Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

BESARAN LAJU EROSI DAN JUMLAH SIDEMENTASI PADA SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) RIAM KANAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Riza Miftahul Khair; Rd Indah Nirtha NNPS; Nopi Stiyati Prihatini; Chairul Abdi; Mustafa Kamal
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 5, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.771 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v5i2.7317

Abstract

DAS Riam Kanan merupakan kawasan lindung yang memiliki nilai strategis karena terdapat waduk Riam Kanan yang berfungsi sebagai sarana pengendali banjir dan kekeringan, pemasok kebutuhan air, keperluan domestik dan industri, keperluan irigasi dan pengembangan perikanan serta pembangkit listrik. Dengan adanya hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana laju erosi untuk selanjutnya diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengelolaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai laju erosi lahan di DAS Riam Kanan dengan metode MUSLE, RUSLE, USLE. Analisis perhitungan laju erosi dengan metode USLE sebesar 35,83 ton/ha/th dengan besar kehilangan tanah 5.905.845,198 ton/th, metode MUSLE sebesar 76,61 ton/ha/th dengan besar kehilangan tanah 12.622.104,992 ton/th dan metode RUSLE sebesar 92,41 ton/ha/th dengan besar kehilangan tanah 15.225.669,372 ton/th. Laju erosi ketiga metode dapat dirasiokan sebesar 1 : 2,14 : 2,58 Kata Kunci :  DAS, Erosi, Sedimentasi Watershed of Riam Kanan protected areas that have strategic value because there is serves as a means of controlling floods and droughts, water suppliers, domestic and industrial purposes, irrigation and development purposes fisheries as well as power plants. Related to this research needs to be done in order to obtain the information the extent to which the rate of erosion that occurs and then is expected to be used as the basis for sustainable land management. This research aims to get the value of the rate of soil erosion land in Riam Kanan watershed using USLE, MUSLE, RUSLE. The results of the analysis of the rate of erosion of USLE 35.83 method using tons/ha/yr with huge loss of land of 5,905,845.198 tons/yr, MUSLE method of 76.61 tonnes/ha/yr with huge loss of land of 12,622,104.992 tons/yr and the RUSLE method of 92.41 tonnes/ha/yr with the huge loss of land 15,225,669.372 tons/yr. Ratio a comparison of the rate of erosion the third method of 1:2.14:2.58  Keywords :  erosion, sedimentation, Watershed
EFISIENSI SISTEM LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN PERMUKAAN DENGAN VARIASI DEBIT DALAM MENYISIHKAN MANGAN PADA AIR ASAM TAMBANG Nopi Stiyati Prihatini; Chairul Abdi; Yudha Ajie Pratama; Ihsan Noor
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 6, No 1 (2020): MARET 2020
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.44 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v6i1.8248

Abstract

Terbentuknya air asam tambang  (AAT) merupakan salah satu dampak dari adanya aktifitas pertambangan. Air asam tambang memiliki ciri pH asam berkisar antara 3-5, warna air kuning kemerahan, dengan konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) yang tinggi. Penyisihan Mn menjadi tantangan tersendiri karena mangan hanya dapat disisihkan jika konsentrasi Fe AAT kurang dari 5 mg/L. Teknologi yang kini dikembangkan untuk menyisihkan Mn air asam tambang adalah sistem lahan basah buatan (LBB). Kinerja LBB dipengaruhi oleh debit AAT. Untuk mengetahui efesiensi penyisihan mangan (Mn) dan nilai pH pada LBB, maka pada penelitian ini digunakan Lahan Basah Buatan Aliran Permukaan (LBB-AP) berdimensi 150cm x 50 cm x 75 cm beraliran kontinyu dengan variasi debit. Pada penelitian ini akan divariasi debit AAT yaitu D0 7,1 mL/menit; D1 8,8 mL/meni; D2 10,5 mL/menit, dan D3 12,2 mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pH terbaik pada D0 7,1 mL/menit periode ke 4 dengan nilai pH 4,3. Kemampuan penyisihan Mn terbaik pada LBB D0 7,1 mL/menit periode ke 1 sebesar 3,3 mg/L dengan efisiensi sebesar 62%. Kata Kunci : air asam tambang, lahan basah buatan aliran permukaan, mangan, variasi debit. The formation of acid mine drainage (AAT) is one of the impacts of mining activities. Acid mine water has a characteristic low water pH ranging from 3-5, the color of reddish-yellow water, and has high concentrations of iron (Fe) and manganese (Mn). Mn removal is a challenge because manganese can only be removed if the concentration of Fe AAT is less than 5 mg / L. One of the technologies that can be used to remove Mn from acid mine drainage is the constructed wetland system (CW). CW performance is influenced by AAT debits. To determine the efficiency of removal of manganese (Mn) and the pH value in CW, then in this study used Surface Flow Constructed Wetland (SFCW) with dimensions of 150cm x 50 cm x 75 cm with the continuous flow with variations in debit. In this study, AAT debit will be varied, namely D0 7.1 mL / min; D1 8.8 mL / min; D2 10.5 mL / min, and D3 12.2 mL / min. The results showed the best pH increase at CW D0 7.1 mL/min for the 4th period with a pH value of 4.3. The best Mn removal ability at CW D0 7.1 mL/min in the first period was 3.3 mg / L with an efficiency of 62%. Keywords: Acid mine drainage, Debit variation, Manganese, Surface flow Constructed Wetland.
EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DI KOTA BANJARMASIN Moslem Atilla Abdulhaq; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 5 No 1 (2022): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v5i1.1420

