Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) AKIBAT PEMBERIAN NAUNGAN DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Dewi Silvia Putri; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7268

Abstract

Kebutuhan bayam merah mengalami fluktuasi dan produksinya perlu ditingkatkan untuk mencapai kebutuhan. Penggunaan naungan dan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin harapannya bisa menjadi salah satu usaha guna meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas bayam merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bayam merah dengan perbedaan intensitas dan dosis zat pengatur tumbuh giberelin. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) pada RAK, dengan perlakuan intensitas naungan (0, 50, 60, dan 70%) sebagai petak utama, dan perlakuan dosis zpt giberelin (0, 100, 200, dan 300 ppm) sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, panjang akar, dan volume akar, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar tanaman. Pemberian giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, panjang akar, dan volume akar tanaman, serta terdapat interaksi antara penggunaan naungan dengan pemberian giberelin pada tanaman. daerah daun. Penggunaan naungan 50% memberikan hasil terbaik dalam hal tinggi tanaman, luas daun, dan berat segar tanaman. Penggunaan naungan 50% dan pemberian giberelin 100 ppm memberikan hasil yang optimal terhadap luas daun tanaman. Disimpulkan bahwa penggunaan intensitas naungan lebih dari 60% pada budidaya bayam merah sangat tidak dianjurkan.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS KANCIL DENGAN PEMUPUKAN PUPUK KANDANG DIPERKAYA BATUAN FOSFAT Gregorius Sapta Galih Wicaksana; Dwi Retno Lukiwati; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7433

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pupuk kandang diperkaya dengan P-batuan fosfat (pukan plus) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas kancil. Penelitian telah dilaksanakan pada April 2021 – Oktober 2021 di Lahan Penelitian Agrotechno Park Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan monofaktor dengan dasar rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Pupuk fosfat yang diberikan untuk tanaman kacang tanah sebanyak 36 kg P2O5/ha (78,26 kg TSP/ha dan 900  kg BP/ha). Perlakuan pupuk kandang menggunakan dosis 15 ton/ha. Perlakuan pemupukan dalam penelitian ini yaitu P0 (TSP), P1 (Pukan sapi + TSP), P2 (Pukan ayam + TSP), P3 (Pukan kambing + TSP),  P4 (Pukan sapi plus), P5 (Pukan ayam plus), dan P6 (Pukan kambing plus). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, kadar klorofil, produksi polong, produksi biji, jumlah polong, produksi segar jerami, produksi bahan kering jerami, dan serapan P jerami. Data semua parameter dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pukan plus hanya berpengaruh pada parameter kadar klorofil 45 HST dan produksi polong kosong. Pemberian pukan plus tidak memberikan pengaruh pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, produksi polong (isi dan total), produksi biji, produksi segar Jerami, produksi bahan kering Jerami, dan serapan P Jerami. Disimpulkan bahwa pemberian perlakuan pukan plus memberikan hasil pertumbuhan dan produksi kacang tanah yang setara dengan perlakuan pukan + TSP dan kontrol (TSP). Hal tersebut menunjukkan bahwa pupuk kandang diperkaya batuan fosfat dapat menggantikan peran pupuk fosfat anorganik. 
PENGARUH BERBAGAI DOSIS FOSFOR DAN PEMANGKASAN BAGIAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI HIAS UNGARA Givrael Bima Christi; Didik Wisnu Widjajanto; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8130

Abstract

Tanaman cabai (Capsicum annum L.) saat ini diminati sebagai tanaman hias. Salah satu varietas cabai hias yang cukup terkenal yaitu cabai hias varietas Ungara. Cabai hias Ungara memiliki warna buah ungu kehitaman hingga merah, bentuk buah membulat, termasuk memiliki tinggi tanaman yang tinggi dibandingkan cabai hias lainnya karena tidak mengalami pemendekan ruas. Cabai Ungara memiliki umur bunga lebih lama dan umur panen buah yang lebih lama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis fosfor berbasis air cucian beras dan pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan cabai hias Ungara. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2021-Mei 2021 di greenhouse Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.Penelitian menggunakan percobaan faktorialdengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis fosfor berbasis air cucian beras (B) yaitu kontrol (B0), 54,94 kg P2O5/ha atau setara4,5 L air cucian beras (B1), 73,2 kg P2O5/ha atau setara6 L air cucian beras (B2) dan 91,49 kg P2O5/ha atau setara 7,5 L air cucian beras (B3). Faktor kedua adalah waktu pemangkasan pucuk (P) yaitu kontrol (P0), 14 hari stelah semai, HSS (P1), 21 HSS (P2), 28 HSS (P3). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan pada parameter yang menunjukkan pengaruh yang nyata dari perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, produksi, jumlah buah dan bobot buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai dosis fosfor menunjukkan tinggi tanaman dan jumlah buah lebih rendah dibandingkan kontrol, sedangkan bobot per buah lebih tinggi dari kontrol. Perlakuan dengan berbagai dosis fosfor dan pemangkasan pucuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fosfor melalui air cucian beras masih terlalu dini sehingga pertumbuhan cabai hias Ungara terhambat. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi fosfor melalui air cucian beras sebaiknya mempertimbangkan waktu yang tepat.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) DENGAN BERBAGAI INTERVAL PENYIRAMAN DAN DOSIS BIOSLURRY YANG BERBEDA Muhammad Yusuf Fajri; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8387

