeriksaan histopatologi. Sebanyak empat isolat atipikal A. salmonicida telah diisolasi dari ikan di empat daerah di Indonesia yaitu Pontianak, Semarang, Yogyakarta, Jambi dan satu isolat atipikal A. salmonicida subjenis smithia dari ATCC sebagai kontrol. Sebanyak 45 ekor ikan mas berukuran 1215 cm dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok 14 diinfeksi dengan A. salmonicida 0,1ml x 10 4 sel/ml secara intraperitoneal dari empat isolat berbeda. Kelompok ikan 5/kontrol tidak dilakukan infeksi bakteri. Isolat A. salmonicida yang berasal dari Pontianak menunjukkan jumlah leukosit total dan kadar hemoglobin meningkat jelas pada hari ke-7 sesudah infeksi, disertai peningkatan jumlah rata-rata heterofil, limfosit dan monosit pada hari ke-7 sesudah infeksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa isolat A. salmonicida dari Pontianak merupakan isolat patogen yang menyebabkan reaksi akut jika dibandingkan dengan isolat dari daerah lain. Isolat A. salmonicida dari Yogyakarta menyebabkan perubahan patologi paling ringan. Isolat dari Jambi dan Pontianak menyebabkan lesi kulit hingga lapisan otot, epicarditis mulai hari ke-3 sesudah infeksi.
Phylogenetic Tree dari Empat Isolat Edwardsiella Tarda di Indonesia Siti Narwiyani; Kurniasih Kurniasih
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 2 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i2.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya kemungkinan subspecies Edwardsiella tarda secara molekuler. Edwardsiella tarda dapat diisolasi dari ikan Tilapia dan air yang tercemar dan diidentifikasi secara PCR dengan amplifikasi gen hemolysin. Isolat E. tarda diperoleh dari ikan nila (Yogyakarta), lele (Semarang dan Jambi), kura-kura impor (Brazilia), ikan mas (Pontianak). Isolat atipikal E. tarda (ATCC) dari Singapura digunakan sebagai pembading 4 isolat E. tarda dari Indonesia. Semua isolat E. tarda diekstraksi, diamplifikasi rRNA pada SSU 16S dan disequencing. Hasil sekuensing allignment menggunakan program CLUSTAL W versi 1.8. Selanjutnya dianalisis dengan metode neighbour-joining dan metode maximum parsimony untuk menghasilkan pohon phylogenetik (Saitou dan Nei, 1987). Phylogenetic tree menunjukkan bahwa 3 isolat E. tarda dari ikan merupakan strain yang sama dibanding E. tarda dari kura- kura Brazil dan isolat ATCC yang berasal dari manusia.
Identifikasi Morfologi Haematopinus sp. Pada Sapi Limousin Asal Karanganyar dan Sapi Fries Holland (FH) Asal Boyolali Aan Awaludin; Yudhi Ratna; Kurniasih Kurniasih
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 17 No 3 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v17i3.551

Abstract

Ectoparasitic infestation is one of the major animal health issues affecting on the livestock industry in many parts of the world. Haematopinus sp. is an ectoparasite that causes pediculosis (ptiriasis) in cattle, investing in large quantities causes itching and weight loss because it causes irritation, discomfort, and several studies explain that Haematopinus sp. can lead to decreased milk production and decreased quality of cow products. The objective of the study was to identify Haematopinus sp. in Limousin cows from Karanganyar and Fries Holland (FH) cows from Boyolali based on their morphology. Haematopinus sp. samples were taken from the tail end area, perineal vulva, ears and around the eyes of cows as much 5 – 10 tails of each 1 cow that was invested. The results of morphological identification were analyzed descriptively. Haematopinus sp. samples in Limousin cows from Karanganyar and Fries Holland (FH) cows from Boyolali was identified as Haematopinus quadripertusus.                                                                                                                                                 Keywords : Ectoparasit, Haematopinus, Louse, Ptiriasis
THE IMPLEMENTATION OF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) AND AUTHENTIC MATERIALS (AMs) TO IMPROVE STUDENTS’ LISTENING SKILL Dzurriyyatun Ni'mah; Febti Ismiatun; Kurniasih Kurniasih
English Education:Journal of English Teaching and Research Vol 3 No 2 (2018): English Education
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.637 KB) | DOI: 10.29407/jetar.v3i2.12476