Abstract

Air limbah yang dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu dapat merusak ekosistem hingga menjadi racun yang membahayakan bagi organisme air dan juga membahayakan kesehatan manusia disekitarnya (Khair dkk, 2021). Sanimas adalah program yang murah dan memiliki peningkatan kualitas sanitasi dengan teknologi sederhana yang dikelola oleh masyarakat dan khususnya bagi kawasan padat, yang memiliki sanitasi buruk dan sanitasi yang miskin (Azizah dan Wibowo, 2013). Salah satu upaya memperbaiki sanitasi masyarakat yaitu dengan dibangunnya Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal atau IPAL Komunal berbasis masyarakat di Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil survei lapangan ditemukan beberapa IPAL Komunal yang sudah tidak beroperasi lagi, dan IPAL Komunal yang masih beroperasi namun belum maksimal. Selain tidak maksimal, adanya bangunan IPAL Komunal yang tidak beroperasi dengan baik justru membuat masyarakat menjadi terganggu dengan bau menyengat yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja IPAL Komunal serta memberikan rekomendasi guna peningkatan kinerja IPAL Komunal di Kel. Tanjung Pagar RT. 05 Kota Banjarmasin. Metode penelitian dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan sekunder berupa data teknis observasi lapangan, sampling air limbah untuk mendapatkan nilai uji parameter, data non teknis serta melakukan wawancara dan kuesioner terhadap masyarakat pengguna. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji Lab parameter air limbah IPAL Komunal Kel. Tanjung Pagar RT. 05 menunjukan beberapa parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Beberapa prameter yang tidak sesuai dengan baku mutu adalah BOD dengan nilai 31,2 mg/L, COD 109 mg/L, amoniak 284 mg/L, serta minyak dan lemak dengan nilai 59 mg/L.Selain itu bangunan IPAL Komunal juga tidak sesuai dengan kriteria desain, seperti waktu tinggal hingga 79 jam hingga rasio BOD COD yang masuk kategori non-biodegradable
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN BUMI DATARLAGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Mulyani mulyani ULM; Rony Riduan; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 5 No 2 (2022): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v5i2.1555

Abstract

Komplek Perumahan Bumi Datarlaga yang berada di Desa Sarigadung sering terjadi genangan pada saat curah cukup tinggi. Genangan tersebut disebabkan oleh tidak adanya saluran drainase, sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas warga sekitar. Luas genangan pada perumahan ±11 Ha, ketinggian ±20 cm, dan lama waktu genangan ±24 jam. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan sistem drainase sebagai solusi terhadap genangan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi kondisi topografi, tutupan lahan, dan curah hujan serta untuk mendapatkan debit banjir rencana, menyusun layout dan menentukan dimensi saluran untuk perencanaan sistem drainase. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis hidrologi dan hidrolika dengan data curah hujan dari stasiun Karang Bintang (2010-2019). Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis HEC-RAS dimensi saluran rencana mampu menampung debit banjir rencana, dengan h = 0,7 m dan b = 0,6 m
Removal Natural Organic Matter (NOM) in Peat Water from Wetland Area by Coagulation-Ultrafiltration Hybrid Process with Pretreatment Two-Stage Coagulation Mahmud Mahmud; Chairul Abdi; Badaruddin Mu'min
Journal of Wetlands Environmental Management Vol 1, No 1 (2013): July - December
Publisher : Center for Journal Management and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.522 KB) | DOI: 10.20527/jwem.v1i1.88