Abstract

Tanaman kacang hijau sebagai tanaman pangan yang seringkali difungsikan sebagai tanaman sela dalam pola penanaman padi pada sawah tadah hujan. Kondisi kering musim kemarau saat penanaman kacang hijau membutuhkan perhitungan kebutuhan air bagi tanaman untuk tetap mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Pupuk organik cair seperti bioslurry dapat dimanfaatkan sebagai peningkat ketersediaan hara bagi tanaman dalam pertumbuhannya tanpa memberikan efek samping buruk pada lingkungan serta degradasi lahan sawah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interval penyiraman dan dosis terbaik dalam menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L. var. Vima-3) yang tinggi. Penelitian dilakukan di greenhouse dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro pada Maret – Mei 2022. Rancangan percobaan menggunakan faktorial 3 x 4 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 ulangan. Faktor pertama yaitu interval penyiraman (1 hari, 2 hari, dan 4 hari). Faktor kedua yaitu pemberian pupuk bioslurry cair (0 L/ha, 300 L/ha, 900 L/ha, 1500 L/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali berat kering akar. Pemberian pupuk bioslurry cair berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter kecuali indeks panen, berat kering akar, dan nisbah tajuk akar. Pengaruh Interaksi menunjukkan bahwa antara perlakuan interval penyiraman 1 hari (I1) dan perlakuan dosis bioslurry cair 900 L/ha (P2) nyata (P<0,05) menghasilkan luas daun tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interval penyiraman 2 hari dengan dosis bioslurry cair 900 L/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau tertinggi.
RESPON PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) AKIBAT PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL REBUNG BAMBU DAN PUPUK KANDANG KAMBING Zul Fatun Nikmah; Susilo Budiyanto; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) rebung bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa L). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2022 di Screen House dan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Analisis MOL rebung bambu dilakukan di Laboratorium Pengujian Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Penelitian menggunakan percobaan faktorial 4 x 4 dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi MOL rebung bambu terdiri dari P0: 0 mL/L, P1= 20 mL/L, P2= 40 mL/L, dan P3= 60 mL/L. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing terdiri dari M0= 0 (kontrol), M1= 10 ton/ha (30 g/polybag), M2= 20 ton/ha (60 g/polybag), dan M3= 30 ton/ha (90 g/polybag). Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi (biji), diameter umbi (cm), bobot umbi segar (g), bobot umbi kering (g), bobot daun segar (g), dan bobot daun kering (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman, diameter umbi, bobot segar daun, bobot segar umbi, dan bobot kering daun dipengaruhi oleh pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan hasil terbaik pada dosis 30 ton/ha, namun jumlah daun, jumlah umbi tidak dipengaruhi oleh pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dan pemberian dosis pupuk kandang kambing. Bobot kering umbi dipengaruhi oleh perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan interaksi antara perlakuan pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dengan dosis pupuk kandang kambing.
PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN KONSENTRASI TRIAKONTANOL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH BESAR Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari; Sutarno Sutarno; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.9127

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) memiliki permintaan dan peluang pasar yang tinggi, namun produktivitasnya tidak stabil akibat suhu lingkungan yang tidak optimal sehingga pembentukan bunga menjadi buah rendah. Naungan dapat menurunkan suhu lingkungan dan triakontanol dapat memicu pembentukan bunga dan buah sehingga mengurangi bunga dan buah yang gugur. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh naungan dan triakontanol terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah besar. Penelitian dilakukan di Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, serta Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan Maret – Juli 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) pada Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 4 petak utama dan 4 anak petak dengan 3 ulangan. Petak utama berupa intensitas naungan (N) (0%, 15%, 30%, 45%). Anak petak berupa konsentrasi triakontanol (T) (0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm). Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman, luas daun, kadar klorofil, berat segar dan kering tajuk, jumlah bunga dan buah, serta berat buah berpengaruh terhadap pemberian naungan dan triakontanol. Jumlah daun dan persentase bunga menjadi buah hanya berpengaruh terhadap pemberian triakontanol dan umur berbunga hanya berpengaruh terhadap pemberian naungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian naungan 45% dan triakontanol 7,5 ppm menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas terbaik pada tanaman cabai merah besar. 
PRODUKSI DAN KUALITAS KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) DAN RUMPUT ODOT (PURPUREUM PENNISETUM) SISTEM BUDIDAYA TUMPANG SARI PADA JARAK DAN WAKTU TANAM BERBEDA Nabella Safa Afifah; Sutarno Sutarno; Sumarsono Sumarsono
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8386