Abstract

Abstract This action research focuses on how the integration of Students Team Achievement Divisions (STAD) and Authentic Materials (AMs) can improve students’ listening skill. The researchers believed that STAD and AMs help students to understand spoken English easily. Moreover, STAD allows the students to work cooperatively before they do the test individually, and AMs provide rich context materials. The research was conducted to the students of second semester English Department, University of Islam Malang and was carried out in two cycles. In the first cycle, only 46% of the students achieved the criteria of success, and in the second cycle, the result showed that the 71% of the students scored ≥75. Keywords: listening skill, Student Teams Achievement Division (STAD), Authentic Materials (AMs)
Evaluasi Material Radiant Tube Heater Di Unit Refinery Menggunakan Metode Teknik Replika Dan Kekerasan Muhammad Syahril; Kurniasih Kurniasih
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v13i3.3621

Abstract

Tulisan ini dibahas tentang evaluasi materialradianttube refinery heateryang telah beroperasi selama ± 15 tahun dengan metode teknik replika dan uji kekerasan. Secara visual, tube yang merupakan spesifikasi dari material 1¼Cr-½Mo-Si telah terdegradasi akibat terekspos pada temperatur tinggi dalam waktu yang lama. Evaluasi dilakukan secara analitis untuk mengetahui kondisi aktual tube dan menjamin kehandalan tube terhadap beban operasi yang akan datang.Studi ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan visual, struktur mikro dengan teknik replika dan uji kekerasan material dengan alat uji kekerasan portable. Pengamatan pada radianttubemenunjukkan bahwa struktur mikro material tube berupa fasa ferit dan perlit yang mulai terspheroidisasi,batas butir masih cukup jelas, nilai kekerasan minimum sebesar 127 HB (kekerasan brinnell) yang identik dengan nilai kekuatan tarik sebesar 438 MPa.Analisis kekuatan material dari nilai kekerasan mengindikasikan bahwa material tube masih dalam kriteria spesifikasi standar material 1¼Cr-½Mo-Si, dimana kekuatanstandarnya adalah minimum 415 MPa. Berasarkan analisis struktur mikro dan nilai kekerasan dapat disimpulkan bahwa material tube heater masih layak dan handal untuk difungsikan dalam operasi sesuai kondisi desain. 
MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN OBAT MELALUI METODE CBIA Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah; Tri Cahyani Widiastuti; Kurniasih Kurniasih; Sugeng Supriyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.396 KB)

Abstract

Swamedikasi adalah sebuah tindakan yang umum dilakukan oleh masyarakat, dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam upaya pemeliharaan kesehatan nasional. Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya sedapat mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya polifarmasi. Dukuh Sikebo terletak di desa Selogiri, Kecamatan Karang Gayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara umum, kondisi geografis desa Selogiri berupa pegunungan dengan sarana dan prasarana pendukung terutama jalan yang masih sangat minim. Kondisi geografis yang sedemikian rupa di desa Selogiri membuat warga dituntut untuk bisa mandiri mengupayakan pertolongan pertama ketika mengalami sakit, sebelum mereka mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat Berdasarkan informasi diatas maka perlu kiranya diadakan penyuluhan mengenai pengunaan obat yang baik dan benar berdasarkan ilmu kefarmasian kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) atau “community based interactive approach”. Metode ini melibatkan para ibu agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga. Hasil dari kegiatan ini didapatkan informasi bahwa kebiasaan masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi masih kurang. Masyarakat apabila merasakan sakit lebih memilih untuk pergi ke fasilitas kesehatan atau tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dibandingkan dengan melakukan pengobatan sendiri hal ini dikarenakan tingkat pemahaman masyarakat masih kurang mengenai informasi obat yang tertera di kemasan atau brosur.
Penggunaan Perangkat Lunak ATP untuk Mahasiswa Calon Guru SD Memahami Profil Perkembangan Siswa Arie Rakhmat Riyadi; Tatang Syaripudin; Kurniasih Kurniasih; N. D. Shiera; Ari A. Magistra
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 4, No 2 (2020): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.913 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v4i2.45287

Abstract

Memahami perkembangan anak merupakan hal penting bagi seorang calon guru. Tujuan penelitian ini mengetahui dampak penggunaan perangkat lunak ATP (Analisis Tugas Perkembangan) terhadap pemahaman dan keterampilan mahasiswa calon guru SD dalam mendeskripsikan profil capaian tugas perkembangan siswa. Metode penelitian ini ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru SD berjumlah 288 orang di sebuah universitas negeri pendidikan terkemuka di Indonesia. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner memanfaatkan google form. Analisis data berbantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ATP meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa mendeskripsikan profil capaian tingkatan dan aspek perkembangan siswa. Simpulan penelitian menegaskan bahwa ATP memfasilitasi pencapaian tujuan perkuliahan Perkembangan Peserta Didik di SD, sehingga melibatkan ATP direkomendasikan pada mata kuliah sejenis.