Abstract

The primary problem encountered in the application of membrane technology was membrane fouling. During this time, hybrid process by coagulation-ultrafiltration in drinking water treatment that has been conducted by some research, using by one-stage coagulation. The goal of this research was to investigate the effect of two-stage coagulation as a pretreatment towards performance of the coagulation-ultrafiltration hybrid process for removal NOM in the peat water. Coagulation process, either with the one-stage or two-stage coagulation was very good in removing charge hydrophilic fraction, i.e. more than 98%. NOM fractions of the peat water, from the most easily removed by the two-stage coagulation and one-stage coagulation process was charged hydrophilic>strongly hydrophobic>weakly hydrophobic>neutral hydrophilic. The two-stage coagulation process could removed UV254 and colors with a little better than the one-stage coagulation at the optimum coagulant dose. Neutral hydrophilic fraction of peat water NOM was the most influential fraction of UF membrane fouling. The two-stage coagulation process better in removing the neutral hidrophilic fraction, while removing of the charged hydrophilic, strongly hydrophobic and weakly hydrophobic similar to the one-stage coagulation. Hybrid process by pretreatment with two-stage coagulation, beside can increased removal efficiency of UV254 and color, also can reduced fouling rate of the ultrafiltration membraneIt must not exceed 250 words, contains a brief summary of the text, covering the whole manuscript without being too elaborate on every section. Avoid any abbreviation, unless it is a common knowledge or has been previously stated.
EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KECAMATAN SIMPANG EMPAT Gusti Ihda Mazaya; Chairul Abdi; Muhammad Nur Ramadhan
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i1.16105

Abstract

Genangan dapat terjadi karena daya tampung saluran alam ataupun buatan tidak lagi dapat menampung aliran air hujan yang datang. Menurut Review Masterplan Drainase Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2015, tempat-tempat yang menjadi genangan air di Kecamatan Simpang Empat hampir semuanya berada dikawasan pemukiman warga, dengan lama waktu genangan satu atau sampai hujan berhenti dengan ketinggian ± 20 cm. Tujuan dari perencanaan ini yaitu menganalisis debit banjir rencana, mengevaluasi kapasitas saluran drainase, merekomendasikan dimensi saluran baru, merekomendasikan dimensi sumur resapan serta membuat layout dimensi baru pada catchment area perencanaan. Analisis yang dilakukan pada perencanaan ini adalah analisis hidrologi dan hidrolika dengan data hujan harian maksimum selama 10 tahun (2012 – 2021). Dari hasil perhitungan debit banjir rencana dapat disimpulkan bahwa debit minimum adalah 0,06 m3/det pada segmen 14, sedangkan debit maksimum adalah 0,20 m3/det pada segmen 12. Pada perencanaan ini menggunakan software Storm Water Managemen Model (SWMM), dengan softwareSWMM, keadaan yang terjadi di lapangan dapat disimulasikan dengan memasukkan parameter yang tertera pada kondisi sesungguhnya. Perbaikan saluran drainase dengan perencanaan ulang dimensi saluran, direkomendasikan untuk segmen 14 yaitu lebar 0,52 m, tinggi 0,62 m sedangkan untuk segmen 12 yaitu lebar 0,81 m dan tinggi 0,86 m.Kata Kunci: Debit Banjir, Drainase, Evaluasi, Genangan, SWMM.
EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DI KABUPATEN BANJARBARU (STUDI KASUS IPAL KOMUNAL KSM SUKA DAMAI RT. 01 DESA TAMBAK BARU ILIR) Ilmi Fajriati; Riza Miftahul Khair; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 6 No 1 (2023): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v6i1.2039