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji perlakuan jarak tanam rumput gajah var. odot dan waktu tanam klacang hijau terhadap produksi dan kualitas kacang hijau dan rumput gajah var. odot. Penelitian lapang dilaksanakan di Desa Sedo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Analisis karakteristik tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang dari bulan Oktober 2020 sampai April 2021. Percobaan factorial 2 x 4 dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Factor pertama jarak tanam rumput gajah var. odot terdiri dari R1 : 90 x 60 cm, dan R2 : 90 x 45 cm. factor kedua waktu tanam kcang hijau terdiri dari L1 : 1 minggu setelah potong paksa, L2 : 2 minggu setelah potong paksa, L3 : 3 minggu setelah potong paksa, dan L4 : 4 minggu setelah potong paksa. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis varians dan selanjutnya diuji menggunakan uji Duncan pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi perlakuan jarak tanam rumput odot dan waktu tanam kacang hijau nyata terhadap parameter berat segar rumput odot yaitu jarak tanam rumput odot 90 x 45 cm dan waktu tanam kacang hijau pada L1 memberikan hasil rerata tertinggi sebesar 10,35 kg. Pengaruh utama perlakuan jarak tanam rumput odot nyata terhadap berat segar rumput odot defoliasi pertama dengan hasil jarak tanam 90 x 45 cm memberi hasil tertinggi yaitu sebesar 13,9 kg. Sedangkan pengaruh utama perlakuan waktu tanam kacang hijau nyata terhadap berat basah rumput odot, kandungan bahan kering rumput odot, produksi dan berat kering brangkasan kacang hijau, produksi kacang hijau, protein kasar kacang hijau hasil dan kadar abu kacang hijau sebesar 5,13%.
Pengaruh Dosis Nitrogen Berbasis Kompos Eceng Gondok dan Waktu Pemeraman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Pakcoy Lina Lutfiana; Sutarno Sutarno; Didik Wisnu Widjajanto
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i1.4017

Abstract

The aim of the study was to evaluate the effect of nitrogen doses based on water hyacinth compost and the fermentation time on the growth and production of pakcoy (Brassica rapa L.). The research was carried out from March 24 to May 29, 2021 at the Greenhouse, Ecology and Plant Production Laboratory, Faculty of Animal and Agricultural Sciences. A 5 x 3 factorial experiment based on a Completely Randomized Design (CRD) with 3 replications was used in this study. The first factor was the dose of nitrogen-based water hyacinth compost (WHC) 0 kg N/ha, K0; 69 kg N/ha equivalent to 4.1 tons of WHC/ha, K1; 138 kg N/ha equivalent to 8.2 tons of WHC/ha, K2; 207 kg N/ ha is equivalent to 12.3 tons of WHC/ha, K3; and 276 kg N/ha is equivalent to 16.4 tons of WHC/ha, K4. The second factor was the fermentation time during the composting process which consists of 21, 28 and 35 days, respectively. Parameters observed were plant height, number of leaves, leaf area, chlorophyll content, shoot and root fresh weight, harvest index. Data were analyzed by analysis of variance and tested further using Duncan's test at 5% level. Based on the research results, it may be concluded that the best performance of pakcoy was achieved at a WHC-based nitrogen dose of 276 kgN/ha and at 35 days. Keywords : nitrogen dose, ripening time, pakcoy
Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Eceng Gondok Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) pada Berbagai Media Tanam Imelda Amri; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i1.4011

Abstract

The reasearch aimed to examine the effect of water hyacinth compost fertilizer dosage on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.) on various planting media. The research was conducted from February 2022 to April 2022 at the Green House of the Food Plant Protection and Horticulture Agency of Central Java Province and the Laboratory of Plant Ecology and Production, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The research design used was a 4 x 3 factorial completely randomized design (CRD) with 3 replications. The first factor (P) consisted of 4 levels of water hyacinth compost dosage, namely P0 = control, P1 = 25 tons/ha, P2 = 30 tons/ha and P3 = 35 tons/ha. The second factor (K) consists of several types of planting media, namely K0 = soil, K1 = soil + husk charcoal (3:1) and K2 = soil + cocopeat (3:1). Parameters observed were plant height, number of leaves, fresh weight and dry weight of plants, root length, root weight, total chlorophyll and harvest index. The data obtained were tested using the Analysis of Variance (ANOVA) and the results that significantly affected the observed parameters were then further tested using Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at the level 5%.The results showed that the dose of 25 tons of water hyacinth compost fertilizer with soil planting media can increase the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.) the highest and most efficiently. Keywords: dose, compost fertilizer, pakcoy