Abstract

Pada daerah Kabupaten Banjar terdapat 4 IPAL Komunal yang berhasil dibangun dengan masing-masing berada di 2 titik lokasi IPAL yaitu 3 berada di Desa Tambak Baru Ilir dan 1 berada di Desa Keliling Banteng Ilir Kecamatan Martapura. Daerah penelitian dilakukan di IPAL Komunal KSM Suka Damai RT. 01 Desa Tambak Baru Ilir. Berdasarkan Laporan Monitoring IPAL Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019, disebutkan bahwa kemampuan IPAL yang seharusnya dapat mengolah air limbah masyarakat justru masih belum dapat memenuhi acuan nilai baku mutu yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P. 68 Tahun 2016. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis secara teknis dan non teknis kondisi saat ini IPAL Komunal, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi serta mengevaluasi peran serta masyarakat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menggambarkan hasil dari upaya pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa secara umum nilai hasil uji parameter air limbah yang diolah belum memenuhi baku mutu. Hanya ada 2 parameter yang memenuhi baku mutu yaitu pH dan TSS dengan nilai masing-masing 7,3 dan 22 mg/L. Pada parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD 42 mg/L, COD 163 mg/L, minyak dan lemak 25 mg/L, amonia 207 mg/L, serta MPN Coli 99,9 x 103 mg/L. Persentase ER BOD dan COD pada bak ABR masing-masing adalah 48% dan 41%. Persentase ER BOD dan COD pada bak AF masing-masing adalah 0,045% dan -0,87%. Pada peran serta masyarakat dikategorikan baik.
PERKIRAAN DEBIT ALIRAN SUNGAI KEMUNING BANJARBARU MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH Rony Riduan; Ade Brian Perdana; Chairul Abdi; Riza Miftahul Khair
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17567

Abstract

Sungai Kemuning di Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan salah satu sungai yang ada di Kota Banjarbaru yang sering mengalami peristiwa banjir. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi bencana banjir yaitu dengan melakukan evaluasi daya tampung sungai dan debit aliran sungai yang terjadi secara cepat menggunakan bantuan citra penginderaan jauh. Tujuan dari perencanaan ini adalah menganalisis debit hasil pengolahan citra satelit dengan analisis hidrologi konvensional dan hasil survei kondisi eksisting pada Sungai Kemuning Kecamatan Banjarbaru Utara. Software bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah HEC-HMS versi 4.11 dan Google Earth Engine untuk mendapatkan besaran debit aliran sungai dari DAS Kemuning pada rentang tahun 2018-2022. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Google Earth Engine didapatkan hasil untuk debit sungai Kemuning di tahun 2018 sebesar 27,01 , tahun 2019 sebesar 20,07 , tahun 2020 sebesar 27,46 , tahun 2021 sebesar 26,23 , dan tahun 2022 sebesar 23,72 . Hasil perbandingan analisis pengolahan data citra satelit terhadap hasil analisis hidrologi konvensional pada tahun 2018 sebesar 83%, tahun 2019 sebesar 45%, tahun 2020 sebesar 80%, tahun 2021 sebesar 73%, dan pada tahun 2022 sebesar 78%. Debit pada analisis HEC-HMS lebih akurat karena mendekati debit normal eksisting jika dibandingkan debit banjir rencana Google Earth Engine, namun perhitungan melalui debit debit banjir rencana menggunakan Google Earth Engine lebih efisien dari sudut pandang waktu dan sumber daya yang diperlukan. Kata Kunci: debit aliran, Google Earth Engine, HEC-HMS, penginderaan jauh, sungai Kemuning
KAJIAN STATUS MUTU AIR DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) Gusti Ihda Mazaya; Rizqi Puteri Mahyudin; Chairul Abdi; Riza Miftahul Khair
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17563

Abstract

Sungai Cantung merupakan salah satu sungai yang mengalir di Kabupaten Kotabaru dengan luas DAS sebesar 112,694 ha. Kajian dilakukan untuk menganalisis status kualitas air Sungai Cantung agar dapat mengetahui kondisi dan tingkat status mutu airnya sehingga dapat mengambil kebijakan pengelolaan dan pengendalian pencemaran dengan tepat. Penelitian dilakukan pada saat musim hujan. Nilai status mutu air dianalisis dengan Metode Indeks Pencemaran (IP) yang perhitungannya mengacu pada KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Berdasarkan perhitungan indeks pencemaran (IP) menunjukkan Sungai Cantung pada C2 kawasan pemukiman dalam kondisi baik, dan 9 titik sampling termasuk kategori cemar ringan berdasarkan Baku Mutu PP Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup peruntukan air sungai dan sejenisnya kelas II, untuk nilai Indeks Pencemaran (IP) terendah sebesar 0,74 dan tertinggi sebesar 2,53.  Kata kunci: Indeks Pencemaran (IP), Status Mutu Air, Sungai Cantung